BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari

  perkembangan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai macam indikator ekonomi, salah satunya adalah investasi. Investasi yang dilakukan di suatu daerah akan menunjang perbaikan dari pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Oleh karena itu, semakin banyak investasi yang dilakukan di suatu daerah akan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

  Investasi adalah suatu faktor penting bagi kelangsungan pembangunan ekonomi suatu daerah. Pembangunan ekonomi suatu daerah meliputi kegiatan-kegiatan yang memproduksi barang dan jasa. Dengan adanya kegiatan produksi barang dan jasa akan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat (Vio Achfuda Putra, 2010). Tingginya investasi di suatu daerah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu daerah. Oleh karena itu, investasi merupakan salah satu indikator penting dalam pertumbuhan ekonomi.

  Semakin banyaknya kegiatan investasi dilakukan akan memberi dampak positif bagi masyarakat di suatu daerah. Tenaga kerja akan banyak dibutuhkan oleh investor yang memiliki usaha dan investor pun membutuhkan banyak tenaga kerja untuk melakukan proses produksi. Hal

  commit to user ini akan memperbaiki taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Pendapatan masyarakat akan meningkat dengan banyaknya investasi yang dilakukan.

  Pertumbuhan investasi akan terus ditingkatkan dalam upaya menciptakan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  Investasi akan menunjang pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti sektor properti/konstruksi, telekomunikasi, industri, energi, listrik dan lain- lain.

  Investasi merupakan setiap kegiatan yang meningkatkan kemampuan ekonomi untuk memproduksi output di masa yang akan datang. Sukirno (2000:366) menjelaskan bahwa investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-perala tan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan.

  Berdasarkan penelitian Suwarno (2008), variabel jumlah industri manufaktur, PDRB, kurs valuta asing dan inflasi secara simultan berpengaruh secara nyata terhadap Penanaman Modal Asing pada industri manufaktur di Jawa Timur. Secara parsial, jumlah industri manufaktur dan PDRB tidak berpengaruh secara nyata sementara kurs valuta asing dan inflasi berpengaruh secara nyata. Penelitian Messayu Eliza (2013), menunjukkan bahwa produk domestik bruto dan suku bunga SBI berpengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia sementara variabel kurs dan inflasi tidak berpengaruh. Dan untuk investasi portofolio

  commit to user commit to user

  asing, hanya variabel produk domestik bruto yang memiliki pengaruh positif signifikan sementara variabel kurs, inflasi dan suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh Bobby Kresna Dewata dan I Wayan Yogi Swara (2013) memperlihatkan bahwa total ekspor, LIBOR dan upah tenaga kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap investasi asing di Indonesia tahun 1990-2012. Secara parsial, total ekspor berpengaruh positif signifikan, sementara LIBOR dan upah tenaga kerja berpengaruh negatif signifikan.

  Setiap daerah pasti akan berusaha menciptakan iklim investasi yang kondusif agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di daerahnya masing- masing. Kota Bogor termasuk salah satu kota yang memiliki nilai investasi yang cukup tinggi di provinsi Jawa Barat. Iklim investasi di kota Bogor sendiri sudah cukup baik dan menarik minat para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota Bogor. Namun, hal yang menghambat para investor untuk menanamkan modalnya adalah sulitnya perijinan dan masalah kepastian hukum yang mempersulit para investor.

  Di tengah belum stabilnya perekonomian global, perekonomian di kota Bogor diharapkan akan berjalan dengan baik. Dari Tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan investasi di kota Bogor dari tahun 1990 – 2011 .

Tabel 1.1 . Realisasi Investasi Kota Bogor Tahun 1990 -2011 Tahun Investasi (dalam juta rupiah)

  1990 560.401,27 1991 674.659,09 1992 727.468,03 1993 765.441,86 1994 836.665,06 1995 862.567,23 1996 969.826,16 1997 902.883,21 1998 564.039,88 1999 684.182,83 2000 748.050,03 2001 818.794,76 2002 925.919,58 2003 982.137,52 2004 1.075.660,46 2005 1.105.841,58 2006 1.134.682,11 2007 1.284.077,82 2008 1.445.959,41 2009 1.532.959,72 2010 1.674.902,03 2011 1.930.963,42

  Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor

  Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana realisasi perkembangan investasi di kota Bogor sejak tahun 1990 – 2011. Pada tahun 1990 investasi kota Bogor berjumlah sebesar 560.401,27 juta rupiah dan terus meningkat sampai pada tahun 1996 sebesar 969.826,16 juta rupiah. Pada tahun 1997 investasi kota Bogor mulai mengalami penurunan yang cukup signifikan sampai denga n tahun 1999 diakibatkan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Setelah tahun 1999, investasi di kota Bogor mulai membaik dengan meningkatnya jumlah investasi hingga pada tahun 2011 dapat mencapai 1.930.963,42 juta rupiah.

  Namun, pada saat ini iklim investasi di kota Bogor sedikit menurun dikarenakan besarnya Upah Minimum Kabupaten/Kota di kota Bogor

  commit to user yang mencapai Rp 2.002.000. Padahal sebelumnya kota Bogor menempati urutan kedua dalam hal sasaran investasi di Jawa Barat, namun kini kota Bogor hanya menempati urutan kelima. Oleh karena itu, besarnya UMK di kota Bogor membuat para pengusaha memindahkan tempat usahanya ke wilayah lain yang lebih rendah UMK nya.

  Dengan menurunnya minat para investor untuk menanamkan modalnya di kota Bogor, hal ini sangat disayangkan karena kota Bogor mempunyai peluang investasi yang besar di berbagai sektor baik di sektor pertanian, pertambangan dan energi industri beserta perdagangan, sekaligus sektor pariwisata. Wilayah Bogor merupakan wilayah yang potensial, hanya saja kelemahan dari kota Bogor dalam menarik minat para investor dari luar adalah perlunya perhatian khusus dalam penataan kota Bogor, yaitu agar tertata rapi dalam penataannya. Begitu juga dengan masalah perijinan dan kepastian hukumnya agar tidak dibuat sulit bagi para investor.

  Penurunan investasi yang dialami kota Bogor pada tahun 1997 – 1999 dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : investor atau pengusaha mempunyai masalah dengan inflasi yang tinggi pada tahun 1997 – 1999 sehingga menyebabkan kenaikan harga bahan baku yang semakin tinggi. Pada situasi ekonomi yang tidak stabil pada tahun 1997 – 1999 menyebabkan terjadinya penurunan dalam kegiatan investasi.

  Perkembangan investasi ini akan melihat perkembangan dari indikator ekonomi seperti PDRB, inflasi, suku bunga dan tingkat upah dari kota Bogor. Indikator-indikator ini akan mempengaruhi prospek

  commit to user pendanaan dan penerimaan investasi di kota Bogor. Investasi ini akan dapat menunjang perekonomian di kota Bogor menjadi semakin maju ke depannya.

  Pengaruh PDRB terhadap investasi adalah dengan tingginya PDRB suatu daerah, hal itu akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya karena PDRB merupakan salah satu indikator dari membaiknya pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

  Faktor kedua yang berpengaruh terhadap investasi adalah inflasi. Inflasi menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya. Apabila inflasi tinggi maka harga- harga dari faktor produksi dan bahan baku juga akan ikut naik sehingga dengan sendirinya hal ini akan mengakibatkan penurunan terhadap investasi.

  Faktor selanjutnya yang berpengaruh terhadap investasi adalah suku bunga. Jika suku bunga tinggi, masyarakat lebih suka menyimpan uangnya di bank daripada menggunakannya untuk pengeluaran konsumsi. Begitu juga sebaliknya, apabila suku bunga turun masyarakat cenderung menggunakan uangnya untuk pengeluaran konsumsi.

  Tingkat upah juga berpengaruh terhadap investasi. Apabila tingkat upah suatu daerah tinggi, hal itu akan memberatkan para investor/pengusaha. Dengan kenaikan tingkat upah tersebut tidak menjamin akan diikuti dengan peningkatan dari kinerja para karyawan, yang ada hal itu hanya akan menurunkan keuntungan dari perusahaan.

  Secara keseluruhan dari apa yang telah dijelaskan di atas, krisis ekonomi ya ng dialami oleh Indonesia pada tahun 1997 – 1999 berdampak

  commit to user cukup serius terhadap perkembangan investasi di kota Bogor. Perekonomian yang tidak stabil membuat para investor ragu untuk menanamkan modalnya di daerah-daerah di Indonesia.

  Oleh karena itu, untuk memberi masukan terhadap perkembangan investasi di kota Bogor menjadi lebih baik dan semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di kota Bogor maka dilakukan penelitian dengan faktor- faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan investasi di kota Bogor maka penulis mengambil judul penelitian “Analisis Faktor-

  

Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-

2011”.

B. Rumusan Masalah

  Untuk memperjelas arah penelitian, dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka beberapa masalah yang akan diteliti adalah :

  1. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, inflasi, suku bunga dan tingkat upah terhadap investasi di kota Bogor ?

  2. Dari semua variabel-variabel tersebut, variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perkembangan investasi di kota Bogor ? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1.

  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), inflasi, suku bunga dan tingkat upah terhadap investasi di kota Bogor.

  commit to user

2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dalam perkembangan investasi di Kota Bogor.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari adanya penelitian ini adalah : 1.

  Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran umum mengenai keadaan investasi di kota Bogor saat ini.

  2. Bagi pembuat kebijakan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan untuk membuat kebijakan dalam pelaksanaan investasi bagi masyarakat menjadi lebih baik.

  3. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran umum bagi masyarakat khususnya pengusaha untuk menginvestasikan modalnya di kota Bogor.

  commit to user