3.2 Fokus Penelitian dan Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian Dalam Rangka Pengembangan Diri Di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan
mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian,
sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data.
3.1 Pendekatan Penelitian
Jenis
penelitian
menggunakan
ini
adalah
pendekatan
kualitatif
deskriptif
dan
kualitatif.
Deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan
manajemen
atau
program
menguraikan
kegiatan
tentang
ekstrakurikuler
kesenian dalam rangka pengembangan diri dan faktor
pendukung maupun penghambatnya.
Sedangkan menurut Bogdan & Taylor (dalam
Totok Sumaryanto, F, 2007) penelitian kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang
dan
perilaku
yang
dapat
diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
secara utuh (holistic) tidak boleh mengisolasi individu
atau organisasi kedalam variable atau hipotesis tetapi
dipandang sebagai bagian dari keutuhan.
3.2 Fokus Penelitian dan Subyek Penelitian
3.2.1 Fokus Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Negeri 1
Limbangan yang terletak di Jalan Raya Limbangan,
Desa Limbangan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten
Kendal. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan SMP N
1
Limbangan
merupakan
SMP
di
Kecamatan
1
Limbangan yang sudah lama melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler kesenian dan mempunyai prestasi
untuk mempromosikan sekolah.
3.2.2 Subyek Penelitian
Sesuai masalah yang dikemukakan subyek dalam
penelitian ini adalah perencanaan program kegiatan
ekstrakurikuler
kesenian,
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler kesenian, serta faktor-faktor yang
mendukung
dan
penghambat
pelaksanaan
pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten
Kendal.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati
secara
langsung
di
lokasi
penelitian.
Observasi
menurut Ari Kunto (1998) adalah metode atau cara
yang digunakan untuk memperoleh keterangan yang
berwujud
pengamatan
dengan
pencatatan
secara
langsung. Dalam penelitian teknik observasi yang
digunakan jenis observasi partisipatif
terlibat
dengan
kegiatan
sehari-hari
diamati atau yang digunakan
yaitu
peneliti
orang
yang
sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
obsevasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh
akan lebih lengkap, tajam
dan
sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak
(Sugiyono:310). Karena ada beberapa sumber data
peneliti tidak terlibat langsung maka peneliti juga
2
menggunakan jenis observasi moderat yaitu observasi
ini ada keseimbangan orang dalam dengan orang luar.
Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi
partisipasif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak
semuanya (Sugiyono:311). Hal-hal yang diamati dalam
penelitian ini meliputi : lokasi kondisi sekolah, guru
dan siswa, kegiatan siswa dalam proses latihan.
Untuk merekam hasil
penelitian
ini
melakukan
pencatatan secara sistematis dalam bentuk catatan
di lapangan. Alat penunjang antara lain, tape recorder
dan foto camera.
3.3.2 Teknik Wawancara
Teknik wawancara merupakan cara pengumpulan
data dengan cara tanya-jawab yang dilakukan dengan
berdasarkan
tujuan
penelitian.
Menurut
Moleong
(2000) wawancara adalah percakapan yang dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yaitu memberi
jawaban atas pertanyaan dengan maksud tertentu.
Agar
dapat
mengungkapkan
yang
diinginkannya
wawancara ini ditujukan langsung pada responden
yaitu
kepala
sekolah,
pembina
ekstrakurikuler
kesenian, kepala TU, dan siswa guna menunjang
tujuan penelitian.
Jenis data yang telah dikumpulkan antara lain
adalah menyangkut
pembelajaran ekstrakurikuler
kesenian. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala
Sekolah,
Kepala
Tata
Usaha,
Guru
Pembina
ekstrakurikuler kesenian, dan beberapa siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesenian, untuk
mendapat data yang lengkap dan valid.
3
Teknik wawancara yang dilakukan yaitu teknik
wawancara mendalam (indepth interview), dan teknik
wawancara terbuka (open interview).
Teknik wawancara mendalam tidak dilakukan
dengan stuktur yang ketat, tetapi dengan pertanyaan
yang semakin menfokus sehingga informasi yang
dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran cara ini
mampu
mengorek
memberikan
kejujuran
informasi
yang
informasi
untuk
sebenarnya.
Teknik
wawancara dilakukan pada semua informan yang ada
dalam penelitian. Teknik wawancara kedua adalah
wawancara
bebas.
Dalam
hal
ini
wawancara
dilakukan dengan cara penguasaan pokok persoalan
oleh
peneliti
tanpa
daftar
pertanyaan.
Hal
ini
dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dan akrab, serta memberi kebebasan dan
ketentraman kepada informan untuk membeberkan
berbagai permasalahan.
3.3.3 Teknik Dokumentasi
Teknik
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan
keterangan tentang peristiwa yang tecatat dalam
gambar-gambar yang dapat menunjukan bukti dari
suatu kegiatan, misalnya data siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler kesenian yang berupa fotofoto. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segisegi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Terdapat dua katagori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan
peneliti sendiri ( Totok Sumaryanto, 2007).
4
Mencatat
Dokumen
atau
Arsip.
Teknik
ini
dilakukan untuk mengumpulkan data yang sumber
dari arsip dan dokumen yang ada kaitannya dengan
proses pembelajaran ekstrakurikuler karawitan yang
belum diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segisegi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Terdapat dua kategori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan
peneliti sendiri (Totok Sumaryanto, 2007).
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik
mengolah
analisa
data
data
yang
adalah
upaya
diperoleh
dari
untuk
observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Kemudian direduksi
hasil
dari
reduksi
disampulkan
dan
itu
kemudian
diverifikasi
disajikan
untuk
lalu
memperoleh
kesimpulan data yang benar (Miles dan Huberman
dalam Rohidi, 1992 : 16).
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan :
Penarikan / Verivikasi
Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data :
Model Interaktif
Sumber : Analisis Data Kualitatif (Miles &
Huberman, 1992)
5
Langkah ini dapat dijelaskan berikut :
3.4.1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan
data penelitian, analisis yang menajamkan untuk
mengorganisasikan
data.
Dengan
demikian,
kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan
temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti.
Seorang
peneliti
harus
mampu
merekam
data
lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan
(field note), harus ditafsirkan, atau diseleksi masingmasing data yang relevan dengan fokus masalah yang
diteliti.
Kegiatan mereduksi ini meliputi pemilihan data
dengan
memilah-milah
bagian
yang
dinyatakan
sebagai data pendukung yang sesuai dengan sasaran
penelitian yaitu mengenai kegiatan ekstrakurikuler
kesenian
di
SMPN
1
Limbangan,
faktor-faktor
pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di SMPN 1 Limbangan agar sesuai dengan
rumusan masalah dalam penelitian dan membuang
data yang tidak diperlukan sehingga memperoleh data
yang lebih fokus dan terorganisasi untuk ditarik
kesimpulan.
3.4.2 Penyajian Data
Langkah ini menguraikan data yang telah dipilahpilah sesuai dengan data penelitian dengan disajikan
melalui tulisan. Penyajian data yang telah diperoleh
melalui
tahap
observasi,
wawancara,
dan
dokumentasi, dianalisis oleh peneliti untuk dalam
bentuk teks naratif. Kemudian data disusun secara
sistematis
sehingga
data
yang
diperoleh
dapat
6
menjelaskan
atau
menjawab
permasalahan
yang
diteliti.
Data yang telah terorganisasi kemudian disajikan
secara naratif. Dalam menyajikan data dilakukan
secara sistematis dan dalam kesatuan bentuk pokok
masalah yang terperinci dengan didasarkan pada
karakteristik
sasaran
penelitian
yaitu
kegiatan
ekstrakurikuler kesenian di SMPN 1 Limbangan, serta
faktor-faktor pendukung dan penghambat kegiatan
ekstrakurikuler
kesenian
di
SMPN
1
Limbangan
Kabupaten Kendal.
3.4.3 Interprestasi Data
Interprestasi ini merupakan suatu usaha untuk
menafsirkan keseluruhan data yang diperoleh dalam
proses penelitian.
3.4.4 Menarik Kesimpulan atau Verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan langkah yang
terakhir, analisis lanjutan dari reduksi data, penyajian
data, dan interpretasi data.Langkah ini merupakan
usaha untuk mengungkapakan hasil selama proses
pelaksanaan penelitian yakni dengan mengungkapkan
keseluruhan hasil penelitian.
3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Sugiyono
(2006)
menyebutkan
kualitatif lebih menekankan
penelitian
apada aspek validitas.
Temuan atau data yang dilaporkan peneliti dinyatakan
valid
apabila
tidak
ada
perbedaan
antara
yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.
Dalam penelitian
kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda,
dinamis/selalu berubah sehingga tidak ada yang
7
konsisten
dan
berulang
seperti
semula.
Dengan
demikian tidak ada suatu data yang tetap/ konsisten/
stabil. Pendapat lain dikemukakan oleh Moleong
(2000) yaitu teknik keabsahan data adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu.
Uji validitas atau uji kepercayaan dan kebenaran
dalam
penelitian
menggunakan
pengecekan
kualitatif
triangulasi.
data
dari
salah
satunya
Triangulasi
berbagai
adalah
sumber
dengan
berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2006).
Peneliti menggunakan teknik triangulasi yang
meliputi:
3.5.1 Triangulasi Sumber
Membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan
adanya
informasi.
Pengecekan
balik
derajat dapat dilakukan dengan cara: a) peneliti
membandingkan
data
hasil
pengamatan
atau
observasi di lapangan tentang manajemen program
kegiatan
ekstrakurikuler
pengembangan
diri
dan
kesenian
faktor
dalam
rangka
pendukung
dan
penghambat proses kegiatan ekstrakurikuler kesenian
dengan data yang diperoleh dari wawancara dengan
para informan, b) peneliti membandingkan apa yang
disampaikan oleh informan penelitian dengan apa
yang terjadi di lapangan, dengan cara menyaksikan
secara
langsung
ekstrakurikuler
manajemen
kesenian
program
dalam
kegiatan
rangka
pengembangan diri di SMPN 1 Limbangan Kabupaten
8
Kendal, c) membandingkan hasil wawancara dengan
isi dokumen. Peneliti membandingkan keterangan
para pembina ekstrakurikuler kesenian, data dari
beberapa
siswa
peserta
kegiatan
ekstrakurikuler
kesenian, tentang eksisistensi dan prestasi yang telah
diraih melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian,
dengan data yang telah ada dalam dokumen, foto dan
arsip SMP N 1 Limbangan, Kabupaten Kendal.
3.5.2 Triangulasi Metode
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian dengan pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Setelah memperoleh data dari berbagai informan,
peneliti
melakukan
pengecekan
kembali
dengan
informan lain yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan metode yang sama. Hal ini dilakukan karena
informan lebih dari satu orang. Keterangan yang
diperoleh peneliti tentang kegiatan ekstrakurikuler
kesenian yang disampaikan oleh informan kunci yaitu
Bapak
Mulyadi,
S.Pd
sebagai
Kepala
Urusan
Kesiswaan kemudian dibandingkan dengan informasi
pendukung (kepala sekolah, siswa, guru). Pengecekan
dilakukan
peneliti
secara
langsung
ke
SMPN
1
Limbangan Kabupaten Kendal dengan menggunakan
pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.
9
METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan
mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian,
sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data.
3.1 Pendekatan Penelitian
Jenis
penelitian
menggunakan
ini
adalah
pendekatan
kualitatif
deskriptif
dan
kualitatif.
Deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan
manajemen
atau
program
menguraikan
kegiatan
tentang
ekstrakurikuler
kesenian dalam rangka pengembangan diri dan faktor
pendukung maupun penghambatnya.
Sedangkan menurut Bogdan & Taylor (dalam
Totok Sumaryanto, F, 2007) penelitian kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang
dan
perilaku
yang
dapat
diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
secara utuh (holistic) tidak boleh mengisolasi individu
atau organisasi kedalam variable atau hipotesis tetapi
dipandang sebagai bagian dari keutuhan.
3.2 Fokus Penelitian dan Subyek Penelitian
3.2.1 Fokus Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Negeri 1
Limbangan yang terletak di Jalan Raya Limbangan,
Desa Limbangan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten
Kendal. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan SMP N
1
Limbangan
merupakan
SMP
di
Kecamatan
1
Limbangan yang sudah lama melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler kesenian dan mempunyai prestasi
untuk mempromosikan sekolah.
3.2.2 Subyek Penelitian
Sesuai masalah yang dikemukakan subyek dalam
penelitian ini adalah perencanaan program kegiatan
ekstrakurikuler
kesenian,
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler kesenian, serta faktor-faktor yang
mendukung
dan
penghambat
pelaksanaan
pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten
Kendal.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati
secara
langsung
di
lokasi
penelitian.
Observasi
menurut Ari Kunto (1998) adalah metode atau cara
yang digunakan untuk memperoleh keterangan yang
berwujud
pengamatan
dengan
pencatatan
secara
langsung. Dalam penelitian teknik observasi yang
digunakan jenis observasi partisipatif
terlibat
dengan
kegiatan
sehari-hari
diamati atau yang digunakan
yaitu
peneliti
orang
yang
sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
obsevasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh
akan lebih lengkap, tajam
dan
sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak
(Sugiyono:310). Karena ada beberapa sumber data
peneliti tidak terlibat langsung maka peneliti juga
2
menggunakan jenis observasi moderat yaitu observasi
ini ada keseimbangan orang dalam dengan orang luar.
Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi
partisipasif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak
semuanya (Sugiyono:311). Hal-hal yang diamati dalam
penelitian ini meliputi : lokasi kondisi sekolah, guru
dan siswa, kegiatan siswa dalam proses latihan.
Untuk merekam hasil
penelitian
ini
melakukan
pencatatan secara sistematis dalam bentuk catatan
di lapangan. Alat penunjang antara lain, tape recorder
dan foto camera.
3.3.2 Teknik Wawancara
Teknik wawancara merupakan cara pengumpulan
data dengan cara tanya-jawab yang dilakukan dengan
berdasarkan
tujuan
penelitian.
Menurut
Moleong
(2000) wawancara adalah percakapan yang dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yaitu memberi
jawaban atas pertanyaan dengan maksud tertentu.
Agar
dapat
mengungkapkan
yang
diinginkannya
wawancara ini ditujukan langsung pada responden
yaitu
kepala
sekolah,
pembina
ekstrakurikuler
kesenian, kepala TU, dan siswa guna menunjang
tujuan penelitian.
Jenis data yang telah dikumpulkan antara lain
adalah menyangkut
pembelajaran ekstrakurikuler
kesenian. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala
Sekolah,
Kepala
Tata
Usaha,
Guru
Pembina
ekstrakurikuler kesenian, dan beberapa siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesenian, untuk
mendapat data yang lengkap dan valid.
3
Teknik wawancara yang dilakukan yaitu teknik
wawancara mendalam (indepth interview), dan teknik
wawancara terbuka (open interview).
Teknik wawancara mendalam tidak dilakukan
dengan stuktur yang ketat, tetapi dengan pertanyaan
yang semakin menfokus sehingga informasi yang
dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran cara ini
mampu
mengorek
memberikan
kejujuran
informasi
yang
informasi
untuk
sebenarnya.
Teknik
wawancara dilakukan pada semua informan yang ada
dalam penelitian. Teknik wawancara kedua adalah
wawancara
bebas.
Dalam
hal
ini
wawancara
dilakukan dengan cara penguasaan pokok persoalan
oleh
peneliti
tanpa
daftar
pertanyaan.
Hal
ini
dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dan akrab, serta memberi kebebasan dan
ketentraman kepada informan untuk membeberkan
berbagai permasalahan.
3.3.3 Teknik Dokumentasi
Teknik
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan
keterangan tentang peristiwa yang tecatat dalam
gambar-gambar yang dapat menunjukan bukti dari
suatu kegiatan, misalnya data siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler kesenian yang berupa fotofoto. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segisegi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Terdapat dua katagori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan
peneliti sendiri ( Totok Sumaryanto, 2007).
4
Mencatat
Dokumen
atau
Arsip.
Teknik
ini
dilakukan untuk mengumpulkan data yang sumber
dari arsip dan dokumen yang ada kaitannya dengan
proses pembelajaran ekstrakurikuler karawitan yang
belum diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segisegi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Terdapat dua kategori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan
peneliti sendiri (Totok Sumaryanto, 2007).
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik
mengolah
analisa
data
data
yang
adalah
upaya
diperoleh
dari
untuk
observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Kemudian direduksi
hasil
dari
reduksi
disampulkan
dan
itu
kemudian
diverifikasi
disajikan
untuk
lalu
memperoleh
kesimpulan data yang benar (Miles dan Huberman
dalam Rohidi, 1992 : 16).
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan :
Penarikan / Verivikasi
Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data :
Model Interaktif
Sumber : Analisis Data Kualitatif (Miles &
Huberman, 1992)
5
Langkah ini dapat dijelaskan berikut :
3.4.1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan
data penelitian, analisis yang menajamkan untuk
mengorganisasikan
data.
Dengan
demikian,
kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan
temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti.
Seorang
peneliti
harus
mampu
merekam
data
lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan
(field note), harus ditafsirkan, atau diseleksi masingmasing data yang relevan dengan fokus masalah yang
diteliti.
Kegiatan mereduksi ini meliputi pemilihan data
dengan
memilah-milah
bagian
yang
dinyatakan
sebagai data pendukung yang sesuai dengan sasaran
penelitian yaitu mengenai kegiatan ekstrakurikuler
kesenian
di
SMPN
1
Limbangan,
faktor-faktor
pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di SMPN 1 Limbangan agar sesuai dengan
rumusan masalah dalam penelitian dan membuang
data yang tidak diperlukan sehingga memperoleh data
yang lebih fokus dan terorganisasi untuk ditarik
kesimpulan.
3.4.2 Penyajian Data
Langkah ini menguraikan data yang telah dipilahpilah sesuai dengan data penelitian dengan disajikan
melalui tulisan. Penyajian data yang telah diperoleh
melalui
tahap
observasi,
wawancara,
dan
dokumentasi, dianalisis oleh peneliti untuk dalam
bentuk teks naratif. Kemudian data disusun secara
sistematis
sehingga
data
yang
diperoleh
dapat
6
menjelaskan
atau
menjawab
permasalahan
yang
diteliti.
Data yang telah terorganisasi kemudian disajikan
secara naratif. Dalam menyajikan data dilakukan
secara sistematis dan dalam kesatuan bentuk pokok
masalah yang terperinci dengan didasarkan pada
karakteristik
sasaran
penelitian
yaitu
kegiatan
ekstrakurikuler kesenian di SMPN 1 Limbangan, serta
faktor-faktor pendukung dan penghambat kegiatan
ekstrakurikuler
kesenian
di
SMPN
1
Limbangan
Kabupaten Kendal.
3.4.3 Interprestasi Data
Interprestasi ini merupakan suatu usaha untuk
menafsirkan keseluruhan data yang diperoleh dalam
proses penelitian.
3.4.4 Menarik Kesimpulan atau Verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan langkah yang
terakhir, analisis lanjutan dari reduksi data, penyajian
data, dan interpretasi data.Langkah ini merupakan
usaha untuk mengungkapakan hasil selama proses
pelaksanaan penelitian yakni dengan mengungkapkan
keseluruhan hasil penelitian.
3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Sugiyono
(2006)
menyebutkan
kualitatif lebih menekankan
penelitian
apada aspek validitas.
Temuan atau data yang dilaporkan peneliti dinyatakan
valid
apabila
tidak
ada
perbedaan
antara
yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.
Dalam penelitian
kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda,
dinamis/selalu berubah sehingga tidak ada yang
7
konsisten
dan
berulang
seperti
semula.
Dengan
demikian tidak ada suatu data yang tetap/ konsisten/
stabil. Pendapat lain dikemukakan oleh Moleong
(2000) yaitu teknik keabsahan data adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu.
Uji validitas atau uji kepercayaan dan kebenaran
dalam
penelitian
menggunakan
pengecekan
kualitatif
triangulasi.
data
dari
salah
satunya
Triangulasi
berbagai
adalah
sumber
dengan
berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2006).
Peneliti menggunakan teknik triangulasi yang
meliputi:
3.5.1 Triangulasi Sumber
Membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan
adanya
informasi.
Pengecekan
balik
derajat dapat dilakukan dengan cara: a) peneliti
membandingkan
data
hasil
pengamatan
atau
observasi di lapangan tentang manajemen program
kegiatan
ekstrakurikuler
pengembangan
diri
dan
kesenian
faktor
dalam
rangka
pendukung
dan
penghambat proses kegiatan ekstrakurikuler kesenian
dengan data yang diperoleh dari wawancara dengan
para informan, b) peneliti membandingkan apa yang
disampaikan oleh informan penelitian dengan apa
yang terjadi di lapangan, dengan cara menyaksikan
secara
langsung
ekstrakurikuler
manajemen
kesenian
program
dalam
kegiatan
rangka
pengembangan diri di SMPN 1 Limbangan Kabupaten
8
Kendal, c) membandingkan hasil wawancara dengan
isi dokumen. Peneliti membandingkan keterangan
para pembina ekstrakurikuler kesenian, data dari
beberapa
siswa
peserta
kegiatan
ekstrakurikuler
kesenian, tentang eksisistensi dan prestasi yang telah
diraih melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian,
dengan data yang telah ada dalam dokumen, foto dan
arsip SMP N 1 Limbangan, Kabupaten Kendal.
3.5.2 Triangulasi Metode
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian dengan pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Setelah memperoleh data dari berbagai informan,
peneliti
melakukan
pengecekan
kembali
dengan
informan lain yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan metode yang sama. Hal ini dilakukan karena
informan lebih dari satu orang. Keterangan yang
diperoleh peneliti tentang kegiatan ekstrakurikuler
kesenian yang disampaikan oleh informan kunci yaitu
Bapak
Mulyadi,
S.Pd
sebagai
Kepala
Urusan
Kesiswaan kemudian dibandingkan dengan informasi
pendukung (kepala sekolah, siswa, guru). Pengecekan
dilakukan
peneliti
secara
langsung
ke
SMPN
1
Limbangan Kabupaten Kendal dengan menggunakan
pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.
9