3.2 Fokus Penelitian dan Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Program Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian Dalam Rangka Pengembangan Diri Di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal

BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan
mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian,
sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data.
3.1 Pendekatan Penelitian
Jenis

penelitian

menggunakan

ini

adalah

pendekatan

kualitatif


deskriptif

dan

kualitatif.

Deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan
manajemen

atau
program

menguraikan
kegiatan

tentang

ekstrakurikuler


kesenian dalam rangka pengembangan diri dan faktor
pendukung maupun penghambatnya.
Sedangkan menurut Bogdan & Taylor (dalam
Totok Sumaryanto, F, 2007) penelitian kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang

dan

perilaku

yang

dapat

diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
secara utuh (holistic) tidak boleh mengisolasi individu

atau organisasi kedalam variable atau hipotesis tetapi
dipandang sebagai bagian dari keutuhan.
3.2 Fokus Penelitian dan Subyek Penelitian
3.2.1 Fokus Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Negeri 1
Limbangan yang terletak di Jalan Raya Limbangan,
Desa Limbangan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten
Kendal. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan SMP N
1

Limbangan

merupakan

SMP

di

Kecamatan
1


Limbangan yang sudah lama melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler kesenian dan mempunyai prestasi
untuk mempromosikan sekolah.
3.2.2 Subyek Penelitian
Sesuai masalah yang dikemukakan subyek dalam
penelitian ini adalah perencanaan program kegiatan
ekstrakurikuler

kesenian,

pelaksanaan

kegiatan

ekstrakurikuler kesenian, serta faktor-faktor yang
mendukung

dan


penghambat

pelaksanaan

pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten
Kendal.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati
secara

langsung

di

lokasi

penelitian.


Observasi

menurut Ari Kunto (1998) adalah metode atau cara
yang digunakan untuk memperoleh keterangan yang
berwujud

pengamatan

dengan

pencatatan

secara

langsung. Dalam penelitian teknik observasi yang
digunakan jenis observasi partisipatif
terlibat

dengan


kegiatan

sehari-hari

diamati atau yang digunakan

yaitu

peneliti

orang

yang

sebagai sumber data

penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
obsevasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh

akan lebih lengkap, tajam

dan

sampai mengetahui

pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak
(Sugiyono:310). Karena ada beberapa sumber data
peneliti tidak terlibat langsung maka peneliti juga
2

menggunakan jenis observasi moderat yaitu observasi
ini ada keseimbangan orang dalam dengan orang luar.
Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi
partisipasif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak
semuanya (Sugiyono:311). Hal-hal yang diamati dalam
penelitian ini meliputi : lokasi kondisi sekolah, guru
dan siswa, kegiatan siswa dalam proses latihan.
Untuk merekam hasil


penelitian

ini

melakukan

pencatatan secara sistematis dalam bentuk catatan
di lapangan. Alat penunjang antara lain, tape recorder
dan foto camera.
3.3.2 Teknik Wawancara
Teknik wawancara merupakan cara pengumpulan
data dengan cara tanya-jawab yang dilakukan dengan
berdasarkan

tujuan

penelitian.

Menurut


Moleong

(2000) wawancara adalah percakapan yang dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yaitu memberi
jawaban atas pertanyaan dengan maksud tertentu.
Agar

dapat

mengungkapkan

yang

diinginkannya

wawancara ini ditujukan langsung pada responden
yaitu

kepala


sekolah,

pembina

ekstrakurikuler

kesenian, kepala TU, dan siswa guna menunjang
tujuan penelitian.
Jenis data yang telah dikumpulkan antara lain
adalah menyangkut

pembelajaran ekstrakurikuler

kesenian. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala
Sekolah,

Kepala

Tata

Usaha,

Guru

Pembina

ekstrakurikuler kesenian, dan beberapa siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesenian, untuk
mendapat data yang lengkap dan valid.
3

Teknik wawancara yang dilakukan yaitu teknik
wawancara mendalam (indepth interview), dan teknik
wawancara terbuka (open interview).
Teknik wawancara mendalam tidak dilakukan
dengan stuktur yang ketat, tetapi dengan pertanyaan
yang semakin menfokus sehingga informasi yang
dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran cara ini
mampu

mengorek

memberikan

kejujuran

informasi

yang

informasi

untuk

sebenarnya.

Teknik

wawancara dilakukan pada semua informan yang ada
dalam penelitian. Teknik wawancara kedua adalah
wawancara

bebas.

Dalam

hal

ini

wawancara

dilakukan dengan cara penguasaan pokok persoalan
oleh

peneliti

tanpa

daftar

pertanyaan.

Hal

ini

dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dan akrab, serta memberi kebebasan dan
ketentraman kepada informan untuk membeberkan
berbagai permasalahan.
3.3.3 Teknik Dokumentasi
Teknik

ini

digunakan

untuk

mengumpulkan

keterangan tentang peristiwa yang tecatat dalam
gambar-gambar yang dapat menunjukan bukti dari
suatu kegiatan, misalnya data siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler kesenian yang berupa fotofoto. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segisegi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Terdapat dua katagori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan
peneliti sendiri ( Totok Sumaryanto, 2007).
4

Mencatat

Dokumen

atau

Arsip.

Teknik

ini

dilakukan untuk mengumpulkan data yang sumber
dari arsip dan dokumen yang ada kaitannya dengan
proses pembelajaran ekstrakurikuler karawitan yang
belum diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup
berharga dan sering digunakan untuk menelaah segisegi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Terdapat dua kategori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto
yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan
peneliti sendiri (Totok Sumaryanto, 2007).
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik
mengolah

analisa
data

data

yang

adalah

upaya

diperoleh

dari

untuk

observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Kemudian direduksi
hasil

dari

reduksi

disampulkan

dan

itu

kemudian

diverifikasi

disajikan

untuk

lalu

memperoleh

kesimpulan data yang benar (Miles dan Huberman
dalam Rohidi, 1992 : 16).
Pengumpulan Data
Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan :
Penarikan / Verivikasi

Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data :
Model Interaktif
Sumber : Analisis Data Kualitatif (Miles &
Huberman, 1992)
5

Langkah ini dapat dijelaskan berikut :
3.4.1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan
data penelitian, analisis yang menajamkan untuk
mengorganisasikan

data.

Dengan

demikian,

kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan
temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti.
Seorang

peneliti

harus

mampu

merekam

data

lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan
(field note), harus ditafsirkan, atau diseleksi masingmasing data yang relevan dengan fokus masalah yang
diteliti.
Kegiatan mereduksi ini meliputi pemilihan data
dengan

memilah-milah

bagian

yang

dinyatakan

sebagai data pendukung yang sesuai dengan sasaran
penelitian yaitu mengenai kegiatan ekstrakurikuler
kesenian

di

SMPN

1

Limbangan,

faktor-faktor

pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di SMPN 1 Limbangan agar sesuai dengan
rumusan masalah dalam penelitian dan membuang
data yang tidak diperlukan sehingga memperoleh data
yang lebih fokus dan terorganisasi untuk ditarik
kesimpulan.
3.4.2 Penyajian Data
Langkah ini menguraikan data yang telah dipilahpilah sesuai dengan data penelitian dengan disajikan
melalui tulisan. Penyajian data yang telah diperoleh
melalui

tahap

observasi,

wawancara,

dan

dokumentasi, dianalisis oleh peneliti untuk dalam
bentuk teks naratif. Kemudian data disusun secara
sistematis

sehingga

data

yang

diperoleh

dapat
6

menjelaskan

atau

menjawab

permasalahan

yang

diteliti.
Data yang telah terorganisasi kemudian disajikan
secara naratif. Dalam menyajikan data dilakukan
secara sistematis dan dalam kesatuan bentuk pokok
masalah yang terperinci dengan didasarkan pada
karakteristik

sasaran

penelitian

yaitu

kegiatan

ekstrakurikuler kesenian di SMPN 1 Limbangan, serta
faktor-faktor pendukung dan penghambat kegiatan
ekstrakurikuler

kesenian

di

SMPN

1

Limbangan

Kabupaten Kendal.
3.4.3 Interprestasi Data
Interprestasi ini merupakan suatu usaha untuk
menafsirkan keseluruhan data yang diperoleh dalam
proses penelitian.
3.4.4 Menarik Kesimpulan atau Verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan langkah yang
terakhir, analisis lanjutan dari reduksi data, penyajian
data, dan interpretasi data.Langkah ini merupakan
usaha untuk mengungkapakan hasil selama proses
pelaksanaan penelitian yakni dengan mengungkapkan
keseluruhan hasil penelitian.
3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Sugiyono

(2006)

menyebutkan

kualitatif lebih menekankan

penelitian

apada aspek validitas.

Temuan atau data yang dilaporkan peneliti dinyatakan
valid

apabila

tidak

ada

perbedaan

antara

yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.

Dalam penelitian

kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda,
dinamis/selalu berubah sehingga tidak ada yang
7

konsisten

dan

berulang

seperti

semula.

Dengan

demikian tidak ada suatu data yang tetap/ konsisten/
stabil. Pendapat lain dikemukakan oleh Moleong
(2000) yaitu teknik keabsahan data adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu.
Uji validitas atau uji kepercayaan dan kebenaran
dalam

penelitian

menggunakan
pengecekan

kualitatif

triangulasi.

data

dari

salah

satunya

Triangulasi

berbagai

adalah

sumber

dengan

berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2006).
Peneliti menggunakan teknik triangulasi yang
meliputi:
3.5.1 Triangulasi Sumber
Membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan

adanya

informasi.

Pengecekan

balik

derajat dapat dilakukan dengan cara: a) peneliti
membandingkan

data

hasil

pengamatan

atau

observasi di lapangan tentang manajemen program
kegiatan

ekstrakurikuler

pengembangan

diri

dan

kesenian
faktor

dalam

rangka

pendukung

dan

penghambat proses kegiatan ekstrakurikuler kesenian
dengan data yang diperoleh dari wawancara dengan
para informan, b) peneliti membandingkan apa yang
disampaikan oleh informan penelitian dengan apa
yang terjadi di lapangan, dengan cara menyaksikan
secara

langsung

ekstrakurikuler

manajemen
kesenian

program
dalam

kegiatan
rangka

pengembangan diri di SMPN 1 Limbangan Kabupaten
8

Kendal, c) membandingkan hasil wawancara dengan
isi dokumen. Peneliti membandingkan keterangan
para pembina ekstrakurikuler kesenian, data dari
beberapa

siswa

peserta

kegiatan

ekstrakurikuler

kesenian, tentang eksisistensi dan prestasi yang telah
diraih melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian,
dengan data yang telah ada dalam dokumen, foto dan
arsip SMP N 1 Limbangan, Kabupaten Kendal.
3.5.2 Triangulasi Metode
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian dengan pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Setelah memperoleh data dari berbagai informan,
peneliti

melakukan

pengecekan

kembali

dengan

informan lain yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan metode yang sama. Hal ini dilakukan karena
informan lebih dari satu orang. Keterangan yang
diperoleh peneliti tentang kegiatan ekstrakurikuler
kesenian yang disampaikan oleh informan kunci yaitu
Bapak

Mulyadi,

S.Pd

sebagai

Kepala

Urusan

Kesiswaan kemudian dibandingkan dengan informasi
pendukung (kepala sekolah, siswa, guru). Pengecekan
dilakukan

peneliti

secara

langsung

ke

SMPN

1

Limbangan Kabupaten Kendal dengan menggunakan
pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.

9

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24