PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGELOLA KONFLIK LAUT CHINA SELATAN THE ROLE OF INDONESIAN GOVERNMENT IN MANAGING OF SOUTH CHINA SEA CONFLICT

PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGELOLA KONFLIK LAUT CHINA SELATAN THE ROLE OF INDONESIAN GOVERNMENT IN MANAGING OF SOUTH CHINA SEA CONFLICT

1 2 Hari Utomo 3 , Mitro Prihantoro , Lena Adriana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan

(lena.adriana317@gmail.com)

Abstrak -- Konflik teritorial Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara telah berlangsung selama beberapa dekade dan saat ini belum menemukan penyelesaiannya. Dinamika konflik di Laut China Selatan tentunya dapat menimbulkan pengaruh yang kuat dalam proses manajemen maupun penyelesaian konflik itu sendiri. Konflik Laut China Selatan merupakan salah satu tantangan bagi stabilitas keamanan di kawasan termasuk bagi Indonesia sebagai non-claimant state. Walaupun Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik Laut China Selatan namun tetap berusaha mengambil peran dalam mengelola konflik tersebut. Hal tersebut didasarkan pada tanggung jawab Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika konflik di Laut China Selatan dari perspektif Indonesia dan Peran Pemerintah Indonesia dalam mengelola konflik Laut China Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dimana data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan juga didukung oleh data sekunder meliputi: buku; jurnal; dan dokumen yang terkait dengan konflik Laut Cina Selatan. Selain itu, penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori peran, manajemen konflik dan diplomasi preventif untuk melihat dinamika konflik serta peran Pemerintah Indonesia dalam mengelola konflik Laut China Selatan. Sampai saat ini, pemerintah Indonesia masih terus berperan dalam mengelola konflik Laut China Selatan termasuk mendorong ASEAN dan Tiongkok untuk membentuk Code of Conduct (CoC). Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan fakta bahwa konflik Laut China Selatan sudah berada pada tahap polarisasi, sementara hubungan antara Tiongkok-Vietnam dan Tiongkok- Filipina berada pada tahap segregasi sehingga pembentukan CoC menjadi sangat penting.

Kata Kunci: Peran Indonesia, Pengelolaan Konflik, Konflik Laut China Selatan

Abstract -- Territorial conflict in the South China Sea among several countries have been ongoing for decades and so far it is difficult to achieve solution. The dynamics of conflict in the South China Sea will certainly have a strong influence in the process of managing and resolving the conflict itself. The South China Sea conflict is one of the major challenge for security stability in the region including for Indonesia

1 Laksamana Pertama TNI Dr. Hari Utomo, SH., MH., Dosen Universitas Pertahanan. 2 Kol. Kav. Mitro Prihantoro, S.AP., M.Sc., Dosen Universitas Pertahanan.

3 Lena Adriana, Mahasiswa Prodi Damai dan Resolusi Konflik Co. 5 Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan.

Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 63 Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 63

Keywords: Role of Indonesian Government, management conflict, South China Sea conflict

Pendahuluan

ejak berakhirnya Perang Dingin Laut China Selatan melibatkan negara menyebabkan

Tiongkok, Taiwan, Brunei Darussalam, perdamaian dan keamanan

masalah

Filipina, Malaysia dan Vietnam.

menjadi lebih kompleks dan sulit diprediksi Posisi geografis fitur yang berupa arahnya 4 . Pandangan Mack tersebut

pulau dan karang di Kepulauan Spratly dan sejalan dengan apa yang terjadi di Asia

Paracel letaknya sangat berdekatan dan Pasifik

kepemilikannya pun diakui oleh beberapa merupakan salah satu kawasan yang

negara, sehingga dalam penentuan memiliki kompleksitas tinggi. Banyaknya

delimitasi batas maritimnya banyak aktor negara yang berkepentingan di

mengalami kesulitan dan menimbulkan kawasan

konflik di antara claimant states. Klaim menyebabkan terjadinya konflik. Salah satu

memperebutkan konflik antar negara yang sampai saat ini

wilayah

kedaulatan

wilayah perairan territorial sepanjang 12 mil masih menjadi pembahasan dan terus

laut dari garis pantai masing-masing bergulir adalah konflik di Laut China

claimant states, dan klaim wilayah Selatan. Klaim tumpang tindih di kawasan

berdaulat

memperebutkan perairan

4 Mack, Andrew. 1994. “Key Security Issues in the

yurisdiksi ZEE dan landas kontinen

Asia Pasific ”, dalam Leaver, Richard and

sepanjang 200 mil laut hingga 350 mil laut.

Richardson, James (eds). (1993). The Post-Cold War Order: Diagnoses and Prognoses. Sydney: Allen and

Di samping klaim kepemilikan pulau atau Unwin.

64 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3 64 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

strategis, menurut data United States berbeda-beda antar claimant states,

Energy Information Administration (EIA), sehingga sengketa batas maritim di

potensi sumber daya alam di Laut China kawasan ini tidak dapat dihindari 5 .

Selatan sangat besar. Diperkirakan Kawasan Laut China Selatan ternyata

terdapat 11 Milyar barrel dan gas alam yang memiliki arti penting yaitu posisinya yang

mencapai 190 Trilyun kaki kubik (Tfc) serta strategis, segi ekonomi maupun politik.

cadangan hidrokarbon yang sangat penting Secara geografis, Laut China Selatan

sebagai pasokan energi. Sedangkan dikelilingi oleh 10 (sepuluh) negara pantai

energi, Wood yaitu Tiongkok, Taiwan, Vietnam, Kamboja,

menurut

konsultan

Mackenzie, terdapat cadangan minyak dan Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia,

gas sebanyak 2,5 Milyar barel di kawasan Brunei Darussalam dan Filipina. Luas

Energy Information perairan Laut China Selatan mencakup

tersebut

(U.S.

Administration).

Teluk Siam yang dibatasi Vietnam, Tiongkok merupakan salah satu Kamboja, Thailand dan Malaysia serta Teluk

negara yang paling gigih mempertahankan Tonkin yang dibatasi Vietnam dan

klaimnya sekaligus sering terlibat gesekan Tiongkok. Kawasan Laut China Selatan

baik dengan Vietnam maupun Filipina di adalah kawasan yang bernilai ekonomis,

kawasan Laut China Selatan. Kondisi politis dan strategis sebagai jalur

tersebut akhirnya membuat Filipina perdagangan (Sea Lines of Trade) dan jalur

sebagai salah satu claimant states komunikasi internasional (Sea Lines of

membawa sengketa ini ke Permanent Court Communication) yang menghubungkan

of Arbitration (PCA) di Den Haag, Belanda Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal

pada tahun 2013. PCA memutuskan untuk ini membuat jalur Laut China Selatan

memenangkan gugatan Filipina atas menjadi jalur tersibuk di dunia karena lebih

sengketa wilayah di Laut China Selatan. Di dari setengah perdagangan dunia melewati

bawah Hukum Laut PBB atau UNCLOS

Wiranto, Surya. 2016. Resolusi Konflik Menghadapi 6 Suharna, Karmin. 2012. Konflik dan Solusi Laut China

Sengketa Laut China

Selatan dan Dampaknya Bagi Ketahanan Nasional. Yogyakarta.

Selatan. Leutikaprio,

Majalah Ketahanan Nasional, Edisi 94. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 65

1982, pengadilan arbitrase memutuskan saja menimbulkan kekhawatiran bukan saja klaim nine dashed line yang diajukan

bagi 5 (lima) claimant states tetapi juga Tiongkok tidak memiliki dasar hukum kuat.

Indonesia yang mana Hal ini berarti Tiongkok tidak boleh

melibatkan

wilayahnya berdekatan dengan Laut China mengklaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di

Selatan.

wilayah perairan Laut China Selatan, Kondisi tersebut tentu saja semakin termasuk Kepulauan Spratly dan Paracel 7 .

memprihatinkan mengingat konflik masih Kenyataannya

terus berlangsung meskipun PCA sudah menerima putusan PCA tersebut bahkan

Tiongkok

tidak

mengeluarkan putusan. Apabila konflik Tiongkok terus memperkuat klaimnya

tersebut tidak dapat dikelola dengan baik terhadap Laut China Selatan, seperti

maka konflik menjadi semakin tereskalasi rencana pemanfaatan pulau-pulau buatan

dan dampaknya bisa dirasakan oleh negara- di Laut China Selatan sebagai lokasi

negara di kawasan tersebut, baik bagi pariwisata, pembiayaan pencarian bukti-

claimant states maupun non-claimant state bukti arkeologis penguasaan eksklusif

seperti Indonesia yang secara geografis Tiongkok di Laut China Selatan, melakukan

letaknya berdekatan dengan kawasan Laut reklamasi yang jumlahnya melebihi total

Cina Selatan. Di dalam Buku Putih rekalamasi yang pernah dilakukan oleh

Indonesia Tahun 2015 claimant states lainnya dan pembangunan

Pertahanan

dinyatakan bahwa Indonesia posisinya infrastruktur termasuk landasan pesawat

sebagai non-claimant state, yang berarti militer 8 . Bahkan diketahui Tiongkok pernah

Indonesia tidak memiliki klaim di perairan menempatkan rudal di Kepulauan Paracel

Laut Cina Selatan.

pada 14 Februari 2016. Hal tersebut tentu Indonesia sendiri tidak terlibat secara langsung dalam konflik Laut Cina Selatan

7 Hardoko, Eva. 2016. Diterbitkan pada 12 Juli 2016. dan Indonesia memiliki hubugan yang baik

Diakses

melalui

http://internasional.kompas.com/read/2016/07/12/1

dengan Tiongkok. Oleh karena itu,

7095071/mahkamah.arbitrase.internasional.china.t ak.berhak.klaim.seluruh.laut.china.selatan

pada

Indonesia dapat lebih berperan untuk

November 2017.

8 menengahi perseteruan antara negara

Anwar, Dewi Fortuna. 2016, Oktober. ASEAN dan Isu Laut China Selatan. Tulisan dipresentasikan

ASEAN dan Tiongkok terkait konflik Laut

pada Seminar Laut China Selatan di Universitas

Pertahanan. 66 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

Cina Selatan 9 . Tercatat sejak tahun 1990, disebabkan karena Kamboja menolak Indonesia berupaya untuk mengelola

memasukkan insiden Scarborough Shoal di konflik Laut China Selatan dengan

Laut China Selatan antara Filipina dan diselenggarakannya

Tiongkok. Untuk itu, Tiongkok dan ASEAN Managing Potential Conflicts in the South

Workshops

on

sepakat untuk meningkatkan DoC menjadi China Sea, yang memiliki 3 (tiga) tujuan

Code of Conduct (CoC) dan sebagaimana sebagai berikut: mengembangkan program

kesepakatan atas ASEAN Guidelines on the kerjasama, mendorong dialog antara pihak-

Implementation of the DOC, yang dihasilkan pihak yang berkonflik dan mempromosikan

di Bali, Juli 2011, dimana kesepakatan proses Confidence Building Measures

tersebut membuka kesempatan bagi (CBMs) 10 .

dimulainya pembahasan awal mengenai Selain itu Indonesia juga berperan 11 CoC di Laut Cina Selatan .

besar dalam mendorong terbentuknya Mengingat pentingnya CoC untuk Declaration of Conduct (DoC) antara ASEAN

maka Indonesia dan Tiongkok pada tahun 2002. Secara

segera

dihasilkan

membagikan Zero Draft a Regional Code of yuridis, DoC ini hanya bersifat monumental

Conduct in the South China Sea dalam dan belum bisa beroperasional karena

pertemuan informal ASEAN di sela-sela masih terdapat beberapa poin penting

Sidang Umum PBB di New York pada yang harus ditindaklanjuti oleh negara- 12 September 2012 . Saat ini penyusunan CoC

negara penandatangan DoC. Terbukti masih terus diupayakan, tetapi tampaknya bahwa DoC ini terbukti tidak efektif

memang tidak mudah mengingat sikap mengurangi ketegangan atau mencegah

Tiongkok yang seakan-akan mengulur konflik di masa yang akan datang, seperti

proses negosiasi agar mempunyai cukup yang terjadi pada ASEAN Ministerial Meeting

waktu menyelesaikan objektif strategisnya (AMM) pada tanggal 12 Juli 2012, dimana

di Laut China Selatan. Meskipun Menlu untuk pertama kalinya selama pertemuan

ASEAN mengalami kegagalan. Hal ini

11 Op.Cit. Djalal.

Pudjiastuti,Tri Nuke dan Prayoga, Pandu. 2015. Arsana, I Made Andi. RI’s Position in the South China

ASEAN dan Isu Laut China Selatan: Transformasi

10 Sea Dispute, The Jakarta Post. 29 September 2012. Konflik Menuju Tata Kelola Keamanan Regional Asia Djalal, Hasjim. 2001. Managing Potential Conflicts in Timur. Jakarta: LIPI.

South China Sea: Lessons Learned. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 67

Tiongkok menginginkan

deskriptif adalah untuk mendeskripsikan mempercepat pembahasan CoC tersebut 13 .

untuk

atau menggambarkan permasalahan yang

Metode Penelitian

terjadi secara sistematis, faktual dan akurat Pada penelitian

tentang fakta-fakta atau sebuah fenomena Indonesia Dalam Mengelola Konflik Laut 15 tertentu yang sedang diteliti .

Peran

Pemerintah

China Selatan, metode yang digunakan

Pembahasan

adalah metode penelitian kualitatif yang

Dinamika Konflik Laut China Selatan Dari

bertujuan untuk membentuk suatu

Perspektif Indonesia

paparan deskriptif yang kemudian disebut Dilihat ke belakang tentang persepktif sebagai metode deskriptif analisis. Metode

Tiongkok, mereka mengklaim hampir penelitian

seluruh Laut China Selatan didasarkan pada penelitian dengan menggunakan metode

landasan histroris dan effective occupation tertentu untuk melakukan eksplorasi dan

sejak berabad-abad lamanya. Bagi Tiongkok memahami makna serta gejala dari masalah

mereka merasa berhak atas kawasan Laut (sosial 14 atau kemanusiaan) . Metode

China Selatan sejak dari 2000 tahun lalu penelitian deskriptif merupakan metode

ketika Dinasti Ming masih berkuasa. penelitian untuk menjelaskan topik

Tiongkok telah memulai klaim atas penelitian

Kepulauan Paracel dan Spratly sejak abad penjelasan yang tidak menggunakan

19 dan 20. Landasan historis yang dimaksud kuantifikasi untuk menjawab pertanyaan

oleh Tiongkok adalah traditional fishing penelitian yang terdapat dalam rumusan

ground yang merupakan wilayah pencarian masalah penelitian. Tujuan dari penelitian

ikan yang dilakukan oleh nenek moyang mereka dari sejak jaman dahulu. Sebagai

13 Erdianto, Kristian. China Beri Sinyal Positif Terkait perwujudan dari penegasan klaimnya,

Pembahasan “Code of Conduct” di Laut China Selatan. Diterbitkan pada 18 Agustus 2016. Diakses

Tiongkok melakukan pendudukan terhadap

dari http://nasional.kompas.com/read/2016/08/18/19132

sejumlah pulau atau fitur maritim di

971/china.beri.sinyal.positif.terkait.pembahasan.co de.of.conduct.di.laut.china.selatan pada

kawasan konflik tersebut. Tercatat

November 2017

Tiongkok terus melakukan program Creswell, J.W. 2014. Research Design: Qualitative,

quantitative and mixed methods approaches (4rd

ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications. 15 Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

68 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3 68 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

letaknya yang diapit oleh Samudera Pasifik 2012 s.d 2015 16 .

dan Hindia serta merupakan jalur pelayaran Bahkan di bawah pemerintah Xi

serta perdagangan dunia. Jinping, Tiongkok diketahui sangat asertif

Dinamika juga terjadi pada saat tahun di Laut China

2012 ketika ASEAN gagal menghasilkan joint pendahulunya yaitu Deng Xiaoping yang

Selatan ketimbang

communiqué, dimana pada saat itu lebih memainkah gaya politik luar negeri

Kamboja dan sejumlah negara menolak “keeping low profile”. Dalam sebuah pidato

komunike bersama dalam mengeluarkan partai komunis Tiongkok menyebutkan

pernyataan terkait konflik Laut China bahwa Xi Jinping akan berupaya

Selatan yang sedang melanda kawasan. Ini mengegakan kedaulatan dan menjaga

membuktikan bahwa Tiongkok mampu national interest mereka di Laut China

pengaruhnya di Asia Selatan 17 . Reklamasi dan pembangunan

membuktikan

Tenggara kepada Kamboja dan Laos lewat infrastruktur di Laut China Selatan

proyek pembangunan infrastruktur. Di merupakan sebuah legitimasi baginya.

sektor perekonomian, baik Kamboja Melalui foto-foto satelit yang dilansir

maupun Laos sangat bergantung pada beberapa media memperlihatkan bahwa

Tiongkok yang saat ini menjelma menjadi pembangunan yang dilakukan Tiongkok di

middle power di Asia. Hal ini tentu saja Laut China Selatan disinyalir mengarah

semakin memperumit keadaan mengingat pada pembentukan fasilitas militer seperti

dalam menghadapi konflik tersebut ASEAN landasan pacu pada tahun 2014 dan yang

harus memiliki satu suara bersama agar terbaru adalah coastal defence serta anti-

memiliki posisi tawar yang cukup dalam ship missile 18 . Hal tersebut mengingat lokasi

menghadapi Tiongkok nantinya. kawasan Laut China Selatan yang sangat

Konflik Laut China Selatan juga kembali mengalami eskalasi pada tahun

16 Ditjen Strahan Kemhan.

Pengaruh

Perkembangan Konflik Laut Tiongkok Selatan

2016, ketika sebelumnya pada tahun 2013

terhadap Pertahanan Negara.

Filipina memutuskan untuk mengajukan

Hasil Wawancara dengan Lydia Sinaga, MA. Peneliti Politik LIPI. 3 Oktober 2017.

gugatan terhadap Tiongkok ke PCA.

Hasil Wawancara dengan M. Nazar, MT. Dit. Anstra, Kemhan. 20 September 2017.

Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 69

Ketegangan terus berlanjut yaitu ketika memutuskan untuk tidak mematuhi hasil pada Mei 2014 terjadi insiden saling tabrak

putusan PCA tersebut. Pernyataan tersebut kapal milik Tiongkok dengan Vietnam

langsung disampaikan oleh Presiden sebagai dampak dari pembangunan kilang

Tiongkok, Xi Jinpinng yang menyatakan minyak milik perusahaan energi milik

bahwa, “Kedaulatan territorial dan hak pemerintah Tiongkok, CNOOC di dekat

maritim Tiongkok di Laut China Selatan Kepulauan Paracel. Kejadian ini memicu

tidak akan terpengaruh oleh hasil putusan terjadinya protes masyarakat Vietnam

ini dalam segala hal”.

dengan mengusir warga Tiongkok dari Menurutnya sejumlah pulau yang ada negara mereka 19 .

di Laut China Selatan adalah milik Tiongkok, Pada tahun 2016, PCA mengeluarkan

dengan kata lain hasil putusan PCA hasil putusannya bahwa klaim nine dashed

tersebut tidak memiliki dasar hukum yang line Tiongkok tidak memiliki landasan 20 kuat . Dengan tidak dipatuhinya ketentuan

hukum, reklamasi pulau yang dilakukan

tersebut oleh Tiongkok tidak akan memberikan hak

hukum internasional

Tiongkok maka akan berdampak pada apapun kepada Pemerintah Tiongkok serta

rusaknya citra Tiongkok di mata dunia Tiongkok dianggap melakukan pelanggaran

internasional sebagai negara yang patuh atas hak-hak kedaulatan Filipina dan

terhadap hukum. Pasca hasil putusan PCA menegaskan bahwa Tiongkok telah

yang menguntungkan Filipina tersebut, menyebabkan kerusakan lingkungan di

masyarakat Filipina pengguna media sosial Laut China Selatan dengan membangun

sendiri menyambutnya dengan menuliskan pulau-pulau buatan tersebut. Walaupun

#Chexit yang artinya China Exit di Laut China hasil putusan tersebut mengikat atau

Selatan. Istilah ini meminjam kata Brexit legally binding namun PCA sendiri tidak

(Britain Exit) dalam referendum Uni Eropa memiliki kekuatan untuk menerapkannya pada negara manapun. Tiongkok sendiri

Tuwo, Andreas Gerry. 2016. Alasan Tiongkok Tak BBC Indonesia. Diterbitkan pada 23 Juni 2016.

Terima Putusan Sengketa Laut China Selatan. Diakses

Diterbitkan pada 13 Juli 2016. Diakses dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2

melalui

http://global.liputan6.com/read/2551930/alasan- 016/06/160623_indonesia_jokowi_natuna

tiongkok-tak-terima-putusan-sengketa-laut-china- November 2017. selatan pada Desember 2017.

70 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

Juni 2016 21 . Pemerintahan Dodrige Duterte Selanjutnya, melalui model analisis sendiri menerima hasil putusan tersebut

Ronald J. Fisher dapat dijelaskan bahwa dan menyerukan semua pihak untuk

dinamika konflik di Laut China Selatan menahan diri, hal tersebut disampaikan

sudah pada tahap polarisasi, dimana oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto

hubungan pihak yang berkonflik mulai Yasay pada KTT ASEM 2016 di Ulan Bator,

memburuk, munculnya persepsi dan emosi Mongolia. Tidak jauh berbeda dengan sikap 22 negatif . Hal ini tentunya disebabkan oleh

Filipina, Indonesia sendiri juga menyatakan sikap Tiongkok yang tidak mau mematuhi sikap yang sama yaitu menganjurkan

hasil putusan PCA sehingga menyebabkan semua pihak untuk menahan diri dan

kekhawatiran sekaligus ancaman bagi mengutamakan stabilitas kawasan serta

negara-negara lain di sekitar kawasan. mematuhi hukum internasional termasuk

Untuk hubungan Tiongkok dan Vietnam UNCLOS 1982. Pada pertemuan AMM ke-49

sendiri dapat dikatakan sudah memasuki di Laos 2016, untuk menghindari kegagalan

tahap segregasi, dimana pihak yang pembentukan komunike tahun 2012 maka

berkonflik sudah tidak saling percaya dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno

menghargai, serta ancaman terhadap Marsudi melakukan diplomasi marathon 23 lawan mulai dilakukan .Hal yang sama juga

dan informal retreat yang menghasilkan terlihat dari hubungan Tiongkok dan ASEAN Point Ministers on Peace, Security

Filipina dimana dinamika konflik sudah and Stability in the Region, dimana isinya

pada tahap segregasi dimana masing- adalah menegaskan bahwa ASEAN dalam

masing negara sudah terpisah satu sama menjaga perdamaian dan stabilitas

lain. Sehingga yang perlu dilakukan adalah kawasan harus tetap melindungi “rumah”

mengelola konflik tersebut agar tahap mereka agar tetap menjadi kawasan yang

segregasi tidak tereskalasi menjadi tahap stabil dan damai.

destruktif

yang

dampaknya dapat

21 Nababan. Christine Novita. 2016. China Tolak 22 Fisher, Ronald J. 2001. Berghof Handbook for Putusan Arbitrase, Giliran Filina Ambil Sikap.

Conflict Transformation: Methods of Third-Party Diterbitkan pada 13 Juli 2016. Diakses dari

Intervention. Berlin: Berghof Research Center for https://www.cnnindonesia.com/internasional/2016

23 Constructive Conflict Management. 0713024041-113-144412/china-tolak-putusan-

Raharjo, Sandy Nur Ikfal. 2011. “Sengketa arbitrase-giliran-filipina-ambil-sikap

pada

Kepulauan Spartly: Tantangan Bagi Indonesia

Desember 2017. sebagai Ketua ASEAN 2011 ”. Jakarta: LIPI. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 71 Desember 2017. sebagai Ketua ASEAN 2011 ”. Jakarta: LIPI. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 71

mampu menjalankan Melihat dinamika konflik yang terjadi 24 perannya dengan baik .

sendiri

harus

di Laut China Selatan seperti yang Seperti yang kita ketahui bersama ditunjukkan di atas maka tantangan

bahwa saat ini priotitas nasional di bawah Pemerintah Indonesia saat ini adalah

Jokowi adalah bagaimana memainkan Perannya melalui

Pemerintahan

pembangunan infrastruktur, dimana saat pengelolaan konflik. Saat ini sebetulnya

ini investasi yang ditanamkan di Indonesia Pemerintahan

sebagain besar berasal dari Tiongkok. Hal menunjukkan

itu membuat sebagian pihak menganggap melakukan hal tersebut yakni melalu

komitmennya

untuk

bahwa Peran Pemerintah Indonesia di Laut diplomasi membumi. Diplomasi membumi

China Selatan erat kaitannya dengan ini adalah diplomasi yang berorientasi pada

penanaman investasi yang diberikan kepentingan rakyat dan lebih berorientasi

Tiongkok terhadap Indonesia. Lagipula, ke dalam negeri. Hal ini tentu saja berbeda

Pemerintah Tiongkok memang memiliki dengan gaya kepemimpinan presiden

skema keuangan yang dapat dimanfaatkan terdahulu

oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Yudhoyono (SBY), dimana diplomasi yang

Namun pandangan tersebut kemudian digunakan pada saat itu dikenal dengan

mulai berubah mengingat pada 23 Juni 2016 istilah “thousand friends zero enemy”. Oleh

Presiden Republik Indonesia untuk pertama karena itu, menurut Prof. Dewi Fortuna

kalinya berada di atas KRI Imam Bonjol di Anwar

perairan Natuna dengan melakukan rapat strategisnya,

terbatas. Hal tersebut dianggap sebagai sebagai negara terbesar di ASEAN sekaligus

Pemerintah

Indonesia

sinyal keras soal kepemilikan perairan negara dengan penduduk terbesar

Natuna. Untuk itu tantangan yang dihadapi keempat di dunia tidak cukup hanya

Indonesia saat ini adalah bagaimana menggunakan diplomasi membumi saja

Pemerintah Indonesia harus mampu melainkan perlu ditambah dengan visioner,

menyelaraskan kepentingan ekonomi dan kapasitas intelektual, pemimpin yang

24 Hasil wawancara pada 26 September 2017. 72 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3 24 Hasil wawancara pada 26 September 2017. 72 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

25 kawasan 26 . peran yang diungkapkan KJ. Holsti bahwa

Peran Pemerintah Indonesia Dalam

Indonesia sebagai negara penyeimbang

Mengelola Konflik Laut China Selatan

tentunya tidak berpihak dalam konflik Laut Sebagaimana yang telah disebutkan dalam

Hal tersebut Alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang

China

Selatan.

diimplementasikan melalui pelaksanaan Dasar (UUD) 1945, salah satu tujuan negara

politik luar negeri bebas aktif sesuai Republik

amanat konstitusi Indonesia. Arah politik melaksanakan ketertiban dunia yang

luar negeri bebas aktif Indonesia yang tidak berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

blok manapun abadi dan keadilan sosial. Indonesia

berpihak

pada

sesungguhnya tidak identik dengan sebagai salah satu founding fathers ASEAN

ketidakterlibatan. Dalam konteks tersebut memiliki

dapat diartikan bahwa Indonesia dapat memainkan peran yang penting dalam

dengan bebas berperan dalam setiap menciptakan perdamaian dan keamanan

persoalan atau kejadian yang terjadi di maritim di kawasan. Walaupun Indonesia

dunia internasional tanpa adanya pengaruh sebagai non-claimant states namun bukan

dari berbagai ikatan militer, politik maupun berarti Indonesia tidak mampu berperan

ideologi. Kapasitas Indonesia dalam dalam meredakan konflik di Laut China

kemelut konflik Laut China Selatan hanya Selatan. Dalam konteks Peran Indonesia di

mengelola konflik dimaksud, mengingat konflik Laut China Selatan, Presiden

penyelesaian konflik lebih cenderung Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono

didominasi oleh political will dari claimant menyampaikan bahwa Indonesia bersikap

states.

akan berada di depan untuk turut

Penyelenggaraan Workshop on Managing

menyelesaikan persoalan secara damai.

Potential Conflicts in the South China Sea

Secara moral Indonesia

Di dalam Pasal 123 UNCLOS 1982 berperan secara aktif. (KTT ASEAN ke-24 di

terpanggil

diamanatkan bahwa negara-negara yang Nay Pyi Taw, Myanmar, Senin 12 Mei 2014).

berbatasan langsung dengan laut tertutup

26 Holsti, K.J. 1992. Politik Internasional: Suatu 25 Op.Cit. Sinaga.

Kerangka Analisis. Bandung: Sina Cipta. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 73 Kerangka Analisis. Bandung: Sina Cipta. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 73

peace, stability and cooperation in the South melaksanakan kewajibannya. Meskipun

China Sea is part of the national interest of sudah ada forum yang membahas

the respective countries, and that mengenai konflik Laut China Selatan,

cooperation is preferable and better than seperti ASEAN-China, diskusi informal di 27 confrontation ”.

ASEAN Regional Forum (ARF) dan CSAP, Untuk itulah, Indonesia mengambil namun forum-forum tersebut tidak

langkah untuk menjadi fasilitator sebuah menangani hal-hal yang diatur dalam Pasal

workshop atau lokakarya dengan tujuan 123 UNCLOS 1982 tersebut. Oleh karena itu

pihak-pihak yang penting untuk mengimplementasikan pasal

mempertemukan

membicarakan tersebut dengan tujuan untuk mengubah

berkonflik

untuk

kemungkinan kerjasama di kawasan Laut potensi konflik menjadi kerjasama dalam

China Selatan sehingga nantinya dapat rangka pemanfaatan sumber daya alam 28 menemukan penyelesaian . Hal tersebut

sesuai ketentuan UNCLOS 1982. disambut baik oleh Kanada, dimana Prof.

lokakarya ini disponsori oleh Canadian menyampaikan bahwa “When I took the

International Development Agency (CIDA) initiative to launch the workshop process on

dan Universitas British Columbia. Menurut Managing Potential Conflicts in the South

Prof. Hasjim Djalal, MA dukungan Kanada China Sea in 1989, endorsed by the

tersebut merupakan bagian dari program Indonesian Minister of Foreign Affairs and

Management for Changes yang dibentuk financially supported by Canada, Indonesia

untuk mengatur perubahan-perubahan and I had no ulterior motive except to

dunia secara damai dan mengembangkan promote peace, stability and cooperation in

kerjasama.

telah berhasil important for the development of the region

the South China Sea. We saw this as

Indonesia

memanfaatkan program tersebut untuk as a whole, including Indonesia. I was

kepentingan penyelesaian konflik Laut therefore motivated by the conviction that

everyone in the region should be guided by 27 Op.Cit. Djalal.

28 Hasil wawancara dengan Prof. Hasjim Djalal pada

12 Oktober 2017.

74 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

China Selatan. Lokakarya ini merupakan atau CBMs, mendorong diskusi dan dialog bagian dalam track two dialogue karena

antar claimant states dan membangun dilakukan secara informal. Lokakarya ini

kerjasama antara negara. Lokakarya ini bukan untuk menyelesaikan konflik tetapi

secara terus-menerus didiskusikan karena lebih pada mende eskalasi konflik menuju

melihat sangat pentingnya CBMs untuk identifikasi dan usaha pemanfaatan

meminimalkan ketegangan, menghindari peluang-peluang kerjasama. Hal ini serupa

konflik, memajukan kerjasama dan dengan yang dikemukakan oleh Miller,

memfasilitasi atmosfir yang kondusif serta dimana tujuan pengelolaan tidak akan

diharapkan melibatkan pemerintah dalam mampu menyelesaikan konflik, tetapi lebih

melakukan perundingan baik secara resmi bersifat mengurangi, menurunkan atau

maupun tidak resmi dalam forum bilateral menahan tingkat konflik itu sendiri 29 .

maupun multilateral.

Sebagaimana yang diungkapkan Miller

Declaration of Conduct (DoC) antara

(2005) bahwa terdapat beberapa teknik

ASEAN dan Tiongkok pada tahun 2002

pengelolaan konflik yang digunakan oleh Untuk merespon dinamika konflik di Laut pihak ketiga, saat ini Pemerintah Indonesia

China Selatan, akhirnya ASEAN merancang dalam mengelola konflik Laut China Selatan

konsep awal dengan tujuan menjaga membawa pihak-pihak yang berkonflik

yaitu dengan untuk membuat kesepakatan bersama.

stabilitas

kawasan

mengeluarkan ASEAN Declaration on the Pada tahun 2002, tercatat bahwa

South China Sea yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia telah mendorong

para menteri luar negeri negara-negara terbentuknya DoC serta implementasinya

anggota ASEAN pada tanggal 22 Juli 1992. dan saat ini masih terus mendorong

Di dalam deklarasi tersebut terkandung terbentuknya CoC.

prinsip-prinsip sebagai berikut: Tujuan dari lokakarya tersebut adalah

1. Menekankan perlunya penyelesaian membendung potensi konflik melalui

sengketa secara damai dan upaya pengembangan confidence building

2. Mendorong dilakukannya eksplorasi kerjasama terkait dengan safety of

29 Miller, Christopher E. 2005. A Glosaary of Terms

maritime navigation and communication,

and Concepts in Peace and Conflict Studies (2 Edition). Costa Rica: University for Peace.

nd

Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 75 Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 75

koordinasi search and rescue, upaya th pertemuan 44 AMM/PMC/18 ASEAN memerangi pembajakan di laut dan

th

Regional Forum (ARF) di Bali, ASEAN dan perompakan bersenjata serta drugs

Tiongkok berhasil menyetujui Guidelines for smuggling (ASEAN Declaration on the

of the DoC. South China, 1992).

the Implementations

Kesepakatan atas guidelines tersebut Berkat dorongan dari Indonesia pada

membuka kesempatan awal pembentukan tanggal 4 November 2002 di Phnom Penh,

Code of Conduct (CoC) in the South China ASEAN

Sea. Keberhasilan akan terbentuknya menandatangani Declaration on Conduct of

guidelines serta gagasan CoC ini merupakan Parties in the South China Sea (DoC). Dalam

suatu prestasi yang penting bagi Indonesia deklarasi tersebut di atas adalah komitmen

karena pada saat itu menjadi Ketua ASEAN bersama dari negara-negara ASEAN dan 31 Tahun 2011 . Tercapainya sebuah formal

Tiongkok untuk mematuhi UNCLOS 1982, agreement atau dalam hal ini Guidelines for TAC, The Five Principles of Peaceful

the Implementations of the DoC merupakan Coexistence, hukum internasional lainnya;

salah satu tujuan dari politik luar negeri menghormati freedom of navigation di Laut

Indonesia yang bebas aktif yaitu sebagai China Selatan; menyelesaikan konflik

sebuah role conception sebagaimana yang dengan damai serta mampu menahan diri 32 disampaikan oleh KJ. Holsti .

dari tindakan yang dapat meningkatkan Dalam menghadapi konstelasi politik eskalasi

global, Indonesia masih memegang teguh pembentukan DoC ini merupakan salah

konflik.

Kesepakatan

politik luar negeri bebas aktif. Saat ini, satu

peran Indonesia dalam konteks global sebagaimana yang telah diungkapkan oleh

teknik pengelolaan

konflik

cukup mendapat perhatian luas. Salah Miller yakni membawa pihak-pihak yang

satunya adalah Peran Indonesia dalam berkonflik untuk membuat kesepakatan

konflik Laut China Selatan antara lain bersama 30 .

mendorong ASEAN dan Tiongkok untuk

31 Hasil wawancara dengan Prof. Makarim Wibisono

pada 14 September 2017.

30 Ibid.

32 Op.Cit. Holsti.

76 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3 76 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

politik yang tidak memiliki kekuatan hukum

mengikat sehingga pihak-pihak yang Menindaklanjuti hal tersebut, setiap

pada tanggal 4 November 2002.

melanggar kesepakatan tidak dapat tahunnya ASEAN dan Tiongkok rutin

menerima sanksi sesuai ketentuan. mengadakan pertemuan Senior Official

Sehingga kebutuhan akan terbentuknya Meeting on Declaration of Conduct (DoC)

CoC perlu terus didorong oleh Indonesia, dan Joint Working Group on Declaration on

meskipun CoC sendiri tidak akan Conduct (DoC) ASEAN-Tiongkok. Di kedua

menyelesaikan konflik namun paling tidak pertemuan tersebut, Indonesia banyak

akan mampu mengatur tata perilaku memainkan peran seperti mengambil

claimant states di Laut China Selatan inisiatif untuk mengadakan kegiatan-

menjadi lebih baik.

kegiatan kerjasama dan memastikan

Code of Conduct (CoC) in the South China

negara ASEAN dan Tiongkok tetap

Sea

mematuhi DoC yang sudah ada.

dasarnya merupakan Namun sayangnya terdapat kejadian

CoC

pada

implementasi dari DoC sebagaimana yang dimana DoC tidak dipatuhi oleh beberapa

telah disebutkan dalam Pasal 10 DoC yakni: negara yaitu ketika insiden Mischief Reef

“The Parties concerned reaffirm that the adoption of a code of conduct in

tahun 1995 dan program reklamasi yang the South China Sea would further

dilakukan oleh Tiongkok secara masif dan promote peace and stability in the region, and agree to work, on the

intensif di kawasan Laut China Selatan basis of consensus, towards the sejak tahun 2012 s.d 2015 33 . Hal tersebut

ventual

attainment of this

objective ”.

semakin mengkhawatirkan mengingat Menurut Ahmad Almaududy Amri,

pada tahun 2002, ASEAN dan Tiongkok CoC nantinya akan disusun sebagai sebuah

sebetulnya sudah menandatangani bahkan dokumen yang mengatur tata perilaku

berkomitmen untuk mengimplementasi negara-negara di wilayah Laut China

DoC tersebut serta dilarang untuk Selatan namun tidak akan menyelesaikan

menggunakan kekerasan. Ini menunjukkan

33 Op.Cit. Ditjen Strahan Kemhan. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 77

konflik itu sendiri 35 . Pemikiran tentang CoC Umum Tahunan PBB di New York . 3 (tiga) pada awalnya dibahas secara intensif

poin yang menjadi dasar dari zero draft ini dalam Workshop on Managing Potential

adalah DoC tahun 2002, ASEAN’s Proposed Conflict in the South China Sea yang digagas

Elements of a Regional Code of Conduct dan oleh Indonesia. Kemudian rancangan ini

ASEAN’s Six Point Principles on the South baru disahkan pada ASEAN Ministerial

China Sea.

Meeting (AMM) ke-29 pada tahun 1996 di Indonesia menyadari sejak lama Jakarta dimana pada saat itu Indonesia

bahwa pembentukan CoC menjadi urgensi menjadi tuan rumah.

tersendiri dalam konflik Laut China karena Selanjutnya pada 20 Juli 2002,

melalui CoC akan diatur bagaimana Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty

claimant states dapat bertindak di wilayah Natalegawa melakukan shuttle diplomacy

Laut China Selatan. Hal tersebut didasarkan (diplomasi bolak-balik) kepada menteri-

pada insiden setahun sebelumnya yakni menteri luar negeri di ASEAN karena pada

pada tahun 1995, terjadi insiden di Mischief pertemuan AMM ke-45 di Phnom Penh

Reef dimana Tiongkok dan Filipina ASEAN

melakukan konfrontasi senjata yang juga communiqué. Upaya Marty Natalegawa

melibatkan pasukan militer. Menyadari hal tersebut berhasil membentuk ASEAN’s Six

tersebut, Indonesia berupaya memainkan Point Prinicples on the South China Sea,

perannya sesuai dengan yang disampaikan dimana di dalam keenam poin tersebut

KJ Holsti bahwa peran suatu negara timbul salah satu poin menegaskan pembahasan

sebagai sikap terhadap lingkungan awal mengenai kode etik regional di Laut 36 eksternal . Pembentukan CoC merupakan

China Selatan. Selanjutnya pada 27

Indonesia dalam September 2012, Indonesia dengan berani

wujud

peran

melaksanakan perdamaian dan menjaga mengajukan “Zero Draft a Regional Code of

stabilitas kawasan.

Conduct in the South China Sea” kepada Para pihak yang hadir dalam para menteri luar negeri ASEAN di Sidang

pertemuan AMM tersebut berharap bahwa CoC akan menjadi pondasi dari stabilitas

34 Hasil wawancara dengan Dit. HPI, Kemlu pada 19 35 Op.Cit. Hasil wawancara dengan Sinaga September 2017.

36 Op.Cit. Holsti

78 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3 78 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

masih membutuhkan waktu yang panjang. meningkatkan pemahaman di antara pihak

Setelah terbentuk CoC nantinya diharapkan yang berkepentingan. Berbeda dengan

akan mampu mencegah tindakan-tindakan ASEAN Declaration on the South China Sea

konfrontatif ataupun provokatif sehingga dan DoC, CoC sendiri diharapkan nantinya

dapat memberikan kontribusi positif akan disusun sebagai dokumen yang

terhadap stabilitas kawasan. Kesepakatan mengikat para pihak dan memiliki sanksi

bersama ini melalui pembentukan Terms of yang berlaku bagi negara yang melanggar.

Reference (ToR) CoC Framework untuk Selain itu, jika di dalam ASEAN Declaration

menuju ke CoC itu sendiri merupakan salah on the South China Sea pihak yang

satu teknik pengelolaan konflik yang telah menandatangani adalah para Menteri Luar

diungkapkan oleh Miller yaitu membawa Negeri

berkonflik untuk menandatangani DoC adalah Menteri Luar 37 membuat kesepakatan bersama .

Negeri dan ASEAN dan Special Envoy Saat ini CoC belum terbentuk karena Tiongkok, maka di dalam CoC terdapat

terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi wacana bahwa yang menandatangani

oleh para pihak tersebut. Hal ini disebabkan adalah

karena adanya perbedaan pandangan masing-masing negara, sehingga CoC

Kepala

Negara/Pemerintahan

antara ASEAN dan Tiongkok, ASEAN tersebut memiliki level yang lebih tinggi.

menginginkan adanya kesamaan pendapat Setelah hampir 15 (lima belas) tahun sejak

terlebih dahulu di antara sesama negara kesepakatan penandatanganan DoC, pada

ASEAN mengenai hal yang akan diatur dan

18 Mei 2017 ASEAN dan Tiongkok baru sifat dari CoC itu sendiri, sedangkan menyepakati Terms of Reference (ToR) CoC

Tiongkok tetap konsisten untuk berunding Framework. Pengesahan kerangka CoC ini

secara bilateral dan tetap menginginkan diharapkan menjadi awal baik bagi ASEAN

CoC yang tidak mengikat karena akan dan

membatasi ruang geraknya di Laut China mengimplementasikan kode etik tersebut

Selatan. Sehingga hal tersebut masih terus ke depannya, mengingat penyelesaian

dibicarakan antar negara-negara ASEAN konflik Laut China Selatan secara damai

37 Op.Cit. Miller.

Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 79 Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 79

tahun 2016 di Laos, lagi-lagi Kamboja Tiongkok. Para pemimpin ASEAN harus

beraksi dengan menentang penyebutan bertemu untuk melakukan pendekatan

putusan PCA tentang Laut China Selatan. dengan sesama anggota ASEAN mengingat

Menghindari kegagalan joint communiqué Kamboja dan Laos tidak menginginkan

pada tahun 2012 terulang, maka Menteri masalah konflik Laut China Selatan masuk

Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi ke dalam pembahasan ASEAN, seperti yang

melakukan manuver politik dengan terjadi saat kegagalan komunike tahun

melakukan diplomasi maraton untuk 2012. Hal tersebut dilakukan untuk

bertemu dengan para menteri luar negeri memperkuat

di ASEAN agar tercapai suatu konsensus. berunding dengan Tiongkok nantinya.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Dalam hal ini, Indonesia sebagai natural

Marsudi juga mengambil inisiatif untuk leaders sekaligus founding fathers ASEAN

melakukan informal retreat sebelum terus berupaya untuk mendorong upaya

dimulainya serangkaian pertemuan AMM terciptanya CoC, seperti yang disampaikan

ke-49 tersebut. Dalam informal retreat oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri

tersebut, Retno Marsudi mengingatkan Indonesia, Arrmanatha Nasir bahwa

bahwa saat ini pandangan dunia Indonesia menjadi satu-satunya negara

internasional sedang tertuju pada ASEAN ASEAN untuk mendorong terbentuknya

tentang bagaimana menanggapi hasil CoC, mengingat ketegangan di Laut China

putusan PCA terkait tuntutan Filipina. Selatan semakin meningkat 38 .

Diplomasi maraton yang dilakukan oleh

Joint Communique Pada ASEAN Minister

Menlu Indonesia Retno Marsudi ini

Meeting (AMM) ke-49 pada tanggal 26 Juli

merupakan salah satu bagian dari

2016 di Vientianne, Laos

diplomasi preventif menurut Snow dan Pada tahun 2016, setelah keluarnya

Brown, dimana inisiatif diplomatik seperti putusan PCA terkait gugatan Filipina atas

yang dilakukan Menlu Indonesia tersebut klaim nine dashed line Tiongkok, konflik

adalah dengan membujuk para pihak yang

38 Op.Cit. Erdianto. 80 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3 38 Op.Cit. Erdianto. 80 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3

menghormati Pada kesempatan tersebut Indonesia

Selatan

sekaligus

sepenuhnya proses hukum dan diplomatik menyarankan pernyataan ASEAN Point

sesuai kaidah hukum internasional, Ministers on Peace, Security and Stability in

1982 untuk the Region. Inti dari pernyataan tersebut

termasuk

UNCLOS

menyelesaikan klaim territorial baik dengan menegaskan bahwa ASEAN dalam menjaga

sesama negara anggota maupun negara perdamaian dan stabilitas kawasan harus

lain yang bukan anggota. Dalam konteks tetap melindungi “rumah” mereka agar

kerjasama ASEAN-Tiongkok, para Melu tetap menjadi kawasan yang stabil dan

negara ASEAN dan Menlu Tiongkok juga damai. Pernyataan tersebut sekaligus juga

telah mengeluarkan pernyataan bersama menyatukan suara ASEAN untuk menjaga

mengenai pengimplementasian Declaration dan

of Conduct (DoC) secara penuh dan keamanan dan stabilitas kawasan serta

mempromosikan

perdamaian,

optimal. Pernyataan tersebut kembali menjunjung tinggi Piagam PBB, ASEAN

menegaskan komitmen ASEAN dan Charter, dan TAC dalam melaksanakan

Tiongkok untuk bertindak, beraktivitas dan hubungan antar negara. Akhirnya pada

menghormati norma dan kebiasaan yang pertemuan AMM ke-49 tanggal 26 Juli 2016

berlaku sesuai dengan piagam PBB dan di Vientianne, Laos, Menteri Luar Negeri

hukum internasional termasuk UNCLOS negara-negara ASEAN berhasil mencapai

1982, yaitu kebebasan bernavigasi dan kesepakatan untuk menyusun sebuah joint

penerbangan, menggunakan jalur damai communiqué.

dan diplomatik dalam menyelesaikan communiqué tersebut memuat pandangan

Kesepakatan

joint

perbedaan, menahan diri untuk melakukan satu suara ASEAN terhadap perkembangan

aktivitas yang dapat meningkatkan situasi terkini di Laut China Selatan 40 .

ketegangan di kawasan seperti melakukan Joint 41 coomunique ini juga tindakan di pulau tak berpenghuni .

menegaskan komitmen negara-negara Persuasi atau pendekatan yang dilakukan

oleh Menlu Indonesia, Retno Marsudi

Snow, Donald M dan Brown Eugene. 2000. International Relations: The Changing Contours of

Power. New York: Longman.

40 Opcit Hasil wawancara Amri. 41 Kementerian Luar Negeri, 2016. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 81 40 Opcit Hasil wawancara Amri. 41 Kementerian Luar Negeri, 2016. Peran Pemerintah Indonesia dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan | Lena Adriana | 81

maritim. Hal tersebut dilakukan karena sekaligus ASEAN Point Ministers on Peace,

communiqué

kondisi keamanan di Laut China Selatan Security and Stability in the Region sebagai

yang sulit diprediksi. Misalnya pada saat pernyataan bersama ASEAN merupakan

nelayan Vietnam melewati perairan yang salah satu tujuan dari diplomasi.

dianggap

sebagai

wilayah mereka,

Guidelines for Hotline Communications

sementara disisi lain Tiongkok menganggap

among Senior Officials of the Ministries of

perairan tersebut merupakan wilayah

Foreign Affairs of ASEAN Members States

kedaulatan

Tiongkok. Insiden-insiden

and Tiongkok

seperti ini yang sering menyebabkan Pada tahun 2016 berkat dorongan dari

terjadinya gesekan di lapangan. Menteri Indonesia, ASEAN dan Tiongkok kembali

Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi berhasil mengesahkan dua hal yang secara

pembuatan hotline teknis dapat mendorong Confidence

berharap

communication dapat membuat suasana Building Measures (CBMs), salah satunya

Laut China Selatan menjadi semakin adalah pembentukan saluran hotline

kondusif, aman dan terkendali sehingga khusus komunikasi secara langsung antar

bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang pejabat tinggi di lingkungan Kementerian

tidak diinginkan. Pembentukan hotline Luar Negeri ASEAN dan Tiongkok dengan

komunikasi ini merupakan bagian dari tujuan untuk mengatasi kejadian darurat di

diplomasi preventif yang dikemukakan oleh Laut China Selatan yang bisa terjadi kapan

Acharya, dimana setiap pihak yang terlibat saja. Apabila terjadi sesuatu hal di Laut

dalam konflik harus berupaya menunjukkan China Selatan maka para pejabat setingkat

itikad baik untuk mencegah eskalasi konflik Direktur Jenderal di masing-masing negara

saling percaya, ASEAN dan Tiongkok dapat langsung

melalui

hubungan

pertukaran informasi dan transparansi terhubung satu sama lain. Tujuannya 42 kebijakan .

adalah untuk memastikan pertukaran informasi, pandangan serta tindakan yang

42 Acharya, Amitav. Preventive Diplomacy: Issues and

segera dan efektif diantara para pejabat

Institutions in the Asia Pasific Region. York

tersebut ketika terjadi keadaan darurat

Dokumen yang terkait

View of PENERAPAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET DALAM MANAJEMEN BANDWITH PADA SMK VETERAN JAMBI

0 0 10

View of PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN FUNGSI HASH SHA 1 PADA SISTEM KEAMANAN DOKUMEN DALAM FOLDER

1 2 8

View of FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA VIOLA JONES DALAM PENERAPAN COMPUTER VISION

0 0 13

PERAN PEMERINTAH KOTA MADIUN DALAM PENANGANAN KONFLIK PERGURUAN SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DAN PERGURUAN SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI WINONGO TUNAS MUDA THE ROLE OF MADIUN’S LOCAL GOVERNMENT IN THE CONFLICT MANAGEMENT OF SILAT COMMUNITY SETIA H

0 1 32

PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN HARMONI SOSIAL DI BALI MELALUI KEARIFAN LOKAL MENYAMA BRAYA PEACEBUILDING AND SOCIAL HARMONY IN BALI WITH THE LOCAL WISDOM MENYAMA BARAYA

0 0 19

THE IMPLEMENTATION OF EARLY WARNING AND CONFLICT RESOLUTION SYSTEM BY LOCAL GOVERNMENT TO HANDLING THE SOCIAL CONFLICT IN WEST NUSA TENGGARA (CASE STUDY: SOCIAL CONFLICT BETWEEN SAMAWA ETHNIC AND BALI ETHNIC IN 2013)

0 0 28

PENANGGULANGAN TERORISME BERDASARKAN KONSEP POBLEM-SOLVING APPROACH (KAJIAN PADA RESPONS PEMERINTAH TERHADAP GERAKAN JAMAAH ANSHARUT TAUHID) COUNTER TERRORISM BASED ON THE CONCEPT OF PROBLEM- SOLVING APPROACH (STUDY ON THE GOVERNMENT RESPONSES

0 0 16

RESOLUSI KONFLIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI PASAR TANAH ABANG PROVINSI DKI JAKARTA CONFLICT RESOLUTION THE STREET VENDORS (PKL) IN PASAR TANAH ABANG IN DKI JAKARTA PROVINCE

0 0 16

DINAMIKA FAKE NEWS ATAU HOAX SEBAGAI SUMBER KONFLIK HORISONTAL PADA PILKADA PROPINSI DKI TAHUN 2017 DYNAMICS FAKE NEWS OR HOAX AS A SOURCE OF HORIZONTAL CONFLICT IN THE PROVINCIAL POVERTY OF DKI JAKARTA 2017

0 0 26

PELIBATAN APARAT TNI DALAM TUGAS PERBANTUAN KEPADA POLRI (STUDI KASUS KONFLIK PENERTIBAN KOMPLEK KALIJODO DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2016) INDONESIA NATIONAL ARM FORCES INTERVENTION IN THE AID-GIVING ASSIGNMENT TOWARDS THE INDONESIAN NATIONAL

0 0 22