Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigas
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
+628121902124 [email protected]
U
a
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
by Taripar Doly, SE, MM | Jul 22, 2011 | Perpajakan | 0 comments
Bagi para pembaca yang bekerja dalam bidang investigasi baik
insan pers, petugas pajak (Direktorat Intelijen dan Penyidikan)
, petugas penyelidik, dll. Perlu memahami halhal seperti teknik
wawancara maupun teknik investigasi yang coba saya
kumpulkan dalam tulisan diblog ini, karena dalam upaya
menguak
setiap
kasus
secara
professional
sangatlah
dibutuhkan taktik dan teknik pengungkapannya. Dengan
mengetahui taktik dan teknik wawancara serta investigasi yang
benar sangatlah memudahkan dalam mencari atau menemukan alat bukti hukumnya, untuk lebih
mantapnya mari kita pahami halhal sebagai berikut :
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
1/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
TEKNIK WAWANCARA
Kadang terkesan terlalu formal jika dalam melakukan sesuatu selalu menggunakan teknik. Karena pada
prinsipnya teknik adalah sebuah aturan yang membelenggu. Namun tidak ada yang salah jika kita
memerlukan hal tersebut walau hanya sekedarnya saja.
Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.
Wawancara merupakan istilah yang diciptakan dalam bahasa Indonesia untuk menggantikan kata asing
Interview (dari bahasa Belanda atau Inggris), yang digunakan oleh pers Indonesia sampai akhir tahun
1950an. Orang yang mewancarai disebut Pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai disebut
pemberi wawancara (interviewee) atau disebut juga responden.
Teknik Wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh
keterangan, informasi dan sejenisnya.
Wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya dibagi dua yaitu : Wawancara berstruktur adalah
wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. (Dalam dunia jurnalistik, seorang wartawan harus melakukan persiapan yang cukup
sebelum mewawancarai seseorang. Selain itu juga harus memahami betul masalah yang akan
ditanyakan. Wartawan harus pula pandai menjaga supaya tidak kehilangan arah dalam wawancara itu
agar mendapatkan keterangan yang diinginkannya. Karena itu, ada kalanya wartawan perlu
mengetahui latar belakang atau sifat orang yang akan diwawancarai agar mudah menyesuaikan diri
dengannya ketika berhadapan muka). Perbedaan mendasar antara wartawan dan penyidik/interogator
jika wartawan untuk menggali informasi untuk diinformasikan ke publik dan bersifat tidak memaksa dan
sebaliknya bagi penyidik/interogator. dan Wawancara tak berstruktur, adalah wawancara yang tidak
berpedoman pada daftar pertanyaan, dalam hal ini termasuk didalamnya wawancara tersamar
(Eliciting).
Dalam wawancara yang terpenting adalah menggunakan komunikasi yang baik. Tanpa adanya
komunikasi yang baik, jangan harapkan kita mendapat informasi atau jawaban yang baik juga. Yang
terpenting siapkan diri kita dengan beberapa hal yang sederhana. Halhal yang saya maksud diatas
antara lain:
Sebelum kita melakukan wawancara, usahakan membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu. Ini penting
dilakukan agar mempermudah kita dalam wawancara. Terkadang saking asyiknya kita mewawancarai
nara sumber, kita lupa bahwa pertanyaan kita menyimpang dari tema yang kita inginkan.
Posisikan diri kita sejajar dengan nara sumber yang akan kita wawancarai. Untuk itu kita harus benar
benar memahami pertanyaannya kita. Singkatnya, kita perlu percaya diri. Lebih baik kita cari tahu
karakter dari nara sumber kita. Ini sangat penting supaya kita mengetahui bagaimana dan siapa
sebenarnya nara sumber kita.
Jangan biarkan pertanyaan kita “terbunuh”. Prinsipprinsipnya terus bertanya dan bertanya. Kalau
jawaban nara sumber kurang jelas tanyakan kembali sampai sejelasjelasnya. Itu lebih baik ketimbang
kita kebingungan, untuk lebih jelasnya halhal yang perlu diperhatikan dalam wawancara setidaknya
memahami halhal sbb :
1. Mulailah mengungkapkan maksud dan tujuan dari diadakannya wawancara tersebut, dengan
menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh responden.
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
2/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
2. Berlaku sopan dan ramah dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan wajar serta tidak
dibuatbuat. Hindari gaya bahasa yang berintonasi memerintah dan menekan serta halhal yang dapat
menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya.
3. Tidak melakukan wawancara secara tergesagesa yang dapat menimbulkan kesan bahwa
wawancara yang dilakukan tidak berguna atau tidak penting.
4. Usahakan proses wawancara yang dilakukan berarti, penting sekali bagi proses penelitian dengan
sikap yang tidak berlebihlebihan yang justru menimbulkan kesan mengolokolok si responden.
5. Bantu responden yang mengalami kesulitan dalam mengeluarkan pendapatnya ke dalam bentuk
lisan.
6. Apabila dalam proses wawancara terdapat informasi/data baru yang tidak direncanakan dalam
proses wawancara tersebut, buatlah sendiri daftar pertanyaan untuk menggali informasi yang baru
tersebut.
7. Gunakanlah alat Bantu dalam proses wawancara yang dapat mencatat/merangkum hasil wawancara
tersebut, baik berupa alat pencatat, tape recorder, video casete, hand phone, kamera, dan lainlain
TEKNIK INVESTIGASI
Tidaklah semua informasi, data dan fakta kita dapatkan dengan mudah. Untuk mencari informasi, data
dan fakta yang sulit dan khusus membutuhkan kerja ekstra. Kerja ekstra disini adalah melakukan
obeservasi atau investigasi langsung ke lapangan. Lantas, apa itu investigasi?
Investigasi secara pemahaman sederhana adalah pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan,
keberanian, keuletan dan keyakinan dalam menggali informasi yang khusus. Demi upaya menggali
informasi yang selengkaplengkapnya, tak jarang seorang wartawan melakukan observasi langsung
guna mengadakan penyelidikan fakta dan sumbersumber yang diperkirakan dapat memperkaya
informasi. Berdasarkan hal inilah, maka seorang pakar jurnalistik pernah mengatakan bahwa
“pekerjaan seorang wartawan itu sebenarnya separuh detektif separuh diplomat” (James Gordon
Bennet, pendiri The New York Herald).
Berdasarkan caranya memperoleh informasi melalui observasi ataupun investigasi inilah maka muncul
istilah teknik penulisan reportase ini yaitu “Investigative Reporting“. Untuk mendapatkan informasi yang
sangat penting atau khusus itu dibutuhkan ketrampilan khusus pula. Kadangkadang kita dipaksakan
untuk menyamar menjadi sesuatu, tergantung informasi apa yang akan kita inginkan.
Langkah pertama yang perlu diketahui oleh investigator untuk memulai menerapkan taktik dan teknik
investigasi adalah investigator wajib menjawab 6 pertanyaan berdasarkan fakta kejadian yang
sebenarnya, yaitu :
a. Apa yang terjadi = What
b. Dimana kasus itu terjadi = Where
c. Siapa pelaku, saksi, dan korban = Who
d. Kapan kasus itu terjadi = When
e. Mengapa kasus itu terjadi = Why
f. Bagaimana kasus itu dapat terjadi dan akibat yang ditimbulkan = How
Langkah berikutnya adalah bagaimana cara mencari dan menemukan jawaban dari 6 pertanyaan
tersebut di atas dengan benar berdasarkan fakta yang terjadi. Untuk itu diperlukan taktik dan teknik
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
3/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
investigasi seperti di bawah ini :
Confidence, Sikap yakin dengan kemampuan sendiri dalam upaya hendak mengungkap suatu kasus
yang sedang diinvestigasi, sangatlah membantu semangat dalam investigasi. Sesulit apapun
hambatan yang dihadapi, jika sudah tertanam sejak dini sikap yakin dengan kemampuan sendiri,
kesulitan itu tidaklah sesulit seperti yang dibayangkan. Sikap yakin tersebut perlu ditanamkan secara
terus menerus di dalam hati selama proses investigasi. Pada saat mencari fakta hukum dari berbagai
sumber, berbagai hambatan pasti ada dan tidak semulus apa yang diharapkan. Sebab, tidak semua
sumber yang ditemui mau mengambil resiko dengan membeberkan kepada pihak lain fakta atau
dokumen hukum yang sebenarnya. Disinilah diperlukan keuletan yang penuh keyakinan dngan
kemampuan sendiri menjadi terang kasus itu. Apabila sudah tertanam sikap yakin dengan
kemampuan sendiri atau orang bilang bersikap optimis, juga diimbangi sikap santun atau rendah
hati, maka semangat dan dorongan untuk berani menemui berbagai pihak yang terkait dalam kasus
itu, memperkecil hambatan yang dihadapi. Karena dengan bersikap yakin dengan kemampuan
sendiri secara otomatis pada saat menganalisis fakta yang didapat, memunculkan insting yang
membuka kearah mana harus dimulai investigasi itu. Perlu diingat, bahwa selama melakukan
investigasi sejak awal sudah tertanam niat ikhlas unuk mengungkapkan kebenaran, maka Tuhan
melalui hati nurani akan selalu menuntun kearah mana dan apa yang harus dilakukan untuk
mengungkap perkara itu, atau orang mengatakannya insting yang hidup.
Community, membangun komunitas. Manfaatnya adalah untuk memudahkan pertukaran informasi
dan pengumpulan fakta hukum saat investigasi, termasuk juga memperkecil biaya operasional yang
dikeluarkan. membangun komunitas dapat dilakukan secara nyata atau tatap muka, juga dapat
dilakukan melalui jejaring internet. Membangun komunitas diperlukan kesabaran dan ketekunan,
karena tidak semua dari pihak yang tergugah niat baiknya berani mengambil resiko yang akan
dihadapi karena berbagai faktor yang tidak mungkin untuk dilakukannnya. Disinilah diperlukan
pembagian tugas, membangun kekompakan, kesatuan langkah yang jelas dan tegas akan arah
tujuan yang ingin dicapai. Membangun kekerabatan juga perlu dilakukan dengan lembaga
pemerintah dan non pemerintah. Kekerabatan yang dibangun di lembaga tersebut sangatlah
berguna, yaitu bermanfaat pada saat proses investigasi, dan saat proses hukum sedang
berlangsung untuk mencapai tujuan akhir. Dalam upaya membentuk opini dan pengawasan oleh
publik, perlu juga membangun kekerabatan dengan pihak media massa. Manfaatnya sebagai
pendukung pada saat kasus sedang dalam proses hukum di lembaga Yudikatif. Setidaknya dapat
menekan pihak lain yang berusaha hendak menghentikan kasus tersebut melalui mafia hukum.
Dengan membangun kekerabatan bersama pihak media massa, diharapankan endingnya dapat
berakhir adanya putusan pengadilan di Pengadilan
Hindari resiko, Memperkecil resiko saat investigasi sangatlah diperlukan. Karena setiap langkah
upaya investigasi yang dilakukan akan selalu berhadapan dengan resiko. Resiko itu dapat berupa
tuntutan hukum, resiko kerugian harta benda, ancaman jiwa dan raga. Sebagai langkah untuk
memperkecil resiko yang akan dihadapi diperlukan cara yang tepat, yaitu perlu melakukan
perencanaan analisa dan memilih tehnik investigasi yang tepat. Jangan bersikap pesimis berlebihan,
pada hal maksud hendak menghindari resiko, akan tetapi berbalik menjadi hambatan bahkan
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
4/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
kegagalan hasil investigasi yang sedang dilakukan. Memperkecil resiko saat melakukan investigasi
adalah hal yang wajar. Apapun jenis pekerjaan itu akan dihadapkan pada resiko. Dengan pandai
memperhitungkan kemungkinan resiko yang akan dihadapi, akan mempengaruhi sikap waspada
dalam setiap langkah dan dapat menekan nafsu tergesagesa ingin berhasil. Adapun perencanaan
analisa dan memperhitungkan resiko yang akan ditemui, adalah dimulai dengan cara memilah –
milah sasaran dan tehnik investigasi yang akan dipakai. Karena perencanaan analisa yang tepat
sangatlah membantu langlah perlangkah investigasi yang akan dilakukan untuk memperoleh hasil
yang maksimal dengan resiko yang minimal. Sikap terburu nafsu dan menganggap lemah pihak yang
diinvestigasi untuk memperoleh fakta hukum cenderung akan berakibat fatal kepada diri sendiri.
Adapun kefatalan tersebut dapat berakibat tercemarnya nama baik pihak lain yang tidak terlibat,
resiko dituntut balik pihak lawan, kerugian harta benda, dan resiko ancaman pisik, juga resiko yang
paling tinggi adalah hilangnya nyawa. Memperkecil resiko saat investigasi, jangan sampai
mempengaruhi kegagalan bahkan kemunduran hasil yang hendak dicapai. Untuk itu, perlu
berkoordinasi dengan pihak lain yang paham akan situasi yang sedang dihadapi, dengan maksud
agar dapat memberi informasi dan solusi sebagai masukan. Sebagaimana pesan orang bijak, bahwa
keputusan satu orang itu lebih lemah dibandingkan dengan keputusan yang diambil oleh lebih dari
satu orang.
Waspadai Informasi Menyesatkan, Upaya investigasi yang telah dilakukan, akan diperoleh berbagai
informasi. Dari informasi yang telah terkumpul, perlu dilakukan penyaringan dengan cara memilah –
milah dan dianalisa akan keakuratannya. Karena pihak lawan tidak akan menghendaki investigator
berhasil memperoleh fakta hukum yang valid, sebaliknya menghendaki agar investigator kehabisan
waktu dan tenaga untuk menemukan bukti hukum tersebut.Informasi yang disebar pihak lawan
melalui orang kepercayaannya cenderung informasi menyesatkan. Untuk itu, informasi hasil
investigasi benar – benar dicari keterkaitannya secara logis dari kasusnya. Pihak lawan akan selalu
melakukan upaya penjebakan melalui informasi menyesatkan agar investigator terjerat dalam
kesalahan atau pelanggaran hukum sehingga tidak sanggup melakukan misinya. Investigasi yang
dilakukan diusahakan mendekati dan mencari pihak pemberi informasi yang dapat dipercaya
kejujurannya, tujuannya agar informasi yang sudah didapat dengan susah payah tersebut tidak
menggagalkan hasil investigasi lanjutannya. Dan jangan terjebak ke dalam lingkaran konspirasi yang
dilakukan pihak lawan, karena hal itu dapat memperlemah langkah yang akan dilakukan disebabkan
terseret skenarionya. Apabila menyangkut kasus yang suatu saat nanti berdampak cukup
mengebohkan, pihak lawan akan menyebarkan informasi menyesatkan melalui orang
kepercayaannya. Orang kepercayaan pihak lawan, biasanya ada hubungan kekerabatan dengan
orang dekat pihak investigator. Waspadai orang kepercayaan dari pihak lawan, karena hal itu
sengaja ditanam disekitar komunitas sendiri. Yang mana orang kepercayaan pihak lawan itu seolah –
olah hendak membantu memberi informasi yang akurat dengan sikapnya yang nampak cukup agresif
membantu memberi informasi dan dokumen asli, pada hal direncanakan untuk menyesatkan arah
investigasi. Untuk itu, selesai pelaksanaan investigasi di lapangan agar selalau dilakukan
penyaringan fakta hasil investigasi yang diperoleh. Lakukan uji kebenaran informasi atau dokumen
yang didapat dengan informasi atau fakta lainnya, dan lakukan perbandingan di lapangan dan jangan
lupa berpikir yang logis, tidak emosional.
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
5/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
Optimis, Berpikir positif dan bersikap optimis adalah senjata ampuh untuk meraih hasil maksimal bagi
investigator. Sebaliknya, jika seorang investigator lebih dipengaruhi cara berpikir pesimis dan negatif
dari permasalahan yang dihadapinya, maka kegagalan demi kegagalan akan selalu dihadapinya,
yang pada akhirnya memunculkan kekecewaan dan menyalahkan diri sendiri atau pihak lain. Berpikir
positif mempengaruhi sikap kehatihatian saat melakukan investigasi. Pada saat melakukan
pengumpulan fakta hukum, baik itu berupa informasi lisan maupun berupa dokumen, tidaklah mudah
terpengaruh untuk segera menyimpulkannya. Dengan berpikir positif, sikap chek and rechek selalu
dilakukan di lapangan, yang pada akhirnya menunjukkan bahwa telah terjadinya kejahatan /
pelanggaran hukum. Bersikap optimis saat melakukan investigasi sangatlah mendukung langkah
langkah yang akan dilakukan. Sesulit dan seberat apapun permasalahan yang dihadapi, hal itu
nampak wajar, bahkan terbayang secara gamblang apabila upaya investigasi menunjukkan ada
kesalahan atau kekeliruan langkah. Dengan bersikap optimis memudahkan dan mempercepat
perolehan hasil investigasi yang dilakukan. Hindari berpikir negatif yang berlebihan, seperti
mencurigai sesuatu secara berlebihan tanpa didukung fakta yang jelas. Kecurigaan yang berlebihan
kepada pihak lain itu dapat terjadi karena didorong oleh informasi yang diperoleh menyudutkan pihak
tertentu, sedangkan fakta hukum masih belum lengkap dan meragukan. Sikap pesimis adalah faktor
penghambat pertama kegagalan investigasi yang sedang dialakukan. Penyebab utama munculnya
sikap pesimis diantaranya adalah hasil investigasi yang diperoleh belum maksimal karena minimnya
informasi yang didapat, sedangkan waktu sudah terbuang cukup banyak; dukungan dari komunitas
sendiri yang kurang peduli; dan gencarnya tekanan psikologis dari pihak lain yang sengaja ingin
menggagalkan hasil investigasi. Kegiatan investigasi membutuhkan semangat dan keikhlasan.
Halangan dan hambatan selalu ada. Dengan berpikir positif dan bersikap optimis disertai
kesungguhan, maka hambatan itu sesuatu yang wajar, bahkan mendorong untuk meraih hasil yang
maksimal. Seperti pepatah mengatakan, walaupun anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.Tidak
emosional atau terburu nafsu, Setiap orang mempunyai kehendak, yaitu segera dapat
menyelesaikan suatu pekerjaannya tanpa banyak kesulitan yang dihadapi. Jika pun ada kesulitan
memintanya hanya yang wajar – wajar saja. Tetapi dalam kenyataannya tidaklah sedemikian mudah
dan cepat. Setiap langkah perlangkah atau tahap pertahap membutuhkan kesungguhan dan
kesabaran. Jika sebaliknya, yaitu didorong oleh rasa emosional atau terburu nafsu atau juga sering
disebut sikap tergesa – gesa, maka hasil kerja yang dicapai sangat minimal bahkan mengandung
resiko yang lebih besar terhadap diri sendiri dan pihak lain. Bertindak emosional dapat terjadi karena
didorong oleh hawa nafsu yang lebih menyukai jalan pintas tanpa mempertimbangkan resiko,
dengan istilah lainnya terburu nafsu, dan nafsu mengajak maunya bagaimana enaknya saja.
Semisal, orang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya yang bersikap
emosional atau terburu nafsu karena ingin cepat sampai ditujuan, resiko kecelakaan akan selalu
menghantui. Pertimbangan akal sehat kurang diperhatikan, kewaspadaan melemah, bahkan
cenderung nafsu membisiki dan mengajak bersikap lebih dari yang sudah dilakukan. Jadi sikap
emosinal atau terburu nafsu hanya mengajak kepada untung – untungan atau spekulasi. Sebaliknya
hati nurani bersikap lebih hati – hati untuk keselamatan semua pihak. Setiap langkah yang akan dan
sedang dilakukan selalu diperhatikan dengan seksama. Selalu memperhatikan kekurangan,
kesalahan yang terjadi dan yang akan dihadapi. Keberanian mengambil keputusan selalu mantap
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
6/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
dan tegas tanpa keraguan. Hasil akhir yang ingin dicapai sangat jelas arahnya. Jikapun belum
tercapai hasil yang diharapkan pada saat itu, dapat diketahui kegagalannya karena diluar
kemampuan manusia untuk menentukannya. Tidak ada rasa kecewa, yang ada sikap optimis
keberhasilan hanya menunggu waktu. Hindari bersikap emosional atau terburu nafsu, tanam selalu di
dalam hati sikap optimis akan kemampuan diri untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang
dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Bersikap tidak mudah tergoda untuk mencoba
menambahkan atau mengurangkan apa yang sedang dilakukan. Berjalan sesuai dengan rencana
yang sudah dipersiapkan. Jika terjadi perkembangan di luar rencana, hal itu dapat dilakukan pada
rencana berikutnya setelah dilakukan analisa dan evaluasi.
Waspada sikap pamer dan sombong, Investigator yang lupa diri, jika merasa mampu menemukan
kelemahan lawan atau mereka yang diinvestigasi, kecenderungan bersikap pamer dan sombong.
Prilaku pamer dan sombong tersebut merupakan kelemahan bagi investigator. Dampak dari sikap
pamer dan sombong itu dapat mengakibatkan gagalnya reputasi dari investigator tersebut.
Penyebabnya adalah karena kebiasaan pamer dan sombong yang ia sadar atau tidak sadar
melakukannya telah membuka rahasia hasil investigasinya dan juga membahayakan dirinya sendiri.
Investigator selalu wasapada dan menelaah setiap menerima pertanyaan dari siapapun. Juga dalam
menyampaikan sesuatu pernyataan atau pertanyaan yang berhubungan dengan investigasi yang
dilakukannya selalu memperhitungkan untung dan rugi dari fakta yang akan diperolehnya. Efek dari
menjawab suatu pertanyaan ataupun mengeluarkan pernyataan dan pertanyaan kepada pihak lain,
cenderung merangsang pikiran dan nafsu untuk menonjolkan keberhasilan dan kehebatan diri
sendiri, menurut penilaian orang lain disejajarkan dengan prilaku pamer bin sombong. Yang perlu
dilakukan seorang investigator adalah cukup bertanya sesuai dengan yang diperlukan dan
sebaliknya menjawab pertanyaan pihak lain hanya seperlunya. Kegunaannya adalah membiasakan
bersikap waspada untuk mencegah kebiasaan buruk yang ada pada diri manusia, yaitu sikap pamer
dan sombong. Keikhlasan pada diri investigator, membawa efek positif untuk melawan sikap pamer
dan sombong. Keikhlasan yang selalu tertanam di hati, akan terpancar pada wajah yang bersinar,
kelembutan dan keceriaan saat melakukan investigasi, meskipun tantangannya cukup berat dan
melelahkan.
Sikap Konsisten, memiliki pendirian teguh, sikap tidak pernah berubahubah. Sikap konsisten sangat
diperlukan saat melakukan investigasi, meskipun tergoda oleh sesuatu, baik yang berasal dari diri
sendiri maupun pihak lain. Godaan dari diri sendiri dapat disebabkan oleh rasa malas, kecewa,
adanya hambatan dan kesulitan karena sesuatu hal, sehingga sikap konsisten mengendur. Begitu
juga godaan dapat berasal dari pihak lain dalam bentuk ancaman, atau sebaliknya berupa imbalan
materi untuk menghentikan investigasi, sehingga sikap konsisten menjadi luntur. Sikap konsisten
sangat dibutuhkan oleh siapapun bila ingin mencapai hasil yang maksimal. Seorang investigator,
pada saat tertentu muncul rasa kejenuhan dan perasaan putus asa karena dampak resiko yang akan
dihadapi, kekecewaan pada diri sendiri dalam mengatasi kesulitan, keluarga yang kurang
mendukung, keuangan yang kurang mencukupi, dan lingkungan yang tidak kooperatif, hal itu sangat
mempengaruhi sikap konsisten. Sikap konsisten saat itu betulbetul diuji keteguhannya, hati terasa
bimbang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu mundur atau meneruskan investigasi. Kesulitan,
gangguan, musibah, itu pasti ada dalam kehidupan. Hanya tergantung pada individu yang
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
7/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
bersangkutan bagaimana menyikapi dan bagaimana cara mengelola kondisi pikiran dan hati nurani
pada saat itu. Hidup dan kehidupan di dunia apapun jenis, bentuk, sifatnya, sudah dilengkapi dengan
berpasangpasangan, karena melalui hal itu Tuhan ingin menguji keimanan makhluknya. Makhluk
yang namanya manusia diberikan kebebasan untuk memilih. Untuk itu, dalam upaya menguatkan
sikap konsisten atau keteguhan hati nurani itu, dapat berpedoman pada azas manfaat, yakni bila
bermanfaat pilihlah atau teruskanlah dan sebaliknya bila tidak bermanfaat maka tinggalkanlah atau
mundur. Untuk menguatkan sikap konsisten saat melakukan aktifitas yang ingin dicapai, bersikaplah
bahwa, YAKIN semua sudah diatur oleh Tuhan dan manusia hanya merencanakan; IKHLAS
mengerjakan pekerjaan yang sedang dilakukan, begitupun dalam menerima musibah atau halangan,
jikapun protes tidak akan berguna karena sudah terjadi, dan lakukanlah apa yang dapat diperbuat
saat itu yang penting bermanfaat dengan disertai doa; dan berSYUKUR dalam menerima kondisi
terkini
bagaimanapun
keadaannya.
Dengan
berpandangan
seperti
itulah
yang
akan
mempertahankan sikap konsisten dalam diri seseorang dan pantang untuk menyerah. Juga,
diperoleh kepuasan dan kebahagiaan lahir dan batin karena tanpa beban sebagaimana sifat air yang
tetap mengalir mengalir. Sebaliknya, terjadinya kerusakan akhlak pada seseorang disebabkan
hilangnya pertahanan sikap konsisten kebaikan yang ada pada dirinya. Ia tergoda bisikan setan
mencari kepuasan dan kebahagiaan semu dengan mengkhianati kebenaran, kemudian berpaling
memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih materi, padahal ia mencari kegelisahan karena was –
was dan penderitaan berkepanjangan sebelum berhenti atau bertobat dari kebiasaan buruknya.
Hindari Sikap mengadu domba, Investigator yang sudah terbiasa memanfaatkan pekerjaannya untuk
mengadu domba dan mencari kelemahan pihak lain untuk diperas adalah perbuatan tercela.
Keinginan nafsu ingin mengadu domba, diantaranya disebabkan sikap tidak peduli, kebencian
kepada seseorang, dan untuk mendapatkan keuntungan materi sesaat. Perilaku suka mengadu
domba untuk melakukan pemerasan adalah perilaku orang munafik dan oportunis. Tindakannya
telah mencemarkan dan mempersulit kerja investigator yang berprilaku lurus. Seorang investigator
dengan memiliki fakta dan data yang akurat, jika tidak memiliki hati nurani, tidaklah sulit
melampiaskan niat balas dendam dan mendramatisir untuk mengumbar nafsu kebencian bersama
pihak lain yang berpandangan sama. Prilaku memeras seseorang yang diduga bersalah juga tidaklah
sulit. Investigator oportunis lebih memilih mencari kambing hitam untuk melindungi dirinya dari
kecurigaan sementara pihak yang diperas dan diadu domba untuk menghindari jeratan hukum.
Seorang investigator yang lurus dan bersungguh – sungguh untuk memperbaiki kondisi yang ada,
juga tidak terlepas dari incaran pihak lain yang mencari keuntungan sesaat. Khususnya mereka yang
mengincar adalah dari kalangan petualang politik, penguasa, dan mereka yang bergerak dibidang
bisnis untuk menghancurkan pesaingnya yang dianggap tangguh dan sukses, untuk menghancurkan
seorang pemimpin yang jujur karena dianggap penghalang. Dengan cara mengadu domba itulah
upaya mereka menghancurkan lawannya. Seperti pepatah Indonesia ”melempar batu sembunyi
tangan.” Bagi investigator, juga mereka yang bergelut di bidang hukum dan menjadi saksi, untuk
dapat menghindar dan mampu bertahan dari godaan meraih keuntungan sesaat, niat balas dendam,
dan prilaku mengadu domba, dibutuhkan kekuatan spiritual, kesungguhan, dan ikhlas melakukan
pekerjaan untuk selamat di dunia maupun hidup sesudah matinya. Masalah kebutuhan rezeki, Tuhan
sudah menghitung sesuai kesanggupan masing – masing makhluk hidup agar tidak celaka. Ingatlah
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
8/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
pesan Tuhan “Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Tuhan, walaupun terhadap
dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun
miskin, maka Tuhan lebih tahu kebaikannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan katakata atau enggan menjadi
saksi, maka ketahuilah Tuhan Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Pandai mengelola strategi investigasi, Investigasi yang dilakukan untuk memperoleh alat bukti, akan
mendapat perlawanan dari pihak yang diduga terkait pelanggaran hukum. Jangan terjebak strategi
(skenario) lawan yang dilakukannya secara tersembunyi ataupun yang dinampakkan dalam bentuk
rayuan. Diperlukan kemampuan mengelola strategi investigasi, keuletan, keberanian, kejelian dan
kecermatan disetiap langkah. Diantara skenario lawan adalah upaya menjebak pihak investigator
diantaranya dalam bentuk menawarkan sejumlah uang dan harta benda, merayu memberikan
fasilitas, memberi dan menjanjikan sesuatu kepada keluarga dekat. Jika upaya itu tidak berhasil,
meningkat ke arah upaya menekan secara halus untuk mempengaruhi investigator dan keluarganya
melalui penyebaran isu, dan membuat suatu kejadian seolah – olah telah terjadi musibah /
kecelakaan yang berakibat cacat tubuh dan kematian terhadap investigator ataupun keluarganya.
Saling mengadu strategi untuk mencapai hasil yang maksimal dari kedua pihak adalah hal wajar, dan
apabila terjadi korban jiwapun dianggap wajar saja, karena didasarkan pada tingkat pertingkat dari
strategi yang dilakukan, juga tingkat kesulitan dari permasalahan yang dihadapi kedua belah pihak.
Untuk itu, perlu mengenal sasaran dan lawan, juga perhatikan lingkungan disekitar, seperti keluarga,
komunitas sendiri, dan sejawat sendiri yang ikut membantu. Perhatikan perilaku aneh diantara
mereka yang terlihat tidak seperti biasanya. Kelancaran dan keberhasilan strategi investigasi, tidak
terlepas dari kemampuan mengelolanya, yakni membangun komunikasi yang kuat, baik dikalangan
sendiri maupun aparatur pemerintah yang berkompeten, dan lembaga lainnya. Perhitungkan dengan
seksama mana yang harus dipecahkan bersama dan mana yang tidak perlu disampaikan atau
diketahui pihak lain, karena kebocoran data sementara yang didapat dan masih perlu dilengkapi
adalah sebagai jembatan pihak lawan membangun skenario untuk menjebak investigator. Perlu
diperhatikan dan dicamkan pada diri sendiri adalah mengelola kemampuan sendiri, yaitu keyakinan,
keikhlasan, kejujuran, yang dapat mendorong timbulnya keberanian yang logis bukan nekad.
Berbuatlah apa yang dapat diperbuat saat itu sesuai dengan kondisi yang ada, jangan berkeluh
kesah meskipun nampak sulit. Dalam kesulitan itu ada kemudahan, dan kemudahan itu didapat saat
memikirkan dan merenungkan kesulitan itu.
Cermati rekam jejak pelaku, Setiap ucapan dan perbuatan selalu meninggalkan rekam jejak. Jejak –
jejak yang ditinggalkan jika itu ucapan maka ada pihak lain yang mendengarkan ataupun
merekamnya. Jika itu perbuatan maka ada pihak lain yang menyaksikan, merekam, dan jejak pisik
lain yang tertinggal. Jadi setiap makhluk hidup selalu meninggalkan rekam jejak atau menyisakan
bekas dalam perbuatannya. Perbuatan pelanggaran hukum, apapun bentuk pelanggaran yang
dilakukan, baik dilakukan dengan tidak direncanakan ataupun dilakukan dengan rapi atau terencana,
maka akan meninggalkan rekam jejak dari pelanggaran hukum yang telah dilakukannya. Kecermatan
dari investigator menemukan rekam jejak pelanggaran hukum yang ditinggalkan oleh pelaku, sangat
bergantung dari keuletan, kesabaran, dan keyakinan, akan kemampuan dirinya melakukan pekerjaan
itu. Investigator tidak seharusnya menargetkan waktu keberhasilan yang akan dicapai. Ia hanya
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
9/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
menargetkan langkah perlangkah yang akan dilalui untuk mengupulkan alat bukti hukum. Penetapan
suatu akhir dari pekerjaan (gagal atau berhasil) hanya Tuhan yang Mahatahu dan Mahamengatur
kapan waktunya akan terjadi, karena penetapan akan sesuatu adalah wilayah Tuhan bukan wilayah
manusia, karena manusia sebatas mengikhtiarkan semaksimal yang dapat dilakukannya. Prinsip
yang harus dipegang oleh investigator mencermati rekam jejakpelaku untuk memperoleh alat bukti
hukum adalah kesungguhan dalam pekerjaannya. Sebagaimana ungkapan bijak mengatakan
“Janganlah membayangkan lulus dalam ujian tetapi belajarlah dengan tekun dan kuasai materinya,
maka semua soal ujian dapat dijawab dengan benar dan dengan sendirinya lulus itu didapat.”
Alat Bantu investigasi, Alat bantu atau juga disebut alat pendukung kelancaran investigasi
diantaranya alat transportasi yang pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Alat
perekam suara dan gambar dalam bentuk recorder dan kamera, alat penyadapan, dan alat – alat
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dihadapi. Namun demikian, bagi yang
keterbatasan alat bantu tidak perlu berkecil hati, kemampuan pengungkapan suatu kasus sangat
tergantung dari keuletan dan kepandaian mengelola strategi investigasi. Investigator dalan kondisi
tertentu, yaitu pada tingkat kesulitan investigasi yang cukup tinggi sangat diperlukan keberadaan alat
bantu khusus. Dengan alat bantu tersebut, lebih memudahkan menjabarkan dari permasalahan yang
sedang diinvestigasi, juga dapat memperpendek waktu yang dibutuhkan, dan sekaligus investigasi
lebih mengerucut kepada sasaran yang dituju. Dengan kemajuan teknologi saat ini, alat – alat bantu
sederhana selain alat bantu yang penggunaannya bersifat khusus dan hanya boleh dipakai oleh
aparatur pemerintah, sebagaimana diuraikan di atas tidak sulit untuk diperoleh. Banyak diperjual
belikan di pertokoan yang menjual alat alat elektronik dan alat komunikasi. Jika alat bantu yang
dimiliki sangat terbatas dan ketiadaan biaya untuk membelinya, sebagai penggantinya adalah cukup
membangun silahturahmi dengan alat bantu hidup, yaitu komunitas. Bangun komunitas seluas –
luasnya, komunitas yang dibangun terdiri dari berbagai profesi yang menyebar di semua segi
kehidupan masyarakat dan dipergunakan kemampuan mereka untuk mendukung investigasi yang
dilakukan.
Insting atau naluri, Insting atau juga disebut naluri adalah dorongan hati atau nafsu yang sudah ada
sejak dilahirkan. Merupakan pembawaan alami yg tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu.
Kemunculan insting atau naluri yang dirasakan seperti bisikan, kemauan untuk berbuat sesuatu,
sangat tergantung dari latar belakang kepribadian seseorang. Apa bila insting atau naluri yang
bersumber dari hati nurani dan dari nafsu kemudian direaksi dalam tindakan, meski tujuan hasil yang
hendak dicapai sama, namun dampak yang ditimbulkan berbeda karena cara yang dilakukan tidak
sama. Pikiran dan hati nurani yang bersih sangat dekat dengan Tuhannya. Karena itu, pikiran dan
hati nurani tidak terdinding atau terhalang. Sehingga dorongan hati atau insting mengenai cara
penyelesaian suatu masalah sangat cerdas dan halus dengan resiko yang sangat kecil, dan
memberikan manfaat yang sangat besar pada diri sendiri dan lingkungannya. Insting yang
bersumber dari nafsu (berharap dapat imbalan) memberi dorongan yang berstandar ganda seperti
sisi mata uang saling mengkait, jika dilaksanakan salah sebaliknya tidak dilaksanakan juga salah.
Cara yang diambil untuk menyelesaikan persoalanan / pekerjaan cenderung spekulasi alias untung –
untungan dan kasar (mencederai), dengan akibat negatif yang ditimbulkan dapat menimpa diri
sendiri dan menciptakan kebencian dari pihak lain atau lingkungan. Sebagaimana prilaku setan,
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
10/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
yakni menyesatkan manusia melalui bisikannya diantaranya tercipta konflik / pertengkaran diantara
umat manusia. Satu pesan yang perlu diingat, bahwa kemampuan otak sangatlah terbatas, tetapi
kemampuan hati nurani yang bersih adalah sumber ilmu yang tidak pernah kering karena ia mampu
menangkap ilham yang diberikan oleh Sang Pencipta. Dana pendukung Investigasi, Kegiatan
investigasi untuk mencapai hasil yang maksimal memerlukan biaya atau dana pendukung. Biaya
yang dikeluarkan sangatlah relatif sesuai dengan cara investigasi yang dilakukan dan tingkat
kesulitan yang dihadapi. Besar dan kecilnya dana pendukung yang dikeluarkan tergantung dari
kemampuan seorang investigator mengelola taktik dan teknik investigasi. Semakin banyak
pengalaman yang dialami, maka semakin pandai memperhitungkan dan memperpendek waktu
investigasi tanpa mengurangi hasil investigasi yang diharapkan, yang dengan sendirinya
mempengaruhi dana pendukung yang dibutuhkan. Investigator yang baru belajar melakukan
investigasi dana pendukung yang diperlukan cukup besar, karena untuk memperoleh alat bukti
hukum kecenderungan waktu yang dibutuhkan cukup panjang dan biaya operasionalnyapun
membengkak. Hal itu dikarenakan masih terbatasnya komunitas yang dimiliki dan belum didukung
pengalaman tentang bagaimana mengelola taktik dan teknik investigasi. Bagi individu atau lembaga
tertentu yang hendak atau sedang melakukan investigasi, namun dana pendukung yang dimiliki
sangatlah terbatas, akan memunculkan sikap keragu – raguan atau bahasa kerennya “pesimis”
untuk berhasil. Sebaliknya, bila tertanam p;ada diri suatu sikap Yakin, Tulus dan Penuh ucapan
syukur, maka sikap pesimis dan raguragu tidak akan terjadi.
Jadi, setiap anak bangsa dan setiap warga negara Indonesia yang baik, memiliki tanggung jawab dan
berkewajiban untuk ikut serta membantu menyampaikan atau mengungkapkan setiap kasus yang ia
ketahui. Bantuan yang diberikan bisa dilakukan dengan cara tertulis maupun lisan kepada lembaga
yang berwenang menanganinya. Sehingga sekecil apapun permasalahan yang terjadi di tengah
masyarakat, dapat segera diperoleh titik terangnya.
Jangan pernah membunuh pertanyaan
Jangan pernah membunuh pertanyaan.
Ia adalah benda yang rapuh.
Pertanyaan yang baik pantas untuk hidup.
Kita tidak perlu banyak menjawab sebagaimana kita berbincang dengannya.
Pertanyaan besar adalah permanen dan bakat yang diberkati dari pemikiran.
Tetapi pertanyaan yang paling besar dari segalanya adalah membangun jembatan ke dalam hati
menyebut orang seutuhnya.
Tak boleh ada jawaban yang dirancang untuk membunuh pertanyaan.
Ketika kita terlalu dogmatis, atau terlalu yakin, kita menunjukkan rasa tidak hormat kepada kebenaran
dan pertanyaan yang menuju kepadanya.
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
11/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
Dibalik jawaban saya, selalu ada yang lebih, lebih banyak cahaya yang menunggu untuk masuk dan
gelombang makna yang tak ada habishabisnya siap memecah pantai yang memperluas
kebijaksanaan.
Kapan pun ada pertanyaan, biarlah dia ia hidup.
Gerhard Frost
Sumber : berbagai sumber diantaranya http://detakkehidupan.blogspot.com/2010/07/taktikdanteknik
investigasi.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Trackbacks/Pingbacks
1. Berburu Informasi Via Internet | Nusa Hati [...] dapat mengembangkan dirinya. Jika sebelumnya
telah dibahas tentang teknik wawancara tersamar dan Investigasi merupakan beberapa cara untuk
mendapatkan informasi…
G Suite
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
12/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
Translate This Blog :
Categories
Dr. Stephen Tong
Hiburan
Inspirasi
Nusahati
Pengharapan
Perpajakan
Renungan
Visions
Wacana
Nusahati
364 likes
Like Page
Be the first of your friends to
like this
Archives
▼2017
▼March (10)
Mark Bustos : Penata Rambut Para Pengemis Khusus Hari Minggu
Pengguna Jasa Akses Kepabeanan Terblokir
A Woman Stops A School Shooting With Only Words
Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan (Bagian 5)
Check dan Recheck Kebenaran
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
13/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
BUT Bagi Penyedia Layanan Aplikasi Melalui Internet
Stop Waiting for Happiness to Arrive!
Doa Bapa Kami – Bagian 18: Engkaulah yang Empunya Kerajaan (3)
Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Penyampaian SPT Tahunan Dengan EForm
►February (20)
►January (27)
►2016
►2015
►2014
►2013
►2012
►2011
►2010
►2009
►2008
Pemuda GRII
Renungan Mingguan Khusus Pillar Online Mempertanyakan Otoritas Yesus
Artikel Seri Biografi Misionaris: William Chalmers Burns: Pahlawan Besar Tiongkok
Transkrip Doa Bapa Kami – Bagian 19 (Tamat): Engkaulah yang Empunya Kerajaan dan Kuasa dan
Kemuliaan sampai Selamanya (4)
Kegiatan DJP
3 Besar KPP Hasil Seleksi KPPc Diumumkan
Kepala Perwakilan BPKP Kalbar Lapor SPT eForm
Jelang Akhir Periode, KPP Pratama Sintang Ajak Masyarakat Manfaatkan Amnesti Pajak
Recent Posts
Mark Bustos : Penata Rambut Para Pengemis Khusus Hari Minggu
Pengguna Jasa Akses Kepabeanan Terblokir
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
14/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
A Woman Stops A School Shooting With Only Words
Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan (Bagian 5)
Check dan Recheck Kebenaran
Recent Comments
kusuma on Sekilas Perpajakan Dalam Properti/Real Estate
Taripar Doly, SE, MM on Amnesti Pajak : Bangkit dan Ikutlah!
Hendra Widjaja on Amnesti Pajak : Bangkit dan Ikutlah!
Search
Berita Ekonomi
Indeks DAX30 Jerman berakhir turun 0,35 persen
Indeks FTSE100 Inggris ditutup cenderung datar
Indeks CAC40 Prancis berakhir turun 0,34 persen
Thank You
For Your Prayers
Designed by Elegant Themes | Powered by WordPress
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
15/17
21/3/2017
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
16/17
21/3/2017
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
17/17
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
+628121902124 [email protected]
U
a
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
by Taripar Doly, SE, MM | Jul 22, 2011 | Perpajakan | 0 comments
Bagi para pembaca yang bekerja dalam bidang investigasi baik
insan pers, petugas pajak (Direktorat Intelijen dan Penyidikan)
, petugas penyelidik, dll. Perlu memahami halhal seperti teknik
wawancara maupun teknik investigasi yang coba saya
kumpulkan dalam tulisan diblog ini, karena dalam upaya
menguak
setiap
kasus
secara
professional
sangatlah
dibutuhkan taktik dan teknik pengungkapannya. Dengan
mengetahui taktik dan teknik wawancara serta investigasi yang
benar sangatlah memudahkan dalam mencari atau menemukan alat bukti hukumnya, untuk lebih
mantapnya mari kita pahami halhal sebagai berikut :
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
1/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
TEKNIK WAWANCARA
Kadang terkesan terlalu formal jika dalam melakukan sesuatu selalu menggunakan teknik. Karena pada
prinsipnya teknik adalah sebuah aturan yang membelenggu. Namun tidak ada yang salah jika kita
memerlukan hal tersebut walau hanya sekedarnya saja.
Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.
Wawancara merupakan istilah yang diciptakan dalam bahasa Indonesia untuk menggantikan kata asing
Interview (dari bahasa Belanda atau Inggris), yang digunakan oleh pers Indonesia sampai akhir tahun
1950an. Orang yang mewancarai disebut Pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai disebut
pemberi wawancara (interviewee) atau disebut juga responden.
Teknik Wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh
keterangan, informasi dan sejenisnya.
Wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya dibagi dua yaitu : Wawancara berstruktur adalah
wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. (Dalam dunia jurnalistik, seorang wartawan harus melakukan persiapan yang cukup
sebelum mewawancarai seseorang. Selain itu juga harus memahami betul masalah yang akan
ditanyakan. Wartawan harus pula pandai menjaga supaya tidak kehilangan arah dalam wawancara itu
agar mendapatkan keterangan yang diinginkannya. Karena itu, ada kalanya wartawan perlu
mengetahui latar belakang atau sifat orang yang akan diwawancarai agar mudah menyesuaikan diri
dengannya ketika berhadapan muka). Perbedaan mendasar antara wartawan dan penyidik/interogator
jika wartawan untuk menggali informasi untuk diinformasikan ke publik dan bersifat tidak memaksa dan
sebaliknya bagi penyidik/interogator. dan Wawancara tak berstruktur, adalah wawancara yang tidak
berpedoman pada daftar pertanyaan, dalam hal ini termasuk didalamnya wawancara tersamar
(Eliciting).
Dalam wawancara yang terpenting adalah menggunakan komunikasi yang baik. Tanpa adanya
komunikasi yang baik, jangan harapkan kita mendapat informasi atau jawaban yang baik juga. Yang
terpenting siapkan diri kita dengan beberapa hal yang sederhana. Halhal yang saya maksud diatas
antara lain:
Sebelum kita melakukan wawancara, usahakan membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu. Ini penting
dilakukan agar mempermudah kita dalam wawancara. Terkadang saking asyiknya kita mewawancarai
nara sumber, kita lupa bahwa pertanyaan kita menyimpang dari tema yang kita inginkan.
Posisikan diri kita sejajar dengan nara sumber yang akan kita wawancarai. Untuk itu kita harus benar
benar memahami pertanyaannya kita. Singkatnya, kita perlu percaya diri. Lebih baik kita cari tahu
karakter dari nara sumber kita. Ini sangat penting supaya kita mengetahui bagaimana dan siapa
sebenarnya nara sumber kita.
Jangan biarkan pertanyaan kita “terbunuh”. Prinsipprinsipnya terus bertanya dan bertanya. Kalau
jawaban nara sumber kurang jelas tanyakan kembali sampai sejelasjelasnya. Itu lebih baik ketimbang
kita kebingungan, untuk lebih jelasnya halhal yang perlu diperhatikan dalam wawancara setidaknya
memahami halhal sbb :
1. Mulailah mengungkapkan maksud dan tujuan dari diadakannya wawancara tersebut, dengan
menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh responden.
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
2/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
2. Berlaku sopan dan ramah dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan wajar serta tidak
dibuatbuat. Hindari gaya bahasa yang berintonasi memerintah dan menekan serta halhal yang dapat
menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya.
3. Tidak melakukan wawancara secara tergesagesa yang dapat menimbulkan kesan bahwa
wawancara yang dilakukan tidak berguna atau tidak penting.
4. Usahakan proses wawancara yang dilakukan berarti, penting sekali bagi proses penelitian dengan
sikap yang tidak berlebihlebihan yang justru menimbulkan kesan mengolokolok si responden.
5. Bantu responden yang mengalami kesulitan dalam mengeluarkan pendapatnya ke dalam bentuk
lisan.
6. Apabila dalam proses wawancara terdapat informasi/data baru yang tidak direncanakan dalam
proses wawancara tersebut, buatlah sendiri daftar pertanyaan untuk menggali informasi yang baru
tersebut.
7. Gunakanlah alat Bantu dalam proses wawancara yang dapat mencatat/merangkum hasil wawancara
tersebut, baik berupa alat pencatat, tape recorder, video casete, hand phone, kamera, dan lainlain
TEKNIK INVESTIGASI
Tidaklah semua informasi, data dan fakta kita dapatkan dengan mudah. Untuk mencari informasi, data
dan fakta yang sulit dan khusus membutuhkan kerja ekstra. Kerja ekstra disini adalah melakukan
obeservasi atau investigasi langsung ke lapangan. Lantas, apa itu investigasi?
Investigasi secara pemahaman sederhana adalah pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan,
keberanian, keuletan dan keyakinan dalam menggali informasi yang khusus. Demi upaya menggali
informasi yang selengkaplengkapnya, tak jarang seorang wartawan melakukan observasi langsung
guna mengadakan penyelidikan fakta dan sumbersumber yang diperkirakan dapat memperkaya
informasi. Berdasarkan hal inilah, maka seorang pakar jurnalistik pernah mengatakan bahwa
“pekerjaan seorang wartawan itu sebenarnya separuh detektif separuh diplomat” (James Gordon
Bennet, pendiri The New York Herald).
Berdasarkan caranya memperoleh informasi melalui observasi ataupun investigasi inilah maka muncul
istilah teknik penulisan reportase ini yaitu “Investigative Reporting“. Untuk mendapatkan informasi yang
sangat penting atau khusus itu dibutuhkan ketrampilan khusus pula. Kadangkadang kita dipaksakan
untuk menyamar menjadi sesuatu, tergantung informasi apa yang akan kita inginkan.
Langkah pertama yang perlu diketahui oleh investigator untuk memulai menerapkan taktik dan teknik
investigasi adalah investigator wajib menjawab 6 pertanyaan berdasarkan fakta kejadian yang
sebenarnya, yaitu :
a. Apa yang terjadi = What
b. Dimana kasus itu terjadi = Where
c. Siapa pelaku, saksi, dan korban = Who
d. Kapan kasus itu terjadi = When
e. Mengapa kasus itu terjadi = Why
f. Bagaimana kasus itu dapat terjadi dan akibat yang ditimbulkan = How
Langkah berikutnya adalah bagaimana cara mencari dan menemukan jawaban dari 6 pertanyaan
tersebut di atas dengan benar berdasarkan fakta yang terjadi. Untuk itu diperlukan taktik dan teknik
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
3/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
investigasi seperti di bawah ini :
Confidence, Sikap yakin dengan kemampuan sendiri dalam upaya hendak mengungkap suatu kasus
yang sedang diinvestigasi, sangatlah membantu semangat dalam investigasi. Sesulit apapun
hambatan yang dihadapi, jika sudah tertanam sejak dini sikap yakin dengan kemampuan sendiri,
kesulitan itu tidaklah sesulit seperti yang dibayangkan. Sikap yakin tersebut perlu ditanamkan secara
terus menerus di dalam hati selama proses investigasi. Pada saat mencari fakta hukum dari berbagai
sumber, berbagai hambatan pasti ada dan tidak semulus apa yang diharapkan. Sebab, tidak semua
sumber yang ditemui mau mengambil resiko dengan membeberkan kepada pihak lain fakta atau
dokumen hukum yang sebenarnya. Disinilah diperlukan keuletan yang penuh keyakinan dngan
kemampuan sendiri menjadi terang kasus itu. Apabila sudah tertanam sikap yakin dengan
kemampuan sendiri atau orang bilang bersikap optimis, juga diimbangi sikap santun atau rendah
hati, maka semangat dan dorongan untuk berani menemui berbagai pihak yang terkait dalam kasus
itu, memperkecil hambatan yang dihadapi. Karena dengan bersikap yakin dengan kemampuan
sendiri secara otomatis pada saat menganalisis fakta yang didapat, memunculkan insting yang
membuka kearah mana harus dimulai investigasi itu. Perlu diingat, bahwa selama melakukan
investigasi sejak awal sudah tertanam niat ikhlas unuk mengungkapkan kebenaran, maka Tuhan
melalui hati nurani akan selalu menuntun kearah mana dan apa yang harus dilakukan untuk
mengungkap perkara itu, atau orang mengatakannya insting yang hidup.
Community, membangun komunitas. Manfaatnya adalah untuk memudahkan pertukaran informasi
dan pengumpulan fakta hukum saat investigasi, termasuk juga memperkecil biaya operasional yang
dikeluarkan. membangun komunitas dapat dilakukan secara nyata atau tatap muka, juga dapat
dilakukan melalui jejaring internet. Membangun komunitas diperlukan kesabaran dan ketekunan,
karena tidak semua dari pihak yang tergugah niat baiknya berani mengambil resiko yang akan
dihadapi karena berbagai faktor yang tidak mungkin untuk dilakukannnya. Disinilah diperlukan
pembagian tugas, membangun kekompakan, kesatuan langkah yang jelas dan tegas akan arah
tujuan yang ingin dicapai. Membangun kekerabatan juga perlu dilakukan dengan lembaga
pemerintah dan non pemerintah. Kekerabatan yang dibangun di lembaga tersebut sangatlah
berguna, yaitu bermanfaat pada saat proses investigasi, dan saat proses hukum sedang
berlangsung untuk mencapai tujuan akhir. Dalam upaya membentuk opini dan pengawasan oleh
publik, perlu juga membangun kekerabatan dengan pihak media massa. Manfaatnya sebagai
pendukung pada saat kasus sedang dalam proses hukum di lembaga Yudikatif. Setidaknya dapat
menekan pihak lain yang berusaha hendak menghentikan kasus tersebut melalui mafia hukum.
Dengan membangun kekerabatan bersama pihak media massa, diharapankan endingnya dapat
berakhir adanya putusan pengadilan di Pengadilan
Hindari resiko, Memperkecil resiko saat investigasi sangatlah diperlukan. Karena setiap langkah
upaya investigasi yang dilakukan akan selalu berhadapan dengan resiko. Resiko itu dapat berupa
tuntutan hukum, resiko kerugian harta benda, ancaman jiwa dan raga. Sebagai langkah untuk
memperkecil resiko yang akan dihadapi diperlukan cara yang tepat, yaitu perlu melakukan
perencanaan analisa dan memilih tehnik investigasi yang tepat. Jangan bersikap pesimis berlebihan,
pada hal maksud hendak menghindari resiko, akan tetapi berbalik menjadi hambatan bahkan
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
4/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
kegagalan hasil investigasi yang sedang dilakukan. Memperkecil resiko saat melakukan investigasi
adalah hal yang wajar. Apapun jenis pekerjaan itu akan dihadapkan pada resiko. Dengan pandai
memperhitungkan kemungkinan resiko yang akan dihadapi, akan mempengaruhi sikap waspada
dalam setiap langkah dan dapat menekan nafsu tergesagesa ingin berhasil. Adapun perencanaan
analisa dan memperhitungkan resiko yang akan ditemui, adalah dimulai dengan cara memilah –
milah sasaran dan tehnik investigasi yang akan dipakai. Karena perencanaan analisa yang tepat
sangatlah membantu langlah perlangkah investigasi yang akan dilakukan untuk memperoleh hasil
yang maksimal dengan resiko yang minimal. Sikap terburu nafsu dan menganggap lemah pihak yang
diinvestigasi untuk memperoleh fakta hukum cenderung akan berakibat fatal kepada diri sendiri.
Adapun kefatalan tersebut dapat berakibat tercemarnya nama baik pihak lain yang tidak terlibat,
resiko dituntut balik pihak lawan, kerugian harta benda, dan resiko ancaman pisik, juga resiko yang
paling tinggi adalah hilangnya nyawa. Memperkecil resiko saat investigasi, jangan sampai
mempengaruhi kegagalan bahkan kemunduran hasil yang hendak dicapai. Untuk itu, perlu
berkoordinasi dengan pihak lain yang paham akan situasi yang sedang dihadapi, dengan maksud
agar dapat memberi informasi dan solusi sebagai masukan. Sebagaimana pesan orang bijak, bahwa
keputusan satu orang itu lebih lemah dibandingkan dengan keputusan yang diambil oleh lebih dari
satu orang.
Waspadai Informasi Menyesatkan, Upaya investigasi yang telah dilakukan, akan diperoleh berbagai
informasi. Dari informasi yang telah terkumpul, perlu dilakukan penyaringan dengan cara memilah –
milah dan dianalisa akan keakuratannya. Karena pihak lawan tidak akan menghendaki investigator
berhasil memperoleh fakta hukum yang valid, sebaliknya menghendaki agar investigator kehabisan
waktu dan tenaga untuk menemukan bukti hukum tersebut.Informasi yang disebar pihak lawan
melalui orang kepercayaannya cenderung informasi menyesatkan. Untuk itu, informasi hasil
investigasi benar – benar dicari keterkaitannya secara logis dari kasusnya. Pihak lawan akan selalu
melakukan upaya penjebakan melalui informasi menyesatkan agar investigator terjerat dalam
kesalahan atau pelanggaran hukum sehingga tidak sanggup melakukan misinya. Investigasi yang
dilakukan diusahakan mendekati dan mencari pihak pemberi informasi yang dapat dipercaya
kejujurannya, tujuannya agar informasi yang sudah didapat dengan susah payah tersebut tidak
menggagalkan hasil investigasi lanjutannya. Dan jangan terjebak ke dalam lingkaran konspirasi yang
dilakukan pihak lawan, karena hal itu dapat memperlemah langkah yang akan dilakukan disebabkan
terseret skenarionya. Apabila menyangkut kasus yang suatu saat nanti berdampak cukup
mengebohkan, pihak lawan akan menyebarkan informasi menyesatkan melalui orang
kepercayaannya. Orang kepercayaan pihak lawan, biasanya ada hubungan kekerabatan dengan
orang dekat pihak investigator. Waspadai orang kepercayaan dari pihak lawan, karena hal itu
sengaja ditanam disekitar komunitas sendiri. Yang mana orang kepercayaan pihak lawan itu seolah –
olah hendak membantu memberi informasi yang akurat dengan sikapnya yang nampak cukup agresif
membantu memberi informasi dan dokumen asli, pada hal direncanakan untuk menyesatkan arah
investigasi. Untuk itu, selesai pelaksanaan investigasi di lapangan agar selalau dilakukan
penyaringan fakta hasil investigasi yang diperoleh. Lakukan uji kebenaran informasi atau dokumen
yang didapat dengan informasi atau fakta lainnya, dan lakukan perbandingan di lapangan dan jangan
lupa berpikir yang logis, tidak emosional.
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
5/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
Optimis, Berpikir positif dan bersikap optimis adalah senjata ampuh untuk meraih hasil maksimal bagi
investigator. Sebaliknya, jika seorang investigator lebih dipengaruhi cara berpikir pesimis dan negatif
dari permasalahan yang dihadapinya, maka kegagalan demi kegagalan akan selalu dihadapinya,
yang pada akhirnya memunculkan kekecewaan dan menyalahkan diri sendiri atau pihak lain. Berpikir
positif mempengaruhi sikap kehatihatian saat melakukan investigasi. Pada saat melakukan
pengumpulan fakta hukum, baik itu berupa informasi lisan maupun berupa dokumen, tidaklah mudah
terpengaruh untuk segera menyimpulkannya. Dengan berpikir positif, sikap chek and rechek selalu
dilakukan di lapangan, yang pada akhirnya menunjukkan bahwa telah terjadinya kejahatan /
pelanggaran hukum. Bersikap optimis saat melakukan investigasi sangatlah mendukung langkah
langkah yang akan dilakukan. Sesulit dan seberat apapun permasalahan yang dihadapi, hal itu
nampak wajar, bahkan terbayang secara gamblang apabila upaya investigasi menunjukkan ada
kesalahan atau kekeliruan langkah. Dengan bersikap optimis memudahkan dan mempercepat
perolehan hasil investigasi yang dilakukan. Hindari berpikir negatif yang berlebihan, seperti
mencurigai sesuatu secara berlebihan tanpa didukung fakta yang jelas. Kecurigaan yang berlebihan
kepada pihak lain itu dapat terjadi karena didorong oleh informasi yang diperoleh menyudutkan pihak
tertentu, sedangkan fakta hukum masih belum lengkap dan meragukan. Sikap pesimis adalah faktor
penghambat pertama kegagalan investigasi yang sedang dialakukan. Penyebab utama munculnya
sikap pesimis diantaranya adalah hasil investigasi yang diperoleh belum maksimal karena minimnya
informasi yang didapat, sedangkan waktu sudah terbuang cukup banyak; dukungan dari komunitas
sendiri yang kurang peduli; dan gencarnya tekanan psikologis dari pihak lain yang sengaja ingin
menggagalkan hasil investigasi. Kegiatan investigasi membutuhkan semangat dan keikhlasan.
Halangan dan hambatan selalu ada. Dengan berpikir positif dan bersikap optimis disertai
kesungguhan, maka hambatan itu sesuatu yang wajar, bahkan mendorong untuk meraih hasil yang
maksimal. Seperti pepatah mengatakan, walaupun anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.Tidak
emosional atau terburu nafsu, Setiap orang mempunyai kehendak, yaitu segera dapat
menyelesaikan suatu pekerjaannya tanpa banyak kesulitan yang dihadapi. Jika pun ada kesulitan
memintanya hanya yang wajar – wajar saja. Tetapi dalam kenyataannya tidaklah sedemikian mudah
dan cepat. Setiap langkah perlangkah atau tahap pertahap membutuhkan kesungguhan dan
kesabaran. Jika sebaliknya, yaitu didorong oleh rasa emosional atau terburu nafsu atau juga sering
disebut sikap tergesa – gesa, maka hasil kerja yang dicapai sangat minimal bahkan mengandung
resiko yang lebih besar terhadap diri sendiri dan pihak lain. Bertindak emosional dapat terjadi karena
didorong oleh hawa nafsu yang lebih menyukai jalan pintas tanpa mempertimbangkan resiko,
dengan istilah lainnya terburu nafsu, dan nafsu mengajak maunya bagaimana enaknya saja.
Semisal, orang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya yang bersikap
emosional atau terburu nafsu karena ingin cepat sampai ditujuan, resiko kecelakaan akan selalu
menghantui. Pertimbangan akal sehat kurang diperhatikan, kewaspadaan melemah, bahkan
cenderung nafsu membisiki dan mengajak bersikap lebih dari yang sudah dilakukan. Jadi sikap
emosinal atau terburu nafsu hanya mengajak kepada untung – untungan atau spekulasi. Sebaliknya
hati nurani bersikap lebih hati – hati untuk keselamatan semua pihak. Setiap langkah yang akan dan
sedang dilakukan selalu diperhatikan dengan seksama. Selalu memperhatikan kekurangan,
kesalahan yang terjadi dan yang akan dihadapi. Keberanian mengambil keputusan selalu mantap
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
6/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
dan tegas tanpa keraguan. Hasil akhir yang ingin dicapai sangat jelas arahnya. Jikapun belum
tercapai hasil yang diharapkan pada saat itu, dapat diketahui kegagalannya karena diluar
kemampuan manusia untuk menentukannya. Tidak ada rasa kecewa, yang ada sikap optimis
keberhasilan hanya menunggu waktu. Hindari bersikap emosional atau terburu nafsu, tanam selalu di
dalam hati sikap optimis akan kemampuan diri untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang
dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Bersikap tidak mudah tergoda untuk mencoba
menambahkan atau mengurangkan apa yang sedang dilakukan. Berjalan sesuai dengan rencana
yang sudah dipersiapkan. Jika terjadi perkembangan di luar rencana, hal itu dapat dilakukan pada
rencana berikutnya setelah dilakukan analisa dan evaluasi.
Waspada sikap pamer dan sombong, Investigator yang lupa diri, jika merasa mampu menemukan
kelemahan lawan atau mereka yang diinvestigasi, kecenderungan bersikap pamer dan sombong.
Prilaku pamer dan sombong tersebut merupakan kelemahan bagi investigator. Dampak dari sikap
pamer dan sombong itu dapat mengakibatkan gagalnya reputasi dari investigator tersebut.
Penyebabnya adalah karena kebiasaan pamer dan sombong yang ia sadar atau tidak sadar
melakukannya telah membuka rahasia hasil investigasinya dan juga membahayakan dirinya sendiri.
Investigator selalu wasapada dan menelaah setiap menerima pertanyaan dari siapapun. Juga dalam
menyampaikan sesuatu pernyataan atau pertanyaan yang berhubungan dengan investigasi yang
dilakukannya selalu memperhitungkan untung dan rugi dari fakta yang akan diperolehnya. Efek dari
menjawab suatu pertanyaan ataupun mengeluarkan pernyataan dan pertanyaan kepada pihak lain,
cenderung merangsang pikiran dan nafsu untuk menonjolkan keberhasilan dan kehebatan diri
sendiri, menurut penilaian orang lain disejajarkan dengan prilaku pamer bin sombong. Yang perlu
dilakukan seorang investigator adalah cukup bertanya sesuai dengan yang diperlukan dan
sebaliknya menjawab pertanyaan pihak lain hanya seperlunya. Kegunaannya adalah membiasakan
bersikap waspada untuk mencegah kebiasaan buruk yang ada pada diri manusia, yaitu sikap pamer
dan sombong. Keikhlasan pada diri investigator, membawa efek positif untuk melawan sikap pamer
dan sombong. Keikhlasan yang selalu tertanam di hati, akan terpancar pada wajah yang bersinar,
kelembutan dan keceriaan saat melakukan investigasi, meskipun tantangannya cukup berat dan
melelahkan.
Sikap Konsisten, memiliki pendirian teguh, sikap tidak pernah berubahubah. Sikap konsisten sangat
diperlukan saat melakukan investigasi, meskipun tergoda oleh sesuatu, baik yang berasal dari diri
sendiri maupun pihak lain. Godaan dari diri sendiri dapat disebabkan oleh rasa malas, kecewa,
adanya hambatan dan kesulitan karena sesuatu hal, sehingga sikap konsisten mengendur. Begitu
juga godaan dapat berasal dari pihak lain dalam bentuk ancaman, atau sebaliknya berupa imbalan
materi untuk menghentikan investigasi, sehingga sikap konsisten menjadi luntur. Sikap konsisten
sangat dibutuhkan oleh siapapun bila ingin mencapai hasil yang maksimal. Seorang investigator,
pada saat tertentu muncul rasa kejenuhan dan perasaan putus asa karena dampak resiko yang akan
dihadapi, kekecewaan pada diri sendiri dalam mengatasi kesulitan, keluarga yang kurang
mendukung, keuangan yang kurang mencukupi, dan lingkungan yang tidak kooperatif, hal itu sangat
mempengaruhi sikap konsisten. Sikap konsisten saat itu betulbetul diuji keteguhannya, hati terasa
bimbang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu mundur atau meneruskan investigasi. Kesulitan,
gangguan, musibah, itu pasti ada dalam kehidupan. Hanya tergantung pada individu yang
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
7/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
bersangkutan bagaimana menyikapi dan bagaimana cara mengelola kondisi pikiran dan hati nurani
pada saat itu. Hidup dan kehidupan di dunia apapun jenis, bentuk, sifatnya, sudah dilengkapi dengan
berpasangpasangan, karena melalui hal itu Tuhan ingin menguji keimanan makhluknya. Makhluk
yang namanya manusia diberikan kebebasan untuk memilih. Untuk itu, dalam upaya menguatkan
sikap konsisten atau keteguhan hati nurani itu, dapat berpedoman pada azas manfaat, yakni bila
bermanfaat pilihlah atau teruskanlah dan sebaliknya bila tidak bermanfaat maka tinggalkanlah atau
mundur. Untuk menguatkan sikap konsisten saat melakukan aktifitas yang ingin dicapai, bersikaplah
bahwa, YAKIN semua sudah diatur oleh Tuhan dan manusia hanya merencanakan; IKHLAS
mengerjakan pekerjaan yang sedang dilakukan, begitupun dalam menerima musibah atau halangan,
jikapun protes tidak akan berguna karena sudah terjadi, dan lakukanlah apa yang dapat diperbuat
saat itu yang penting bermanfaat dengan disertai doa; dan berSYUKUR dalam menerima kondisi
terkini
bagaimanapun
keadaannya.
Dengan
berpandangan
seperti
itulah
yang
akan
mempertahankan sikap konsisten dalam diri seseorang dan pantang untuk menyerah. Juga,
diperoleh kepuasan dan kebahagiaan lahir dan batin karena tanpa beban sebagaimana sifat air yang
tetap mengalir mengalir. Sebaliknya, terjadinya kerusakan akhlak pada seseorang disebabkan
hilangnya pertahanan sikap konsisten kebaikan yang ada pada dirinya. Ia tergoda bisikan setan
mencari kepuasan dan kebahagiaan semu dengan mengkhianati kebenaran, kemudian berpaling
memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih materi, padahal ia mencari kegelisahan karena was –
was dan penderitaan berkepanjangan sebelum berhenti atau bertobat dari kebiasaan buruknya.
Hindari Sikap mengadu domba, Investigator yang sudah terbiasa memanfaatkan pekerjaannya untuk
mengadu domba dan mencari kelemahan pihak lain untuk diperas adalah perbuatan tercela.
Keinginan nafsu ingin mengadu domba, diantaranya disebabkan sikap tidak peduli, kebencian
kepada seseorang, dan untuk mendapatkan keuntungan materi sesaat. Perilaku suka mengadu
domba untuk melakukan pemerasan adalah perilaku orang munafik dan oportunis. Tindakannya
telah mencemarkan dan mempersulit kerja investigator yang berprilaku lurus. Seorang investigator
dengan memiliki fakta dan data yang akurat, jika tidak memiliki hati nurani, tidaklah sulit
melampiaskan niat balas dendam dan mendramatisir untuk mengumbar nafsu kebencian bersama
pihak lain yang berpandangan sama. Prilaku memeras seseorang yang diduga bersalah juga tidaklah
sulit. Investigator oportunis lebih memilih mencari kambing hitam untuk melindungi dirinya dari
kecurigaan sementara pihak yang diperas dan diadu domba untuk menghindari jeratan hukum.
Seorang investigator yang lurus dan bersungguh – sungguh untuk memperbaiki kondisi yang ada,
juga tidak terlepas dari incaran pihak lain yang mencari keuntungan sesaat. Khususnya mereka yang
mengincar adalah dari kalangan petualang politik, penguasa, dan mereka yang bergerak dibidang
bisnis untuk menghancurkan pesaingnya yang dianggap tangguh dan sukses, untuk menghancurkan
seorang pemimpin yang jujur karena dianggap penghalang. Dengan cara mengadu domba itulah
upaya mereka menghancurkan lawannya. Seperti pepatah Indonesia ”melempar batu sembunyi
tangan.” Bagi investigator, juga mereka yang bergelut di bidang hukum dan menjadi saksi, untuk
dapat menghindar dan mampu bertahan dari godaan meraih keuntungan sesaat, niat balas dendam,
dan prilaku mengadu domba, dibutuhkan kekuatan spiritual, kesungguhan, dan ikhlas melakukan
pekerjaan untuk selamat di dunia maupun hidup sesudah matinya. Masalah kebutuhan rezeki, Tuhan
sudah menghitung sesuai kesanggupan masing – masing makhluk hidup agar tidak celaka. Ingatlah
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
8/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
pesan Tuhan “Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Tuhan, walaupun terhadap
dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun
miskin, maka Tuhan lebih tahu kebaikannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan katakata atau enggan menjadi
saksi, maka ketahuilah Tuhan Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Pandai mengelola strategi investigasi, Investigasi yang dilakukan untuk memperoleh alat bukti, akan
mendapat perlawanan dari pihak yang diduga terkait pelanggaran hukum. Jangan terjebak strategi
(skenario) lawan yang dilakukannya secara tersembunyi ataupun yang dinampakkan dalam bentuk
rayuan. Diperlukan kemampuan mengelola strategi investigasi, keuletan, keberanian, kejelian dan
kecermatan disetiap langkah. Diantara skenario lawan adalah upaya menjebak pihak investigator
diantaranya dalam bentuk menawarkan sejumlah uang dan harta benda, merayu memberikan
fasilitas, memberi dan menjanjikan sesuatu kepada keluarga dekat. Jika upaya itu tidak berhasil,
meningkat ke arah upaya menekan secara halus untuk mempengaruhi investigator dan keluarganya
melalui penyebaran isu, dan membuat suatu kejadian seolah – olah telah terjadi musibah /
kecelakaan yang berakibat cacat tubuh dan kematian terhadap investigator ataupun keluarganya.
Saling mengadu strategi untuk mencapai hasil yang maksimal dari kedua pihak adalah hal wajar, dan
apabila terjadi korban jiwapun dianggap wajar saja, karena didasarkan pada tingkat pertingkat dari
strategi yang dilakukan, juga tingkat kesulitan dari permasalahan yang dihadapi kedua belah pihak.
Untuk itu, perlu mengenal sasaran dan lawan, juga perhatikan lingkungan disekitar, seperti keluarga,
komunitas sendiri, dan sejawat sendiri yang ikut membantu. Perhatikan perilaku aneh diantara
mereka yang terlihat tidak seperti biasanya. Kelancaran dan keberhasilan strategi investigasi, tidak
terlepas dari kemampuan mengelolanya, yakni membangun komunikasi yang kuat, baik dikalangan
sendiri maupun aparatur pemerintah yang berkompeten, dan lembaga lainnya. Perhitungkan dengan
seksama mana yang harus dipecahkan bersama dan mana yang tidak perlu disampaikan atau
diketahui pihak lain, karena kebocoran data sementara yang didapat dan masih perlu dilengkapi
adalah sebagai jembatan pihak lawan membangun skenario untuk menjebak investigator. Perlu
diperhatikan dan dicamkan pada diri sendiri adalah mengelola kemampuan sendiri, yaitu keyakinan,
keikhlasan, kejujuran, yang dapat mendorong timbulnya keberanian yang logis bukan nekad.
Berbuatlah apa yang dapat diperbuat saat itu sesuai dengan kondisi yang ada, jangan berkeluh
kesah meskipun nampak sulit. Dalam kesulitan itu ada kemudahan, dan kemudahan itu didapat saat
memikirkan dan merenungkan kesulitan itu.
Cermati rekam jejak pelaku, Setiap ucapan dan perbuatan selalu meninggalkan rekam jejak. Jejak –
jejak yang ditinggalkan jika itu ucapan maka ada pihak lain yang mendengarkan ataupun
merekamnya. Jika itu perbuatan maka ada pihak lain yang menyaksikan, merekam, dan jejak pisik
lain yang tertinggal. Jadi setiap makhluk hidup selalu meninggalkan rekam jejak atau menyisakan
bekas dalam perbuatannya. Perbuatan pelanggaran hukum, apapun bentuk pelanggaran yang
dilakukan, baik dilakukan dengan tidak direncanakan ataupun dilakukan dengan rapi atau terencana,
maka akan meninggalkan rekam jejak dari pelanggaran hukum yang telah dilakukannya. Kecermatan
dari investigator menemukan rekam jejak pelanggaran hukum yang ditinggalkan oleh pelaku, sangat
bergantung dari keuletan, kesabaran, dan keyakinan, akan kemampuan dirinya melakukan pekerjaan
itu. Investigator tidak seharusnya menargetkan waktu keberhasilan yang akan dicapai. Ia hanya
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
9/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
menargetkan langkah perlangkah yang akan dilalui untuk mengupulkan alat bukti hukum. Penetapan
suatu akhir dari pekerjaan (gagal atau berhasil) hanya Tuhan yang Mahatahu dan Mahamengatur
kapan waktunya akan terjadi, karena penetapan akan sesuatu adalah wilayah Tuhan bukan wilayah
manusia, karena manusia sebatas mengikhtiarkan semaksimal yang dapat dilakukannya. Prinsip
yang harus dipegang oleh investigator mencermati rekam jejakpelaku untuk memperoleh alat bukti
hukum adalah kesungguhan dalam pekerjaannya. Sebagaimana ungkapan bijak mengatakan
“Janganlah membayangkan lulus dalam ujian tetapi belajarlah dengan tekun dan kuasai materinya,
maka semua soal ujian dapat dijawab dengan benar dan dengan sendirinya lulus itu didapat.”
Alat Bantu investigasi, Alat bantu atau juga disebut alat pendukung kelancaran investigasi
diantaranya alat transportasi yang pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Alat
perekam suara dan gambar dalam bentuk recorder dan kamera, alat penyadapan, dan alat – alat
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dihadapi. Namun demikian, bagi yang
keterbatasan alat bantu tidak perlu berkecil hati, kemampuan pengungkapan suatu kasus sangat
tergantung dari keuletan dan kepandaian mengelola strategi investigasi. Investigator dalan kondisi
tertentu, yaitu pada tingkat kesulitan investigasi yang cukup tinggi sangat diperlukan keberadaan alat
bantu khusus. Dengan alat bantu tersebut, lebih memudahkan menjabarkan dari permasalahan yang
sedang diinvestigasi, juga dapat memperpendek waktu yang dibutuhkan, dan sekaligus investigasi
lebih mengerucut kepada sasaran yang dituju. Dengan kemajuan teknologi saat ini, alat – alat bantu
sederhana selain alat bantu yang penggunaannya bersifat khusus dan hanya boleh dipakai oleh
aparatur pemerintah, sebagaimana diuraikan di atas tidak sulit untuk diperoleh. Banyak diperjual
belikan di pertokoan yang menjual alat alat elektronik dan alat komunikasi. Jika alat bantu yang
dimiliki sangat terbatas dan ketiadaan biaya untuk membelinya, sebagai penggantinya adalah cukup
membangun silahturahmi dengan alat bantu hidup, yaitu komunitas. Bangun komunitas seluas –
luasnya, komunitas yang dibangun terdiri dari berbagai profesi yang menyebar di semua segi
kehidupan masyarakat dan dipergunakan kemampuan mereka untuk mendukung investigasi yang
dilakukan.
Insting atau naluri, Insting atau juga disebut naluri adalah dorongan hati atau nafsu yang sudah ada
sejak dilahirkan. Merupakan pembawaan alami yg tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu.
Kemunculan insting atau naluri yang dirasakan seperti bisikan, kemauan untuk berbuat sesuatu,
sangat tergantung dari latar belakang kepribadian seseorang. Apa bila insting atau naluri yang
bersumber dari hati nurani dan dari nafsu kemudian direaksi dalam tindakan, meski tujuan hasil yang
hendak dicapai sama, namun dampak yang ditimbulkan berbeda karena cara yang dilakukan tidak
sama. Pikiran dan hati nurani yang bersih sangat dekat dengan Tuhannya. Karena itu, pikiran dan
hati nurani tidak terdinding atau terhalang. Sehingga dorongan hati atau insting mengenai cara
penyelesaian suatu masalah sangat cerdas dan halus dengan resiko yang sangat kecil, dan
memberikan manfaat yang sangat besar pada diri sendiri dan lingkungannya. Insting yang
bersumber dari nafsu (berharap dapat imbalan) memberi dorongan yang berstandar ganda seperti
sisi mata uang saling mengkait, jika dilaksanakan salah sebaliknya tidak dilaksanakan juga salah.
Cara yang diambil untuk menyelesaikan persoalanan / pekerjaan cenderung spekulasi alias untung –
untungan dan kasar (mencederai), dengan akibat negatif yang ditimbulkan dapat menimpa diri
sendiri dan menciptakan kebencian dari pihak lain atau lingkungan. Sebagaimana prilaku setan,
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
10/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
yakni menyesatkan manusia melalui bisikannya diantaranya tercipta konflik / pertengkaran diantara
umat manusia. Satu pesan yang perlu diingat, bahwa kemampuan otak sangatlah terbatas, tetapi
kemampuan hati nurani yang bersih adalah sumber ilmu yang tidak pernah kering karena ia mampu
menangkap ilham yang diberikan oleh Sang Pencipta. Dana pendukung Investigasi, Kegiatan
investigasi untuk mencapai hasil yang maksimal memerlukan biaya atau dana pendukung. Biaya
yang dikeluarkan sangatlah relatif sesuai dengan cara investigasi yang dilakukan dan tingkat
kesulitan yang dihadapi. Besar dan kecilnya dana pendukung yang dikeluarkan tergantung dari
kemampuan seorang investigator mengelola taktik dan teknik investigasi. Semakin banyak
pengalaman yang dialami, maka semakin pandai memperhitungkan dan memperpendek waktu
investigasi tanpa mengurangi hasil investigasi yang diharapkan, yang dengan sendirinya
mempengaruhi dana pendukung yang dibutuhkan. Investigator yang baru belajar melakukan
investigasi dana pendukung yang diperlukan cukup besar, karena untuk memperoleh alat bukti
hukum kecenderungan waktu yang dibutuhkan cukup panjang dan biaya operasionalnyapun
membengkak. Hal itu dikarenakan masih terbatasnya komunitas yang dimiliki dan belum didukung
pengalaman tentang bagaimana mengelola taktik dan teknik investigasi. Bagi individu atau lembaga
tertentu yang hendak atau sedang melakukan investigasi, namun dana pendukung yang dimiliki
sangatlah terbatas, akan memunculkan sikap keragu – raguan atau bahasa kerennya “pesimis”
untuk berhasil. Sebaliknya, bila tertanam p;ada diri suatu sikap Yakin, Tulus dan Penuh ucapan
syukur, maka sikap pesimis dan raguragu tidak akan terjadi.
Jadi, setiap anak bangsa dan setiap warga negara Indonesia yang baik, memiliki tanggung jawab dan
berkewajiban untuk ikut serta membantu menyampaikan atau mengungkapkan setiap kasus yang ia
ketahui. Bantuan yang diberikan bisa dilakukan dengan cara tertulis maupun lisan kepada lembaga
yang berwenang menanganinya. Sehingga sekecil apapun permasalahan yang terjadi di tengah
masyarakat, dapat segera diperoleh titik terangnya.
Jangan pernah membunuh pertanyaan
Jangan pernah membunuh pertanyaan.
Ia adalah benda yang rapuh.
Pertanyaan yang baik pantas untuk hidup.
Kita tidak perlu banyak menjawab sebagaimana kita berbincang dengannya.
Pertanyaan besar adalah permanen dan bakat yang diberkati dari pemikiran.
Tetapi pertanyaan yang paling besar dari segalanya adalah membangun jembatan ke dalam hati
menyebut orang seutuhnya.
Tak boleh ada jawaban yang dirancang untuk membunuh pertanyaan.
Ketika kita terlalu dogmatis, atau terlalu yakin, kita menunjukkan rasa tidak hormat kepada kebenaran
dan pertanyaan yang menuju kepadanya.
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
11/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
Dibalik jawaban saya, selalu ada yang lebih, lebih banyak cahaya yang menunggu untuk masuk dan
gelombang makna yang tak ada habishabisnya siap memecah pantai yang memperluas
kebijaksanaan.
Kapan pun ada pertanyaan, biarlah dia ia hidup.
Gerhard Frost
Sumber : berbagai sumber diantaranya http://detakkehidupan.blogspot.com/2010/07/taktikdanteknik
investigasi.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Trackbacks/Pingbacks
1. Berburu Informasi Via Internet | Nusa Hati [...] dapat mengembangkan dirinya. Jika sebelumnya
telah dibahas tentang teknik wawancara tersamar dan Investigasi merupakan beberapa cara untuk
mendapatkan informasi…
G Suite
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
12/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
Translate This Blog :
Categories
Dr. Stephen Tong
Hiburan
Inspirasi
Nusahati
Pengharapan
Perpajakan
Renungan
Visions
Wacana
Nusahati
364 likes
Like Page
Be the first of your friends to
like this
Archives
▼2017
▼March (10)
Mark Bustos : Penata Rambut Para Pengemis Khusus Hari Minggu
Pengguna Jasa Akses Kepabeanan Terblokir
A Woman Stops A School Shooting With Only Words
Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan (Bagian 5)
Check dan Recheck Kebenaran
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
13/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
BUT Bagi Penyedia Layanan Aplikasi Melalui Internet
Stop Waiting for Happiness to Arrive!
Doa Bapa Kami – Bagian 18: Engkaulah yang Empunya Kerajaan (3)
Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Penyampaian SPT Tahunan Dengan EForm
►February (20)
►January (27)
►2016
►2015
►2014
►2013
►2012
►2011
►2010
►2009
►2008
Pemuda GRII
Renungan Mingguan Khusus Pillar Online Mempertanyakan Otoritas Yesus
Artikel Seri Biografi Misionaris: William Chalmers Burns: Pahlawan Besar Tiongkok
Transkrip Doa Bapa Kami – Bagian 19 (Tamat): Engkaulah yang Empunya Kerajaan dan Kuasa dan
Kemuliaan sampai Selamanya (4)
Kegiatan DJP
3 Besar KPP Hasil Seleksi KPPc Diumumkan
Kepala Perwakilan BPKP Kalbar Lapor SPT eForm
Jelang Akhir Periode, KPP Pratama Sintang Ajak Masyarakat Manfaatkan Amnesti Pajak
Recent Posts
Mark Bustos : Penata Rambut Para Pengemis Khusus Hari Minggu
Pengguna Jasa Akses Kepabeanan Terblokir
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
14/17
21/3/2017
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
A Woman Stops A School Shooting With Only Words
Roh Kudus, Suara Hati Nurani, dan Setan (Bagian 5)
Check dan Recheck Kebenaran
Recent Comments
kusuma on Sekilas Perpajakan Dalam Properti/Real Estate
Taripar Doly, SE, MM on Amnesti Pajak : Bangkit dan Ikutlah!
Hendra Widjaja on Amnesti Pajak : Bangkit dan Ikutlah!
Search
Berita Ekonomi
Indeks DAX30 Jerman berakhir turun 0,35 persen
Indeks FTSE100 Inggris ditutup cenderung datar
Indeks CAC40 Prancis berakhir turun 0,34 persen
Thank You
For Your Prayers
Designed by Elegant Themes | Powered by WordPress
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
15/17
21/3/2017
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
16/17
21/3/2017
http://www.nusahati.com/2011/07/wawancaradaninvestigasi/
Sekilas Tentang Wawancara Dan Investigasi
17/17