PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014. pdf

LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGENALAN ALAT BANTU PENGUKURAN (MEASUREMENT
TOOLS) DI SMK NEGERI 1 SIRANDORUNG
KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Disusun Oleh :
Eswanto, ST., M.Eng

NIDN : 0111128404

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
November, 2014

HALAMAN PENGESAHAN
PEGABDIAN MASYARAKAT
Judul Pengabdian


Data Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Fakultas /Jurusan
d. Jabatan Fungsional
e. Program Studi
f. Nomor Hp.
g. Alamat surel (e-mail)
Bentuk Kegiatan
Lokasi Pengabdian
Waktu pengabdian
Biaya pengabdian
Asal biaya

: Pengenalan Alat Bantu Pengukuran (Measurement
Tools) di SMK Negeri 1 Sirandorung

:
:
:

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Eswanto, ST., M.Eng
0111128404
Teknologi Industri/ Teknik Mesin
Tenaga Pengajar
Teknik Mesin
085725741755
eswanto@itm.ac.id
Ceramah Ilmiah dan praktek
SMK 1 Sirandorung Kab. Tapanuli Tengah
13.45 s/d 17.35

Rp. 1.953.300,_
Institusi

i

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT sang penguasa segala kehidupan dan kematian,
tempat kelak kita mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan selama di dunia dan
karena rahmat, hidayah dan karunia-Nya pulalah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir
kegiatan pengabdian masyarakat yang telah selesai dilaksanakan di sekolah SMK Negeri 1
Sirandorung kabupaten tapanuli tengah sumatera utara, dimana pengabdian masyarakat ini
berjudul Pengenalan Alat Bantu Pengukuran (Measurement Tools).
Begitu banyak hal baru dan menarik yang diperoleh selama proses pengerjaan
pengabdian masyarakat ini, mulai dari surat menyurat dari institusi ITM ke daerah tempat
pengabdian sampai dengan waktu perjalanan begitu sangat menantang andrenalin karena
letak geografisnya berbukit-bukit, jalan rusak,antrian kendaraan, yang dapat ditempuh selama
10 jam perjalanan dari kota medan. Kondisi tersebut akan hilang seketika pada saat sampai
ditempat tujuan karena masyarakatnya flural dan ramah ditambah lagi keindahan daerah
tersebut yang dikelilingi oleh pantai pesisir dan bukit-bukit yang masih hijau.
Pada kesempatan ini penulis telah banyak mendapatkan semangat dan dukungan

ataupun bantuan dalam bentuk moril ataupun materil dari berbagai pihak hingga
terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini, dimana kegiatan ini sebagai wujud dari
salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh setiap dosen.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyusun laporan akhir pengabdian
masyarakat ini tidak terlepas dari bantuan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibunda ,Ayahanda dan Istri penulis tercinta atas do’a yang tiada henti-hentinya.
2. Ketua Yayasan dwiwarna Medan dalam hal ini Institut Teknologi Medan
3. Bapak Ir.Mustafa, MT sebagai Ketua LPM-ITM yang selalu memberi arahan format
kegiatan pengabdian
4. Bapak Prof.,Dr.,Ir.,Ilmi ,M.Sc selaku Rektor ITM
5. Ir.Nurdiana,MT selaku Ketua jurusan teknik mesin, terimakasih atas dukungannya
6. Ir.Riana Puspita,MT sebagai Dekan FTI, terimakasih atas dukungannya
7. Bapak Syafaruddin Siregar, S.Pd (kepala sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung)
8. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu di
sini.

ii

Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa laporan pengabdian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf serta
menerima kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk kita bersama..
Akhir kata hanya Allah SWT jualah pemilik kesempurnaan itu tempat penulis mohon
petunjuk dan harapan, semoga tulisan laporan akhir pengabdian ini dapat bermanfaat
terutama bagi penulis sendiri dan juga seluruh pembaca. Amin ya Robbal allamin.

November, 2014

Eswanto, ST., M.Eng

iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................................

i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................


ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

iv

SUSUNAN ACARA .........................................................................................................

v

RINGKASAN ...................................................................................................................

vi

BAB I.

PENDAHULUAN .........................................................................................

1


1.1. Latar Belakang......................................................................................

1

1.2. Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ............................................

2

1.3. Manfaat Kegiatan Pengabdian Masyarakat ..........................................

2

TARGET DAN LUARAN ...............................................................................

3

2.1. Target Kegiatan ......................................................................................

3


2.2. Luaran Kegiatan .....................................................................................

3

BAB III. METODE DAN LOKASI PELAKSANAAN ..................................................

4

3.1. Metode Pelaksanaan ...............................................................................

4

3.2. Lokasi Pelaksanaan.................................................................................

4

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................

5


4.1. Hasil dan Pembahasan Kegiatan ..............................................................

5

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................

6

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................

6

LAMPIRAN – LAMPIRAN ...............................................................................................

7

BAB II.

Lampiran 1. Modul Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Lampiran 2. Penggunaan dana kegiatan Pengabdian Masyarakat

Lampiran 3. Surat Permohonan LPM ke SMK 1
Lampiran 4. Surat Balasan Permohonan SMK 1 ke LPM
Lampiran 5. Surat Tugas LPM-ITM
Lampiran 6. Surat Keterangan selesai Pengabdian LPM-ITM
Lampiran 7. Surat Keterangan selesai Pengabdian SMK 1
Lampiran 8. Daftar Hadir Kegiatan

iv

SUSUNAN ACARA
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JUDUL: “PENGENALAN ALAT BANTU PENGUKURAN (MEASUREMEN TOOLS)”
SMK NEGERI 1 SIRANDORUNG KABUPATEN TAPANULI TENGAH – SUMATERA UTARA

WAKTU
(WIB)
13.45 – 14.00
14.00 – 14.05
14.05 – 14.15
14.15 – 14.25

14.25 – 14.35
14.35 – 16.00

ACARA

KETERANGAN
Guru SMK N 1 sirandorung
MC: Juli Abdi Manalu
Tommy Gabriel Purba
Sulasfriandi panjaitan, S.Pd
Syafaruddin Siregar, S.Pd
Narasumber : Eswanto, ST., M.Eng
Moderator:Awaluddin batubara, S.Pdi

16.00 - 16.45

Registrasi peserta
Pembukaan
Kata sambutan ketua Osis
Kata sambutan wakasek kesiswaan
Kata sambutan kepala sekolah
Penyajian materi dan diskusi:
“ Pengenalan alat bantu
pengukuran (measurement tools)”
Praktek Penggunaan alat ukur

16.45 – 16.55

Pemberian cendramata

16.55 – 17.10
17.10 – 17.35

Penutupan
Pembagian Serifikat

v

-Eswanto, ST., M.Eng
-Awaluddin batubara, S.Pdi
-Narasumber dengan Kepala sekolah
-Kepala sekolah dengan Narasumber
-MC
-Guru SMK N 1 sirandorung

RINGKASAN
Pengukuran memberikan arti penting bagi manusia untuk menggambarkan berbagai
fenomena alam dalam bentuk kuantitatif atau angk. Mengukur adalah membandingkan parameter
pada objek yang diukur terhadap besaran yang telah distandarkan, sedangkan pengukuran
merupakan suatu usaha untuk mendapatkan informasi deskriptif-kuantitatif dari variabel-variabel
fisika dan kimia suatu zat atau benda yang diukur, misalnya panjang 1m atau massa 1 kg dan
sebagainya. Pengukuran merupakan salah satu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
manusia sehari-hari, terlebih bagi mereka yang bergerak dibidang pengukuran ataupun kalibrasi
alat ukur. Dunia pendidikan adalah merupakan awal mula pengetahuan pengukuran yang harus
diterapkan kepada para peserta didik. Pengetahuan tentang alat ukur bantu mutlak diperlukan
terlebih bagi para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), misalnya penggunaan alat ukur
micrometer,dept micrometer, feeler gauge, vernier caliper dll, sehingga ketika para siswa tersebut
telah menyelesaikan pendidikan menengah dan akan memasuki dunia kerja, maka siswa tersebut
telah mempunyai salah satu nilai kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja/industry, karena
salah satu tujuan sekolah menengah kejuruan adalah mempersiapkan lulusan yang siap pakai di
dunia kerja, baik mereka yang akan membuka usaha sendiri maupun yang akan bekerja disuatu
industri.

vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
SMK Negeri 1 Sirandorung berdiri sejak tahun 2009, merupakan salah satu
sekolah yang ada di sebuah kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah
Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan ini berada di kelurahan
Bajamas. Kecamatan ini terletak 20 km disebelah utara kecamatan barus atau 100
km dari Pandan, ibukota Kab. Tapanuli Tengah. Perjalanan darat dari Pandan dapat
ditempuh sekitar 3 jam atau sekitar 45 menit perjalanan dari Barus. Sirandorung
merupakan bagian dari Kecamatan Manduamas yang dimekarkan pada tahun 2005.
Mengukur adalah membandingkan parameter pada objek yang diukur terhadap
besaran yang telah distandarkan, sedangkan pengukuran merupakan suatu usaha
untuk mendapatkan informasi deskriptif-kuantitatif dari variabel-variabel fisika dan
kimia suatu zat atau benda yang diukur, misalnya panjang 1m atau massa 1 kg dan
sebagainya. Pengukuran merupakan salah satu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan
dari kegiatan manusia sehari-hari, terlebih bagi mereka yang bergerak dibidang
pengukuran ataupun kalibrasi alat ukur. Dunia pendidikan adalah merupakan awal
mula pengetahuan pengukuran yang harus diterapkan kepada para peserta didik.
Pengetahuan tentang alat ukur bantu mutlak diperlukan terlebih bagi para siswa
sekolah menengah kejuruan (SMK), misalnya penggunaan alat ukur micrometer,dept
micrometer, feeler gauge, vernier caliper dll, sehingga ketika para siswa tersebut

telah menyelesaikan pendidikan menengah dan akan memasuki dunia kerja, maka
siswa tersebut telah mempunyai salah satu nilai kompetensi yang dibutuhkan oleh
dunia kerja/industri.
Pengukuran memberikan arti penting bagi manusia untuk menggambarkan
berbagai fenomena alam dalam bentuk kuantitatif atau angka. Lord Kelvin
menyatakan : “Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta
menyatakannya dalam bentuk angka, maka anda mengerti apa yang anda bicarakan.
Tetapi bila anda tidak dapat mengukurnya dan tidak dapat menyatakannya dalam
bentuk angka, maka pengetahuan anda memuaskan atau mengecewakan”.

1

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peran perguruan tinggi sangat
diperlukan demi mensukseskan dan menghasilkan lulusan sekolah kejuruan yang
mempunyai nilai kompetensi sesuai bidang keahlian. Oleh karena itu Institut
Teknologi Medan melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) mengambil
peran untuk memberi pengenalan dasar berkaitan dengan pengukuran atau
penggunaan alat ukur bantu, melalui metode ceramah ilmiah dan praktek
penggunaannya.
1.2. Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi pengetahuan dasar
tentang pengukuran khususnya bagi siswa/siswi baru (kelas X) dan juga siswa/siswi
kelas XII sehingga dapat memberikan nilai tambah/kompetensi bagi para siswa/siswi
SMK Negeri 1 Sirandorung khususnya berkaitan dengan instrumentasi, uraian
subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini
Kompetensi/
Subkompetensi

KriteriaUnjuk
Kerja

Lingkup Belajar

Menggunakan
alat bantu dan
alat ukur
sederhana

Alat ukur bantu
dapatdigunakan
sesuai dengan
fungsinya,cepat,
dan tepat

Micrometer,feeler
gauge,dept
micrometer,ruller
dll

Materi Pokok Pembelajaran
Pengetahuan
Pengetahuan
Ketrampila
Ketrampila
Alat
ukurbantu Penggunaan alat
dan alat sederhana ukur micrometer,
untuk
siswa feeler gauge,dept
SMK1Sirandorung micrometer,ruller
dll

1.3. Manfaat kegiatan Pengabdian Masyarakat
Dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak yang
terlibat, seperti:
1. Peserta Kegiatan
Setelah mengikuti, mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan
belajar yang ada pada modul, diharapkan siswa/siswi SMK Negeri 1
Sirandorung sebagai peserta kegiatan ceramah ilmiah pengenalan alat ukur
bantu mampu menggunakan alat ukur bantu dan alat ukur sederhana sesuai
dengan fungsinya, cepat, dan tepat.
2. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
harus dilakukan oleh setiap dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi sebagai
wujud kepedulian dan pengabdian terhadap pendidikan di lingkungan
masyarakat indonesia.
2

BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1. Target Kegiatan
Pada kegiatan ini target yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan
dasar tentang alat ukur dan keterampilan dalam menggunakan alat pengukuran bagi
siswa-siswi SMK Negeri 1 Sirandorung, khususnya untuk alat ukur bantu seperti
micometer, feeler gauge, ruller, dial indicator, dept micrometer, out side micrometer,
inside micrometer,Large inside diameter micrometer, sehingga diharapkan
siswa/siswi mampu untuk mengaplikasikannya di dunia kerja.
2.2. Luaran Kegiatan
1.

Siswa/siswi mampu mengenal alat-alat pengukuran dan fungsinya.

2.

Siswa/siswi mampu membaca alat ukur bantu dan mengaplikasikannya.

3.

Membantu sekolah dalam transfer ilmu ke peserta didik khususnya teori
tentang alat ukur, karena disekolah mitra (SMK Negeri 1 Sirandorung)
bahan/alat praktikum pengukuran masih kurang memadai.

4.

Sebagai bentuk kerjasama perguruan tinggi dengan sekolah dalam
pengembangan mutu lulusan sekolah kejuruan.

3

BAB III
METODE DAN LOKASI PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan
Metode

yang

digunakan

dalam

pelaksanaan

kegiatan

ini

adalah

orasi/ceramah, diskusi, dan praktek penggunaan alat ukur, materi yang
disampaikan diantaranya meliputi :
1.

Pengenalan jenis-jenis alat ukur secara umum.

2.

Pengenalan alat ukur konvensional dan digital

3.

Menjelaskan fungsi dan kegunaan alat ukur serta cara membacanya

4.

Praktek menggunakan alat ukur

5.

Cara kalibrasi alat ukut

Dalam kegiatan ini pemateri/narasumber menggunakan metode ceramah
maupun diskusi serta praktek cara menggunakan alat ukur yang benar dan kemudian
peserta langsung mempraktekannya satu persatu yang juga akan dibantu oleh satu
orang guru otomotif dalam memeriksa hasil kerja siswa.

3.2. Lokasi Pelaksanaan
Lokasi pelaksanaan kegiatan ceramah ilmiah dilaksanakan di sekolah SMK
Negeri 1 Sirandorung kabupaten Tapanuli Tengah. Pemilihan lokasi didasarkan atas
permintaan dari pihak sekolah karena kegiatan ini dilakukan setelah proses belajar
mengajar (PBM) rutin pagi hari dilaksanakan dan supaya tidak mengganggu kegiatan
PBM guru dan siswa.

Gambar lokasi pengabdian SMK Negeri 1 Sirandorung
4

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan Kegiatan
Dalam kegiatan ini pelaksana/pemateri kegiatan pengabdian masyarakat dalam
bentuk ceramah ilmiah pengenalan alat bantu pengukuran di sekolah SMK Negeri 1
Sirandorung

kabupaten

Tapanuli

Tengah,

dilakukan

oleh

Bapak

Eswanto,ST.,M.Eng dosen jurusan teknik mesin Institut Teknologi Medan atas
rekomendasi dari ketua lembaga Pengabdian Masyarakat-ITM.
Berdasarkan hasil kegiatan dan sudah dilaksanakan pada hari rabu tanggal 05
November 2014 berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan, terlihat bahwa
antusias siswa/siswi SMK Negeri 1 Sirandorung yang mengikuti ceramah ilmiah
tersebut merasa senang dan puas setelah mengikuti kegiatan tersebut, karena saat
kegiatan selain ceramah/orasi ilmiah peserta langsung mempraktekan cara
penggunaan alat ukur, dimana sebagian peralatan yang tidak tersedia dari sekolah
SMK Negeri 1 Sirandorung di bawa dari kampus ITM. Pada kegiatan ini selain
ceramah ilmiah juga dilakukan praktek pengukuran yang dilakukan oleh setiap
peserta dan didampingi oleh satu guru bidang otomotif dari sekolah itu sendiri,
sedangkan pemateri juga ikut memandu para siswa/siswi dalam memberikan contoh
penggunaan alat ukut yang baik dan benar dan sudah distandarkan oleh badan
standar internasional yang dikenal dengan satuan internasional (SI). Selain memberi
pemahaman tentang cara-cara penggunaan alat ukur narasumber juga menjelaskan
tentang cara kalibrasi alat ukur yang didasarkan pada kalibrasi alat ukur secara
umum, sehingga kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagi nilai tambah bagi
siswa/siswi baru maupun yang akan mengikuti praktek kerja indistri (PRAKERIN).
Diakhir kegiatan yang juga dihadiri oleh kepala sekolah dan sudah selesai
dilaksanakan ini kepala sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung juga berpesan kepada
nara sumber sebagai perwakilan dari kampus ITM agar sesering mungkin dari
kampus ITM untuk memberikan kegiatan-kegiatan yang serupa, agar ada kerjasama
yang terus berlanjut antara sekolah dengan perguruan tinggi, khususnya dengan
Institut Teknologi Medan.

5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat di dunia pendidikan
yang telah dilakukan yaitu dalam bentuk ceramah ilmiah pengenalan alat ukur
bantu di sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung kabupaten Tapanuli Tengah pada
tanggal 05 november 2014 diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Siswa/siswi peserta kegiatan mampu menggunakan alat ukur bantu dan
alat ukur sederhana sesuai dengan fungsinya.
2. Peserta dapat memahami fungsi dan kegunaan alat ukur, sehingga dapat
digunakan sebagai acuan ketika akan melakukan praktikum
3. Sebagai pengetahuan dasar ataupun tambahan bagi siswa/siswi yang akan
melaksanakan praktek kerja indistri (PRAKERIN).
4. Sebagai bentuk dari tridarma perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian
masyarakat pada dunia pendidikan menengah kejuruan
5. Adanya kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dan sekolah
5.2. Saran
Manfaat dari hasil kegiatan ini langsung dapat dirasakan oleh para peserta.
Selain itu, diharapkan juga untuk masa-masa mendatang program pengabdian ini
dapat diupayakan keberlanjutannya untuk menjalin ataupun mempertahankan
kerjasama dan membatu menciptakan tenaga lulusan Sekolah kejuruan yang
memiliki keahlian dan kompetensi sesuai bidangnya.

DAFTAR PUSTAKA
Holman .J.P. (1985) “engineering instrumentation Method” Mc Graw Hill
Morris. Alan S. (2001) “Measurement and Instrumentation Principles”3rdEd
Sapiie S., Nishino O. 1979. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta :
Pradnya Paramita.
Warsito S. (1988). Teknik Ukur dan Piranti Ukur. Jakarta : Penerbit PT Elex
Media Komputindo
www.tapteng.go.id

6

MODUL
PENGENALAN ALAT BANTU PENGUKURAN
(MEASUREMENT TOOLS)

Oleh :
Eswanto, ST., M.Eng

JURUSAN TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2014

1

PENGENALAN
MEASUREMENT TOOLS
(ALAT BANTU UKUR)
I.

MICROMETER.
Micrometer ialah alat ukur yang presisi dengan ketelitian pengukuran seperseribu

inch. Berdasarkan penggunaannya ada tiga tipe micrometer, yaitu :
1.

OUT SIDE MOCROMETER
Out. side micrometer adalah type micrometer yang digunakan untuk mengukur
diameter luar komponen

Gambar 1. Out Side Micrometer
Cara pemakaian :
1.

Pegang frame dengan tangan kiri, tempelkan secara perlahan objek dengan anvil
micrometer.

2.

Dengan menggunakan tangan kanan, putar ratchet stop searah jarum jam sampai
objek tertekan diantara spinder dan anvil.

3.

Jika thimble sudah tidak bisa diputar maju, selanjutnya putar ratchet stop 1 dan 2
kali putaran, kemudian lakukan pembacaan hasil pengukuran pada sleeve dan
thimble.

2

Gambar 2. Cara pemakaian out side micrometer
Cara pembacaan :
1. Dimisalkan dalam gambar micrometer scale, terbaca pada sleeve garis terbesar di
angka 5 mm.
2. Terlihat bahwa akhir pembacaan pada sleeve lebih 0.5 mm pada tanda garis.
3. Pada scale timble terbaca 0.28 mm.
4. Total pembacaan = (5 + 0.5 +0.28) mm = 5.78 mm.

Gambar 3. Cara pembacaan
Cara penyetingan :
a) Jika tanda 0 pada thimble menyimpang dari garis lebih kecil dari dua garis pada
base line di sleeve maka kunci spindlee dengan clamp. Pasang kunci pada sleeve
seperti di bawah ini. Putar sleeve sampai tanda 0 pada thimble menjadi segaris
dengan base line sleeve.

Gambar 4. Cara penyetingan

3
b) Jika tanda 0 pada thimble menyimpang lebih dari dua dan garis pada base line
disleeve maka kunci spindle dengan clamp. Pegang kedua frame dan thimble dengan
tangan kiri, pasang kunci pada lubang ratchet screw (seperti gambaar di bawah ini)
kemudiaan putar thimble sehingga tanda 0 segaris dengan base line pada sleeve.
Kemudian kencangkan ratchet screw dengan kunci.

Gambar 5. Cara penyetingan
2.

INSIDE MICROMETER

Inside micrometer digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu
komponen,Inside micromeeter mempunyai dua tipe, yaitu :
1. Small Inside Diameter Micrometer.

Gambar 6. Small Inside Diameter Micrometer .
2. Large Inside Diameter Micrometer.
Pada alat ini pembacaan hasil pengukuran caranya sama dengan out side
micrometer.

Gambar 7. Large Inside Diameter Micrometer .

4
3. Dept Micrometer.
Dept micrometer digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau alur suatu bends.

Gambar 8. Dept micrometer.
Cara pemakaian :
Tempatkan dasar micrometer rapat-rapat pada permukaan yang flat dan putar thimble
ke bawah sampai pin meeenyentuh dasar lubang. Kemudian baca hasil pengukuran.

Gambar 9.Cara pemakaian Dept micrometer

5
II.

FEELER GAUGES
Feeler gauges adalah alat ukur yang presisi di mana digunakan untuk mengecek
clearance yang kecil.

a. Gambar Standar Feeler gauges

b. Gambar Stepped Feeler gauges

Gambar 10. Feeler gauges
Dalam menggunakan feeler gauge ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Bersihkan sebelum dan sesudah menggunakan feeler gauge
2. Jangan menggunakan feeler gauge yang bladenya rusak atau patah
3. Ketika memasukkan feeler gauge pada clearance, masukkanlah sisi samping blade
4. Pastikan dalam memasukkan gauge blade tepat pada clearance

Gambar 11. Cara Pemakaian Feeler Gauge
III. VERNIER CAL IPER
Vernier caliper adalah alat ukur yang terdiri dari caliper dan skala.

Gambar.12
Vernier Caliper.

6
Vernier caliper biasanya digunakan untuk 3 pengukuran, antara lain :
1. Mengukur diameter luar.

Gambar 13. Mengukur Diameter Luar.
2. Mengukur diameter dalam.

Gambar 14. Cara mengukur diameter dalam
3. Mengukur kedalaman.

Gambar 15. Mengukur Kedalaman.

7
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan vernier caliper baik untuk mengukur
diameter luar, diameter dalam maaaupun kedalaman, yaitu :
1. Mengukur Diameter Luar.
Letak dari obyek ke dalam diameter jaws pada vernier calipeer, jangan mengukur
dengan ujung jaws karena silinder akan miring sehingga akan memperbesar hasil
pengukuran. Gambar 17. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.

Gambar 16. Contoh mengukur diameter luar

Gambar 17. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.

8
2. Mengukur Diameter Dalam.
Masukkan bills selurruhnya ke benda yang diukur, pastikan bahwa bills contact dengan
permukaan yang diukur dan dibaca hasil pengukurannya.

SALAH

BENAR

Gambar 18. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.
3. Mengukur kedalaman
Dalam mengukur kedalaman tidak diperbolehkan ujung dari alat ukur miring. Ujung
alat ukur harus rata dengan benda kerja. Seperti gambaar di bawah ini :

SALAH

BENAR

Gambar 19. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.

Cara pembacaan vernier caliper :
1. Dalam gambar terlihat bahwa titik nol berada antara 23 dan 24 maka dibaca 23 mm.
2. Dalam gambar terlihat bahwa gariss yang bertemu diangka 5 maka ditambah 0.5 mm.
3. Total pembacaan : 23 + 0.5 = 23.5 mm.

Gambar 20. Cara Pembacaan Vernier Caliper.

9
IV. RULLER
Ruller atau mistar adalah alat ukur yang paling sederhana yang digunakan untuk
mengukur panjang. Mistar yang sering dipakai ada dua tipe, yaitu :
1. Straight Ruller
Straight rule banyak terlihat dari bahan stainless steel. Straight rule dengan sistem
metrik merIggunakan satuan milimeter sedangkan untuk sistem Inggris menggunakan
satuan inch. gambar spesifikasi ruller sebagai berikut :

Gambar 21. spesifikasi ruller/mistar
2. Flexible Steel Tape Ruller
Mistar tipe ini berbentuk gulungan sehingga apabila tidak digunakan maka mistar
akan tetap tergulung di dalamm tempatnya. Mistar ini terbuat dari baja tipis yang
mempunyai tinggkat kelenturan yang tinggi. Mistar tipe ini biasanya digunakan untuk
mengukur ketinggian dan keliling lingkaran suatu benda, sebagaimana terlihat pada
gambar 22 berikut:

Gambar 22. Flexible steel tape ruller

10
V.

DIAL INDICATOR
Dial indicator adalah suatu alat ukur posisi yang secara mekanikal memperbesar
gerakan axial daari spindel yang sangat kecil dan diteruskan ke pointer.

Gambar 23. Dial indicator
Pada alat ukur Dial indicator ini fungsinya dapat digunakan untuk mengukur :
1. Bend of a crankshaft (kelengkungan poros engkol)
2. Run out of a brake rotor (keausan "drum" rim)
3. Blacklash of a differential gear
4. End play of rear axle shaft

F ig. hiT--94 Mc.,wr ing end pla y

Gambar 24. Pemakaian dial indicatot

11
Dalam penggunaan dial indicator biasanya dipakai juga stant untuk memperkuat
pemasangan, dimana stand tersebut dilengkapi dengan magnet.

Gambar 25. Magnet stand dan Dial indicator
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dial indicator dalam
pengukuran :
1. Jangan menggunakan dial indikkator yang rusak
2. Jaga agar dial indicator bebas dari screw
3. Gunakan magnet stand yang kuat
4. Set spindel yang sesuai
5. Obyek yang diukur gerakannya harus pelan-pelan

BENAR

SALAH

BENAR

Gambar 26. Pemakaian dial indicator yang benar dan yang salah

SALAH

Lampiran 2. Penggunaan dana kegiatan Pengabdian Masyarakat

Uraian
Pulpen 40 Peserta
Spidol Hitam
Notebook
Modul Peserta
Snack Peserta
Snack Guru SMK
Aqua Botol
Aqua Gelas
Cendramata
Perjalanan
Konsumsi
Sertifikat peserta
Pembuatan laporan
Lain-lain

Harga
Satuan (Rp)
25.000,5700,42000,3000,5000,7500,3000,25.000,100.000,-

Harga Total
(Rp)
100.000,22.800,168.000,150.000,200.000,262.500,105.000,25.000,100.000,-

2 kali

150.000,-

300.000,-

7 kali

30.000,-

210.000,-

40 lembar
1 buku

2.500,100.000,-

100.000,100.000,100.000,Rp. 1,953.300,-

Penggunaan

Jumlah

Menulis
Menulis
Mencatat Materi
Materi
Cemilan Siang
Cemilan Siang
Minum guru
Minum peserta
Kenang-kenangan
MedanSirandorung (PP)
Makan selama
perjalanan dan
kegiatan
Sertifikat
Laporan akhir

4 lusin
4 buah
4 lusin
50 set
40 kotak
35 kotak
35 buah
I kotak
1 buah

Jumlah Total

0

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

KEGIATAN HUMAS PT POS INDONESIA DALAM MEMPROMOSIKAN "AMPLOP FLAT RATE" KEPADA PELANGGANNYA

0 35 1

PENGARUH KONFLIK PEREBUTAN LAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA NIPAH KUNING KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG TAHUN 2012

9 59 54

DESKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT KEPADA USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Way Halim)

10 98 46

SIKAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG TERHADAP PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PASAR 16 ILIR PALEMBANG KE PASAR RETAIL JAKABARING

4 84 128