VIII. Lampiran - 201707 Workshop Pembiayaan Materi Narsum
VIII. Lampiran
1. Materi Paparan Kepala Bappeda DIY disampaikan Kepala Bidang
Perencanaan, Ni Made Dwipanti, ST. MT.
Pointer
Workshop Penyusunan Strategi Pembiayaan Pembangunan
1. Latar belakang:
kebutuhan pendanaan program/kegiatan pembangunan meningkat di sisi
lain Pemda dihadapkan pada keterbatasan kemampuan fiskal → fincancial
gap → membutuhkan sumber-sumber pembiayaan lain.
2. Perubahan lingkungan eksternal:
Kebijakan Pemerintah Pusat → DAU bersifat tidak final → bisa menjadi
ancaman terhadap berkurangnya sumber pendapatan jika keuangan
daerah tidak terkelola dgn baik.
Pemerintah Pusat mencangangkan lebih dari 200 Proyek Strategis
Nasional di seluruh Indoensia → memberikan dampak pada keterbatasan
Pusat dalam mendukung proyek-proyek besar di DIY
3. Rencana Pembangunan infrastruktur :
Bandar Udara Kulonprogo, Tindaklanjut Pembangunan Tanjung
Adikarto, Penyelesaian JJLS, Pengembangan Transportasi Umum Massal
(Kereta Api Pendukung Bandara termasuk
pembangunan Mono Rail
Transport, Pengembangan Bus Rapid Transit), dan lain sebagainya.
4. Pembiayaan pembangunan
dalam arti sempit adalah mengurangi defisit anggaran → optimalisasi
pendapatan asli daerah, utang
dalam arti luas dilakukan dengan melibatkan aktor-aktor lain → CSR
perusahaan, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha
5. Peningkatan PAD melalui optimalisasi aset:
Relatif mudah dilakukan karena terkait dgn aset yang dimiliki sendiri
Memerlukan semangat entrepreneurship, kreatifitas dan inovasi dari
pengelola aset
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 15
6. Pengerahan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
Memerlukan koordinasi intens dengan pihak swasta terutama sejak
perencanaan
Memerlukan basis data sasaran program CSR
Keterbatasan: CSR biasanya dilakukan pada bidang-bidang tertentu
sesuai dengan kebijakan perusahaan
7. Kerjasama Pemerintah Badan Usaha
Pada proyek-proyek yang layak secara ekonomi atau memberikan
pengembalian bagi pihak swasta
Perlu dukungan kajian kelayakan bisnis
8. Pemda DIY dapat memberi peluang pada swasta /investor untuk ikut serta
dalam pengembangan wilayah khususnya pembiayaan infrastruktur seperti
pembangunan jalan tol, Integrated System untuk Kota Cerdas, pembangunan
compact city, sebagai alternative pembiayaan non APBN dan APBD.
9. Tujuan dari Workshop ini adalah untuk merumuskan rekomendasi terkait
dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan dalam kerangka RPJMD DIY
2017-2022
10. Pembicara:
a. Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA. → Alternatif sumber-sumber
pembiayaan daerah dan Resiko-resiko dari setiap pilihan strategi
pembiayaan pembangunan
b. Arief Trihandoko, Kepala Bidang Perekonomian BAPPEDA Jawa Timur
→ praktek empiris pengelolaan sumber-sumber dana alternatif
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 16
2. Materi Paparan Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA.
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 17
3. Materi Paparan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur disampaikan Kepala
Bidang Ekonomi, Ir Arief Tri Hardjoko, MT.
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 18
7/25/2017
Sumber-Sumber Pembiayaan
Daerah
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A, Ak., CA.
Dari berbagai sumber
Latar Belakang
Otonomi
Daerah
UU no. 22 Thn. 1999
UU no. 32 Thn. 2004
UU no. 23 Thn. 2014
Meningkatkan
Pelayanan
Keterbatasan
Anggaran
Infrastruktur
Obligasi
Daerah
Perjanjian Kerjasama
(Public Private
Partnership)
CSR
SRM 2 Roby Aditiya
1
7/25/2017
1. Obligasi
Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat dan diterbitkan
melalui pasar modal domestik dengan menggunakan mata uang
rupiah.
Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat berupa obligasi
daerah yang diterbitkan melalui pasar modal.
Obligasi daerah diharapakan dapat mengurangi ketergantungan
daerah terhadap dana transfer dari pusat dan provinsi dengan
memanfaatkan dana dari masyarakat.
Karakteristik Obligasi Daerah (DJPK,
2007)
Merupakan pinjaman jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang berasal dari
masyarakat.
Diterbitkan melalui penawaran umum kepada masyarakat di pasar modal
dalam negeri.
Dikeluarkan dalam mata uang rupiah.
Hasil penjualan digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yang
menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Nilai obligasi daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal obligasi
daerah pada saat diterbitkan.
2
7/25/2017
Karakteristik Kegiatan yang Dapat Didanai dengan Obligasi Daerah
(PMK no. 07 tahun 2012)
Karakteristik kegiatan yang dapat didanai dengan obligasi daerah, antara lain:
• Kegiatan investasi sarana dan prasarana dalam rangka penyediaan pelayanan publik
dan menghasilkan penerimaan bagi APBD
• Sesuai dengan dokumen perencanaan daerah
• Merupakan kegiatan baru atau pengembangan kegiatan yang sudah ada
• Dibiayai sepenuhnya atau sebagian dari obligasi daerah
• Kegiatan yang didanai dari obligasi daerah beserta barang milik daerah yang melekat
dalam kegiatan tersebut dapat dijadikan jaminan obligasi daerah
Menurut DJPK (2007), beberapa jenis kegiatan yang dapat didanai dari
obligasi daerah sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pelayanan air minum
Penanganan limbah dan persampahan
Transportasi
Rumah sakit
Pasar tradisional
Tempat perbelanjaan
Pusat hiburan
Wilayah wisata dan pelestarian alam
Terminal dan sub-terminal
Perumahan dan rumah susun
Pelabuahan lokal dan regional
3
7/25/2017
2. Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha (Public Private Partnership)
Perjanjian kerjasama pemerintah adalah
kesepakatan tertulis untuk penyediaan infrastruktur
antara Menteri/ Kepala lembaga/ Kepala daerah
dengan Badan Usaha yang ditetapkan melalui
pelelangan umum.
Tujuan Kerjasama Pemerintah
Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam penyediaan
infrastruktur melalui pengerahan dana swasta
Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan melalui persaingan sehat
Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan dalam penyediaan infrastruktur
Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, atau
dalam hal-hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna
4
7/25/2017
Infrastruktur
Jenis infrastruktur yang dapat
dikerjasamakan dengan Badan Usaha
Transportasi
Pelabuhan, Bandara, Jaringan rel, Stasiun
KA
Jalan
Jalan tol dan Jembatan tol
Pengairan
Saluran membawa air baku
Air minum
Bangunan pengambilan air baku, jaringan
transmisi, jaringan distribusi, instalasi
pengelolaan air minum
Air limbah
Instalasi pengelolan air limbah
Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi
Ketenaga listrikan
Pembangkit, transmisi tenaga listrik
Minyak dan gas
bumi
Pengelolaan, penyimpanan, pengangkutan
5
7/25/2017
3. Coorporate Social Responsibility (CSR)
CSR adalah
komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan
guna
meningkatkan
kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
CSR juga merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Contoh:
Taman kota di Kalijodo by Sinarmas, 14 Gedung SMK di
Kudus by Djarum Foundation Bakti Pendidikan,
Pembangunan jembatan ploso,
6
7/25/2017
• 2 alasan pemerintah harus terlibat dalam pengembangan dan
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu:
• Alasan defensive: langkah nyata pemerintah mengarahkan
CSR untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan
sekitar dan meminimalkan efek negative terhadap komunitas
lokal, lingkungan, maupun pasar lokal.
• Alasan proaktif: memberikan dukungan mengenai
pengembangan CSR melalui kebijakan pelaksanaan CSR.
Risiko Obligasi Daerah
Pemerintah daerah mengalami gagal
bayar, baik bunga ataupun nilai jatuh
tempo obligasi daerah
Berkurangnya fiscal space pemerintah
daerah akibat bertambahnya pengeluaran
yang bersifat mandatory
7
7/25/2017
Risiko Public Private Partnership
Pengertian
Contoh
Risiko Politik
Risiko Kinerja Proyek
Kebijakan sepihak dari Risiko yang berkaitan dengan
pemerintah/ negara yang pelaksanaan proyek
langsung
dan
secara
signifikan berdampak pada
kerugian financial Badan
Usaha
Risiko Permintaan
Risiko yang ditimbulkan
akibat lebih rendahnya
permintaan atas barang/ jasa
yang dihasilkan oleh proyek
kerjasama
dibandingkan
dengan yang dijanjikan
Risiko
pengambilalihan Risiko lokalisasi,
aset,
Risiko operasional
Risiko perubahan peraturan
perundang-undangan,
Risiko
pembatasan
konversi mata uang dan
repitalisasi dana
Kebijakan pemerintah yang
dipengaruhi
oleh
perusahaan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerbitan Obligasi Daerah
Kemampuan atau kapasitas fiskal pemerintah daerah
Kesiapan SDM Pemerintah daerah yang yang memiliki kemampuan
pengelolaan investasi dan utang
Tingkat partisipasi masyarakat
8
7/25/2017
Faktor-Faktor Penghambat Penerbitan
Obligasi Daerah
Ketidaksiapan pemerintah daerah dalam pengelolaan utang
secara organisasi maupun administrasi
Prosedur panjang penerbitan obligasi daerah yang melibatkan
banyak pihak seperti DPRD, Kementerian Keuangan, dan OJK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Public Private Partnership (PPP)
Daya tarik proyek yang
akan dibiayai dengan PPP
Tingkat dukungan
masyarakat setempat
dengan dewan
perwakilan dan
pemerintah
9
7/25/2017
Faktor-Faktor Penghambat Public
Private Partnership (PPP)
Kualitas
SDM
pengelola
proyek
pemerintah
yang belum
memadai
T ERI M AK ASI H
10
25/07/2017
Provinsi
Jawa Timur
Disampaikan pada :
“Workshop Strategi Pembiayaan Pembangunan Daerah“
Bappeda Prov, DIY
Oleh :
Arief Tri H.
1
2
2
1
25/07/2017
PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI
(Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Jawa Timur)
10
8
6
6,31
6,1
6,5
6,64
6,44
6,23
4
6,08
5,86
5,44
5,55
5,58
5,02
4,88
5,02
2013
2014
2
0
Dalam (%)
2010
2011
2012
2015
2016
GROWTH JAWA TIMUR
GROWTH NASIONAL
SHARE
64.56
62.77
62.59
62.71
62.05
60.62
59.75
GROWTH
4.86
4.49
5.48
6.57
6.33
3.36
2.76
3
20.000
6
15.000
4
2
10.000
ANGKA KRIMINALITAS PER 10.000 PENDUDUK
5.000
JUMLAH TINDAK KEJAHATAN
-
0
2011
2012
2013
2014
2011
2015
2012
2013
2014
2015
2016*
2013
2014
2015
2016*
1.500
Jumlah Tindak Kejahatan, Angka
Kriminalitas Dan Demo Di Jawa Timur
Cenderung Mengalami Penurunan
1.000
500
JUMLAH DEMO
2011
Sumber : BPS RI dan Mabes POLRI, Statistik Kriminal 2016
2012
4
2
25/07/2017
16
71
70
69
68
67
66
65
64
63
15
14
13
12
11
TINGKAT KEMISKINAN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sep-16
INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
5
0,42
0,40
0,38
4
0,36
TINGKAT
PENGANGGURAN TERBUKA
0,34
0,32
0,30
INDEKS GINI
2010
2011
Disparitas Versi Pemerataan pendapatan Bank Dunia
penduduk berpendapatan 40% terbawah menikmati hasil
kegiatan ekonomi sebesar 18,77% ketimpangan rendah
2012
2013
2014
2015
2016
3
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Agust-16
5
* The data is from 2014 secondary data from official sources and 2016 primary data based on ACI’s perception survey minus Bangka Belitung Islands)
Source: Asia Competitiveness Institute
6
3
25/07/2017
7
7
DINAMIKA GLOBAL
RENCANA
o
0,75 %
2 X KENAIKAN
SOLVABILITAS = KEMAMPUAN BANK UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS
8
4
25/07/2017
KINERJA PERBANKAN
KETERANGAN
BANK UMUM
Jan-15 Jan-16 Jan-17
(%)
• Total Aset (Miliar)
468.679 515.840 552.481
7,10
• DPK (Miliar)
380.889 415.010 453.839
9,36
• LDR (%)
88,20
87,80
85,62
-2,48
• NPL (%)
2,05
2,08
2,89
39,35
• Kredit (Miliar)
335.772 364.368 388.586
6,65
o Modal Kerja
199.358 213.696 221.250
3,53
o Investasi
47.612 52.639 59.418
12,88
o Konsumsi
88.802 98.033 107.918 10,08
Kredit UMKM (Miliar) 90.166 101.260 114.491 13,07
NPL UMKM (%)
4,26
4,04
3,54
-12,31
Sumber : BI, Surabaya
9
SUKU BUNGA
DASAR KREDIT
Data Posisi Akhir Nov. 2016
Double Digit
Usaha di sektor riil apa
yang keuntungannya lebih
besar dari Deposito dan
Suku Bunga Kredit tsb ?
Jika terlalu tinggi resiko &
keuntungannya lebih kecil
dari bunga Deposito maka
sektor riil akan stagnan
Sumber : BI, Surabaya 2017
10
5
25/07/2017
SURVEY LITERASI KEUANGAN
JAWA TIMUR
11
Sumber : OJK, 2016 (Survey 2015 – KR3)
KREDIT SEKTOR
PROPORSI KREDIT PERTANIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
PERDAGANGAN BESAR & ECERAN
PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA
TRANS, PERGUDANGAN & KOMUNIKASI
SEKTOR LAINNYA
12
6
25/07/2017
Pemerintah Provinsi
Sumber : BPS, 2016 (data diolah)
Keterangan :
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi (government spending) adalah
realisasi / perhitungan APBD Provinsi pada tiap tahun anggaran
Kontribusi (APBN + APBD Prov dan Kab/Kota) di Jawa Timur Tahun 2015
Sebesar 9,16% dari total PDRB Jawa Timur Share Kecil !!!!
13
14
7
25/07/2017
C. FAKTA MANAJEMEN PENERIMAAN
1. APBN TA. 2009-2017
(Dalam Triliun)
1.876,87
2.000,00
1.984,14
2.082,94
1.761,64
1.786,22
242,51
299,25
20,00
2,52
2.080,50
1.726,19
Total Belanja
1.548,31
Total
Pendapatan
1.500,00
Penerimaan
Pembiayaan
1.000,00
1.320,75
1.635,37
1.000,84
1.358,20
1.169,91
992,39
870,99
500,00
Pengeluaran
Pembiayaan
142,56
0,00
1.750,30
1.502,00
1.126,14
133,90
194,53
153,61
254,93
241,05
13,43
16,86
385,00
54,80
0,15
2,77
4,42
(129,84)
(133,75)
(150,84)
(190,11)
(224,19)
(241,50)
(222,51)
(296,72)
(330,20)
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
12,72
Surplus(Defisit)
(500,00)
Angka Penerimaan 3 Tahun Terakhir Relitif STAGNAN
Defisit Ditutup dari :
a) SBN berupa SUN & ORI (Dana Masyarakat) Mempengaruhi Likuiditas Perbankan
b) Pinjaman Luar Negeri
Realisasi Pajak :
2015 : Defisit 239 T (81,51 %)
2016 : Defisit 250 T (81,55%)
Penerimaan Pembiayaan :
Obligasi Pemerintah
Pengeluaran Pembiayaan :
Penarikan Pinjaman LN
Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN
Penerusan Pinjaman
15
2. Penerimaan Provinsi Jawa Timur 2009-2017
(Dalam Triliun)
PENDAPATAN ASLI DAERAH :
• Pajak Daerah;
• Retribusi Daerah;
• Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan;
• Lain-lain Pad Yang Sah
16,00
14,90 14,62
13,09
14,00
10,38
9,24
9,39
8,47
8,00
6,38
6,00
2,05
2,41
0,05
3,17
2,88
2,84
3,65
3,60
2,41
2,00
0,01
2,83
2,85
PAD Prov. JATIM
relatif lebih mandiri
Selama 3 Tahun
terakhir PAD Prov.
JATIM Relitif
STAGNAN (dampak
perlambatan
ekonomi)
Dampak penyerahan
urusan (P3D) seperti
BOS, Gaji Guru,
SMA/SMK (DAU)
4,63
4,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH:
• Pendapatan Hibah;
• Dana Penyesuaian Dan
Otonomi Khusus;
13,03
12,00
10,00
DANA PERIMBANGAN :
• Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak;
• Dana Alokasi Umum;
• Dana Alokasi Khusus
14,90
3,75
0,07 0,01
0,06
0,00
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
16
8
25/07/2017
3. Penerimaan Kabupaten/Kota Di Jawa Timur 2009-2017
(Dalam Triliun)
DANA
PERIMBANGAN
60,00
50,86
51,72
54,02
50,00
40,08
40,00
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
32,91
30,00
24,91
25,54
35,36
27,53
17,82
20,00
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH
15,13
9,93
10,00
PENDAPATAN ASLI DAERAH :
•
PAJAK DAERAH;
•
RETRIBUSI DAERAH;
•
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN
DAERAH YANG DIPISAHKAN
•
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
2,94
-
1,87
2009
6,98
3,55
3,01
2010
5,64
2011
DANA PERIMBANGAN :
•
DANA BAGI HASIL PAJAK/BUKAN PAJAK;
•
DANA ALOKASI UMUM;
•
DANA ALOKASI KHUSUS;
•
BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU;
6,29
2012
8,07
12,28
11,35
16,74
13,75
15,24
13,05
7,41
2013
2014
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH:
•
HIBAH;
•
DANA DARURAT;
•
PENDAPATAN LAINNYA;
•
DANA PENYESUAIAN OTONOMI KHUSUS;
•
BANTUAN KEU DARI PROV/DANA DESA
2015
2016
2017
Kab/Kota Masih tergantung dana
Transfer
3 Tahun Terakhir Relatif
STAGNAN Tingkat Stimulus
“G” Melambat
17
18
9
25/07/2017
LOGICAL FRAME WORK
DINAMIKA GLOBAL
EKSTERNAL
EURO SCEPTISCISM
AS keluar TPP
PROTEKSIONIS
FFR 2016 : 0,5 – 0,75
CAPITAL OUTFLOW
2017 Naik 3 X
2019 : 3 %
EKSPOR LN MELAMBAT
Tekanan kurs SBI
Terpengaruh Suku Bunga
Bank Terpengaruh
New Normally
Penerimaan Dalam Negeri Relatif
Stagnan (bahkan realisasi PAJAK
2015 & 2016 TIDAK TERCAPAI)
Vollatilitas Pasar
Keuangan Meningkat
Pertumbuhan
Perdagangan & Investasi
Melambat
Slide Hal 11
SOLUSI (STRATEGI PEMBIAYAAN)
19
B. MANAJEMEN GOVERNMENT SPENDING PROVINSI JATIM
Listrik,
Lahan,
Keamanan &
Perijinan
Bussiness
SEGMEN
BESAR
Forum
+
Diplomasi
TIM
PENGEMBANGAN
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
Non fiscal insentif/
MOBILISASI
SEKTOR PRODUKTIF
SEGMEN UMKM
STIMULASI
Pembiayaan Bunga Kompetitif
Dagulir
SEGMEN PELY.SOSIAL DASAR
PENDIDIKAN, KESEHATAN
(Fasilitasi) & POVERTY
(afirmatif)
Agroinput
Infrastruktur
Penjaminan
Standardisasi Produk
Pembentukan LKM
Kredit Tani Loan Agreement
NON PRODUKTIF Charity
PRODUKTIF PEMBERDAYAAN + PENDAMPINGAN
JALIN 493.004 RTSM
KESRA 2010 – 2014
SMK MINI,
VOKASIONAL
Feminisasi Kemiskinan,
JALIN Kerentanan Kemiskinan, Bantuan
MATRA
RTSM Mulai 2015
PONKESDES,
TAMAN POSYANDU
(PROMOTIF PREVENTIF)
20
10
25/07/2017
STRATEGI FISKAL
a. MEMBENTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)
KOPWAN
LKM - Kelompok
Fungsional
LMDH
KOPPONTREN
KOPKAR
21
b. STRATEGI AKSES PERBANKAN
22
11
25/07/2017
Skema Bunga Kompetitif dan Penjaminan Resiko Kredit
Kredit Produktif/ Ekspor
Kredit Tani
Kredit Industri Primer
• Pola: Penyertaan Modal
• Dana Bergulir s.d 2016
Total plafon Rp. 916,98 M
(16.719 Debitur UMKM)
• Pola : Penyertaan Modal
• PT. BPR Jatim (BANK UMKM)
Total Rp 200 M
•
2016 = Rp. 400 M
2017 = Rp. 200 M
LPDB = Rp. 425 M
Suku bunga 6 % + Penjaminan oleh PT. JAMKRIDA
Rp. 25 Miliar
Suku bunga : Kredit Pengadaan Pangan 3 %
Kredit Produktif 4 % ( ≤ 100 Jt) & 6 % (>100–500
Jt)
Pola : Loan Agreement
(Pemprov Jatim – PT. BANK JATIM)
PENJAMINAN
Penjaminan oleh
JAMKRIDA
23
LOAN AGREEMENT
Pergub Jawa Timur No. 37 Th 2016 tentang Perubahan atas Pergub Jawa
Timur No. 2 Th 2016 tentang Pemberian Pinjaman Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur Kepada PT. BPD Jawa Timur Tbk.
1. Pinjaman Anggaran Pemprov Jatim ke Bank Jatim
Rp 400 M (APBD Tahun Anggaran 2016)
Pengembangan Usaha
Industri Primer
2. Skema : Linkage Prog kepada BPR milik Pemkab/Kot
3. Sasaran UMKM Sektor Primer dengan :
o Bunga Murah
o Cara Mudah &
o Layanan Cepat
4. Struktur Bunga :
o Penempatan APBD Pemprov ke Bank Jatim
bunga 2 % /Th
o Suku bunga Kredit Bank Jatim ke BPR
5 % efektif / Th (termasuk 2 % unt PEMPROV)
o Suku bunga Unit PT. Bank Jatim & BPR ke UMKM
PEMPROV
JATIM
UMKM
BANK
JATIM
Unit PT. Bank Jatim,
PT. BPR
Milik PT Bank UMKM &
PT. BPR milik Kab/Kota
(Debitur Industri Primer)
(end-user) antara
24
12
25/07/2017
EXPENDITURE REFORM (on going)
CHARITY
STIMULUS
SKPD URUSAN
SOSIAL
(KEMISKINAN)
SKPD MENANGANI
UKM START UP
FASILITASI
SKPD URUSAN
SOSIAL
(PENDIDIKAN,
KESEHATAN)
BANKING SYSTEM
CORPORATE BOND
SKPD MENANGANI
UKM MANDIRI
UPT. Berorientasi
Ekonomi (BLUD)
Pelabuhan
Perikanan, Balai
Benih
Rumah Sakit
(BLUD)
BUMD
25
KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA
(KPS SPAM UMBULAN)
RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA
PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL
DESKRIPSI PROYEK KPS-SPAM UMBULAN
26
13
25/07/2017
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)
PENGEMBANGAN PELABUHAN BARU – PROBOLINGGO
Operator : PT. Delta Arta Bahari Nusantara (DABN) / anak perusahaan
PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) BUMD Provinsi Jawa Timur
Estimasi Pembiayaan Untuk Jetty 3 ± Rp. 1,95 T :
o Dermaga 3
Rp. 1 T
o Peralatan (crane dll)
Rp. 200 M
o Reklamasi & Pengerasan Rp. 750 M
(60 Ha sudah terlaksana ± 30 Ha)
27
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)
TOL KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR
INVESTOR
:
PT. WASKITA BUMI WIRA
Status Project : Joint Venture :
• Waskita Tol Road (WTR) 55 %
• Energi Bumi Mining 25 %
• PT. PWU 20 %
Panjang (Km)
KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR
Seksi I (Krian-Kedamean)
Seksi II (Kedamean-Boboh)
Seksi III (Boboh-Bunder)
Seksi (Bunder-Manyar)
:
:
:
:
:
38,290 Km
8,700 Km
10,300 Km
10,170 Km
9,030 Km
USULAN PEMPROV. JATIM :
a. Agar Pembiayaan Proyek Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar
dimasukkan pada skema penugasan Pemth. mengurangi cost
transport yg tinggi dr kawasan Industri ke Tanjung Perak
b. Agar Pembiayaan Proyek masuk pada skema penugasan (PT. SMI ;
resiko dicover oleh PT. PII)
c. Menteri BUMN agar menyetujui Pemprov. Jatim menjadi pemegang
saham mayoritas (alasan : inisiator proyek ; berada pada teritori
Jawa Timur)
28
14
25/07/2017
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)
PENGEMBANGAN KAWASAN PUSPA AGRO
SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN STOCK AGRO PRODUK
Lahan Terbangun ± 25 Ha
Lahan Belum Terbangun ± 25 Ha
Kebutuhan Investasi :
a. Akses Tol Puspa Agro Ke KM 19 (Tol Sidoarjo) : Rp. 206.250.000.000,b. Pengembangan Kawasan
(Pergudangan, DryPort, Ruko, Cold Storage)
: Rp. 265.770.000.000,- +
Total Kebutuhan Investasi
: Rp. 472.020.000.000,Modal Kerja Buffer Stock Pangan
: Rp. 500.000.000.000,-
29
SKEMA PEMBIAYAAN melalui PINJAMAN BLUD
Dasar hukum : - Permendagri No. 61/2007 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
BLUD
- Permendagri No. 13/2006 sebagaimana telah diubah dengan
Permendagri No. 21/2011 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Skema : BLUD melakukan pinjaman langsung
dengan PT. SMI
Penggunaan Pinjaman:
o Infrastruktur gedung pelayanan
o Alat Kedokteran dan Kesehatan
Struktur Bunga :
Suku Bunga dibawah suku bunga Bank Konvensional
Tingkat suku bunga adalah sebesar imbal hasil Surat Berharga
Negara dengan tenor setara ditambahkan 0,75%
30
15
25/07/2017
BLUD PROVINSI JAWA TIMUR
BLUD
DASAR HUKUM
1.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/438/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur
sebagai BLUD Tanggal 30 Desember 2008;
2.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/439/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa
Timur sebagai BLUD Tanggal 30 Desember
2008;
3.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/440/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Saiful Soedono Madiun Provinsi
Jawa Timur sebagai BLUD Tanggal 30
Desember 2008;
1. RSUD Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR
2. RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PROVINSI
JAWA TIMUR
3. RSUD
Dr. SOEDONO
JAWA TIMUR
MADIUN PROVINSI
31
LANJUTAN ...
BLUD
DASAR HUKUM
6. 6 (SEMBILAN) UPT pada Dinkes Prov. Jatim
sebagai BLUD Penuh :
e. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Surabaya;
f. Balai
Kesehatan
Surabaya;
Mata
Masyarakat
6. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
:
188/529/KPTS/013/2009
tentang
Penetapan 9 (SEMBILAN) UPT pada
Dinkes Prov. Jatim sebagai BLUD
Tanggal 23 Desember 2009;
3 (Tiga) UPT pada Dinkes Prov. Jatim sebagai
BLUD Bertahap :
a. RS Khusus Paru-Paru Dungus Madiun;
b. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Madiun;
c. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Pamekasan
32
16
25/07/2017
3. SKEMA PEMBIAYAAN BARU KE DEPAN
(BAHAN DISKUSI AKADEMISI, PEMERINTAH DAN LEMBAGA KEUANGAN)
1. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA
(UMBULAN WATER SUPLY PROJECT)
HARGA AIR BERSIH UMBULAN, JIKA :
SWASTA
PPP
= Rp. 7.000 / M3
= Rp. 2.400 / M3
33
4. CORPORATED BOND
34
17
25/07/2017
5. LOAN AGREEMENT BUMN – BUMD (PT BANK UMKM)
PT PELINDO III
PT SEMEN INDONESIA
(Program Kemitraan Bina Lingkungan)
(Hibah)
(Pinjaman Lunak)
PT Bank UMKM
PRIMER - SEKUNDER
PEMPROV – BANK JATIM
EXISTING : 400 M (2016),
200 M (2017)
BUNGA : 7 – 9 % / THN
DI PEDESAAN
EXISTING : SHARE PERTANIAN THD PDRB = 13,31 %
Note : Pelaksanakan Program Kemitraan & Bina Lingkungan dapat dilaksanakan melalui BUMN atau Anak Perusahaan
(PERMEN BUMN No. PER-09/MBU/07/2015) Perubahan PERMEN agar BUMD juga dapat melaksanakan PKBL
35
INOVASI INFRASTRUKTUR PEMBIAYAAN
COMPETITIVE
BANK
BANK
BANK
BANK
SUSTAINABILITY
TRUST FACTOR
BANK
NEW FINANCING INFRASTRUCTURE
SYARIA MODEL
INNER SATISFACTION
Kepuasan Batin
Pe n j a m i n a n Re s i k o
( P T. J A M K R I D A )
B U M D Pe m p r o v J a t i m
Penyertaan Modal Eksternal
(Non APBD)
36
18
25/07/2017
PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGT
PENDAPATAN KAS ‘2011 – 2015’
PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGT
KEKAYAAN (ASSET) ‘2011 – 2015’
2000000000000
20000000000000
1.892.158.724.834
16.842.641.491.799
1800000000000
17500000000000
1600000000000
15000000000000
16.046.439.767.227
12500000000000
1.509.559.920.750
1400000000000
1200000000000
10000000000000
1.069.163.194.251
1000000000000
800000000000
7500000000000
6.377.606.866.525
662.771.142.563
600000000000
5000000000000
400000000000
406.198.718.754
3.133.976.000.000
2500000000000
200000000000
1.825.057.000.000
0
2011
2012
2013
2014
2015
0
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Kop BMT UGT Sidogiri, 2016
37
37
Forum CSR Kabupaten/Kota
Struktur Kelembagaan Forum Pelaksana CSR
Provinsi
(18 Forum CSR)
Terdiri dari 30 perusahaan representasi BUMD, BUMS, BUMN
38
19
25/07/2017
REK API T U LASI U SU LAN K EGI ATAN N ON APBD/APBN
da ri K AB/KOTA & SK PD PROV (H a sil Ra kor Pe nda na a n Pe m ba nguna n 2 3 – 2 4 Februa ri
2 0 1 7 & M usre nba ng Prov. )
1 6 5 6 usula n CSR ( 1 3 3 3 da ri K a b/Kot a ,
3 2 3 da ri OPD Provinsi)
1 .6 9 8
usula n
2 3 usula n K PBU ( 1 2 usula n K a b/kot a , 1 1
usula n OPD Provinsi)
1 9 usula n Le m ba ga Pe m e rint a h M it ra
Pe m ba nguna n ( 1 5 K a b/Kot a , 4 OPD Provinsi)
Terdiri dari 30 perusahaan representasi BUMD, BUMS, BUMN
39
PENUTUP
DINAMIKA
GLOBAL
• PROTEKSIONIS
• NEW NORMALLY
DOMESTIK
SEKTOR
KEUANGAN
SEKTOR
PERDAGANGAN
SEKTOR
INVESTASI
EKSTERNAL = PINJAMAN
Termasuk Industri
Manufaktur
SEKTOR RIIL
MELAMBAT
INTERNAL SUN EKSES LIKUIDITAS PERBANKAN
ORI
PAJAK/
PENERIMAAAN
NEGARA STAGNAN
PROVINSI
PAD STAGNAN
TRANSFER KE
DAERAH STAGNAN
(KAB / KOTA)
SOLUSI
STRATEGI PEMBIAYAAN
OPD BLUD
APBD
NON APBD EXTERNAL FINANCING
40
20
25/07/2017
TERIMA KASIH
41
21
1. Materi Paparan Kepala Bappeda DIY disampaikan Kepala Bidang
Perencanaan, Ni Made Dwipanti, ST. MT.
Pointer
Workshop Penyusunan Strategi Pembiayaan Pembangunan
1. Latar belakang:
kebutuhan pendanaan program/kegiatan pembangunan meningkat di sisi
lain Pemda dihadapkan pada keterbatasan kemampuan fiskal → fincancial
gap → membutuhkan sumber-sumber pembiayaan lain.
2. Perubahan lingkungan eksternal:
Kebijakan Pemerintah Pusat → DAU bersifat tidak final → bisa menjadi
ancaman terhadap berkurangnya sumber pendapatan jika keuangan
daerah tidak terkelola dgn baik.
Pemerintah Pusat mencangangkan lebih dari 200 Proyek Strategis
Nasional di seluruh Indoensia → memberikan dampak pada keterbatasan
Pusat dalam mendukung proyek-proyek besar di DIY
3. Rencana Pembangunan infrastruktur :
Bandar Udara Kulonprogo, Tindaklanjut Pembangunan Tanjung
Adikarto, Penyelesaian JJLS, Pengembangan Transportasi Umum Massal
(Kereta Api Pendukung Bandara termasuk
pembangunan Mono Rail
Transport, Pengembangan Bus Rapid Transit), dan lain sebagainya.
4. Pembiayaan pembangunan
dalam arti sempit adalah mengurangi defisit anggaran → optimalisasi
pendapatan asli daerah, utang
dalam arti luas dilakukan dengan melibatkan aktor-aktor lain → CSR
perusahaan, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha
5. Peningkatan PAD melalui optimalisasi aset:
Relatif mudah dilakukan karena terkait dgn aset yang dimiliki sendiri
Memerlukan semangat entrepreneurship, kreatifitas dan inovasi dari
pengelola aset
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 15
6. Pengerahan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
Memerlukan koordinasi intens dengan pihak swasta terutama sejak
perencanaan
Memerlukan basis data sasaran program CSR
Keterbatasan: CSR biasanya dilakukan pada bidang-bidang tertentu
sesuai dengan kebijakan perusahaan
7. Kerjasama Pemerintah Badan Usaha
Pada proyek-proyek yang layak secara ekonomi atau memberikan
pengembalian bagi pihak swasta
Perlu dukungan kajian kelayakan bisnis
8. Pemda DIY dapat memberi peluang pada swasta /investor untuk ikut serta
dalam pengembangan wilayah khususnya pembiayaan infrastruktur seperti
pembangunan jalan tol, Integrated System untuk Kota Cerdas, pembangunan
compact city, sebagai alternative pembiayaan non APBN dan APBD.
9. Tujuan dari Workshop ini adalah untuk merumuskan rekomendasi terkait
dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan dalam kerangka RPJMD DIY
2017-2022
10. Pembicara:
a. Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA. → Alternatif sumber-sumber
pembiayaan daerah dan Resiko-resiko dari setiap pilihan strategi
pembiayaan pembangunan
b. Arief Trihandoko, Kepala Bidang Perekonomian BAPPEDA Jawa Timur
→ praktek empiris pengelolaan sumber-sumber dana alternatif
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 16
2. Materi Paparan Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA.
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 17
3. Materi Paparan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur disampaikan Kepala
Bidang Ekonomi, Ir Arief Tri Hardjoko, MT.
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 18
7/25/2017
Sumber-Sumber Pembiayaan
Daerah
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A, Ak., CA.
Dari berbagai sumber
Latar Belakang
Otonomi
Daerah
UU no. 22 Thn. 1999
UU no. 32 Thn. 2004
UU no. 23 Thn. 2014
Meningkatkan
Pelayanan
Keterbatasan
Anggaran
Infrastruktur
Obligasi
Daerah
Perjanjian Kerjasama
(Public Private
Partnership)
CSR
SRM 2 Roby Aditiya
1
7/25/2017
1. Obligasi
Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat dan diterbitkan
melalui pasar modal domestik dengan menggunakan mata uang
rupiah.
Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat berupa obligasi
daerah yang diterbitkan melalui pasar modal.
Obligasi daerah diharapakan dapat mengurangi ketergantungan
daerah terhadap dana transfer dari pusat dan provinsi dengan
memanfaatkan dana dari masyarakat.
Karakteristik Obligasi Daerah (DJPK,
2007)
Merupakan pinjaman jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang berasal dari
masyarakat.
Diterbitkan melalui penawaran umum kepada masyarakat di pasar modal
dalam negeri.
Dikeluarkan dalam mata uang rupiah.
Hasil penjualan digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yang
menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Nilai obligasi daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal obligasi
daerah pada saat diterbitkan.
2
7/25/2017
Karakteristik Kegiatan yang Dapat Didanai dengan Obligasi Daerah
(PMK no. 07 tahun 2012)
Karakteristik kegiatan yang dapat didanai dengan obligasi daerah, antara lain:
• Kegiatan investasi sarana dan prasarana dalam rangka penyediaan pelayanan publik
dan menghasilkan penerimaan bagi APBD
• Sesuai dengan dokumen perencanaan daerah
• Merupakan kegiatan baru atau pengembangan kegiatan yang sudah ada
• Dibiayai sepenuhnya atau sebagian dari obligasi daerah
• Kegiatan yang didanai dari obligasi daerah beserta barang milik daerah yang melekat
dalam kegiatan tersebut dapat dijadikan jaminan obligasi daerah
Menurut DJPK (2007), beberapa jenis kegiatan yang dapat didanai dari
obligasi daerah sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pelayanan air minum
Penanganan limbah dan persampahan
Transportasi
Rumah sakit
Pasar tradisional
Tempat perbelanjaan
Pusat hiburan
Wilayah wisata dan pelestarian alam
Terminal dan sub-terminal
Perumahan dan rumah susun
Pelabuahan lokal dan regional
3
7/25/2017
2. Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha (Public Private Partnership)
Perjanjian kerjasama pemerintah adalah
kesepakatan tertulis untuk penyediaan infrastruktur
antara Menteri/ Kepala lembaga/ Kepala daerah
dengan Badan Usaha yang ditetapkan melalui
pelelangan umum.
Tujuan Kerjasama Pemerintah
Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam penyediaan
infrastruktur melalui pengerahan dana swasta
Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan melalui persaingan sehat
Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan dalam penyediaan infrastruktur
Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, atau
dalam hal-hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna
4
7/25/2017
Infrastruktur
Jenis infrastruktur yang dapat
dikerjasamakan dengan Badan Usaha
Transportasi
Pelabuhan, Bandara, Jaringan rel, Stasiun
KA
Jalan
Jalan tol dan Jembatan tol
Pengairan
Saluran membawa air baku
Air minum
Bangunan pengambilan air baku, jaringan
transmisi, jaringan distribusi, instalasi
pengelolaan air minum
Air limbah
Instalasi pengelolan air limbah
Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi
Ketenaga listrikan
Pembangkit, transmisi tenaga listrik
Minyak dan gas
bumi
Pengelolaan, penyimpanan, pengangkutan
5
7/25/2017
3. Coorporate Social Responsibility (CSR)
CSR adalah
komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan
guna
meningkatkan
kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
CSR juga merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Contoh:
Taman kota di Kalijodo by Sinarmas, 14 Gedung SMK di
Kudus by Djarum Foundation Bakti Pendidikan,
Pembangunan jembatan ploso,
6
7/25/2017
• 2 alasan pemerintah harus terlibat dalam pengembangan dan
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu:
• Alasan defensive: langkah nyata pemerintah mengarahkan
CSR untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan
sekitar dan meminimalkan efek negative terhadap komunitas
lokal, lingkungan, maupun pasar lokal.
• Alasan proaktif: memberikan dukungan mengenai
pengembangan CSR melalui kebijakan pelaksanaan CSR.
Risiko Obligasi Daerah
Pemerintah daerah mengalami gagal
bayar, baik bunga ataupun nilai jatuh
tempo obligasi daerah
Berkurangnya fiscal space pemerintah
daerah akibat bertambahnya pengeluaran
yang bersifat mandatory
7
7/25/2017
Risiko Public Private Partnership
Pengertian
Contoh
Risiko Politik
Risiko Kinerja Proyek
Kebijakan sepihak dari Risiko yang berkaitan dengan
pemerintah/ negara yang pelaksanaan proyek
langsung
dan
secara
signifikan berdampak pada
kerugian financial Badan
Usaha
Risiko Permintaan
Risiko yang ditimbulkan
akibat lebih rendahnya
permintaan atas barang/ jasa
yang dihasilkan oleh proyek
kerjasama
dibandingkan
dengan yang dijanjikan
Risiko
pengambilalihan Risiko lokalisasi,
aset,
Risiko operasional
Risiko perubahan peraturan
perundang-undangan,
Risiko
pembatasan
konversi mata uang dan
repitalisasi dana
Kebijakan pemerintah yang
dipengaruhi
oleh
perusahaan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerbitan Obligasi Daerah
Kemampuan atau kapasitas fiskal pemerintah daerah
Kesiapan SDM Pemerintah daerah yang yang memiliki kemampuan
pengelolaan investasi dan utang
Tingkat partisipasi masyarakat
8
7/25/2017
Faktor-Faktor Penghambat Penerbitan
Obligasi Daerah
Ketidaksiapan pemerintah daerah dalam pengelolaan utang
secara organisasi maupun administrasi
Prosedur panjang penerbitan obligasi daerah yang melibatkan
banyak pihak seperti DPRD, Kementerian Keuangan, dan OJK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Public Private Partnership (PPP)
Daya tarik proyek yang
akan dibiayai dengan PPP
Tingkat dukungan
masyarakat setempat
dengan dewan
perwakilan dan
pemerintah
9
7/25/2017
Faktor-Faktor Penghambat Public
Private Partnership (PPP)
Kualitas
SDM
pengelola
proyek
pemerintah
yang belum
memadai
T ERI M AK ASI H
10
25/07/2017
Provinsi
Jawa Timur
Disampaikan pada :
“Workshop Strategi Pembiayaan Pembangunan Daerah“
Bappeda Prov, DIY
Oleh :
Arief Tri H.
1
2
2
1
25/07/2017
PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI
(Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Jawa Timur)
10
8
6
6,31
6,1
6,5
6,64
6,44
6,23
4
6,08
5,86
5,44
5,55
5,58
5,02
4,88
5,02
2013
2014
2
0
Dalam (%)
2010
2011
2012
2015
2016
GROWTH JAWA TIMUR
GROWTH NASIONAL
SHARE
64.56
62.77
62.59
62.71
62.05
60.62
59.75
GROWTH
4.86
4.49
5.48
6.57
6.33
3.36
2.76
3
20.000
6
15.000
4
2
10.000
ANGKA KRIMINALITAS PER 10.000 PENDUDUK
5.000
JUMLAH TINDAK KEJAHATAN
-
0
2011
2012
2013
2014
2011
2015
2012
2013
2014
2015
2016*
2013
2014
2015
2016*
1.500
Jumlah Tindak Kejahatan, Angka
Kriminalitas Dan Demo Di Jawa Timur
Cenderung Mengalami Penurunan
1.000
500
JUMLAH DEMO
2011
Sumber : BPS RI dan Mabes POLRI, Statistik Kriminal 2016
2012
4
2
25/07/2017
16
71
70
69
68
67
66
65
64
63
15
14
13
12
11
TINGKAT KEMISKINAN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sep-16
INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
5
0,42
0,40
0,38
4
0,36
TINGKAT
PENGANGGURAN TERBUKA
0,34
0,32
0,30
INDEKS GINI
2010
2011
Disparitas Versi Pemerataan pendapatan Bank Dunia
penduduk berpendapatan 40% terbawah menikmati hasil
kegiatan ekonomi sebesar 18,77% ketimpangan rendah
2012
2013
2014
2015
2016
3
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Agust-16
5
* The data is from 2014 secondary data from official sources and 2016 primary data based on ACI’s perception survey minus Bangka Belitung Islands)
Source: Asia Competitiveness Institute
6
3
25/07/2017
7
7
DINAMIKA GLOBAL
RENCANA
o
0,75 %
2 X KENAIKAN
SOLVABILITAS = KEMAMPUAN BANK UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS
8
4
25/07/2017
KINERJA PERBANKAN
KETERANGAN
BANK UMUM
Jan-15 Jan-16 Jan-17
(%)
• Total Aset (Miliar)
468.679 515.840 552.481
7,10
• DPK (Miliar)
380.889 415.010 453.839
9,36
• LDR (%)
88,20
87,80
85,62
-2,48
• NPL (%)
2,05
2,08
2,89
39,35
• Kredit (Miliar)
335.772 364.368 388.586
6,65
o Modal Kerja
199.358 213.696 221.250
3,53
o Investasi
47.612 52.639 59.418
12,88
o Konsumsi
88.802 98.033 107.918 10,08
Kredit UMKM (Miliar) 90.166 101.260 114.491 13,07
NPL UMKM (%)
4,26
4,04
3,54
-12,31
Sumber : BI, Surabaya
9
SUKU BUNGA
DASAR KREDIT
Data Posisi Akhir Nov. 2016
Double Digit
Usaha di sektor riil apa
yang keuntungannya lebih
besar dari Deposito dan
Suku Bunga Kredit tsb ?
Jika terlalu tinggi resiko &
keuntungannya lebih kecil
dari bunga Deposito maka
sektor riil akan stagnan
Sumber : BI, Surabaya 2017
10
5
25/07/2017
SURVEY LITERASI KEUANGAN
JAWA TIMUR
11
Sumber : OJK, 2016 (Survey 2015 – KR3)
KREDIT SEKTOR
PROPORSI KREDIT PERTANIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
PERDAGANGAN BESAR & ECERAN
PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA
TRANS, PERGUDANGAN & KOMUNIKASI
SEKTOR LAINNYA
12
6
25/07/2017
Pemerintah Provinsi
Sumber : BPS, 2016 (data diolah)
Keterangan :
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi (government spending) adalah
realisasi / perhitungan APBD Provinsi pada tiap tahun anggaran
Kontribusi (APBN + APBD Prov dan Kab/Kota) di Jawa Timur Tahun 2015
Sebesar 9,16% dari total PDRB Jawa Timur Share Kecil !!!!
13
14
7
25/07/2017
C. FAKTA MANAJEMEN PENERIMAAN
1. APBN TA. 2009-2017
(Dalam Triliun)
1.876,87
2.000,00
1.984,14
2.082,94
1.761,64
1.786,22
242,51
299,25
20,00
2,52
2.080,50
1.726,19
Total Belanja
1.548,31
Total
Pendapatan
1.500,00
Penerimaan
Pembiayaan
1.000,00
1.320,75
1.635,37
1.000,84
1.358,20
1.169,91
992,39
870,99
500,00
Pengeluaran
Pembiayaan
142,56
0,00
1.750,30
1.502,00
1.126,14
133,90
194,53
153,61
254,93
241,05
13,43
16,86
385,00
54,80
0,15
2,77
4,42
(129,84)
(133,75)
(150,84)
(190,11)
(224,19)
(241,50)
(222,51)
(296,72)
(330,20)
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
12,72
Surplus(Defisit)
(500,00)
Angka Penerimaan 3 Tahun Terakhir Relitif STAGNAN
Defisit Ditutup dari :
a) SBN berupa SUN & ORI (Dana Masyarakat) Mempengaruhi Likuiditas Perbankan
b) Pinjaman Luar Negeri
Realisasi Pajak :
2015 : Defisit 239 T (81,51 %)
2016 : Defisit 250 T (81,55%)
Penerimaan Pembiayaan :
Obligasi Pemerintah
Pengeluaran Pembiayaan :
Penarikan Pinjaman LN
Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN
Penerusan Pinjaman
15
2. Penerimaan Provinsi Jawa Timur 2009-2017
(Dalam Triliun)
PENDAPATAN ASLI DAERAH :
• Pajak Daerah;
• Retribusi Daerah;
• Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan;
• Lain-lain Pad Yang Sah
16,00
14,90 14,62
13,09
14,00
10,38
9,24
9,39
8,47
8,00
6,38
6,00
2,05
2,41
0,05
3,17
2,88
2,84
3,65
3,60
2,41
2,00
0,01
2,83
2,85
PAD Prov. JATIM
relatif lebih mandiri
Selama 3 Tahun
terakhir PAD Prov.
JATIM Relitif
STAGNAN (dampak
perlambatan
ekonomi)
Dampak penyerahan
urusan (P3D) seperti
BOS, Gaji Guru,
SMA/SMK (DAU)
4,63
4,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH:
• Pendapatan Hibah;
• Dana Penyesuaian Dan
Otonomi Khusus;
13,03
12,00
10,00
DANA PERIMBANGAN :
• Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak;
• Dana Alokasi Umum;
• Dana Alokasi Khusus
14,90
3,75
0,07 0,01
0,06
0,00
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
16
8
25/07/2017
3. Penerimaan Kabupaten/Kota Di Jawa Timur 2009-2017
(Dalam Triliun)
DANA
PERIMBANGAN
60,00
50,86
51,72
54,02
50,00
40,08
40,00
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
32,91
30,00
24,91
25,54
35,36
27,53
17,82
20,00
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH
15,13
9,93
10,00
PENDAPATAN ASLI DAERAH :
•
PAJAK DAERAH;
•
RETRIBUSI DAERAH;
•
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN
DAERAH YANG DIPISAHKAN
•
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
2,94
-
1,87
2009
6,98
3,55
3,01
2010
5,64
2011
DANA PERIMBANGAN :
•
DANA BAGI HASIL PAJAK/BUKAN PAJAK;
•
DANA ALOKASI UMUM;
•
DANA ALOKASI KHUSUS;
•
BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU;
6,29
2012
8,07
12,28
11,35
16,74
13,75
15,24
13,05
7,41
2013
2014
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH:
•
HIBAH;
•
DANA DARURAT;
•
PENDAPATAN LAINNYA;
•
DANA PENYESUAIAN OTONOMI KHUSUS;
•
BANTUAN KEU DARI PROV/DANA DESA
2015
2016
2017
Kab/Kota Masih tergantung dana
Transfer
3 Tahun Terakhir Relatif
STAGNAN Tingkat Stimulus
“G” Melambat
17
18
9
25/07/2017
LOGICAL FRAME WORK
DINAMIKA GLOBAL
EKSTERNAL
EURO SCEPTISCISM
AS keluar TPP
PROTEKSIONIS
FFR 2016 : 0,5 – 0,75
CAPITAL OUTFLOW
2017 Naik 3 X
2019 : 3 %
EKSPOR LN MELAMBAT
Tekanan kurs SBI
Terpengaruh Suku Bunga
Bank Terpengaruh
New Normally
Penerimaan Dalam Negeri Relatif
Stagnan (bahkan realisasi PAJAK
2015 & 2016 TIDAK TERCAPAI)
Vollatilitas Pasar
Keuangan Meningkat
Pertumbuhan
Perdagangan & Investasi
Melambat
Slide Hal 11
SOLUSI (STRATEGI PEMBIAYAAN)
19
B. MANAJEMEN GOVERNMENT SPENDING PROVINSI JATIM
Listrik,
Lahan,
Keamanan &
Perijinan
Bussiness
SEGMEN
BESAR
Forum
+
Diplomasi
TIM
PENGEMBANGAN
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
Non fiscal insentif/
MOBILISASI
SEKTOR PRODUKTIF
SEGMEN UMKM
STIMULASI
Pembiayaan Bunga Kompetitif
Dagulir
SEGMEN PELY.SOSIAL DASAR
PENDIDIKAN, KESEHATAN
(Fasilitasi) & POVERTY
(afirmatif)
Agroinput
Infrastruktur
Penjaminan
Standardisasi Produk
Pembentukan LKM
Kredit Tani Loan Agreement
NON PRODUKTIF Charity
PRODUKTIF PEMBERDAYAAN + PENDAMPINGAN
JALIN 493.004 RTSM
KESRA 2010 – 2014
SMK MINI,
VOKASIONAL
Feminisasi Kemiskinan,
JALIN Kerentanan Kemiskinan, Bantuan
MATRA
RTSM Mulai 2015
PONKESDES,
TAMAN POSYANDU
(PROMOTIF PREVENTIF)
20
10
25/07/2017
STRATEGI FISKAL
a. MEMBENTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)
KOPWAN
LKM - Kelompok
Fungsional
LMDH
KOPPONTREN
KOPKAR
21
b. STRATEGI AKSES PERBANKAN
22
11
25/07/2017
Skema Bunga Kompetitif dan Penjaminan Resiko Kredit
Kredit Produktif/ Ekspor
Kredit Tani
Kredit Industri Primer
• Pola: Penyertaan Modal
• Dana Bergulir s.d 2016
Total plafon Rp. 916,98 M
(16.719 Debitur UMKM)
• Pola : Penyertaan Modal
• PT. BPR Jatim (BANK UMKM)
Total Rp 200 M
•
2016 = Rp. 400 M
2017 = Rp. 200 M
LPDB = Rp. 425 M
Suku bunga 6 % + Penjaminan oleh PT. JAMKRIDA
Rp. 25 Miliar
Suku bunga : Kredit Pengadaan Pangan 3 %
Kredit Produktif 4 % ( ≤ 100 Jt) & 6 % (>100–500
Jt)
Pola : Loan Agreement
(Pemprov Jatim – PT. BANK JATIM)
PENJAMINAN
Penjaminan oleh
JAMKRIDA
23
LOAN AGREEMENT
Pergub Jawa Timur No. 37 Th 2016 tentang Perubahan atas Pergub Jawa
Timur No. 2 Th 2016 tentang Pemberian Pinjaman Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur Kepada PT. BPD Jawa Timur Tbk.
1. Pinjaman Anggaran Pemprov Jatim ke Bank Jatim
Rp 400 M (APBD Tahun Anggaran 2016)
Pengembangan Usaha
Industri Primer
2. Skema : Linkage Prog kepada BPR milik Pemkab/Kot
3. Sasaran UMKM Sektor Primer dengan :
o Bunga Murah
o Cara Mudah &
o Layanan Cepat
4. Struktur Bunga :
o Penempatan APBD Pemprov ke Bank Jatim
bunga 2 % /Th
o Suku bunga Kredit Bank Jatim ke BPR
5 % efektif / Th (termasuk 2 % unt PEMPROV)
o Suku bunga Unit PT. Bank Jatim & BPR ke UMKM
PEMPROV
JATIM
UMKM
BANK
JATIM
Unit PT. Bank Jatim,
PT. BPR
Milik PT Bank UMKM &
PT. BPR milik Kab/Kota
(Debitur Industri Primer)
(end-user) antara
24
12
25/07/2017
EXPENDITURE REFORM (on going)
CHARITY
STIMULUS
SKPD URUSAN
SOSIAL
(KEMISKINAN)
SKPD MENANGANI
UKM START UP
FASILITASI
SKPD URUSAN
SOSIAL
(PENDIDIKAN,
KESEHATAN)
BANKING SYSTEM
CORPORATE BOND
SKPD MENANGANI
UKM MANDIRI
UPT. Berorientasi
Ekonomi (BLUD)
Pelabuhan
Perikanan, Balai
Benih
Rumah Sakit
(BLUD)
BUMD
25
KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA
(KPS SPAM UMBULAN)
RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA
PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL
DESKRIPSI PROYEK KPS-SPAM UMBULAN
26
13
25/07/2017
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)
PENGEMBANGAN PELABUHAN BARU – PROBOLINGGO
Operator : PT. Delta Arta Bahari Nusantara (DABN) / anak perusahaan
PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) BUMD Provinsi Jawa Timur
Estimasi Pembiayaan Untuk Jetty 3 ± Rp. 1,95 T :
o Dermaga 3
Rp. 1 T
o Peralatan (crane dll)
Rp. 200 M
o Reklamasi & Pengerasan Rp. 750 M
(60 Ha sudah terlaksana ± 30 Ha)
27
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)
TOL KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR
INVESTOR
:
PT. WASKITA BUMI WIRA
Status Project : Joint Venture :
• Waskita Tol Road (WTR) 55 %
• Energi Bumi Mining 25 %
• PT. PWU 20 %
Panjang (Km)
KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR
Seksi I (Krian-Kedamean)
Seksi II (Kedamean-Boboh)
Seksi III (Boboh-Bunder)
Seksi (Bunder-Manyar)
:
:
:
:
:
38,290 Km
8,700 Km
10,300 Km
10,170 Km
9,030 Km
USULAN PEMPROV. JATIM :
a. Agar Pembiayaan Proyek Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar
dimasukkan pada skema penugasan Pemth. mengurangi cost
transport yg tinggi dr kawasan Industri ke Tanjung Perak
b. Agar Pembiayaan Proyek masuk pada skema penugasan (PT. SMI ;
resiko dicover oleh PT. PII)
c. Menteri BUMN agar menyetujui Pemprov. Jatim menjadi pemegang
saham mayoritas (alasan : inisiator proyek ; berada pada teritori
Jawa Timur)
28
14
25/07/2017
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)
PENGEMBANGAN KAWASAN PUSPA AGRO
SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN STOCK AGRO PRODUK
Lahan Terbangun ± 25 Ha
Lahan Belum Terbangun ± 25 Ha
Kebutuhan Investasi :
a. Akses Tol Puspa Agro Ke KM 19 (Tol Sidoarjo) : Rp. 206.250.000.000,b. Pengembangan Kawasan
(Pergudangan, DryPort, Ruko, Cold Storage)
: Rp. 265.770.000.000,- +
Total Kebutuhan Investasi
: Rp. 472.020.000.000,Modal Kerja Buffer Stock Pangan
: Rp. 500.000.000.000,-
29
SKEMA PEMBIAYAAN melalui PINJAMAN BLUD
Dasar hukum : - Permendagri No. 61/2007 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
BLUD
- Permendagri No. 13/2006 sebagaimana telah diubah dengan
Permendagri No. 21/2011 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Skema : BLUD melakukan pinjaman langsung
dengan PT. SMI
Penggunaan Pinjaman:
o Infrastruktur gedung pelayanan
o Alat Kedokteran dan Kesehatan
Struktur Bunga :
Suku Bunga dibawah suku bunga Bank Konvensional
Tingkat suku bunga adalah sebesar imbal hasil Surat Berharga
Negara dengan tenor setara ditambahkan 0,75%
30
15
25/07/2017
BLUD PROVINSI JAWA TIMUR
BLUD
DASAR HUKUM
1.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/438/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur
sebagai BLUD Tanggal 30 Desember 2008;
2.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/439/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa
Timur sebagai BLUD Tanggal 30 Desember
2008;
3.
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/440/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
RSUD Dr. Saiful Soedono Madiun Provinsi
Jawa Timur sebagai BLUD Tanggal 30
Desember 2008;
1. RSUD Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR
2. RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PROVINSI
JAWA TIMUR
3. RSUD
Dr. SOEDONO
JAWA TIMUR
MADIUN PROVINSI
31
LANJUTAN ...
BLUD
DASAR HUKUM
6. 6 (SEMBILAN) UPT pada Dinkes Prov. Jatim
sebagai BLUD Penuh :
e. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Surabaya;
f. Balai
Kesehatan
Surabaya;
Mata
Masyarakat
6. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
:
188/529/KPTS/013/2009
tentang
Penetapan 9 (SEMBILAN) UPT pada
Dinkes Prov. Jatim sebagai BLUD
Tanggal 23 Desember 2009;
3 (Tiga) UPT pada Dinkes Prov. Jatim sebagai
BLUD Bertahap :
a. RS Khusus Paru-Paru Dungus Madiun;
b. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Madiun;
c. Balai Pemberantasan dan Pencegahan
Penyakiit Paru Pamekasan
32
16
25/07/2017
3. SKEMA PEMBIAYAAN BARU KE DEPAN
(BAHAN DISKUSI AKADEMISI, PEMERINTAH DAN LEMBAGA KEUANGAN)
1. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA
(UMBULAN WATER SUPLY PROJECT)
HARGA AIR BERSIH UMBULAN, JIKA :
SWASTA
PPP
= Rp. 7.000 / M3
= Rp. 2.400 / M3
33
4. CORPORATED BOND
34
17
25/07/2017
5. LOAN AGREEMENT BUMN – BUMD (PT BANK UMKM)
PT PELINDO III
PT SEMEN INDONESIA
(Program Kemitraan Bina Lingkungan)
(Hibah)
(Pinjaman Lunak)
PT Bank UMKM
PRIMER - SEKUNDER
PEMPROV – BANK JATIM
EXISTING : 400 M (2016),
200 M (2017)
BUNGA : 7 – 9 % / THN
DI PEDESAAN
EXISTING : SHARE PERTANIAN THD PDRB = 13,31 %
Note : Pelaksanakan Program Kemitraan & Bina Lingkungan dapat dilaksanakan melalui BUMN atau Anak Perusahaan
(PERMEN BUMN No. PER-09/MBU/07/2015) Perubahan PERMEN agar BUMD juga dapat melaksanakan PKBL
35
INOVASI INFRASTRUKTUR PEMBIAYAAN
COMPETITIVE
BANK
BANK
BANK
BANK
SUSTAINABILITY
TRUST FACTOR
BANK
NEW FINANCING INFRASTRUCTURE
SYARIA MODEL
INNER SATISFACTION
Kepuasan Batin
Pe n j a m i n a n Re s i k o
( P T. J A M K R I D A )
B U M D Pe m p r o v J a t i m
Penyertaan Modal Eksternal
(Non APBD)
36
18
25/07/2017
PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGT
PENDAPATAN KAS ‘2011 – 2015’
PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGT
KEKAYAAN (ASSET) ‘2011 – 2015’
2000000000000
20000000000000
1.892.158.724.834
16.842.641.491.799
1800000000000
17500000000000
1600000000000
15000000000000
16.046.439.767.227
12500000000000
1.509.559.920.750
1400000000000
1200000000000
10000000000000
1.069.163.194.251
1000000000000
800000000000
7500000000000
6.377.606.866.525
662.771.142.563
600000000000
5000000000000
400000000000
406.198.718.754
3.133.976.000.000
2500000000000
200000000000
1.825.057.000.000
0
2011
2012
2013
2014
2015
0
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Kop BMT UGT Sidogiri, 2016
37
37
Forum CSR Kabupaten/Kota
Struktur Kelembagaan Forum Pelaksana CSR
Provinsi
(18 Forum CSR)
Terdiri dari 30 perusahaan representasi BUMD, BUMS, BUMN
38
19
25/07/2017
REK API T U LASI U SU LAN K EGI ATAN N ON APBD/APBN
da ri K AB/KOTA & SK PD PROV (H a sil Ra kor Pe nda na a n Pe m ba nguna n 2 3 – 2 4 Februa ri
2 0 1 7 & M usre nba ng Prov. )
1 6 5 6 usula n CSR ( 1 3 3 3 da ri K a b/Kot a ,
3 2 3 da ri OPD Provinsi)
1 .6 9 8
usula n
2 3 usula n K PBU ( 1 2 usula n K a b/kot a , 1 1
usula n OPD Provinsi)
1 9 usula n Le m ba ga Pe m e rint a h M it ra
Pe m ba nguna n ( 1 5 K a b/Kot a , 4 OPD Provinsi)
Terdiri dari 30 perusahaan representasi BUMD, BUMS, BUMN
39
PENUTUP
DINAMIKA
GLOBAL
• PROTEKSIONIS
• NEW NORMALLY
DOMESTIK
SEKTOR
KEUANGAN
SEKTOR
PERDAGANGAN
SEKTOR
INVESTASI
EKSTERNAL = PINJAMAN
Termasuk Industri
Manufaktur
SEKTOR RIIL
MELAMBAT
INTERNAL SUN EKSES LIKUIDITAS PERBANKAN
ORI
PAJAK/
PENERIMAAAN
NEGARA STAGNAN
PROVINSI
PAD STAGNAN
TRANSFER KE
DAERAH STAGNAN
(KAB / KOTA)
SOLUSI
STRATEGI PEMBIAYAAN
OPD BLUD
APBD
NON APBD EXTERNAL FINANCING
40
20
25/07/2017
TERIMA KASIH
41
21