Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigas

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
 +628121902124   [email protected]

 

U

a

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
by Taripar Doly, SE, MM | Jul 22, 2011 | Perpajakan | 0 comments

Bagi para pembaca yang bekerja dalam bidang investigasi baik
insan pers, petugas pajak (Direktorat Intelijen dan Penyidikan)
, petugas penyelidik, dll. Perlu memahami hal­hal seperti teknik
wawancara  maupun  teknik  investigasi  yang  coba  saya
kumpulkan  dalam  tulisan  diblog  ini,  karena  dalam  upaya
menguak 


setiap 

kasus 

secara 

professional 

sangatlah

dibutuhkan  taktik  dan  teknik  pengungkapannya.  Dengan
mengetahui taktik  dan  teknik  wawancara  serta  investigasi  yang
benar  sangatlah  memudahkan  dalam  mencari  atau  menemukan  alat  bukti  hukumnya,  untuk  lebih
mantapnya mari kita pahami hal­hal sebagai berikut :
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

1/17

21/3/2017


Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

TEKNIK WAWANCARA
Kadang terkesan terlalu formal jika dalam melakukan sesuatu selalu menggunakan teknik. Karena pada
prinsipnya  teknik  adalah  sebuah  aturan  yang  membelenggu.  Namun  tidak  ada  yang  salah  jika  kita
memerlukan hal tersebut walau hanya sekedarnya saja.
Wawancara  ialah  tanya  jawab  antara  pewawancara  dengan  yang  diwawancara  untuk  meminta
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.
Wawancara merupakan istilah yang diciptakan dalam bahasa Indonesia untuk menggantikan kata asing
Interview (dari bahasa Belanda atau Inggris), yang digunakan oleh pers Indonesia sampai akhir tahun
1950­an. Orang yang mewancarai disebut Pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai disebut
pemberi wawancara (interviewee) atau disebut juga responden.
Teknik  Wawancara,  adalah  suatu  cara  atau  kepandaian  melakukan  tanya  jawab  untuk  memperoleh
keterangan, informasi dan sejenisnya.
Wawancara  berdasarkan  cara  pelaksanaannya  dibagi  dua  yaitu  :  Wawancara  berstruktur  adalah
wawancara  secara  terencana  yang  berpedoman  pada  daftar  pertanyaan  yang  telah  dipersiapkan
sebelumnya.  (Dalam  dunia  jurnalistik,  seorang  wartawan  harus  melakukan  persiapan  yang  cukup
sebelum  mewawancarai  seseorang.  Selain  itu  juga  harus  memahami  betul  masalah  yang  akan
ditanyakan. Wartawan harus pula pandai menjaga supaya tidak kehilangan arah dalam wawancara itu
agar  mendapatkan  keterangan  yang  diinginkannya.  Karena  itu,  ada  kalanya  wartawan  perlu

mengetahui  latar  belakang  atau  sifat  orang  yang  akan  diwawancarai  agar  mudah  menyesuaikan  diri
dengannya ketika berhadapan muka). Perbedaan mendasar antara wartawan dan penyidik/interogator
jika wartawan untuk menggali informasi untuk diinformasikan ke publik dan bersifat tidak memaksa dan
sebaliknya  bagi  penyidik/interogator.  dan  Wawancara  tak  berstruktur,  adalah  wawancara  yang  tidak
berpedoman  pada  daftar  pertanyaan,  dalam  hal  ini  termasuk  didalamnya  wawancara  tersamar
(Eliciting).
Dalam  wawancara  yang  terpenting  adalah  menggunakan  komunikasi  yang  baik.  Tanpa  adanya
komunikasi  yang  baik,  jangan  harapkan  kita  mendapat  informasi  atau  jawaban  yang  baik  juga.  Yang
terpenting  siapkan  diri  kita  dengan  beberapa  hal  yang  sederhana.  Hal­hal  yang  saya  maksud  diatas
antara lain:
Sebelum kita melakukan wawancara, usahakan membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu. Ini penting
dilakukan  agar  mempermudah  kita  dalam  wawancara.  Terkadang  saking  asyiknya  kita  mewawancarai
nara sumber, kita lupa bahwa pertanyaan kita menyimpang dari tema yang kita inginkan.
Posisikan diri kita sejajar dengan nara sumber yang akan kita wawancarai. Untuk itu kita harus benar­
benar  memahami  pertanyaannya  kita.  Singkatnya,  kita  perlu  percaya  diri.  Lebih  baik  kita  cari  tahu
karakter  dari  nara  sumber  kita.  Ini  sangat  penting  supaya  kita  mengetahui  bagaimana  dan  siapa
sebenarnya nara sumber kita.
Jangan  biarkan  pertanyaan  kita  “terbunuh”.  Prinsip­prinsipnya  terus  bertanya  dan  bertanya.  Kalau
jawaban nara sumber kurang jelas tanyakan kembali sampai sejelas­jelasnya. Itu lebih baik ketimbang
kita  kebingungan,  untuk  lebih  jelasnya  hal­hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  wawancara  setidaknya

memahami hal­hal sbb :
1. Mulailah  mengungkapkan  maksud  dan  tujuan  dari  diadakannya  wawancara  tersebut,  dengan
menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh responden.

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

2/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

2. Berlaku  sopan  dan  ramah  dengan  menggunakan  gaya  bahasa  yang  menarik  dan  wajar  serta  tidak
dibuat­buat. Hindari gaya bahasa yang berintonasi memerintah dan menekan serta hal­hal yang dapat
menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya.
3. Tidak  melakukan  wawancara  secara  tergesa­gesa  yang  dapat  menimbulkan  kesan  bahwa
wawancara yang dilakukan tidak berguna atau tidak penting.
4. Usahakan  proses  wawancara  yang  dilakukan  berarti,  penting  sekali  bagi  proses  penelitian  dengan
sikap yang tidak berlebih­lebihan yang justru menimbulkan kesan mengolok­olok si responden.
5. Bantu  responden  yang  mengalami  kesulitan  dalam  mengeluarkan  pendapatnya  ke  dalam  bentuk

lisan. 
6. Apabila  dalam  proses  wawancara  terdapat  informasi/data  baru  yang  tidak  direncanakan  dalam
proses  wawancara  tersebut,  buatlah  sendiri  daftar  pertanyaan  untuk  menggali  informasi  yang  baru
tersebut.
7. Gunakanlah alat Bantu dalam proses wawancara yang dapat mencatat/merangkum hasil wawancara
tersebut, baik berupa alat pencatat, tape recorder, video casete, hand phone, kamera, dan lain­lain
TEKNIK INVESTIGASI 
Tidaklah semua informasi, data dan fakta kita dapatkan dengan mudah. Untuk mencari informasi, data
dan  fakta  yang  sulit  dan  khusus  membutuhkan  kerja  ekstra.  Kerja  ekstra  disini  adalah  melakukan
obeservasi atau investigasi langsung ke lapangan. Lantas, apa itu investigasi?
Investigasi  secara  pemahaman  sederhana  adalah  pekerjaan  yang  membutuhkan  ketrampilan,
keberanian,  keuletan  dan  keyakinan  dalam  menggali  informasi  yang  khusus.  Demi  upaya  menggali
informasi  yang  selengkap­lengkapnya,  tak  jarang  seorang  wartawan  melakukan  observasi  langsung
guna  mengadakan  penyelidikan  fakta  dan  sumber­sumber  yang  diperkirakan  dapat  memperkaya
informasi.  Berdasarkan  hal  inilah,  maka  seorang  pakar  jurnalistik  pernah  mengatakan  bahwa
“pekerjaan  seorang  wartawan  itu  sebenarnya  separuh  detektif  separuh  diplomat”  (James  Gordon
Bennet, pendiri The New York Herald).
Berdasarkan caranya memperoleh informasi melalui observasi ataupun investigasi inilah maka muncul
istilah teknik penulisan reportase ini yaitu “Investigative Reporting“. Untuk mendapatkan informasi yang
sangat  penting  atau  khusus  itu  dibutuhkan  ketrampilan  khusus  pula.  Kadang­kadang  kita  dipaksakan

untuk menyamar menjadi sesuatu, tergantung informasi apa yang akan kita inginkan.
Langkah  pertama  yang  perlu  diketahui  oleh  investigator  untuk  memulai  menerapkan  taktik  dan  teknik
investigasi  adalah  investigator  wajib  menjawab  6  pertanyaan  berdasarkan  fakta  kejadian  yang
sebenarnya, yaitu :
a. Apa yang terjadi = What 
b. Dimana kasus itu terjadi = Where 
c. Siapa pelaku, saksi, dan korban = Who 
d. Kapan kasus itu terjadi = When 
e. Mengapa kasus itu terjadi = Why 
f. Bagaimana kasus itu dapat terjadi dan akibat yang ditimbulkan = How
Langkah berikutnya adalah bagaimana cara mencari dan menemukan jawaban dari 6 pertanyaan
tersebut di atas dengan benar berdasarkan fakta yang terjadi. Untuk itu diperlukan taktik dan teknik
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

3/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi


investigasi seperti di bawah ini :
Confidence, Sikap yakin dengan kemampuan sendiri dalam upaya hendak mengungkap suatu kasus
yang  sedang  diinvestigasi,  sangatlah  membantu  semangat  dalam  investigasi.  Sesulit  apapun
hambatan  yang  dihadapi,  jika  sudah  tertanam  sejak  dini  sikap  yakin  dengan  kemampuan  sendiri,
kesulitan itu tidaklah sesulit seperti yang dibayangkan. Sikap yakin tersebut perlu ditanamkan secara
terus menerus di dalam hati selama proses investigasi. Pada saat mencari fakta hukum dari berbagai
sumber, berbagai hambatan pasti ada dan tidak semulus apa yang diharapkan. Sebab, tidak semua
sumber  yang  ditemui  mau  mengambil  resiko  dengan  membeberkan  kepada  pihak  lain  fakta  atau
dokumen  hukum  yang  sebenarnya.  Disinilah  diperlukan  keuletan  yang  penuh  keyakinan  dngan
kemampuan  sendiri  menjadi  terang  kasus  itu.  Apabila  sudah  tertanam  sikap  yakin  dengan
kemampuan  sendiri  atau  orang  bilang  bersikap  optimis,  juga  diimbangi  sikap  santun  atau  rendah
hati, maka semangat dan dorongan untuk berani menemui berbagai pihak yang terkait dalam kasus
itu,  memperkecil  hambatan  yang  dihadapi.  Karena  dengan  bersikap  yakin  dengan  kemampuan
sendiri  secara  otomatis  pada  saat  menganalisis  fakta  yang  didapat,  memunculkan  insting  yang
membuka  kearah  mana  harus  dimulai  investigasi  itu.  Perlu  diingat,  bahwa  selama  melakukan
investigasi  sejak  awal  sudah  tertanam  niat  ikhlas  unuk  mengungkapkan  kebenaran,  maka  Tuhan
melalui  hati  nurani  akan  selalu  menuntun  kearah  mana  dan  apa  yang  harus  dilakukan  untuk
mengungkap perkara itu, atau orang mengatakannya insting yang hidup.
Community,  membangun  komunitas.  Manfaatnya  adalah  untuk  memudahkan  pertukaran  informasi
dan pengumpulan fakta hukum saat investigasi, termasuk juga memperkecil biaya operasional yang

dikeluarkan.  membangun  komunitas  dapat  dilakukan  secara  nyata  atau  tatap  muka,  juga  dapat
dilakukan  melalui  jejaring  internet.  Membangun  komunitas  diperlukan  kesabaran  dan  ketekunan,
karena  tidak  semua  dari  pihak  yang  tergugah  niat  baiknya  berani  mengambil  resiko  yang  akan
dihadapi  karena  berbagai  faktor  yang  tidak  mungkin  untuk  dilakukannnya.  Disinilah  diperlukan
pembagian  tugas,  membangun  kekompakan,  kesatuan  langkah  yang  jelas  dan  tegas  akan  arah
tujuan  yang  ingin  dicapai.  Membangun  kekerabatan  juga  perlu  dilakukan  dengan  lembaga
pemerintah  dan  non  pemerintah.  Kekerabatan  yang  dibangun  di  lembaga  tersebut  sangatlah
berguna,  yaitu  bermanfaat  pada  saat  proses  investigasi,  dan  saat  proses  hukum  sedang
berlangsung  untuk  mencapai  tujuan  akhir.  Dalam  upaya  membentuk  opini  dan  pengawasan  oleh
publik,  perlu  juga  membangun  kekerabatan  dengan  pihak  media  massa.  Manfaatnya  sebagai
pendukung  pada  saat  kasus  sedang  dalam  proses  hukum  di  lembaga  Yudikatif.  Setidaknya  dapat
menekan  pihak  lain  yang  berusaha  hendak  menghentikan  kasus  tersebut  melalui  mafia  hukum.
Dengan  membangun  kekerabatan  bersama  pihak  media  massa,  diharapankan  endingnya  dapat
berakhir adanya putusan pengadilan di Pengadilan 
Hindari  resiko,  Memperkecil  resiko  saat  investigasi  sangatlah  diperlukan.  Karena  setiap  langkah
upaya  investigasi  yang  dilakukan  akan  selalu  berhadapan  dengan  resiko.  Resiko  itu  dapat  berupa
tuntutan  hukum,  resiko  kerugian  harta  benda,  ancaman  jiwa  dan  raga.  Sebagai  langkah  untuk
memperkecil  resiko  yang  akan  dihadapi  diperlukan  cara  yang  tepat,  yaitu  perlu  melakukan
perencanaan analisa dan memilih tehnik investigasi yang tepat. Jangan bersikap pesimis berlebihan,
pada  hal  maksud  hendak  menghindari  resiko,  akan  tetapi  berbalik  menjadi  hambatan  bahkan

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

4/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

kegagalan  hasil  investigasi  yang  sedang  dilakukan.  Memperkecil  resiko  saat  melakukan  investigasi
adalah  hal  yang  wajar.  Apapun  jenis  pekerjaan  itu  akan  dihadapkan  pada  resiko.  Dengan  pandai
memperhitungkan  kemungkinan  resiko  yang  akan  dihadapi,  akan  mempengaruhi  sikap  waspada
dalam  setiap  langkah  dan  dapat  menekan  nafsu  tergesa­gesa  ingin  berhasil.  Adapun  perencanaan
analisa  dan  memperhitungkan  resiko  yang  akan  ditemui,  adalah  dimulai  dengan  cara  memilah  –
milah  sasaran  dan  tehnik  investigasi  yang  akan  dipakai.  Karena  perencanaan  analisa  yang  tepat
sangatlah  membantu  langlah  perlangkah  investigasi  yang  akan  dilakukan  untuk  memperoleh  hasil
yang maksimal dengan resiko yang minimal. Sikap terburu nafsu dan menganggap lemah pihak yang
diinvestigasi  untuk  memperoleh  fakta  hukum  cenderung  akan  berakibat  fatal  kepada  diri  sendiri.
Adapun  kefatalan  tersebut  dapat  berakibat  tercemarnya  nama  baik  pihak  lain  yang  tidak  terlibat,
resiko dituntut balik pihak lawan, kerugian harta benda, dan resiko ancaman pisik, juga resiko yang
paling  tinggi  adalah  hilangnya  nyawa.  Memperkecil  resiko  saat  investigasi,  jangan  sampai

mempengaruhi  kegagalan  bahkan  kemunduran  hasil  yang  hendak  dicapai.  Untuk  itu,  perlu
berkoordinasi  dengan  pihak  lain  yang  paham  akan  situasi  yang  sedang  dihadapi,  dengan  maksud
agar dapat memberi informasi dan solusi sebagai masukan. Sebagaimana pesan orang bijak, bahwa
keputusan  satu  orang  itu  lebih  lemah  dibandingkan  dengan  keputusan  yang  diambil  oleh  lebih  dari
satu orang.
Waspadai Informasi Menyesatkan, Upaya investigasi yang telah dilakukan, akan diperoleh berbagai
informasi. Dari informasi yang telah terkumpul, perlu dilakukan penyaringan dengan cara memilah –
milah  dan  dianalisa  akan  keakuratannya.  Karena  pihak  lawan  tidak  akan  menghendaki  investigator
berhasil  memperoleh  fakta  hukum  yang  valid,  sebaliknya  menghendaki  agar  investigator  kehabisan
waktu  dan  tenaga  untuk  menemukan  bukti  hukum  tersebut.Informasi  yang  disebar  pihak  lawan
melalui  orang  kepercayaannya  cenderung  informasi  menyesatkan.  Untuk  itu,  informasi  hasil
investigasi benar – benar dicari keterkaitannya secara logis dari kasusnya. Pihak lawan akan selalu
melakukan  upaya  penjebakan  melalui  informasi  menyesatkan  agar  investigator  terjerat  dalam
kesalahan  atau  pelanggaran  hukum  sehingga  tidak  sanggup  melakukan  misinya.  Investigasi  yang
dilakukan  diusahakan  mendekati  dan  mencari  pihak  pemberi  informasi  yang  dapat  dipercaya
kejujurannya,  tujuannya  agar  informasi  yang  sudah  didapat  dengan  susah  payah  tersebut  tidak
menggagalkan hasil investigasi lanjutannya. Dan jangan terjebak ke dalam lingkaran konspirasi yang
dilakukan pihak lawan, karena hal itu dapat memperlemah langkah yang akan dilakukan disebabkan
terseret  skenarionya.  Apabila  menyangkut  kasus  yang  suatu  saat  nanti  berdampak  cukup
mengebohkan,  pihak  lawan  akan  menyebarkan  informasi  menyesatkan  melalui  orang

kepercayaannya.  Orang  kepercayaan  pihak  lawan,  biasanya  ada  hubungan  kekerabatan  dengan
orang  dekat  pihak  investigator.  Waspadai  orang  kepercayaan  dari  pihak  lawan,  karena  hal  itu
sengaja ditanam disekitar komunitas sendiri. Yang mana orang kepercayaan pihak lawan itu seolah –
olah hendak membantu memberi informasi yang akurat dengan sikapnya yang nampak cukup agresif
membantu  memberi  informasi  dan  dokumen  asli,  pada  hal  direncanakan  untuk  menyesatkan  arah
investigasi.  Untuk  itu,  selesai  pelaksanaan  investigasi  di  lapangan  agar  selalau  dilakukan
penyaringan  fakta  hasil investigasi  yang  diperoleh.  Lakukan  uji  kebenaran  informasi  atau  dokumen
yang didapat dengan informasi atau fakta lainnya, dan lakukan perbandingan di lapangan dan jangan
lupa berpikir yang logis, tidak emosional. 
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

5/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

Optimis, Berpikir positif dan bersikap optimis adalah senjata ampuh untuk meraih hasil maksimal bagi
investigator. Sebaliknya, jika seorang investigator lebih dipengaruhi cara berpikir pesimis dan negatif
dari  permasalahan  yang  dihadapinya,  maka  kegagalan  demi  kegagalan  akan  selalu  dihadapinya,
yang pada akhirnya memunculkan kekecewaan dan menyalahkan diri sendiri atau pihak lain. Berpikir
positif  mempengaruhi  sikap  kehati­hatian  saat  melakukan  investigasi.  Pada  saat  melakukan
pengumpulan fakta hukum, baik itu berupa informasi lisan maupun berupa dokumen, tidaklah mudah
terpengaruh  untuk  segera  menyimpulkannya.  Dengan  berpikir positif, sikap  chek  and  rechek  selalu
dilakukan  di  lapangan,  yang  pada  akhirnya  menunjukkan  bahwa  telah  terjadinya  kejahatan  /
pelanggaran  hukum.  Bersikap  optimis  saat  melakukan  investigasi  sangatlah  mendukung  langkah­
langkah  yang  akan  dilakukan.  Sesulit  dan  seberat  apapun  permasalahan  yang  dihadapi,  hal  itu
nampak  wajar,  bahkan  terbayang  secara  gamblang  apabila  upaya  investigasi  menunjukkan  ada
kesalahan  atau  kekeliruan  langkah.  Dengan  bersikap  optimis  memudahkan  dan  mempercepat
perolehan  hasil  investigasi  yang  dilakukan.  Hindari  berpikir  negatif  yang  berlebihan,  seperti
mencurigai sesuatu secara berlebihan tanpa didukung fakta yang jelas. Kecurigaan yang berlebihan
kepada pihak lain itu dapat terjadi karena didorong oleh informasi yang diperoleh menyudutkan pihak
tertentu, sedangkan fakta hukum masih belum lengkap dan meragukan. Sikap pesimis adalah faktor
penghambat  pertama  kegagalan  investigasi  yang  sedang  dialakukan.  Penyebab  utama  munculnya
sikap pesimis diantaranya adalah hasil investigasi yang diperoleh belum maksimal karena minimnya
informasi  yang  didapat,  sedangkan  waktu  sudah  terbuang  cukup  banyak;  dukungan  dari  komunitas
sendiri  yang  kurang  peduli;  dan  gencarnya  tekanan  psikologis  dari  pihak  lain  yang  sengaja  ingin
menggagalkan  hasil  investigasi.  Kegiatan  investigasi  membutuhkan  semangat  dan  keikhlasan.
Halangan  dan  hambatan  selalu  ada.  Dengan  berpikir  positif  dan  bersikap  optimis  disertai
kesungguhan, maka hambatan itu sesuatu yang wajar, bahkan mendorong untuk meraih hasil yang
maksimal. Seperti pepatah mengatakan, walaupun anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.Tidak
emosional  atau  terburu  nafsu,  Setiap  orang  mempunyai  kehendak,  yaitu  segera  dapat
menyelesaikan  suatu  pekerjaannya  tanpa  banyak  kesulitan  yang  dihadapi.  Jika  pun  ada  kesulitan
memintanya hanya yang wajar – wajar saja. Tetapi dalam kenyataannya tidaklah sedemikian mudah
dan  cepat.  Setiap  langkah  perlangkah  atau  tahap  pertahap  membutuhkan  kesungguhan  dan
kesabaran. Jika sebaliknya, yaitu didorong oleh rasa emosional atau terburu nafsu atau juga sering
disebut  sikap  tergesa  –  gesa,  maka  hasil  kerja  yang  dicapai  sangat  minimal  bahkan  mengandung
resiko yang lebih besar terhadap diri sendiri dan pihak lain. Bertindak emosional dapat terjadi karena
didorong  oleh  hawa  nafsu  yang  lebih  menyukai  jalan  pintas  tanpa  mempertimbangkan  resiko,
dengan  istilah  lainnya  terburu  nafsu,  dan  nafsu  mengajak  maunya  bagaimana  enaknya  saja.
Semisal,  orang  yang  sedang  mengendarai  kendaraan  bermotor  di  jalan  raya  yang  bersikap
emosional  atau  terburu  nafsu  karena  ingin  cepat  sampai  ditujuan,  resiko  kecelakaan  akan  selalu
menghantui.  Pertimbangan  akal  sehat  kurang  diperhatikan,  kewaspadaan  melemah,  bahkan
cenderung  nafsu  membisiki  dan  mengajak  bersikap  lebih  dari  yang  sudah  dilakukan.  Jadi  sikap
emosinal atau terburu nafsu hanya mengajak kepada untung – untungan atau spekulasi. Sebaliknya
hati nurani bersikap lebih hati – hati untuk keselamatan semua pihak. Setiap langkah yang akan dan
sedang  dilakukan  selalu  diperhatikan  dengan  seksama.  Selalu  memperhatikan  kekurangan,
kesalahan  yang  terjadi  dan  yang  akan  dihadapi.  Keberanian  mengambil  keputusan  selalu  mantap
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

6/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

dan  tegas  tanpa  keraguan.  Hasil  akhir  yang  ingin  dicapai  sangat  jelas  arahnya.  Jikapun  belum
tercapai  hasil  yang  diharapkan  pada  saat  itu,  dapat  diketahui  kegagalannya  karena  diluar
kemampuan  manusia  untuk  menentukannya.  Tidak  ada  rasa  kecewa,  yang  ada  sikap  optimis
keberhasilan hanya menunggu waktu. Hindari bersikap emosional atau terburu nafsu, tanam selalu di
dalam  hati  sikap  optimis  akan  kemampuan  diri  untuk  menyelesaikan  pekerjaan  yang  sedang
dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Bersikap tidak mudah tergoda untuk mencoba
menambahkan  atau  mengurangkan  apa  yang  sedang  dilakukan.  Berjalan  sesuai  dengan  rencana
yang  sudah  dipersiapkan.  Jika  terjadi  perkembangan  di  luar  rencana,  hal  itu  dapat  dilakukan  pada
rencana berikutnya setelah dilakukan analisa dan evaluasi. 
Waspada  sikap  pamer  dan  sombong,  Investigator  yang  lupa  diri,  jika  merasa  mampu  menemukan
kelemahan  lawan  atau  mereka  yang  diinvestigasi,  kecenderungan  bersikap  pamer  dan  sombong.
Prilaku  pamer  dan  sombong  tersebut  merupakan  kelemahan  bagi  investigator.  Dampak  dari  sikap
pamer  dan  sombong  itu  dapat  mengakibatkan  gagalnya  reputasi  dari  investigator  tersebut.
Penyebabnya  adalah  karena  kebiasaan  pamer  dan  sombong  yang  ia  sadar  atau  tidak  sadar
melakukannya telah membuka rahasia hasil investigasinya dan juga membahayakan dirinya sendiri.
Investigator selalu wasapada dan menelaah setiap menerima pertanyaan dari siapapun. Juga dalam
menyampaikan  sesuatu  pernyataan  atau  pertanyaan  yang  berhubungan  dengan  investigasi  yang
dilakukannya selalu memperhitungkan untung dan rugi dari fakta yang akan diperolehnya. Efek dari
menjawab suatu pertanyaan ataupun mengeluarkan pernyataan dan pertanyaan kepada pihak lain,
cenderung  merangsang  pikiran  dan  nafsu  untuk  menonjolkan  keberhasilan  dan  kehebatan  diri
sendiri,  menurut  penilaian  orang  lain  disejajarkan  dengan  prilaku  pamer  bin  sombong.  Yang  perlu
dilakukan  seorang  investigator  adalah  cukup  bertanya  sesuai  dengan  yang  diperlukan  dan
sebaliknya  menjawab  pertanyaan  pihak  lain  hanya  seperlunya.  Kegunaannya  adalah  membiasakan
bersikap waspada untuk mencegah kebiasaan buruk yang ada pada diri manusia, yaitu sikap pamer
dan sombong. Keikhlasan pada diri investigator, membawa efek positif untuk melawan sikap  pamer
dan sombong.  Keikhlasan  yang  selalu  tertanam  di  hati,  akan  terpancar  pada  wajah  yang  bersinar,
kelembutan  dan  keceriaan  saat  melakukan  investigasi,  meskipun  tantangannya  cukup  berat  dan
melelahkan.
Sikap Konsisten, memiliki pendirian teguh, sikap tidak pernah berubah­ubah. Sikap konsisten sangat
diperlukan  saat  melakukan  investigasi,  meskipun  tergoda  oleh  sesuatu,  baik  yang  berasal  dari  diri
sendiri  maupun  pihak  lain.  Godaan  dari  diri  sendiri  dapat  disebabkan  oleh  rasa  malas,  kecewa,
adanya  hambatan  dan  kesulitan  karena  sesuatu  hal,  sehingga  sikap  konsisten  mengendur.  Begitu
juga  godaan  dapat  berasal  dari  pihak  lain  dalam  bentuk  ancaman,  atau  sebaliknya  berupa  imbalan
materi  untuk  menghentikan  investigasi,  sehingga  sikap  konsisten  menjadi  luntur.  Sikap  konsisten
sangat  dibutuhkan  oleh  siapapun  bila  ingin  mencapai  hasil  yang  maksimal.  Seorang  investigator,
pada saat tertentu muncul rasa kejenuhan dan perasaan putus asa karena dampak resiko yang akan
dihadapi,  kekecewaan  pada  diri  sendiri  dalam  mengatasi  kesulitan,  keluarga  yang  kurang
mendukung, keuangan yang kurang mencukupi, dan lingkungan yang tidak kooperatif, hal itu sangat
mempengaruhi sikap konsisten.  Sikap  konsisten  saat  itu  betul­betul  diuji  keteguhannya,  hati  terasa
bimbang  dihadapkan  pada  dua  pilihan,  yaitu  mundur  atau  meneruskan  investigasi.  Kesulitan,
gangguan,  musibah,  itu  pasti  ada  dalam  kehidupan.  Hanya  tergantung  pada  individu  yang
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

7/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

bersangkutan bagaimana menyikapi dan bagaimana cara mengelola kondisi pikiran dan hati nurani
pada saat itu. Hidup dan kehidupan di dunia apapun jenis, bentuk, sifatnya, sudah dilengkapi dengan
berpasang­pasangan,  karena  melalui  hal  itu  Tuhan  ingin  menguji  keimanan  makhluknya.  Makhluk
yang  namanya  manusia  diberikan  kebebasan  untuk  memilih.  Untuk  itu,  dalam  upaya  menguatkan
sikap  konsisten  atau  keteguhan  hati  nurani  itu,  dapat  berpedoman  pada  azas  manfaat,  yakni  bila
bermanfaat  pilihlah  atau  teruskanlah  dan  sebaliknya  bila  tidak  bermanfaat  maka  tinggalkanlah  atau
mundur. Untuk menguatkan sikap konsisten saat melakukan aktifitas yang ingin dicapai, bersikaplah
bahwa,  YAKIN  semua  sudah  diatur  oleh  Tuhan  dan  manusia  hanya  merencanakan;  IKHLAS
mengerjakan pekerjaan yang sedang dilakukan, begitupun dalam menerima musibah atau halangan,
jikapun  protes  tidak  akan  berguna  karena  sudah  terjadi,  dan  lakukanlah  apa  yang  dapat  diperbuat
saat  itu  yang  penting  bermanfaat  dengan  disertai  doa;  dan  ber­SYUKUR  dalam  menerima  kondisi
terkini 

bagaimanapun 

keadaannya. 

Dengan 

berpandangan 

seperti 

itulah 

yang 

akan

mempertahankan  sikap  konsisten  dalam  diri  seseorang  dan  pantang  untuk  menyerah.  Juga,
diperoleh kepuasan dan kebahagiaan lahir dan batin karena tanpa beban sebagaimana sifat air yang
tetap  mengalir  mengalir.  Sebaliknya,  terjadinya  kerusakan  akhlak  pada  seseorang  disebabkan
hilangnya  pertahanan  sikap  konsisten  kebaikan  yang  ada  pada  dirinya.  Ia  tergoda  bisikan  setan
mencari  kepuasan  dan  kebahagiaan  semu  dengan  mengkhianati  kebenaran,  kemudian  berpaling
memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih materi, padahal ia mencari kegelisahan karena was –
was dan penderitaan berkepanjangan sebelum berhenti atau bertobat dari kebiasaan buruknya. 
Hindari Sikap mengadu domba, Investigator yang sudah terbiasa memanfaatkan pekerjaannya untuk
mengadu  domba  dan  mencari  kelemahan  pihak  lain  untuk  diperas  adalah  perbuatan  tercela.
Keinginan  nafsu  ingin  mengadu  domba,  diantaranya  disebabkan  sikap  tidak  peduli,  kebencian
kepada  seseorang,  dan  untuk  mendapatkan  keuntungan  materi  sesaat.  Perilaku  suka  mengadu
domba  untuk  melakukan  pemerasan  adalah  perilaku  orang  munafik  dan  oportunis.  Tindakannya
telah  mencemarkan  dan  mempersulit  kerja  investigator  yang  berprilaku  lurus.  Seorang  investigator
dengan  memiliki  fakta  dan  data  yang  akurat,  jika  tidak  memiliki  hati  nurani,  tidaklah  sulit
melampiaskan  niat  balas  dendam  dan  mendramatisir  untuk  mengumbar  nafsu  kebencian  bersama
pihak lain yang berpandangan sama. Prilaku memeras seseorang yang diduga bersalah juga tidaklah
sulit.  Investigator  oportunis  lebih  memilih  mencari  kambing  hitam  untuk  melindungi  dirinya  dari
kecurigaan  sementara  pihak  yang  diperas  dan  diadu  domba  untuk  menghindari  jeratan  hukum.
Seorang  investigator  yang  lurus  dan  bersungguh  –  sungguh  untuk  memperbaiki  kondisi  yang  ada,
juga tidak terlepas dari incaran pihak lain yang mencari keuntungan sesaat. Khususnya mereka yang
mengincar  adalah  dari  kalangan  petualang  politik,  penguasa,  dan  mereka  yang  bergerak  dibidang
bisnis untuk menghancurkan pesaingnya yang dianggap tangguh dan sukses, untuk menghancurkan
seorang  pemimpin  yang  jujur  karena  dianggap  penghalang.  Dengan  cara  mengadu  domba  itulah
upaya  mereka  menghancurkan  lawannya.  Seperti  pepatah  Indonesia  ”melempar  batu  sembunyi
tangan.”  Bagi  investigator,  juga  mereka  yang  bergelut  di  bidang  hukum  dan  menjadi  saksi,  untuk
dapat menghindar dan mampu bertahan dari godaan meraih keuntungan sesaat, niat balas dendam,
dan  prilaku  mengadu  domba,  dibutuhkan  kekuatan  spiritual,  kesungguhan,  dan  ikhlas  melakukan
pekerjaan untuk selamat di dunia maupun hidup sesudah matinya. Masalah kebutuhan rezeki, Tuhan
sudah menghitung sesuai kesanggupan masing – masing makhluk hidup agar tidak celaka. Ingatlah
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

8/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

pesan  Tuhan  “Jadilah  kamu  penegak  keadilan,  menjadi  saksi  karena  Tuhan,  walaupun  terhadap
dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun
miskin,  maka  Tuhan  lebih  tahu  kebaikannya.  Maka  janganlah  kamu  mengikuti  hawa  nafsu  karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata­kata atau enggan menjadi
saksi, maka ketahuilah Tuhan Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” 
Pandai mengelola strategi investigasi, Investigasi yang dilakukan untuk memperoleh alat bukti, akan
mendapat  perlawanan  dari  pihak  yang  diduga  terkait  pelanggaran  hukum.  Jangan  terjebak  strategi
(skenario) lawan  yang  dilakukannya  secara  tersembunyi  ataupun  yang  dinampakkan  dalam  bentuk
rayuan.  Diperlukan  kemampuan  mengelola  strategi  investigasi,  keuletan,  keberanian,  kejelian  dan
kecermatan  disetiap  langkah.  Diantara  skenario  lawan  adalah  upaya  menjebak  pihak  investigator
diantaranya  dalam  bentuk  menawarkan  sejumlah  uang  dan  harta  benda,  merayu  memberikan
fasilitas,  memberi  dan  menjanjikan  sesuatu  kepada  keluarga  dekat.  Jika  upaya  itu  tidak  berhasil,
meningkat ke arah upaya menekan secara halus untuk mempengaruhi investigator dan keluarganya
melalui  penyebaran  isu,  dan  membuat  suatu  kejadian  seolah  –  olah  telah  terjadi  musibah  /
kecelakaan  yang  berakibat  cacat  tubuh  dan  kematian  terhadap  investigator  ataupun  keluarganya.
Saling mengadu strategi untuk mencapai hasil yang maksimal dari kedua pihak adalah hal wajar, dan
apabila  terjadi  korban  jiwapun  dianggap  wajar  saja,  karena  didasarkan  pada  tingkat  pertingkat  dari
strategi yang dilakukan, juga tingkat kesulitan dari permasalahan  yang dihadapi kedua belah pihak.
Untuk itu, perlu mengenal sasaran dan lawan, juga perhatikan lingkungan disekitar, seperti keluarga,
komunitas  sendiri,  dan  sejawat  sendiri  yang  ikut  membantu.  Perhatikan  perilaku  aneh  diantara
mereka  yang  terlihat  tidak  seperti  biasanya.  Kelancaran  dan  keberhasilan  strategi  investigasi,  tidak
terlepas  dari  kemampuan  mengelolanya,  yakni  membangun  komunikasi  yang  kuat,  baik  dikalangan
sendiri maupun aparatur pemerintah yang berkompeten, dan lembaga lainnya. Perhitungkan dengan
seksama  mana  yang  harus  dipecahkan  bersama  dan  mana  yang  tidak  perlu  disampaikan  atau
diketahui  pihak  lain,  karena  kebocoran  data  sementara  yang  didapat  dan  masih  perlu  dilengkapi
adalah  sebagai  jembatan  pihak  lawan  membangun  skenario  untuk  menjebak  investigator.  Perlu
diperhatikan dan dicamkan pada diri sendiri adalah mengelola kemampuan sendiri, yaitu keyakinan,
keikhlasan,  kejujuran,  yang  dapat  mendorong  timbulnya  keberanian  yang  logis  bukan  nekad.
Berbuatlah  apa  yang  dapat  diperbuat  saat  itu  sesuai  dengan  kondisi  yang  ada,  jangan  berkeluh
kesah meskipun nampak sulit. Dalam kesulitan itu ada kemudahan, dan kemudahan itu didapat saat
memikirkan dan merenungkan kesulitan itu. 
Cermati rekam jejak pelaku, Setiap ucapan dan perbuatan selalu meninggalkan rekam jejak. Jejak –
jejak  yang  ditinggalkan  jika  itu  ucapan  maka  ada  pihak  lain  yang  mendengarkan  ataupun
merekamnya.  Jika  itu  perbuatan  maka  ada  pihak  lain  yang  menyaksikan,  merekam,  dan  jejak  pisik
lain  yang  tertinggal.  Jadi  setiap  makhluk  hidup  selalu  meninggalkan  rekam  jejak  atau  menyisakan
bekas  dalam  perbuatannya.  Perbuatan  pelanggaran  hukum,  apapun  bentuk  pelanggaran  yang
dilakukan, baik dilakukan dengan tidak direncanakan ataupun dilakukan dengan rapi atau terencana,
maka akan meninggalkan rekam jejak dari pelanggaran hukum yang telah dilakukannya. Kecermatan
dari investigator menemukan rekam jejak pelanggaran hukum yang ditinggalkan oleh pelaku, sangat
bergantung dari keuletan, kesabaran, dan keyakinan, akan kemampuan dirinya melakukan pekerjaan
itu.  Investigator  tidak  seharusnya  menargetkan  waktu  keberhasilan  yang  akan  dicapai.  Ia  hanya
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

9/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

menargetkan langkah perlangkah yang akan dilalui untuk mengupulkan alat bukti hukum. Penetapan
suatu  akhir  dari  pekerjaan  (gagal  atau  berhasil)  hanya  Tuhan  yang  Mahatahu  dan  Mahamengatur
kapan waktunya akan terjadi, karena penetapan akan sesuatu adalah wilayah Tuhan bukan wilayah
manusia,  karena  manusia  sebatas  mengikhtiarkan  semaksimal  yang  dapat  dilakukannya.  Prinsip
yang  harus  dipegang  oleh  investigator  mencermati  rekam  jejakpelaku  untuk  memperoleh  alat  bukti
hukum  adalah  kesungguhan  dalam  pekerjaannya.  Sebagaimana  ungkapan  bijak  mengatakan
“Janganlah  membayangkan  lulus  dalam  ujian  tetapi  belajarlah  dengan  tekun  dan  kuasai  materinya,
maka semua soal ujian dapat dijawab dengan benar dan dengan sendirinya lulus itu didapat.” 
Alat  Bantu  investigasi,  Alat  bantu  atau  juga  disebut  alat  pendukung  kelancaran  investigasi
diantaranya alat  transportasi  yang  pemakaiannya  disesuaikan  dengan  kebutuhan  di  lapangan.  Alat
perekam  suara  dan  gambar  dalam  bentuk  recorder  dan  kamera,  alat  penyadapan,  dan  alat  –  alat
lainnya  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  tingkat  kesulitan  yang  dihadapi.  Namun  demikian,  bagi  yang
keterbatasan  alat  bantu  tidak  perlu  berkecil  hati,  kemampuan  pengungkapan  suatu  kasus  sangat
tergantung  dari  keuletan  dan  kepandaian  mengelola  strategi  investigasi.  Investigator  dalan  kondisi
tertentu, yaitu pada tingkat kesulitan investigasi yang cukup tinggi sangat diperlukan keberadaan alat
bantu khusus. Dengan alat bantu tersebut, lebih memudahkan menjabarkan dari permasalahan yang
sedang  diinvestigasi,  juga  dapat  memperpendek  waktu  yang  dibutuhkan,  dan  sekaligus  investigasi
lebih mengerucut kepada sasaran yang dituju. Dengan kemajuan teknologi saat ini, alat – alat bantu
sederhana  selain  alat  bantu  yang  penggunaannya  bersifat  khusus  dan  hanya  boleh  dipakai  oleh
aparatur  pemerintah,  sebagaimana  diuraikan  di  atas  tidak  sulit  untuk  diperoleh.  Banyak  diperjual
belikan  di  pertokoan  yang  menjual  alat­  alat  elektronik  dan  alat  komunikasi.  Jika  alat  bantu  yang
dimiliki sangat terbatas dan ketiadaan biaya untuk membelinya, sebagai penggantinya adalah cukup
membangun  silahturahmi  dengan  alat  bantu  hidup,  yaitu  komunitas.  Bangun  komunitas  seluas  –
luasnya,  komunitas  yang  dibangun  terdiri  dari  berbagai  profesi  yang  menyebar  di  semua  segi
kehidupan  masyarakat  dan  dipergunakan  kemampuan  mereka  untuk  mendukung  investigasi  yang
dilakukan. 
Insting atau naluri, Insting atau juga disebut naluri adalah dorongan hati atau nafsu yang sudah ada
sejak dilahirkan. Merupakan pembawaan alami yg tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu.
Kemunculan  insting  atau  naluri  yang  dirasakan  seperti  bisikan,  kemauan  untuk  berbuat  sesuatu,
sangat  tergantung  dari  latar  belakang  kepribadian  seseorang.  Apa  bila  insting  atau  naluri  yang
bersumber dari hati nurani dan dari nafsu kemudian direaksi dalam tindakan, meski tujuan hasil yang
hendak  dicapai  sama,  namun  dampak  yang  ditimbulkan  berbeda  karena  cara  yang  dilakukan  tidak
sama.  Pikiran  dan  hati  nurani  yang  bersih  sangat  dekat  dengan  Tuhannya.  Karena  itu,  pikiran  dan
hati  nurani  tidak  terdinding  atau  terhalang.  Sehingga  dorongan  hati  atau  insting  mengenai  cara
penyelesaian  suatu  masalah  sangat  cerdas  dan  halus  dengan  resiko  yang  sangat  kecil,  dan
memberikan  manfaat  yang  sangat  besar  pada  diri  sendiri  dan  lingkungannya.  Insting  yang
bersumber  dari  nafsu  (berharap  dapat  imbalan)  memberi  dorongan  yang  berstandar  ganda  seperti
sisi  mata  uang  saling  mengkait,  jika  dilaksanakan  salah  sebaliknya  tidak  dilaksanakan  juga  salah.
Cara yang diambil untuk menyelesaikan persoalanan / pekerjaan cenderung spekulasi alias untung –
untungan  dan  kasar  (mencederai),  dengan  akibat  negatif  yang  ditimbulkan  dapat  menimpa  diri
sendiri  dan  menciptakan  kebencian  dari  pihak  lain  atau  lingkungan.  Sebagaimana  prilaku  setan,
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

10/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

yakni  menyesatkan  manusia  melalui  bisikannya  diantaranya  tercipta  konflik  /  pertengkaran  diantara
umat  manusia.  Satu  pesan  yang  perlu  diingat,  bahwa  kemampuan  otak  sangatlah  terbatas,  tetapi
kemampuan hati nurani yang bersih adalah sumber ilmu yang tidak pernah kering karena ia mampu
menangkap  ilham  yang  diberikan  oleh  Sang  Pencipta.  Dana  pendukung  Investigasi,  Kegiatan
investigasi  untuk  mencapai  hasil  yang  maksimal  memerlukan  biaya  atau  dana  pendukung.  Biaya
yang  dikeluarkan  sangatlah  relatif  sesuai  dengan  cara  investigasi  yang  dilakukan  dan  tingkat
kesulitan  yang  dihadapi.  Besar  dan  kecilnya  dana  pendukung  yang  dikeluarkan  tergantung  dari
kemampuan  seorang  investigator  mengelola  taktik  dan  teknik  investigasi.  Semakin  banyak
pengalaman  yang  dialami,  maka  semakin  pandai  memperhitungkan  dan  memperpendek  waktu
investigasi  tanpa  mengurangi  hasil  investigasi  yang  diharapkan,  yang  dengan  sendirinya
mempengaruhi  dana  pendukung  yang  dibutuhkan.  Investigator  yang  baru  belajar  melakukan
investigasi  dana  pendukung  yang  diperlukan  cukup  besar,  karena  untuk  memperoleh  alat  bukti
hukum  kecenderungan  waktu  yang  dibutuhkan  cukup  panjang  dan  biaya  operasionalnyapun
membengkak.  Hal  itu  dikarenakan  masih  terbatasnya  komunitas  yang  dimiliki  dan  belum  didukung
pengalaman tentang bagaimana mengelola taktik dan teknik investigasi. Bagi individu atau lembaga
tertentu  yang  hendak  atau  sedang  melakukan  investigasi,  namun  dana  pendukung  yang  dimiliki
sangatlah  terbatas,  akan  memunculkan  sikap  keragu  –  raguan  atau  bahasa  kerennya  “pesimis”
untuk  berhasil.  Sebaliknya,  bila  tertanam  p;ada  diri  suatu  sikap  Yakin,  Tulus  dan  Penuh  ucapan
syukur, maka sikap pesimis dan ragu­ragu tidak akan terjadi.
Jadi, setiap anak bangsa dan setiap warga negara Indonesia yang baik, memiliki tanggung jawab dan
berkewajiban  untuk  ikut  serta  membantu  menyampaikan  atau  mengungkapkan  setiap  kasus  yang  ia
ketahui.  Bantuan  yang  diberikan  bisa  dilakukan  dengan  cara  tertulis  maupun  lisan  kepada  lembaga
yang  berwenang  menanganinya.  Sehingga  sekecil  apapun  permasalahan  yang  terjadi  di  tengah
masyarakat, dapat segera diperoleh titik terangnya.

Jangan pernah membunuh pertanyaan
Jangan pernah membunuh pertanyaan.
Ia adalah benda yang rapuh.
Pertanyaan yang baik pantas untuk hidup.
Kita tidak perlu banyak menjawab sebagaimana kita berbincang dengannya.
Pertanyaan besar adalah permanen dan bakat yang diberkati dari pemikiran.
Tetapi pertanyaan yang paling besar dari segalanya adalah membangun jembatan ke dalam hati
menyebut orang seutuhnya.
Tak boleh ada jawaban yang dirancang untuk membunuh pertanyaan.
Ketika kita terlalu dogmatis, atau terlalu yakin, kita menunjukkan rasa tidak hormat kepada kebenaran
dan pertanyaan yang menuju kepadanya.

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

11/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

Dibalik jawaban saya, selalu ada yang lebih, lebih banyak cahaya yang menunggu untuk masuk dan
gelombang makna yang tak ada habis­habisnya siap memecah pantai yang memperluas
kebijaksanaan.
Kapan pun ada pertanyaan, biarlah dia ia hidup.
Gerhard Frost

Sumber : berbagai sumber diantaranya http://detakkehidupan.blogspot.com/2010/07/taktik­dan­teknik­
investigasi.html

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

Trackbacks/Pingbacks
1. Berburu Informasi Via Internet | Nusa Hati ­ [...] dapat mengembangkan dirinya. Jika sebelumnya
telah dibahas tentang teknik wawancara tersamar  dan Investigasi  merupakan beberapa cara untuk
mendapatkan informasi…

G Suite

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

12/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

Translate This Blog :
 

 

 

 

 

 

Categories
Dr. Stephen Tong
Hiburan
Inspirasi
Nusahati
Pengharapan
Perpajakan
Renungan
Visions
Wacana

Nusahati
364 likes

Like Page
Be the first of your friends to
like this

Archives
▼2017
▼March (10)
Mark Bustos : Penata Rambut Para Pengemis Khusus Hari Minggu
Pengguna Jasa Akses Kepabeanan Terblokir
A Woman Stops A School Shooting With Only Words
Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan (Bagian 5)
Check dan Re­check Kebenaran
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

13/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

BUT Bagi Penyedia Layanan Aplikasi Melalui Internet
Stop Waiting for Happiness to Arrive!
Doa Bapa Kami – Bagian 18: Engkaulah yang Empunya Kerajaan (3)
Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Penyampaian SPT Tahunan Dengan E­Form
►February (20)
►January (27)
►2016
►2015
►2014
►2013
►2012
►2011
►2010
►2009
►2008

 Pemuda GRII
Renungan Mingguan Khusus Pillar Online ­ Mempertanyakan Otoritas Yesus
Artikel ­ Seri Biografi Misionaris: William Chalmers Burns: Pahlawan Besar Tiongkok
Transkrip ­ Doa Bapa Kami – Bagian 19 (Tamat): Engkaulah yang Empunya Kerajaan dan Kuasa dan
Kemuliaan sampai Selamanya (4)

 Kegiatan DJP
3 Besar KPP Hasil Seleksi KPPc Diumumkan
Kepala Perwakilan BPKP Kalbar Lapor SPT e­Form
Jelang Akhir Periode, KPP Pratama Sintang Ajak Masyarakat Manfaatkan Amnesti Pajak

Recent Posts
Mark Bustos : Penata Rambut Para Pengemis Khusus Hari Minggu
Pengguna Jasa Akses Kepabeanan Terblokir
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

14/17

21/3/2017

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

A Woman Stops A School Shooting With Only Words
Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan (Bagian 5)
Check dan Re­check Kebenaran

Recent Comments
kusuma on Sekilas Perpajakan Dalam Properti/Real Estate
Taripar Doly, SE, MM on Amnesti Pajak : Bangkit dan Ikutlah!
Hendra Widjaja on Amnesti Pajak : Bangkit dan Ikutlah!

Search

 Berita Ekonomi
Indeks DAX­30 Jerman berakhir turun 0,35 persen
Indeks FTSE­100 Inggris ditutup cenderung datar
Indeks CAC­40 Prancis berakhir turun 0,34 persen
Thank You
For  Your Prayers
 

 

           
Designed by Elegant Themes | Powered by WordPress

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

15/17

21/3/2017

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

16/17

21/3/2017

http://www.nusahati.com/2011/07/wawancara­dan­investigasi/

Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi

17/17