contoh pidato tentang sosial budaya

contoh pidato tentang sosial budaya
Diposkan oleh Elzane bella Ramandha di 05.08

Assalamu'alaikum

wr.wb.

Yangkamihormati
bapak
kepala
sekolah.
Yang
Kami
hormati
bapak
wali
kelas.
Yang
kami
hormati
pula

bapak
dan
ibu
guru
kami.
Juga
teman-teman
semua
yang
saya
cintai.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan
yang baik ini kita dapat berkumpul bersama di tempat ini, ber-muwajahah di
tempat ini. Tidak lupa juga, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada
sahabat-sahabatnya, juga kepada para tabi’it dan tabi’atnya, dan kepada kita
semuanya selaku umatnya yang patuh terhadap semua ajaran-ajarannya. Amiin.
Bapak/Ibu juga teman-teman sekalian, sebelumnya marilah kita sebagai generasi
penerus kiranya perlu merenungi kembali makna dari sumpah pemuda dengan

jiwa dan semangat kebangsaan serta keinginan bersatu yang tinggi. Tapi apakah
ikatan kita sebagai sebuah bangsa sudah kuat dan kokoh? Ini perlu jadi renungan
para tokoh bangsa. Ketika tanah air ini aman‐aman saja, apakah semangat
nasional jadi luntur, semangat kebangsaan kita ikut menjadi pudar?
Bapak/Ibu juga teman-teman sekalian, Sudah bukan menjadi rahasiah umum,
kalau kebangkitan atau kemerosotan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh
semangat pemuda - pemudanya di setiap negara tersebut. Ada banyak sejarah
yang membuktikan ketika kekuatan para pemuda yang bersatu padu dapat
menggulingkan
kekuasaan
yang
sangat
kokoh
sekalipun.
Teman-teman sekalian, kita juga tidak bisa menutup mata dari kondisi sekarang ini
yang begitu sangat memprihatinkan, dimana kita sering melihat diberbagai media,
baik cetak maupun elektronik, banyak para pemuda bentrok karena perbedaan
paham, banyak generasi muda yang mencoreng dirinya sendiri sebagai penerus

bangsa dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna dan dilarang oleh agama

maupun hukum. seperti pecandu narkoba, dan bertindak semaunya tanpa berfikir
rasional dan bertindak tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan dari
tindakannya itu. Banyak alasan yang mereka kemukakan sebagai pembelaan diri,
tetapi sebagai kaum pemuda yang menjadi harapan bangsa seharusnya selalu
melihat kedepan dengan segala kemampuanya dan berusaha dengan sebaik
mungkin agar bisa menjadi kebanggaan baik didalam keluarga maupun
lingkungannya,
juga
mengabdi
kepada
agama
dan
bangsa.
Teman-temanku sekalian, sudah sewajarnya bila kita sebagai generasi penerus
membenahi kembali tatanan yang sekarang sudah mulai luntur ini, marilah kita
sebagai pemuda, menyusunnya kembali agar bangsa ini tidak menjadi lebih
hancur lagi, demi kita, anak cucu kita dan demi bangsa ini. Marilah kita jungjung
kembali demokrasi kita yang sudah mulai luntur dengan bersatu padu
membangun kembali bangsa ini agar tercipta kembali kerukunan yang dulu pernah
menjadi satu kebanggaan bangsa ini. yaitu rukun serta sopan santun...

Maka dari itu, marilah kita sudahilah semua kegiatan -kegiatan yang dapat
merusak diri kita sendiri, Jauhi semua hal-hal yang dilarang oleh agama maupun
hukum
Teman-temanku sekalian, sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta.
Berikanlah hak-hak anak cucu kita berupa warisan yang berupa hasil perbuatan
kita dimasa muda sekarang ini, yang tentunya akan memberikan satu kenyamanan
bagi
penerus-penerus
kita
kelak.
Bapak/Ibu juga teman-teman sekalian, terimakasih atas semua perhatian