MAKALAH PANCASILA PANCASILA THE WAY OF L
MAKALAH PANCASILA
“PANCASILA, THE WAY OF LIFE“
STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA
Nama : Hussein Alkahfi
NIM : 13.12.7131
Kelompok : C
Program Studi dan Jurusan : S1-Sistem Informasi
Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
karunia serta hidayatnya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
“Pancasila, The Way Of Life” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Penulisan
makalah inibertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen
pengampu matakuliah Pancasila Drs. Tahajudin Sudibyo.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari
buku yang berkaitan dengan pancasila,serta dari media informasi,tak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah pancasila atas
bimbingan yang telah diberikan juga kepada rekan-rekan Mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap,dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua ,dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila
dalam pengertian secara Yuridis, Historis serta Sosiologis.
Yogyakarta, 21 September 2013
Hussein Alkahfi
ii
ABSTRAK
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara Republik
Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu pengalamannya harus di mulai dari setiap warga Negara
Indonesia, setiap penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia di tetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945, sebagai dasar Negara maka nilai-nilai kehidupan
bernegara dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila,
namun berdasarkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah
di praktekkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai
sekarang.
Nilai adalah sesuatu yang berharga,bermutu, menunjukkan kualitas dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia.
Pancasila memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat diantaranya Nilai itu suatu
realistis abstrak dan ada dalam kehidupan manusia, Nilai memiliki sifat Normatif,
dan Nilai berfungsi sebagai daya dorong / motivator.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LatarBelakangMasalah...........................................................................1
B. RumusanMasalah...................................................................................3
BAB II PENDEKATAN..........................................................................................4
A. LandasanPancasila.................................................................................4
a). Historis.............................................................................................4
b). Sosiologis.........................................................................................5
c). Yuridis..............................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era
reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 63 tahun yang lalu
disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah
bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata
merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,
terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945,
ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan
ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah
satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tiga,
Persatuan
Indonesia.
Empat,
Kerakyatan
dipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan.
kelima, Keadilansosialbagiseluruhrakyat Indonesia.
1
yang
Dan
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus
Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir
Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat
bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena
secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang
menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.Kedua, Pancasila
merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang
ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan normanorma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai
serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya
Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa
Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme
juga
ditolak,
karena
bangsa
Indonesia
berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga
ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang
keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada
Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan
keyakinan serta agamanya.
Dengandemikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah
negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia
agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
2
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.Sehingga baik golongan
mudamaupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut,agar dalam penulisan
ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan,maka penulis mengemukakan
beberapa rumusan masalah.adapun permasalahan yang ditanyakan dalam
makalah ini antara lain :
1). Apa yang dimaksud dengan pancasila ?
2). Apakah landasan yuridis pancasila ?
3). Apakah landasan historis pancasila ?
4). Apakah landasan sosiologis pancasila ?
3
BAB II
PENDEKATAN
A. LandasanPancasila
a). Landasan Historis
Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang
berbeda satu dengan yang lainnya, diambil dari nilai-nilai yang tumbuh,
hidup dan berkembang di dalam kehidupan bangsa yang bersangkutan.
Demikianlah halnya dengan Pancasila yang merupakan ideologi dan
pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari tradisi dan budaya yang
tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sendiri
seja kelahirannya dan berkembang menjadi bangsa yang besar seperti yang
dialami oleh dua kerajaan besar tempo dulu yaitu Kedatuan Sriwijaya dan
Keprabuan Majapahit.
Setelah berproses dalam rentang perjalanan sejarah yang panjang
sampai kepada tahap pematangannya oleh para pendiri negara pada saat
akan mendirikan negara Indonesia merdeka telah berhasil merancang dasar
negara yang justru bersumber pada nilai-nilai yang telah tumbuh, hidup
dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang
kemudian diformulasikan dan disistematisasikan dalam rancangan dasar
negara yang diberi nama Pancasila.
Nama tersebut untuk pertama kalinya diberikan oleh salah seorang
penggagasnya yaitu Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 juni 1945
4
dalam
persidangan
Badan
Penyelidik
Usaha-Usaha
Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atas sarandan petunjuk seorang
temannya yang ahli bahasa.
Dengan demikian kiranya jelas pada kita bahwa secara historis
kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaspisahkan dari dan dengan
nilai-nilai Pancasila serta telah melahirkan keyakinan demikian tinggi dari
bangsa Indonesia terhadap kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia, sejak resmi
disahkan menjadi dasar negara Republik Indonesia pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sampai
dengan saat ini dan Insya Allah untuk selama-lamanya.
b). Landasan Sosiologis
Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan multikultur
berdasarkan etnis dan Bahasa. Masyarakat Indonesia mengakui dan
menghargai lintas budaya, betapa pun kecilnya.
Perbedaan
ini
harus
dipandang
sebagai
potensi
kekuatan
bangsa.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini diikat
dalam norma dan aturan untuk menjaga harmoni kehidupan untuk
mewujudkan kesadaran moral dan hukum
Arus informasi yang berdampak pada goyahnya jati diri bangsa,
diperlukan komitmen kebangsaan untuk mewujudkan cinta tanah air,
kesadaran bela negara, persatuan nasional dalam suasana saling
5
menghargai keberagaman.Persatuan dalam keberagaman budaya, adat
istiadat, tradisi harus dibina dan ditingkatkan secara demokratis, terpola
dan terus-menerus.
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan
karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah
tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan.
Ruang
lingkup
yang
dipelajari
oleh
sosiologipendidikanmeliputiempatbidang :
1). Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2). Hubungan kemanusiaan.
3). Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4). Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah
mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar,
mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan
pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal
menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan
jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan
Bangsa,
dan
muatan
lokal),
maupun
jalur
pendidikan
sekolah(penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran).
6
luar
c). Landasan Yuridis
Alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan yuridis
konstitusional antara lain di dalamnya terdapat rumusan dan susunan silasila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar dan otentik sebagai
berikut :
1). Ketuhanan Yang Maha Esa
2). Kemanusiaan yang adil dan beradab
3). Persatuan Indonesia
4). Kerakyatan yang dipimpin olrh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis
konstitusional karena dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD
1945 dijabarkan lebih lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat
yang terdapat di dalam Batang Tubuh UUD 1945 tersebut.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pancasila disebut juga way of life, weltanschaung, wereldbeschouwing,
wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan
hidup dan petunjuk hidup. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk
arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala
bidang.
Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakn pembuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila
Pancasila. Hal ini karena Pancasila Weltanschauung merupakan suatu kesatuan,
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan organis.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia,Pancasila sebagai
falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideology negara, dan
staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan atau penyenggaraan negara.
Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas
menyatakan “……..maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu udang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suat
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada…..”
8
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia
mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:
1). Pancsila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tertib hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/
1966 dan ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978.
merupakan pengertian yuridis ketatanegaraan
2). Pancasila
sebagai
pengatur
hidup
kemasyarakatan
pada
umumnya
(merupakan pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis)
3). Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari
kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis)
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita telah melihat dan membaca bahwa budaya bangsa Indonesia
memang akar dari Pancasila. Karena dari segi Pancasila terkandung
kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya.
Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila merupakan lima buah asas
atau prinsip yang harus kita junjung tinggi sebagai bangsa Indonesia.
Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan.
Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara
Pancasila dan Kebudayaan dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya
saling berhubungan. Kebudayaan adalah akar dari Pancasila dikarenakan di
dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan.
Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat di
dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam
macam kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang
terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus
juga berdasarkan kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.
10
B. Saran
Menghormati dan melaksanakan asas Pancasila sangatlah diharuskan
karena kita adalah warga negara Indonesia yang mana prinsip dari sila –
silaPancasila merupakan inti dari kandungan kebudayaan bangsa. Marilah kita
meningkatkan iman dan taqwa kita, bersikap adil dalam artian sesuai porsi
masing masing, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bersama, tidak
bertindak semena – mena dan gila jabatan, dan memperkuat jiwa nasionalisme
kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan/
http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/12/bab-iii-landasan-dan-asasasas-pendidikan-serta-penerapannya/
http://www.anakciremai.com/2008/09/makalah-ppkn-tentang-landasan.html
http://www.scribd.com/doc/11269189/PANCASILA
http://www.gudangmateri.com/2010/09/pancasila-sebagai-paradigma
reformasi.html
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/04/pancasila-sebagai-paradigma.html
12
“PANCASILA, THE WAY OF LIFE“
STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA
Nama : Hussein Alkahfi
NIM : 13.12.7131
Kelompok : C
Program Studi dan Jurusan : S1-Sistem Informasi
Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
karunia serta hidayatnya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
“Pancasila, The Way Of Life” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Penulisan
makalah inibertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen
pengampu matakuliah Pancasila Drs. Tahajudin Sudibyo.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari
buku yang berkaitan dengan pancasila,serta dari media informasi,tak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah pancasila atas
bimbingan yang telah diberikan juga kepada rekan-rekan Mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap,dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua ,dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila
dalam pengertian secara Yuridis, Historis serta Sosiologis.
Yogyakarta, 21 September 2013
Hussein Alkahfi
ii
ABSTRAK
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara Republik
Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu pengalamannya harus di mulai dari setiap warga Negara
Indonesia, setiap penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia di tetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945, sebagai dasar Negara maka nilai-nilai kehidupan
bernegara dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila,
namun berdasarkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah
di praktekkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai
sekarang.
Nilai adalah sesuatu yang berharga,bermutu, menunjukkan kualitas dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia.
Pancasila memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat diantaranya Nilai itu suatu
realistis abstrak dan ada dalam kehidupan manusia, Nilai memiliki sifat Normatif,
dan Nilai berfungsi sebagai daya dorong / motivator.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LatarBelakangMasalah...........................................................................1
B. RumusanMasalah...................................................................................3
BAB II PENDEKATAN..........................................................................................4
A. LandasanPancasila.................................................................................4
a). Historis.............................................................................................4
b). Sosiologis.........................................................................................5
c). Yuridis..............................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era
reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 63 tahun yang lalu
disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah
bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata
merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,
terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945,
ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan
ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah
satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tiga,
Persatuan
Indonesia.
Empat,
Kerakyatan
dipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan.
kelima, Keadilansosialbagiseluruhrakyat Indonesia.
1
yang
Dan
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus
Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir
Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat
bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena
secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang
menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.Kedua, Pancasila
merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang
ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan normanorma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai
serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya
Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa
Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme
juga
ditolak,
karena
bangsa
Indonesia
berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga
ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang
keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada
Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan
keyakinan serta agamanya.
Dengandemikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah
negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia
agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
2
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini.Sehingga baik golongan
mudamaupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut,agar dalam penulisan
ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan,maka penulis mengemukakan
beberapa rumusan masalah.adapun permasalahan yang ditanyakan dalam
makalah ini antara lain :
1). Apa yang dimaksud dengan pancasila ?
2). Apakah landasan yuridis pancasila ?
3). Apakah landasan historis pancasila ?
4). Apakah landasan sosiologis pancasila ?
3
BAB II
PENDEKATAN
A. LandasanPancasila
a). Landasan Historis
Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang
berbeda satu dengan yang lainnya, diambil dari nilai-nilai yang tumbuh,
hidup dan berkembang di dalam kehidupan bangsa yang bersangkutan.
Demikianlah halnya dengan Pancasila yang merupakan ideologi dan
pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari tradisi dan budaya yang
tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sendiri
seja kelahirannya dan berkembang menjadi bangsa yang besar seperti yang
dialami oleh dua kerajaan besar tempo dulu yaitu Kedatuan Sriwijaya dan
Keprabuan Majapahit.
Setelah berproses dalam rentang perjalanan sejarah yang panjang
sampai kepada tahap pematangannya oleh para pendiri negara pada saat
akan mendirikan negara Indonesia merdeka telah berhasil merancang dasar
negara yang justru bersumber pada nilai-nilai yang telah tumbuh, hidup
dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang
kemudian diformulasikan dan disistematisasikan dalam rancangan dasar
negara yang diberi nama Pancasila.
Nama tersebut untuk pertama kalinya diberikan oleh salah seorang
penggagasnya yaitu Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 juni 1945
4
dalam
persidangan
Badan
Penyelidik
Usaha-Usaha
Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atas sarandan petunjuk seorang
temannya yang ahli bahasa.
Dengan demikian kiranya jelas pada kita bahwa secara historis
kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaspisahkan dari dan dengan
nilai-nilai Pancasila serta telah melahirkan keyakinan demikian tinggi dari
bangsa Indonesia terhadap kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia, sejak resmi
disahkan menjadi dasar negara Republik Indonesia pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sampai
dengan saat ini dan Insya Allah untuk selama-lamanya.
b). Landasan Sosiologis
Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan multikultur
berdasarkan etnis dan Bahasa. Masyarakat Indonesia mengakui dan
menghargai lintas budaya, betapa pun kecilnya.
Perbedaan
ini
harus
dipandang
sebagai
potensi
kekuatan
bangsa.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini diikat
dalam norma dan aturan untuk menjaga harmoni kehidupan untuk
mewujudkan kesadaran moral dan hukum
Arus informasi yang berdampak pada goyahnya jati diri bangsa,
diperlukan komitmen kebangsaan untuk mewujudkan cinta tanah air,
kesadaran bela negara, persatuan nasional dalam suasana saling
5
menghargai keberagaman.Persatuan dalam keberagaman budaya, adat
istiadat, tradisi harus dibina dan ditingkatkan secara demokratis, terpola
dan terus-menerus.
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan
karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah
tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan.
Ruang
lingkup
yang
dipelajari
oleh
sosiologipendidikanmeliputiempatbidang :
1). Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2). Hubungan kemanusiaan.
3). Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4). Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah
mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar,
mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan
pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal
menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan
jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan
Bangsa,
dan
muatan
lokal),
maupun
jalur
pendidikan
sekolah(penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran).
6
luar
c). Landasan Yuridis
Alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan yuridis
konstitusional antara lain di dalamnya terdapat rumusan dan susunan silasila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar dan otentik sebagai
berikut :
1). Ketuhanan Yang Maha Esa
2). Kemanusiaan yang adil dan beradab
3). Persatuan Indonesia
4). Kerakyatan yang dipimpin olrh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis
konstitusional karena dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD
1945 dijabarkan lebih lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat
yang terdapat di dalam Batang Tubuh UUD 1945 tersebut.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pancasila disebut juga way of life, weltanschaung, wereldbeschouwing,
wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan
hidup dan petunjuk hidup. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk
arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala
bidang.
Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakn pembuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila
Pancasila. Hal ini karena Pancasila Weltanschauung merupakan suatu kesatuan,
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan organis.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia,Pancasila sebagai
falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideology negara, dan
staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan atau penyenggaraan negara.
Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas
menyatakan “……..maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu udang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suat
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada…..”
8
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia
mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:
1). Pancsila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tertib hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/
1966 dan ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978.
merupakan pengertian yuridis ketatanegaraan
2). Pancasila
sebagai
pengatur
hidup
kemasyarakatan
pada
umumnya
(merupakan pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis)
3). Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari
kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis)
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita telah melihat dan membaca bahwa budaya bangsa Indonesia
memang akar dari Pancasila. Karena dari segi Pancasila terkandung
kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya.
Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila merupakan lima buah asas
atau prinsip yang harus kita junjung tinggi sebagai bangsa Indonesia.
Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan.
Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara
Pancasila dan Kebudayaan dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya
saling berhubungan. Kebudayaan adalah akar dari Pancasila dikarenakan di
dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan.
Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat di
dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam
macam kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang
terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus
juga berdasarkan kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.
10
B. Saran
Menghormati dan melaksanakan asas Pancasila sangatlah diharuskan
karena kita adalah warga negara Indonesia yang mana prinsip dari sila –
silaPancasila merupakan inti dari kandungan kebudayaan bangsa. Marilah kita
meningkatkan iman dan taqwa kita, bersikap adil dalam artian sesuai porsi
masing masing, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bersama, tidak
bertindak semena – mena dan gila jabatan, dan memperkuat jiwa nasionalisme
kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan/
http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/12/bab-iii-landasan-dan-asasasas-pendidikan-serta-penerapannya/
http://www.anakciremai.com/2008/09/makalah-ppkn-tentang-landasan.html
http://www.scribd.com/doc/11269189/PANCASILA
http://www.gudangmateri.com/2010/09/pancasila-sebagai-paradigma
reformasi.html
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/04/pancasila-sebagai-paradigma.html
12