JOB DESIGN (perancangan jabatan)
(perancangan JOB DESIGN (perancangan
JOB DESIGN
jabatan) jabatan)
- Pengertian Job Design • Kerangka Acuan Perancangan Jabatan • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perancangan Jabatan • Perspektif Pada Perancangan Jabatan • Perkembangan Perancangan Jabatan • Model Karakteristik Pekerjaan & Motivasi Kerja • JDS & MPS
- Teknik Perancangan Ulang Jabatan • SIPA
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Peran departemen atau tim akan berubah seiring dengan perubahan lingkungan dan beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan baru
Artinya
Sifat dan lingkup pekerjaan seseorang /
anggota tim saat ini akan berubah, atau perlu diciptakan pekerjaan- pekerjaan baruPengertian Job Design Pengertian Job Design
Job design adalah spesifkasi isi, metode, dan hubungan berbagai pekerjaan untuk memenuhi tuntutan bisnis dan juga kebutuhan pribadi pemegang jabatan
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Tujuan dari Job design adalah:
- Untuk memenuhi tuntutan organisasi dari segi
efisienisi operasional, produktivitas, dan kualitas layanan
- Untuk memenuhi tuntutan organisasi dari segi
fleksisibieitais dan kemampuan melaksanakan
proses kerja horisontal, secara hierarkis, dan
terpisah-pisahUntuk memenuhi kebutuhan dari segi minat,
tantangan, dan preistaisi
- Untuk memastikan bahwa tanggung jawab tim
ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Kebutuhan-kebutuhan tersebut saling terkait satu sama lain Selain itu, Tujuan dari Job design , salah satunya adalah:
Untuk mengintegrasikan kebutuhan
individu karyawan dengan kebutuhan organisasiPengertian Job Design Pengertian Job Design
Dalam mendesain pekerjaan, kita merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan atau sekelompok pekerjaan
Seseorang mungkin melaksanakan tugas utama yang berisi sejumlah unsur atau fungsi yang terkait satu sama lain
Atau fungsi tugas diaplikasikan pada sebuah tim yang bekerjasama dalam sebuah ‘sel’ manufaktur, sebuah unit pelayanan pelanggan, atau berjejer sepanjang lini
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Dalam pekerjaan yang lebih rumit, individu mungkin harus melaksanakan beragam tugas yang saling terkait, dimana setiap tugas memiliki sejumlah fungsi
Demikian pula, sebuah tim, bisa menjalankan beragam tugas yang terkait satu sama lain Kompleksitas dalam sebuah pekerjaan merupakan pencerminan dari jumeah dan
ragam tugas, beragamnya keterampilan
yang digunakan, atau rangkaian dan lingkup
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Struktur internal sebuah tugas mengandung 3 unsur, yaitu:
- Perencanaan memutuskan apa yang
akan dilakukan, kapan waktu pelaksanaannya, dan berapa sumber daya yang dibutuhkan
- Peeaksisanaan
melaksanakan rencana
- Pengendaeian
memonitor kinerja dan perkembangannya, serta melakukan
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Sebuah pekerjaan yang terintegrasi secara menyeluruh, memasukkan pada masing-masing tugas yang tercakup Karyawan atau sekelompok karyawan yang telah
diberi atau menyepakati sasaran dalam hal
output (hasil), sasaran mutu, dan biaya, akan memutuskan mengenai:- Bagaimana pekerjaan dilakukan
- Mengatur sumber daya yang digunakan
- Melakukan pekerjaan
- Memantau hasilnya, kualitasnya, dan biaya
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Besarnya tanggung jawab sebuah pekerjaan diukur melalui besarnya wewenang yang dibutuhkan oleh individu atau tim untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan, antara lain:
1. Buat atau modifkasi pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut berisi tugas-tugas yang saling berhubungan secara logis. Bentuk unit-unit kerja secara alami
2. Apabila dilakukan dengan benar, pekerjaan tersebut harus memberikan kontribusi yang tepat dan terukur pada pencapaian sasaran departemen atau tim
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan, antara lain:
3. Pekerjaan tersebut harus cukup berarti --> maksudnya pekerjaan tersebut harus menuntut perhatian dan pemikiran penuh untuk melaksanakannya
4. Tuntutan pekerjaan, dalam hal upaya, konsentrasi, serta waktu, harus bisa dipenuhi oleh siapa pun yang mengerjakannya dengan irama kerja yang
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan, antara lain:
5. Tuntutan pekerjaan tidak boleh ditetapkan dibawah tingkat kemampuan normal rata- rata orang dan dibawah tekanan tidak semestinya
6. Namun demikian, apabila mungkin, ditetapkan pula ‘suatu ruang’ untuk mengakomodasi mereka yang memiliki kemampuan di atas rata-rata bisa mencapainya, dan mendapat penghargaan
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan, antara lain:
7. Tuntutan pekerjaan, kondisi diman pekerjaan tersebut dilaksanakan dan mesin,serta alat yang digunakan sebaiknya tidak membahayakan kesehatan atau menciptakan risiko kecelakaan
8. Sepanjang memungkinkan, sebaiknya pekerjaan tersebut memasukkan tugas-tugas perencanaan, pelaksanaan, dan
Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan,
antara lain:9. Tuntutan feksibilitas harus dipertimbangkan.
Pemegang pekerjaan bisa melakukan beragam pekerjaan, baik sebagai individu atau anggota tim, serta menguasai beragam keterampilan untuk bisa menyelesaikan tugas
10. Perlu diingat bahwa tuntutan pekerjaan akan selalu berubah, dan isi pekerjaan juga harus bisa diubah apabila perlu. Jadi, isi pekerjaan
tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang
sudah pasti, selamanyaPengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan,
antara lain:11. Pada akhirnya, yang penting bahwa desain pekerjaan harus memperhitungkan kemampuan dan minat karyawan yang akan melaksanakannya
12. Desain pekerjaan bisa dimodifkasi untuk menyesuaikan orang-orang yang tersedia
13. Desain pekerjaan juga harus bisa memperluas
dan memperbesar tanggung jawab karyawan, sehingga pada akhirnya akan ‘memperkaya’Pengertian Job Design Pengertian Job Design
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain pekerjaan, antara lain:
14. Pekerjaan yang memperbesar tanggung jawab karyawan bisa memotivasi karyawan dan menjadi basis untuk melakukan pengembangan dan peningkatan berkelanjutan
Pengertian JOB DESIGN Pengertian JOB DESIGN
(perancangan jabatan) (perancangan jabatan)
- Merupakan pengembangan dari analisis jabatan, terkait dengan upaya untuk memperbaiki efsiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan dan kinerja karyawan
- Memperhatikan hubungan antara teknologi dengan manusia
- Memfasilitasi pencapaian tujuan perusahaan, serta mengetahui kapasitas dan kebutuhan karyawan yang
Pengertian JOB DESIGN (perancangan jabatan) Pengertian JOB DESIGN (perancangan jabatan) Hal yang populer dalam Perancangan Jabatan, yaitu :
- Job enlargement (perluasan pekerjaan)
- Job enrichment (pengayaan pekerjaan
Pengertian Pengertian JOB DESIGN JOB DESIGN
(perancangan jabatan) (perancangan jabatan) Muatan Jabatan: Kemajemukan tugas,Otonomi tugas, Kompleksitas tugas,Kesulitas tugas, Identitas tugas Fungisi-fungisi Jabatan: Tanggung-jawab,Otoritas,Arus informasi,Metode-metode Kerja, Kebutuhan-kebutuhan koordinasi Hubungan-hubungan: Hubungan dengan jabatan lain Peluang-peluang kerjasama Kebutuhan-kebutuhan tim kerja
Pencapaian tugais: Produktivitas Efektivitas Efsiensi Reaksisi ksaryawan: Ketidakhadiran Kepuasan Perputaran karyawan
Umpan baeiks
3(tiga) hae penting yang haruis 3(tiga) hae penting yang haruis diperhatiksan daeam perancangan diperhatiksan daeam perancangan jabatan : jabatan :
1)
Hasil rancangan harus mencerminkan pemenuhan tuntutan lingkungan
2)
Mencapai hasil dan kepuasan pekerjaan yang maksimal
3)
Para pelaksana harus mampu berperan sebagai umpan balik Secara umum, perancangan jabatan yang baik dan tepat akan menghasilkan tingkat
efisiensi罓 efektiviitas罓 pirodkktiviitas罓 dan kepikasan kerja yang tinggi
Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan Jabatan Perancangan Jabatan 1. Fakstor ORGANISASIONAL Wahana utamanya adalah pendekatan yang bersifat mekanis.
“Gerakan Manajemen Ilmiah” yang dipelopori oleh F.W.Taylor, merupakan “Gerakan EFISIENSI”. Hasil temuannya dikenal sebagai “time and motion study” Contohnya : dalam satu hari setiap pekerja harus
dapat mencapai target produksi atau penelitian
dengan jumlah yang sudah ditentukanMelalui pendekatan ini, pekerja terdorong untuk
Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan
Jabatan Jabatan (lanjktan) Fakstor Organiisaisionae ….
Kelemahan pendekatan ini terletak pada aplikasinya. Contohnya : hanya cocok diterapkan pada pekerjaan spesialis dan repetitive, seperti di manufaktur dan pabrik produksi, bukan pada pekerjaan yang menuntut kreativitas dan inovasi seseorang
Faktor organisasional dalam merancang suatu jabatan adalah masalah arus dan kebiasaan-kebiasaan dalam melakukan pekerjaan
Pertimbangan organisasional dalam merancang jabatan
baru, mencakup juga hal-hal :- Pemilihan struktur organisasi
- Pola tanggung-jawab dan wewenang tugas
Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan
Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan
Jabatan Jabatan
2.Fakstor LINGKUNGAN
Mempengaruhi perancangan jabatan dimana pekerja beriteraksi dengan masyarakat sekitar Beberapa hal yang perlu diperhatikan, mencakup :
a. Jabatan seperti apa yang memang perlu diciptakan b. Tersedia atau tidaknya tenaga kerja pelaksana
c. Perlu tidaknya pemanfaatan teknologi
canggihFakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan Fakstor-fakstor yang Mempengaruhi Perancangan
Jabatan Jabatan
2.Fakstor PERILAKU
Sangat signifkan dalam meningkatkan mutu kehidupan berkarya seseorang di suatu organisasi
a) Keleluasaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawab akan berdampak pada kepuasan batin pekerja
b) Variasi tugas dan identitas kerja, juga mempengaruhi betah atau tidaknya seseorang dalam melakukan pekerjaan
c) Umpan balik, memberikan petunjuk atau
Perispekstif pada Perancangan Jabatan dapat Perispekstif pada Perancangan Jabatan dapat digoeongksan kse daeam 4(empat) ksategori : digoeongksan kse daeam 4(empat) ksategori :
1.Pendeksatan perisepisi
2.Pendeksatan jeniis kseeamin
3.Pendeksatan meksaniis
4.Pendeksatan motivaisionae Pendekatan persepsi dan jenis kelamin menjadi dasar dalam rancang bangun faktor manusia.
Fokus utamanya adalah pengintegrasian
antara manusia dan sistem mesin Pendekatan mekanis dan pendekatan motivasional menekankan masalah potensialPendeksatan meksaniistiis diksemuksaksan oeeh Pendeksatan meksaniistiis diksemuksaksan oeeh Taylor’s scientific management :
Taylor’s scientific management : Rekomendasi yang dikemukakan adalah sbb. :
- Pekerjaan harus dipelajari secara ilmiah (hal ini yang harus dilakukan pada proses analisis jabatan)
• Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga
para pekerja dapat efsien- Karyawan diseleksi untuk disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan (job desc dan job spec digunakan pada proses rekrut dan seleksi)
- Karyawan harus dilatih untuk melaksanakan suatu pekerjaan
- Kompensasi keuangan harus terkait secara
langsung dengan kinerja dan harus digunakan
Job Enrichment : isuatu pendeksatan Job Enrichment : isuatu pendeksatan motivaisionae motivaisionae
Job Enrichment (pengayaan pekerjaan) adalah
• Meningkatkan otonomi seseorang dalam mengatur
pekerjaannya• Diberi keleluasaan dan tanggung jawab yang lebih
besar dalam merencanakan kegiatannya dan kesempatan yang lebih luas untuk mengendalikan diri sendiri dalam melakukan berbagai aktivitas pekerjaannya Kunci kondisi psikologis yang penting bagi motivasi dan kepuasan adalah• Experienced meaningfullness (tingkat pemahaman)
- Knowledge of result (pengetahuan)
- Achievement (rasa berprestasi)
- Recognition (rasa pengakuan)
Perksembangan Perancangan Jabatan
Perksembangan Perancangan Jabatan
Pendekatan Engineering Pada masa Scientifc Management, penelitan jabatan melalui Motion &
Time Study (Taylor dan Gilbreth)
dengan tujuan yaitu memaksimumkan efsiensi pekerjaPendekatan Engineering Pendekatan Engineering
Job content dirancang dengan prinisip-
prinisip engineering:
- membagi pekerjaan menjadi komponen
terkecil mengurangi kebutuhan skill
- membuat pekerjaan bersifat repetitif
- mengurangi transportasi internal dan
handling time
- menyediakan kondisi kerja yang sesuai
- karyawan lebih spesialis
- mengatur produksi pada volume yang stabil
• mengikutkan bagian engineering dalam
Pendekatan Engineering Pendekatan Engineering
Ternyata membawa efek samping negatif : mutu kerja rendah, absenteeism, turnover tinggi ternyata rancangan jabatan berpengaruh pada produktivitas kerja, motivasi, moral pekerja
Tahun 1950-an mulai disadari akibat negatif Job Engineering adalah produktivitas IBM rendah Thomas Watson Sr. memperkenalkan Job Eneargement dan
Pendekatan Engineering Pendekatan Engineering
Job Enlargement :
memperluas isi pekerjaan secara horisontal, mengurangi spesialisasi
Job Rotation :
memindahkan karyawan pada berbagai jabatan Keberhasilan Job Enlargement dan Job
Rotation dan munculnya teori motivasi (Maslow&Herzberg) melahirkan Job
Perksembangan iseeanjutnya memuncueksan Perksembangan iseeanjutnya memuncueksan berbagai pendeksatan eainnya : berbagai pendeksatan eainnya : Job Enrichment Job Goae Setting Eneargeme Job nt Deisig n Job Engineering
Job Rotation
Pendeksatan Soisio-Teksniks
- perkembangan lebih lanjut dari Job Rotation dan Job Enlargement • berdasarkan teori motivasi Herzberg : untuk memotivasi karyawan, jabatan perlu diperkaya (enriched) sehingga memberi kesempatan untuk :
achievement – recognition – responsibility - advancement – growth Job Enrichment
Job Enrichment
Job Enrichment Job Enrichment
Jabatan diperkaya (enriched) secara vertikal sehingga:
- lebih banyak variasi kerja
- memerlukan pengetahuan/keterampilan lebih tinggi
- memberikan otonomi dan tanggung-jawab yang lebih besar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengontrolan pekerjaan
- memberikan kesempatan berkembang dan pengalaman kerja yang lebih berarti
Contoh Job Enrichment Contoh Job Enrichment
SEBELUM JOB ENRICHMENT SETELAH JOB ENRICHMENT
Tiap karyawan dirotasi pada semua mesin Tiap karyawan dirotasi hanya pada 2 mesin
Jika mesin rusak, operator memanggil petugas perawatan mesin
Karyawan mendapatkan latihan perawatan mesin (prefentif dan korektif) dan memperbaiki sendiri 2 mesin yang menjadi tanggung- jawabnya Operator mengganti sparepart sesuai jadwal menurut manual Operator menetapkan sendiri kapan blade akan diganti Mandor mengawasi operator dan melakukan tindakan korektif jika performansi kurang
Memberikan sistem feedback yang memberikan keterangan tentang hasil kerja, langsung
Contoh Job Enrichment lanjktan … Contoh Job Enrichment lanjktan …
SEBELUM JOB ENRICHMENT SETELAH JOB ENRICHMENT
Karyawan melaksanakan proses khusus terhadap tiap produk/benda kerja yang melewati mereka satu benda kerja digarap hingga selesai oleh satu kelompok (3-5 pekerja) khusus
Tugas karyawan ditentukan oleh supervisor/ mandor kelompok karyawan menetapkan sendiri pembagian tugas Mandor/inspector memeriksa mutu pekerjaan kelompok karyawan memeriksa sendiri mutu pekerjaan
Job Characteristics Job Characteristics
Job Enrichment juga belum sempurna, harus digunakan secara selektif , tidak mempertimbangkan kompleksitas manusia serta situasi yang harus dihadapi muncul pendekatan
Job Characteristics Pendekatan Job Characteristics
- mempertimbangkan hubungan karakteristik jabatan (job scope) terhadap motivasi
- dikembangkan oleh Hackman dan Oldham
• menunjukkan hubungan erat karakteristik
jabatan dengan situasi psikologis pekerja,
Pisiksoeogiis Kritiis
Haisie kserja Karyawan •Variaisi kseterampiean- •Identifksaisi tugais •Arti penting tugais
Pemahaman
tentang kserja
•Motivaisi kserja tinggi •Kinerja ksuaeitais tinggi •Kepuaisan terhadap kserja - Rendahnya tingksat ksetidakshadiran dan kseeuar maisuks
- Lingkungan (konteks) Sosial - Pengalaman masa lalu
- Situasi yang dihadapi Berarti, terdapat 3 penyebab utama munculnya persepsi, sikap, perilaku :
- Evaluasi terhadap kondisi (riil) lingkungan
- Pengalaman memegang jabatan di masa lalu
- Informasi tentang kondisi/corak lingkungan sosial (aspek ketiga sering menjadi yang paling berpengaruh) Dalam job design perlu diperhatikan social information selain karakteristik jabatan
- Impak pekerjaan terhadap karyawan maupun terhadap efektivitas
- Partisipasi dalam pemecahan masalah dan dalam
pengambilan keputusanDalam rangka mengubah iklim kerja sehingga interface
karyawan-teknologi-organisasi mampu meningkatkan QWL (walaupun bagaimana caranya dan bagaimana QWL yang baik belum cukup jelas kriterianya)- Perancangan kembali (redesign) proses teknis pekerjaan
- Pembentukan kelompok (team kerja) bersifat otonom dan mengatur diri sendiri
- turnover rate serta absenteeism tinggi pada saat nilai-nilai sosial masyarakat meningkat
- karyawan menuntut agar pekerjaan lebih berarti, gaji lebih baik, ada security, ada partisipasi dalam mengambil keputusan, dan otonomi dalam mengatur pekerjaan sendiri (misalnya : ritme kerja)
- tuntutan tersebut sulit dipenuhi karena proses produksi secara teknis tidak memungkinkan (assembly line)
- utuh
- benda kerja tidak bergerak antar individu, tetapi antar kelompok
- tiap kelompok mengerjakan 1 modul pekerjaan
- kelompok 5-12 orang, memilih sendiri supervisor, menetapkan sendiri :
- jadwal kerja
- pembagian tugas
- pengontrolan pekerjaan
- upah tidak individual, tetapi ada tarif kelompok,
dibagi sama rata kecuali supervisor- manusia berusaha mencapai sasaran dalam
- sasaran mengarahkan pikiran, perilaku, dan tindakan manusia menuju suatu arah
- berarti : cara individu bertindak sangat dipengaruhi sasaran (walaupun sasaran belum tentu tercapai)
Model Karakteristik Pekerjaan dari Model Karakteristik Pekerjaan dari
Otonomi ksaryawan Raisa tanggung jawab untuks haisie kserja Umpan baeiks Pengetahuan isebagai haisie akstivitais kserja Keksuatan ksary u/ berksembang
Arti ksomponen ksaraksteriistiks Arti ksomponen ksaraksteriistiks
Jabatan Jabatan
DIMENSI JABATAN
VARIASI SKILL Variasi kemampuan, keterampilan, bakat, yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
IDENTITAS Kelengkapan dan kejelasan tugas, sesorang bisa
TUGAS mengerjakan tugas dari awal hingga selesai dengan output yang jelas PENTINGNYA Pentingnya tugas, impaknya terhadap tugas(PERAN) TUGAS yang lain, juga terhadap Organisasi OTONOMI Tingkat kebebasan dalam melaksanakan tugas, misalnya dalam penentuan jadwal kerja, pengambilan keputusan, penentuan cara kerja, dll.
UMPAN BALIK Jelasnya informasi yang diterima pekerja tentang
Arti ksomponen ksaraksteriistiks Arti ksomponen ksaraksteriistiks Jabatan Jabatan
SITUASI PSIKOLOGIS (YANG KRITIS)
Merasa pekerjaan lebih Sejauh mana pekerja merasa berarti bahwa pekerjaannya penting dan berharga bagi Organisasi
Merasa bertanggung jawab Sejauh mana pekerja sebagai pribadi merasa bertanggung-jawab akan hasil yang dicapai
Mengetahui hasil yang dicapai Sejauh mana pekerja mengerti, se-
efektif apa ia telah bekerja melaksanakan tugasnyaArti ksomponen ksaraksteriistiks Arti ksomponen ksaraksteriistiks Jabatan Jabatan
Contoh : AHLI BEDAH
perlu berbagai jenis skill dan kemampuan
menangani pasien secara lengkap dari mulai sebelum pembedahan hingga setelah pembedahan
sangat otonom
output jelas : pasien sembuh, hidup, atau mati
penting, berkaitan dengan hidup dan mati
JDS & MPS JDS & MPS
Model ini digunakan dengan berbagai cara, antara lain
digunakan sebagai dasar merumuskan kuesioner Job Diagnoistic Survey (JDS), mengukur Job Enrichment atau nilai potensial jabatan untuk memotivasi, yang disebut MPS (Motivating Potentiae Score) :MPS ={Variasi Skill+Identitas Tugas+Pentingnya
Tugas}/3 + Otonomi+Umpan Balik Variasi skill, identitas tugas, pentingnya tugas, biisa isaja hieang tapi pekerjaan tetap menyenangkan Akan tetapi Otonomi dan Umpan-baeiks tidak boleh hilang ! JDS banyak digunakan mengukur karakteristik tugas tetapi belum mampu menjelaskan pengaruh nilai MPS terhadap kepuasan dan performansi kerjaTeksniks Perancangan Ueang Jabatan Teksniks Perancangan Ueang Jabatan
Dalam merancang suatu jabatan, yang selalu jadi pertanyaan adalah: “ apiakah piekerjaan yang harks dilakkkan
dalam jabatan itk terlalk rkmit/berat atak terlalk mkdah/ringan bagi piekerja??”
Perancangan ulang jabatan, dimaksudkan agar karyawan tidak mengalami kebosanan; jika pekerjaan berlangsung lama, dapat berakibat negatif terhadap kehidupan karyawan, seperti apatisme, tidak perduli, motivasi rendah, banyak keluhan, bahkan ada keinginan untuk
Arti ksomponen ksaraksteriistiks Arti ksomponen ksaraksteriistiks Jabatan Jabatan DIMENSI JABATAN
VARIASI SKILL Gabungkan beberapa tugas Kembangkan hubungan dengan klien
IDENTITAS TUGAS Gabungkan beberapa tugas Bentuk modul kerja yang utuh dan wajar
PENTINGNYA Bentuk modul kerja yang utuh dan wajar
(PERAN) TUGAS OTONOMI Kembangkan hubungan dengan klien Pengayaan isi jabatan secara vertikal UMPAN BALIK Kembangkan hubungan dengan klien Membuka saluran umpan balikContoh : Perbaiksan Job Deisign pada isebuah Contoh : Perbaiksan Job Deisign pada isebuah Departemen Store Departemen Store
VARIASI SKILL
Salesman diminta memikirkan dan menggunakan :
Cara menjual yang berbeda
Display (etalase) yang berbeda
Cara yang lebih baik untuk melakukan pencatatan
penjualanIDENTITAS TUGAS
Salesman diminta untuk :
Membuat catatan pribadi tentang volume penjualan dalam satuan uang
Membuat catatan tentang penjualan dan konsumen
Mempunyai dan mengatur display sendiri
Contoh : Perbaiksan Job Deisign pada isebuah Contoh : Perbaiksan Job Deisign pada isebuah
Departemen Store Departemen Store PENTINGNYA TUGAS Salesman diingatkan bahwa : Menjual produk merupakan tujuan utama Organisasi Appearance display penting bagi penjualan Bagi konsumen, mereka merupakan toko yang mempunyai reputasi
OTONOMI Salesman : Didorong untuk mengembangkan dan menggunakan cara
penjualan dan juga ritme kerja sendiri Diberi kebebasan untuk mengatur sendiri waktu kerja dan waktu istirahat masing-masing Didorong untuk memberikan saran perubahan pada semua fase kegiatan, baik kebijakan maupun operasi
Contoh : Perbaiksan Job Deisign pada isebuah Contoh : Perbaiksan Job Deisign pada isebuah
Departemen Store Departemen Store UMPAN-BALIK DARI PEKERJAAN Salesman disarankan untuk : Memiliki catatan penjualan sendiri Menghitung sendiri rasio Sales/Konsumen Menyadari bahwa terciptanya hubungan baik dengan konsumen sudah merupakan keberhasilan. Jika konsumen potensial pergi dengan membawa kesan baik tentang perusahaan dan karyawannya, sudah merupakan suatu keberhasilan
UMPAN-BALIK DARI PARA AGEN
Salesman didorong untuk : Saling memperhatikan dan saling bantu mengenai teknik penjualan Mencari sendiri informasi, baik dari atasan maupun dari bagian- bagian lain, mengenai segala hal yang berkaitan dengan jabatannya Meminta pendapat konsumen tentang barang-barang yang dijual, pelayanan, dll.
SOCIAL INFORMATION PROCESSING SOCIAL INFORMATION PROCESSING
APPROACH (SIPA)
Dilandasi pemikiran Salancik dan Pfefer, yang menyatakan
bahwa individu adalah organisme adaptif, menyesuaikan Sikap, Perilaku, Nilai, terhadap :PERANCANGAN BERSIFAT MAKRO PERANCANGAN BERSIFAT MAKRO
Qkality of Work-Life (QWL) Tidak dilandaskan pada teori tertentu dan tidak
menyarankan penggunaan metode/teknik tertentu,
perhatian QWL lebih pada iklim kerja keseluruhan QWL lebih memperhatikan iklim kerja secara keseluruhan, seperti :PERANCANGAN BERSIFAT MAKRO PERANCANGAN BERSIFAT MAKRO Pendeksatan Soisio-Teksniks
Sering dianggap sama dengan QWL, padahal sebenarnya berbeda : pendekatan Sosio- Teknik didasarkan pada Teori Sistem
Mempelajari interface sistem teknologi dengan sistem sosial, dalam bentuk
PERANCANGAN BERSIFAT MAKRO PERANCANGAN BERSIFAT MAKRO Pendeksatan Soisio-Teksniks
contoh : Proyek Volvo – Swedia
Pendeksatan Soisio-Teksniks Pendeksatan Soisio-Teksniks contoh : Proyek Volvo – Swedia Diperbaiki dengan cara : produksi dibagi menjadi modul-modul kerja yang
Pendeksatan Penetapan Saisaran (Goae Pendeksatan Penetapan Saisaran (Goae
Setting) Setting) Dimulai oleh Edwin A.Locke (1968) yang menunjukkan peran niat terhadap perilaku Menarik kesimpulan bahwa :
rangka memuaskan keinginan dan emosinya
Pendeksatan Penetapan Saisaran (Goae Setting) Pendeksatan Penetapan Saisaran (Goae Setting) Impaks Pendeksatan Penetapan Saisaran :
Sasaran yang spesifk lebih baik daripada sasaran yang kabur (vague) atau umum
Sasaran yang sulit (menantang) lebih baik daripada sasaran yang mudah (asalkan masih memungkinkan dicapai)
Sasaran seorang individu dimana pada perumusannya ia ikut berpartisipasi, lebih baik daripada sasaran dimana individu itu tidak terlibat dalam perumusannya, dan hanya berkewajiban mencapai/menyelesaikannya individu merasa ikut “memiliki” sasaran
Adanya umpanbalik (feedback) yang obyektif mengenai pencapaian sasaran lebih baik daripada tidak ada feedback / feedback yang tidak tentu
Management by Objective (MBO) Management by Objective (MBO) merupakan pendekatan untuk membuat perencanaan, merancang pengendalian, dan sistem kerja secara keseluruhan
1960-an, Drucker, yang menyatakan bahwa penetapan sasaran secara sistematis dan penilaian karyawan dengan membandingkannya dengan pencapaian sasaran akan mengakibatkan
meningkatnya prestasi organisasi dan kepuasan
karyawan. merupakan pendekatan top-down :
◦ top management menetapkan sasaran organisasi secara keseluruhan
◦ mempersiapkan organisasi/anggotanya untuk mengimplementasikan MBO
Management by Objective (MBO) Management by Objective (MBO) ◦ menetapkan obyektif individu, mulai dari posisi
puncak hingga posisi paling rendah, secara
bersama, antara individu dan atasannya◦ penilaian terhadap individu berdasarkan keberhasilannya mencapai sasaran yang telah ditetapkan
penilaian periodik, 4 kali dalam setahun, dan setiap akhir tahun :
◦ penilaian bersifat diagnostik : untuk menemukan penyebab hambatan, dan untuk memberikan hukuman ataupun penghargaan
◦ berdasarkan penilaian ditetapkan perubahan (sasaran, rencana keseluruhan, maupun rencana individual)