Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pas

d. Naskah dan manuskrip dikirim kepada tim jurnal minimal dua sebelum diterbitkan, (terbit setiap 4 bulan).

e. Manuskrip yang akan di tulis meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran, daftar pustaka, ucapan terima kasih.

Rincian penulisan naskah artikel ilmiah adalah sebagai berikut :

Hasil Penelitian

1. Judul

2. Abstrak

3. Isi naskah/makalah:

a. Pendahuluan dan tinjauan pustaka

b. Metodologi

c. Hasil dan pembahasan

d. Simpulan dan Saran

e. Ucapan terima kasih (apabila diperlukan)

4. Daftar Pustaka. Artikel

1. Judul

2. Abstrak

3. Isi naskah/makalah:

a. Pendahuluan dan tinjauan pustaka

b. Pembahasan dibuat sesuai dengan jenis artikel dan disesuaikan dengan sub-sub yang diperlukan dalam naskah

d. Simpulan dan Saran

e. Ucapan terima kasih (apabila diperlukan)

4. Daftar Pustaka. Judul

- Judul ditulis dengan huruf kapital, singkat, jelas, informatif, dan mudah dipahami, jumlah kata 12-15 kata. - Judul ditulis dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris, diketik dengan dihitamkan (Bold) kecuali untuk

nama latin, dan judul font 14, ditulis satu kolom. - Nama penulis ditulis tanpa gelar (khusus pada penulis kedua). Untuk penulis pertama diberi tanda (*) dan penulis kedua ditulis tanda (**). Nama penulis font 12, Bold, TNR. Nama Instansi, phone, email ditulis dengan font 10, TNR.

- Judul harus mencerminkan isi dan ditulis dengan menarik. - Tidak ada singkatan, rumus, jargon. - Tidak ada metafora seperti puisi, peribahasa, - Tidak ada kata “pengaruh”, “studi”, “beberapa”, “pengamatan pada”, ..... dan tidak mengandung unsur kata kerja

Abstrak - Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris. - Ditulis dengan jarak 1 spasi, dengan maksimum 200 kata, font 10, TNR, ditulis satu kolom.

Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013 iii |

- Abstrak harus ringkas mudah dipahami berisi tentang latar belakang, tujuan, metode, hasil temuan, simpulan dan saran. - Tidak mengulang judul dalam abstrak - Tidak mengacu kepada ke tabel, ilustrasi maupun rujukan. - Kata kunci (keyword) terdiri dari 3-5 kata, untuk keyword ditulis Bold, 11, TNR.

Pendahuluan (introduction) - Jumlah paragraf pada pendahuluan terdiri dari 3-4 paragraf berisi latar belakang permasalahan. - Tinjauan pustaka dituliskan sebagai bagian dalam pendahuluan, menguraikan permasalahan/ konsep/hasil

penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar penelitian. - Ulasan pustaka tidak terlalu luas, terfokus pada tema penelitian. - Tidak diperkenankan mengutip kutipan dari data skunder, (orang kedua). - Cantumkan Hipotesis (kalau ada), cara pendekatan atau pemecahan masalah yang utama. - Pada akhir pendahuluan uraikan tujuan penelitian dan manfaat penelitian tidak perlu ditampilkan.

Metode (methods) - Metode penelitian harus diuraikan secara jelas, rinci agar orang lain mendapatkan informasi tentang hasil penelitian

yang diperoleh. - Kurang baik menguraikan Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “deskriptif”. Penelitian deskriptif ialah ... - Metode yang dimaksud terdiri dari jumlah responden, desain penelitian, teknik pengambilan sampel, dan analisa data. - Metode yang tidak umum digunakan harus dilampirkan dengan referensi.

Hasil dan pembahasan (results and discussion) Hasil - Hasil penelitian dibuat untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian. - Hasil penelitian disajikan dengan menggunakan ilustrasi dan narasi. - Ilustrasi yang digunakan dapat berupa tabel atau gambar (grafik, diagram, bagan, foto, peta atau denah serta

gambar lainnya). - Ilustrasi yang dibuat harus dapat dipahami dan juga dapat diterjemahkan oleh penulis dalam bentuk narasi sehingga orang dapat paham dengan membaca hasil-hasil penelitian. Narasi ditulis setelah tabel atau gambar. - Hasil yang dikemukakan dalam bentuk ilsutrasi harus relevan dengan tujuan penelitian atau hipotesis. - Penulis harus dapat menghindari menarasikan angka dalam tabel atau ilustrasi tetapi nyatakan dengan kalimat

yang memberi penguatan temuan penelitian. - Penulis harus dapat menyederhanakan tabel yang terlalu besar & rumit. - Data yang ditampilkan tidak boleh berulang. - Hasil didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik (beri nomor dan diacu dalam teks) Contoh: Tabel 1,

tabel 2 dst..... Pembahasan

- Pada pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lainnya yang sudah dipublikasi. - Pembahasan menguraikan implikasi dari hasil temuan yang diperoleh bagi ilmu keperawatan dasar maupun keperawatan klinis. - Penulis tidak mengulang hasil secara luas dan tidak sekadar menarasikan hasil. - Pembahasan yang dibuat menunjukkan hubungan yang ada di antara fakta-fakta selama pengamatan, berargumentasi

secara logis dalam menafsir dan memberi implikasi. Simpulan dan saran (conclusion and suggestion)

- Simpulan merupakan penegasan penulis tentang hasil penelitian dan pembahasan, hendaknya diuraikan secara singkat dan jelas. - Penulis tidak mengulang hasil secara verbatim - Membuat generalisasi dengan hati-hati (perhatikan keterbatasan hasil temuan)

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara | iv

- Implikasi temuan dapat ditulis - Saran harus berkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian (tidak mengada-ada), dan saran diuraikan berdasarkan

hasil temuan, implikasi, - Apabila penelitian harus dilanjutkan, yang mana? bagaimana?

Daftar rujukan (references) - Sumber data primer dan kemutakhiran > 80%. - Penulis harus memeriksa terlebih dahulu kelengkapan nama pengarang (nama depan dan nama belakang) - Penulis memeriksa kelengkapan identitas artikel jurnal (volume, nomor halaman). - Penulis memeriksa nama penerbit dan satu nama kota: contoh: New York: Academic Press. - Penulis menggunakan daftar rujukan pustaka dengan mengikuti format APA (American Psychological Association). - Unsur-unsur daftar pustaka terdiri dari nama pengarang, tahun terbitan publikasi, judul publikasi, tempat terbit

dan penerbit. - Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara internasional yaitu nama keluarga sebagai entry. - Penggunaan et al, atau dkk hanya digunakan jika jumlah penulis lebih dari 3 orang - Terbitan lima tahun terakhir. - Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap. - Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam

naskah artikel. - Bahan rujukan yang terdiri dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press, perlu diminimalkan. - Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya.

CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA:

Buku: Arwani & Supriyatno (2006). Manajemen bangsal keperawatan. (Cetakan Pertama). Jakarta: EGC Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. ____(2007). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Kozier, B. E. G. & Blais, K. (1997). Professional nursing, practice, concept dan perspectives. (3th Edition). Canada:

Addison-Wesley. Polit, D. F. & Hungler, B. P. (1999). Nursing research. principles and methods. (6th ed). Philadelphia: Lipincott.

Terbitan berkala (jurnal, makalah, karya ilmiah): Baldrige, V.J. (1999). Organizational characteristics of colleges and universities. Management and Decision-Making

in Higher Education Institutions, 8, 133-152. Terbitan tidak berkala (Buku, laporan, brosur, risalah, buku petunjuk) Fullan, M.D. & Stiegelbauer, S. (1991). The new meaning of educational change. New York: Teachers College

Press. Artikel dari terbitan tidak berkala

Jahr, V., & Teichler, U. (2002). Employment andwork of former mobile students. In U. Teichler(Ed). ERASMUS

in the SOCRATES programme, finding of anevaluation study (pp.117-135). Bonn: Lemmens Naskah yang tidak diterbitkan

Patria, B. (2007). Problem-based learning and graduates'competencies. Unpublished manuscript, University of Kassel, Kassel Germany.

Organisasi sebagai penulis Komisi Nasional etik penelitian kesehatan. (2007). Maret 12, 2010. http://www.litbang.depkes.go.id/ethics/knepk/ Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Hakikat Metode Instruksional. Jakarta: Univeristas Terbuka.

v | Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013

Jurnal Online Manojlovich, M. (2007). Power and empowerment in nursing: looking backward to inform the future. The Online

Journal of Issues in Nursing. A Scholarly Journal of The American Nurses Association, 12(1), 1-16. Februari

17, 2010. http://www.nursingworld.org/MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPeriodicals/OJIN/TableofContents/V olume122007/No1Jan07/LookingBackwardtoInformtheFuture.aspx. Doran, D., McCutcheon, A.S., & Evans, M.G., (2008). Impact of the manager's span of control on leadership and performance. canadian health services research foundation. Final research reports open grants competition. Februari 27, 2010. from http://www.chsrf.ca/final_research/ogc/doran2_e.php.

Artikel Non-English, judul ditranslate ke English Suhasbagyo (2007). Hubungan gaya kepemimpinan dan struktur organisasi rumah sakit pelabuhan Cirebon terhadap

kepuasan kerja perawat dan bidan. [Relationship leadership style and organization structure………… ]. Retrieved Maret 4, 2010. from: ttp://arc.ugm.ac.id/ files/Abst_ (3946-H-2007).

Sistimatika Penulisan Tabel dan Gambar

1. TABEL

a. Tabel dibuat dengan cara garis horizontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga yaitu dua pada bagian atas (judul kolom), dan satu pada penutup tabel.

b. Garis vertikal sama sekali tidak diperbolehkan, tabel kotak-kotak yang dihasilkan oleh komputer harus diedit agar sesuai dengan format penulisan tabel ilmiah.

c. Judul tabel ditempatkan diatas tabel, ditulis ditengah.

d. Angka-angka dalam tabel diformat menurut titik desimal agar angka tersusun menurut besarannya. Jumlah angka dibelakang koma harus diperhatikan sesuai dengan makna angkat tersebut. Kalau tidak perlu tanda koma maka tidak selalu dicantumkan.

e. Hasil penelitian yang ditemukan apakah ada pengaruh atau interaksi, dapat diberi symbol (*) atau (**) untuk p<0.05 atau p<0.01

f. Jika ada singkatan yang digunakan dalam tabel, selalu beri catatan kaki untuk penjelasan singkatan

g. Sebaiknya dalam menyusun data pada tabel sesuai dengan urutan penyajian dan pembahasan teks.

II. GAMBAR - Gambar yang dibuat dapat berupa grafik, foto, diagram, bagan, peta, denah, dan gambar lainnya. - Gambar yang dibuat harus dapat diinformasikan secara jelas oleh penulis dalam bentuk narasi. - Simbol-simbol yang digunakan dalam gambar sebaiknya dijelaskan dalam judul jangan dimasukkan ke dalam

gambar itu sendiri - Gambar jangan dibuat dalam kotak. Sumbu yang digunakan cukup satu sumbu X dan satu sumbu Y, serta memberikan judul sumbu. - Grafik dibuat tidak berwarna, cukup hitam putih. - Pada gambar atau grafik tidak perlu lagi ditambah kalimat lain.

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara | vi

Daftar Isi

DAFTAR ISI

No Judul

ii Halaman

iii

1 Relationship of Knowledge, Interpersonal Communication, and Technical Skills with the Nursing vii Process Application

Misrah Panjaitan, Sutomo Kasiman, Wardiyah Daulay

66-72

2 Development of Nursing Documentation in Pediatric Unit, Langsa Regional General Hospital

NurhafniHarahap, Setiawan, FaridaLindaSari

73-81

3 Implementasi Standar Pendidikan Keperawatan Dalam Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran di Akademi Keperawatan Surya Nusantara Pematangsiantar.

Pipin Sumantrie, Bustami Syam, Rika Endah Nurhidayah

82-88

4 Efektivitas Pelatihan Supervisi Klinik Kepala Ruangan Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.

Putro Simeulu, R.Kintoko Rochadi, Siti Zahara Nasution

89-93

5 Stres Kerja Perawat Intensive Care Unit (ICU) Rsud Arifin Achmad Pekanbaru: Pendekatan Fenomenologi

Ririn Muthia Zukhra, Setiawan, Roxsana Devi Tumanggor

94-99

6 Pengembangan Metode Penugasan Primary Nursing di Ruangan Raflesia RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Roslina, Setiawan, Diah Arruum

100-106

7 Pengembangan Program Ronde Klinis Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan

Rosmadani Hasibuan, Setiawan, Salbiah

107-113

8 The Attitude of Nurses and Specialists Toward Nurse-Physician Collaboration and Specialists’ Work Satisfaction at RSUP H. Adam Malik Medan.

Sabarina Sitepu, Setiawan, Achmad Fathi

114-120

9 The Correlation between Caring Behavior and the Leadership Style of Ward Heads in RSU Cut Nyak Dhien (RSUCND) Meulaboh.

Sri Gustini, Kintoko Rochadi, Ikhsanuddin A Haraha

121-127

10 Analisis Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia

Aisyah, Kintoko Rochadi, Siti Saidah Nasution

128-133

11 Perbedaan Gaya Manajemen Konflik Berdasarkan Karakteristik Demografi Kepala Ruangan Rumah Sakit di Medan.

Dewi Frintiana Silaban, Albiner Siagian, Diah Arruum

134-137

12 Pengaruh Aplikasi Modern Dressing terhadap Kepuasan Pasien dalam Perawatan Luka Diabetes di Klinik Perawatan Luka Mandiri.

Indra Hizkia P, Setiawan, Rosina Tarigan

138-142

13 Development of Nursing Documentation Audit in Intensive Care Room Santa Elisabeth Hospital: An Action Research.

Lilis Novitarum, Setiawan, Achmad Fathi

143-149

14 Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pasien Rawat Inap.

Rahmad Gurusinga, Wiwik Sulistyaningsih, Mula Tarigan

150-155

15 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan

Herri Novita Br Tarigan, Albiner Siagian, Evi Karota Bukit

156-159

vii | Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013

RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE, INTERPERSONAL COMMUNICATION, AND TECHNICAL SKILLS WITH THE NURSING PROCESS APPLICATION

(*) Misrah Panjaitan. (**) Prof. dr. Sutomo Kasiman,

(***) Wardiyah Daulay,

E-mail : hj.misrahpanjaitan@yahoo.com

Master of Nursing Program, Faculty of Nursing University of Sumatera Utara

ABSTRACT

Nursing proses is a cycle whose purpose, in general,is to prepare the conceptual fromework based on the condition of individual ( client , family and community in order to meet their needs, Nursing process is a stage of action design intended to the client as optimal as possible,

The purpose of this explanatory study with cross- sectional design conducted in the in patient wards of H,Adam Malik General Hospital was to analyze the relationship between knowledge, interpersonal communication, and technical skills and the aplication of nursing process.the population of this study was 362 nurse190 of them were selected to be the samples for this study through proportionate stratified rendom sampling technigue. The data for this study were obtained through observation and questionnarire distribution. The data obtained were analyzed through univariate analysis,bivariate analysis with Chi- square test ,and multivariate analysis with multiple logistic regression tests.

The result of multiple logistic regression test showed that the variables of interpersonal communication and technical skill had influence on the aplication of nursing process. If the nursing have good interpersonal communication and good technical skill, the value of nurse ‘ probability to apply nursing process is 91.26%. On the contary if the interpersonal communication and technical skill of the nurse are poor, the probability of nurses to apply the nursing process is 11.69 %..the risult of questionnaire distribution was on the contrary to the result of observation. The average result of questionnaire about the nurse applying nursing process was good ( 84.2 % ) while the result of observation was still far from what expected ( 39.5 % )

All of the nursing administrators at H.Adam Malik General Hospital are suggested to do continuous observastion of the perfoirmance of nurse in their respective units. Keywords: Knowledge, Interpersonal Communication, Technical Skill, Nursing process Aplication

ABSTRAK

Proses keperawatan merupakan sebuah siklus yang mempunyai tujuan secara umum untuk menyusun kerangka konsep berdasarkan keadaan individu (klien), keluarga, dan masyarakat agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Proses keperawatan adalah suatu tahapan desain tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan, yang meliputi mempertahankan keadaan kesehatan klien secara optimal. Jenis penelitian ini adalah explanatory study dengan desain cross sectional yang bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan, komunikasi interpersonal, dan keterampilan teknik dengan penerapan proses keperawatan. Penelitian dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Populasi sebanyak 362 orang, dan sampel diperoleh 190 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsional (proportionate stratified random sampling) yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda.

Hasil penelitian dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan variabel komunikasi interpersonal dan variabel keterampilan teknik, merupakan variabel yang berpengaruh terhadap penerapan proses keperawatan. Probabilitas perawat melakukan penerapan proses keperawatan yaitu jika komunikasi interpersonal baik, dan memiliki keterampilan teknik yang baik maka nilai probabilitas perawat menerapkan proses keperawatan sebesar 91,26%. Sebaliknya komunikasi interpersonal kurang baik, dan kurang terampil maka perawat menerapkan proses keperawatan sebesar 11,69%. Hasil kuesioner bertolak belakang dengan hasil observasi, dimana hasil kuesioner rata-rata menunjukkan baik (84,2%) sementara hasil observasi masih jauh dari yang diharapkan (39,5%) yang melakukan penerapan proses keperawatan.

Disarankan pada seluruh administrator keperawatan di RSUP H. Adam Malik agar dapat melakukan observasi secara kontiniu terhadap kinerja pelaksana di unitnya masing–masing. Kata kunci : hubungan pengetahuan, komunikasi interpersonal, keterampilan teknik, penerapan proses keperawatan

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara | 66

Misrah Panjaitan, dkk

PENDAHULUAN

menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis

Latar Belakang

data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat Penerapan proses keperawatan membutuhkan dengan uji chi-square, dan analisis multivariat keterampilan analisa dan komunikasi yang baik. dengan uji regresi logistik ganda. terutama pada tahap implementasi dari proses

keperawatan seseorang perawat harus mempunyai HASIL PENELITIAN pengetahuan yang memadai, mempunyai kemam- Identitas Responden

puan komunikasi interpersonal, dan menguasai Mayoritas responden berumur -'3d40 tahun yaitu keterampilan teknis. Langkah-langkah kegiatan

98 orang (51,6%). Jenis kelamin perempuan yaitu pada proses keperawatan yang digambarkan oleh 187 orang (98,4%). Berpendidikan D-III Kepera- Gillies dan Smith (1996) mirip dengan langkah- watan yaitu 146 orang (76,8%). Lama bekerja langkah yang dilakukan pada proses manajemen responden mayoritas -'3d15 tahun yaitu 100 orang dimana setiap pasien adalah unik dan memerlukan (52,6%). penanganan yang berbeda-beda dengan demikian bila proses keperawatan dilakukan dengan baik, Tabel 1. Distribusi Frekuensi Identitas Responden maka akan mengatasi sebagian masalah manajemen di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan pada ruang rawat inap.

Tahun 2013

Di RSUP Haji Adam Malik Medan sendiri belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan

No Identitas Responden Jumlah

pengetahuan komunikasi interpersonal, keterampilan

1. Umur (tahun)

(orang)

tehnik dengan penerapan proses keperawatan.

98 Namun bila dilihat dari banyaknya keluhan

< 40 tahun

92 masyarakat yang masuk ke Instalasi pengaduan

> 40 tahun

2. Jenis Kelamin

masyarakat di RSUP.H.Adam Malik tentang

187 ketidakpuasan pasien dan keluarga terhadap

Perempuan

3 pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di

Laki-laki

3. Pendidikan

rumah sakit milik pemerintah ini, maka dapat

Keperawatan

dinyatakan bahwa penerapan proses Keperawatan

146 di rumah sakit ini belum terlaksana dengan maksimal

D-III Keperawatan

44 Bila ditinjau dari latar belakang pendidikan

S-1 Keperawatan

4. Lama Bekerja

100 memang memungkinkan keluhan itu akan muncul

tenaga keperawatan yang dimiliki rumah sakit ini

< 15 tahun

90 karena di rumah sakit ini masih rata-rata memiliki

> 15 tahun

pendidikan D-III Keperawatan dengan kemampuan Hubungan Pengetahuan, Komunikasi Interper- yang berbeda-beda, maka tentu saja akan memiliki sonal, Keterampilan Teknik dengan Penerapan pengetahuan, keterampilan komunikasi interperso- Proses Keperawatan

nal, dan keterampilan tehnik yang tentunya berbeda- Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa beda pula, dan hal tersebut akan mempenga-ruhi pengetahuan tidak berhubungan dengan penerapan terhadap pelaksanaan penerapan proses kepera- proses keperawatan di RSUD Adam Malik Medan, watan pada pasien, sehingga banyak keluhan p = 0,809>0,05. Tidak ada perbedaan antara perawat ketidakpuasan dari masyarakat yang menggunakan yang berpengetahuan baik dan kurang, mayoritas jasa pelayanan rumah sakit ini..

penerapan proses keperawatan dalam kategori kurang. Sedangkan variabel komunikasi interper-

METODE PENELITIAN

sonal dan keterampilan teknik berhubungan sig- Penelitian adalah explanatory study dengan nifikan dengan penerapan proses keperawatan di desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu RSUD Adam Malik Medan, p = 0,000<0,05. seluruh perawat di Ruang Rindu Inap Terpadu A

Perawat dengan komunikasi interpersonal dan dan B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik keterampilan teknik yang baik cenderung melakukan Medan sebanyak 362 orang. Sampel diperoleh 190 penerapan proses keperawatan dengan baik, orang. Pengambilan data dilakukan dengan sebaliknya perawat dengan komunikasi interpersonal

67 | Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013

Relationship of Knowledge, Interpersonal Communication, and Technical Skills With the Nursing Process Application

dan keterampilan teknik kurang cenderung Nilai probabilitas individu dalam penerapan melakukan penerapan proses keperawatan kurang proses keperawatan yaitu: baik.

p= 1+e -(-2,022+2,088komunikasi inerpersonal+2,280keterampilan teknik) Tabel 2. Hubungan Pengetahuan, Komunikasi

Dengan model persamaan regresi, dapat dibuat Interpersonal, Keterampilan Teknik dengan ramalan tentang probabilitas individu dalam Penerapan Proses Keperawatan

penerapan proses keperawatan bahwa jika perawat memiliki nilai variabel prediktor, sebagai berikut:

Penerapan Proses Keperawatan Pengetahuan

1. Jika komunikasi interpersonal baik, dan memiliki

keterampilan teknik yang baik maka nilai

Baik

67 39.2 104 60.8 171 100.0

probabilitas perawat menerapkan proses kepe-

Kurang

8 42.1 11 57.9 19 100.0 0.809

rawatan sebesar 91,26%.

Total

75 39.5 115 60.5 190 100.0

2. Jika komunikasi interpersonal kurang baik, dan

Komunikasi Penerapan Proses Keperawatan

Interpersonal Baik

Kurang

Jumlah

tidak memiliki keterampilan teknik yang baik

maka nilai probabilitas perawat menerapkan

Baik

51 78.5 14 21.5 65 100.0

proses keperawatan sebesar 11,69%.

PEMBAHASAN

Keterampilan Penerapan Proses Keperawatan Teknik

Hubungan Pengetahuan dengan Penerapan

Proses Keperawatan di RSUP. Haji Adam Malik

Baik

52 80.0 13 20.0 65 100.0

Medan

Kurang

23 18.4 102 81.6 125 100.0 0.000

Berdasarkan hasil penelitian pada analisis bivariat dengan menghubungkan antara variabel pengeta-

Total

75 39.5 115 60.5 190 100.0

Analisis Multivariat

huan berdasarkan jawaban kuesioner dan penerapan Hasil analisis multivariat dengan uji regresi proses keperawatan berdasarkan observasi menun- logistik ganda diperoleh hasil bahwa variabel yang jukkan bahwa pengetahuan tidak berhubungan de- berpengaruh signifikan adalah variabel komunikasi ngan penerapan proses keperawatan (p=0,809>0,05). terapeutik (koefisien regresi (B) = 2,088, sig.= Responden dengan pengetahuan baik cenderung 0,000, Exp(B)=8,070), dan variabel keterampilan melakukan penerapan proses keperawatan dalam teknik (koefisien regresi(B)= 2,280, sig.= 0,000, kategori kurang, demikian juga responden dengan Exp(B)=9,777) dengan nilai konstanta yaitu -2,022. pengetahuan kurang melakukan penerapan proses Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkan keperawatan dalam kategori kurang. bahwa 2 variabel yang berpengaruh signifikan

Berbeda dengan hasil penelitian Ariyani (2009), terhadap penerapan proses keperawatan yaitu di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi komunikasi interpersonal dan keterampilan teknik. Surakarta memperoleh hasil ada hubungan antara Dari dua variabel tersebut, variabel yang paling pengetahuan perawat dengan sikap mendukung pe- besar pengaruhnya adalah variabel keterampilan nerapan program patient safety di Instalasi Perawatan teknik (Exp(B)=9,777), kedua pengetahuan 2 Intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta (X : 76,00 (Exp(B)= 8,070).

p = 0,000). Responden yang mempunyai penge- tahuan kurang baik, proporsi sikap mendukung ren-

Tabel 3. Hasil Analisis Multivariat Uji Regresi dah. Pada pengetahuan baik, proporsi sikap mendu- Logistik Ganda

kung tinggi.

Pengetahuan merupakan aspek penting yang

Variabel

B Sig.

Exp(B)

95%CI for Exp(B)

sangat vital dalam keperawatan. Setiap hal yang

(OR)

Komunikasi Interpersonal 2,088 0.000 8,070 3,529-18,458

dilakukan oleh perawat harus dilandasi oleh penge-

Keterampilan teknik 2,280 0.000 9,777 4,267-22,401

tahuan yang diwujudkan dalam praktik keperawatan

Constant -2,022 0.000

(Basford, 2006). Menurut Peter F. Drucker dalam The New Realities, pengetahuan adalah informasi

Model regresi logistik dari uji multivariat ini yang dapat merubah seseorang atau sesuatu, dimana yaitu:

pengetahuan itu menjadi dasar dalam bertindak,

γ atau pengetahuan itu menjadikan seorang individu

i = In 1-p = -2,022+2,088 (komunikasi inerpersonal) +2,280 (keterampilan teknik)

atau suatu institusi memiliki kecakapan dalam

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara | 68

69 | Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013

melakukan tindakan yang benar. Bila dilihat dari hasil kuesioner pada penelitian ini mayoritas perawat sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan, dimana seharusnya dengan pengetahuan yang baik akan dapat memberikan penerapan proses keperawatan yang baik pula. Namun, jika dilihat dari penerapan proses keperawatan mayoritas perawat tidak melakukan sesuai dengan apa yang diketahuinya tersebut, jadi dapat dinyatakan bahwa penerapan proses keperawatan yang dilakukan perawat tidak didasarkan oleh pengetahuannya. Dari 15 item observasi proses keperawatan hanya pengkajian pada saat klien masuk rumah sakit yang dilakukan oleh sebagian besar perawat. Selain itu, lebih banyak yang tidak dilakukan oleh sebagian besar perawat. Tetapi hal kesalahan tersebut tidak dapat ditimpakan kepada perawat semata karena beban kerja perawat yang berlebihan menyebabkan perawat tidak dapat menerapkan seluruh proses keperawatan dengan baik.

Hubungan Komunikasi Interpersonal dengan Penerapan Proses Keperawatan di RSUP. Haji Adam Malik Medan

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa komu- nikasi interpersonal berhubungan signifikan dengan penerapan proses keperawatan di RSUP. Haji Adam Malik Medan (p=0,000<0,05, Exp (B)=8,070). Responden dengan komunikasi interpersonal yang baik mayoritas melakukan penerapan proses kepe- rawatan dalam kategori baik sebaliknya responden dengan komunikasi interpersonal kurang baik mayoritas melakukan penerapan proses keperawatan juga kurang baik.

Hasil penelitian Nugroho (2009), melalui studi deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang diterapkan RSUD Dr. Moewardi mampu menjalin hubungan perawat dan pasien yang terbina dengan baik, perawat dan pasien bekerja sama untuk mencapai tujuan pengobatan. Dengan menjalin komunikasi interpersonal tersebut dapat membantu pasien dalam memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran, serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.

West and Turner (2011) mendefenisikan komuni- kasi interpersonal (interpersonal communication) merujuk pada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang. Definisi komunikasi interpersonal menurut Joseph A. Devito (2007)

dalam bukunya The Interpersonal Communication Book adalah komunikasi yang terjadi antar dua orang untuk membentuk sebuah hubungan, komu- nikasi interpersonal tersebut dilakukan oleh orang- orang yang memiliki kesamaan tertentu. Menurut Effendy (2003), dibanding dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, keperca- yaan, opini dan perilaku komunikan. Hal ini dise- babkan komunikasi interpersonal umumnya berlang- sung secara tatap muka (face to face). Pada saat tatap muka antara pembicara dengan pendengar terjadi kontak pribadi (personal contact). Pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan. Ketika pesan disampaikan, umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback), pada saat itu komu- nikator dapat mengetahui tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan.

Devito (Thoha, 2007) dan Kumar (Wiryanto, 2005) menyatakan efektivitas komunikasi interper- sonal mempunyai lima ciri sebagai berikut:

1. Keterbukaan (Openness) adalah kemauan me- nanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan inter- personal

2. Empati (Empathy) adalah merasakan apa yang dirasakan orang lain;

3. Dukungan (Supportiveness) adalah situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlang- sung efektif;

4. Rasa positif (Positiveness), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif;

5. Kesetaraan (Equality) adalah pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghar- gai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Pada observasi kegiatan komunikasi interper-

sonal mayoritas responden tidak melakukan butir pernyataan komunikasi interpersonal.

Tindakan perawat dalam komunikasi interper- sonal yang kurang baik ini dapat menurunkan mutu atau kualitas pelayanan asuhan keperawatan pada pasien, karena komunikasi merupakan dasar saling percaya antara perawat dan pasien untuk menggali informasi dalam melakukan pengkajian agar didapatkan data yang benar-benar akurat sehingga dalam penanganan perawatan dan pengobatan lebih tepat sasaran. Selain karena kemampuan perawat

Misrah Panjaitan, dkk

Relationship of Knowledge, Interpersonal Communication, and Technical Skills With the Nursing Process Application

untuk melakukan komunikasi interpersonal yang 34,2%. kurang baik, beban kerja perawat yang tinggi di

Berdasarkan hasil penelitian ini dirasakan perlu RSUP. Haji Adam Malik Medan menyebabkan piki- ada pemantauan khusus dari Pimpinan rumah sakit ran dan tenaga mereka harus terbagi untuk melayani khususnya pengelola keperawatan RSUP Haji Adam pasien, karena untuk melakukan komunikasi inter- Malik Medan untuk memberikan motivasi atau personal dibutuhkan waktu khusus dan pengetahuan solusi agar pelayanan keperawatan dapat benar- yang memadai dari perawat tentang masalah yang benar dilakukan sesuai standart. dengan menghitung dihadapi klien dan keluarganya.

beban kerja perawat atau penempatan SDM sesuai job dan keahlian mungkin juga memberikan kesem-

Hubungan Keterampilan Teknik dengan Pene- patan kepada perawat untuk mengikuti pelatihan- rapan Proses Keperawatan di RSUP. Haji Adam pelatihan keterampilan keperawatan untuk mening-

Malik Medan

katkan kemampuan perawat dalam penerapan proses Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji keperawatan yang benar. regresi logistik ganda menunjukkan bahwa keteram-

pilan teknik berhubungan signifikan dengan pene- Penerapan Proses Keperawatan di RSUP. Haji rapan proses keperawatan (p=0,000<0,05, Exp(B) Adam Malik Medan

= 9,777). Keterampilan teknik merupakan variabel Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang paling besar pengaruhnya dibandingkan komu- tentang hubungan pengetahuan, komunikasi nikasi interpersonal. Responden dengan keteram- interpersonal dan keterampilan tehnik dengan pilan teknik kategori terampil mayoritas melakukan penerapan proses keperawatan pada perawat di unit penerapan proses keperawatan dalam kategori baik. Instalasi Rawat Inap terpadu A dan B RSUP. Haji Responden dengan keterampilan teknik kategori Adam Malik Medan berdasarkan jawaban perawat kurang terampil mayoritas melakukan penerapan pada kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas proses keperawatan dalam kategori kurang baik. responden dalam penerapan proses keperawatan

Suryawati (2010) yang meneliti di Rumah Sakit kategori baik (84,2%), minoritas dalam kategori Umum Daerah Kota Yogyakarta yang menunjukkan kurang (15,8%). bahwa hasil penghitungan hubungan antara keteram-

Namun hal tersebut tidak sama dengan hasil pilan teknik dengan penerapan proses keperawatan observasi yang dilakukan bahwa penerapan proses rho = 0,343 dan p = 0,015. Nilai-nilai tersebut me- keperawatan oleh perawat dalam kategori kurang nunjukkan bahwa ada hubungan positif dan bermak- sebesar 60,5%, yang melakukan penerapan proses na antara keterampilan teknik dengan penerapan keperawatan dengan baik sebesar 39,5%. Ketika proses keperawatan.

penulis mencoba menelusuri mengapa hal tersebut Keterampilan teknik perawat berorientasi pada terjadi beberapa responden menyatakan sebenarnya

14 komponen keperawatan dasar dari Virginia Hen- mereka mengerti yang mereka lakukan belum sesuai derson (1966) dalam Tomey (2002), meliputi: meme- standart, tapi dengan tegas mereka mengatakan nuhi kebutuhan oksigen, memenuhi kebutuhan nu- mereka tidak sempat karena pasien banyak sedang- trisi, keseimbangan cairan dan elektrolit, memenuhi kan sumber daya manusia (SDM) sedikit atau masih kebutuhan eliminasi, memenuhi kebutuhan keama- kurang. Bahkan responden mengatakan mereka nan, memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyama- bukan saja mengerjakan tugas keperawatan tapi nan fisik, memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, juga merangkap sebagai tenaga farmasi dan memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani, administrasi, seperti mengurus kelengkapan rekam memenuhi kebutuhan spiritual, memenuhi kebutu- medis, dan keabsahan status bayar pasien (pengab- han emosional, memenuhi kebutuhan komunikasi, sahan jaminan resep serta lembar pemeriksaan) mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis, memenu- ditambah fasilitas di unit ruang rawat masih sangat hi kebutuhan pengobatan dan membantu proses minim hal tersebut menyita banyak waktu sehingga penyembuhan, memenuhi kebutuhan penyuluhan, waktu yang seharusnya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi.

mengkaji dan mengobservasi pasien menjadi ber- Hasil observasi pada variabel keterampilan tek- kurang. nik, menurut jumlah kegiatan yang dilakukan dan

Pemberian asuhan keperawatan secara holistik tidak dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas sangat bermanfaat bagi pasien, keluarga, dan kegiatan keterampilan teknik tidak dilakukan pera- masyarakat Oleh sebab itu seorang perawat dituntut wat yaitu 65,8%, sedangkan yang dilakukan hanya untuk terampil dalam memberikan asuhan kepera-

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara | 70

Misrah Panjaitan, dkk

watan pada pasien. SDM dan Fasilitas sangat diper-

2. Kecakapan dalam perilaku dan hubungan antar lukan dalam mendukung pelaksanaan asuhan kepe-

manusia (komunikasi interpersonal), memudah- rawatan, Perencanaan keperawatan yang tersusun

kan perawat dalam menciptakan hubungan baik dengan baik akan memungkinkan perawat untuk

dengan klien, keluarga, dan anggota tim keseha- memberikan asuhan keperawatan secara kontinu,

tan lainnya.(Komunikasi efektif) Disini sangat aman, dan menciptakan lingkungan yang terapeutik.

dituntut pada kemampuan berkomunikasi secara Keadaan tersebut akan membantu mempercepat

terapeutik dan berkolaborasi kesembuhan klien dan memungkinkan klien untuk

3. Kecakapan dalam kemampuan teknis keperawa- beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Penerapan

tan (keterampilan teknis), merupakan kunci Asuhan keperawatan yang baik bukan saja mening-

keberhasilan dalam memberikan asuhan kepera- katkan kepuasan pada pasien juga akan dapat

watan, mulai dari pengkajian, merumuskan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan mening-

diagnosa keperawatan, menyusun rencana kepe- katkan perkembangan profesional.

rawatan, melaksanakan tindakan dan prosedur Hasil observasi yang dilakukan penulis pada

keperawatan secara menyeluruh meliputi kebu- penerapan proses keperawatan kegiatan dilakukan

tuhan bio-psiko-sosio-spiritual klien serta menge- dan tidak dilakukan sebanyak 115 orang (60,5%)

valuasi hasil tindakan keperawatan. yang tidak dilakukan penerapan proses keperawatan

dengan baik dan hanya 75 orang (39,5%) yang SIMPULAN DAN SARAN

melakukan.

Simpulan

Dari kelima proses keperawatan (pengkajian, Variabel komunikasi interpersonal dan variabel diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, keterampilan teknik, merupakan variabel yang ber- implementasi keperawatan, dan evaluasi) terlihat pengaruh terhadap penerapan proses keperawatan. bahwa perawat di Rawat Inap terpadu A dan B Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap RSUP H. Adam Malik Medan kegiatan yang selalu penerapan proses keperawatan adalah variabel dilakukan oleh perawat yaitu melakukan pengkajian keterampilan teknik, kedua variabel komunikasi saat klien masuk ke rumah sakit. namun pengkajian interpersonal. awal yang dilakukan responden tidak ditindaklanjuti

Probabilitas perawat melakukan penerapan dengan analisa masalah sehingga dalam laporan proses keperawatan jika komunikasi interpersonal keperawatan di rekam medis klien hanya terlihat baik, dan memiliki keterampilan teknik yang baik implementasi saja. Sementara penerapan proses maka nilai probabilitas perawat menerapkan proses keperawatan dari mulai pengkajian sampai dengan keperawatan sebesar 91,26%. Sebaliknya jika evaluasi bertujuan untuk pengambilan keputusan komunikasi interpersonal kurang baik, dan kurang dan penyelesaian masalah yang dihadapi klien. terampil maka nilai probabilitas perawat menerapkan Tujuan penerapan proses keperawatan dalam proses keperawatan sebesar 11,69%. memberikan asuhan keperawatan kepada klien

adalah untuk menyelesaikan masalah. Proses kepera- Saran

watan juga dapat dipergunakan untuk menyusun Mengacu kepada hasil penelitian ini maka saran suatu intervensi yang bertujuan mengubah suatu disampaikan kepada beberapa pihak terutama kepada situasi yang lebih kondusif dalam membantu mem- Pihak manajemen RSUP H. Adam Malik, untuk percepat menyelesaikan masalah klien yang sangat mengadakan perbaikan pada kualitas pelayanan ke kompleks. Melalui pendekatan proses keperawatan masyarakat, memberikan dorongan dan motivasi masalah-masalah dapat diidentifikasi secara tepat pada seluruh staf untuk lebih mementingkan kesela- dan pengambilan keputusannya dapat dilaksanakan matan pasien dan agar dapat bekerja sesuai standart, dengan akurat.

melengkapi SDM dan fasilitas. Dalam melaksanakan proses keperawatan seo-

Kepada Pihak Institusi Program magister ilmu rang perawat harus memiliki kemampuan antara Keperawatan Agar dapat lebih meningkatkan kua- lain :

litas pendidikan demi meningkatkan mutu pelayanan

1. Kecakapan intelektual (pengetahuan), yang me- ke masyarakat dan diharapkan setiap mahasiswa mungkinkan perawat mampu untuk membuat yang akan melakukan penelitian kinerja pada pera- keputusan dan berpikir kritis dalam memecahkan wat sebaiknya tidak hanya menggunakan kuesioner masalah klien;

saja sebagai data primer tetapi dapat dilakukan

71 | Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013

Relationship of Knowledge, Interpersonal Communication, and Technical Skills With the Nursing Process Application

dengan melakukan teknik observasi atau wawancara Nursalam, (2007). Proses & Dokumentasi Kepera- mendalam (indepth interview) sebab mengacu pada

watan: Konsep dan Praktek, Edisi 2, Jakarta: hasil penelitian ini bahwa jawaban responden pada

Salemba Medika.

kuesioner tidak dapat menggambarkan hal atau Riduwan, (2008). Metode dan Teknik Menyusun masalah yang sebenarnya.

Tesis. Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta. RSUP Haji Adam Malik Medan, (2011). Profil

DAFTAR RUJUKAN

RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun Basford, Lynn. (2006). Teori dan Praktik Kepera-

(2010). Medan: Rumah Sakit Umum Pusat watan: Pendekatan Integral pada Asuhan

Haji Adam Malik Medan. Pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Suryawati, (2010). Hubungan Pengetahuan, EGC.

Komunikasi Interpersonal, Dan Keterampilan Devito, Joseph A. (2007). The Interpersonal

Teknik Dengan Penerapan Proses Kepera- Communication Book. New York: McGraw-

watan Di RSUD Yogyakarta. Abstrak. Hill.

Thoha, M. (2007). Perilaku organisasi. Konsep dan Effendy, Onong Uchyana. (2003). Ilmu, Teori dan

Aplikasinya. Cetakan Sembilan. Jakarta: Raja Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya

Grafindo Persada.

Bakti. Tomey, A.M. dan Martha R.A. 2002. Nursing Gillies, D.A. & Smith. (1996). Manajemen Kepe-

Theorists. Sixth Edition. USA: Mosby rawatan: Suatu Pendekatan Sistem. Edisi

Elsevier.

Kedua. Illionis: W.B. Saunders Company. West, R. dan Lynn H. Turner. (2011). Pengantar Nugroho, A.W. (2009). Komunikasi Interpersonal

Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Antara Perawat Dan Pasien (Studi Deskriptif

Introducing Communication Theory: Analysis Kualitatif Aktivitas Komunikasi Terapeutik

and Application. Edisi 3. Jakarta: Salemba Antara Perawat Terhadap Pasien di Rumah

Humanika.

Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Sura- Wiryanto, (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. karta). Abstrak. Universitas Negeri Sebelas

Jakarta: Gramedia Wirasarana Indonesia. Maret.

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara | 72

DEVELOPMENT OF NURSING DOCUMENTATION IN PEDIATRIC UNIT, LANGSA REGIONAL GENERAL HOSPITAL

(*) Nurhafni Harahap, (**) Setiawan, (***) Farida Linda Sari,

E-mail: afniali.harahap73@gmail.com Master of Nursing Program Nursing Administration University of Sumatera Utara

ABSTRACT

Nursing documentation is an evidence that the legal and ethical responsibility of nurses to clients are met and the client has received the quality of nursing care. The purpose of this study was to develop a format for documentation of nursing care in a pediatric unit general hospital with an approach ofAction Research (AR). Data collection took place during 22 April 2013 - June 15, 2013, with in-depth interviews (in-depth interview), self-report, observation and FGD. Self-report questionnaires conducted using knowledge of nurses and nurse satisfaction questionnaires on the documentation of nursing care. The data were analyzed qualitatively and quantitatively. Qualitative data were analyzed by content analysis and found that the results have improved knowledge of nurses and nursing care documentation formats facilitate children in a working nurse. Quantitative data were analyzed with the Wilcoxon test at a significant level with the calculations, the value Sig = 0.002 which showed no difference in nurses' knowledge before and after the implementation of child nursing care documentation format. T-test results of calculations performed with the Sig = 0,000 nurses showed that there was no difference in satisfaction before and after implementation. Implementation of the action research cycle approach in the development of nursing care documentation showing how the child care room nurse identify the problem, develop a plan and contribute to implement measures in making changes. This study shows the results of completion of documentation formats in pediatric nursing care, there is increasing nurses' knowledge of documentation of nursing care and nurse satisfaction improved the documentation of nursing documentation. Based on the success in the use of action research approach to make changes, the researchers suggest that nurse educators and nurse practitioners can use the study action research approach as an effective way to make change. Keywords : nursing documentation, caregivers for children, action research

ABSTRAK

Dokumentasi asuhan keperawatan adalah bukti bahwa tanggung jawab hokum dan etik perawat terhadap klien sudah dipenuhi dan klien telah menerima asuhan keperawatan yang bermutu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan format dokumentasi asuhan keperawatan di ruang perawatan anak rumah sakit umum daerah Langsa dengan menggunakan pendekatan Action Research (AR). Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013 – 15 Juni 2013 dengan metode wawancara mendalam(in-depth interview), self-report, observasi dan FGD. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisa secara content analysis menemukan hasil bahwa telah meningkatkan pengetahuan perawat dan format dokumentasi asuhan keperawatan anak mempermudah perawat dalam bekerja. Data kuantitatif dianalisa dengan uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan kepuasan perawat sebelum dan sesudah implementasi. Penelitian ini menunjukkan hasil tersusunnya format dokumentasi asuhan keperawatan anak, terdapat peningkatan pengetahuan perawat tentang dokumentasi asuhan keperawatan dan peningkatan kepuasan perawat terhadap dokumentasi dokumentasi asuhan keperawatan. Berdasarkan keberhasilan dalam penggunaan penelitian dengan pendekatan action research untuk melakukan perubahan, peneliti menyarankan bahwa perawat pendidik maupun perawat praktisi dapat menggunakan pendekatan penelitian action research sebagai cara yang efektif untuk membuat perubahan. Kata kunci : dokumentasi asuhan keperawatan, perawat anak, action research

73 | Jurnal Riset Keperawatan Indonesia • Volume 1 • No. 2 • Mei - Agustus 2013

Development of Nursing Documentation in Pediatric Unit, Langsa Regional General Hospital

PENDAHULUAN

Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.

Latar Belakang Industri kesehatan sedang mengalami transformasi Tujuan Penelitian

untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pasien. Berbagai permasalahan bertambah seperti persai- format dokumentasi asuhan keperawatan anak di Ruang ngan antar rumah sakit baik dalam maupun luar negeri, Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. tuntutan mutu pelayanan kesehatan, tuntutan hukum ter-

hadap tenaga kesehatan dan institusi rumah sakit serta Manfaat Penelitian

tuntutan kesejahteraan dari karyawan rumah sakit. Pim- Penelitian ini menghasilkan sebuah format dokumen- pinan rumah sakit harus peka terhadap perubahan tersebut tasi asuhan keperawatan anak yang dapat digunakan oleh dengan berupaya meningkatkan mutu pelayananrumah perawat RPA dan dapat digunakan oleh mahasiswa sakit termasuk pelayanan keperawatan anak.

keperawatan yang melaksanakan belajar lapangan di Pelayanan keperawatan anak yang bermutu akan RPA. memberikan kepuasan kepada pasien dan bagi perawat

Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan itu sendiri. Perawatan yang berkualitas tinggi terhadap sebagai pertimbangan penelitian selanjutnya terutama anak-anak memberikan dorongan untuk pengembangan yang berkaitan dengan pengembangan dokumentasi inisiatif layanan berkualitas tinggi yang memenuhi asuhan keperawatan anak. kebutuhan anak (Julie,1999).

Untuk menghadapi tanta-ngan saat berespons terhadap METODE PENELITIAN

kebutuhan anak, rumah sakit melengkapi fasilitas asuhan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kesehatan dengan unit pediatrik sehingga perawat dan pendekatan Action Research (AR). Partisipan dalam staf asuhan kesehatan profesional lainnya dapat penelitian ini adalah perawat RPA berjumlah 15 orang. memberikan terapi berdasarkan kebutuhan individual

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, (Speer, 2007).

dengan metode in-depth interview, self-report, focus Pendokumentasian catatan kesehatan klien yang group discussion (FGD) dan observasi. Tahapan penelitian akurat merupakan salah satu aspek terpenting dari pembe- AR diuraikan menjadi 2 tahap yaitu reconnaisance phase rian pelayanan keperawatan.Rumah sakit Umum Daerah (tahap persiapan) dan siklus action research mulai dari Langsa merupakan Rumah Sakit tipe B non pendidikan tahap planning, action dan observation serta reflection. dan pusat rujukan dari 5 Puskesmas di Kota Langsa, dari

Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara Rumah Sakit Umum Kabupaten Aceh Timur dan rujukan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisa secara dari Rumah Sakit Umum Kabupaten Aceh Tamiang. content analysis . Data kuantitatif dianalisa dengan uji Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Paired t – Test dan uji Wilcoxon. Langsa (RPA RSUD Langsa) adalah salah satu ruang

rawat inap yang melayani pasien yang berumur 1 hari HASIL PENELITIAN

– 15 tahun. Kegiatan action research satu siklus berlangsung Penulisan ke dalam format dokumentasi asuhan kepe- selama delapan minggu. Hasil penelitian ini menjelaskan rawatan pada setiap tahapan asuhan keperawatan adalah tentang karakteristik demografi partisipan, proses masih menggunakan cara manual. Hasil survei awal pada pengembangan dokumentasi asuhan keperawatan di RPA bulan Januari 2013 di Ruang Perawatan Anak Rumah RSUD Langsa, outcome action researchdan dampak Sakit Umum Daerah (RPA RSUD) Langsa diperoleh action research. hasil bahwa kelengkapan pengisian dalam pencatatan asuhan keperawatan masih rendah yaitu 22%.

Karakteristik Demografi Partisipan