Makalah Psikologi Perkembangan Anak Teor

Makalah Psikologi Perkembangan Anak
“Teori Perkembangan Abraham Maslow”

Di Susun Oleh :
Lusiana
Tri Ananda Fitria
Wulan Ningrum
Neneng
Novita P Astuti
Ika Rahayu

Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Kusuma Negara
Jakarta
2017

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

1


DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

4

1.2 RUMUSAN MASALAH

4

1.3 TUJUAN

4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 BIOGRAFI ABRAHAM MASLOW 5
2.2 DEFINISI PSIKOLOGI HUMANISTIK/HUMANISME
2.3 AJARAN DASAR PSIKOLOGI HUMANISTIK


5

6

2.4 KONSEP HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
2.5 TEORI HIRAKI MENURUT ABRAHAM MASLOW

7

8

2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI ABRAHAM MASLOW
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA 10

2


10

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penyusun panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Makalah Teori
Perkembangan Abraham Maslow. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi
Perkembangan Anak”.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, selesainya makalah ini bukan
semata karena kemampuan penyusun, banyak pihak yang mendukung dan membantu. Dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya kami mampu lebih baik lagi.

Bekasi, 16 November 2017

Penyusun Makalah


3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Psikologi sebagai sebuah ilmu akan selalu berkembang. Perkembangan pemikiran dan kajian
empirik di kalangan para ahli tentang kepribadian manusia telah melahirkan berbagai teori yang
beragam sesuai dengan perspektif pemikiran dan pengalaman pribadi para ahli yang membangun
teori tersebut. Teori-teori yang muncul biasanya merupakan kritik dari teori-teori sebelumnya.
Memang, patut diakui bahwa titik pandang (teori) dalam psikologi tidak ada yang sempurna,
sehingga terbuka kesempatan bagi ilmuwan untuk memberikan kritik dan masukan ataupun
penyempurnaan dari teori yang sudah ada.
Salah satu cabang ilmu psikologi adalah psikologi kepribadian. Dalam psikolog kepribadian ini
terdapat tiga revolusi yang mempengaruhi pemikiran personologis modern. Revolusi pertama adalah
psikoanalisis, kedua behaviorisme dan yang ketiga adalah humanistik. Makalah yang kami susun
membahas mengenai psikologi kepribadian beraliran humanistik, yaitu konsep kepribadian Maslow.
Abraham H. Maslow adalah salah satu tokoh dari psikologi humanistik. Dalam dunia psikologi
Maslow dikenal sebagai pelopor psikologi humanistik. Dalam teori ini, Maslow barpendapat terdapat
lima ajaran-ajaran dasar psikologi yaitu, individu sebagai keseluruhan yang integral,

ketidakrelevanan penyelidikan dengan hewan, pembawaan baik manusia, potensi kreatif manusia,
dan penekanan kesehatan pada psikologis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud madzhab Psikologi Humanistik?
2. Siapakah Abraham Maslow itu?
3. Apa sajakah ajaran-ajaran dasar Psikologi Humanistik?
4. Bagaimanakah konsep humanistik menurut Abraham Maslow?
5. Bagaimanakah teori kebutuhan menurut Maslow?
6. Apakah kelebihan dan kelemahan teori Maslow?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak
2. Agar pembaca bisa memahami Teori Psikologi Kepribadian Maslow

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Abraham Maslow
Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April 1908. Maslow
dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orang tua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.

Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lain
sebayanya. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam
lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi. Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa
itu. Ia tumbuh di perpustakaan diantara buku-buku. Ia awalnya berkuliah umum, namun pada
akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia
berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan Desember 1928 dan
bertemu dengan mentor utamanya yaitu Profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada
1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di
Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia bertemu dengan
mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.
Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York, ia
bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer
seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah
yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia. Maslow menjadi
pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Ia
menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai akhirnya ia meninggal karena serangan
jantung pada 8 Juni 1970. Kemudian ia dianugerahkan gelar Humanist of the Year oleh Asosiasi
Humanis Amerika pada tahun 1967.
2.2 Definisi Psikologi Humanistik
Dari segi bahasa humanisme artinya kemanusiaan, sedangkan menurut Istilah berarti suatu

paham mengenai kemanusiaan yang hakiki. Jelasnya, humanisme adalah suatu gerakan atau aliran
yang bertujuan untuk menempatkan manusia pada posisi kemanusiaan yang sebenarnya. Psikologi
humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan
akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir
tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas
mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai
keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas,
hakikat, individualitas dan sejenisnya. Psikologi humanistik lahir sebagai revolusi ketiga atau
dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi yakni reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme
serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi.
Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang
dari psikoanalisa Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang
dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok
psikoanalis berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar
5

dari dalam diri. Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov
dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik meyakini
bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan.


Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi
manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan
pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai,
tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Psikologi humanistik melengkapi aspekaspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang
menentukan seperti cinta, kreativitas, nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik
banyak mengambil penganut Psikoanalisis Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan
dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar
pelakon tetapi pencari makna kehidupan. Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi
humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan
“studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu
psokologis yang lebih semesta ( Frank Goble,1993,34 ).
Tujuan psikologi humanis adalah membantu manusia mengekspresikan dirinya secara kreatif
dan merealisasikan potensinya secara utuh. Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak
dimanfaatkan untuk kepentingan konseling dan terapi, salah satunya yang sangat populer adalah dari
Carl Rogers dengan client-centered therapy, yang memfokuskan pada kapasitas klien untuk dapat
mengarahkan diri dan memahami perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya sikap tulus,
saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah
kehidupannya.
Selain memberikan sumbangannya terhadap konseling dan terapi, psikologi humanistik juga
memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan

humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara
keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan
keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik ini.
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu:
A. Psikologi humanis menawarkan satu nilaiyang baru sebagai pendekatan untuk memahami
sifat dan keadaan manusia.
B. Psikologi humanis menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam
bidang tingkah laku
C. Psikologi humanis menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaedah yang lebih efektif
dalam dalam pelaksanaan psikoterapi.

2.3 Ajaran-ajaran Dasar Psikologi Humanistik
Individu sebagai keseluruhan yang integral
Salah satu aspek yang fundamental dari psikologi humanistik adalah ajarannya bahwa manusia
atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral, khas dan terorganisasi. Maslow
pertama-tama menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi.
Pernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering
6

dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk selalu

disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau menyusun suatu teori
motivasi yang sehat.

Ketidakrelevanan penyelidikan dengan hewan
Para psikolog humanistik mengingatkan tentang adanya perbedaan antara manusia dengan
hewan. Maslow menegaskan bahwa penyelidikan manusia dengan hewan tidak relevan bagi upaya
memahami tingkah laku manusia karena mengabaikan ciri-ciri yang khas pada manusia.
Pembawaan baik manusia
Psikologi humanistik memiliki anggapan bahwa manusia itu pada dasarnya adalah baik.
Kekuatan jahat atau merusak yang ada pada manusia itu adalah hasil dari lingkungan yang buruk,
bukan merupakan bawaan.
Potensi kreatif manusia
Salah satu prinsip dari psikologi humanistik adalah bahwa potesnsi kreatif merupakan potensi
umum yang ada pada manusia. Maslow juga menemukan bahwa kebanyakan orang yang kehilangan
kreativitasnya menjadikan mereka ”tak berbudaya”.
Penekanan pada kesehatan psikologis
Psikologi humanistik memandang self-fulfillment sebagai tema yang utama dalam hidup
manusia. Suatu tema yang tidak akan ditemukan pada teori lain yang berlandaskan studi atas
individu yang mengalami gangguan.
2.4 Konsep Humanistik Menurut Abraham Maslow

Manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati, dan pada dasarnya aktif,punya
tujuan serta punya harga diri. Karena itu ,walaupun dalam peneletian boleh saja dilakukan analisis
rinci mengenai bagian-bagian dari jiwa (psyche) manusia. Namun dalam penyimpulan nya ,manusia
seperti ini dinamakan pandangan holistic (whole=menyeluruh). Selain itu manusia juga harus di
pandang dengan penghargaan yang tinggi terhadap harga dirinya, perkembangan pribadinya,
perbedaan individualnya dan dari sudut pandang kemanusiaan nya itu sendiri. Karena itu psikologi
harus masuk dalam topic-topik yang selama ini hamper tidak pernah diteliti oleh aliran-aliran
behaviorisme dan psikoanaalisis, seperti cinta, kreativitas, pertumbuhan, aktualisasi diri ,kemandirian,
tanggung jawab, dan sebagainya. Pandangan seperti ini disebut pandangan humanistic
(human=manusia). Teori Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis
tingkat tinggi. Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri – naluri dasar
yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah:






7

Kebutuhan fisik / biologis
Kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta.
Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri.
Kebutuhan estetik.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat kebutuhan pertama disebut
kebutuhan “deficiency”.

2.5 Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Maslow menyusun teori motivasi manusia dimana variasi kebutuhan manusia dipandang
tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya
apabila jenjang sebelumnya telah terpuaskan. Kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu
sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan
baru muncul kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya. Maslow membagi kebutuhan organisme
menjadi dua kategori. Pertama, ia mengidentifkasi beberapa kategori kebutuhan, defenisi kebutahan
“D“ (atau “motif D”), yang penting dalam pertahanan hidup ialah :
 Kebutuhan fisiologis dan biologis utama seperti makanan, air, seks dan tempat tinggal.
 Kebutuhan akan rasa aman
Mencakup kebutuhan akan keadaan yang umumnya biasa diprediksi , yang membuat dunia
menjadi masuk akal. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan
mempertahankan kehidupan, dimana kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka
pendek sedangkan keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
 Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta
Mencakup hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain. Orang sangat peka
dengan kesendirian, pengasing, ditolak lingkungan, dan kehilangan sahabat atau kehilangan
cinta. Kebutuhan dimiliki ini sangat penting sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa)
yakni deficiency atau D-Love dan Being atau B-Love. Kebutuhan cinta karena kekurangan,
itulah D-Love, dimana orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya seperti harga diri,
seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya, hubungan
pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan
keamanannya.B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa
keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri
dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
 Kebutuhan dasar harga diri
Ada dua jenis harga diri :
Menghargai diri sendiri (self respect), yaitu kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi,
prestasi, kepercayaan diri, kemandirian dan kebebasan.
Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) yaitu kebutuhan prestise,
penghargaan dari orang lain, status ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan,
diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik
dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
Empat kebutuhan diatas Maslow menyebutnya kebutuhan-kebutuhan deficit atau D-Needs.
Maksudnya, jika kita kekurangan sesuatu atau mengalami deficit, kita akan merasa membutuhkan
sesuatu tersebut. Maslow juga menyebut keempat kebutuhan ini dengan homeostasis, yakni prinsip
yang mengatur cara kerja thermostat (alat pengendali suhu). Kalau suhu terlalu dingin dia akan
menyalakan penghangat, sebaliknya kalau suhu terlalu panas dia akan menyalakan pendingin.
Begitupun dengan tubuh kita, ketika tubuh merasa kekurangan bahan-bahan tertentu, dengan serta
merta dia akan merasa memerlukannya. Ketika dia sudah cukup mendapatkannya, rasa butuh itupun
kemudian berhenti dengan sendirinya. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan deficit tadi
sebagai kebutuhan untuk bertahan :
8

 Kebutuhan akan aktualisasi diri
 Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan.
 Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman.
 Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan
yang akrab dengan orang lain.
 Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya
individu.
Maslow juga mengutarakan penjelasannya sendiri tentang kepribadian manusia yang sehat.
Teori psikodinamika cenderung untuk didasarkan pada studi kasus klinis maka dari itu akan sangat
kurang dalam penjelasannya tentang kepribadian yang sehat. Untuk sampai pada penjelasan ini,
Maslow mengkaji tokoh yang sangat luar biasa, Abaraham Lincoln dan Eleanor Roosevelt, sekaligus
juga gagasan-gagasan kontemporernya yang dipandang mempunyai kesehatan mental yang sangat
luar biasa.
Dari segi fisik, manusia mempunyai indra, merasa lapar, bertumbuh kembang, berkembang biak,
dan sebagainya. Dari segi kejiwaan manusia pun mempunyai kebutuhan cita – cita, harapan, usaha
dan sebagainya. Semua itu pada hakikatnya baik, dan dikembangkan kearah yang lebih baik. Dalam
pragdima seperti ini, Maslow berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang
mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan –kekuatan dari dalam. Sementara orang –
orang yang terganggu jiwanya, yang anti social, yang jahat adalah orang – orang yang terhambat
perkembangan dirinya, yang frustasi oleh gangguan – gangguan dari luar.
Teori Maslow, yang pernah menjadi presiden American psychological assction ( 1967 – 1968 ) ,
tentang tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik,
atau setidak – tidaknya netral, bukan jahat. Seperti halnya dengan keadaan fisiknya, kejiwaan
manusia mempunyai kebutuhan, kapasitas dan kecenderungan yang pada prinsipnya tidak ada yang
jahat. Karena itu menurut Maslow, psikoterapi atau konseling bertujuan untuk mengembalikan
seseorang ke jalur pengembangan dirinya sendiri melalui potensi – potensi yang ada dalam dirinya
sendiri juga. Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal (dianut dan diterapkan oleh berbagai
cabang psikologi terapan saat ini) adalah teori hirarki kebutuhan.
2.6 Kelebihan Dan Kelemahan Teori Maslow
Kelebihan
Dari sekian banyak teori motivasional yang ada, mungkin teori Hirarki Kebutuhan Maslow yang
paling luas dikenal. Setelah mencapai target yang paling dasar, maka secara otomatis akan mencoba
memenuhi kebutuhan yang berada di atasnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa teori Maslow
telah meletakkan batu pertama untuk penelitian struktur individu terutama menyangkut apa yang lebih
mendorong perilaku tertentu dalam organisasi dan dalam bidang pembelajaran melalui identifikasi
pada kebutuhan-kebutuhan individu.
Kelemahan
Telah diketahui sebelumnya bahwa teori maslow ini telah diterima oleh banyak orang, namun
teori ini masih harus dibuktikan secara empiris. Dalam kenyataannya, sulit sekali untuk memisahkan
dan mengukur kebutuhan-kebutuhan manusia itu sendiri. Urutan hirarki spesifik tidak sama bagi
semua orang. Juga tidak ada penjelasan kapan suatu kebutuhan sudah cukup terpenuhi. Dan ada
beberapa kebutuhan yang dominan dalam diri seseorang pada saat yang sama. Hingga saat ini
belum cukup bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia dapat
dikategorikan ke dalam lima kelompok yang berbeda atau berada pada suatu hirarki. Sejumlah ahli
menjadi ragu karena hasil penelitian-penelitian memberikan hasil yang berbeda, ada beberapa
penelitian yang mendukung, sedangkan yang lainnya menolak.
9

Terkadang seseorang merasa telah tercukupi kebutuhan dasarnya dan mencoba memenuhi
kebutuhan yang berada di atasnya tanpa memperhatikan kebutuhan yang sebelumnya sehingga tidak
terjadi keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan. Karena dalam teori ini disebutkan bahwa begitu
orang melewati tingkat kebutuhan tertentu, ia tidak lagi terdorong oleh motivasi tingkat di bawahnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia. Berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu tokoh psikologi
humanisme adalah Abraham Maslow yang lahir pada tanggal 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Dia
adalah anak pertama dari tujuh bersaudara.
Ajaran-ajaran dasar psikologi humanistik, yaitu :Individu sebagai keseluruhan yang integral,
Ketidakrelevanan penyelidikan dengan hewan, pembawaan baik manusia, potensi kreatif manusia,
dan penekanan pada kesehatan psikologis.
Teori humanisme Maslow merupakan salah satu cabang Humanisme yang terkenal dengan teori
hierarki kebutuhannya yaitu :






Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Cinta, Sayang dan Kepemilikan
Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan Aktualisasi Diri

3.2 Saran
Demi kesumpurnaan makalah ini, penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat menbangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesumpurnaan penulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Mujib, Abdul Dkk. 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
W Sarwono. (2000). Aliran-aliran dan tokoh psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Rian. S. 2014. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhanmaslow/

10