Makalah Tentang Kapasitor Asuransi Dan Conto

Makalah Tentang Kapasitor, Resistor, Dioda
KATAPENGANTAR

Rasa syukur yang sangat mendalam, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga melalui
rahmat-Nya yang tiada terkira tugas makalah saya dengan judul “Dioda, Kapasitor,
Resistor” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Dioda, Kapasitor, Resistor” dan sengaja dipilih karena
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli
terhadap dunia pendidikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Kendari, 26 Agustus 2013
Penulis : Andi Rahman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan................................................................................................... 1
1.1. Latar belakang..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................ 2
1.4.Manfaat ..............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Kita sehari-hari mungkin suda banyak mendengarkan kata dioda,kapasitor,esistor. Tetapi masih
banyak yang kita tidak ketahui dan memahami yang bagaimana itu model dari sebuah
dioda,kapasitor,transistor, dan di mana alat-alat tersebut baik dari segi defenisinya, fungsinya, dan jenisjenis alat tersebut.
Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti agar kita dapat mengetahui
tentang alat-alat tersesbut, sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri.
I.2. RUMUSAN MASALAH

dalam makalah ini ada beberapa masalah yang harus dibahas dan diuraikan secara jelas:
I.2.1. Masalah Dioda
I.2.2. Masalah Kapasitor
I.3.3. Masalah Resistor

I.3. Tujuan
I.3.1. untuk mengetahui definisi dioda, resistor,kapasitor dan resistor.
I.3.2. mengetahui fungsi sebuah dioda,kapasitor,kapasitor.
I.3.3. Ingin mengetahui jenis-jenis dioda,kapasitor,resistor.

1.1.

DIODA
A.

Pengertian Dioda
Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p
menjadi
sisi
anode
sedangkanbahan
tipe-n
menjadi
katode.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar

tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan
tegangan negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif
sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode idealkonseptual.

B.
1.

Macam-macam Dioda
Dioda Cahaya
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor
yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini
termasuk bentuk elektroluminesensi.Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduk tor yang
dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat

2.

Dioda Zener
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk kemampuan

3.


Dioda Varactor
disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika
diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda
varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan
padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak
digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio).

1.

2.

Bias Maju Dioda
Gambar di samping gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias maju. Lapisan yang melintang antara
sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini tejadi proses
keseimbangan hole dan electron. Secara sederhana cara kerja dioda pada saat diberi bias maju adalah
sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka electron akan bergerak dari terminal negative
batere menuju terminal positif batere (berkebalikan dengan arah arus listrik). Elektron yang mencapai
bagian katoda (sisi N dioda) akan membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda
dan membuat depletion layer akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja

bagai kawat yang tersambung.
Bias Mundur Dioda
Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak dari terminal negative batere
menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan
membuat electron pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi pengosongan pada
depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat
yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.

1.2.

RESISTOR
A. Pengertian Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang pasif dan memiliki dua saluran yang
didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik diantara kedua
salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hokum OHM. Resistor di lambangkan
dengan R, fungsi utama pada Reistor adalah untuk menahan arus listrik. Satuan dari Resistor dinyatakan
dalam (OHM) yang lambangnya OMEGA (Ω). Pada Resistor biasanya terdapat empat gelang warna,
gelang pertama dan kedua menujukan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang
yang keempat menunjukan toleransi hambatan. Berdasarkan nilai tahanan/hambatan/resitansinya, secara
umum ada dua jenis Resistor, yaitu: Resistor tetap (Resistor yang nilai resistansinya tetap) dan Resistor

yang resistansinya bisa diatur, baik manual dengan tangan maupun yang diatur otomatis oleh cahaya dan
suhu.

Berbagai macam resistor tetap beserta lambangnya
Cara kerja resistor adalah membatasi arus listrik yang akan mengalir ke suatu komponen
elektronik. Semakin besar arus yang diinginkan maka nilai resistansi seuatu resistor harus semakin kecil,
sebaliknya apabila kita menginginkan arus yang kecil, maka nilai resistansi resistornya harus semakin
besar juga.

B.

Fungsi Resistor

1.
2.
3.

Sebagai pembagi Arus/Tegangan.
Sebagai Penurun Tegangan.
Sebagai Penghambat Aliran Arus Listrik


C.

Bentuk Fisik Resistor

a.
b.
c.
1.

Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Trimpot.
Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Potensio.
Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis PTC, NTC, LDR.
PTC : (Positive Temperatur Coefisien)
Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruholeh perubahan suhu. Makin tinggi
suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
2.
NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi
suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya

3.
LDR :Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.

d.
1.
2.
3.

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :
Fixed Resistor : yaitu resistor yang hambatannya tetap.
Variable Resistor : yaitu Resistor yang nilai hambatannya tidak linear karena pengaruh faktor.
Resistor Non : yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan
misalnnya suhu dan cahaya.

D. Jenis-jenis Resistor
a. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai
dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot

(Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
b.

Resistor yang nilainya bergantung pada suhu atau cahaya:



Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan
bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah
Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.



LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh
cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi
semakin kecil.

E.

Mengukur Nilai Resistor


1.
2.
3.
4.

Dimulai dengan warna paling gelap (hitam) lebih terang hingga warna paling terang(putih)
Gambar urutan gelang warna pada resistor :
Pedoman dalam menentukan urutan gelang warna
Gelang pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna
Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain.
Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain,
apabila spasi antar gelang jaraknya sama
Contoh pembacaan kode warna resistor 4:
Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5


F.

Berikut tabel gelang warna resistor :

Resistor 4 gelang warna : gelang ke 1 dan 2 sebagai nilai satuan, gelang ke 3 sebagai pengali, dan gelang
ke 4 sebagai toleransi.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, hijau, jingga, emas :
Nilainya : 2 5 103 ±5% = 25000 ± 5%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 25000 ± 5%
= 5% x 25000 = 1250 ohm
= 25000 – 1250 sampai 25000 + 1250
= 23750 sampai 26250 ohm
Resistor 5 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, dan
gelang ke 5 sebagai toleransi.
Contoh nilai resistansi dengan warna : kuning, biru, hitam, jingga, cokelat :

Nilainya : 4 6 0 103 ± 1% = 460000 ± 1%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 460000 ± 1%
= 1% x 460000 = 4600 ohm
= 460000 - 4600 sampai 460000 + 4600
= 455400 sampai 464600 ohm

Resistor 6 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, gelang
ke 5 sebagai toleransi dan gelang ke 6 sebagai koefisien temperatur.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, ungu, biru, hitam, emas, cokelat :
Nilainya : 2 7 6 100 ± 5% 100 ppm = 276 ± 5% 100 ppm
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 276 ± 5%
= 5% x 276 = 13,8 ohm
= 276 – 13,8 sampai 276 + 13,8
= 262,2 sampai 289,8 ohm dengan koefisien temperature 100 ppm

1.3.

KAPASITOR
A.

Pengertian Kapasitor
kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi untukmenyimpan muatan listrik. Salah satu
jenis kapasitor adalah kapasitor keeping sejajar. Kapasitor ini terdiri dari dua buah keping metal sejajar
yang dipisahkan oleh isolator yang disebut dielektrik. Bila kapasitor dihubungkan ke batere kapasitor
terisi hingga beda potensial antara kedua terminalnya sama dengan tegangan batere. Jika batere dicabut,
muatan-muatan listrik akan habis dalam waktu yang sangat lama, terkecuali bila sebuah konduktor
dihubungkan pada kedua terminal kapasitor.

Gambar Kapasitor
B.

Prinsip Kerja Kapasitor
Pada kesempatan kali ini1 saya akan mencoba membahas mengenai cara kerja dari kapasitor.
Kebanyakan orang terkadang masih bingung mengenai cara kerja dari kapasitor. Saya sendiri pada saat
kuliah juga beberapa kali berubah pemahaman tentang bagaimana sebenarnya kapasitor itu bekerja.
Seingat saya dulu pernah salah satu dosen bidang elektronika mengatakan bahwa kapasitor itu tidak bisa

dilewati oleh arus searah dan oleh arus bolak-balik dianggap bagaikan seutas kawat. Sehingga pada waktu
itu saya dan teman-teman khususnya salah satu sohib saya yang senang menganalisa rangkaian
elektronika mempunyai pandangan seperti yang dikatakan oleh dosen tersebut. Sampai saat ini juga saya
masih sering menjumpai beberapa orang yang menyimpulkan bahwa cara kerja kapasitor itu adalah
seperti pendapat di atas. Sebenarnya saya tidak menyalahkan sepenuhnya pemahaman di atas, hanya saja
setelah beberapa kali saya melakukan analisa terhadap kerja kapasitor sesungguhnya tidak bisa kita
simpulkan secara pasti seperti pendapat di atas. Kapasitor itu bekerja sesuai dengan sifat atau karakteristik
asli dari kapasitor itu sendiri. Tidak membedakan apakah arus searah atau arus bolak balik, yang pasti
kapasitor hanya bekerja sesuai dengan karakterisitik yang sebenarnya.
Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) dan dengan satuan farad. Komponen
penyusun kapasitor itu sebenarnya adalah dua buah plat sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik
(contoh : vacum, kertas, mika, keramik dll ) dan mempunyai sifat dasar bahwa kapasitor itu bila dialiri
arus listrik maka akan menyimpan muatan, pengisian muatan itu terjadi selama kapasitor itu belum terisi
penuh. Kemudian kapasitor akan melakukan pelepasan muatan apabila polaritas tegangan dari terminal
yang dihubungkan padanya lebih rendah. Pelepasan muatan ini bisa saja terjadi walaupun kapasitor belum
terisi penuh selama adanya perbedaan polaritas. Sesuai dengan aturan listrik bahwa arus listrik itu
mengalir dari polaritas yang lebih tinggi ke polaritas yang lebih rendah. Muatan yang tersimpan dalam
kapasitor dapat dihitung dengan rumus :
Q=CV
Dimana :
Q = Muatan listrik dalam Coulomb
C = Nilai kapasitansi dalam Farad
V = Nilai tegangan dalam volt
Nilai kapasitansi dihitung dengan rumus :
C = (8,85 x 10-12) (k A/t)
Dimana :
K = Konstanta dielektrik
Untuk bisa memahami secara meyakinkan mengenai cara kerja kapasitor, mari kita pelajari beberapa
kombinasi dari rangkaian kapasitor di bawah ini.

1.

Cara Kerja Kapasitor Pada Pengujian I

Gambar sinyal saat pelepasan muatan lebih lama
Mari kita perhatikan gambar di atas, pada saat saklar SW1 kita hubungkan dengan + supply 9V,
maka kapasitor akan melakukan proses pengisian. Karena tidak ada tahanan kapasitor C1 bisa terisi
langsung dengan cepat. Kemudian saat kita ubah posisi SW1 ke ujung R1 47K maka, kapasitor C1 akan
melakukan pelepasan muatan. Hal ini terjadi karena polaritas pada ujung R1 lebih kecil dibanding dengan
polaritas pada ujung terminal C1. Polaritas tegangan pada C1 adalah sesuai dengan supply pada waktu
pengisian sedangkan pada R1 adalah 0 volt. Proses pelepasan muatan C1 bisa anda lihat pada gambar
grafik di atas, dimana pelepasan kapasitor berlangsung sedikit lama dikarenakan ditahan oleh R1. R1
membuat arus yang mengalir pada saat pelepasan muatan menjadi kecil sehingga proses pelepasan
menjadi lebih lama.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Dalam suatu elektronika ketiga komponen tersebut saling terhubung antara yang satu dan yang
lainnya, dimana sebua dioda berfungsi sebagai komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik)
mungkim memiliki saluran ketiga sebagai pemanans. Dan kapasitor untuk menyimpan suatu energi /
muatan listrik didalam medan listrik. Sedangkan resistor yaitu komponen elektronika yang selalu
digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena resistor berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Jadi
ketiga komponen tersebut sangat dibutuhkan dalam pembuatan sebuah rangkaian elektronika.

B.

Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan maka kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya dapat menyempurnakan penyusunan makalah peralatan elektronika ini
sehingga dapat membantu penyusun dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
1.Http://www.pragola-elektro.co.cc/2009/03/resistor-pada-dasarnya-semua-bahan.html2.
Coper, william D, 1994, instrumen elektronika dan teknik pengukuran.