Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentu
44
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Jabatan
bagi Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Ratna Widyastuti1, Fadelis Sukya2, Jefri Rendra Wiratmaja3
Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Jln. Mayor Bismo no. 27 Kediri
Email : nana89widya@gmail.com
Abstrak— Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan atau yang
dikenal dengan Diklatpim merupakan upaya untuk membentuk
sosok seorang pemimpin yang sesuai dengan posisi(jabatan) yang
ditempatinya. Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan
oleh pelakasana diklatpim untuk memperoleh jabatan,
makadiperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang
akan terpilih untuk menerima jabatan.Untuk membantu
penentuan dalam menetapkan peserta yang layak menerima
jabatan
makadibutuhkan
sebuah
sistem
pendukung
keputusan.Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem
PendukungKeputusan adalah dengan menggunakan pencocokan
profile (profile macthing).
Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari
alternatif terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yangtelah
ditentukan dengan mengggunakan metode pencocokan profil
(profile matching). Metode ini dipilih karenamampu menyeleksi
alternative terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini
alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima
jabatan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian
dilakukan dengan menentukan aspek dan mencari nilai bobot
untuk setiap aspek, mencari GAP antara profile dengankeadaan
data dari peserta diklatpim. Kemudian dilakukan proses
perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal,
yaitu peserta diklatpim terbaik.
Kata Kunci— Diklatpim, SPK, Profile Matching
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia di dalam suatu instansi merupakan hal
yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas
instansi dalam mencapai tujuan. Pemilihan jabatan merupakan
suatu faktor yang sangat penting bagi perencanaan karir
pegawai (peserta diklat) dan juga meremajakan suatu posisi
jabatan agar diduduki oleh seseorang yang mempunyai kriteriakriteria yang cocok untuk menempati suatu jabatan.
Untukmembantuproses pencocokan jabatan yang tepat pada
suatu pendidikan dan pelatihankepemimpinan(diklatpim),
perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan yangdapat
memberikan masukan bagi manajemen khususnya tim
pelaksana diklat dalam membuat keputusan yang tepat bagi
pengembangan potensi setiap peserta diklat.Adanya sistem
pendukung keputusan ini diharapkandapat mengurangi
subyektifitas dalam pengambilan keputusan penilaian terhadap
peserta diklat kepemimpinan, sehinggapeserta diklatlayak
mendapatkan jabatan yang telah diusulkan olehnya.
Pembuatan
sistem
pendukung
keputusan
denganmenggunakan metode profile matching analisys ini
dimaksudkan agarproses pencocokan jabatan dapat berjalan
secaraobjektif berdasarkan penilaian standar yang dimilikioleh
perusahaan/instansi. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini
berupa nilai akhiryang akan menjadi dasar rekomendasi bagi
ISSN: 2252 – 486X
parapengambil keputusan atau pelaksana diklat untuk
mengevaluasi jabatan yang diberikan kepada peserta diklat.
Apakah peserta diklatpim sudah layak menempati jabatan yang
diusulkannya. Dengan adanya penilaian yang baik yaitusecara
objektif maka diharapkan kesenjangan antar peserta diklat tidak
akan terjadi dan juga akanmemberikan motivasi kepada seluruh
peserta diklat untuk memberikan yang terbaik kepada instansi.
II. LANDASAN TEORI
A. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan atau yang dikenal
dengan diklatpim merupakan upaya untuk membentuk sosok
seorang pemimpin yang sesuai dengan posisi yang
ditempatinya. Sebagai suatu upaya, diklatpim merupa-kan hal
yang harus diapresiasi. Namun demikian, berdasarkan
pengelaman empi-ris, terdapat beberapa hal yang harus
diperbaiki agar diklatpim benar-benar menghasilkan sosok
yang diharapkan. Atau dengan kata lain, perlu adanya revitalisasi terhadap Diklatpim.
Upaya untuk merevitalisasi diklatpim, yang diharapkan
menjadi kawah candradimuka SDM aparatur, memang bukan
hal yang mudah. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang
dapat dilakukan agar keluaran diklatpim benar-benar atau
paling tidak mendekati sosok SDM aparatur yang mempunyai
kompetensi yang diharapkan.
B. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support
System (DSS)didefi-nisikan oleh Michael S. Scott Morton
sebagai sistem berbasis komputerinter-aktif, yang membantu
para pengambil keputusan untuk menggunakan datadan
berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak
terstruktur(Turban dkk., 2005).
Menurut Little (1970), Sistem Pendukung Keputusan
didefinisikan sebagaisekumpulan prosedur berbasis model
untuk data pemroses dan penilaian gunamembantu para
manajer mengambil keputusan (Turban dkk., 2005).
Sistem Pendukung Keputusan menurut Alters Keen
merupakan sisteminformasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, danpemanipula-sian data. Sistem itu
digunakan untuk membantu pengambilankeputusan dalam
situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,dimana
tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnyadibuat (Kusrini, 2007).
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan menurut Peter
G.W. Keen dan Michael S. Scott Morton adalah (McLeod,
2004) :
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
45
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
a.
Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi terstruktur.
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya.
c. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer
daripadaefisi-ensinya.
Sistem Pendukung Keputusan berhubungan dengan
kegiatan pengambilan keputusan, sehingga perlu mengetahui
dengan baik bagaimana proses pengam-bilan keputusan
dilakukan. Proses pengambilan keputusan melibatkan 4 tahapan, seperti pada Gambar 2.1, yaitu:
1) Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari
kenyataan yang terjadisehingga masalah yang terjadi bisa
diidentifikasi dan didefinisikan, biasanyadilakukan analisis
berurutan dari sistem ke subsistem pembentuknya. Dari
tahapini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan
Masalah.
2) Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan,
mengembangkan, danmenganalisis semua pemecahan yang
mungkin, yaitu melalui pembuatan modelyang bisa mewakili
kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan
keluaranberupa dokumen Alternatif Solusi.
tahap ini didapatkankeluaran berupa laporan Pelaksanaan
Solusi dan Hasilnya.
C. Sistem Pendukung Keputusan
Profile matching merupakan suatu proses yang sangat
penting dalam manajemen SDM dimana terlebih dahulu
ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh
suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat
dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan. Dalam
proses profile matching secara garis besar merupakan proses
membandingkan antara kompetensi individu ke dalam
kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan
kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang
dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti
memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati
posisi tersebut. Adapun sistem program yang dibuat adalah
software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu
untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft
kompetensi jabatan) dengan profil karyawan (soft kompetensi
peserta diklat) sehingga dapat memperoleh informasi lebih
cepat, baik untuk mengetahui gap kompetensi antara
jabatandengan pemegang jabatan maupun dalam pemilihan
kandidat yang paling sesuai untuk suatu jabatan (ranking
kandidat).
III. ANALISA DAN PERANCANGAN
Gambar. 1 Proses Pengambilan Keputusan
3) Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu
alternatif pemecahanyang dibuat pada tahap Design yang
dipandang sebagai aksi yang paling tepatuntuk mengatasi
masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini
didapatkankeluaran berupa dokumen Solusi dan Rencana
Implementasinya.
4) Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan
rangkaian aksi pemecahanyang dipilih di tahap choice.
Implementasi yang sukses ditandai denganterjawabnya
masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan
tetapadanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari
Wiratmaja dan Sukya
A. Proses Bisnis Sistem
Dalam membantu proses pencocokan jabatan yang tepat
pada suatu pendidikan dan pelatihan kepemimpinan(diklatpim),
perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat
memberikan masukan bagi manajemen khususnya tim
pelaksana diklat dalam membuat keputusan yang tepat bagi
pengembangan potensi setiap peserta diklat. Adanya sistem
pendukung keputusan ini diharapkan dapat mengurangi
subyektifitas dalam pengambilan keputusan penilaian terhadap
peserta diklat kepemimpinan, sehingga peserta diklat layak
mendapatkan jabatan yang telah diusulkan olehnya.
Pembuatan sistem pendukung keputusan dengan
menggunakan metode profile matching analisys ini
dimaksudkan agar proses pencocokan jabatan dapat berjalan
secara objektif berdasarkan penilaian standar yang dimiliki
oleh perusahaan/instansi. Hasil dari sistem pendukung
keputusan ini berupa nilai akhir yang akan menjadi dasar
rekomendasi bagi para pengambil keputusan atau pelaksana
diklat untuk mengevaluasi jabatan yang diberikan kepada
peserta diklat. Apakah peserta diklatpim sudah layak
menempati jabatan yang diusulkannya. Dengan adanya
penilaian yang baik yaitu secara objektif maka diharapkan
kesenjangan antar peserta diklat tidak akan terjadi dan juga
akan memberikan motivasi kepada seluruh peserta diklat untuk
memberikan yang terbaik kepada instansi.
ISSN: 2252 – 486X
46
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
B. Analisa Pengguna
Pembuatan aplikasi ini dikarenakan adanya beberapa
masalah – masalah yang timbul. Beberapa masalah tersebut
adalah Sulitnya mencocokan posisi jabatan yang diusulkan oleh
peserta diklatpim. Serta pemilihan jabatan yang biasanya
bersifat subjektif belum objektif.
Oleh karena itu pengguna system haruslah dapat:
Dapat melihat data calon peserta.
Dapat menyeleksi calon peserta untuk menjadi peserta
diklat.
Dapa tmelihat data peserta diklat.
Dapat memberikan ranking peserta pada setiap jabatan
yang ada
C. Analisa Kebutuhan Perangkat
Analisa tool terdiri dari 2 yaitu perangkat keras dan
perangkat lunak. Perangkat keras adalah salah satu komponen
dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba
secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi
untuk mendukung proses komputerisasi. Dan perangkat lunak
adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur
oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer
itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan
suatu perintah.
Perangkat keras yang digunakan yakni seperangkat
komputer dengan spesifikasi :
Komputer dengan processor Intel(R) Pentium(R) 4 CPU
2.80 GHz.
Memori 512MB RAM.
Harddisk 80 GB.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun serta
merancang aplikasi ini adalah :
Sistem Operasi Windows Xp SP3.
Apache 2.2 sebagai web server.
Mysql Server sebagai server database.
Apache 2.2 dan Mysql Server telah menjadi satu paket di
XAMPP.
Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai Text
Editor untuk menulis bahasa pemrograman PHP.
SQLyog sebagai interface database mysql untuk
merancang dan mengolah database.
Mozilla Firefox versi 8 keatas atau Google Chrome untuk
melihat hasil sistem yang telah dibuat.
Firebug adalah add ons dari web browser untuk
mempermudah mendeteksi kesalahan kode yang dibuat.
D. Rancangan Arsitektur Sistem
Rancangan sistem sangat diperlukan agar arsitektur
sistem dapat memenuhi fungsionalitas yang diinginkan oleh
pengguna. Arsitektur yang akan dibuat ditunjukkan pada
Gambar 2. Semua data disimpan pada database server. Para
pengguna dapat mengakses database server dengan cara
mengakses interface atau tampilan.
ISSN: 2252 – 486X
Gambar. 2 Arsitektur Sistem Pendukung keputusan
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa pengguna sistem ada 2,
yakni pelaksana diklat, peserta diklat. Pelaksana diklat
mempunyai hak akses penuh untuk mengatur sistem. Pelaksana
diklatpim akan memilih calon peserta untuk menjadi peserta
diklat.Untuk peserta diklatpim akan mengisi form
pendaftaran.Dan terakhir sistem membuat urutan peserta
disetiap jabatan yang ada.
E. Data Domain
1) Data Aspek akademis peserta
TABEL I
TABEL ASPEK AKADEMIS
NO
1
2
NIP
P1
P2
1
2
3
2
4
4
3
3
3
4
3
3
5
2
2
3
3
3
4
3
3
6
2
3
Keterangan :
1 : Studi Kasus
2 : DIT Kelompok dan Individu
3 : SL Kelompok dan Individu
4 : KTP Penulisan Kasus
5 : Ujian
6 : KKT
2) Data Aspek sikap perilaku
TABEL III
ASPEK SIKAP PERILAKU
NO
1
2
NIP
P1
P2
1
2
3
2
4
4
Keterangan :
1 :Disiplin
2 :Kepemimpinan
3 :Integritas
4 :Kerjasama
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
47
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
3) Data Profil Jabatan
Untuk sebuah jabatan yang dipromosikan dalam hal ini
jabatan Direktur sebuah instansi, maka nilai untuk aspek
akademis dan aspek perilaku yang ditetapkan adalah sebagai
berikut :
TABEL IIIII
DATA PROFIL JABATAN AKADEMIS
1
3
Jabatan
Jabatan A
2
3
3
4
4
4
5
3
6
4
TABEL IVV
DATA PROFIL JABATAN PERILAKU
Jabatan
Jabatan A
1
3
2
3
3
4
4
4
yaitu kelompok core factor dan secondary factor. Untuk
menghitung nilai core factor digunakan rumus :
∑ 𝑁𝐶
NRC = ∑ , dimana
𝐼𝐶
NRC = Nilai rata-rata core factor tiap aspek
NC
= Jumlah total nilai core factor tiap aspek
IC
= Jumlah item tiap aspek
Sedangkan untuk menghitung secondary factor
digunakan rumus :
∑ 𝑁𝑆
NRS = ∑ , dimana
𝐼𝑆
NRS = Nilai rata-rata secondary factor tiap aspek
NS
= Jumlah total nilai secondary factor tiap aspek
IS
= Jumlah item tiap aspek
Core factor daeri aspek akademis adalah sub aspek 1, 4,
5 dan sub aspek selebihnya menjadi secondary factor.
TABEL VIVI
CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR ASPEK AKADEMIS
F. Model untuk Mencari Tujuan
Proses analisis kompetensi (Profile Matching Analysis)
akan memberikan hasil akhir berupa ranking untuk setiap
peserta. Ranking tersebut akan menjadi dasar bagi pelaksana
diklat untuk memutuskan peserta diklat yang dianggap layak
untuk menduduki sebuah jabatan. Proses analisis kompetensi
tersebut dilakukan dengan menggunakan model linier yang
didalamnya terdapat beberapa proses perhitungan matematis
sebagai berikut.
1) Perhitungan Gap Kopetensi
Gap merupakan beda antara profil karyawan dengan
profil jabatan yang dipromosikan. Nilai gap untuk setiap aspek
yang dinilai adalah sebagai berikut :
NIP P1
NRC =
NRS =
NIP
P1
P2
1
2
3
2
4
4
3
3
3
4
3
3
5
2
2
3
3
4
4
3
4
1
P1
-1
1
-1
-1
-1
-2
2
P2
0
1
-1
-1
-1
-1
6
2
3
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
P1
P2
-1
0
1
1
-1
-1
GAP
GAP
-1
2) Perhitungan Core Factor Dan Secondary Factor
Setelah dihitung nilai gap dan bobot gap untuk setiap
aspek, maka setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok
Wiratmaja dan Sukya
=
=4
11.5
5
5+4+4
13
NRC =
=
=
3
3
4.3
4.5+ 4 + 4
12.5
NRS =
=
3
3
= 4.2
TABEL VIIX
CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR ASPEK PERILAKU
NRS =
4
3
3
-1
-1
3
Core factor dari aspek perilaku adalah sub aspek 2 dan
sub aspek selebihnya menjadi secondary factor.
NRC =
TABEL VV
PERHITUNGAN GAP KOPETENSI PERILAKU
1
2
3
3
12
NIP P1
NO
1
2
Profil
Jabatan
NIP
P1
P2
=
3
4.5+ 4 + 3
= 3.8
TABEL V
PERHITUNGAN GAP KOPETENSI AKADEMIS
NO
1
2
Profil
Jabatan
1
2
4+4+4
NIP P2
4.5
NIP P2
= 4.5
1
4+ 4 + 4
3
=
NRC =
12
3
=4
4.5
NRS =
= 4.5
1
5+ 4 + 4
3
4.3
=
13
3
=
3) Perhitungan Nilai Total
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian
dihitung nilai total berdasar prosentase dari core dan secondary
yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja peserta.
Perhitungan dilakukan dengan rumus : NT = X%NRC +
Y%NRS, dimana,
NT = Nilai total tiap aspek
NRC = Nilai rata-rata core factor
NRS = Nilai rata-rata secondary factor
Nilai X dan Y ditentukan berdasarkan besarnya pengaruh core
dan secondary factor terhadap kinerja. Dalam hal ini persentasi
core diberi bobot 60%, sedangkan secondary diberi bobot 40%.
Sebagai contoh perhitungan nilai total aspek akademis untuk
peserta dengan NIP P1 adalah :
NT = (60%*3)+(40%*3.8) =3.92
Sehingga diperoleh nilai total untuk tiap aspek sebagai berikut :
ISSN: 2252 – 486X
48
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
TABEL X
PERHITUNGAN NILAI TOTAL ASPEK AKADEMIS
NO
NIP
1
2
P1
P2
Core
Factor
4
4.3
Secondary
Factor
3.8
4.2
Nilai
Total
3.92
4.26
menghitung nilai gap. Nilai yang dihitung didapat dari
perbandingan nilai-nilai pada jabatan dan nilai-nilai pada
peserta. Selanjutnya sistem akan menghitung jumlah bobot
pada setiap peserta yang ada. Dan bobot yang paling tinggilah
yang akan menjadi urutan paling atas. Dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
start
TABEL XVIII
PERHITUNGAN NILAI TOTAL ASPEK PERILAKU
NO
NIP
1
2
P1
P2
Core
Factor
4.5
4.5
Secondary
Factor
4
4.3
4) Penentuan Pencocokan Jabatan
Hasil akhir dari proses profile matching adalah
pencocokan jabatan yang diajukan oleh peserta diklatpim. Jika
total nilai yang didapat peserta 4 – 5 berarti dianggap cocok
atau lulus untuk menempati jabatan yang diajukan. Perhitungan
tersebut dapat ditunjukkan pada rumus :
Ranking = A%NA + B%NP, dimana
NA
= Nilai total aspek akademis
NP
= Nilai total aspek perilaku
Dalam hal ini bobot aspek akademis diberi 45% dan
aspek prilaku diberi 55%. Sehingga diperoleh ranking sebagai
berikut :
TABEL XIIX
TABEL PENENTUAN RANKING
NO
1
2
NIP
P1
P2
NA
3.92
4.26
NP
4.3
4.42
Nilai
4.13
4.35
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka diperoleh
nilai tiap peserta diklatpim. Semakin tinggi nilaipeserta, maka
semakin besar cocok dengan jabatan yang diajukan.
Berdasarkan hasil di atas maka peserta dengan NIP P1 dan
P2cocok dengan jabatan yang diajukan.
G. Alur Kerja Sistem
Flowchart merupakan gambaran secara detail proses
data yang terdapat dalam sistem. Berikut flowchat yang
menggambarkan sistem yang akan dibuat.
Flowchart Admin
Flowchart ini menggambarkan proses data admin yang
terdapat pada sistem. Agar bisa masuk ke dalam sistem, Admin
harus memasukkan username dan password. Bila username
dan password salah user akan dikembalikan lagi ke form login
tapi apabila benar maka user akan masuk pada sistem. Admin
masuk pada menu nilai jabatan, disini admin bisa menambah
jabatan serta dapat mengisi nilai-nilai kriteria pada jabatan yang
dibuat.
Admin juga bisa masuk pada menu nilai peserta, disini
admin bisa merubah ataupun menambah nilai-nilai pada setiap
peserta yang sudah terdaftar sebagai peserta pelatihan diklat.
Nilai-nilai kriteria yang dimaksud adalah nilai akademis dan
nilai perilaku. Pada menu hitung ranking, sistem akan
ISSN: 2252 – 486X
USER ADMIN
Nilai
Total
4.3
4.42
Masukkan
Username Dan
Password
Username = true and
Password = true
False
True
False
Nilai Jabatan ?
False
Nilai Peserta ?
True
True
Tambah Nilai
Jabatan
Tambah Nilai
Peserta
Data Nilai
Jabatan
Data Nilai
Peserta
Pematchingan
Data
Matching
Exit
Gambar. 3 Flowchart Admin
Flowchart Peserta Diklat
Flowchart ini menggambarkan proses data peserta diklat
yang terdapat pada sistem. Agar bisa masuk ke dalam sistem,
Peserta diklat harus memasukkan username dan password. Bila
username dan password salah user akan dikembalikan lagi ke
form login tapi apabila benar maka user akan masuk pada
sistem. Untuk menjadi peserta diklat tahap yang dilakukan.
Pertama melakukan proses registrasi dan akan memperoleh
username dan password. Kedua memilih jadwal seleksi yang
akan diikuti. Ketiga memilih jadwal pelatihan yang akan diikuti.
Jika pada jadwal pelatihan yang diikuti peserta dinyatakan lulus
maka peserta sudah terdaftar menjadi peserta diklat. Dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
49
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
start
USER PESERTA
DIKLAT
Masukkan
Username Dan
Password
Data pendaftar
Username = true and
Password = true
I. Perancangan ERD
ERD merupakan gambaran relasi yang terjadi pada data.
Entitas-entitas yang akan digunakan pada sistem pendukung
keputusan ini adalah entitas akademis, akademis jabatan,
akademis gap, akademis chart, akademis total, perilaku,
perilaku jabatan, perilaku gap, perilaku chart, perilaku total,
jadwal, pendaftar, peserta, jabatan, ranking dan entitas
matching. Entitas – entitas tersebut yang nantinya akan
diterapkan dalam perancangan database. Masing – masing
entitas berelasi dengan entitas – entitas lainya. Dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
id
id
id
id
perilaku
jabatan
akademis
chart
perilaku
chart
perilaku
False
kriteria
kriteria
id
kriteria
True
akademis
jabatan
mempunyai
mempunyai
perilaku gap
akademis
gap
id
kriteria
akademis
kriteria
id
False
Jadwal Seleksi ?
Pematchingan
total
jabatan
id
ranking
id
perilaku
total
id
akademis
total
id
matching
id
True
peserta
nama
id
mempunyai
Jadwal Pelatihan
Peserta
Lihat Matching
id
id
pendaftar
jadwal
nama
Exit
mempunyai
jadwal
mempunyai
Gambar. 4 Flowchart Peserta Diklat
Gambar. 6 ERD
H. Perancangan DFD
DFD level context merupakan diagram yang
menggambarkan sistem pendukung keputusan secara
keseluruhan.
Username , Password , Nilai Akademis
Peserta
Nilai Perilaku Peserta , Nilai Akademis
Jabatan ,
Nilai Perilaku Jabatan
Informasi Sistem , Ranking Peserta
A. Antar Muka Sistem
1) Antarmuka Form Pendaftaran Baru
Username , Password , Profil
Peserta
SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN
PELAKSANA
DIKLAT(ADMIN)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
PESERTA DIKLAT
Informasi Sistem ,
Jabatan Yang Disarankan
Gambar .5 DFD Level Context
Dari Gambar 5 diketahui bahwa sistem pendukung
keputusan mempunyai dua pengguna(user). Yang pertama
adalah admin(pelaksana diklat). Admin dapat memanipulasi
data user, data nilai akademis peserta, data nilai perilaku
peserta, data nilai akademis jabatan dan data nilai perilaku
jabatan dengan menambah, merubah dan menghapus data.
Selanjutnya adalah peserta diklat, dapat memasukkan data
profilnya.
Wiratmaja dan Sukya
Gambar.7 Proses Pendaftaran Baru
ISSN: 2252 – 486X
50
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
2) Antarmuka Form Login
B. Pengujian Sistem
1) Skenario Uji Coba Admin
Admin harus login terlebih dahulu sebelum masuk ke
sistem dengan memasukkan username dan password.
Kemudian klik tombol submit. Berikut adalah tampilan login
untuk admin. Form login dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar. 11 Login Admin
Gambar. 8 Proses Login
3) Antarmuka Form Pendaftaran Diklat
Gambar. 9 Proses Pendaftaran Diklatpim
4) Antarmuka Perhitungan Ranking
Setelah login, admin dapat melihat, merubah,
menghapus data jabatan serta dapat memberikan nilai pada
jabatan itu. Untuk menambah jabatan baru dapat mengklik
tombol tambah data pada menu PengaturanSistem
Pendukung KeputusanTabel Jabatan. Form penginputan data
jabatan dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar. 12 Form Penginputan Data Jabatan
Untuk mengedit data, admin dapat mengklik tombol
ubah data sedangkan untuk menghapus data, admin dapat
mengklik tombol hapus data. Seperti Gambar 13 di bawah ini.
Gambar. 13 Tampilan Data Jabatan
Sebagai data contoh disini disini sudah ada 4 jabatan.
Semakin tinggi level jabatan maka jabatan itulah yang paling
tinggi juga. Data jabatan dapat dilihat pada Tabel 13.
Gambar. 10 Proses Perhitungan Ranking
ISSN: 2252 – 486X
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
51
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
TABEL XXII
DATA JABATAN
Nama Jabatan
Keterangan
Contoh Jabatan A
Yang Disarankan
Contoh Jabatan B
Yang Disarankan
Contoh Jabatan C
Yang Disarankan
Contoh Jabatan D
Yang Disarankan
Jabatan A
Jabatan B
Jabatan C
Jabatan D
Untuk melihat data peserta, admin dapat mengklik menu
PelatihanPenilaian. Tampilan data peserta seperti Gambar 15
di bawah ini.
Level
1
2
3
4
Untuk pemberian nilai akademis dan nilai perilaku
denganmemilih data jabatan yangada dan mengklik tombol
nilai jabatan. Form penilaian jabatan dapat dilihat pada
Gambar 14.
Gambar. 15 Tampilan Data Peserta
Untuk pemberian nilai akademis dan nilai perilaku
dengan memilih data peserta yang ada dan mengklik tombol
nilai peserta. Form penilaian peserta dapat dilihat pada Gambar
16.
Gambar. 14 Form Penilaian Jabatan
Sebagai data contoh data penilaian jabatan,maka nilai
untuk aspek akademisdan aspek perilaku yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:
TABEL XXIV
DATA JABATAN
Nama Jabatan
Jabatan A
Jabatan B
Jabatan C
Jabatan D
1
5
4
3
2
2
5
4
3
3
3
5
4
4
2
Gambar. 16 Form Penilaian Peserta
4
5
4
3
3
5
5
5
4
3
TABEL XV
DATA NILAI PERILAKU JABATAN
Nama Jabatan
Jabatan A
Jabatan B
Jabatan C
Wiratmaja dan Sukya
1
4
4
3
2
5
5
3
3
5
4
3
4
5
4
2
6
4
4
3
2
Sebagai data contoh data penilaian penilaian,maka nilai
untuk aspek akademisdan aspek perilaku yang ditetapkan
adalah sebagai berikut :
TABEL XVXII
DATA NILAI AKADEMIS PESERTA
Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
David Cristian
2
1
2
1
2
2
Andi Prayitno
1
3
2
2
2
2
Sugeng
Winarko
3
2
3
3
2
3
Diklat
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
ISSN: 2252 – 486X
52
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
M. Muslam
3
2
3
2
3
3
Hendriyana
3
4
3
3
4
3
Ahmad Setyo
4
5
4
5
4
5
Jefri Rendra
5
5
4
5
5
4
Lucki Catur
3
4
3
3
2
3
Diklat
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
TABEL XVIXIII
DATA NILAI PERILAKU JABATAN
Nama Peserta
1
2
3
4
David Cristian
2
1
2
1
Andi Prayitno
Sugeng
Winarko
1
2
2
1
2
3
2
3
M. Muslam
2
3
3
2
Hendriyana
4
3
4
3
Ahmad Setyo
4
3
4
5
Jefri Rendra
5
5
4
5
Lucki Catur
3
4
3
3
Diklat
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Gambar. 17 Hasil Perankingan Pada Jabatan A
Untuk pematchingan jabatan admin dapat mengklik
menu PengaturanSistem Pendukung KeputusanTabel
Matching. Dan akan muncul tampilan seperti Gambar 18.
Gambar. 18 Proses Pengambilan Keputusan
Untuk perhitungan ranking pada setiap jabatan, admin
dapat mengklik menu InformasiHasil Perangkingan.
Kemudian memilih jabatan yang ingin dihitung. Sebagai
contoh admin memilih jabatan A kemudian akan muncul hasil
perangkingannya. Daftar ranking dapat dilihat pada Tabel 18.
Kemudian mengklik tombol auto matching. Akan
muncul peringatan. Setelah mengklik yes, maka akan muncul
tampilan seperti Gambar 19.
TABEL XVIIXIV
HASIL PERANKINGAN PADA JABATAN A
Ranking
1
Nama Peserta
Jefri Rendra
2
Ahmad Setyo
3
4
6
Lucki Catur
Hendriyana
Sugeng
Winarko
M. Muslam
7
Andi Prayitno
8
David Cristian
5
Instansi
Politeknik Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Politeknik Kediri
Politeknik Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Politeknik Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Nilai
4.84
4
3.44
3.43
2.85
2.85
1.98
Gambar. 19 Hasil Pematchingan
2) Skenario Uji Coba Peserta
Sebagai contoh, Jefri Rendra Wiratmaja adalah peserta
diklat dengan id peserta 2013040001 bekerja di Politeknik
Kediri. Jefri harus login terlebih dahulu sebelum masuk ke
sistem dengan memasukkan username dan password.
Kemudian klik tombol submit. Berikut adalah tampilan login
untuk peserta diklat. Form login dapat dilihat pada Gambar 20.
1.59
Untuk tampilan hasil perankingan dapat dilihat pada
Gambar 17.
ISSN: 2252 – 486X
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
53
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
Gambar. 20 Login Admin
Untuk melihat jabatan pada diklat yang diikuti Jefri
dapat mengklik menu InformasiHasil Pelatihan. Dapat
dilihat pada Gambar 21.
V. KESIMPULAN
Dalam penyusunan Laporan Proyek ini telah diuraikan
bagaimana perancangan sistem serta pembahasannya yang
dapat membantu mengatasi masalah yang timbul. Kesimpulan
yang didapatkan adalah dengan adanya metode Profile
Matching dapat diambil perankingan nilai peserta. Selain itu
nilai peserta yang tertinggi berpeluang besar untuk menerima
suatu jabatan.
Dengan selesainya Sistem Pendukung Keputusan ini,
berikut saran-saran untuk mengembangkan sistem ini antara
lain sistem Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan
dengan aplikasi berbasis mobile atapun desktop. Sistem
Pendukung Keputusan ini juga dapat dikembangkan dengan
metode – metode pengambilan keputusan lain. Sistem
Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan dengan
menambah kriteria – kriteria sendiri.
REFERENSI
Gambar. 21 Daftar Pelatihan Diklat Yang Diikuti
[1]
[2]
Hasil matching yang ditampilkan adalah hasil dengan
instansi peserta yang sama. Jadi hasil matching yang
ditampilkan adalah hasil peserta yang berinstansi Politeknik
Kediri. Dapat dilihat pada Gambar 22.
[3]
[4]
[5]
Ebok 24JAM!! Pintar Pemrograman ANDROID Ebook Versi 2.1, Arif
Akbar Huda | www.omayib.com
Ebok Pengenalan Dasar Android Programming, BIRAYNARA
COPYRIGHT2011, Firdan Ardiansyah
Ebok Pemrograman Android ,BAKA HAYI
dede[pradana].Org- Android Media Player Example
www.youtube.com // Learn Android 1.39- VideoView for videos in
Android
Gambar. 22 Hasil Matching Peserta
Wiratmaja dan Sukya
ISSN: 2252 – 486X
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Jabatan
bagi Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Ratna Widyastuti1, Fadelis Sukya2, Jefri Rendra Wiratmaja3
Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Jln. Mayor Bismo no. 27 Kediri
Email : nana89widya@gmail.com
Abstrak— Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan atau yang
dikenal dengan Diklatpim merupakan upaya untuk membentuk
sosok seorang pemimpin yang sesuai dengan posisi(jabatan) yang
ditempatinya. Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan
oleh pelakasana diklatpim untuk memperoleh jabatan,
makadiperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang
akan terpilih untuk menerima jabatan.Untuk membantu
penentuan dalam menetapkan peserta yang layak menerima
jabatan
makadibutuhkan
sebuah
sistem
pendukung
keputusan.Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem
PendukungKeputusan adalah dengan menggunakan pencocokan
profile (profile macthing).
Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari
alternatif terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yangtelah
ditentukan dengan mengggunakan metode pencocokan profil
(profile matching). Metode ini dipilih karenamampu menyeleksi
alternative terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini
alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima
jabatan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian
dilakukan dengan menentukan aspek dan mencari nilai bobot
untuk setiap aspek, mencari GAP antara profile dengankeadaan
data dari peserta diklatpim. Kemudian dilakukan proses
perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal,
yaitu peserta diklatpim terbaik.
Kata Kunci— Diklatpim, SPK, Profile Matching
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia di dalam suatu instansi merupakan hal
yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas
instansi dalam mencapai tujuan. Pemilihan jabatan merupakan
suatu faktor yang sangat penting bagi perencanaan karir
pegawai (peserta diklat) dan juga meremajakan suatu posisi
jabatan agar diduduki oleh seseorang yang mempunyai kriteriakriteria yang cocok untuk menempati suatu jabatan.
Untukmembantuproses pencocokan jabatan yang tepat pada
suatu pendidikan dan pelatihankepemimpinan(diklatpim),
perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan yangdapat
memberikan masukan bagi manajemen khususnya tim
pelaksana diklat dalam membuat keputusan yang tepat bagi
pengembangan potensi setiap peserta diklat.Adanya sistem
pendukung keputusan ini diharapkandapat mengurangi
subyektifitas dalam pengambilan keputusan penilaian terhadap
peserta diklat kepemimpinan, sehinggapeserta diklatlayak
mendapatkan jabatan yang telah diusulkan olehnya.
Pembuatan
sistem
pendukung
keputusan
denganmenggunakan metode profile matching analisys ini
dimaksudkan agarproses pencocokan jabatan dapat berjalan
secaraobjektif berdasarkan penilaian standar yang dimilikioleh
perusahaan/instansi. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini
berupa nilai akhiryang akan menjadi dasar rekomendasi bagi
ISSN: 2252 – 486X
parapengambil keputusan atau pelaksana diklat untuk
mengevaluasi jabatan yang diberikan kepada peserta diklat.
Apakah peserta diklatpim sudah layak menempati jabatan yang
diusulkannya. Dengan adanya penilaian yang baik yaitusecara
objektif maka diharapkan kesenjangan antar peserta diklat tidak
akan terjadi dan juga akanmemberikan motivasi kepada seluruh
peserta diklat untuk memberikan yang terbaik kepada instansi.
II. LANDASAN TEORI
A. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan atau yang dikenal
dengan diklatpim merupakan upaya untuk membentuk sosok
seorang pemimpin yang sesuai dengan posisi yang
ditempatinya. Sebagai suatu upaya, diklatpim merupa-kan hal
yang harus diapresiasi. Namun demikian, berdasarkan
pengelaman empi-ris, terdapat beberapa hal yang harus
diperbaiki agar diklatpim benar-benar menghasilkan sosok
yang diharapkan. Atau dengan kata lain, perlu adanya revitalisasi terhadap Diklatpim.
Upaya untuk merevitalisasi diklatpim, yang diharapkan
menjadi kawah candradimuka SDM aparatur, memang bukan
hal yang mudah. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang
dapat dilakukan agar keluaran diklatpim benar-benar atau
paling tidak mendekati sosok SDM aparatur yang mempunyai
kompetensi yang diharapkan.
B. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support
System (DSS)didefi-nisikan oleh Michael S. Scott Morton
sebagai sistem berbasis komputerinter-aktif, yang membantu
para pengambil keputusan untuk menggunakan datadan
berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak
terstruktur(Turban dkk., 2005).
Menurut Little (1970), Sistem Pendukung Keputusan
didefinisikan sebagaisekumpulan prosedur berbasis model
untuk data pemroses dan penilaian gunamembantu para
manajer mengambil keputusan (Turban dkk., 2005).
Sistem Pendukung Keputusan menurut Alters Keen
merupakan sisteminformasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, danpemanipula-sian data. Sistem itu
digunakan untuk membantu pengambilankeputusan dalam
situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,dimana
tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnyadibuat (Kusrini, 2007).
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan menurut Peter
G.W. Keen dan Michael S. Scott Morton adalah (McLeod,
2004) :
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
45
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
a.
Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi terstruktur.
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya.
c. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer
daripadaefisi-ensinya.
Sistem Pendukung Keputusan berhubungan dengan
kegiatan pengambilan keputusan, sehingga perlu mengetahui
dengan baik bagaimana proses pengam-bilan keputusan
dilakukan. Proses pengambilan keputusan melibatkan 4 tahapan, seperti pada Gambar 2.1, yaitu:
1) Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari
kenyataan yang terjadisehingga masalah yang terjadi bisa
diidentifikasi dan didefinisikan, biasanyadilakukan analisis
berurutan dari sistem ke subsistem pembentuknya. Dari
tahapini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan
Masalah.
2) Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan,
mengembangkan, danmenganalisis semua pemecahan yang
mungkin, yaitu melalui pembuatan modelyang bisa mewakili
kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan
keluaranberupa dokumen Alternatif Solusi.
tahap ini didapatkankeluaran berupa laporan Pelaksanaan
Solusi dan Hasilnya.
C. Sistem Pendukung Keputusan
Profile matching merupakan suatu proses yang sangat
penting dalam manajemen SDM dimana terlebih dahulu
ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh
suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat
dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan. Dalam
proses profile matching secara garis besar merupakan proses
membandingkan antara kompetensi individu ke dalam
kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan
kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang
dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti
memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati
posisi tersebut. Adapun sistem program yang dibuat adalah
software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu
untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft
kompetensi jabatan) dengan profil karyawan (soft kompetensi
peserta diklat) sehingga dapat memperoleh informasi lebih
cepat, baik untuk mengetahui gap kompetensi antara
jabatandengan pemegang jabatan maupun dalam pemilihan
kandidat yang paling sesuai untuk suatu jabatan (ranking
kandidat).
III. ANALISA DAN PERANCANGAN
Gambar. 1 Proses Pengambilan Keputusan
3) Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu
alternatif pemecahanyang dibuat pada tahap Design yang
dipandang sebagai aksi yang paling tepatuntuk mengatasi
masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini
didapatkankeluaran berupa dokumen Solusi dan Rencana
Implementasinya.
4) Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan
rangkaian aksi pemecahanyang dipilih di tahap choice.
Implementasi yang sukses ditandai denganterjawabnya
masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan
tetapadanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari
Wiratmaja dan Sukya
A. Proses Bisnis Sistem
Dalam membantu proses pencocokan jabatan yang tepat
pada suatu pendidikan dan pelatihan kepemimpinan(diklatpim),
perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat
memberikan masukan bagi manajemen khususnya tim
pelaksana diklat dalam membuat keputusan yang tepat bagi
pengembangan potensi setiap peserta diklat. Adanya sistem
pendukung keputusan ini diharapkan dapat mengurangi
subyektifitas dalam pengambilan keputusan penilaian terhadap
peserta diklat kepemimpinan, sehingga peserta diklat layak
mendapatkan jabatan yang telah diusulkan olehnya.
Pembuatan sistem pendukung keputusan dengan
menggunakan metode profile matching analisys ini
dimaksudkan agar proses pencocokan jabatan dapat berjalan
secara objektif berdasarkan penilaian standar yang dimiliki
oleh perusahaan/instansi. Hasil dari sistem pendukung
keputusan ini berupa nilai akhir yang akan menjadi dasar
rekomendasi bagi para pengambil keputusan atau pelaksana
diklat untuk mengevaluasi jabatan yang diberikan kepada
peserta diklat. Apakah peserta diklatpim sudah layak
menempati jabatan yang diusulkannya. Dengan adanya
penilaian yang baik yaitu secara objektif maka diharapkan
kesenjangan antar peserta diklat tidak akan terjadi dan juga
akan memberikan motivasi kepada seluruh peserta diklat untuk
memberikan yang terbaik kepada instansi.
ISSN: 2252 – 486X
46
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
B. Analisa Pengguna
Pembuatan aplikasi ini dikarenakan adanya beberapa
masalah – masalah yang timbul. Beberapa masalah tersebut
adalah Sulitnya mencocokan posisi jabatan yang diusulkan oleh
peserta diklatpim. Serta pemilihan jabatan yang biasanya
bersifat subjektif belum objektif.
Oleh karena itu pengguna system haruslah dapat:
Dapat melihat data calon peserta.
Dapat menyeleksi calon peserta untuk menjadi peserta
diklat.
Dapa tmelihat data peserta diklat.
Dapat memberikan ranking peserta pada setiap jabatan
yang ada
C. Analisa Kebutuhan Perangkat
Analisa tool terdiri dari 2 yaitu perangkat keras dan
perangkat lunak. Perangkat keras adalah salah satu komponen
dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba
secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi
untuk mendukung proses komputerisasi. Dan perangkat lunak
adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur
oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer
itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan
suatu perintah.
Perangkat keras yang digunakan yakni seperangkat
komputer dengan spesifikasi :
Komputer dengan processor Intel(R) Pentium(R) 4 CPU
2.80 GHz.
Memori 512MB RAM.
Harddisk 80 GB.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun serta
merancang aplikasi ini adalah :
Sistem Operasi Windows Xp SP3.
Apache 2.2 sebagai web server.
Mysql Server sebagai server database.
Apache 2.2 dan Mysql Server telah menjadi satu paket di
XAMPP.
Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai Text
Editor untuk menulis bahasa pemrograman PHP.
SQLyog sebagai interface database mysql untuk
merancang dan mengolah database.
Mozilla Firefox versi 8 keatas atau Google Chrome untuk
melihat hasil sistem yang telah dibuat.
Firebug adalah add ons dari web browser untuk
mempermudah mendeteksi kesalahan kode yang dibuat.
D. Rancangan Arsitektur Sistem
Rancangan sistem sangat diperlukan agar arsitektur
sistem dapat memenuhi fungsionalitas yang diinginkan oleh
pengguna. Arsitektur yang akan dibuat ditunjukkan pada
Gambar 2. Semua data disimpan pada database server. Para
pengguna dapat mengakses database server dengan cara
mengakses interface atau tampilan.
ISSN: 2252 – 486X
Gambar. 2 Arsitektur Sistem Pendukung keputusan
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa pengguna sistem ada 2,
yakni pelaksana diklat, peserta diklat. Pelaksana diklat
mempunyai hak akses penuh untuk mengatur sistem. Pelaksana
diklatpim akan memilih calon peserta untuk menjadi peserta
diklat.Untuk peserta diklatpim akan mengisi form
pendaftaran.Dan terakhir sistem membuat urutan peserta
disetiap jabatan yang ada.
E. Data Domain
1) Data Aspek akademis peserta
TABEL I
TABEL ASPEK AKADEMIS
NO
1
2
NIP
P1
P2
1
2
3
2
4
4
3
3
3
4
3
3
5
2
2
3
3
3
4
3
3
6
2
3
Keterangan :
1 : Studi Kasus
2 : DIT Kelompok dan Individu
3 : SL Kelompok dan Individu
4 : KTP Penulisan Kasus
5 : Ujian
6 : KKT
2) Data Aspek sikap perilaku
TABEL III
ASPEK SIKAP PERILAKU
NO
1
2
NIP
P1
P2
1
2
3
2
4
4
Keterangan :
1 :Disiplin
2 :Kepemimpinan
3 :Integritas
4 :Kerjasama
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
47
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
3) Data Profil Jabatan
Untuk sebuah jabatan yang dipromosikan dalam hal ini
jabatan Direktur sebuah instansi, maka nilai untuk aspek
akademis dan aspek perilaku yang ditetapkan adalah sebagai
berikut :
TABEL IIIII
DATA PROFIL JABATAN AKADEMIS
1
3
Jabatan
Jabatan A
2
3
3
4
4
4
5
3
6
4
TABEL IVV
DATA PROFIL JABATAN PERILAKU
Jabatan
Jabatan A
1
3
2
3
3
4
4
4
yaitu kelompok core factor dan secondary factor. Untuk
menghitung nilai core factor digunakan rumus :
∑ 𝑁𝐶
NRC = ∑ , dimana
𝐼𝐶
NRC = Nilai rata-rata core factor tiap aspek
NC
= Jumlah total nilai core factor tiap aspek
IC
= Jumlah item tiap aspek
Sedangkan untuk menghitung secondary factor
digunakan rumus :
∑ 𝑁𝑆
NRS = ∑ , dimana
𝐼𝑆
NRS = Nilai rata-rata secondary factor tiap aspek
NS
= Jumlah total nilai secondary factor tiap aspek
IS
= Jumlah item tiap aspek
Core factor daeri aspek akademis adalah sub aspek 1, 4,
5 dan sub aspek selebihnya menjadi secondary factor.
TABEL VIVI
CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR ASPEK AKADEMIS
F. Model untuk Mencari Tujuan
Proses analisis kompetensi (Profile Matching Analysis)
akan memberikan hasil akhir berupa ranking untuk setiap
peserta. Ranking tersebut akan menjadi dasar bagi pelaksana
diklat untuk memutuskan peserta diklat yang dianggap layak
untuk menduduki sebuah jabatan. Proses analisis kompetensi
tersebut dilakukan dengan menggunakan model linier yang
didalamnya terdapat beberapa proses perhitungan matematis
sebagai berikut.
1) Perhitungan Gap Kopetensi
Gap merupakan beda antara profil karyawan dengan
profil jabatan yang dipromosikan. Nilai gap untuk setiap aspek
yang dinilai adalah sebagai berikut :
NIP P1
NRC =
NRS =
NIP
P1
P2
1
2
3
2
4
4
3
3
3
4
3
3
5
2
2
3
3
4
4
3
4
1
P1
-1
1
-1
-1
-1
-2
2
P2
0
1
-1
-1
-1
-1
6
2
3
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
P1
P2
-1
0
1
1
-1
-1
GAP
GAP
-1
2) Perhitungan Core Factor Dan Secondary Factor
Setelah dihitung nilai gap dan bobot gap untuk setiap
aspek, maka setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok
Wiratmaja dan Sukya
=
=4
11.5
5
5+4+4
13
NRC =
=
=
3
3
4.3
4.5+ 4 + 4
12.5
NRS =
=
3
3
= 4.2
TABEL VIIX
CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR ASPEK PERILAKU
NRS =
4
3
3
-1
-1
3
Core factor dari aspek perilaku adalah sub aspek 2 dan
sub aspek selebihnya menjadi secondary factor.
NRC =
TABEL VV
PERHITUNGAN GAP KOPETENSI PERILAKU
1
2
3
3
12
NIP P1
NO
1
2
Profil
Jabatan
NIP
P1
P2
=
3
4.5+ 4 + 3
= 3.8
TABEL V
PERHITUNGAN GAP KOPETENSI AKADEMIS
NO
1
2
Profil
Jabatan
1
2
4+4+4
NIP P2
4.5
NIP P2
= 4.5
1
4+ 4 + 4
3
=
NRC =
12
3
=4
4.5
NRS =
= 4.5
1
5+ 4 + 4
3
4.3
=
13
3
=
3) Perhitungan Nilai Total
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian
dihitung nilai total berdasar prosentase dari core dan secondary
yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja peserta.
Perhitungan dilakukan dengan rumus : NT = X%NRC +
Y%NRS, dimana,
NT = Nilai total tiap aspek
NRC = Nilai rata-rata core factor
NRS = Nilai rata-rata secondary factor
Nilai X dan Y ditentukan berdasarkan besarnya pengaruh core
dan secondary factor terhadap kinerja. Dalam hal ini persentasi
core diberi bobot 60%, sedangkan secondary diberi bobot 40%.
Sebagai contoh perhitungan nilai total aspek akademis untuk
peserta dengan NIP P1 adalah :
NT = (60%*3)+(40%*3.8) =3.92
Sehingga diperoleh nilai total untuk tiap aspek sebagai berikut :
ISSN: 2252 – 486X
48
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
TABEL X
PERHITUNGAN NILAI TOTAL ASPEK AKADEMIS
NO
NIP
1
2
P1
P2
Core
Factor
4
4.3
Secondary
Factor
3.8
4.2
Nilai
Total
3.92
4.26
menghitung nilai gap. Nilai yang dihitung didapat dari
perbandingan nilai-nilai pada jabatan dan nilai-nilai pada
peserta. Selanjutnya sistem akan menghitung jumlah bobot
pada setiap peserta yang ada. Dan bobot yang paling tinggilah
yang akan menjadi urutan paling atas. Dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
start
TABEL XVIII
PERHITUNGAN NILAI TOTAL ASPEK PERILAKU
NO
NIP
1
2
P1
P2
Core
Factor
4.5
4.5
Secondary
Factor
4
4.3
4) Penentuan Pencocokan Jabatan
Hasil akhir dari proses profile matching adalah
pencocokan jabatan yang diajukan oleh peserta diklatpim. Jika
total nilai yang didapat peserta 4 – 5 berarti dianggap cocok
atau lulus untuk menempati jabatan yang diajukan. Perhitungan
tersebut dapat ditunjukkan pada rumus :
Ranking = A%NA + B%NP, dimana
NA
= Nilai total aspek akademis
NP
= Nilai total aspek perilaku
Dalam hal ini bobot aspek akademis diberi 45% dan
aspek prilaku diberi 55%. Sehingga diperoleh ranking sebagai
berikut :
TABEL XIIX
TABEL PENENTUAN RANKING
NO
1
2
NIP
P1
P2
NA
3.92
4.26
NP
4.3
4.42
Nilai
4.13
4.35
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka diperoleh
nilai tiap peserta diklatpim. Semakin tinggi nilaipeserta, maka
semakin besar cocok dengan jabatan yang diajukan.
Berdasarkan hasil di atas maka peserta dengan NIP P1 dan
P2cocok dengan jabatan yang diajukan.
G. Alur Kerja Sistem
Flowchart merupakan gambaran secara detail proses
data yang terdapat dalam sistem. Berikut flowchat yang
menggambarkan sistem yang akan dibuat.
Flowchart Admin
Flowchart ini menggambarkan proses data admin yang
terdapat pada sistem. Agar bisa masuk ke dalam sistem, Admin
harus memasukkan username dan password. Bila username
dan password salah user akan dikembalikan lagi ke form login
tapi apabila benar maka user akan masuk pada sistem. Admin
masuk pada menu nilai jabatan, disini admin bisa menambah
jabatan serta dapat mengisi nilai-nilai kriteria pada jabatan yang
dibuat.
Admin juga bisa masuk pada menu nilai peserta, disini
admin bisa merubah ataupun menambah nilai-nilai pada setiap
peserta yang sudah terdaftar sebagai peserta pelatihan diklat.
Nilai-nilai kriteria yang dimaksud adalah nilai akademis dan
nilai perilaku. Pada menu hitung ranking, sistem akan
ISSN: 2252 – 486X
USER ADMIN
Nilai
Total
4.3
4.42
Masukkan
Username Dan
Password
Username = true and
Password = true
False
True
False
Nilai Jabatan ?
False
Nilai Peserta ?
True
True
Tambah Nilai
Jabatan
Tambah Nilai
Peserta
Data Nilai
Jabatan
Data Nilai
Peserta
Pematchingan
Data
Matching
Exit
Gambar. 3 Flowchart Admin
Flowchart Peserta Diklat
Flowchart ini menggambarkan proses data peserta diklat
yang terdapat pada sistem. Agar bisa masuk ke dalam sistem,
Peserta diklat harus memasukkan username dan password. Bila
username dan password salah user akan dikembalikan lagi ke
form login tapi apabila benar maka user akan masuk pada
sistem. Untuk menjadi peserta diklat tahap yang dilakukan.
Pertama melakukan proses registrasi dan akan memperoleh
username dan password. Kedua memilih jadwal seleksi yang
akan diikuti. Ketiga memilih jadwal pelatihan yang akan diikuti.
Jika pada jadwal pelatihan yang diikuti peserta dinyatakan lulus
maka peserta sudah terdaftar menjadi peserta diklat. Dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
49
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
start
USER PESERTA
DIKLAT
Masukkan
Username Dan
Password
Data pendaftar
Username = true and
Password = true
I. Perancangan ERD
ERD merupakan gambaran relasi yang terjadi pada data.
Entitas-entitas yang akan digunakan pada sistem pendukung
keputusan ini adalah entitas akademis, akademis jabatan,
akademis gap, akademis chart, akademis total, perilaku,
perilaku jabatan, perilaku gap, perilaku chart, perilaku total,
jadwal, pendaftar, peserta, jabatan, ranking dan entitas
matching. Entitas – entitas tersebut yang nantinya akan
diterapkan dalam perancangan database. Masing – masing
entitas berelasi dengan entitas – entitas lainya. Dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
id
id
id
id
perilaku
jabatan
akademis
chart
perilaku
chart
perilaku
False
kriteria
kriteria
id
kriteria
True
akademis
jabatan
mempunyai
mempunyai
perilaku gap
akademis
gap
id
kriteria
akademis
kriteria
id
False
Jadwal Seleksi ?
Pematchingan
total
jabatan
id
ranking
id
perilaku
total
id
akademis
total
id
matching
id
True
peserta
nama
id
mempunyai
Jadwal Pelatihan
Peserta
Lihat Matching
id
id
pendaftar
jadwal
nama
Exit
mempunyai
jadwal
mempunyai
Gambar. 4 Flowchart Peserta Diklat
Gambar. 6 ERD
H. Perancangan DFD
DFD level context merupakan diagram yang
menggambarkan sistem pendukung keputusan secara
keseluruhan.
Username , Password , Nilai Akademis
Peserta
Nilai Perilaku Peserta , Nilai Akademis
Jabatan ,
Nilai Perilaku Jabatan
Informasi Sistem , Ranking Peserta
A. Antar Muka Sistem
1) Antarmuka Form Pendaftaran Baru
Username , Password , Profil
Peserta
SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN
PELAKSANA
DIKLAT(ADMIN)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
PESERTA DIKLAT
Informasi Sistem ,
Jabatan Yang Disarankan
Gambar .5 DFD Level Context
Dari Gambar 5 diketahui bahwa sistem pendukung
keputusan mempunyai dua pengguna(user). Yang pertama
adalah admin(pelaksana diklat). Admin dapat memanipulasi
data user, data nilai akademis peserta, data nilai perilaku
peserta, data nilai akademis jabatan dan data nilai perilaku
jabatan dengan menambah, merubah dan menghapus data.
Selanjutnya adalah peserta diklat, dapat memasukkan data
profilnya.
Wiratmaja dan Sukya
Gambar.7 Proses Pendaftaran Baru
ISSN: 2252 – 486X
50
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
2) Antarmuka Form Login
B. Pengujian Sistem
1) Skenario Uji Coba Admin
Admin harus login terlebih dahulu sebelum masuk ke
sistem dengan memasukkan username dan password.
Kemudian klik tombol submit. Berikut adalah tampilan login
untuk admin. Form login dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar. 11 Login Admin
Gambar. 8 Proses Login
3) Antarmuka Form Pendaftaran Diklat
Gambar. 9 Proses Pendaftaran Diklatpim
4) Antarmuka Perhitungan Ranking
Setelah login, admin dapat melihat, merubah,
menghapus data jabatan serta dapat memberikan nilai pada
jabatan itu. Untuk menambah jabatan baru dapat mengklik
tombol tambah data pada menu PengaturanSistem
Pendukung KeputusanTabel Jabatan. Form penginputan data
jabatan dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar. 12 Form Penginputan Data Jabatan
Untuk mengedit data, admin dapat mengklik tombol
ubah data sedangkan untuk menghapus data, admin dapat
mengklik tombol hapus data. Seperti Gambar 13 di bawah ini.
Gambar. 13 Tampilan Data Jabatan
Sebagai data contoh disini disini sudah ada 4 jabatan.
Semakin tinggi level jabatan maka jabatan itulah yang paling
tinggi juga. Data jabatan dapat dilihat pada Tabel 13.
Gambar. 10 Proses Perhitungan Ranking
ISSN: 2252 – 486X
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
51
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
TABEL XXII
DATA JABATAN
Nama Jabatan
Keterangan
Contoh Jabatan A
Yang Disarankan
Contoh Jabatan B
Yang Disarankan
Contoh Jabatan C
Yang Disarankan
Contoh Jabatan D
Yang Disarankan
Jabatan A
Jabatan B
Jabatan C
Jabatan D
Untuk melihat data peserta, admin dapat mengklik menu
PelatihanPenilaian. Tampilan data peserta seperti Gambar 15
di bawah ini.
Level
1
2
3
4
Untuk pemberian nilai akademis dan nilai perilaku
denganmemilih data jabatan yangada dan mengklik tombol
nilai jabatan. Form penilaian jabatan dapat dilihat pada
Gambar 14.
Gambar. 15 Tampilan Data Peserta
Untuk pemberian nilai akademis dan nilai perilaku
dengan memilih data peserta yang ada dan mengklik tombol
nilai peserta. Form penilaian peserta dapat dilihat pada Gambar
16.
Gambar. 14 Form Penilaian Jabatan
Sebagai data contoh data penilaian jabatan,maka nilai
untuk aspek akademisdan aspek perilaku yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:
TABEL XXIV
DATA JABATAN
Nama Jabatan
Jabatan A
Jabatan B
Jabatan C
Jabatan D
1
5
4
3
2
2
5
4
3
3
3
5
4
4
2
Gambar. 16 Form Penilaian Peserta
4
5
4
3
3
5
5
5
4
3
TABEL XV
DATA NILAI PERILAKU JABATAN
Nama Jabatan
Jabatan A
Jabatan B
Jabatan C
Wiratmaja dan Sukya
1
4
4
3
2
5
5
3
3
5
4
3
4
5
4
2
6
4
4
3
2
Sebagai data contoh data penilaian penilaian,maka nilai
untuk aspek akademisdan aspek perilaku yang ditetapkan
adalah sebagai berikut :
TABEL XVXII
DATA NILAI AKADEMIS PESERTA
Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
David Cristian
2
1
2
1
2
2
Andi Prayitno
1
3
2
2
2
2
Sugeng
Winarko
3
2
3
3
2
3
Diklat
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
ISSN: 2252 – 486X
52
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
M. Muslam
3
2
3
2
3
3
Hendriyana
3
4
3
3
4
3
Ahmad Setyo
4
5
4
5
4
5
Jefri Rendra
5
5
4
5
5
4
Lucki Catur
3
4
3
3
2
3
Diklat
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
TABEL XVIXIII
DATA NILAI PERILAKU JABATAN
Nama Peserta
1
2
3
4
David Cristian
2
1
2
1
Andi Prayitno
Sugeng
Winarko
1
2
2
1
2
3
2
3
M. Muslam
2
3
3
2
Hendriyana
4
3
4
3
Ahmad Setyo
4
3
4
5
Jefri Rendra
5
5
4
5
Lucki Catur
3
4
3
3
Diklat
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Diklatpim
Tingkat I
Gambar. 17 Hasil Perankingan Pada Jabatan A
Untuk pematchingan jabatan admin dapat mengklik
menu PengaturanSistem Pendukung KeputusanTabel
Matching. Dan akan muncul tampilan seperti Gambar 18.
Gambar. 18 Proses Pengambilan Keputusan
Untuk perhitungan ranking pada setiap jabatan, admin
dapat mengklik menu InformasiHasil Perangkingan.
Kemudian memilih jabatan yang ingin dihitung. Sebagai
contoh admin memilih jabatan A kemudian akan muncul hasil
perangkingannya. Daftar ranking dapat dilihat pada Tabel 18.
Kemudian mengklik tombol auto matching. Akan
muncul peringatan. Setelah mengklik yes, maka akan muncul
tampilan seperti Gambar 19.
TABEL XVIIXIV
HASIL PERANKINGAN PADA JABATAN A
Ranking
1
Nama Peserta
Jefri Rendra
2
Ahmad Setyo
3
4
6
Lucki Catur
Hendriyana
Sugeng
Winarko
M. Muslam
7
Andi Prayitno
8
David Cristian
5
Instansi
Politeknik Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Politeknik Kediri
Politeknik Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Politeknik Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Dinas Pendidikan
Kediri
Nilai
4.84
4
3.44
3.43
2.85
2.85
1.98
Gambar. 19 Hasil Pematchingan
2) Skenario Uji Coba Peserta
Sebagai contoh, Jefri Rendra Wiratmaja adalah peserta
diklat dengan id peserta 2013040001 bekerja di Politeknik
Kediri. Jefri harus login terlebih dahulu sebelum masuk ke
sistem dengan memasukkan username dan password.
Kemudian klik tombol submit. Berikut adalah tampilan login
untuk peserta diklat. Form login dapat dilihat pada Gambar 20.
1.59
Untuk tampilan hasil perankingan dapat dilihat pada
Gambar 17.
ISSN: 2252 – 486X
Wiratmaja: Sistem Pendukung Keputusan untuk …
53
JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun 2015
Gambar. 20 Login Admin
Untuk melihat jabatan pada diklat yang diikuti Jefri
dapat mengklik menu InformasiHasil Pelatihan. Dapat
dilihat pada Gambar 21.
V. KESIMPULAN
Dalam penyusunan Laporan Proyek ini telah diuraikan
bagaimana perancangan sistem serta pembahasannya yang
dapat membantu mengatasi masalah yang timbul. Kesimpulan
yang didapatkan adalah dengan adanya metode Profile
Matching dapat diambil perankingan nilai peserta. Selain itu
nilai peserta yang tertinggi berpeluang besar untuk menerima
suatu jabatan.
Dengan selesainya Sistem Pendukung Keputusan ini,
berikut saran-saran untuk mengembangkan sistem ini antara
lain sistem Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan
dengan aplikasi berbasis mobile atapun desktop. Sistem
Pendukung Keputusan ini juga dapat dikembangkan dengan
metode – metode pengambilan keputusan lain. Sistem
Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan dengan
menambah kriteria – kriteria sendiri.
REFERENSI
Gambar. 21 Daftar Pelatihan Diklat Yang Diikuti
[1]
[2]
Hasil matching yang ditampilkan adalah hasil dengan
instansi peserta yang sama. Jadi hasil matching yang
ditampilkan adalah hasil peserta yang berinstansi Politeknik
Kediri. Dapat dilihat pada Gambar 22.
[3]
[4]
[5]
Ebok 24JAM!! Pintar Pemrograman ANDROID Ebook Versi 2.1, Arif
Akbar Huda | www.omayib.com
Ebok Pengenalan Dasar Android Programming, BIRAYNARA
COPYRIGHT2011, Firdan Ardiansyah
Ebok Pemrograman Android ,BAKA HAYI
dede[pradana].Org- Android Media Player Example
www.youtube.com // Learn Android 1.39- VideoView for videos in
Android
Gambar. 22 Hasil Matching Peserta
Wiratmaja dan Sukya
ISSN: 2252 – 486X