TRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
PENGARUH STRATEGI PEMB TERHADAP HASI UN
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
Pendidikan Agama Islam w Padang (UNP), which durin increase its learning effectiv effort was implementing Co the research was quasi exp sample, cluster sampling w test, and post-test. The dat analysis, by considering stu that 1) CTL resulted higher system. 2) Students with high learning outcomes than stu conventional learning system with conventional learning with low motivation and w between learning outcomes a
Keywords: Strategi CTL, Ha PENDAHULUAN
Dalam Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasiona bahwa pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasan proses pembelajaran agar peserta did mengembangkan potensi dirinya un kekuatan spritual keagamaan, peng diperlukan dirinya, masyarakat, bang (Depdiknas, 2004:2). Berdasarkan u tersebut, salah satu ciri manusia berk yang memiliki kekuatan iman dan berakhlak mulia.
Pada dasarnya pelaksanaan harus dilakukan secara maksim memperhitungkan tingkat efektifitas kegiatan pembelajaran untuk men pembelajaran yang ditetapkan. Pendi Islam sebagai salah satu bagian pendidikan nasional juga harus efektifitas dan efisiensi pembelajara jika dikaitkan dengan Sistem Pendid di atas, dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Perguru
Pendidikan | BELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEA SIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM D
NIVERSITAS NEGERI PADANG
Oleh: Sulaiman
Universitas Negeri Padang
Abstract
was one of the compulsory courses in State Unive ring its learning process, needed a certain effort in tiveness that later resulted better learning outcomes Contextual Teaching Learning (CTL) strategy. The d xperiment. It was conducted at UNP. In order to cho was used. The data was gained through pre-test, mo ata was analyzed by using Tucky test. Based on t students’ initial capability in their pre-test, it was co er learning outcomes compared to the conventional igh motivation and were manipulated with CTL gaine students with high motivation and were manipulat tem. 3) Students with high motivation and were man g system achieved higher learning outcomes than were manipulated with CTL. 4) There was an int s and high learning motivation.Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
20 Tahun 2003 nal dirumuskan ha sadar dan ana belajar dan idik secara aktif untuk memiliki ngendalian diri, ngsa dan negara undang-undang rkualitas adalah an takwa serta n pembelajaran simal dengan as dan efisiensi encapai tujuan didikan Agama an dan materi s ditingkatkan rannya. Karena idikan Nasional pembelajaran uruan tinggi, di samping sebagai salah satu dilakukan untuk melihat p pemahaman serta evaluasi mah materi pembelajaran, juga merupa menumbuhkan semangat b (berakhlak) mulia dengan mengac ajaran Islam.
Dalam pelaksanaan kelom tinggi, terdapat standar kompet Pendidikan Agama Islam y bertujuan agar peserta didik men profesional yang beriman dan b Tuhan Yang Maha Esa, berakhla etos kerja serta menjunjung kemanusiaan dan kehidupan (Dep
Dengan demikian d pembelajaran Pendidikan (selanjutnya disebut PAI) di perg dilakukan upaya inovasi, agar efektif menjadi salah satu wahan generasi yang unggul secara kog psikomotor. PAI sebagai pendidi benar-benar mampu memben mahasiswa yang baik sesuai
45 ARNING (CTL) DI iversity of n order to es. One of design of choose the motivation the data concluded l learning ned higher lated with anipulated n students interaction
tu kegiatan yang penguasaan atau ahasiswa terhadap pakan sarana untuk bertingkah laku gacu pada nilai-nilai mpok Mata Kuliah etensi mata kuliah yang dinyatakan enjadi ilmuwan dan bertakwa terhadap lak mulia, memiliki tinggi nilai-nilai epdiknas, 2006:2). dalam kegiatan
Agama Islam rguruan tinggi perlu r mata kuliah ini ana untuk mencetak ognitif, afektif dan idikan afektif harus entuk kepribadian i dengan indikator PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend keberhasilan dalam pembelajaran.
mata kuliah PAI juga harus da
Islam di UNP, ang yang harus studinya pada sebelum mereka dan jurusan. gai Mata Kuliah g positif bahwa hasiswa muslim lai kepribadian ebelum mereka san, sehingga kal pemahaman rnai landasan bertujuan untuk i, afeksi dan apkan memiliki a keterampilan ir yang berguna engan kapasitas ng baik tersebut, berfikir filosofis hari-hari serta ermasalahannya. jaran PAI harus hasiswa dalam otor serta bisa i pertimbangan n spritual untuk alam kehidupan rsoalan yaitu ang diajarkan di ndasan berfikir vasinya untuk lam kehidupan penulis, tujuan nap indikator- indikator kompetensinya belum baik karena berbagai hal. Salah adalah penerapan strategi dan met PAI yang masih konvensiona sehingga terkadang tidak releva yang diajarkan. Misalnya mat tujuannya adalah agar ma mengapresiasi dan mengaplikasik lurus, bebas dari syirik dan pe yang merusak akidah, dibe pendekatan teacher centered, stra yang cenderung berupa indoktri mengaktifkan mahasiswa sebag
m tercapai dengan h satu penyebabnya etode pembelajaran nal dan monoton van dengan materi ateri akidah yang ahasiswa mampu sikan akidah secara perbuatan-perbuatan belajarkan dengan trategi konvensional trinasi dan tidak agai peserta didik uga halnya materi an agar mahasiswa ah yang sebenarnya yang sesuai dengan
46
Salah satu upaya yang adalah dengan memilih dan me yang membelajarkan mahasiswa efisien serta mampu meningk mahasiswa dalam belajar. De strategi yang bervariasi, yang karakteristik materi atau pun per proses pembelajaran PAI bisa d kalau mahasiswa hanya dibe strategi konvensional yang penerapan metode ceramah sema partisipasi mahasiswa menjadi sehingga mereka kurang bertangg
Penulis juga melihat pembelajaran PAI di pergurua materi–materi kuliah tersebut tid masih dibelajarkan secara konv dengan strategi konvensional, tanggungjawab mahasiswa dala tidak terberdayakan secara optim pembelajaran pun terasa menjad membosankan sehingga berakibat kompetensi yang diharapkan de karena itu diperlukan sebuah stra mahasiswa untuk lebih memaham pembelajarannya serta memotiva mengamalkan
ibadah/ syari’ah yang bertujuan dapat menjelaskan makna ibadah serta mampu melakukan ibadah y tuntunan sunnah Nabi SAW. S dengan materi akhlak yang mahasiswa dapat berperilaku spontan dan ideal sebagai seora baik serta mampu mengaktua dirinya dengan mengacu kepad akhlak yang ditauladankan oleh untuk diamalkan dalam kehidupan
(student centered) . Begitu jug
Padang (UNP) sebagai Mata adian (MPK) dan Pendidikan la oleh Unit Umum (UPT umum, PAI jib diikuti oleh
stabilizer jiwa bagi mahasiswa secara
. Selanjutnya dapat menjadi ara keseluruhan, kan mampu ulia dimanapun
Pendidikan |
Selanjutnya muncul pers bagaimana supaya materi-materi yan perkuliahan PAI bisa menjadi land bagi mahasiswa dan memotiva mengamalkan ajaran Islam dala sehari-hari. Menurut pengamatan p pembelajaran PAI dengan segena
PAI di perguruan tinggi ber mengembangkan ranah kognisi, psikomotor mahasiswa yang diharap konsep, pengetahuan, nilai serta keislaman sebagai landasan berfikir dalam kehidupannya. Kemudian den kognisi, afeksi dan psikomotor yang mahasiswa juga diharapkan dapat be ditemui dalam kehidupan seha menemukan solusi berbagai perm Dengan demikian kegiatan pembelaja bisa memberdayakan potensi maha aspek kognitif, afektif dan psikomo mendidik mereka supaya memiliki dari segi intelektual, emosional dan pengambilan sikap dan keputusan dal sehari-hari.
Di Universitas Negeri Pa perkuliahan PAI diklasifikasikan s Kuliah Pengembangan Kepribad disamping mata kuliah Bahasa da Kewarganegaraan yang dikelola Pelaksana Teknis Mata Kuliah U MKU). Sebagai mata kuliah merupakan mata kuliah yang wajib seluruh mahasiswa yang beragama I mata kuliah PAI ibarat pintu gerban diikuti mahasiswa dalam masa s semester satu atau semester dua seb mengikuti mata kuliah fakultas Penempatan mata kuliah PAI sebagai Umum wajib, memberikan arti yang seluruh mahasiswa khususnya maha harus dibekali dengan nilai-nilai Agama Islam terlebih dahulu seb menggeluti mata kuliah jurusa diharapkan mahasiswa memiliki beka Agama Islam yang mewarna keilmuannya.
dimana mahasiswa diharapka menghadirkan perilaku (akhlak) mul mereka berada.
Sama juga halnya g bertujuan agar secara habitual, orang muslim yang ualisasikan potensi pada perilaku atau h Rasulullah SAW an sehari-hari. t dalam praktek ruan tinggi umum tidak efektif kalau nvensional, karena al, keaktifan dan alam pembelajaran timal, dan suasana jadi monoton serta at tidak tercapainya dengan baik. Oleh trategi pembelajaran ami dan memaknai ivasi mereka untuk g dapat dilakukan enerapkan strategi a secara efektif dan gkatkan partisipasi Dengan pemilihan ng sesuai dengan ermasalahan dalam diperbaiki. Karena belajarkan dengan monoton seperti mata, maka tingkat di sedikit sekali, ggung jawab dalam
METODE PENELITIAN
ahasiswa juga us diperhatikan ajaran, motivasi ang yang tidak jar tidak akan jaran dengan erupakan suatu eseorang yang ih terdorong dan ang lebih dalam rmasuk dalam atakan bahwa ajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan
untuk memperoleh rkiraan yang dapat g sebenarnya, tapi emungkinkan untuk bel yang dapat litian ini adalah adang pada jenjang agai latar belakang ata kuliah umum an dosennya adalah sebanyak dua seksi
Quasy Eksperiment
CTL. Untuk itu
3:272) menyatakan erimen merupakan untuk mengetahui tu” yang dikenakan ti mencoba untuk ngan sebab akibat uan dengan metode ang tidak diberikan
Karena begitu gi mahasiswa dalam an, maka untuk itu tivasi mahasiswa. telah dijelaskan di emilihan strategi lam meningkatkan melihat bagaimana ang menggunakan hasil belajar PAI i CTL dengan riabel kontrol. ntuk melakukan uji hasil belajar dalam ama Islam antara n dengan strategi ng (CTL) dengan nelitian ini termasuk gan menggunakan
ilah yang disebut empunyai motivasi peroleh hasil yang n yang mempunyai tivasi belajar juga engaruh luar, di an dosen untuk
47 an untuk belajar.
Populasi dalam penelit mahasiwa Universitas Negeri Pad Strata 1 yang terdiri dari berbag jurusan yang mengambil mat Pendidikan Agama Islam dengan peneliti sendiri dan berjumlah se
Suharsimi Arikunto (2003: bahwa “Penelitian kuasi eksper penelitian yang dimaksudkan u ada tidaknya akibat dari “sesuatu pada subjek selidik”. Peneliti meneliti ada tidaknya hubung eksperimen yang diberi perlakua CTL bermedia dan kelompok yan perlakuan dengan metode C penelitian ini menggunakan Qu yaitu penelitian yang bertujuan u informasi yang merupakan perk diperoleh dari eksperimen yang dalam keadaan yang tidak mem mengontrol seluruh variabel mempengaruhinya.
Penelitian ini bertujuan unt empirik terhadap perbedaan has mata kuliah Pendidikan Agam Mahasiswa yang diajarkan Contextual Teaching Learning metode konvensional, maka penel penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
Dari permasalahan yang te atas dan pentingnya pem pembelajaran yang efektif dala hasil belajar, peneliti akan me perbedaan hasil belajar PAI yan strategi konvensional dengan h yang menggunakan strategi melibatkan motivasi sebagai varia
Keinginan dan dorongan inila motivasi. Sesorang yang mem tinggi dalam belajar akan memp lebih baik dibandingkan dengan motivasi rendah. Namun motiv dibangun karena adanya pen antaranya adalah kemampuan membelajarkan mahasiswa. pentingnya motivasi belajar bagi melakukan proses pembelajaran, dosen perlu memperhatikan motiv
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
pembelajarannya. Dengan penyam pembelajaran PAI yang hanya m pembeberan fakta “kering” berupa do keagaamaan secara kaku, tanpa penggambaran ke dalam realita hidu maka cara tersebut tidak ef meningkatkan minat mahasiswa d karena secara pragmatis mahasiswa bahwa nilai-nilai yang disampaikan demikian terlalu “melangit” dan bers serta sulit untuk diterapkan dalam keh
permodelan
uestioning), (3)
terapkan dalam lternatif untuk PAI. Strategi es keterlibatan pat menemukan ghubungkannya nyata sehingga pat menerapkan atau CTL embantu dosen dengan situasi rong mahasiswa getahuan yang alam kehidupan elibatkan tujuh kontruktivisme
extual Teaching
mpaian materi mengandalkan doktrin dan nilai a menyertakan dup yang nyata, efektif untuk dalam belajar, a akan berfikir an dengan cara ersifat indoktrin ehidupan nyata. nulis mencoba gi pembelajaran ata kuliah PAI mbelajaran dan bih efektif dan belajaran yang
Pendidikan |
Motivasi yang dimiliki mah merupakan hal penting yang harus oleh dosen. Dalam proses pembelaja sangat diperlukan karena seseorang mempunyai motivasi dalam belaja mungkin mengikuti pembelajar bersungguh-sungguh. Motivasi mer kekuatan yang dimiliki oleh ses memungkinkan orang tersebut lebih lebih berenergi serta semangat yan melakukan suatu aktivitas term pembelajaran. Maka dapat dikat seseorang akan berhasil dalam belaja
(Contruktivism), (2) bertanya (Que (Learning Community), (5) (Modeling), (6) Refleksi (Reflection), sebenarnya (Authentic Assesment).
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang me mengaitkan materi yang diajarkan d dunia nyata mahasiswa dan mendoro membuat hubungan antara penge dimilikinya dengan penerapannya dal mereka sehari-hari. Strategi CTL me komponen, yaitu: (1) k
pembelajaran PAI sebagai alte mengatasi masalah pembelajaran P CTL menekankan kepada proses mahasiswa secara penuh untuk dapa materi yang dipelajari dan mengh dengan situasi kehidupan yang ny mendorong mahasiswa untuk dapat dalam kehidupan mereka.
Learning (CTL) lebih tepat diter
Dalam penelitian ini penu melakukan pemilihan sebuah strategi yang dapat diterapkan dalam mata untuk meningkatkan kualitas pemb menjadikan pembelajaran PAI lebih efisien. Dari beberapa strategi pemb ada, penulis melihat strategi Context
n), (7) penilaian PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
dengan masing-masing jumlah m (empat puluh dua) orang.
Jumlah soal
Selanjutnya digunakan juga ini kuesioner motivasi b menggunakan skala Likert. Setiap menjawab suatu pernyataan denga (SL), Sering (SR), Kadang-kada (JR), dan dan Tidak Pernah (TP pernyataan yang positif dikaitkan = 5, SR = 4, KD = 3, JR = Sedangkan pernyataan negatif bobot SL = 1, SR = 2, KD = 3, JR (Ruseffendi, 1998).
Instrumen yang telah dibu terlebih dahulu. Hal ini d mengetahui tingkat validitas dan
Validitas tes adalah suatu mater
dengan sejauh mana tes telah me seharusya diukur. Sedangkan re alat ukur yang mampu m pengukuran yang konsisten da tempat yang berbeda.
Untuk mengukur pengeta yang mengunakan pembelaja maupun yang mengunakan konvensional, maka dilakukan bentuk pilihan ganda. Teknik penskoran test objektif ini men Arikunto (1999:228) yaitu:
Jawaban yang ben Skor =
Teknis analisis dilakukan seberapa besar perbedaan pr pembelajaran CTL dengan konvensional (pembelajaran pada dan kelas kontrol) yang keduan
Pada tahap ini dan pensekoran ian melakukan dan dilanjutkan
48
unakan instrumen lihan ganda untuk asil belajar adalah ukur yang akan hui keberhasilan jar mengajar atau i, 2005). Setelah an, maka diberikan materi yang telah oal ini adalah untuk ahasiswa dapat ang telah diajarkan matif untuk melihat a kelas eksperimen ga dalam penelitian belajar dengan iap individu diminta gan jawaban Selalu dang (KD), Jarang
P). Masing-masing n dengan bobot, SL = 2, dan TP = 1. f dikaitkan dengan
JR = 4, dan TP = 5 ibuat, diuji-cobakan dilakukan untuk dan realibilitas tes. teri yang berkaitan mengukur apa yang
realibilitas adalah
memberikan hasil dalam waktu dan etahuan mahasiswa ajaran kontekstual an pembelajaran n post test dalam ik konversi dalam enggunakan rumus enar
X 100
Penelitian ini menggun berupa tes objektif atau pilih variabel hasil belajar. Tes has merupakan salah satu alat u digunakan untuk mengetahu seseorang dalam proses belaja program pendidikan (Asmawi, pokok bahasan selesai diajarkan soal yang berkaitan dengan m dipelajari. Tujuan pemberian soa mengetahui sejauh mana ma menguasai materi pelajaran yan dengan menggunakan ujian suma hasil belajar PAI pada mahasiswa dan kelas kontrol.
U) Universitas elitian dimulai gan awal bulan
Penelitian ini adalah Quasy maka pengambilan sampel dilakukan
Prosedur penelitian yang dilak tiga tahapan yaitu: Pertama tahap pe tahap ini kegiatan yang dilakuk pembuatan model pembelajara pembelajaran berbasis metode CTL instrumen dan uji coba instrumen d kelas yang dijadikan tempat penelitian.
cluster random sampling yaitu penga
acak. Untuk kepentingan ini mak dijadikan sebagai kelas kontrol dan sebagai kelas perlakuan atau uji coba.
Dalam pelaksanaan penelitia yang ditetapkan sebagai sampel d motivasi belajar untuk membedaka yang memiliki motivasi belajar tinggi belajar rendah.
Desain penelitian yang digu
factorial design 2 x 2. Dimana dit
situasi belajar yang berbeda y pembelajaran CTL pada kelas eks pembelajaran konvensional pada k Hasil belajar dilihat berdasarkan tin belajar kategori tinggi dan kategori re
Penelitian ini dilaksanakan seb pertemuan yaitu Kelas eksperimen dib pembelajaran CTL sedangkan kelas pembelajaran model konvensional.
Kedua tahap pelaksanaan. Pa
Pada tahap ini ti pelaksanaan jaran, tes akhir diawali dengan ntrol, kemudian n menggunakan dia untuk kelas nal untuk kelas n dilaksanakan agi pengajar di
kegiatan yang dilakukan meliputi angket motivasi, proses pembelajar dengan rincian kegiatan yang dia pada kelas eksprimen dan kelas kont melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran CTL bermedia eksprimen dan strategi konvensiona kontrol. Pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti sendiri yang juga sebag lokal Mata Kuliah Umum (MKU Negeri Padang. Pelaksanaan penel pada awal bulan Mei sampai denga Juli tahun 2012.
Ketiga tahap analisis data. P peneliti melakukan pengumpulan da data yang telah didapat, kemudia analisis terhadap data tersebut da dengan pengambilan keputusan.
Pendidikan |
mahasiswa 42
sy eksperiment,
n dengan teknik gambilan secara aka satu seksi an satunya lagi a. itian kelompok diberi angket kan mahasiswa gi dan motivasi gunakan adalah diterapkan pada yakni dengan ksperimen dan kelas kontrol. tingkat motivasi rendah. sebanyak 6 kali diberikan model s kontrol diberi akukan meliputi persiapan. Pada ukan meliputi ran, rencana
TL, pembuatan dan penentuan at pelaksanaan
al an untuk melihat pretes (tes awal) an pembelajaran da kelas eksperimen anya homogen dan PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
merupakan sampel penelitian maka persyaratan dengan uji normalitas Lilliefor dan Uji Barlet atau Uji kesam rata dipakai untuk membandingkan keadaan, yaitu keadaan nilai rat mahasiswa pada kelas eksper mahasiswa pada kelas kontrol dan rata-rata tes akhir mahasiswa eksperimen dengan kelas kontrol.
12. Ketiga, berdasarkan has tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang memiliki motiv 42 mahasiswa secara empiris rentangan skor 70,5, skor ter tertinggi 95, skor rata-rata 72,17 16,043, modus 72,50 dan media data melalui tabel distribusi f banyak kelas 6 dan interval kelas
5,5, skor rata-rata 6, modus 70 dan lalui tabel distribusi
,44, simpangan baku 77,5. Penyajian data nsi dengan banyak asil analisis data diperoleh dari skor lam pada kelompok perlakuan Strategi iswa yang memiliki gan skor 32,5, skor
17, simpangan baku ian 72,5. Penyajian frekuensi dengan s 12. hasil analisis data diperoleh dari skor lam pada kelompok ivasi belajar rendah s mempunyai nilai terendah 63 skor
asil analisis data diperoleh dari skor lam pada kelompok perlakuan strategi mahasiswa secara gan skor 67,5, skor skor rata-rata 71,42, s 67,5 dan median ui tabel distribusi 6 dan interval kelas asil analisis data diperoleh dari skor am pada kelompok tivasi belajar tinggi s mempunyai nilai terendah 25, skor
49
Berdasarkan ha tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Aga kelompok mahasiswa yang d Strategi Pembelajaran CTL, bagi memiliki motivasi belajar renda secara empiris mempunyai nila 17,5, skor terendah 65, skor ter rata-rata 74,81, simpangan baku 5 dan median 75. Penyajian da
Keenam,
tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang diberi pe Pembelajaran CTL, bagi mahasisw empiris mempunyai nilai rentanga terendah 63, skor tertinggi 95, 79,23, simpangan baku 9,906, median 80. Penyajian data melal frekuensi dengan banyak kelas 5 7.
Kelima, Berdasarkan has
tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang memiliki motiva 42 mahasiswa secara empiris rentangan skor 29,50, skor te tertinggi 92,5, skor rata-rata 76,44 7,249, modus 77,5 dan median 77 melalui tabel distribusi frekuens kelas 6 dan interval kelas 5.
Keempat, berdasarkan ha
Berdasarkan has tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang diberi pe Pembelajaran konvensional 42 m empiris mempunyai nilai rentanga terendah 25, skor tertinggi 92, sk simpangan baku 15,472, modus 75,75. Penyajian data melalui frekuensi dengan banyak kelas 6
Untuk melihat pengaruh pene CTL dan konvensional terhadap mahasiswa dilakukan dengan uji untuk melihat adanya interaksi anta strategi CTL dengan motivasi belajar belajar mahasiswa maka dilakuk Varians (ANAVA).
Kedua,
Hasil belajar i Pembelajaran tinggi, (6) Hasil rikan Strategi a yang diberikan al dan memiliki ) Hasil belajar gi pembelajaran elajar rendah, satu. l analisis data eroleh dari skor pada kelompok lakuan Strategi ahasiswa secara skor 45,5, skor r rata-rata 75,67, dan median 75. ribusi frekuensi elas 8.
CTL, (2) Hasil rlakuan Strategi Hasil belajar i belajar tinggi, yang memiliki
perbedaan hasil erlakuan antara rlakuan Strategi ikaitkan dengan angan penelitian an ANAVA dua dikelompokkan swa yang diberi
BAHASAN
a dilakukan uji as dengan Uji amaan dua rata- kan antara dua rata-rata pretes erimen dengan n keadaan nilai pada kelas nerapan strategi p hasil belajar i t, sedangkan ntara penerapan ar terhadap hasil kukan Analisis
Pendidikan |
, berdasarkan hasil tentang hasil belajar mahasiswa diper yang dicapai pada tes Agama Islam p mahasiswa yang diberi perlak Pembelajaran CTL sebanyak 42 mah empiris mempunyai nilai rentangan sk terendah 50, skor tertinggi 95,5, skor r simpangan baku 9,489, modus 70 da Penyajian data melalui tabel distrib dengan banyak kelas 6 dan interval kel
Pertama
Obyek penelitian ini adalah pe belajar mahasiswa sebagai hasil per Strategi Pembelajaran CTL dan perla pembelajaran konvensional yang dik motivasi belajar. Berdasarkan rancan faktorial 2 x 2 dengan menggunakan jalur. Maka data penelitian d menjadi: (1) Hasil belajar mahasisw perlakuan Strategi Pembelajaran CT belajar mahasiswa yang diberi perla pembelajaran konvensional, (3) H mahasiswa yang memiliki motivasi (4) Hasil belajar mahasiswa ya motivasi belajar rendah, (5) H mahasiswa yang diberikan Strategi CTL dan memiliki motivasi belajar tin belajar mahasiswa yang diberik rendah, (7) Hasil belajar mahasiswa y Strategi pembelajaran konvensional motivasi belajar tinggi, dan (8) mahasiswa yang diberikan Strategi konvensional dan motivasi bel selanjutnya akan diuraikan satu persat
HASIL PENELITIAN DAN PEMB Hasil Penelitian
5 dan interval kelas hasil analisis data diperoleh dari skor gama Islam pada diberi perlakuan gi mahasiswa yang dah 21 mahasiswa ilai rentangan skor tertinggi 82,5, skor u 5,075. modus 77,5 data melalui tabel PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
distribusi frekuensi dengan banyak interval kelas 4.
56, modus 77,5 melalui tabel ak kelas 5 dan potesis dalam menggunakana gujian dengan a jalur dan akan
:57) menambahkan ng membantu guru yang diajarkannya wa dan mendorong a pengetahuan yang ya dalam kehidupan pat dikatakan bahwa
an yang signifikan a yang memiliki n mahasiswa yang ndah, hasil belajar tivasi belajar tinggi ngan hasil belajar vasi belajar rendah. ipotesis pertama, cara keseluruhan dengan Strategi tinggi hasilnya iswa yang belajar onvensional. Dalam idikan merupakan an pada pentingnya oses pembelajaran, silan akademis pada maupun secara an kesempatan pada jati dirinya hubungkan kegiatan dengan kehidupan gembangkan minat demokratis dalam t Johnson (2002:25) an suatu proses membantu siswa lajaran yang mereka ungkannya dengan ari, yaitu dengan dinya, sosialnya, i tujuan tersebut, swa melalui delapan elakukan hubungan n pekerjaan yang emelihara/ merawat ar yang tinggi dan benarnya.
50
Hasil pengujian hip membuktikan bahwa secar mahasiswa yang belajar dengan
Kemudian Sagala (2003:5 CTL adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi ya dengan situasi dunia nyata siswa siswa membuat hubungan antara dimilikinya dengan penerapannya mereka sehari-hari sehingga dapa untuk mencapai tujuan Strategi P lebih efektif jika dibanding pembelajaran konvensional.
Sejalan dengan pendapat J menjelaskan CTL merupakan pendidikan yang bertujuan m melihat makna dalam bahan pelaj pelajari dengan cara menghubun konteks kehidupan sehari-hari konteks lingkungan pribadi budayanya. Untuk mencapai Strategi CTL akan menuntut sisw komponen utama CTL yakni mel yang bermakna, mengerjakan berfikir kritis dan kreatif, mem pribadi siswa, mencapai standar menggunakan penilaian yang sebe
Hasil pengujian hipo membuktikan bahwa secar mahasiswa yang belajar Pembelajaran CTL lebih dibandingkan dengan mahasisw dengan Strategi pembelajaran kon hal ini CTL dalam pendid pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam pros untuk mencapai suatu keberhasila siswa baik secara individu keseluruhan. Dan ini memberikan siswa utuk menemukan (kemampuannya) dalam menghu yang dilakukan di sekolah de mereka sehari-hari, serta menge dan bakat menjadi informis, d masyarakat.
) antara el bebas strategi lajar terhadap annya pengaruh belajaran dan ans di atas maka enggunakan uji enentukan rata- nggi antara dua membuktikan a pada kedua n yang sangat terbukti bahwa iberi perlakuan lebih tinggi a yang diberi konvensional. asi belajar juga menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok mahasiswa motivasi belajar tinggi dengan memiliki motivasi belajar rend mahasiswa yang memiliki motiv lebih tinggi dibandingkan deng mahasiswa yang memiliki motiva
n effect
dan pengaruh l atribut (simple
ain effect ) antar
21 mahasiswa rentangan skor nggi 93,5, skor
Ketujuh , Berdasarkan hasil
17,701. modus ata melalui tabel ak kelas 5 dan sil analisis data eroleh dari skor pada kelompok kuan Strategi ahasiswa yang
21 mahasiswa rentangan skor nggi 88,5, skor
ak kelas 5 dan l analisis data eroleh dari skor pada kelompok kuan Strategi ahasiswa yang
Pendidikan |
Hasil pengujian hipotesis bahwa hasil belajar mahasiswa perlakuan memberikan perbedaan signifikan. Dan melalui uji lanjut te hasil belajar mahasiswa yang dib Strategi Pembelajaran CTL l dibandingkan dengan mahasiswa perlakuan Strategi pembelajaran Hasil pengujian pengaruh motivasi
Adanya interaksi dan signifikan utama antara bentuk strategi Pemb motivasi belajar dalam analisis varian pengujian dilanjutkan dengan men Tukey antara pasangan data guna men rata kelompok mana yang lebih ting kelompok data yang dipasangkan.
), serta interaksi (interaction kolom dan baris atau antara variabel Pembelajaran dan motivasi belaj
effect
Selanjunya pengujian hipo penelitian ini dilakukan dengan m analisis varians melalui pengu menggunakan Analisis Varians dua j diperoleh dua pengaruh utama (main kolom sebagai variabel perlakuan d utama antar baris sebagai variabel a
tentang hasil belajar mahasiswa diper yang dicapai pada tes Agama Islam p mahasiswa yang diberi perlaku pembelajaran konvensional, bagi ma memiliki motivasi belajar rendah 2 secara empiris mempunyai nilai re 29,5, skor terendah 63, skor terting rata-rata 78,64, simpangan baku 8,256 dan median 78. Penyajian data distribusi frekuensi dengan banyak interval kelas 6.
Kedelapan, Berdasarkan hasil
tentang hasil belajar mahasiswa diper yang dicapai pada tes Agama Islam p mahasiswa yang diberi perlaku pembelajaran konvensional, bagi ma memiliki motivasi belajar tinggi 2 secara empiris mempunyai nilai re 63,5, skor terendah 25, skor terting rata-rata 64,22, simpangan baku 17 67,5 dan median 67,5. Penyajian data distribusi frekuensi dengan banyak interval kelas 4.
Pembelajaran CTL dengan Strategi hipotesis kedua, cara keseluruhan an motivasi belajar PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
tinggi dan diberikan perlaku Pembelajaran CTL lebih ting dibandingkan dengan mahasiswa dengan Strategi pembelajaran konven hal ini motivasi belajar adalah d kekuatan (energi) seseorang menimbulkan tingkat persis entusiasmenya dalam melaksanakan s baik yang bersumber dari dalam dir sendiri (motivasi intrinsik) maupu individu (motivasi ekstrinsik), sehing yang memiliki motivasi ini, kalau d akan lebih meningkat lagi.
Dimana pembelajaran CTL me pengetahuan yang dibangun oleh sendiri (siswa) secara bertahap, y diperluas melalui konteks yang terb Karena pengetahuan bukanlah seper fakta, konsep, kaedah yang siap untu diingat, namun mausia harus m pengetahuan itu melalui pengalam (Nurhadi:2002) mengemukakan karakteristik pembelajaran CTL kerjasama, b) saling menunjang, c) m tidak membosankan, d) belajar deng e) pembelajaran terintegrasi, f) berbagai sumber, g) siswa aktif, h) sh teman, i) siswa kritis dan guru krea kelas & lorong-lorong sekolah penuh karya siswa seperti: peta, gambar, art lain, k) Laporan pada orang tua bukan tetapi hasil karya siswa, laporan h (nilai conversation class/ speakin (writing), dan lain sebagainya. Dan da bahwa untuk mencapai tuju Pembelajaran CTL kepada mah dibanding dengan Strategi konvensional.
Hasil pengujian hipote membuktikan bahwa secara mahasiswa yang belajar dengan mo rendah dan diberi perlakuan den Pembelajaran CTL lebih rend dibandingkan dengan mahasiswa dengan Strategi pembelajaran Dimana motivasi tersebut adalah do diri individu agar berbuat lebih baik yang dimiliki individu akan banyak terhadap kualitas perilaku yang di baik dalam konteks belajar, bekerja m kehidupan lainnya, sedangkan bag yang rendah motivasinya tentu aka
Pendidikan |
kuan Strategi nggi hasilnya yang belajar ensional. Dalam dorongan atau yang dapat sistensi dan suatu kegiatan, diri individu itu pun dari luar ngga mahasiswa diberikan CTL erupakan suatu h manusia itu yang hasilnya rbatas (sempit). erangkat fakta- tuk diambil dan mengkontruksi man nyatanya. an bahwa,
L adalah:
a) menyenangkan/ gan bergairah, menggunakan sharing dengan eatif, j) dinding uh dengan hasil artikel dan lain- an hanya rapor, hasil pratikum ing), karangan dapat dikatakan juan Strategi ahasiswa yang
Pembelajaran tesis ketiga, keseluruhan motivasi belajar engan Strategi ndah hasilnya yang belajar konvensional. dorongan dalam ik dan motivasi ak menentukan ditampilkannya, a maupun dalam agi mahasiswa kan berdampak lain, sehingga dalam hal ini dapat untuk mencapai tujuan Strategi P kurang efektif jika dibanding pembelajaran konvensional
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada interak Pembelajaran dengan motiva pengaruhnya terhadap hasil be Kelompok mahasiswa yang mem belajar tinggi dan diberi Pembelajaran CTL mencapa mahasiswa yang lebih tinggi ji dengan kelompok mahasiswa motivasi belajar tinggi yang pembelajaran konvensional. Hal bahwa pengaruh strategi Pemb Pembelajaran CTL berhub karakteristik mahasiswa y Pembelajaran. Sebaliknya, p mahasiswa yang memiliki motiv yang belajar dengan Strategi Pe mencapai hasil belajar mahasi rendah jika dibanding dengan kelo yang diberi Strategi pembelajar Hal ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional ju dengan karakteristik mahasiswa pembelajaran Agama Islam.
Pada penelitian ini ter (diskrepansi) yang cukup m pengaruh Strategi Pembelajar diberikan pada mahasiswa kecenderungan motivasi belajar diberikan pada kelompok m memiliki motivasi belajar renda sebaliknya ada perbedaan antara kelompok mahasiswa yang m belajar tinggi maupun yang kelompok mahasiswa yang m belajar rendah.
Efektifitas strategi Pemb CTL pada kelompok mahasiswa motivasi belajar tinggi, terkait de mahasiswa dan model interaksi P tercipta oleh Strategi Pembelajara Sebaliknya pada mahasiswa motivasi belajar rendah, peng pembelajaran konvensional dala Agama Islam mencapai hasil yan dibandingkan dengan pengg pembelajaran secara CTL. Hal pemahaman bahwa bagi m
51
at dikatakan bahwa Pembelajaran CTL g dengan Strategi sis yang dilakukan raksi antara strategi vasi belajar dan belajar mahasiswa. empunyai motivasi dengan Strategi apai hasil belajar jika dibandingkan a yang memiliki g diberi Strategi al ini menunjukkan mbelajaran dengan ubungan dengan yang mengikuti pada kelompok tivasi belajar rendah
Pembelajaran CTL asiswa yang lebih elompok mahasiswa jaran konvensional. a pengaruh Strategi juga berhubungan a yang mengikuti terlihat perbedaan menyolok antara jaran CTL yang yang memiliki ar tinggi dan yang mahasiswa yang ah. Demikian juga ra pengaruh Strategi memiliki motivasi g diberikan pada memiliki motivasi mbelajaran dengan wa yang memiliki dengan sifat subjek i Pembelajaran yang ran CTL itu sendiri. a yang memiliki nggunaan Strategi alam Pembelajaran ang lebih tinggi jika ggunaan Strategi al ini memberikan mahasiswa yang PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
mempunyai motivasi belajar rendah, sifat subjek mahasiswa dan pendek Strategi pembelajaran konvensional i
Berkenaan dengan keterbat penelitian tersebut diatas, kepad temuan yang menerapkan atau hasil lebih lanjut diharapkan dap hal-hal yang menjadi titik lemah d Demikian juga, kepada pengemba diharapkan dapat memanfaatk keterbatasan ini sebagai bahan menindaklanjutinya.
, (2) bekerja keras a usaha tersebut, (3) s terselesaikan. Jadi si mahasiswa dapat ra lain: menghadapi tugas, dalam waktu yang an tugas sebelum litan, dan mpunyai motivasi mahasiswa yang k berprestasi, tidak r untuk berprestasi, endalami bidang mempunyai usaha in. Motivasi belajar dapat dilihat dari a serta semangatnya tugas-tugas yang unyai kemampuan atnya serta berusaha
ang belajar dengan dan yang belajar ual tidak saling menghindari faktor mberikan perlakuan lompok mahasiswa emungkinan bukan rian perlakuan yang engaruh perbedaan itas dosen dan atasan-keterbatasan ada pengguna hasil u mengembangkan apat memperhatikan h dari penelitian ini. bang (peneliti) lain tkan keterbatasan- an masukan untuk enyatakan bahwa otivasi positif maka minat, mempunyai
52
Mahasiswa yang memp belajar yang tinggi adalah mempunyai kemandirian untuk memerlukan dorongan dari luar mempunyai keinginan men pengetahuan yang diberikan, m untuk berprestasi sebaik mungkin yang tinggi pada mahasiswa d kesenangannya dan kemauannya s untuk belajar, menyukai tu mempunyai tantangan, mempun untuk mempertahankan pendapatn mengejar tujuan jangka panjang. bagi mahasiswa yang mempunya rendah. Dimana bagi mahasiswa rendah menganggap Pembelajaran
4. Ulet dalam menghadapi kesuli Tidak lekas putus asa.
3. Tidak berhenti mengerjakan selesai,
Dapat bekerja terus-menrus d lama,
1. Ketekunan mahasiswa dalam m 2.
Soekamto (1997:39) me apabila mahasiswa memiliki moti ia akan (1) memperlihatkan m perhatian, dan ingin ikut serta, serta memberikan waktu kepada u dan terus bekerja sampai tugas t bahwa tinggi rendahnya motivasi dilihat dari beberapa faktor antara
Pembahasan
Strategi Pembelajaran CTL d dengan pendekatan individua mempengaruhi, dan juga untuk m subjektivitas pribadi dalam memb secara berbeda-beda pada kelom yang berbeda, tidak tertutup kem sebagai hasil murni dari pemberia berbeda, tetapi juga oleh pen lingkungan dan subjektivita pendamping.
Penelitian ini tidak terlepas dar dan kelemahan meskipun telah diupa maksimal dan seobjektif mungkin. tersebut perlu dikemukakan sebagai dalam menginterpretasi dan mengg hasil penelitian yang dicapai. keterbatasan yang dimaksud antara berikut:
2011, di satu eputusan yang i juga dapat angkatan yang sama dengan ini dilakukan. a mengurangi gan demikian, nelitian secara 0,05, tapi masih pel yang lebih statistik sampel menggunakan yang menuntut ua variabel di tapkan. Kedua setara dengan ai karakteristik sosial geografis, bangunan serta a penelitian ini, berada di lokasi m penelitian ini g dikendailkan el lain yang si dan lain-lain. yang dimiliki hanya dikontrol siswa. Padahal otensi akademik dalikan. akan di lokasi pada angkatan untuk mengatasi yaitu untuk minasi subjek penelitian, agar mahasiswa yan
Keterbatasan- ra lain sebagai ibatkan anggota serta mahasiswa motivasi belajar yang memiliki mpel yang kecil
, terkait dengan ekatan interaksi l itu sendiri. ari keterbatasan upayakan secara n. Keterbatasan ai pertimbangan ggeneralisasikan
Pendidikan |
yang sama yaitu Pergurun Tinggi p 2011. Hal ini di satu sisi ditempuh un ancaman validitas internal, y menghindari terjadinya kontami
Ketiga , penelitian dilaksanak
rancangan penelitian eksperimen ya adanya pengendalian terhadap semu luar variabel yang telah ditetap kelompok telah diusahakan yang s mencari sekolah yang mempunyai sama, baik dari segi lingkungan sos sosial ekonomis, orang tua maupun b sarana dan prasarana. Namun pada sampel yang diambil untuk sampel be yang sama. Namun demikian, dalam variabel motivasi belajar yang padahal masih banyak variabel berpengaruh seperti minat, motivasi Demikian pula pengetahuan ya sebelumnya dalam penelitian ini ha dengan nilai hasil belajar mahasi variabel lain seperti kemampuan pote dari IQ mahasiswa juga perlu dikenda
Kedua , penelitian ini
sampel sangat terbatas yakni 42 peser (21 mahasiswa yang mempunyai mo tinggi dan 21 peserta mahasiswa y motivasi belajar rendah). Jumlah sam dan hanya dilakukan pada Ta 2 angkatan jelas mempengaruhi kep dihasilkan. Hasil penelitian ini menggeneralisasikan pada angkatan-a memiliki karakteristik yang sa perguruan tinggi tempat penelitian i Kecilnya jumlah sampel juga keputusan hasil penelitian. Denga meskipun hipotesis-hipotesis pene statistik telah teruji pada taraf α = 0,0 perlu diuji lebih lanjut pada sampe besar untuk mengurangi pengaruh st yang terbatas.
Pertama , penelitian ini meliba
. Hal ini sebaliknya yai motivasi belajar a yang bermotivasi ran CTL merupakan
DAFTAR PUSTA
LPPIPS PKIS IKIP
Jenderal Pendidikan
Indonesia No.20 Tahu Sistem Pendidikan N Penjelasannya . Jaka Publisher.
Dimyati dan Mudjiono, 199
Pembelajaran, Jakart 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri., Asw
Strategi Belajar Me Rineka Cipta.
53
ngan sesuai dengan
AKA Pengajaran Studi tian Dasar-Dasar
Belajar Mengajar
eranan teknologi m proses belajar ngetahuan sosial” .
McKay. Depdiknas. 2002. Manajemen P
an Guru Besar, an Rapat Terbuka Sabtu, 2 Oktober
a Komunikasi Dan ess. Padang. sar-Dasar Evaluasi Bumi Aksara. ategi menngkatkan Perguruan Tinggi .
Islam Syekh Yusuf. 956. Taxonomy of
ives: Handbook 1,
New York: David
Peningkatan Mutu
Jakarta: Direktorat an Dasar dan
undang Republik hun 2003 Tentang Nasional Beserta
karta. Baraya Lima 994. Belajar dan rta: Rineka Cipta, swan Zain. 2002.
Mengajar . Jakarta.
Berbasis Sekolah . Ja
Educational Objective Cognitive Domain . N
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pend
A.Kosasih, Dhahiri. 1983. P
ancaman, sehingga mahasiswa ter bertambah hilang motivasinya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
1). Hasil belajar mahasiswa y Strategi Pembelajaran CTL lebih tin strategi pembelajaran konvensio memperhitungkan kemampuan awal mahasiswa. 2). Hasil belajar mah diberikan dengan Strategi Pembelajar tinggi dari pada hasil belajar mah diberikan dengan strategi konven memiliki motivasi belajar tin memperhitungkan kemampuan awa 3). Hasil belajar mahasiswa yang dib strategi konvensional lebih tinggi da belajar mahasiswa yang diberikan de Pembelajaran CTL yang memiliki mo rendah, setelah memperhitungkan awal mahasiswa. 4). Terdapat peng antara hasil belajar mahasiswa dan m tinggi terhadap hasil belaj memperhitungkan kemampuan awal
Saran
1). Perlu dikembangka pembelajaran yang telah ada (konv Untuk anak bermotivasi rendah, pemb cocok digunakan adalah konvensional. 3). Perlu dosen menggunakan Strategi Pembelajaran setiap pemberian pembelajaran. 4). Pe penelitian lanjutan di perguruan melihat pengaruh strategi pembelaja hasil belajar. 5). Perlu diadakan k karakter mahasiswa yang kemampuan untuk mengendalikan kegiatan pelatihan dan kegiatan samb mahasiswa dan dosen untuk kemampuan mahasiswa sesuai den penyelesaian permasalahan belajar diberikan kesempatan seluas-selua mahasiswa untuk mengekspresikan d pelaksanaan program pembelajarann bimbingan dosen. 7). Perlu diberikan atau rangsangan kepada maha berprestasi berupa hadiah, pujian da 8). Semua kebijakan dalam proses perlu dievaluasi secara berkala kelompok kemahasiswaan sehingga
Pendidikan |
tersebut malah yang diberikan tinggi dari pada ional, setelah al hasil belajar ahasiswa yang jaran CTL lebih ahasiswa yang vensional yang inggi, setelah al mahasiswa. iberikan dengan dari pada hasil dengan Strategi motivasi belajar n kemampuan ngaruh interaksi motivasi belajar lajar, setelah l mahasiswa kan strategi
nvensional ). 2).
mbelajaran yang pembelajaran membiasakan ran CTL dalam
Perlu dilakukan tinggi, untuk lajaran terhadap kegiatan yang meningkatkan an diri seperti bung rasa bagi meningkatkan engan tuntutan jar. 6). Perlu uasnya kepada n dirinya dalam nnya di bawah an penghargaan hasiswa yang dan sebagainya. s pembelajaran baik dalam a pembelajaran terlaksana secara berkesinambung tingkat kebutuhannya.
Sosial/IPS (Pengertia Metodologi, Model B
Tanggerang : Univ. Isl Bloom, B. S. ed. et al. 195
IPS). Bandung : LP
Bandung Abdul Gafur. 2004.
“Per pembelajaran dalam mengajar ilmu peng
Pidato Pengukuhan Diucapkan di depan Senat UNY pada S 2004.
Abizar. 2004. Interaksi Anatara
Pendidikan . UNP Pres
Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasa
Pendidikan. Jakarta: B
Asmawi, Rosul M. 2005. Strat
Lulusan Bermutu di P
- . 2004. Undang-un
Mencoba P Kontekstual . Jakarta: Pus
Surabaya: Universitas Press. Nana Sudjana. 2000. Dasa