VIII. Lampiran - 201707 Workshop Pembiayaan Materi Narsum

VIII. Lampiran
1. Materi Paparan Kepala Bappeda DIY disampaikan Kepala Bidang
Perencanaan, Ni Made Dwipanti, ST. MT.
Pointer
Workshop Penyusunan Strategi Pembiayaan Pembangunan
1. Latar belakang:


kebutuhan pendanaan program/kegiatan pembangunan meningkat di sisi
lain Pemda dihadapkan pada keterbatasan kemampuan fiskal → fincancial
gap → membutuhkan sumber-sumber pembiayaan lain.

2. Perubahan lingkungan eksternal:


Kebijakan Pemerintah Pusat → DAU bersifat tidak final → bisa menjadi
ancaman terhadap berkurangnya sumber pendapatan jika keuangan
daerah tidak terkelola dgn baik.




Pemerintah Pusat mencangangkan lebih dari 200 Proyek Strategis
Nasional di seluruh Indoensia → memberikan dampak pada keterbatasan
Pusat dalam mendukung proyek-proyek besar di DIY

3. Rencana Pembangunan infrastruktur :
Bandar Udara Kulonprogo, Tindaklanjut Pembangunan Tanjung
Adikarto, Penyelesaian JJLS, Pengembangan Transportasi Umum Massal
(Kereta Api Pendukung Bandara termasuk

pembangunan Mono Rail

Transport, Pengembangan Bus Rapid Transit), dan lain sebagainya.
4. Pembiayaan pembangunan


dalam arti sempit adalah mengurangi defisit anggaran → optimalisasi
pendapatan asli daerah, utang




dalam arti luas dilakukan dengan melibatkan aktor-aktor lain → CSR
perusahaan, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha

5. Peningkatan PAD melalui optimalisasi aset:
 Relatif mudah dilakukan karena terkait dgn aset yang dimiliki sendiri
 Memerlukan semangat entrepreneurship, kreatifitas dan inovasi dari
pengelola aset
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 15

6. Pengerahan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
 Memerlukan koordinasi intens dengan pihak swasta terutama sejak
perencanaan
 Memerlukan basis data sasaran program CSR
 Keterbatasan: CSR biasanya dilakukan pada bidang-bidang tertentu
sesuai dengan kebijakan perusahaan
7. Kerjasama Pemerintah Badan Usaha
 Pada proyek-proyek yang layak secara ekonomi atau memberikan
pengembalian bagi pihak swasta
 Perlu dukungan kajian kelayakan bisnis
8. Pemda DIY dapat memberi peluang pada swasta /investor untuk ikut serta

dalam pengembangan wilayah khususnya pembiayaan infrastruktur seperti
pembangunan jalan tol, Integrated System untuk Kota Cerdas, pembangunan
compact city, sebagai alternative pembiayaan non APBN dan APBD.

9. Tujuan dari Workshop ini adalah untuk merumuskan rekomendasi terkait
dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan dalam kerangka RPJMD DIY
2017-2022
10. Pembicara:
a. Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA. → Alternatif sumber-sumber
pembiayaan daerah dan Resiko-resiko dari setiap pilihan strategi
pembiayaan pembangunan
b. Arief Trihandoko, Kepala Bidang Perekonomian BAPPEDA Jawa Timur
→ praktek empiris pengelolaan sumber-sumber dana alternatif

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 16

2. Materi Paparan Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA.

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 17


3. Materi Paparan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur disampaikan Kepala
Bidang Ekonomi, Ir Arief Tri Hardjoko, MT.

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 18

7/25/2017

Sumber-Sumber Pembiayaan
Daerah
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A, Ak., CA.

Dari berbagai sumber

Latar Belakang
Otonomi
Daerah
UU no. 22 Thn. 1999
UU no. 32 Thn. 2004
UU no. 23 Thn. 2014


Meningkatkan
Pelayanan

Keterbatasan
Anggaran

Infrastruktur

Obligasi
Daerah

Perjanjian Kerjasama
(Public Private
Partnership)

CSR

SRM 2 Roby Aditiya

1


7/25/2017

1. Obligasi
Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat dan diterbitkan
melalui pasar modal domestik dengan menggunakan mata uang
rupiah.
Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat berupa obligasi
daerah yang diterbitkan melalui pasar modal.
Obligasi daerah diharapakan dapat mengurangi ketergantungan
daerah terhadap dana transfer dari pusat dan provinsi dengan
memanfaatkan dana dari masyarakat.

Karakteristik Obligasi Daerah (DJPK,
2007)
Merupakan pinjaman jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang berasal dari
masyarakat.
Diterbitkan melalui penawaran umum kepada masyarakat di pasar modal
dalam negeri.
Dikeluarkan dalam mata uang rupiah.

Hasil penjualan digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yang
menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Nilai obligasi daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal obligasi
daerah pada saat diterbitkan.

2

7/25/2017

Karakteristik Kegiatan yang Dapat Didanai dengan Obligasi Daerah
(PMK no. 07 tahun 2012)
Karakteristik kegiatan yang dapat didanai dengan obligasi daerah, antara lain:
• Kegiatan investasi sarana dan prasarana dalam rangka penyediaan pelayanan publik
dan menghasilkan penerimaan bagi APBD
• Sesuai dengan dokumen perencanaan daerah
• Merupakan kegiatan baru atau pengembangan kegiatan yang sudah ada
• Dibiayai sepenuhnya atau sebagian dari obligasi daerah
• Kegiatan yang didanai dari obligasi daerah beserta barang milik daerah yang melekat
dalam kegiatan tersebut dapat dijadikan jaminan obligasi daerah


Menurut DJPK (2007), beberapa jenis kegiatan yang dapat didanai dari
obligasi daerah sebagai berikut:












Pelayanan air minum
Penanganan limbah dan persampahan
Transportasi
Rumah sakit
Pasar tradisional
Tempat perbelanjaan

Pusat hiburan
Wilayah wisata dan pelestarian alam
Terminal dan sub-terminal
Perumahan dan rumah susun
Pelabuahan lokal dan regional

3

7/25/2017

2. Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha (Public Private Partnership)
Perjanjian kerjasama pemerintah adalah
kesepakatan tertulis untuk penyediaan infrastruktur
antara Menteri/ Kepala lembaga/ Kepala daerah
dengan Badan Usaha yang ditetapkan melalui
pelelangan umum.

Tujuan Kerjasama Pemerintah
Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam penyediaan

infrastruktur melalui pengerahan dana swasta
Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan melalui persaingan sehat

Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan dalam penyediaan infrastruktur
Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, atau
dalam hal-hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna

4

7/25/2017

Infrastruktur

Jenis infrastruktur yang dapat
dikerjasamakan dengan Badan Usaha

Transportasi

Pelabuhan, Bandara, Jaringan rel, Stasiun
KA


Jalan

Jalan tol dan Jembatan tol

Pengairan

Saluran membawa air baku

Air minum

Bangunan pengambilan air baku, jaringan
transmisi, jaringan distribusi, instalasi
pengelolaan air minum

Air limbah

Instalasi pengelolan air limbah

Telekomunikasi

Jaringan telekomunikasi

Ketenaga listrikan

Pembangkit, transmisi tenaga listrik

Minyak dan gas
bumi

Pengelolaan, penyimpanan, pengangkutan

5

7/25/2017

3. Coorporate Social Responsibility (CSR)
CSR adalah
komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan
guna
meningkatkan
kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.

CSR juga merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Contoh:
Taman kota di Kalijodo by Sinarmas, 14 Gedung SMK di
Kudus by Djarum Foundation Bakti Pendidikan,
Pembangunan jembatan ploso,

6

7/25/2017

• 2 alasan pemerintah harus terlibat dalam pengembangan dan
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu:
• Alasan defensive: langkah nyata pemerintah mengarahkan
CSR untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan
sekitar dan meminimalkan efek negative terhadap komunitas
lokal, lingkungan, maupun pasar lokal.
• Alasan proaktif: memberikan dukungan mengenai
pengembangan CSR melalui kebijakan pelaksanaan CSR.

Risiko Obligasi Daerah
Pemerintah daerah mengalami gagal
bayar, baik bunga ataupun nilai jatuh
tempo obligasi daerah
Berkurangnya fiscal space pemerintah
daerah akibat bertambahnya pengeluaran
yang bersifat mandatory

7

7/25/2017

Risiko Public Private Partnership
Pengertian

Contoh

Risiko Politik
Risiko Kinerja Proyek
Kebijakan sepihak dari Risiko yang berkaitan dengan
pemerintah/ negara yang pelaksanaan proyek
langsung
dan
secara
signifikan berdampak pada
kerugian financial Badan
Usaha

Risiko Permintaan
Risiko yang ditimbulkan
akibat lebih rendahnya
permintaan atas barang/ jasa
yang dihasilkan oleh proyek
kerjasama
dibandingkan
dengan yang dijanjikan

Risiko
pengambilalihan Risiko lokalisasi,
aset,
Risiko operasional
Risiko perubahan peraturan
perundang-undangan,
Risiko
pembatasan
konversi mata uang dan
repitalisasi dana

Kebijakan pemerintah yang
dipengaruhi
oleh
perusahaan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerbitan Obligasi Daerah
Kemampuan atau kapasitas fiskal pemerintah daerah

Kesiapan SDM Pemerintah daerah yang yang memiliki kemampuan
pengelolaan investasi dan utang

Tingkat partisipasi masyarakat

8

7/25/2017

Faktor-Faktor Penghambat Penerbitan
Obligasi Daerah
Ketidaksiapan pemerintah daerah dalam pengelolaan utang
secara organisasi maupun administrasi

Prosedur panjang penerbitan obligasi daerah yang melibatkan
banyak pihak seperti DPRD, Kementerian Keuangan, dan OJK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Public Private Partnership (PPP)

Daya tarik proyek yang
akan dibiayai dengan PPP

Tingkat dukungan
masyarakat setempat
dengan dewan
perwakilan dan
pemerintah

9

7/25/2017

Faktor-Faktor Penghambat Public
Private Partnership (PPP)
Kualitas
SDM
pengelola
proyek
pemerintah
yang belum
memadai

T ERI M AK ASI H

10

25/07/2017

Provinsi
Jawa Timur

Disampaikan pada :
“Workshop Strategi Pembiayaan Pembangunan Daerah“
Bappeda Prov, DIY
Oleh :
Arief Tri H.
1

2

2

1

25/07/2017

PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI
(Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Jawa Timur)

10
8
6

6,31

6,1

6,5

6,64

6,44

6,23

4

6,08

5,86

5,44

5,55

5,58

5,02

4,88

5,02

2013

2014

2
0

Dalam (%)

2010

2011

2012

2015

2016

GROWTH JAWA TIMUR

GROWTH NASIONAL

SHARE

64.56

62.77

62.59

62.71

62.05

60.62

59.75

GROWTH

4.86

4.49

5.48

6.57

6.33

3.36

2.76

3

20.000

6

15.000
4
2

10.000

ANGKA KRIMINALITAS PER 10.000 PENDUDUK

5.000

JUMLAH TINDAK KEJAHATAN

-

0
2011

2012

2013

2014

2011

2015

2012

2013

2014

2015

2016*

2013

2014

2015

2016*

1.500

Jumlah Tindak Kejahatan, Angka
Kriminalitas Dan Demo Di Jawa Timur
Cenderung Mengalami Penurunan

1.000
500

JUMLAH DEMO

2011

Sumber : BPS RI dan Mabes POLRI, Statistik Kriminal 2016

2012

4

2

25/07/2017

16

71
70
69
68
67
66
65
64
63

15
14
13
12
11

TINGKAT KEMISKINAN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

Sep-16

INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

5

0,42
0,40
0,38

4

0,36

TINGKAT
PENGANGGURAN TERBUKA

0,34
0,32
0,30

INDEKS GINI
2010

2011

Disparitas Versi Pemerataan pendapatan Bank Dunia 
penduduk berpendapatan 40% terbawah menikmati hasil
kegiatan ekonomi sebesar 18,77%  ketimpangan rendah

2012

2013

2014

2015

2016

3

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Agust-16

5

* The data is from 2014 secondary data from official sources and 2016 primary data based on ACI’s perception survey minus Bangka Belitung Islands)
Source: Asia Competitiveness Institute

6

3

25/07/2017

7

7

DINAMIKA GLOBAL
RENCANA

o

0,75 %
2 X KENAIKAN

SOLVABILITAS = KEMAMPUAN BANK UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS

8

4

25/07/2017

KINERJA PERBANKAN
KETERANGAN

BANK UMUM
Jan-15 Jan-16 Jan-17

(%)

• Total Aset (Miliar)

468.679 515.840 552.481

7,10

• DPK (Miliar)

380.889 415.010 453.839

9,36

• LDR (%)

88,20

87,80

85,62

-2,48

• NPL (%)

2,05

2,08

2,89

39,35

• Kredit (Miliar)

335.772 364.368 388.586

6,65

o Modal Kerja

199.358 213.696 221.250

3,53

o Investasi

47.612 52.639 59.418

12,88

o Konsumsi

88.802 98.033 107.918 10,08

Kredit UMKM (Miliar) 90.166 101.260 114.491 13,07
NPL UMKM (%)

4,26

4,04

3,54

-12,31

Sumber : BI, Surabaya

9

SUKU BUNGA
DASAR KREDIT
Data Posisi Akhir Nov. 2016

 Double Digit
 Usaha di sektor riil apa
yang keuntungannya lebih
besar dari Deposito dan
Suku Bunga Kredit tsb ?
 Jika terlalu tinggi resiko &
keuntungannya lebih kecil
dari bunga Deposito maka
sektor riil akan stagnan
Sumber : BI, Surabaya 2017

10

5

25/07/2017

SURVEY LITERASI KEUANGAN
JAWA TIMUR

11

Sumber : OJK, 2016 (Survey 2015 – KR3)

KREDIT SEKTOR
PROPORSI KREDIT PERTANIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN
PERDAGANGAN BESAR & ECERAN
PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA
TRANS, PERGUDANGAN & KOMUNIKASI
SEKTOR LAINNYA

12

6

25/07/2017

Pemerintah Provinsi

Sumber : BPS, 2016 (data diolah)
Keterangan :
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi (government spending) adalah
realisasi / perhitungan APBD Provinsi pada tiap tahun anggaran
Kontribusi (APBN + APBD Prov dan Kab/Kota) di Jawa Timur Tahun 2015
Sebesar 9,16% dari total PDRB Jawa Timur  Share Kecil !!!!

13

14

7

25/07/2017

C. FAKTA MANAJEMEN PENERIMAAN
1. APBN TA. 2009-2017
(Dalam Triliun)
1.876,87

2.000,00

1.984,14

2.082,94

1.761,64

1.786,22

242,51

299,25

20,00

2,52

2.080,50

1.726,19

Total Belanja

1.548,31

Total
Pendapatan

1.500,00

Penerimaan
Pembiayaan

1.000,00

1.320,75
1.635,37
1.000,84

1.358,20
1.169,91
992,39

870,99
500,00

Pengeluaran
Pembiayaan

142,56
0,00

1.750,30

1.502,00

1.126,14

133,90

194,53

153,61

254,93

241,05

13,43

16,86

385,00
54,80

0,15

2,77

4,42

(129,84)

(133,75)

(150,84)

(190,11)

(224,19)

(241,50)

(222,51)

(296,72)

(330,20)

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

12,72

Surplus(Defisit)
(500,00)




Angka Penerimaan 3 Tahun Terakhir Relitif STAGNAN
Defisit  Ditutup dari :
a) SBN berupa SUN & ORI (Dana Masyarakat)  Mempengaruhi Likuiditas Perbankan
b) Pinjaman Luar Negeri




 Realisasi Pajak :
 2015 : Defisit 239 T (81,51 %)
 2016 : Defisit 250 T (81,55%)

Penerimaan Pembiayaan :
 Obligasi Pemerintah
Pengeluaran Pembiayaan :
 Penarikan Pinjaman LN
 Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN
 Penerusan Pinjaman

15

2. Penerimaan Provinsi Jawa Timur 2009-2017
(Dalam Triliun)
PENDAPATAN ASLI DAERAH :
• Pajak Daerah;
• Retribusi Daerah;
• Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan;
• Lain-lain Pad Yang Sah

16,00

14,90 14,62
13,09

14,00

10,38
9,24

9,39
8,47

8,00
6,38
6,00

2,05

2,41

0,05

3,17

2,88

2,84

3,65

3,60

2,41

2,00
0,01

2,83

2,85

 PAD Prov. JATIM
relatif lebih mandiri
 Selama 3 Tahun
terakhir PAD Prov.
JATIM Relitif
STAGNAN (dampak
perlambatan
ekonomi)
 Dampak penyerahan
urusan (P3D) seperti
BOS, Gaji Guru,
SMA/SMK (DAU)

4,63

4,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH:
• Pendapatan Hibah;
• Dana Penyesuaian Dan
Otonomi Khusus;

13,03

12,00
10,00

DANA PERIMBANGAN :
• Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak;
• Dana Alokasi Umum;
• Dana Alokasi Khusus

14,90

3,75
0,07 0,01

0,06

0,00

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

16

8

25/07/2017

3. Penerimaan Kabupaten/Kota Di Jawa Timur 2009-2017
(Dalam Triliun)

DANA
PERIMBANGAN

60,00
50,86

51,72

54,02

50,00
40,08
40,00
PENDAPATAN
ASLI DAERAH

32,91
30,00

24,91

25,54

35,36

27,53
17,82

20,00
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH

15,13
9,93

10,00

PENDAPATAN ASLI DAERAH :

PAJAK DAERAH;

RETRIBUSI DAERAH;

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN
DAERAH YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

2,94
-

1,87
2009

6,98

3,55
3,01
2010

5,64
2011

DANA PERIMBANGAN :

DANA BAGI HASIL PAJAK/BUKAN PAJAK;

DANA ALOKASI UMUM;

DANA ALOKASI KHUSUS;

BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU;

6,29
2012

8,07

12,28

11,35

16,74
13,75

15,24
13,05

7,41
2013

2014

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH:

HIBAH;

DANA DARURAT;

PENDAPATAN LAINNYA;

DANA PENYESUAIAN OTONOMI KHUSUS;

BANTUAN KEU DARI PROV/DANA DESA

2015



2016

2017

Kab/Kota Masih tergantung dana
Transfer
3 Tahun Terakhir  Relatif
STAGNAN  Tingkat Stimulus
“G” Melambat

17

18

9

25/07/2017

LOGICAL FRAME WORK

DINAMIKA GLOBAL
EKSTERNAL

EURO SCEPTISCISM
AS  keluar TPP

PROTEKSIONIS

FFR 2016 : 0,5 – 0,75

CAPITAL OUTFLOW

2017 Naik 3 X
2019 : 3 %

EKSPOR LN MELAMBAT

Tekanan kurs  SBI
Terpengaruh  Suku Bunga
Bank Terpengaruh

New Normally
Penerimaan Dalam Negeri Relatif
Stagnan (bahkan realisasi PAJAK
2015 & 2016 TIDAK TERCAPAI)

 Vollatilitas Pasar
Keuangan Meningkat
 Pertumbuhan
Perdagangan & Investasi
Melambat

Slide Hal 11

SOLUSI (STRATEGI PEMBIAYAAN)

19

B. MANAJEMEN GOVERNMENT SPENDING PROVINSI JATIM
Listrik,
Lahan,
Keamanan &
Perijinan

Bussiness

SEGMEN

BESAR

Forum
+
Diplomasi

TIM
PENGEMBANGAN
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN

Non fiscal insentif/
MOBILISASI

SEKTOR PRODUKTIF

SEGMEN UMKM
STIMULASI

Pembiayaan Bunga Kompetitif
Dagulir

SEGMEN PELY.SOSIAL DASAR
PENDIDIKAN, KESEHATAN
(Fasilitasi) & POVERTY
(afirmatif)

Agroinput

Infrastruktur

Penjaminan

Standardisasi Produk
Pembentukan LKM

Kredit Tani Loan Agreement

NON PRODUKTIF  Charity
PRODUKTIF  PEMBERDAYAAN + PENDAMPINGAN

JALIN 493.004 RTSM
KESRA 2010 – 2014
SMK MINI,
VOKASIONAL

Feminisasi Kemiskinan,
JALIN Kerentanan Kemiskinan, Bantuan
MATRA
RTSM Mulai 2015
PONKESDES,
TAMAN POSYANDU
(PROMOTIF PREVENTIF)

20

10

25/07/2017

STRATEGI FISKAL
a. MEMBENTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)

KOPWAN

LKM - Kelompok
Fungsional

LMDH
KOPPONTREN
KOPKAR

21

b. STRATEGI AKSES PERBANKAN

22

11

25/07/2017

Skema Bunga Kompetitif dan Penjaminan Resiko Kredit

Kredit Produktif/ Ekspor

Kredit Tani

Kredit Industri Primer

• Pola: Penyertaan Modal
• Dana Bergulir s.d 2016
Total plafon Rp. 916,98 M
(16.719 Debitur UMKM)

• Pola : Penyertaan Modal
• PT. BPR Jatim (BANK UMKM)
Total Rp 200 M



2016 = Rp. 400 M
2017 = Rp. 200 M
LPDB = Rp. 425 M

Suku bunga 6 % + Penjaminan oleh PT. JAMKRIDA
Rp. 25 Miliar

Suku bunga : Kredit Pengadaan Pangan 3 %
Kredit Produktif 4 % ( ≤ 100 Jt) & 6 % (>100–500
Jt)

Pola : Loan Agreement

(Pemprov Jatim – PT. BANK JATIM)

PENJAMINAN

Penjaminan oleh
JAMKRIDA
23

LOAN AGREEMENT
Pergub Jawa Timur No. 37 Th 2016 tentang Perubahan atas Pergub Jawa
Timur No. 2 Th 2016 tentang Pemberian Pinjaman Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur Kepada PT. BPD Jawa Timur Tbk.
1. Pinjaman Anggaran Pemprov Jatim ke Bank Jatim
Rp 400 M (APBD Tahun Anggaran 2016)

Pengembangan Usaha
Industri Primer

2. Skema : Linkage Prog kepada BPR milik Pemkab/Kot
3. Sasaran UMKM Sektor Primer dengan :
o Bunga Murah
o Cara Mudah &
o Layanan Cepat
4. Struktur Bunga :
o Penempatan APBD Pemprov ke Bank Jatim
 bunga 2 % /Th
o Suku bunga Kredit Bank Jatim ke BPR
 5 % efektif / Th (termasuk 2 % unt PEMPROV)
o Suku bunga Unit PT. Bank Jatim & BPR ke UMKM

PEMPROV
JATIM

UMKM

BANK
JATIM

Unit PT. Bank Jatim,
PT. BPR
Milik PT Bank UMKM &
PT. BPR milik Kab/Kota

(Debitur Industri Primer)

(end-user)  antara
24

12

25/07/2017

EXPENDITURE REFORM (on going)
CHARITY

STIMULUS

SKPD URUSAN
SOSIAL
(KEMISKINAN)
SKPD MENANGANI
UKM START UP

FASILITASI
SKPD URUSAN
SOSIAL
(PENDIDIKAN,
KESEHATAN)

BANKING SYSTEM

CORPORATE BOND

SKPD MENANGANI
UKM MANDIRI

UPT. Berorientasi
Ekonomi (BLUD)
Pelabuhan
Perikanan, Balai
Benih
Rumah Sakit
(BLUD)
BUMD
25

KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA
(KPS SPAM UMBULAN)
RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA
PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL

DESKRIPSI PROYEK KPS-SPAM UMBULAN

26

13

25/07/2017

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT  B to B)

PENGEMBANGAN PELABUHAN BARU – PROBOLINGGO
Operator : PT. Delta Arta Bahari Nusantara (DABN) / anak perusahaan
PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) BUMD Provinsi Jawa Timur

Estimasi Pembiayaan Untuk Jetty 3  ± Rp. 1,95 T :
o Dermaga 3
 Rp. 1 T
o Peralatan (crane dll)
 Rp. 200 M
o Reklamasi & Pengerasan  Rp. 750 M
(60 Ha  sudah terlaksana ± 30 Ha)

27

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT  B to B)

TOL KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR
INVESTOR

:

PT. WASKITA BUMI WIRA

Status Project : Joint Venture :
• Waskita Tol Road (WTR) 55 %
• Energi Bumi Mining 25 %
• PT. PWU 20 %
Panjang (Km)

KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR
Seksi I (Krian-Kedamean)
Seksi II (Kedamean-Boboh)
Seksi III (Boboh-Bunder)
Seksi (Bunder-Manyar)

:
:
:
:
:

38,290 Km
8,700 Km
10,300 Km
10,170 Km
9,030 Km

USULAN PEMPROV. JATIM :
a. Agar Pembiayaan Proyek Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar
dimasukkan pada skema penugasan Pemth.  mengurangi cost
transport yg tinggi dr kawasan Industri ke Tanjung Perak
b. Agar Pembiayaan Proyek masuk pada skema penugasan (PT. SMI ;
resiko dicover oleh PT. PII)
c. Menteri BUMN agar menyetujui Pemprov. Jatim menjadi pemegang
saham mayoritas (alasan : inisiator proyek ; berada pada teritori
Jawa Timur)

28

14

25/07/2017

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT  B to B)

PENGEMBANGAN KAWASAN PUSPA AGRO

SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN STOCK AGRO PRODUK

Lahan Terbangun ± 25 Ha
Lahan Belum Terbangun ± 25 Ha
Kebutuhan Investasi :
a. Akses Tol Puspa Agro Ke KM 19 (Tol Sidoarjo) : Rp. 206.250.000.000,b. Pengembangan Kawasan
(Pergudangan, DryPort, Ruko, Cold Storage)
: Rp. 265.770.000.000,- +
Total Kebutuhan Investasi
: Rp. 472.020.000.000,Modal Kerja Buffer Stock Pangan
: Rp. 500.000.000.000,-

29

SKEMA PEMBIAYAAN melalui PINJAMAN BLUD
Dasar hukum : - Permendagri No. 61/2007 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
BLUD
- Permendagri No. 13/2006 sebagaimana telah diubah dengan
Permendagri No. 21/2011 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
 Skema : BLUD melakukan pinjaman langsung
dengan PT. SMI
 Penggunaan Pinjaman:
o Infrastruktur gedung pelayanan
o Alat Kedokteran dan Kesehatan

Struktur Bunga :
 Suku Bunga dibawah suku bunga Bank Konvensional
 Tingkat suku bunga adalah sebesar imbal hasil Surat Berharga
Negara dengan tenor setara ditambahkan 0,75%

30

15

25/07/2017

BLUD PROVINSI JAWA TIMUR
BLUD

DASAR HUKUM
1.

Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/438/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur
sebagai BLUD Tanggal 30 Desember 2008;

2.

Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/439/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa
Timur sebagai BLUD Tanggal 30 Desember
2008;

3.

Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/440/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Saiful Soedono Madiun Provinsi
Jawa Timur sebagai BLUD Tanggal 30
Desember 2008;

1. RSUD Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR

2. RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PROVINSI
JAWA TIMUR

3. RSUD
Dr. SOEDONO
JAWA TIMUR

MADIUN PROVINSI

31

LANJUTAN ...
BLUD

DASAR HUKUM

6. 6 (SEMBILAN) UPT pada Dinkes Prov. Jatim
sebagai BLUD Penuh :
e. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Surabaya;
f. Balai
Kesehatan
Surabaya;

Mata

Masyarakat

6. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
:
188/529/KPTS/013/2009
tentang
Penetapan 9 (SEMBILAN) UPT pada
Dinkes Prov. Jatim sebagai BLUD
Tanggal 23 Desember 2009;

3 (Tiga) UPT pada Dinkes Prov. Jatim sebagai
BLUD Bertahap :
a. RS Khusus Paru-Paru Dungus Madiun;
b. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Madiun;
c. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Pamekasan

32

16

25/07/2017

3. SKEMA PEMBIAYAAN BARU KE DEPAN
(BAHAN DISKUSI AKADEMISI, PEMERINTAH DAN LEMBAGA KEUANGAN)

1. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA
(UMBULAN WATER SUPLY PROJECT)
HARGA AIR BERSIH UMBULAN, JIKA :
SWASTA
PPP

= Rp. 7.000 / M3
= Rp. 2.400 / M3

33

4. CORPORATED BOND

34

17

25/07/2017

5. LOAN AGREEMENT BUMN – BUMD (PT BANK UMKM)
PT PELINDO III

PT SEMEN INDONESIA

(Program Kemitraan Bina Lingkungan)
(Hibah)

(Pinjaman Lunak)

PT Bank UMKM

PRIMER - SEKUNDER

PEMPROV – BANK JATIM
EXISTING : 400 M (2016),
200 M (2017)
BUNGA : 7 – 9 % / THN

DI PEDESAAN
EXISTING : SHARE PERTANIAN THD PDRB = 13,31 %
Note : Pelaksanakan Program Kemitraan & Bina Lingkungan dapat dilaksanakan melalui BUMN atau Anak Perusahaan
(PERMEN BUMN No. PER-09/MBU/07/2015)  Perubahan PERMEN agar BUMD juga dapat melaksanakan PKBL

35

INOVASI INFRASTRUKTUR PEMBIAYAAN

COMPETITIVE

BANK

BANK

BANK
BANK

SUSTAINABILITY
TRUST FACTOR

BANK

NEW FINANCING INFRASTRUCTURE

SYARIA MODEL

INNER SATISFACTION
Kepuasan Batin

Pe n j a m i n a n Re s i k o

( P T. J A M K R I D A )
B U M D Pe m p r o v J a t i m

Penyertaan Modal Eksternal

(Non APBD)

36

18

25/07/2017

PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGT
PENDAPATAN KAS ‘2011 – 2015’

PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGT
KEKAYAAN (ASSET) ‘2011 – 2015’
2000000000000

20000000000000

1.892.158.724.834

16.842.641.491.799

1800000000000

17500000000000

1600000000000

15000000000000

16.046.439.767.227

12500000000000

1.509.559.920.750

1400000000000
1200000000000

10000000000000

1.069.163.194.251

1000000000000
800000000000

7500000000000
6.377.606.866.525

662.771.142.563

600000000000

5000000000000
400000000000

406.198.718.754

3.133.976.000.000

2500000000000

200000000000
1.825.057.000.000

0

2011

2012

2013

2014

2015

0

2011

2012

2013

2014

2015

Sumber : Kop BMT UGT Sidogiri, 2016
37

37

Forum CSR Kabupaten/Kota

Struktur Kelembagaan Forum Pelaksana CSR
Provinsi

(18 Forum CSR)

Terdiri dari 30 perusahaan  representasi BUMD, BUMS, BUMN

38

19

25/07/2017

REK API T U LASI U SU LAN K EGI ATAN N ON APBD/APBN
da ri K AB/KOTA & SK PD PROV (H a sil Ra kor Pe nda na a n Pe m ba nguna n 2 3 – 2 4 Februa ri
2 0 1 7 & M usre nba ng Prov. )

1 6 5 6 usula n CSR ( 1 3 3 3 da ri K a b/Kot a ,
3 2 3 da ri OPD Provinsi)

1 .6 9 8
usula n

2 3 usula n K PBU ( 1 2 usula n K a b/kot a , 1 1
usula n OPD Provinsi)
1 9 usula n Le m ba ga Pe m e rint a h M it ra
Pe m ba nguna n ( 1 5 K a b/Kot a , 4 OPD Provinsi)

Terdiri dari 30 perusahaan  representasi BUMD, BUMS, BUMN

39

PENUTUP
DINAMIKA
GLOBAL

• PROTEKSIONIS
• NEW NORMALLY

DOMESTIK
SEKTOR
KEUANGAN
SEKTOR
PERDAGANGAN
SEKTOR
INVESTASI

EKSTERNAL = PINJAMAN
Termasuk Industri
Manufaktur

SEKTOR RIIL
MELAMBAT

INTERNAL  SUN  EKSES  LIKUIDITAS PERBANKAN
 ORI

PAJAK/
PENERIMAAAN
NEGARA STAGNAN
PROVINSI
PAD STAGNAN

TRANSFER KE
DAERAH STAGNAN
(KAB / KOTA)

SOLUSI
STRATEGI PEMBIAYAAN
 OPD  BLUD
 APBD
 NON APBD  EXTERNAL FINANCING

40

20

25/07/2017

TERIMA KASIH

41

21

Dokumen yang terkait

EVALUASI TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA TRAYEK TERMINAL LEMPAKE / SAMARINDA - TERMINAL SANGATTA BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

4 108 15

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FUROSEMID - SPIRONOLAKTON PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

15 131 27

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Penentu Sikap Pengusaha Kecil Pada Pembiayaan Bank Syariah

1 29 127

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5

Uraian Materi pendekatan and startegi pe

0 9 54