BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru Di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Supervisi atau pengawasan merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting dalam praktek
penyelenggaraan
pengawasan
pendidikan.
dimaksudkan
Kegiatan
sebagai
suatu
kegiatan untuk mengontrol terhadap seluruh
kegiatan pendidikan yang dilakukan sejak dari
tahap
perencanaan
sampai
pada
tahap
evaluasi yang akan berfungsi sebagai umpan
balik dan juga tindak lanjut dalam rangka
perbaikan
serta
peningkatan
mutu
pendidikan.
Pentingnya mutu dalam pendidikan menjadi
sangat penting dalam pengelolaan pendidikan itu
sendiri.
Jika
pengelolaan
bermutu
maka
akan
menghasilkan output yang bermutu pula. Pendidikan
dan sekolah adalah sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan mengembangkan watak suatu
bangsa untuk kemajuan masyarakat dan negara.
Harkat
dan
martabat
suatu
bangsa
sangat
ditentukan oleh kualitas atau mutu pendidikannya.
Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu
pendidikan merupakan sasaran pembangunan di
bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian
integral dari upaya peningkatan kualitas manusia
Indonesia secara menyeluruh (E. Mulyasa, 2005:31).
Sumber daya manusia yang bermutu akan
diperlihatkan
dengan
penguasaan
pengetahuan,
ketrampilan dan nilai-nilai kehidupan yang dapat
dimanfaatkan dalam pemecahan suatu masalah.
Salah satu pendukung pencapaian mutu sekolah
adalah pendidik Pendidikan yang bermutu dapat
tercapai apabila pembelajarannya juga bermutu.
Padahal
kita
ketahui
bahwa
pelaksanaan
pembelajaran ujung tombaknya adalah guru atau
pendidik.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 yang
menyatakan
bahwa
guru adalah
pendidik
utama
mendidik,
pendidik
dalam
profesional
mengajar,
hal
dengan
ini
tugas
membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan
formal,
pendidikan
dasar,
dan
pendidikan menengah.
Keprofesionalan seorang pendidikan dapat
dilihat dari cara yang dilakukan dalam proses
pembelajaran
sertahasil
yang
diperoleh
dari
pembelajaran. Sumber daya pendidik perlu dikelola
agar dapat mendukung pencapaian mutu lulusan.
Pengelolaan
dan
peningkatan
terhadap
tenaga
pendidik dan kependidikan di sekolah mulai dari
tingkat dasar sampai menengah diperlukan agar
dapat tercapai hasil sesuai dengan tujuan sekolah
sehingga diperlukan suatu kegiatan dalam bentuk
supervisi akademis.
Supervisi menjadi salah satu dari beberapa
kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh atasan
yang dalam hal ini kepala sekolah dalam rangka
meningkatkan kemampuan guru untuk menjalankan
tugas mengajar sehingga dapat memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran agar lebih efektif.
Pelaksanaan
supervisi
tidak
hanya
menilai
penampilan seorang guru ketika berada di depan
kelas atau dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan juga bagaimana memberikan pembinaan
terhadap guru tersebut untuk lebih meningkatkan
kualitas pembelajarannya.
Menurut Made Pidarta (1999: 5) Supervisi
merupakan
suatu
proses
pembimbingan
yang
dilakukan oleh atasan dalam hal ini kepala sekolah
terhadap guru dan personalia sekolah lainnya yang
bertanggungjawab atas proses pembelajaran dengan
harapan siswa dapat belajar secara efektif sehingga
prestasi
belajar
pengertian
akan
tersebut
semakin
penulis
meningkat.
berpendapat
Dari
bahwa
supervisi merupakan pembinaan dan bantuan yang
diberikan oleh kepala sekolah terhadap guru dan
karyawan atau staf sekolah agar mampu bekerja
lebih baik untuk memperbaiki kinerja yang masih
kurang,
memecahkan
kendala
dalam
beberapa
mengerjakan
hambatan
serta
tugasnya
serta
meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru
itu sendiri.
Sergiovani, Ed dalam Aris Munandar, (2005:
153)
mengemukakan
merupakan
upaya
bahwa supervisi kolegial
kolaboratif
yang
melibatkan
sejumlah tenaga pengajar dalam rangka perbaikan
pengajaran.
Dari
pengertian
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa keterlibatan tenaga pengajar
secara bersama-sama dalam peristiwa pengajaran
dimaksudkan agar mereka dapat saling membantu,
member
masukan,
serta
memperbaiki
langkah
langkah pengajaran yang belum tepat seperti dalam
merencanakan,
mengimplementasikan,
serta
mengevaluasi hasil belajar sehingga akan ditemukan
hambatan dan kendala yang ada.
Burhanuddin
(2007:123-124)
menyatakan
kelompok kerja guru yang dikelola dengan baik dapat
memberikan manfaat bagi guru, berbagi pengalaman
dan
pikiran
menyelesaikan
memotivasi
dengan
rekan
masalah
pengajaran,
akan
perlunya
sejawat
dalam
dan
dapat
meningkatkan
mutu
kemampuan sebagai guru. Dari pernyataan tersebut
supervisi kolegial merupakan salah satu bentuk
layanan supervisi yang diberikan oleh sesama guru,
terutama oleh guru yang berpengalaman, kepada
guru lain yang membutuhkan bantuan. Hal ini
membawa implikasi bahwa dalam supervisi kolegial
seorang guru pada suatu sekolah atau lembaga
pendidikan
mempunyai
kesempatan
untuk
membantu guru lain, terutama dari guru yang
berpengalaman
memecahkan
kepada
yuniornya
berbagai
pengajaran yang mereka hadapi.
dalam
permasalahan
Sependapat dengan pengertian di atas Made
Pidarta
(2009;
154)
menyatakan
teman
sebaya
sebagai supervisor bermaksud mencari kemudahan
dalam
meningkatkan
profesi
guru
karena
guru
sebaya itu ada dalam satu sekolah dan sewaktuwaktu dibutuhkan dapat segera dihubungi. Dengan
demikian
tujuan
supervisi
ini
adalah
untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan seorang guru
melalui prosedur yang tidak terlalu formal dalam
mengundang
dan
melaksanakan
supervisi.
Dari
pengertian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa
supervisi dapat dilakukan oleh teman seprofesi
dalam hal ini guru yang ada dalam satu sekolah
untuk memberikan bantuan kepada guru lain yang
membutuhkan guna memperbaiki kelemahannya.
Permasalahan
serta
kondisi
lapangan
berkenaan dengan mutu pendidikan yang masih
rendah berdasarkan pra observasi oleh peneliti
diduga terjadi di SD Negeri Plalangan 01 Gunungpati.
Berdasarkan fakta yang diperoleh dari sekolah, nilai
Ujian Nasional (UN) untuk mata pelajaran yaitu:
Bahasa
Indonesia,
Matematika,
dan
IPA
selalu
fluktuatif yang dapat digambarkan dalam kurun
waktu tiga (3) tahun terakhir sebagai berikut:
Tabel 1. 1
Perbandingan Nilai UN
Untuk Tiga (3) Mata Pelajaran dariTh 2011 – 2014
Bhs.Indo
Tahun
Matematik
IPA
Rat
Prk
a
t
rata
Kec
a
Pelajr
n
Trtg
Trd
Trtg
h
2011/
9,
Trd
h
5,40
8,75
4,25
20
2012
2012/
8,8
2013/
9,6
5,60
9,75
3,75
.
h
8,7
4,00
7,34
13
9,5
5,25
7,53
10
4,75
7,47
12
0
6,20
10,0
4,25
0
2014
Trd
5
0
2013
Trtg
9,0
0
Berdasarkan tabel di atas rata-rata hasil ujian
masih dibawah Standar Kelulusan Minimal (SKM)
yang
ditetapkan,
karena rata-rata SKM ujian
nasional yang ditetapkan SDN Plalangan 01 yaitu
7,65, sehinga dalam kurun waktu tersebut perolehan
rata-rata nilai belum sesuai dengan harapan.
Kondisi
ini
dimungkinkan
oleh
beberapa
faktor antara lainadanya input siswa yang rendah,
sarana
dan
prasarana
yang
kurang
memadai,
kurangnya dukungan orang tua siswa serta mutu
proses pembelajaran yang belum optimal.
Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas,
maka sangat perlu dilakukan suatu pembenahan
sebagai salah satu cara untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dengan dilakukannya supervisi
akademik yang terencana denganbaik.
Supervisi
akademik
diharapkan
dapat
membantu guru dalam menentukan pembelajaran
yang
tepat.
Pada
waktu
proses
supervisi
berlangsung, supervisor tidak hanya mengawasi guru
apakah telah melaksanakan tugasnya dengan baik
sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan atau
belum tetapi juga bersama-sama guru menemukan
permasalahan ketika pembelajaran berlangsung dan
memberi umpan balik untuk mencari jalan keluar
dari kendala yang ditemui dan bagaimana cara
memperbaiki proses belajar mengajar.
Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas
maka
penulis
tertarik
untuk
mengkaji
dan
mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan
supervisi di SD Negeri Plalangan 01 dalam sebuah
penelitian tesis denganjudul “Supervisi Akademik
Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian
di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana
perencanaan
supervisi
akademik
kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang?
2. Bagaimana
implementasi
supervisi
akademik
kolegial dalam peningkatan knerja guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang?
3. Bagaimana
hambatan
dan
kendala supervisi
akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
perencanaan
supervisi
akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
2. Untuk
mengetahui
implementasi
supervisi
akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
3. Untuk
mengetahui
hambatan
dan
kendala
supervisi akademik kolegial dalam peningkatan
kinerja
guru
di
SD
Negeri
Plalangan
01
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:
1. Manfaat teoritis.
Memperkaya khasanah pengembangan keilmuan
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi
awal bagi para peneliti yang berminat untuk
mendalami tentang supervisi kolegial di Sekolah
Dasar.
2. Manfaatpraktis.
Manfaat praktis yang diharapkan yaitu:
a. Guru SD Negeri Plalangan 01
Dapat digunakan sebagai sumber informasi
tentang pentingnya supervisi akademik kolegial
yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun
rekan
dapat
sejawat
selaku
memberikan
supervisor,
umpan
balik
sehingga
untuk
melakukan perbaikan pembelajaran.
b. Kepala SD Negeri Plalangan 01
Sebagai salah satu acuan bagi kepala sekolah
dalam
mensupervisi
guru
guna
mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Pengawas
UPTD
Pendidikan
kecamatan
Gunungpati.
Hasil
bahan
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
untuk
melakukan
khususnya
tentang
dilingkungan
UPTD
Gunungpati
dengan
kekurangan
supervisi
Pendidikan
segala
pembinaan
kolegial
Kecamatan
kelebihan
dan
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Supervisi atau pengawasan merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting dalam praktek
penyelenggaraan
pengawasan
pendidikan.
dimaksudkan
Kegiatan
sebagai
suatu
kegiatan untuk mengontrol terhadap seluruh
kegiatan pendidikan yang dilakukan sejak dari
tahap
perencanaan
sampai
pada
tahap
evaluasi yang akan berfungsi sebagai umpan
balik dan juga tindak lanjut dalam rangka
perbaikan
serta
peningkatan
mutu
pendidikan.
Pentingnya mutu dalam pendidikan menjadi
sangat penting dalam pengelolaan pendidikan itu
sendiri.
Jika
pengelolaan
bermutu
maka
akan
menghasilkan output yang bermutu pula. Pendidikan
dan sekolah adalah sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan mengembangkan watak suatu
bangsa untuk kemajuan masyarakat dan negara.
Harkat
dan
martabat
suatu
bangsa
sangat
ditentukan oleh kualitas atau mutu pendidikannya.
Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu
pendidikan merupakan sasaran pembangunan di
bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian
integral dari upaya peningkatan kualitas manusia
Indonesia secara menyeluruh (E. Mulyasa, 2005:31).
Sumber daya manusia yang bermutu akan
diperlihatkan
dengan
penguasaan
pengetahuan,
ketrampilan dan nilai-nilai kehidupan yang dapat
dimanfaatkan dalam pemecahan suatu masalah.
Salah satu pendukung pencapaian mutu sekolah
adalah pendidik Pendidikan yang bermutu dapat
tercapai apabila pembelajarannya juga bermutu.
Padahal
kita
ketahui
bahwa
pelaksanaan
pembelajaran ujung tombaknya adalah guru atau
pendidik.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 yang
menyatakan
bahwa
guru adalah
pendidik
utama
mendidik,
pendidik
dalam
profesional
mengajar,
hal
dengan
ini
tugas
membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan
formal,
pendidikan
dasar,
dan
pendidikan menengah.
Keprofesionalan seorang pendidikan dapat
dilihat dari cara yang dilakukan dalam proses
pembelajaran
sertahasil
yang
diperoleh
dari
pembelajaran. Sumber daya pendidik perlu dikelola
agar dapat mendukung pencapaian mutu lulusan.
Pengelolaan
dan
peningkatan
terhadap
tenaga
pendidik dan kependidikan di sekolah mulai dari
tingkat dasar sampai menengah diperlukan agar
dapat tercapai hasil sesuai dengan tujuan sekolah
sehingga diperlukan suatu kegiatan dalam bentuk
supervisi akademis.
Supervisi menjadi salah satu dari beberapa
kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh atasan
yang dalam hal ini kepala sekolah dalam rangka
meningkatkan kemampuan guru untuk menjalankan
tugas mengajar sehingga dapat memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran agar lebih efektif.
Pelaksanaan
supervisi
tidak
hanya
menilai
penampilan seorang guru ketika berada di depan
kelas atau dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan juga bagaimana memberikan pembinaan
terhadap guru tersebut untuk lebih meningkatkan
kualitas pembelajarannya.
Menurut Made Pidarta (1999: 5) Supervisi
merupakan
suatu
proses
pembimbingan
yang
dilakukan oleh atasan dalam hal ini kepala sekolah
terhadap guru dan personalia sekolah lainnya yang
bertanggungjawab atas proses pembelajaran dengan
harapan siswa dapat belajar secara efektif sehingga
prestasi
belajar
pengertian
akan
tersebut
semakin
penulis
meningkat.
berpendapat
Dari
bahwa
supervisi merupakan pembinaan dan bantuan yang
diberikan oleh kepala sekolah terhadap guru dan
karyawan atau staf sekolah agar mampu bekerja
lebih baik untuk memperbaiki kinerja yang masih
kurang,
memecahkan
kendala
dalam
beberapa
mengerjakan
hambatan
serta
tugasnya
serta
meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru
itu sendiri.
Sergiovani, Ed dalam Aris Munandar, (2005:
153)
mengemukakan
merupakan
upaya
bahwa supervisi kolegial
kolaboratif
yang
melibatkan
sejumlah tenaga pengajar dalam rangka perbaikan
pengajaran.
Dari
pengertian
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa keterlibatan tenaga pengajar
secara bersama-sama dalam peristiwa pengajaran
dimaksudkan agar mereka dapat saling membantu,
member
masukan,
serta
memperbaiki
langkah
langkah pengajaran yang belum tepat seperti dalam
merencanakan,
mengimplementasikan,
serta
mengevaluasi hasil belajar sehingga akan ditemukan
hambatan dan kendala yang ada.
Burhanuddin
(2007:123-124)
menyatakan
kelompok kerja guru yang dikelola dengan baik dapat
memberikan manfaat bagi guru, berbagi pengalaman
dan
pikiran
menyelesaikan
memotivasi
dengan
rekan
masalah
pengajaran,
akan
perlunya
sejawat
dalam
dan
dapat
meningkatkan
mutu
kemampuan sebagai guru. Dari pernyataan tersebut
supervisi kolegial merupakan salah satu bentuk
layanan supervisi yang diberikan oleh sesama guru,
terutama oleh guru yang berpengalaman, kepada
guru lain yang membutuhkan bantuan. Hal ini
membawa implikasi bahwa dalam supervisi kolegial
seorang guru pada suatu sekolah atau lembaga
pendidikan
mempunyai
kesempatan
untuk
membantu guru lain, terutama dari guru yang
berpengalaman
memecahkan
kepada
yuniornya
berbagai
pengajaran yang mereka hadapi.
dalam
permasalahan
Sependapat dengan pengertian di atas Made
Pidarta
(2009;
154)
menyatakan
teman
sebaya
sebagai supervisor bermaksud mencari kemudahan
dalam
meningkatkan
profesi
guru
karena
guru
sebaya itu ada dalam satu sekolah dan sewaktuwaktu dibutuhkan dapat segera dihubungi. Dengan
demikian
tujuan
supervisi
ini
adalah
untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan seorang guru
melalui prosedur yang tidak terlalu formal dalam
mengundang
dan
melaksanakan
supervisi.
Dari
pengertian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa
supervisi dapat dilakukan oleh teman seprofesi
dalam hal ini guru yang ada dalam satu sekolah
untuk memberikan bantuan kepada guru lain yang
membutuhkan guna memperbaiki kelemahannya.
Permasalahan
serta
kondisi
lapangan
berkenaan dengan mutu pendidikan yang masih
rendah berdasarkan pra observasi oleh peneliti
diduga terjadi di SD Negeri Plalangan 01 Gunungpati.
Berdasarkan fakta yang diperoleh dari sekolah, nilai
Ujian Nasional (UN) untuk mata pelajaran yaitu:
Bahasa
Indonesia,
Matematika,
dan
IPA
selalu
fluktuatif yang dapat digambarkan dalam kurun
waktu tiga (3) tahun terakhir sebagai berikut:
Tabel 1. 1
Perbandingan Nilai UN
Untuk Tiga (3) Mata Pelajaran dariTh 2011 – 2014
Bhs.Indo
Tahun
Matematik
IPA
Rat
Prk
a
t
rata
Kec
a
Pelajr
n
Trtg
Trd
Trtg
h
2011/
9,
Trd
h
5,40
8,75
4,25
20
2012
2012/
8,8
2013/
9,6
5,60
9,75
3,75
.
h
8,7
4,00
7,34
13
9,5
5,25
7,53
10
4,75
7,47
12
0
6,20
10,0
4,25
0
2014
Trd
5
0
2013
Trtg
9,0
0
Berdasarkan tabel di atas rata-rata hasil ujian
masih dibawah Standar Kelulusan Minimal (SKM)
yang
ditetapkan,
karena rata-rata SKM ujian
nasional yang ditetapkan SDN Plalangan 01 yaitu
7,65, sehinga dalam kurun waktu tersebut perolehan
rata-rata nilai belum sesuai dengan harapan.
Kondisi
ini
dimungkinkan
oleh
beberapa
faktor antara lainadanya input siswa yang rendah,
sarana
dan
prasarana
yang
kurang
memadai,
kurangnya dukungan orang tua siswa serta mutu
proses pembelajaran yang belum optimal.
Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas,
maka sangat perlu dilakukan suatu pembenahan
sebagai salah satu cara untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dengan dilakukannya supervisi
akademik yang terencana denganbaik.
Supervisi
akademik
diharapkan
dapat
membantu guru dalam menentukan pembelajaran
yang
tepat.
Pada
waktu
proses
supervisi
berlangsung, supervisor tidak hanya mengawasi guru
apakah telah melaksanakan tugasnya dengan baik
sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan atau
belum tetapi juga bersama-sama guru menemukan
permasalahan ketika pembelajaran berlangsung dan
memberi umpan balik untuk mencari jalan keluar
dari kendala yang ditemui dan bagaimana cara
memperbaiki proses belajar mengajar.
Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas
maka
penulis
tertarik
untuk
mengkaji
dan
mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan
supervisi di SD Negeri Plalangan 01 dalam sebuah
penelitian tesis denganjudul “Supervisi Akademik
Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian
di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana
perencanaan
supervisi
akademik
kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang?
2. Bagaimana
implementasi
supervisi
akademik
kolegial dalam peningkatan knerja guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang?
3. Bagaimana
hambatan
dan
kendala supervisi
akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
perencanaan
supervisi
akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
2. Untuk
mengetahui
implementasi
supervisi
akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
3. Untuk
mengetahui
hambatan
dan
kendala
supervisi akademik kolegial dalam peningkatan
kinerja
guru
di
SD
Negeri
Plalangan
01
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:
1. Manfaat teoritis.
Memperkaya khasanah pengembangan keilmuan
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi
awal bagi para peneliti yang berminat untuk
mendalami tentang supervisi kolegial di Sekolah
Dasar.
2. Manfaatpraktis.
Manfaat praktis yang diharapkan yaitu:
a. Guru SD Negeri Plalangan 01
Dapat digunakan sebagai sumber informasi
tentang pentingnya supervisi akademik kolegial
yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun
rekan
dapat
sejawat
selaku
memberikan
supervisor,
umpan
balik
sehingga
untuk
melakukan perbaikan pembelajaran.
b. Kepala SD Negeri Plalangan 01
Sebagai salah satu acuan bagi kepala sekolah
dalam
mensupervisi
guru
guna
mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Pengawas
UPTD
Pendidikan
kecamatan
Gunungpati.
Hasil
bahan
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
untuk
melakukan
khususnya
tentang
dilingkungan
UPTD
Gunungpati
dengan
kekurangan
supervisi
Pendidikan
segala
pembinaan
kolegial
Kecamatan
kelebihan
dan