Chapter I Menganalisa Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera antor Wilayah Medan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia telah menikmati pertumbuhan yang kuat dan stabil selama satu
setengah dasawarsa sejak terjadinya Krisis Asia. Sebagai hasil strategi pemerintah
dari kebijakan ekonomi makro yang hati - hati dan reformasi kebijakan yang
efektif sehingga bangsa Indonesia dapat menikmati kemajuan selama beberapa
tahun terakhir. Sebagian besar dari pertumbuhan tersebut didorong dari dalam
negeri, di mana konsumsi rumah tangga secara khusus memberikan landasan yang
mantap dan kuat. Keputusan yang diambil belum lama ini juga untuk memotong
subsidi bahan bakar minyak merupakan langkah yang patut dipuji. Terjadinya
peningkatan konsumsi masyarakat memberikan efek pada peningkatan kapasitas
produksi di sektor rill yang tentu saja juga membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat atau laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap
lapangan usaha meningkat.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Produk Domestik Bruto
nya suatu daerah yang menyajikan atas dasar harga berlaku maupun atas harga
konstan. Pada Perekonomian Sumatera Utara di 2014, total PDRB Sumut pada
yang dihitung atas dasar harga berlaku sudah mencapai Rp 523.771,57 miliar dan
PDRB per kapita mencapai Rp 38,05 juta atau 3.205,8 dolar AS. Perekonomian
Indonesia terhambat sama dengan perekonomian Sumatera Utara pada 2014 yang
tumbuh melambat atau sebesar 5,23 persen dari tahun 2013 yang masih bisa
sebesar 6,08 persen. Perekonomian melambat dipicu masih berlangsungnya krisis
1
2
global. Tetapi syukur perekonomian Sumut masih bertumbuh dan krisis tersebut
berdampak kecil bagi perekonomian Indonesia jika dibandingkan dengan dampak
yang dialami negara lain. Adapun Nilai PDRB per Kapita provinsi Sumatera
Utara dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1.
PDRB per Kapita Sumatera Utara Tahun 2012 - 2014
Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Total PDRB (Milyar Rp)
417.120,44
470.221,98
523.771,56
Penduduk (Jiwa)
13.408.202
13.590.25
13.766,851
9.348,08
10.643,20
11.867,96
31,11
34,60
38,05
3.315,12
3.306,82
3.205,76
Kurs USD
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku (Juta Rp)
PDRB per Kapita Atas Dasar
Konstan (Juta US$)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Tabel 1.1 tersebut menjelaskan bahwa Pertumbuhan per kapita masyarakat
sehat setiap tahunnya dan semakin tinggi pendapatan masyarakat juga semakin
banyaknya masyarakat yang sejahtera juga pasti banyak memiliki harta kekayaan.
Hal ini membuat masyarakat tentu akan membutuhkan suatu jaminan
perlindungan finansial ataupun program penggantian kerugian dari resiko yang
tidak mereka inginkan. Dengan kata lain pemerintah juga menawarkan program
jaminan sosial tersebut kepada warga guna membantu mengurangi kemiskinan
secara signifikan nantinya.
Selain itu musibah atau bencana juga merupakan risiko yang senantiasa
mengancam, bencana alam yang bersifat malapetaka seperti gempa bumi, tsunami
dan letusan gunung berapi. Antara tahun 2000 dan 2014, hampir 200.000 orang
3
meninggal akibat bencana alam di Indonesia. Ini adalah tingkat kematian per
kapita yang empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata - rata di Asia
maupun di dunia. Sementara untuk bencana non alam, kecelakaan transportasi
paling banyak frekuensi kejadiannya diantara yang lainnya bencana non alam
tersebut yakni seperti kecelakaan, kerusakan, kematian dan lainnya yang tidak
diinginkan juga banyak terjadi. Pada tahun 2015 yang baru berjalan beberapa
bulan bisa dilihat hingga bulan Mei jumlah bencana di Indonesia yang sudah
terjadi tercatat adalah 888 kejadian, bisa dilihat pada Tabel 1.2 :
Tabel 1.2 Jumlah Kejadian bencana dan korban bulan Jan s/d Mei 2015
Korban (Jiwa)
Jumlah
Kejadian
Meninggal
dan Hilang
284
18
5
531.263
16
2
0
25.967
Gelombang
Pasang/Abrasi
Gempa Bumi
4
1
0
0
4
0
0
144
Kebakaran
2
0
0
0
Kebakaran Hutan dan
Lahan
Kecelakaan Transportasi
1
0
0
0
5
9
0
0
Kekeringan
1
0
0
835
Letusan Gunung Api
1
0
0
553
Puting Beliung
282
19
66
3.285
Tanah Longsor
288
77
64
24.958
Total
888
126
135
587.005
Jenis Bencana
Banjir
Banjir dan Tanah Longsor
Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
LukaLuka
Menderita
atau
Mengungsi
4
Tabel 1.2 menjelaskan bahwa terkait dengan fenomena tersebut, tingginya
frekuensi kejadian/kemalangan tak terduga saat ini mengondisikan masyarakat
untuk memiliki kesadaran yang lebih tentang pentingnya berasuransi. Peranan
atau manfaat nyata produk asuransi jiwa sebagai metode proteksi dan manfaat
investasi yang terdapat didalamnya. Dengan ikut menjadi anggota program
asuransi mereka dapat mengurangi kerugian finansial atau beban mereka dari
kerugian diatas.
Banyak terdapat produk asuransi dan jenis yang ditawarkan, untuk
mendapatkan perhatian masyarakat perusahaan asuransi di Indonesia berlomba lomba untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Salah satu
produk terobosan AJB Bumiputera 1912 ada yang dikenal dengan nama asuransi
jiwa pada produk Eka Waktu Ideal yakni produk asuransi dalam mata uang
Rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia mempersiapkan diri
untuk masa pensiun, meningkatkan nilai tabungan yang akan mendukung nasabah
dan keluarga ketika tidak lagi bekerja, sekaligus melindungi dari risiko keuangan.
Klaim Habis Kontrak sendiri adalah dimana klaim tersebut timbul ketika jangka
waktu perjanjian asuransi telah berakhir, sementara polis masih berlaku (premi
telah dibayar selama jangka waktu kontrak).
Tetapi dari beberapa kali konsultasi ataupun wawancara dengan nasabah,
penulis mendapati fakta dilapangan ada beberapa nasabah yang mendapati klaim
mereka di tolak, beberapa dikarenakan persyaratan yang diminta saat hendak
pencairan klaim tidak lengkap atau ada kebijakan secara tiba - tiba yang tidak ada
di polis. Namun meskipun dokumen - dokumen tersebut telah dipenuhi proses
waktu pencairan memakan waktu relatif lama dan intinya mekanisme yang
5
diterapkan dirasa sulit sehingga dapat mengakibatkan perjanjian batal atau
menimbulkan masalah - masalah tersebut diatas.
Dari uraian diatas, membuat penulis tertarik membahas tentang bagaimana
mekanisme sebenarnya perhitungan klaim habis kontrak pada asuransi jiwa eka
waktu ideal di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor wilayah Medan
ini. Maka Penulis menyajikan penelitian sebagai Tugas Akhir dengan judul :
“MENGANALISA
MEKANISME
PERHITUNGAN
KLAIM
HABIS
KONTRAK PADA PRODUK EKA WAKTU IDEAL DI ASURANSI JIWA
BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN ”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah yang dapat dirumuskan Penulis dalam Tugas Akhir ini adalah:
“Apakah mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk eka waktu
ideal di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan sudah
berjalan dengan efektif dan efisien?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah untuk Mengetahui dan Menganalisa Mekanisme
Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi
Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukkan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan
Asuransi Bumiputera 1912 dalam perbaikan dan penyempurnaan
menjalankan bisnis khususnya dalam mekanisme perhitungan klaim habis
kontrak kepada nasabah.
2. Sebagai bahan referensi bagi Penulis lain dalam melaksanakan penelitian
terhadap masalah yang sama dimasa yang akan datang dengan diperoleh
model mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk asuransi
eka waktu ideal yang efektif dan efesien.
3. Untuk menambah wawasan penulis mengenai system dan mekanisme
perhitungan klaim habis kontrak pada produk asuransi khususnya produk
eka waktu ideal di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia telah menikmati pertumbuhan yang kuat dan stabil selama satu
setengah dasawarsa sejak terjadinya Krisis Asia. Sebagai hasil strategi pemerintah
dari kebijakan ekonomi makro yang hati - hati dan reformasi kebijakan yang
efektif sehingga bangsa Indonesia dapat menikmati kemajuan selama beberapa
tahun terakhir. Sebagian besar dari pertumbuhan tersebut didorong dari dalam
negeri, di mana konsumsi rumah tangga secara khusus memberikan landasan yang
mantap dan kuat. Keputusan yang diambil belum lama ini juga untuk memotong
subsidi bahan bakar minyak merupakan langkah yang patut dipuji. Terjadinya
peningkatan konsumsi masyarakat memberikan efek pada peningkatan kapasitas
produksi di sektor rill yang tentu saja juga membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat atau laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap
lapangan usaha meningkat.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Produk Domestik Bruto
nya suatu daerah yang menyajikan atas dasar harga berlaku maupun atas harga
konstan. Pada Perekonomian Sumatera Utara di 2014, total PDRB Sumut pada
yang dihitung atas dasar harga berlaku sudah mencapai Rp 523.771,57 miliar dan
PDRB per kapita mencapai Rp 38,05 juta atau 3.205,8 dolar AS. Perekonomian
Indonesia terhambat sama dengan perekonomian Sumatera Utara pada 2014 yang
tumbuh melambat atau sebesar 5,23 persen dari tahun 2013 yang masih bisa
sebesar 6,08 persen. Perekonomian melambat dipicu masih berlangsungnya krisis
1
2
global. Tetapi syukur perekonomian Sumut masih bertumbuh dan krisis tersebut
berdampak kecil bagi perekonomian Indonesia jika dibandingkan dengan dampak
yang dialami negara lain. Adapun Nilai PDRB per Kapita provinsi Sumatera
Utara dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1.
PDRB per Kapita Sumatera Utara Tahun 2012 - 2014
Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Total PDRB (Milyar Rp)
417.120,44
470.221,98
523.771,56
Penduduk (Jiwa)
13.408.202
13.590.25
13.766,851
9.348,08
10.643,20
11.867,96
31,11
34,60
38,05
3.315,12
3.306,82
3.205,76
Kurs USD
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku (Juta Rp)
PDRB per Kapita Atas Dasar
Konstan (Juta US$)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Tabel 1.1 tersebut menjelaskan bahwa Pertumbuhan per kapita masyarakat
sehat setiap tahunnya dan semakin tinggi pendapatan masyarakat juga semakin
banyaknya masyarakat yang sejahtera juga pasti banyak memiliki harta kekayaan.
Hal ini membuat masyarakat tentu akan membutuhkan suatu jaminan
perlindungan finansial ataupun program penggantian kerugian dari resiko yang
tidak mereka inginkan. Dengan kata lain pemerintah juga menawarkan program
jaminan sosial tersebut kepada warga guna membantu mengurangi kemiskinan
secara signifikan nantinya.
Selain itu musibah atau bencana juga merupakan risiko yang senantiasa
mengancam, bencana alam yang bersifat malapetaka seperti gempa bumi, tsunami
dan letusan gunung berapi. Antara tahun 2000 dan 2014, hampir 200.000 orang
3
meninggal akibat bencana alam di Indonesia. Ini adalah tingkat kematian per
kapita yang empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata - rata di Asia
maupun di dunia. Sementara untuk bencana non alam, kecelakaan transportasi
paling banyak frekuensi kejadiannya diantara yang lainnya bencana non alam
tersebut yakni seperti kecelakaan, kerusakan, kematian dan lainnya yang tidak
diinginkan juga banyak terjadi. Pada tahun 2015 yang baru berjalan beberapa
bulan bisa dilihat hingga bulan Mei jumlah bencana di Indonesia yang sudah
terjadi tercatat adalah 888 kejadian, bisa dilihat pada Tabel 1.2 :
Tabel 1.2 Jumlah Kejadian bencana dan korban bulan Jan s/d Mei 2015
Korban (Jiwa)
Jumlah
Kejadian
Meninggal
dan Hilang
284
18
5
531.263
16
2
0
25.967
Gelombang
Pasang/Abrasi
Gempa Bumi
4
1
0
0
4
0
0
144
Kebakaran
2
0
0
0
Kebakaran Hutan dan
Lahan
Kecelakaan Transportasi
1
0
0
0
5
9
0
0
Kekeringan
1
0
0
835
Letusan Gunung Api
1
0
0
553
Puting Beliung
282
19
66
3.285
Tanah Longsor
288
77
64
24.958
Total
888
126
135
587.005
Jenis Bencana
Banjir
Banjir dan Tanah Longsor
Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
LukaLuka
Menderita
atau
Mengungsi
4
Tabel 1.2 menjelaskan bahwa terkait dengan fenomena tersebut, tingginya
frekuensi kejadian/kemalangan tak terduga saat ini mengondisikan masyarakat
untuk memiliki kesadaran yang lebih tentang pentingnya berasuransi. Peranan
atau manfaat nyata produk asuransi jiwa sebagai metode proteksi dan manfaat
investasi yang terdapat didalamnya. Dengan ikut menjadi anggota program
asuransi mereka dapat mengurangi kerugian finansial atau beban mereka dari
kerugian diatas.
Banyak terdapat produk asuransi dan jenis yang ditawarkan, untuk
mendapatkan perhatian masyarakat perusahaan asuransi di Indonesia berlomba lomba untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Salah satu
produk terobosan AJB Bumiputera 1912 ada yang dikenal dengan nama asuransi
jiwa pada produk Eka Waktu Ideal yakni produk asuransi dalam mata uang
Rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia mempersiapkan diri
untuk masa pensiun, meningkatkan nilai tabungan yang akan mendukung nasabah
dan keluarga ketika tidak lagi bekerja, sekaligus melindungi dari risiko keuangan.
Klaim Habis Kontrak sendiri adalah dimana klaim tersebut timbul ketika jangka
waktu perjanjian asuransi telah berakhir, sementara polis masih berlaku (premi
telah dibayar selama jangka waktu kontrak).
Tetapi dari beberapa kali konsultasi ataupun wawancara dengan nasabah,
penulis mendapati fakta dilapangan ada beberapa nasabah yang mendapati klaim
mereka di tolak, beberapa dikarenakan persyaratan yang diminta saat hendak
pencairan klaim tidak lengkap atau ada kebijakan secara tiba - tiba yang tidak ada
di polis. Namun meskipun dokumen - dokumen tersebut telah dipenuhi proses
waktu pencairan memakan waktu relatif lama dan intinya mekanisme yang
5
diterapkan dirasa sulit sehingga dapat mengakibatkan perjanjian batal atau
menimbulkan masalah - masalah tersebut diatas.
Dari uraian diatas, membuat penulis tertarik membahas tentang bagaimana
mekanisme sebenarnya perhitungan klaim habis kontrak pada asuransi jiwa eka
waktu ideal di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor wilayah Medan
ini. Maka Penulis menyajikan penelitian sebagai Tugas Akhir dengan judul :
“MENGANALISA
MEKANISME
PERHITUNGAN
KLAIM
HABIS
KONTRAK PADA PRODUK EKA WAKTU IDEAL DI ASURANSI JIWA
BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN ”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah yang dapat dirumuskan Penulis dalam Tugas Akhir ini adalah:
“Apakah mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk eka waktu
ideal di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan sudah
berjalan dengan efektif dan efisien?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah untuk Mengetahui dan Menganalisa Mekanisme
Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi
Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukkan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan
Asuransi Bumiputera 1912 dalam perbaikan dan penyempurnaan
menjalankan bisnis khususnya dalam mekanisme perhitungan klaim habis
kontrak kepada nasabah.
2. Sebagai bahan referensi bagi Penulis lain dalam melaksanakan penelitian
terhadap masalah yang sama dimasa yang akan datang dengan diperoleh
model mekanisme perhitungan klaim habis kontrak pada produk asuransi
eka waktu ideal yang efektif dan efesien.
3. Untuk menambah wawasan penulis mengenai system dan mekanisme
perhitungan klaim habis kontrak pada produk asuransi khususnya produk
eka waktu ideal di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.