Lunturnya Budaya Dan Majunya Peradaban (1)

Lunturnya Budaya Dan Majunya Peradaban
Pada era milenial seperti saat-saat ini, tak aneh rasanya zaman pun mulai pelan-pelan
berubah. Bertambah luasnya ruang hidup teknologi yang disokong disiplin ilmu yang terus
beradaptasi dan industri yang terus berinovasi berdampak pada hal-hal yang mulai tampak
berubah mulai dari jajanan hingga mainan, dari pakaian hingga kendaraan, maupun cara
berpikir dan bagaimana bersosialisasi.
Segala hal pasti berubah. Tapi tidak semuanya berubah menjadi sesuatu yang selalu
diharapkan. Selalu – akan selalu – ada yang menyimpang. Penyimpangan adalah sebuah efek
samping dari hal – yang mungkin sepele – yang kita tidak sadari dan mulai kita tinggalkan.
Salah satunya yang adalah kebudayaan yang semakin tahun semakin tergerus.
Banyak cendekia berpendapat bahwa budaya adalah salah satu yang membuat kita
kaya dan membedakan negara kita dengan yang lainnya. Tapi, bukankah lucu jika semakin
tahun budaya yang menjadi jati diri bangsa kita semakin tahun semakin luntur. Sedangkan
diluar sana teknologi malah berbanding terbalik. Sebuah negara yang maju bisa diindikasikan
pada beberapa hal yaitu bagaimana negara tersebut memanfaatkan segala potensi yang ada.
Indonesia adalah negara yang kaya sekaligus miskin. Banyak sumber daya yang
kurang di olah yang mungkin karena beberapa sebab. Manajemen sumber daya yang payah
atau masih tidurnya para pembangun masa depan. Tapi kita tidak bisa langsung main hakim
dalam persoalan mana yang salah. Yang bisa kita lakukan adalah menyadarkan dan
mengembangkan.
Maka yang sebenarnya kita butuhkan untuk memajukan bangsa adalah bagaimana kita

memenejemen segala potensi yang kita miliki menjadi sebuah tonggak laju bangsa untuk bisa
lebih unggul dalam segala bidang.
Budaya yang menjadi sumber identitas bangsa, perlu kita kuatkan dengan cara
merangkul semua masyarakat agar bisa sadar dan mulai membangun kembali budaya yang
luntur. Luar biasa lagi bila kita bisa gencar dalam mempromosikan budaya Indonesia kepada
dunia luar. Negara lain pun bisa mengakui bagaimana besar dan kayanya bangsa Indonesia.
Maka dari itu perlu kita organisir dan kita rangkul pihak-pihak yang memungkinkan untuk
terwujudnya segala wacana yang telah kitarancang.
Pendidikan yang mulai tahun kian mulai meningkat perlu kita pertahankan. Bila perlu
kita tingkatkan lagi. Pembangunan nasional perlu kita sokong bersama-sama. Kita dukung

agar segala wacana bisa terwujud. Generasi muda yang sadar akan pembangunan nasional
adalah aset yang perlu kita arahkan dan kita sokong. Dengan begitu pembangunan akan
terlaksana sesuai dengan wacana.
Dan jika segala hal bisa kita organisir dengan baik dan segala wacana bisa terwujud
bukan ajaib lagi bahwa kenyataan mengenai kekayaan negara kita bisa selaras dengan
pembangunan yang intensif. Mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju pun bukan
hal yang yang mustahil lagi.

Referensi


Sri W. (2017) Ironis Sistem Pendidikan di Indonesia. [online] 13 July 2017. Available from :
http://www.industry.co.id/read/12006/ironis-sistem-pendidikan-di-indonesia
[Accessed : 6 August 2017]

Kurniasih B. (2017) Keluarga Mesti Lakukan Ini agar Indonesia Maju. [online] 14 July 2017.
Available from : http://nasional.kompas.com/read/2017/07/14/13000081/keluarga-mestilakukan-ini-agar-indonesia-maju [Accessed : 6 August 2017]

Ilham T. (2017) Keluarga Mesti Lakukan Ini agar Indonesia Maju. [online] 14 July 2017.
Available from : http://nasional.kompas.com/read/2017/07/14/13000081/keluarga-mestilakukan-ini-agar-indonesia-maju [Accessed : 6 August 2017]

Ilham T. (2017) Kemendikbud: Bonus Demografi Syarat Jadi Negara Maju. [online] 5
August 2017. Available from :
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/08/05/ou7dab361-kemendikbudbonus-demografi-syarat-jadi-negara-maju [Accessed : 6 August 2017]

Yudha M. (2017) Menristek: Infrastruktur Riset Indonesia Menuju Negara Maju. [online] 4
August 2017. Available from :
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/08/04/ou5s1a284-menristekinfrastruktur-riset-indonesia-menuju-negara-maju [Accessed : 6 August 2017]