Komunikasi Antar Pribadi isi. doc

BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Komunikasi ada di mana-mana: di rumah, ketika anggota keluarga berbincang
di meja makan; di kampus, ketika mahasiswa-mahasiswa mendiskusikan hasil
tentamen; di kantor, ketika kepala seksi membagi tugas; di mesjid, ketika
mubaligh

berkhotbah;

juga

di

taman-taman,

ketika

seorang


pecinta

mengungkapkan rindu dendamnya. Komunikasi menyentuh segala aspek
kehidupan kita. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita
digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup kita.
Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian, menumbuhkan
persahabatan,

memelihara

kasih-sayang,

menyebarkan

pengetahuan,

dan

melestarikan peradaban. Akan tetapi, dengan komunikasi kita juga menyuburkan
perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi

kemajuan, dan menghambat pemikiran. Begitu penting, begitu meluas, dan begitu
akrab komunikasi dengan diri kita sehingga kita semua merasa tidak perlu lagi
mempelajari komunikasi.
2. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.

Apa itu Tatap Muka?
Bagaimana Komunikasi Tatap Muka dalam konteks lain?
Apa akibat dari Komunikasi Antar Pribadi?
Apa saja Perilaku Pesan Nonverbal?

3. Tujuan Makalah
a. Sebagai acuan dalam proses belajar mengajar.
b. Untuk memenuhi pembuatan tugas mata kuliah Komunikasi Antar
Pribadi.
c. Sebagai penambahan wawasan bagi penulis dan pembaca.


BAB II
Pembahasan
1 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

Tatap Muka dalam Komunikasi Antar Pribadi
a.

Perubahan- perubahan dalam bidang teknologi

Paling tidak dalam dua tahun pertama abad ke-20 ini sudah terjadi suatu
kenyataan yang memperlihatkan penemuan-penemuan baru dalam bidang
teknologi elektronika. Teknologi elektronika tersebut merupakan teknologi yang
paling banyak mengemukakan teknologi komunikasi.
Tidak seorang manusia pun yang tidak terlibat dalam proses komunikasi
dalaam era informasi itu. Penemuan-penemuan dalam bidang elektronika
komunikasi berdampak sangat luas dalam bidang komunikasi. Usaha-usaha
manusia untuk mengubah cara berkomunikasi telah dilakukan sejak lama.
Kata Bride (1983), manusia sesuai dengan bawaannya mampu berkomunikasi.
Manusia dapat bertahan hidup sebagai makhluk karena dia mampu mengorganisir,
memperbaiki, mengembangkan dan meluaskan cara berkomunikasi yang

mempengaruhi evolusi fisikanya. Usaha manusia itu terlihat misalnya dengan
mengirimkan pesan yang jelas melalui cara dan lain-lain. Manusia sejak awal
kehidupan berusaha memperbaiki kemampuan untuk menerima dan menyebarkan
informasi tentang lingkungan, disamping meningkatkan kecepatan, kejelasan dan
macam cara pengiriman informasi. Hal ini perlu untuk meningkatkan
kewaspadaan akan bahaya yang mengancam agar manusia turut memikirkan
bagaimana cara mengatasi bahaya. Mulai dari cara yang paling sederhana yaitu
dengan gerakan tubuh, manusia tak henti-hentinya mengembangkan cara
penyampaian berita terutama melalui perilaku nonverbal.
Penapat Bride (1983) tersebut dapat dikaitkan dengan kerangka berpikir
tentang komunikasi dari Edwar Sapir yang dikutip Sajogyo (1989) sebagai berikut
:
Komunikasi sebagai proses, meliputi :

2 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

a. Proses komunikasi primer, berlaku tanpa alat, yaitu secara langsung
dengan menggunakan bahasa, gerakan yang diberi arti khusus, aba-aba
dan sebagainya.
b. Proses komunikasi sekunder, berlaku dengan menggunakan alat agar

dapat melipat gandakan jumlah penerima pesan atau amanat, yang
berarti pula mengatasi hambatan-hambatan geografis (berupa alat radio,
televisi), serta hambatan waktu (berupa alat telepon, radio, dan berupa
buku). Dalam hal ini, alat-alat itu merupakan media masa.
Proses komunikasi primer mendasari Pola Komunikasi Tradisional atau Pola
Komunikasi Lama, dan proses komunikasi sekunder mendasari Pola Komunikasi
Baru atau Pola Komunikasi Modern.
Jaringan komunikasi tradisional
Suatu jaringan komunikasi yang masih dianggap sangap penting oleh
masyarakat pedesaan, ciri-cirinya adalah :
a. Hubungan sosial antara para pelakunya berlangsung berhadapan muka.
b. Hubungan sosial yang terjadi sifatnya mendalam dal berlaku pada orangorang yang berbeda status. Sebagai contoh adalah hubungan patron/klien
atau hubungan bapak/pengikut
c. Memberi pesan/amanat dinilai oleh sipenerima pesan dari segi identitasnya
(siapa dia) atau segi gengsinya dan bbukan dari isi yang dibawakan pesan
itu.
Berapa jauh pengaruh penemuan-penemuan baru tersebut pada komunikasi
antar pribadi? Silvestri (1983) melukiskan bahwa komunikasi tatap muka atau
komunikasi langsung merupakan jenis komunikasi tradisional yang paling tua
seumur kehidupan manusia. Ia merupakan satu-satunya komunikasi antar manusia

yang paling utama. Dengan penemuan-penemuan baru sebagaimana dilukiskan
zaman edan itu, Silvestri mengakui semuanya dapat mengubah kebiasaan dan
gaya hidup, jenis dan cara kegiatan dan penampilan maanusia setiap hari.

3 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

Ia memberikan contoh, jadwal pekerjaan manusia yang diatur secara ketat oleh
komputer mengakibatkan seorang direktur tidak memerlukan seorang sekertaris
cantik. Pak direktur tidak lagi membutuhkan sekertasis untuk menulis seluruh
jadwal kegiatan harian di papan. Pada saat sekarang seluruh jadwal kegiatan
direktur dapat diatur dengan fasilitas telepon, fax e-mail, teleks, jaringan
komputer. Semua pertemuan dan informasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa
berhadapan muka. Semua orang yang menikmatinya kemudian terlena dalam
teknologi dan merasa bahwa komunikasi ini pun merupakan komunikasi antar
pribadi yang manusiawi meskipun melalui perantara.
Apa yang digambarkan tersebut ada benarnya, karena pada saat sekarang
proses komunikasi sekunder melalui media yang dilukiskan dalam contoh di atas
mendasari Pola Komunikasi Baru dan Pola Komunikasi Modern, termasuk
komunikasi masa.
Selanjutnya Wilson (1989) mengemukakan, kehadiran media masa mempunyai

kepentingan tersendiri. Ia dapat meningkatkan komunikasi antar pribadi melalui
pesan-pesan

yang

disebarkannya.

Media

seolah-olah

membesarkan

dan

mendewasakan anak-anak karena mereka belajar sedikit tentang kehidupan
manusia dari media. Media merupakan guru dari media anak-anak mempelajari
cara menyampaikan dan menerima informasi.
Kata Silvestri manusia modern seolah-olah hidup dalam sebuah satelit, mereka
berada dan berinteraksi dengan lingkungan yang sudah diprogramkan. Melalui

satelit yang kecil itu jangka waktu kemarin hari ini dan esok nampak tak berarti.
Kehidupan manusia akibat program-program itu selain menjadilebih lancarnamun
mengarahkan manusia kedalam suatu kehidupan yang praktis, cepat, hemat,
efektif dan efisien.
Teknologi komunikasi telah mengisolasi manusia dalam kesendirian dan jarang
manusia berkomunikasi antar pribadi tatap muka. Teknologi komunikasi juga
telah mengancam sautu budaya tatap muka yang beribu-ribu tahun lamanya telah
dijalankan manusia. Namun perkembangan kemajuan itu sendiri hingga saat ini

4 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

belum sampai menghancurkan niat dan keinginan manusia yang merindukan
komunikasi antar pribadi melalui tatap muka.
Kita harus mengakui bahwa pembaharuan dalam bidang teknologi komunikasi
dari segi positif telah meningkatkan kapasitan berkomunikasi antr manusia yang
mampu menembusi batas-batas ruang dan waktu serta status sosial yang telah
menjadi penghambat selama kurun waktu berabad-abad.
b. Kontak dalam Komunikasi Antar Pribadi
Tema berikut yang diuraikan dalam pendahuluan ini adalah komunikasi antar
pribadi yng manusiawi dimulai dari kontak pertama antar pribadi.

Sementara ahli mempersoalkan apakah komunikasi antar pribadi melalui media
yang didukung teknologi komunikasi itu lebih efektif daripada melalui tatap
muka? Mereka mengemukakan alasan bahwa baik komunikasi antar pribadi
dengan teknologi media maupun dengan tatap muka, kedu-duanya dapat
menghasilkan umpan balik langsung yang efektif dan efisien. Jawaban yang netral
atas keraguan tersebut adalah komunikasi antar pribadi melalui media dan melalui
tatap muka keduanya dimulai dengan membangun kontak antar pribadi.
Mengenai kontak, Soekanto (1989) mengatakan, seatu interaksi sosial tidak
akan mungkin terjadi apabila tidakmemenuhi dua syarat, yaitu :
a. Adanya kontak sosial (social contact)
b. Adanya komunikasi.
Secara harfiah kontak dimulai dengan tindakan bersentuhan namun menurut
Soekanto kontak cukup dilakukan dengan berbicara dengan pihak lain.
Soekanto yang mengutip pendapat Kingsley David (1960) mengemukakan:
apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusia dapat berhubungan
satu dengan yang lain melalui telepon, telegrap, radio, surat kabar sehingga tidak
memerlukan badaniah, maka manusia modern tidak membutuhkan kontak sebagai
syarat utama dalam memulai hubungan antar pribadi.

5 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.


Tradisi mengajarkan bahwa komunikasi antar pribadi melalui tatap muka
mempunyai keuntungan yakni para komunikator dan komunikan dapat melibatkan
perilaku nonverbal, ekpresi pasial, jarak fisik, perilaku, para linguistik dengan
sempurna. Ekspresi itu sekaligus menggambarkan jarak sosial antar pribadi. Dan
kerugian dalam komunikasi antar pribadi melalui media ialah manusia tidak dapat
menyatakan ekspresi nonverbal secara sempurna. Dari gambaran tersebut terlihat
ada perbadaan kempurnaan pernyataan perilaku pesan nonverbal bberdasarkan
pilihan media.
Jadi yang penting adalah :
1)

Bagaimana ‘cara’ mengekspresikan perilaku nonverbal sesuai dengan
media sehingga kesempurnaan itu sesuai dengan jenis media yang dipilih,

2)

Bagaimana komunikator dan komunikan melalui komuikasi yang
manusiawi yaitu komunikasi antar pribadi yang memahami situasi lahir
dan batin tanpa memandang jenis media.

Kata kunci untuk itu adalah, komunikasi antar pribadi yang berhasil adalah

komunikasi yang mampu menjembatani pikiran, perkataan, perbuatan pihak-pihak
yang berkomunikasi.
c. Komunikasi dan Kesamaan Makna
Sebagaimana telah diulas bahwa praktik komunikasi antar pribadi merupakan
suatu kegiatan rutin yang mengitari dan mengikat kehidupan manusia. Perlu
diingat bahwa konsep dasar dan utama efektivitas komunikasi terletak pada
keberhasilan komunikator dan komunikan yang membentuk makna yang sama
atas pesan yang mereka tukarkan. Kebersamaan dalam makna itu merupakan hasil
proses pembagian informasi, melalui tindakan pertukaran, saling mengisi dan
melengkapi kekurangan satu dengan yang lain.
Secara istimewa, dalam proses komunikasi antar pribadi, hasil komunikasi
merupakan peroleha kebersamaan dalam makna itu cepat diperoleh hal ini terjadi
krena para peserta komunikasi secara langsung bisa melihat dan menyaksikan aksi

6 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

dan reaksi atas pesan-pesan yang ditukar. Yakinlah bahwa tanpa komunikasi maka
tidak ada makna yang sama yang akan ditukar oleh peserta komunikasi.
4) Komunikasi dan Pertukaran Pengalaman
Ketika sedang berkomunikasi, kadang-kadang kita tidak sadar bahwa sukses
komunikasi disebabkan oleh karena para komunikator dan komunikan berhasil
menukar pengalaman mereka masing-masing. Tatkala berkomunikasi, kita
melakukan suatu tindakan komunikasi misalnya memberitakan informasi,
menukar gagasan dan pengalaman, menghibur, dan mungkin menekan atau
mengancam komunikan.
Pada saat seperti itu kita saling mendengrkan keluhan kehidupan pengalaman
anak yatim piatu, kekurangan uang, tugas-tugas kuliah yang berat, kemarahan
sang profesor, putus cinta dengan sang pacar. Komunikasi antar pribadi, misalnya
saling melengkapi informasi

dan saling mendekatkan diri. Jadi pembagian

pengalaman dalam konteks komunikasi antar pribadi dapat meningkatkan kualitas
relasi antar pribadi.
Tatap Muka, Komunikasi Antarpribadi Utama Tatap Muka
Kualitas Komunikasi Antarpribadi Apabila ditinjau dari segi media, maka ada
dua bentuk proses komunikasi antarpribadi, yakni komunikasi bermedia dan tidak
bermedia. Namun banyak orang lebih menyukai komunikasi antarpribadi tidak
bermedia atau komunikasi tatap muka daripada melalui media, misalnya telepon,
surat menyurat dan lain-lain. Atas alasan itu maka Rogers dan Shoemaker (1971)
berpendapat bahwa, apabila anda ingin berkomunikasi dengan baik maka anda
diminta untuk menggunakan lebih dari satu alat indera mata sebesar 83,0%; (2)
tahapan mendengar melalui indera telinga 11,0%;(3) tahapan membaui melalui
indera hidung 3,5%; (4) tahapan meraba dengan tangan sebesar 1,5%; dan (5)
tahapan merasa dengan indera lidah sebesar 1,0% Pendapat Rogers ini menunukan
komunikasi antarpribadi yang terbanyak dilakukan manusia adalah komunikasi
melalui tatap muka (baca : melihat) yang intensitasnya sebesar 83%. Adi
komunikasi tatap muka tetap lebih unggul daripada bentuk komunikasi lain
termasuk komunikasi antarpribadi bermedia. Dan kalau kita bicara tentang

7 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

komunikasi antarpribadi maka kata Tan (1981), komunikasi antarpribadi adalah
komunikasi tatap muka antara dua orang. Komunikasi antarpribadi tatap muka
tetap mempunyai kelebihan antara lain karena para peserta langsung mengadakan
kontak antarpribadi, saling menukar informasi, saling mengontrol perilaku
antarpribadi karena jarak dan ruang antara komunikator dan komunikan sangat
dekat. Akibatnya komunikasi tatap muka selalu memuaskan dua pihak. A Papa
Tatap Muka, Keluarga dan Lingkungan Anda saya aak untuk membayangkan
kembali kehidupan di masa kecil hingga remaa, menanjak dewasa dan menjadi tua
seperti sekarang. Anda hadir dalam suatu dunia, dunia yang memeperkenankan
anda untuk melibatkan orang lain, dan dunia membiarkan anda dilibatkan dalam
hubungan antarpribadi. Seorang anak, Daud namanya Sejak kecil dia diaarkan
kata-kata: Mma, Papa. Pertama-tama dia akan menghubungkan kata-kata yang
diucapkan dengan objek, atau manusia macam mana yang disebut Mama dan
Papa. Anda tak perlu heran, pada saat dia menyebutkan Mama dan Papa, dia akan
memandang mereka dengan sangat saksama. Sang anak mulai memepelaari
perilaku pesan yang verbal, dia memanggil dan menyebutkan nama Mama dan
Papa, dia memanggil nama Mama dengan suara lebih lembut daripada memanggil
nama Papa dengan suara lebih lembut daripada memanggil nama Papa. Dia
melihat Papa berkumis dan berjenggot artinya papa adalah seorang pria, Mama
berambut panjang terurai dengan bibir berwarna merah berarti Mama adalah
wanita. Dia dengan saksama memperhatikan semua cirri-ciri fisik, membedakan
pria dan wanita, melafalkan suara-suara yang khas, mengikuti nada bicara papa
dan Mama, membandingkan Papa dengan pria lain di RT atau membedakan suara
Mama dengan suara tante. Adi ada koherensi antara kata yang dia dengar
sebelumnya dengan apa yang dia lihat sekarang itulah satu proses belaar yang
diperoleh sang anak melalui tatap muka sejak dia masih kecil. Dia belajar dari
keluarga dan lingkungan keluarganya. Kegiatan tatap muka antarpribadi
merupakan suatu dinamika hubungan antarpribadi dalam waktu dan ruang sebagai
wujud keberadaan dan aktivitas manusiawi. Dinamika hubungan antarpribadi itu
menyebabkan setiap orang selalu berusaha menarik orang lain agar memasuki
area pengaruh komunikasi, area pengalaman dan area ruukan kepribadiannya
Ingatlah bahwa seperti sang anak tersebut, komunikasi tatap muka merupakan

8 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

komunikasi yang dinamis yang dimulai kesan pertama yang menarik perhatian.
Adi ketika sang anak memanggil nama Mama dan Papa, maka kesan yang
pertama ada di benak si kecil adalah menarik perhatian mata, selain itu juga nama
Papa dan Mama menggugah perasaan maupun nuraninya. Karena komunikasi
antarpribadi sang anak terus berkembang, maka frekuensi tatap muka akan
meningkatkan keterlibatan unsur-unsur psikologis di antara anak dengan orang
tua. Pengalaman Komunikasi dan Interaksi Antarmanusia Komunikasi tatap muka
antara anda dengan kakak dan adik, dengan paman dan bibi, dengan pak RT dan
RW akan menatapkan pengalaman komunikasi antarpribadi. Salah satu dampak
dari pengalaman semacam itu adalah anda dipengaruhi untuk memilih beberapa
keputusan. Misalnya, pada waktu anda berkomunikasi dengan pak Andi, apakah
anda hanya menyampaikan pesan atau anda bertekad hanya mendengarkan dia.
Atau ketika anda bertemu dengan Pak Mel, anda memutuskan apakah dalam
komunikasi antarpribadi itu anda cuma mengajukan pertanyaan atau anda
menunggu pertanyaan dari beliau keputusan anda itu bergantung dari pengalaman
anda semasa seperti ceriteria sang anak tersebut. Sebagai contoh, interaksi anatara
anak-anak dengan orang tua dalam budaya orang Jawa tertentu berbeda dengan
gaya interaksi dalam budaya orang Batak dan Timor.
Komunikasi Tatap Muka dalam Konteks Lain Komunikasi Antarpribadi
Perilaku Kerja
Manusia hidup dan bekera karena ingin menunukan keberadaannya. Para ahli
memperkirakan setiap orang menghabiskan waktu rata-rata 40 am per minggu
untuk bekerja. Seandainya anda mulai bekerja pada umur 20 tahun dan
dipensiunkan pada usia 65 tahun, berarti anda telah bekera 40 tahun. Mungkin
sekali anda akan mengatakan bahwa anda sudah memepunyai pengalaman kerja
40 tahun, namun anda lupa bahwa selama 40 tahun itu anda telah mempunyai
banyak pengalaman dalam komunikasi antarpribadi tatap muka di kantor anda.
Setiap hari kita selalu berhadapan dengan atasan, bawahan, rekan-rekan dan relasi
di kantor. Kita telah melakukan komunikasi antarpribadi yang diterapkan dalam
konteks organisasi. Apakah konteks mempengaruhi pelaksanaan komunikasi
antarpribadi? Fungsi lain yang tersembunyi dari bentuk komunikasi kantor seperti
9 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

ini adalah, para karyawan dapat belaar dan mengubah diri sendiri, artinya dia tahu
tentang kelebihan dan kekurangan dirinya dan membandingkan dengan orangorang lain dalam satu unit organisasi. Benar bahwa komunikasi antarpribadi
dalam organisasi merupakan inti perilaku kerja itu sendiri.
Perubahan Status
Pola Komunikasi Tatap Muka hal yang masih perlu diingat adalah perubahanperubahan status baik dalam keluarga maupun dalam organisasi turut berpengaruh
terhadap pola-pola komunikasi termasuk antarpribadi. Semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam suatu struktur tugas dan fungsi akan mempengaruhi pula
kebiasaan komunikasi tatap muka. Tingginya kedudukan dalam suatu struktur
organisasi cenderung diikuti oleh semakin banyaknya tugas yang harus
dikerjakan. Apabila makin banyak tugas maka waktu yang digunakan bekerja
akan lebih banyak. Dan para pejabat yang duduk pada struktur atas akan
menggunakan media tertentu dalam komunikasi antarpribadi dengan rekan-rekan
sekerja dan para bawahan.
Akibat Komunikasi Antar Pribadi
Keistimewaan utama dari komunikasi antarpribadi tatap muka terletak pada
umpan balik yang tidak ditunda. Cara umpan balik seperti ini yang
membedakannya dengan komunikasi massa.
Fungsi umpa balik komunikasi antarpribadi bagi para peserta komunikasi
adalah, setiap komunikator segera mengetahui secara langsung apakah pesanpesan dan dirinya diterima atau ditolak oleh komunikan. Apabila mereka saling
menanggapi pesan dan menerima kehadiran pribadi masing-masing maka telah
terjadi komunikasi antarpribadi yang dialogis. Umpan balik berfungsi sebagai
unsur pemerkaya, pemerkuat komunikasi antarpribadi sehingga harapan-harapan,
minat, keinginan, para komunikator dan komunikan dapat dicapai
Komunikasi Antar Pribadi dan Perilaku Pesan Nonverbal
Manusia selalu menggunakan media-mediafisik seperti mata, telinga, hidung,
tangan, dan lidah untuk tindakan melihat, mendengar, mencium, meraba dan

10 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

merasakan sesuatu dalam konteks komunikasi antar pribadi tatap muka. Itulah
awal dari akal manusia untuk menggunakan seluruh kemampuan fisiknya sebagai
media pengirim pesan-pesan. Dan dalam komunikasi antar pribadi terutama yag
bertatap muka secara langsung, perilaku nonverbal mempunyai fungsi yang sangat
penting.
Littlejohn (1978) mengemukakan bahwa dalam berbagai ulasan tentang
komunikasi atau isyarat non verbal, kita selalu berhadapan dengan dua pendekatan
yakni: (1) pendekatan struktur isyarat-isyarat nonverbal dan (2) pendekatan
fungsi-fungsi isyarat nonverbal. Dua katagori pendekatan itu sama sekali tidak
bersifat eksklusif karena masih ada unsur-unsur dari masing-masing konsep
bercampur menjadi satu.
Apa yang kita maksudkan dengan isyarat non verbal? Harisson dalam littlejohn
mengatakan, kita sukar memberikan batasan yang tepat terhadap pengertian
isyarat nonverbal. Namun secara garis besar batasan komunikasi nonverbal secara
isyarat adalah arah dari suatu gejala penampilan isyarat-isyarat fisik manusia.
Contoh, setiap bentuk tampilan wajah dan gerak gerik tubuh merupakan salah
satu cara dan simbol dari status sosial. Demikian pula, tarian, drama, musik, atau
sandiwara bisu merupakan simbol status kebudayaan suatu kelompok budaya
tertentu.
Pada dasarnya manusia dapat memahami keberadaan orang lain (antara lain0
melalui isyarat-isyarat nonverbal yang diterima. Kita bisa mengatakan bahwa
manusia bisa memahami makna pesan bersama melalui penampilan perilaku
pesan nonverbal.
Ada banyak langkah untuk mengelompokkan bentuk-bentuk isyarat nonverbal,
salah satu langkah yang ditempuh para ahli adalah melalui kategori metode
penggunaan. Kategori yang diajukan oleh Eisenberg dan Smith ini merupakan
pola pembagian yang paling populer yang masih dikenal hingga saat ini.
Ada tiga kategori-kategori penggunaan isyarat-isyarat nonverbal, yakni (1)
kinesik, (2) proksemik, dan (3) parlinguistik. Yang dimaksud dengan kinesik

11 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

ialah studi yang mempelajari gerakan tubuh dan gerakan-gerakan anggota tubuh.
Sedangkan proksemik merupakan studi yang mempelajari posisi tubuh dan jarak
tubuh

(ruang

antartubuh)

ketika

berkomunikasi

tatap

muka.

Terakhir,

paralinguistik dimaksudkan sebagai studi tentang penggunaaan suara dan
vokalisasi (pembesaran dan pengecilan volume, nada dan irama). Kategori
tersebut perlu diketahui berhubung seluruh pembicaraan tentang komunikasi
nonverbal dalam berbagai teori masih berpusat pada kategori itu.
Teori Kinesik dari Birdwhistell
Kita mengenal dua orang antropolog yakni Birdwhistell dan Hall masingmasing dengan objek perhatiannya, Birdwhistell untuk teori kinesik dan Hall
untuk teori proksemik dan kemudian ditambah lagi oleh Trager untuk teori
paralinguistik. Sejak awal Ray Birdwhistell yang dikenal sebagai seorang ahli
kinesik dan neologisme merasa sangat yakin denhgan objek yang dikajinya yakni:
gerakan tubuh dan anggota tubuh.
Ray telah memimpin berbagai penelitian tentang kinesik selama 20 tahun.
Sebagai seorang antropolog dia sangat tertarik untuk memplajari bahasa sehingga
dia menggunakan linguistik sebagai satu model untuk membangun karya kinesik
tersebut.

Temuan-temuan Ray memang menarik namun banyak kritik yang

meragukan validitas temuan Ray yang dianggap terlalu menggunakan analogi
bahasa. Begitu kuatnya hubungan antara studi kinesik dengan bahasa maka ada
yang menyebutkan kinesik merupakan bahasa tubuh.komunikasi antar manusia
merupakan suatu proses kerja dan hubungan yang kompleks diantara semua unsur
komunikasi. Setiap unsur komunikasi mengandung tingkat kerumitan yang luar
biasa. Kata Ray setiap orang tahu bagaimana cara mengirimkan dan menerima
berbagai pesan dalama komunikasi antar pribadi . manusia memilih banyak cara
dan saluran untuk menyampaikan dan menerima pesan dalam hubungan antar
pribadi. Manusia telah memakai banyak saluran pengalih pesan antara lain melalui
sensoris-sensris tubuh , yang dalam banyak hal sangat dipengaruhi oleh latar
belakangkebudayan manusia. Menurut dia, komunikasi nonverbal merupakan
suatu proses berkesinambung karena manuia tidak menggunakan satu saluran

12 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

secara tetap. Yang pasti manusia selalu mnggunakan lebih dari satu saluran untuk
komunikasi antar pribadi.
Satu dari sekian temuan Ray yang terpenting adalah hubungan antara aktivitas
tubuh dengan bahasa yang dia kemukakan dalam paradigma analogi linguistik
kinesik. Kata Ray, orisinalitas studi tentang gerak-gerik tubuh menunjukkan
indikasi bahwa struktur kinesik manusia selalu paralel dengan struktur bahasa
yang digunakan. Menurut dia, kalau kita bisa memahami struktur kinesik dengan
baik maka kita pun akan bisa memahami struktur suatu bahasa. Semua gerakan
kinesik, yaitu gerakan tubuh dan anggota tubuh dalam konteks nonverbal
merupakan representasi dari kata-kata dalam sturuktur bahasa verbal. Kesimpulan
yang diajukan Ray bahwa ada hubungan yang signifikan dan fungsional antar
gerakan tubuh dengan berbagai bunyi ucapan dalam bahasa verbal. Akibatnya
pemahaman terhadap struktur kinesik emnjadi sangat luas dan mendalam sama
seperti kita memahami struktur kalimat dan paragraf dalam tata bahasa verbal.
Analogi demikian merupakan perluasan dari analisis struktural linguistik klasik
dalam lingkup kinesik. Namun inilah anaogi ray yang menakjubkan banyak ahli
bahasa dan psikologi. Ray BirdWhistell dalam karyanya kinesik dan konteks
menggarisbawahi tujuh asumsi yang melandasi teori yang dibangunnya itu . tujuh
asumsi itu adalah :
(1) Semua kejadian alam mempunyai arti dan makna tertentu, sama dengan
setiap gerakan tubuh atau setiap pernyataan manusia tidak mungkin
tidak mewakili dan menampilkan makna tertentu)
(2) sama seperti aspek-aspek perilaku manusia yang lain yang telah terpola,
maka penampilan tubuh, gerakan tubuh dan anggota tubuh, pernyataan
wajah, juga merupakan suatu pola yang mempunyai regularitas sehingga
dapat dijadikansebagai objek penelitian yang dapat ditelaah secara
sistematis .
(3) Semua gerakan tubuh dan anggota tubuh dapat dijelaskan secara
biologis. Namun karena gerakan-gerakan itu dilakukan oleh manusia
yang mempunyai relasi sosial dan budaya maka sistematika gerakan-

13 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

gerakan tersebut dapat dijelaskan dari sudut pandang sosial dan budaya.
Sistematika gerakan tubuh dan anggota tubuh dipandang sebagai fungsi
sistem sosialisasi dan pembudayaan yang berlaku pada kelompok
tertentu.
(4) Ada kesamaaan antara aktifitas tubuh dengan aktiftas gelombang suara
secara sistematis dua bentuk aktifitas tersebut berpengaruh terhadap
pola-pola aktifias tubuh dan suara dari para anggota suatu kelompok
sosial dan budaya tertentu.
(5) demikian pula apabila masih ada bentuk-bentu perilaku lain manusia
yang belum ditampilkan maka hal itu dapat dijelaskan melakui
penelitian yang mendalam tentang fungsi komunikasi dari perilaku
tersebut.
(6) makna suatu pesan dapat diperoleh dari fungsi-fungsi perilaku yang
ditampilkan manusia, makan tersebut masih bisa dijadikan sebagai objek
penyelidikan lanjutan.
(7) sebagian sistem biologis dan pengalam khusus manusia menentukan
unsur-unsur ideosinkratik pada sistem kinesik .
Ada satu masalah yang dihadapi oleh para ahli kinesik dan linguistik ialah
bagaimana menjelaskan hubungan antara struktur dan hierarki kinesik dengan
gejala linguistik yang ditampilkan manusia. Jadi persoalan sederhananya adalah
apakah perilaku kinesik, gerakan tubuh dan anggota tubuh yang ditampilkan itu
benar-benar mewakili struktur linguistik suatu kelompok manusia karena ada yang
berpendapat bahwa kinesik merupakan suatu abstraksi dari gerakan tubuh atau
anggota tubuh yang telah dikelompokkan sebagai idioms dari pola komunikasi
dan interaksi suatu kelompok sosial tertentu
Pertanyaan ini benar karena untuk menghasilkan suatu teori tentang kinesik.
Ray Birdwhistell telah meneliti kira-kira 1000 gerakan tubuh yang membawa dia
pada kesimpulan bahwa semua gerakan tubuh dan anggota tubuh mempunyai
fungsi tertentu dalam komunikasi antar manusia dalam setiap kelompok sosial

14 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

atau budaya. Untuk membuktikan itu Ray BirdWhistell telah mengelompokkan
beberapa gerakan yang disebut kines . suatu kines merupakan abstraksi perilaku
yang diwariskan dari seseorang kepada orang lain dalam suatu kelompok yang
sama . ini berarti bahwa setiap kelompok mempunyai aturan dan tatacara
pelembagaan pada anggota kelompoknya. Akibatnya kalau ada beberapa
kelompok maka setiap kelompok memberikan makna yang berbeda terhadap
kines yang sama. Kines-kines yang telah dikelompokkan disebut kinemes yng
sekaligus menggambarkan perbedaan penerapan dalam fungsi komunikasi
kelompok. Suatu kombinasi yang rumit dari kinemes melalui gerkan tubuh
disebut kinemorph. Jumlah kinemes sebuah kelompok berhubungan erat dengan
pertukaran kines yang dilakuka para anggota. Sebagai contoh meskipun dalam
satu kelompok ditemukan 23 jenis ditentukan oleh konsep kebudayaan suatu
masyarakat tertentu. Didalam budaya Amerika Serikat dikenal empat jenis jarak
atau ruang antarpribadi, yakni (a) jarak intim, jarak yang diperkenankan bagi
komunikasi antarpribadi dari dua orang yang sudah intim dan akrab, yakni < 46
cm, (b) jarak pribadi, adalah jarak yang diperkenankan bagi komunikasi antara
dua pribadi yakni 46 cm – 122 cm, (c) jarak kelompok, jarak tubuh atau kedekatan
badan yang dimungkinkan dalam suatu komunikasi kelompok yakni 122 cm –
366 cm dan (d) jarak publik adalah jaraknyang diperkenankan kala komunikasi
ditujuan kepada sekelompok publik. Yakni > 366 cm.
Setiap kategori tersebut masih

dirinci kedalam sub kategori yang

memungkinkan ruang antar pribadi menjadi makin kecil dan rapat sesuai dengan
derajat kedekatan indiviu yang berkomunikasi menurut aturan kebudayaan
tertentu. Sebagai contoh Hall mengemukakan masih ada delapan kemungkinan
kategori utama dari proksemik, yakni :
(1) Posture sex factors, adalah jarak antar pria dan wanita pada waktu
berhubungan sex melalui posis dasar tidur, berdiri, duduk dan menungging.
(2) sociofugal-sociopetal axis, terdiri dari sociofucal axis adalah hambatan
ruang antarpribadi dalam berkomunikasi sebaiknya sociopetal axis tingkat
keluasan ruangan antar pribadi dalam berkomunikasi (tidak ada hambatan).
Dimensi ini memperkenankan jenis-jenis ruang kedekatan antarpribadi yang
15 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

diharuskan atau yang dilarang. Apakah jarak fisik harus sepanjang satu baris, satu
depa, berhadap-hadapan atau membelakangi dan lain-lain.
(3) Kinesthetic factors, adalah perilaku proksemik yang memperkenankan
kebiasaan menyentuh tubub sebagai bukti tingkat keakraban antarpribadi.
(4) Meraba dan menyentuh, adalah perilaku yang diperkenankan oleh suatu
kebudayaan tertentu untuk meraba-raba, menyentuh, memegang, mengusap,
menyinggung oranglain dengam tangan. Termasuk didalamnya adalah kebiasaan
mengecapi makanan dan minuman. Memperpanjang pegangan membuat tekanantekanan pada pegangan, sentuhan mendadak, atau kebetulan menyentuh.
(5) Visual code adalah kebiasaan kontak mata (langsung atau tidak langsung)
yang diperkenankan oleh kebudayaan tertentu.
(6) Thermal code adalah kebiasaan untuk mengamati atau menikmati
kehangatan antarpribadi.
(7) Olfactory code adalah tatanan jenis dan tingkat kehangatan yang terlihat
pada waktu orang bercakap-cakap.
(8) Voice loudness adalah kekuatan suara waktu berbicara dan dihubungkan
secara langsung dengan ruang antarpribadi.
Pesan Nonverbal
Tepuk tangan, pelukan, ucapan, usapan, duduk, dan berdiri tegak adalah pesan
nonverbal yang menerjemahkan gagasan, keinginan, atau maksud yang
terkandung dalam hati individu. Betapapun kekurangannya—seperti disindir
Korzybski dan kawan-kawan—bahas telah sanggup menyampaikan informasi
kepada orang lain. Mark L. Knapp menyebutkan lima fungsi pesan nonverbal: (1)
Repetisi—mengulang lagi gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya,
ketika seseorang menjelaskan penolakan, orang tersebut menggeleng-gelengkan
kepalanya berkali-kali, (2) Subtitusi—menggantikan lambang-lambang verbal.
Misalnya, tanpa sepatah kata pun seseorang berkata, seseorang itu mengangguk
menunjukkan

persetujuan.

(3) Kontradiksi—menolak

pesan verbal

16 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

atau

memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya, ketika seseorang
memuji prestasi kawannya dengan mencibirkan bibir. (4) Komplemen—
melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka
seseorang menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan katakata; (5) Aksentuasi—menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.
Misalnya, seseorang mengungkapkan betapa jeleknya dia dengan memukul
mimbar. Knapp membahas fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan
pesan verbal.
Dale G. Leathers, penulis Nonverbal Communication System, menyebutkan
enam alasan mengapa pesan nonverbal sangat penting; Pertama, faktor-faktor
nonverbal sangat menemukan makna dalam komunikasi interpesonal. Ketika kita
mengobrol atau berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan gagasan
dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lain pun
lebih banyak “membaca” pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.
Kedua, perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal
ketimbang pesan verbal. Menurut Mahrabian (1967), hanya 7% perasaan kasih
sayang

dapat

dikomunikasikan

dengan

kata-kata.

Selebihnya,

38%

dikomunikasikan lewat suara, dan 55% dikomunikasikan melalui ungkapan wajah
(senyum, kontak mata, dan sebagainya).
Ketiga, pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas
dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh
komunikasi secara sadar. Terkadang ada wanita yang mengatakan “tidak”, namun
tubuhnya mengatakan “ya”. Dalam situasi tersebut disebut sebagai double binding
—ketika pesan nonverbal bertentangan dengan pesan verbal—orang bersandar
pada pesan nonverbal pesan.
Keempat, pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat
diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi
metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas
maksud dan makna pesan.

17 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

Kelima, pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien
dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak
efisien. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundasi (lebih banyak lamabang
dari yang diperlukan), repitisi, ambiguity (kata-kata yang berarti ganda), dan
abstraksi. Diperlukan lebih banyak waktu yang mengungkapkan pikiran kita
secara verbal dari pada secara nonverbal.
Keenam, pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada
situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan atau emosi
secara tidak langsung. Sugesti di sini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada
orang lain secara implisit (secara tersirat). Sugesti paling efektif disampaikan
melalui pesan-pesan nonverbal.
Klasifikasi Pesan Nonverbal
Belum ada kesepakatan di antara para ahli komunikasi nonverbal tentang pesan
nonverbal. Duncan menyebutkan enam jenis pesan nonverbal: (1) Kinesik atau
gerak tubuh; (2) Paralinguistik atau suara, (3) Prosemik atau penggunaan ruangan
personal dan sosial; (4) Olfaksi atau penciuman, (5) Sensitivitas kulit; dan (6)
Faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik.Scheflen menyebutnya dengan
istilah lain: kinestik, sentuhan (tactile), bau-bauan (odorific), teritorial, proksemik,
dan artifaktual.Mengikuti Leathers dengan sedikit perubahan, pesan nonverbal
terbagi tiga kelompok besar; pesan nonverbal visual yang meliputi kinesik,
proksemik, dan artifaktual; pesan nonverbal auditif di sini hanya terdiri atas satu
macam saja, yaitu pesan paralinguistik; dan pesan nonverbal nonvisual nonauditif,
artinya tidak berupa kata-kata, tidak terlihat, dan tidak terdengar, dan meliputi
sentuhan dan penciuman.
Pesan kinesik—yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti—terdiri atas
tiga komponan utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu.
Berbagai penelitian menunjukkan bawawajah dapat menyampaikan paling sedikit
sepuluh kelompok makna: kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,
kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers

18 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: (1) wajah
mengomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tidak senang, yang
menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau
jelek; (2) wajah mengomunikasikan berminat atau tidak berminat keterlibatan
dalam lingkungan, (3) wajah mengomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
situasi, (4) wajah mengomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap
pernyataannya sendiri; dan (5) wajah barangkali mengomunikasikan adanya atau
kurangnya pengertian.
Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan
tangan untuk mengomunikasikan berbagai makna. Menurut Galloway, pesan
gestural kita gunakan untuk mengungkapkan: (1) mendiring/membatasi, (2)
mnyesuaikan/mempertentangkan, (3) responsif/tak responsif, (4) perasaan
positif/negatif, (5) memperhatikan/tidak memperhatikan, (6) melancarkan/tidak
reseptif, (7) menyetujui/menolak. Pesan gestural tak responsif menunjukkan
gestur yang tidak ada kaitannya dengan pesan yang diresponnya. Pesan gestural
negarif mengungkapkan sikap dingin, merendahkan atau menolak. Pesan gestural
tak responsif mengabaikan permintaa untuk bertindak.
Pesan postural berkenan dengan keseluruhan anggota badan. Postur ABRI
ketika berdiri tegak berbeda dengan pstur murid di hadapan gurunya, atau postur
santri di hadapan kiai. Mehrabian menyebutkan tiga makna yang dapat
disampaikan postur: immediacy, power, dan responsiveness. Immediacy adalah
ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain. Postur yang
condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif.
Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat
membayangkan postur yang tinggi hati di hadapan anda dan postur orang yang
merendah. Individu mengomunikasikan responsiveness bila ia bereaksi secara
emosional pada lingkungan, secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak
berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.
Pesan Proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya
dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
Pesan proksemik juga diungkapkan dengan mengatur ruangan objek dan
19 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

rancangan interior. Pesan proksemik dapat mengungkapkan status sosial-ekonomi,
keterbukaan, dan keakraban.
Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan—tubuh, pakaian dan
kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam
hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body
image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita untuk membentuk citra
tubuh dengan pakaian dan kosmetik. Umumnya pakaian kita pergunakan untuk
menyampaikan identitas kita, untuk mengungkapkan kepada orang lain “Siapa
kita”. Menyampaikan identtas berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana
perilaku kita dan bagaimana orang lan sepatutnya memperlakukan kita. Selain itu
pakaian digunakan untuk menyampaikan perasaan, status peranan, dan formalitas.
Kosmetik, seperti dinyatakan oleh M.S Wetmore Cosmetic Studio di Encino,
California, dapat mengungkapkan kesehatan, sikap yang ekspresif dan
komunikatif, serta kehangatan..
Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara
mengucapan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti
yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda. Pesan paralinguistik
terdiri atas—antara lain—nada, kualitas, suara, volume, kecepatan, dan ritme.
Secara keseluruhan, pesan paralinguistik adalah alat yang paling cermat untuk
menyampaikan perasaan kita kepada orang lain. Tidak setiap orang memiliki
kemampuan
paralinguistik.

yang
Akan

sama

untuk

tetapi,

mengungkapkan

sebagaimana

emosi

kemampuan

melalui

pesan

berbahasa

dapat

ditingkatkan, begitu pula dengan paralinguistik.
Pesan sentuhan dan bau-bauan (tactile and olfactory messages) termasuk pesan
nonverbal, nonvisual, dan nonvokal. Penelitian tentang sentuhan dan bau-bauan
sebagai pesan komunikatif masih jarang sekali. Dari segi kepekaan manusia
kepada sentuhan dan bau-bauan,
kurangnya perhatian para peneliti padanya sangta mengherankan. Bau-bauan
telah digunakan manusia untuk berkomunikasi secara sadar dan tidak sadar. Pada
dunia binatang telah lama diketahui kebiasaan menyampaikan informasi dengan

20 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

bau-bauan. Manusia menyampaikan dan menerima pesan kimiawi eksternal
(external chemical messanger). Kebanyakan komunikasi melalui bau-bauan
berlangsung secara tidak sadar.

21 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

BAB III
Penutup
Kesimpulan
Menurut

Bride

(1983),

manusia

sesuai

dengan

bawaannya

mampu

berkomunikasi. Manusia dapat bertahan hidup sebagai makhluk karena dia
mampu mengorganisir, memperbaiki, mengembangkan dan meluaskan cara
berkomunikasi yang mempengaruhi evolusi fisikanya. Usaha manusia itu terlihat
misalnya dengan mengirimkan pesan yang jelas melalui cara dan lain-lain.
Secara istimewa, dalam proses komunikasi antar pribadi, hasil komunikasi
merupakan peroleha kebersamaan dalam makna itu cepat diperoleh hal ini terjadi
krena para peserta komunikasi secara langsung bisa melihat dan menyaksikan aksi
dan reaksi atas pesan-pesan yang ditukar. Yakinlah bahwa tanpa komunikasi maka
tidak ada makna yang sama yang akan ditukar oleh peserta komunikasi.

22 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

Daftar Pustaka
Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Msa Hubeis, Lindawati Kartika dan Ratih Maria Dhewi. 2012. Komunikasi
Profesional Perangkat Pengembangan Diri. Kampus IPB Taman Kencana: Bogor.
Rakhmat, Drs. Jalaluddin, M.Sc. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.
Rosdakarya

23 Komunikasi Antar Pribadi – Tatap Muka dan Pesan-pesan Nonverbal.

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Lembaga Kantor Berita Nasional Antar Biro Jawa Barat

0 59 1

Daya Tarik Komunikasi Sales Promotion Girl Kosmetik Pond's Di Istana Plaza Dalam Meningkatan Jumlah Pembelinya

0 15 1

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80