BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru Di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Supervisi atau pengawasan merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting dalam praktek
penyelenggaraan
pengawasan

pendidikan.

dimaksudkan

Kegiatan

sebagai

suatu

kegiatan untuk mengontrol terhadap seluruh
kegiatan pendidikan yang dilakukan sejak dari
tahap


perencanaan

sampai

pada

tahap

evaluasi yang akan berfungsi sebagai umpan
balik dan juga tindak lanjut dalam rangka
perbaikan

serta

peningkatan

mutu

pendidikan.

Pentingnya mutu dalam pendidikan menjadi
sangat penting dalam pengelolaan pendidikan itu
sendiri.

Jika

pengelolaan

bermutu

maka

akan

menghasilkan output yang bermutu pula. Pendidikan
dan sekolah adalah sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan mengembangkan watak suatu
bangsa untuk kemajuan masyarakat dan negara.
Harkat


dan

martabat

suatu

bangsa

sangat

ditentukan oleh kualitas atau mutu pendidikannya.
Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu
pendidikan merupakan sasaran pembangunan di
bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian
integral dari upaya peningkatan kualitas manusia
Indonesia secara menyeluruh (E. Mulyasa, 2005:31).
Sumber daya manusia yang bermutu akan
diperlihatkan

dengan


penguasaan

pengetahuan,

ketrampilan dan nilai-nilai kehidupan yang dapat
dimanfaatkan dalam pemecahan suatu masalah.
Salah satu pendukung pencapaian mutu sekolah
adalah pendidik Pendidikan yang bermutu dapat
tercapai apabila pembelajarannya juga bermutu.
Padahal

kita

ketahui

bahwa

pelaksanaan


pembelajaran ujung tombaknya adalah guru atau
pendidik.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 yang
menyatakan

bahwa

guru adalah

pendidik

utama

mendidik,

pendidik

dalam


profesional
mengajar,

hal

dengan

ini

tugas

membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan

formal,


pendidikan

dasar,

dan

pendidikan menengah.
Keprofesionalan seorang pendidikan dapat
dilihat dari cara yang dilakukan dalam proses
pembelajaran

sertahasil

yang

diperoleh

dari

pembelajaran. Sumber daya pendidik perlu dikelola

agar dapat mendukung pencapaian mutu lulusan.
Pengelolaan

dan

peningkatan

terhadap

tenaga

pendidik dan kependidikan di sekolah mulai dari
tingkat dasar sampai menengah diperlukan agar
dapat tercapai hasil sesuai dengan tujuan sekolah
sehingga diperlukan suatu kegiatan dalam bentuk
supervisi akademis.
Supervisi menjadi salah satu dari beberapa
kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh atasan
yang dalam hal ini kepala sekolah dalam rangka
meningkatkan kemampuan guru untuk menjalankan

tugas mengajar sehingga dapat memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran agar lebih efektif.
Pelaksanaan

supervisi

tidak

hanya

menilai

penampilan seorang guru ketika berada di depan
kelas atau dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan juga bagaimana memberikan pembinaan

terhadap guru tersebut untuk lebih meningkatkan
kualitas pembelajarannya.
Menurut Made Pidarta (1999: 5) Supervisi
merupakan


suatu

proses

pembimbingan

yang

dilakukan oleh atasan dalam hal ini kepala sekolah
terhadap guru dan personalia sekolah lainnya yang
bertanggungjawab atas proses pembelajaran dengan
harapan siswa dapat belajar secara efektif sehingga
prestasi

belajar

pengertian

akan


tersebut

semakin

penulis

meningkat.

berpendapat

Dari

bahwa

supervisi merupakan pembinaan dan bantuan yang
diberikan oleh kepala sekolah terhadap guru dan
karyawan atau staf sekolah agar mampu bekerja
lebih baik untuk memperbaiki kinerja yang masih
kurang,

memecahkan

kendala

dalam

beberapa

mengerjakan

hambatan

serta

tugasnya

serta

meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru
itu sendiri.
Sergiovani, Ed dalam Aris Munandar, (2005:
153)

mengemukakan

merupakan

upaya

bahwa supervisi kolegial

kolaboratif

yang

melibatkan

sejumlah tenaga pengajar dalam rangka perbaikan
pengajaran.

Dari

pengertian

tersebut

dapat

disimpulkan bahwa keterlibatan tenaga pengajar

secara bersama-sama dalam peristiwa pengajaran
dimaksudkan agar mereka dapat saling membantu,
member

masukan,

serta

memperbaiki

langkah

langkah pengajaran yang belum tepat seperti dalam
merencanakan,

mengimplementasikan,

serta

mengevaluasi hasil belajar sehingga akan ditemukan
hambatan dan kendala yang ada.
Burhanuddin

(2007:123-124)

menyatakan

kelompok kerja guru yang dikelola dengan baik dapat
memberikan manfaat bagi guru, berbagi pengalaman
dan

pikiran

menyelesaikan
memotivasi

dengan

rekan

masalah

pengajaran,

akan

perlunya

sejawat

dalam

dan

dapat

meningkatkan

mutu

kemampuan sebagai guru. Dari pernyataan tersebut
supervisi kolegial merupakan salah satu bentuk
layanan supervisi yang diberikan oleh sesama guru,
terutama oleh guru yang berpengalaman, kepada
guru lain yang membutuhkan bantuan. Hal ini
membawa implikasi bahwa dalam supervisi kolegial
seorang guru pada suatu sekolah atau lembaga
pendidikan

mempunyai

kesempatan

untuk

membantu guru lain, terutama dari guru yang
berpengalaman
memecahkan

kepada

yuniornya

berbagai

pengajaran yang mereka hadapi.

dalam

permasalahan

Sependapat dengan pengertian di atas Made
Pidarta

(2009;

154)

menyatakan

teman

sebaya

sebagai supervisor bermaksud mencari kemudahan
dalam

meningkatkan

profesi

guru

karena

guru

sebaya itu ada dalam satu sekolah dan sewaktuwaktu dibutuhkan dapat segera dihubungi. Dengan
demikian

tujuan

supervisi

ini

adalah

untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan seorang guru
melalui prosedur yang tidak terlalu formal dalam
mengundang

dan

melaksanakan

supervisi.

Dari

pengertian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa
supervisi dapat dilakukan oleh teman seprofesi
dalam hal ini guru yang ada dalam satu sekolah
untuk memberikan bantuan kepada guru lain yang
membutuhkan guna memperbaiki kelemahannya.
Permasalahan

serta

kondisi

lapangan

berkenaan dengan mutu pendidikan yang masih
rendah berdasarkan pra observasi oleh peneliti
diduga terjadi di SD Negeri Plalangan 01 Gunungpati.
Berdasarkan fakta yang diperoleh dari sekolah, nilai
Ujian Nasional (UN) untuk mata pelajaran yaitu:
Bahasa

Indonesia,

Matematika,

dan

IPA

selalu

fluktuatif yang dapat digambarkan dalam kurun
waktu tiga (3) tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel 1. 1
Perbandingan Nilai UN
Untuk Tiga (3) Mata Pelajaran dariTh 2011 – 2014
Bhs.Indo

Tahun

Matematik

IPA

Rat

Prk

a

t

rata

Kec

a

Pelajr
n

Trtg

Trd

Trtg

h
2011/

9,

Trd
h

5,40

8,75

4,25

20

2012
2012/

8,8

2013/

9,6

5,60

9,75

3,75

.

h
8,7

4,00

7,34

13

9,5

5,25

7,53

10

4,75

7,47

12

0
6,20

10,0

4,25

0

2014

Trd

5

0

2013

Trtg

9,0
0

Berdasarkan tabel di atas rata-rata hasil ujian
masih dibawah Standar Kelulusan Minimal (SKM)
yang

ditetapkan,

karena rata-rata SKM ujian

nasional yang ditetapkan SDN Plalangan 01 yaitu
7,65, sehinga dalam kurun waktu tersebut perolehan
rata-rata nilai belum sesuai dengan harapan.
Kondisi

ini

dimungkinkan

oleh

beberapa

faktor antara lainadanya input siswa yang rendah,
sarana

dan

prasarana

yang

kurang

memadai,

kurangnya dukungan orang tua siswa serta mutu
proses pembelajaran yang belum optimal.
Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas,
maka sangat perlu dilakukan suatu pembenahan
sebagai salah satu cara untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dengan dilakukannya supervisi
akademik yang terencana denganbaik.
Supervisi

akademik

diharapkan

dapat

membantu guru dalam menentukan pembelajaran
yang

tepat.

Pada

waktu

proses

supervisi

berlangsung, supervisor tidak hanya mengawasi guru
apakah telah melaksanakan tugasnya dengan baik
sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan atau
belum tetapi juga bersama-sama guru menemukan
permasalahan ketika pembelajaran berlangsung dan
memberi umpan balik untuk mencari jalan keluar
dari kendala yang ditemui dan bagaimana cara
memperbaiki proses belajar mengajar.
Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas
maka

penulis

tertarik

untuk

mengkaji

dan

mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan
supervisi di SD Negeri Plalangan 01 dalam sebuah
penelitian tesis denganjudul “Supervisi Akademik
Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru di SD

Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian
di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana

perencanaan

supervisi

akademik

kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang?
2. Bagaimana

implementasi

supervisi

akademik

kolegial dalam peningkatan knerja guru di SD
Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang?
3. Bagaimana

hambatan

dan

kendala supervisi

akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk

mengetahui

perencanaan

supervisi

akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
2. Untuk

mengetahui

implementasi

supervisi

akademik kolegial dalam peningkatan kinerja
guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
3. Untuk

mengetahui

hambatan

dan

kendala

supervisi akademik kolegial dalam peningkatan
kinerja

guru

di

SD

Negeri

Plalangan

01

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:
1. Manfaat teoritis.
Memperkaya khasanah pengembangan keilmuan
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi
awal bagi para peneliti yang berminat untuk
mendalami tentang supervisi kolegial di Sekolah
Dasar.
2. Manfaatpraktis.
Manfaat praktis yang diharapkan yaitu:
a. Guru SD Negeri Plalangan 01

Dapat digunakan sebagai sumber informasi
tentang pentingnya supervisi akademik kolegial
yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun
rekan
dapat

sejawat

selaku

memberikan

supervisor,
umpan

balik

sehingga
untuk

melakukan perbaikan pembelajaran.
b. Kepala SD Negeri Plalangan 01
Sebagai salah satu acuan bagi kepala sekolah
dalam

mensupervisi

guru

guna

mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Pengawas

UPTD

Pendidikan

kecamatan

Gunungpati.
Hasil
bahan

penelitian ini diharapkan dapat menjadi
untuk

melakukan

khususnya

tentang

dilingkungan

UPTD

Gunungpati

dengan

kekurangan

supervisi
Pendidikan
segala

pembinaan
kolegial
Kecamatan

kelebihan

dan