Contoh Karangan Dan Teks Eksposisi

4 Contoh Karangan Teks Eksposisi
Advertisement

Contoh teks eksposisi yang kami sajikan dalam postingan ini terdiri atas beberapa contoh, yaitu
teks eksposisi tentang pendidikan, ekonomi, politik, dan juga tentang lingkungan. Jadi, secara
keseluruhan terdapat 4 contoh teks eksposisi. Pemilihan tema dalam contoh ini, kami sesuaikan
dengan tema yang banyak dicari oleh pembaca. Sebelum melangkah lebih jauh, hal penting yang
harus diketahui sebelum membuat teks eksposisi adalah pengetahuan tentang struktur dari teks
eksposisi. Sebab, struktur inilah yang bertanggungjawab apakah sebuah teks layak disebut
sebagai teks eksposisi. Jangan sampai, contoh karangan yang kita buat bukanlah teks eksposisi.
Ketika membaca uraian ini, kami anggap Anda sudah memiliki pemahaman yang baik tentang
struktur ini. Sehingga, kita akan fokus saja pada proses pembuatan teks eksposisi.

Contoh Karangan Teks Eksposisi

Contoh teks eksposisi dalam uraian ini kami susun secara singkat, namun tetap memenuhi syarat
sebagai teks eksposisi. Pada masing-masing contoh, didalamnya kami akan tunjukkan bagianbagian teks eksposisi yang mengacu pada struktur teks eksposisi. Penjelasan ini disesuaikan
dengan struktur yang dimiliki oleh sebuah teks eksposisi. Sengaja kami buat seperti itu agar
pembaca lebih mudah memahami bangunan utuh dari teks eksposisi. Besar harapan kami bahwa
semoga kehadiran contoh teks eksposisi ini, dapat menjadi panduan buat para pembaca yang
ingin membuat teks eksposisi, selamat membaca.

Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan
Contoh teks eksposisi yang pertama, kita mulai dengan teks eksposisi yang bertemakan
pendidikan. Berikut ini contohnya:

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Tesis:
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan.
Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan
Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013.

Walaupun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana
mestinya.

Argumentasi:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan
menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki
akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan
Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat
terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa kurikulum
2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan

pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.
Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran
dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola
alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati,
menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa
Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik
banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum
2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan
afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.

Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum
2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan
bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses
belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan
berkualitas.

Penegasan Ulang:

Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini.
Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang
beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang
memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat

lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan
semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara
terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung.

Di atas segalanya, harus kita akui bahwa dalam setiap perubahan tentunya memiliki sisi positif
dan negatif, serta tidak semua orang suka akan perubahan. Kita berharap dengan perubahan
berlakunya kurikulum 2013 ini akan dihasilkan generasi Indonesia menjadi lebih maju, kreatif,
inovatif, produktif,dan berkualitas.
Contoh Teks Eksposisi Tentang Ekonomi
Untuk contoh berikut ini, adalah teks eksposisi yang berkaitan masalah ekonomi. Topik ini juga
seringkali diangkat dalam pembuatan teks eksposisi. Berikut ini contohnya:

Anomali Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Tesis:

Di tengah kondisi perekonomian global yang dilanda krisis, catatan pertumbuhan ekonomi
Indonesia memperlihatkan hasil positif. Pada triwulan kedua tahun ini dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 6,4 persen. Pertumbuhan ini
tetap masih terpust di Pulau Jawa dengan pertumbuhan sebesar 57,5 persen. Jika
diakumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2012 lebih baik dibandingkan
dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3 persen.
Argumentasi:
Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap mengalami anomali. Hal ini diungkapkan
oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice. Beliau beralasan,
pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lebih
lanjut daeng menjelaskan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi
Indonesia mengalami anomali. Pertama, perekonomian Indonesia banyak digerakkan oleh utang
asing yang nilainya terus naik. “Utang Indonesia mencapai Rp. 2.865 triliun. Utang asing
pemerintah meningkat setiap tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah
dan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia,” papar Daeng.

Kedua, peningkatan konsumsi masyarakat disinyalir ikut mendorong pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang dan pangan
yang mengalami kenaikan, serta ditopang oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi.
Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah, misalnya hasil

perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang menciptakan nilai tambah dan
lapangan pekerjaan. Faktor terakhir, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh investasi
asing yang membuat sumber daya alam Indonesia makin dikuasai asing.
Sementara itu, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,
berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh sektor domestik. Menurut beliau,
efek krisis global melalui defisit neraca perdangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada
kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Beliau menganggap kontribusi ekspor terhadap PDB tidak
besar.
Senada dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara menyampaikan, bahwa sejumlah sector
ekonomi dalam negeri tumbuh karena didukung oleh suku bunga rendah. Hal ini tampak dari
pertumbuhan kredit yang mencapai 26-28 persen sekaligus didorong oleh harga BBM yang
rendah karena masih disubsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut diungkap Mirza, sektor yang
berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, seperti otomotif, manufaktur,
transportasi, komunikasi, dan perdagangan. Akibatnya, pertumbuhan sektor yang berorientasi
dalam negeri mengakibatkan kecenderungan defisit neraca perdagangan yang semakin besar.
Penegasan Ulang:
Menurut Tony, belanja pemerintah yang lebih besar dan cepat juga sangat membantu
pertumbuhan. Seiring hal itu, tingkat inflasi yang berada di bawah 5 persen cukup membantu,
meskipun hal tersebut ada efeknya, yaitu nilai subsidi energi yang terus membengkak yang
sebetulnya cenderung tidak sehat.


Contoh Teks Eksposisi Tentang Politik
Satu lagi topik yang sering diangkat ke dalam contoh teks eksposisi, yaitu tentang politik. Sesuai
dengan janji kami di awal, kami juga akan menampilkannya di sini. Berikut ini contohnya:

Hindari Caleg Pelaku Korupsi
Tesis:
Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum, harusnya memiliki standar dalam
merekrut calon anggota legislatif yang tegas dan ketat. Kriteria calon wakil rakyat itu mesti jelas
dan bisa menjadi filter untuk mencegah calon wakil rakyat bermasalah masuk. Misalnya, caleg

yang pernah tersangkut masalah korupsi atau pelanggaran HAM, tidak diterima sebagai bakal
caleg. Hal ini penting guna memastikan calon anggota dewan itu benar-benar bukan orang
bermasalah, tetapi pribadi-pribadi yang punya integritas.

Tentu saja masing-masing partai politik mempunyai mekanisme tersendiri dalam hal fit and
proper test. Kriterianya mungkin tidak sama bagi semua parpol. Namun paling tidak, ada prinsip
umum yang mesti digunakan semua partai politik dalam menseleksi calegnya.

Argumentasi:

Ini penting apalagi banyak bukti dari hasil survei bahwa parlemen, baik tingkat pusat maupun
daerah, dianggap lembaga terkorup. Hal ini diungkapkan oleh Jojo Rohi, Wakil Sekretaris
Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), terkait dengan kriteria dalam memilih
calon wakil rakyat oleh setiap parpol yang akan merebut suara rakyat dalam setiap pemilu.

Penegasan Ulang:
Penetapan standar caleg sangat diperlukan karena partai mesti membuat kriteria yang tegas
dan jelas terkait siapa saja orang yang layak diusung menjadi calon wakil rakyat partainya.
Antikorupsi menjadi hal prinsip yang harus dicantumkan dalam kriteria menjaring caleg.
Konsekuensinya, caleg yang punya rekam jejak pernah tersangkut kasus korupsi tidak boleh
dimajukan sebagai caleg. Selain antikorupsi, yang jug penting dipertimbangkan adalah moralitas
dari bakal caleg. Bila bakal caleg terbukti pernah punya selingkuhan atau berpoligami,
semestinya tidak dapat dimajukan sebagai caleg.

Sementara itu, pelanggar HAM, adalah satu bagian dari agenda reformasi yang sampai saat ini
belum tuntas. Caleg yang pernah menjadi pelanggar HAM dalam bentuk apa pun seharusnya
tidak dicalonkan sebagai bakal caleg karena fungsi wakil rakyat salah satunya adalah melakukan
advokasi terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM melalui legislasi. Ironis bila pelanggar HAM
mengadvokasi pelanggaran HAM.


Contoh Teks Eksposisi Tentang Lingkungan

Lingkungan juga sering sekali diangkat ke dalam tema pembuatan teks eksposisi. Seperti yang
kami tampilkan di bawah ini, adalah contoh teks eksposisi yang berbicara tentang lingkungan,
tepatnya lingkungan sekolah. Berikut ini contohnya,

Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Tesis:
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor terpenting untuk menciptakan
kenyamanan, baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekitar. Setiap sekolah selalu
mengajarkan anak didiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Bahkan, kebersihan
sekolah banyak dilombakan untuk menarik minat sekolah agar mereka peduli kebersihan. Cara
untuk menjaga kebersihan sekolah, di antaranya membuang sampah pada tempatnya, menghapus
papan tulis, menyapu ruang kelas, dan lain-lain.

Argumentasi:
Pembagian piket kelas menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Petugas piket biasanya melakukan tugas membersihkan ruang kelas. Seperti menyapu kelas,
menghapus papan tulis, dan menyiapkan spidol atau kapur tulis. Selain itu, setiap hari jumat
selalu digunakan untuk melakukan kerja bakti membersihkan sekolah setelah pelajaran pertama

selesai. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan "Jum'at Bersih. Selain lingkungan sekolah
bersih, hubungan murid dan guru juga bisa semakin akrab dengan adanya kerja sama.

Penegasan Ulang:
Kebersihan lingkungan sekolah adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sekolah
dan merupakan faktor yang sangat penting dalam meraih keberhasilan proses belajar mengajar.
Kebersihan lingkungan sekolah akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan.
Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan
sekolah tetap sehat terawat secara berkesinambungan.

Sekian uraian tentang 4 Contoh Karangan Teks Eksposisi, semoga bermanfaat.

2222
onomi dan Pendidikan)
TEKS EKSPOSISI (Pengertian, Struktur, Unsur Kebahasaan, dan Contoh Teks Eksposisi
Singkat Ekonomi dan Pendidikan)
Refsa Bro 19:27:00 Bahasa Indonesia
Halo sobat, kali ini admin akan memberikan materi Bahasa Indonesia kelas X yaitu Teks
Eksposisi. Nah adapun yang akan kita bahas kali ini mengenai teks eksposisi yaitu tentang
pengertian, struktur, unsur kebahasaan, dan juga contoh teks eksposisi singkat terbaru yang

merupakan sebuah karangan orang lain dan akan dipublikasikan oleh admin sendiri.
TEKS EKSPOSISI (Pengertian, Struktur, Unsur Kebahasaan, dan Contoh Teks Eksposisi
Singkat Ekonomi dan Pendidikan)

Pengertian Teks Eksposisi
Teks Eksposisi adalah adalah sebuah teks atau yang berisi informasi dan pengetahuan yang
dimuat secara singkat dan padat yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan informasiinformasi tertentu agar dapat menambah ilmu pengetahuan sang pembaca.

Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur yang membangun teks tersebut menjadi sebuah teks
eksposisi. Ketiga struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis)
sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian pembuka.
Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat memperkuat argumen penulis
dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat sang
penulis.

Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi


Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan
dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai
berikut.

1. Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina
nonpersona.

Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda,
kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian,
mereka, hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti
ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

2. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)
Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat
berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina
dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina
turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan
sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya
dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi,
komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.

Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses
morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang,
memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.

Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan
binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif,
positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.

Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu,
suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mulamula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.

Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam teks eksposisi di atas,
misalnya:

kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina)
kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)
kata optimistis (adjektif)
kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)

Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis
konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam
suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula
mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan
makna maupun struktur.

Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam
sebuah teks eksposisi.

Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
Konjungsi pilihan : atau.
Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
Konjungsi penjelasan : bahwa.
Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

Contoh Teks Eksposisi tentang Ekonomi Singkat
Ekonomi Indonesia

Tesis
Ekonomi rakyat adalah “kegiatan ekonomi rakyat banyak” . Jika dikaitkan dengan kegiatan
pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi petani
atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan
sejenisnya; dan bukan perkebunan atau peternak besar atau MNC pertanian, dan sejenisnya.

Argumentasi

Perspektif lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan perspektif jargon:
“ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

“Dari rakyat”, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan aksesibilitas
rakyat terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumberdaya
untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.

“Oleh rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat.
Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan dengan
sumberdaya (produktif dan konsumtif), rakyat memiliki alternatif untuk memilih dan
menentukan sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa
yang memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi
proses pemanfaatan berikutnya, dan sebagainya.

“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan ‘beneficiaries utama dari setiap kegiatan
produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemantaatan paling utama
adalah kepentingan rakyat.

Penegasan Ulang Pendapat
Dalam hal ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan “dengan siapa
saja”, dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga
tidak ada pembatasan mengenai besaran, jenis produk, sifat usaha, permodalan, dan sebagainya.
Ekonomi rakyat tidak eksklusif tetapi inklusif dan terbuka. Walaupun demikian, sifat
fundamental diatas telah pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku
ekonomi, mekanisme transaksi, norma dan kesepakatan (“rule of the game”) yang khas, yang
umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk survive dan berkembang sejalan dengan
perkembangan sosial ekonomi masyarakatnya.

Contoh Teks Eksposisi tentang Pendidikan Singkat
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Tesis

Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan.
Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan
Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013.
Walaupun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana
mestinya.

Argumentasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan
menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki
akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan
Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat
terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa kurikulum
2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan
pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.

Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan
rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam
sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa
Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik
banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum
2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan
afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.

Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013
ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya.
Selain itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar,
sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.

Penegasan Ulang

Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini.
Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang
beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang
memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat
lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan
semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara
terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung