BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang - Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Tanah merupakankaruniaTuhanyang sangatluarbiasa,yang terdiridari

  apapunyang adadidalam maupun di atastanah.Hubunganmanusiadengantanah sangaterat,alamidan abadi.Secarakeyakinandalam agamaapapunmemberikan penjelasanyang intinyaasalmanusiadaridankembalike tanah.Bahkanpada jaman modernsekarang ini manusiaberanggapanbahwatanahbukansajasebagai tempattumbuhnyapohon-pohon,tempat berdirinyabangunan-bangunan,tempat beraktifitas,penentupeningkatankesejahteraanataupunkualitas kehidupan manusia, melainkanjuga sebagai faktor yang menentukan martabat manusia secaraindividu. Sedemikian eratnyahubungan antaramanusiadengan tanah tersebuthinggamelahirkanbentukhubunganyang lebihkuatyaituhubungan

  1 sosial,emosionaldan spiritual.

  Olehkarena tidakterpisahkannyahubunganantaramanusiadengantanah, makamanusiaakanmempertahankan danmemperjuangkantanah tersebut bagaimanapuncaranya.Halinidapat kitalihatbagaimanaperjuanganrakyat Indonesiauntukdapatmerebutkembali tanahkelahirannya.BangsaBelanda maupun BangsaJepang yang pernah menjajah BangsaIndonesia telah merasakan betapa 1 kerasnya perlawanan rakyat Indonesia dalam merebut serta

  ArieSukantiHutagalung, KewenanganPemerintah diBidang Pertanahan, RajaGrafindo mempertahankankemerdekaandiatastanahkelahirannyasendiri.Dalamhalini terlihatjelasbahwa aspekspiritualmanusiaterhadaptanahsangatjelasperannya.TanahbagimasyarakatIndo nesiajelas memilikinilaispiritualyangdalamdan mengakar.

  Satuliriklagudaritanahbatak mencerminkanartipenting hubungan manusiadengan tanah,”argado bonanipinasadiangkana ihut marroha, aiido tona niompuntasaimulak-mulak dung matua”(tanah kelahiran orang bataksangat berhargabagiyang mencintainya,karenaitu pesan nenek moyang,kitaharus kembaliketanahkelahirandariperantauankalaukitakelaksudahtua).Begitu pulaungkapandidalamlagunya“otanoBatakhaholonganku”(ohtanahBatak

  2 kerinduanku).

  BagimasyarakatBatak, tanah tidak hanyabermaknaekonomis, tetapi juga sebagaitandapengenalmarga.Olehkarenaitusering dilahanpekarangan,sawah atauladangdibangunmakamkeluarga.Bahkanjenazahyangdikuburdinegeri laindiusahakan kembaliketanah asalbonapasogit-nyayang disebutmangongkal holi.Demikian eratnyahubunganmanusiadengantanahsehinggatanahsehingga orangyang sudahmeninggalpunmasih berhak atastanahbonapasogit-nya sebagaimanadiketahuidalam ungkapannya“argadobonanipinasa”(tanahitu sangatberharga).KarenaitupulamasyarakatBatakakanmempertahankan mati- matianketikaadapihaklainhendakmenggangubonapasogit-nya.Halserupa

2 S. Chandra,PerlindunganHukum TerhadapPemegangSertifikatHakatas Tanah(Studi

  3 juga akan ditemukan pada masyarakat hukum adat di Indonesia dan manca negara.

  Secarateoritis dan alami,keberadaanmanusiaakantumbuhdan berkembang

  4

  sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Artinya, manusia akanmengembangkanketurunannyasecarakuantitatifberada dimuka bumi(tanah).

  Perkembangan dan pertambahan tersebut membawakonsekuensi logistuntutankebutuhanmanusiaakantanahsebagaitempat tinggalnya,akan tetapidisisilainkeadaantanahstatis tidakbertambah,bahkandimungkinkan terjadipengurangankarenaproses alam.Kondisikebutuhandan tersedianyatanah yang tidakseimbang initerusberlanjutdanakanmenimbulkanmasalah-masalah dalampenggunaan tanah.

  Problematikapertanahan terusmencuatdalamdinamikakehidupan bangsa kita.Berbagaidaerahdinusantaratentunyamemilikikarakteristikpermasalahan pertanahanyang berbeda antarasatu wilayah dengan wilayah lainnya.Keadaan ini semakinnyatasebagaikonsekuensidari dasarpemahamandanpandanganorang Indonesiaterhadaptanah.KebanyakanorangIndonesiamemandang tanahsebagai saranatempattinggaldanmemberikanpenghidupansehinggatanahmempunyai

  5 fungsiyangsangatpenting.

  Diwilayah perkotaan, sengketatanah umumnyadipicu oleh meningkatnya 3 arusurbanisasi,pembangunanproyek-proyekinfrastrukturberskalabesar,politik 4 Ibid.

  AndyHartanto, ProblematikaHukumJualBeliTanah BelumBersertifikat,Laksbang 5 Mediatama,Yogyakarta,2009.Hal.1.

  Arie SukantiHutagalung,Op.Cit.Hal.1. pertanahan(seperti menggusurwargamiskinperkotaan dari tanahberlokasi strategis untukkepentinganproyek-proyekkomersial)banyakberakhirpada penggusuranpaksamasyarakatmiskin diperkotaan.Didaerahkayamineral, konflikterus terjadiantaramasyarakatadatdenganpemerintahatauperusahaan swastapemegang konsesi,sepertiyangterjadidiPapua(Freeport)danRiau (Caltex).Diwilayahtransmigrasi,antara transmigrandanmasyarakatlokal.Di kawasanhutanantaraBadanUsahaMilik Negara(BUMN)atauperusahaanmilik perkebunanbesardan masyarakatadat.Didesa,alihfungsilahanuntukproyek- proyeksepertiwadukatautempatlatihanmilitermenjadimasalahyangsangat

  6 seringterjadi.

  MenurutImamSudiyat, sebagaisalah satu unsur esensialpembentukan negara,tanahmemegang peranvitaldalamkehidupandanpenghidupanbangsa pendukung negarayang bersangkutan,lebih-lebih yang corakagrarisnya mendominasi.Dinegarayang rakyatnyaberhasratmelaksanakandemokrasiyang berkeadilan sosial, pemanfaatan tanah untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat

  7 merupakan suatu syarat mutlak.

  Tanahdalamsuatunegara tidakdapatdimiliki,dikuasaidan digunakan secarabebasolehmanusia, akantetapi terikatdenganketentuanyang ditetapkan oleh pemerintah atau negaraselaku penguasahak secaraumumyangdiatur negara dalamundang-undangAgraria. Oleh karena itu negaramemilikihak untuk mengatur

  8 keadaan, kepemilikan dan pemanfaatantanah.

  BagibangsaIndonesiatanahadalah modalpokokdansuatuunsuryang utamadalammewujudkanpembangunanmenujuterbentuknyamasyarakatadil danmakmurberlandaskanPancasiladan Undang-UndangDasarNegaraKesatuan RepublikIndonesiaTahun1945.DalampenjelasanUndang-UndangDasarTahun 1945secarategas menyatakanbahwaNegaraIndonesiaberdasarkan atas hukum, tidakberdasarkankekuasaan belaka.HaliniditegaskandalamPasal1 ayat(3) UUD1945amandemenketiga(3),yang berbunyi: ”NegaraIndonesiaadalah negarahukum”.

  Salahsatu prinsipNegarahukumyaituadanyajaminankepastianhukum, ketertibanhukumdan perlindunganhukum,yangberisinilai-nilaikebenarandan

  9

  keadilan ,denganmemberikanjaminan danperlindunganatashak-hakwarga negara.Sebagai ketentuan Undang-Undang Dasar, maka apa yang tercantum dalam UUD 1945 ini, disamping mempunyai kedudukan yuridis yang sangat tinggidansangatmendasarjugamempunyainilaifilosofisdan nilaipolitisdalam kehidupan berbangsadan bernegara. Segalakebijakan parapenyelenggaranegara dibidang ekonomidanpertanahantermasuksegalacabang produksidan pengelolaanbumi,airdanseluruhkekayaanalamyangterkandungdidalamnya tidakboleh menyimpang dariketentuan Pasal33 ayat(3)UUD1945.Indonesia 8 merupakan negaraberkembang yang sedang giat-giatnya membangun untuk AndyHartanto, Op.Cit, Hal.9. mencapaimasyarakatyangadildanmakmurberdasarkanPancasiladanUUD 1945.

  Yang menjaditonggakdaripelaksanaanpendaftarantanahterdapatdi dalampasal19UUPA.Pendaftaran tanah dilaksanakanuntukmenjaminkepastian hukum oleh pemerintah.Pendaftaran tanah juga diselenggarakan dengan mengingatkeadaannegaradan masyarakatdankeperluan lalu-lintas sosial ekonomis.Dapatkitakatakanbahwapasal19UUPA inidiinstruksikankepada Pemerintah artinyaperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengawasan darikegiatanpendaftaranhakatas tanah tersebutsemuanyadilakukanoleh Pemerintah.

  DalamPeraturanPemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal1 ayat(20) disebutkan sertifikat adalah surattandabuktihak sebagaimanadimaksuddalampasal19ayat(2)hurufcUUPA untukhak atas tanah,hakpengelolaan,tanahwakaf,hak milikatassatuanrumahsusundanhak tanggunganyang masing-masingsudahdibukukandalambukutanahyang bersangkutan.Berdasarkanpasal1 ayat(20)PPNo.24Tahun1997diketahui bahwa kepemilikan sertifikat bagi seseorang yang memiliki bidang tanah sangatlah penting. Sertifikattanah yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN)menjadibuktikepemilikanyangsahdalamsetiapsengketatanahatau segalapermasalahanmenyangkutkepemilikantanah.HalinisesuaiUndang- UndangNomor 5Tahun 1960 (UUPA) dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.

  Berdasarkanuraiandi atas,jelasbahwapendaftaran tanahmempunyai tujuanpositifdalammemberikanjaminankepastianhukum mengenaihakatas tanahbagisemuaorangtanpamembedakanstatus,yaknidenganmemberikan surattandabuktihakyangdisebutdengansertifikattanahyangberlakusebagai alatpembuktian yangkuat terhadap pemeganghak atastanah.

  MenurutAndyHartanto,fungsisertifikathak atas tanah adalahuntukmembuktikan adanyahak atastanah dan subyekyangberhak atastanah

  10 tersebut.

  Pembuktian mengenaisubyekdanobyekhakatastanahdapatdilihatdaridata yuridisdan datafisik yangtercantumdalamsertifikathakatastanah tersebut.Data fisikadalahketeranganmengenailetak,batasdanluasbidang tanahyang didaftar sertaketeranganmengenaibangunandanbagian-bagiandiatasnya.Sedangkan datayuridisadalah keterangan mengenaistatushukumbidangtanah yangdidaftar, pemeganghaknyadan hak pihak lain sertahak-hak lain yangmembebaninya.

  Apabilasertifikathak atas tanahsudahditangan,makamasyarakatbisa denganlegamenghadapisegalaklaimatautuntutan ataspropertimereka.Begitu pentingnyasertifikatinisehinggasetiappemiliktanah yang sahdianjurkan untuk segera mendaftarkan bidangtanahnyakekantor pertanahan setempat.

  Selainberfungsisebagaijaminankepastianhukumdarinegara,sertifikat inidapatdipakaioleh pemegangnyasebagaiHakPertanggungan kepadapihak

  11 Bankyaitusebagaijaminankreditdengantanahsebagaiagunan, sebabtanah merupakansalahsatuasetpenting danberharga.HalInidapatkitalihatdari nilainya yangterus merangkak dari tahun ke tahun. Jadi, sayangsekali jika masalah sertifikattanah ini akanmengganjalkitauntukmendapatkanhakdan berbagaikemudahan dalammeningkatkaninvestasi.

  MenurutS.Chandra,kegiatanpendaftarantanahperlu sejalandengan rencana tata ruang kota/kabupaten mengikuti tata ruang wilayah yang serasi selarasseimbang berkelanjutan hinggadapatdilaksanakan oleh institusi terkait bersamaseluruhrakyatsebagaiupayagunamengantarmanfaatyang sebesar-

  12 besarnyabagiseluruh Rakyat, Bangsadan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

  Tujuanpendaftarantanahakantercapai denganadanyaperansertadan dukunganpelaksanaan pendaftaran tanahtersebutbaikolehpemerintah selaku pejabatpelaksanapendaftarantanah maupunkesadaranmasyarakatselaku pemeganghak atastanah.

  Namundalamkenyataannyatidakjarang masyarakatyangtidakperduli denganpendaftarantanahnya.Halinidisebabkantingkatekonomiyang masih rendah,tingkatpendidikanyang masihrendah,kinerjayang masihkurang dari KantorPertanahanKabupaten/Kotadalammemberikandukunganatauprogram- progaramkepada masyarakatdidesa-desaagarmudahmengurussertifikattanah, sehingga masyarakat lebih mementingkan kebutuhan pokok mereka daripada harusmendaftarkantanahnyademikepastian hukumtanahnya.

  Bukanhalyang anehketikakitamendengarberbagaiceritamiring masyarakat terhadap pelayananKantor Pertanahan dalampendaftaran tanah.Penyebabnyatentusajaakibat prosesnyalama,biayanyamahaldankurangnya transparansisehinggamemungkinkan terjadinya malpraktik.Hal-hal ini membuat masyarakatmenjadi enggan untuk mendaftarkan tanahnya.

  SebetulnyaKantor-KantorPertanahan kabupaten/kotasudahmembuat berbagaiinformasitentang prosedur,persyaratandanstandarpelayanantermasuk biayayang harusdikeluarkan masyarakatdalamsetiap melakukanpengajuan pensertifikatantanah.Namunaturan-aturanyangdibuattidakmemilikidampak apapun terhadap perbaikan pelayanan kepada masyarakat.

  Persoalanutamamunculnyapresepsikurang baikdarimasyarakattersebut berasaldari aspekinternaldan aspek eksternal.Aspekinternaldisebabkan oleh oknum pegawaiKantor Pertanahan yang berkepentingan. Oknum pegawaitersebut masih memilikipemikiran sebagaipenguasa,bukansebagaipelayan masyarakat.

  Sehinggabirokrasidibuatsedemikian rupa, menjadisulitdan tidak transparan.Sebuah contoh,berkaspermohonanyang kurangmemenuhi persyaratan sesuaiketentuan, tetapikarenapemohon tersebutbersediamembayar biayayang lebihbesar,makasertifikatdapatditerbitkan.Aspekeksternal disebabkan oleh polapikir masyarakat itu sendiri.Kebanyakan masyarakatyang inginmendapatkanpelayanandariKantorPertanahanlebihsukamenggunakan jasaperantara, termasuk memanfaatkanjasa calo.

  Selain itu, masyarakatjugamasihbanyakyang tidakmemahami persyaratan- persyaratan dalampengurusan pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan.Banyakmasyarakatyangdatang keKantorPertanahandengan membawapersyaratanyang alakadarnyadantidaklengkap.Denganpersyaratan- persyaratanyang tidaklengkaptersebutmerekamemintadibuatkansetifikat dengan membayar biaya yang lebih besar dari ketentuan yang ada kepada perantaramaupun oknumpegawaiKantor Pertanahan.

  Aspekinternaldaneksternalsepertiinilahyang kemudianmenciptakan rendahnya transparansipelayanan Kantor Pertanahan. Akibatnya masyarakat memiliki persepsi bahwa pesertifikatan tanah sangat sulit, sehingga mereka lebih senangmengambiljalanpintasdenganmemanfaatkanjasaperantara,baik notarismaupuncalo.

  Haldiatas jelas sangatberdampakbagimasyarakatdiwilayah-wilayah pedesaan.Bagi masyarakatpedesaan yang sebagian besar berpropesi sebagai petaniyang tingkatpendidikannyamasihrendahtentukurang antusiasdalam melakukanpendaftarantanahnya.Bagimerekayang terpenting adalah adanya saksi- saksiyang mengetahuibatas-batastanahnyayang menurutmerekasudah cukup untuk menguatkan hak atastanahnya tersebut.

  Melihat teoridi atasdiketahuibahwapendaftaran hak milikatastanah itu sangatlahpenting dalamrangkamenjaminkepastianhukumatassuatubidang tanah.Untuk itudalam kaitannya dengan penjelasan di atas dan melihat fenomena- membuatskripsiyangberjudul, “PeranKantor Pertanahan Kabupaten Simalungun terhadap masyarakatdiKecamatanSidamanikdalamrangkapendaftarantanah sertapelaksanaannyaberdasarkanUUPA danPeraturanPemerintahNomor24 tahun 1997 ”.

B. PerumusanMasalah

  Berdasarkanjudulskripsiiniyaitu“PeranKantorPertanahanKabupaten Simalungun Terhadap MasyarakatKecamatan Sidamanik DalamRangka PendaftaranTanahSertaPelaksanaannyaBerdasarkanPasal19UUPA Dan PeraturanPemerintahNomor24Tahun 1997”danpemaparanlatarbelakang masalahdiatasmakadapatdirumuskanbahwayang menjadipermasalahan terhadapjudulskripsi iniyaitu:

  1. Mengapatanah-tanahdiKecamatanSidamanikmasihbanyakyangbelum bersertifikat?

  2. Apayang menjadikendalayang dihadapiKantorPertanahanKabupaten Simalungundalampelaksanaanpendaftaran tanahdiKecamatan Sidamanik?

  3. Bagaimanaperandanupayayang dilakukanKantorPertanahanKabupaten Simalungun dalam meningkatkan minat masyarakatuntuk mendaftarkan tanahnya?

C. TujuandanManfaat Penulisan

  Adapunyang menjadi tujuan daripembahasandapatdiuraikansebagai berikut:

  1. Untuk mengetahuipenyebab rendahnya tingkat pendaftaran tanah di WilayahKabupaten Simalungun khususnyadiKecamatan Sidamanik.

  2.Untukmengetahuikendala-kendalayang dihadapiKantorPertanahan Kabupaten Simalungun dalam melaksanakan pendaftaran tanah di Kecamatan Sidamanik.

  3. Untuk mengetahui peran dan upaya yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan KabupatenSimalungun dalam mengatasi minimnya pendaftaran tanah diKecamatan Sidamanik.

  Manfaatpenulisanyang dapatdiperoleh daripenulisanskripsiiniadalah sebagaiberikut:

  1. SecaraTeoritis Adapunkegunaanyanghendakdicapai daripenulisanskripsiiniyaitu dalamrangkapengembanganilmupengetahuan dandapatmenambahwawasan kepada mahasiswadankalanganakademistentang pentingnyaPendaftaranTanah sesuaidengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.

  Penulisan skripsi ini jugadiharapkan dapat memberikan pengembangan wawasandanpemikiranmoderntentang pendaftarantanahkepadamasyarakat yang memilikihakatastanah,baikyangtanahnyatelah terdaftarmaupunyang belumterdaftar.

  2. Kegunaan Praktis Penulisanskripsidiharapkandapat memberimanfaatkepada masyarakat dalammemahamipendaftarantanah, sehinggadenganadanyaskripsiini masyarakatKabupaten Simalungun memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang pendaftarantanah.Selainitu penulisanskripsiinijugadiharapkan bermanfaatkepadaPemerintah,dalam haliniKantorPertanahanKabupaten Simalungun,yang berperandalammelaksanaanpendaftarantanahsebagaiupaya meningkatkan pelayanan pendaftaran tanah kepadamasyarakat.

D. KeaslianPenulisan

  Bahwaskripsiiniyang berjudul“PeranKantorPertanahanKabupaten Simalungun terhadap masyarakatdiKecamatan Sidamanik dalamrangka pendaftarantanahsertapelaksanaannyaberdasarkanUUPA danPeraturan PemerintahNomor24tahun1997” yangdiangkatpenulisdalamskripsiini belumpernahditulisdiFakultasHukumUniversitasSumateraUtara.Sepanjang penelusuran di perpustakaan yang dilakukan, tidak terdapat judul dan permasalahanyangsamaterutamayang berkaitandenganKantorPertanahan Kabupaten Simalungun sebagaisalah satu lembagapemerintah Kabupaten/Kota setempatyang melaksanakan pendaftaran tanah khususnyadiKecamatan Sidamanik.

  Namun pembahasanmengenaipendaftaran tanah adadilakukan oleh :

  1. TutiHutabalian,yangberjudul:“Kesadaranhukummasyarakatdalam rangkapendaftaran tanah diKabupaten Samosir”.

  2. SrikandiMarhaeni,yangberjudul:“PerananKantorPertanahan mengapresiasikan kesadaran hukum masyarakat terhadap pendaftaran tanahdiKecamatanBerastagisetelah keluarnyaPeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 1997”.

  3.JuliaSari,yangberjudul:“Tinjauanataspelaksanaandanhambatan pendaftaran tanah pertamakalidiBadan Pertanahan NasionalBinjai”.

  Skripsiinimerupakanhasilkaryasendiridaripenulis sesuaidengan asas- asaskeilmuanyang jujur,rasional,objektifdanterbuka,disusunmelaluireferensi buku- buku,mediacetakdanelektronik danbantuandariberbagaipihakyang berkaitan dengan kelengkapan data-data mengenaiperan Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun dalammelaksanakan pendaftarantanah.

  Kalaupun ada skripsi yang mirip dengan skripsi ini, penulis yakin substansipembahasannyaberbeda. Sehinggaskripsi inibenar-benar merupakan tulisanyang berbedadengantulisanyang lain.Dengandemikian,keaslian penulisanskripsi inidapatdipertanggungjawabkan secarailmiah.

E. TinjauanKepustakaan

  1. Pendaftarantanah Pendaftaran berasaldarikata cadastre(bahasaBelanda).Kadastre merupakan suatu istilah teknisuntuksuaturecord(rekaman), menunjukkan luas, nilaidankepemilikan(ataulain-lainalashak)terhadapsuatubidangtanah.Kata kadastreinisendiriberasaldaribahasalatinyaknicapitastrumyang berartisuatu registerataucapit(unit)yangdiperbuat untukpajaktanahRomawi(Capatatio

13 Terrens).

  BidangTanah adalahbagian permukaan bumi yangmerupakan satuan bidangyangberbatas,demikiandinyatakandalampasal1angka2PPNo.24 Tahun1997.Dengandemikianpendaftarantanah adalahrangkaiankegiatanyang dilakukanolehpemerintahsecaraterusmenerus,berkesinambungandanteratur, meliputipengumpulan,pengelolaan, pembukuandanpenyanjianserta pemeliharaan datafisik dan datayuridis,dalambentuk petadan daftar, mengenai bidang-bidang tanahdansatuan-satuanrumahsusun,termasukpemberiansurat tandabuktihaknyabagibidang-bidangtanahyangsudahadahaknyadanhak milikatas satuan rumah susun sertahak-hak tertentu yangmembebaninya.

  Pelaksanaan pendaftarantanah meliputi kegiatan untuk pertama kali (initialregistration)dan pemeliharaan datapendaftaran tanah(maintenance).

  Kegiatanpendaftaran tanah untuk pertamakalidilaksanakandenganduacara, yaitu:

  a. Pendaftaran tanah secarasistematis b. Pendaftarantanah secarasporadik.

  Pendaftaran tanahdilaksanakanberdasarkanazassederhana,aman, terjangkau,mutakhirdanterbuka.Sistempendaftaran tanahsebagaimanayang dikehendakioleh Pasal19 UUPAmeliputi:

13 A.P.Parlindungan,PendaftaranTanah di Indonesia (BerdasarkanPP.24 Tahun1997), MandarMaju,Bandung,1999.Hal.6.

  a. Torrens Sistem;

  b. SistemNegatif;

  c. SistemPublisitas;

  d. SistemSpesialitas;

  e. SistemRechtKadaster;

  f. SistemKepastian Hukum; g. SistemPemastianLembaga.

  2. Masyarakat Berdasarkan pengertian yang diberikan para ahli, Soerjono Soekanto dalam bukunyamenyimpulkanbahwa masyarakatmerupakansuatubentuk kehidupan bersama, yang warganya hidup bersama untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga menghasilkan kebudayaan.

14 MasyarakatHukumadalahsekelompok orangyanghidupdalamsuatu

  wilayahtertentudimana didalam kelompoktersebutberlakusuaturangkaian peraturan yang menjaditingkah laku bagisetiap kelompok dalampergaulan hidup mereka.

  15 Dalamkaitannyadenganpenyelenggaraanpendaftaranhakatas tanah, Boedi

  Harsonomengemukakan bahwa penyelenggaraan pendaftaran hak atas tanahdalammasyarakatmodernmerupakantugasNegarayangdilaksanakanoleh

  14 SoerjonoSoekanto,HukumAdatIndonesia, PT. RajaGrafindoPersada,Jakarta,1983.Hal.91. 15 R.Soeroso,PengantarIlmuHukum,SinarGrafika,Jakarta,2006.Hal.298.

  Pemerintah bagikepentingan rakyat, dalamrangka memberikan jaminan kepastian

  16 hukumdibidangpertanahan.

  3. Kantor Pertanahan KantorPertanahanadalahunitkerja(Instansivertikal)BadanPertanahan

  NasionaldiwilayahKabupatenatauKota,yang melakukanpendaftaranhak atas tanah danpemeliharaan daftarumumpendaftaran tanah.KewenanganKantor Pertanahan beradadibawah dan bertanggung-jawab kepadaKepalaBadan Pertanahan NasionalmelaluiKepalaKantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan dipimpin

  17 oleh seorang Kepala.

  Kantor Pertanahan sebagai garda terdepan dari Badan PertanahanNasional,bertugasmemberikanpelayanandibidang pertanahansecaralangsung kepadamasyarakat, dengan mengembantiga

  18

  tugaspokok,yaitu:

  1.Menyiapkankegiatan dibidang pengaturanpenguasaantanah,penggunaan tanah,pengurusanhak-hakatastanah,sertapengukurandanpendaftaranhak atas tanah;

  2.Melaksanakankegiatanpelayanandibidang pengaturanpenguasaan tanah, penatagunaan tanah,pengurusanhak-hak atastanah,pengukurandanpendaftaran hak atastanah; 16 3. Melakukan urusan tatausahadan rumah tangga.

  BoediHarsono,HukumAgrariaIndonesia(SejarahPembentukanUndang-UndangPokok 1 Agraria,IsidanPelaksanaannya),Djambutan,Jakarta, 1999.Hal.63. 18 HermanHermit,CaraMemperolehSertipikat TanahHak Milik,TanahNegara

F. Metode Penelitian

  Metodediartikansebagaisuatu jalan ataucaramencapaisesuatu. Sebagaimana tentang tatacarapenelitian harusdilakukan,maka metodepenelitian hukumyangdigunakan penulismencakupantaralain :

  1. Jenis Penelitian /SpesifikasiPenelitian Dalampenulisanskripsiini,penulis menggunakan metodepenelitian empirisyang meliputipendekatannormatifdanpendekatanhukumsosiologis.Dalamhalpendekatanh ukumnormatif, penulismelakukanpenelitianterhadap peraturanperundang- undangan, asas-asas hukumdanbahanhukumyang berhubungandenganjuduldariskripsi ini.Pendekataninidilakukan untuk memperoleh dataskunder.

  Sedangkan pendekatan secarasosiologisdilakukan untuk memperoleh data primer yaitu dengan melakukan penelitian sertawawancara langsung dengan KepalaKantorPertanahan Kabupaten Simalungunsertamengabildatadari masyarakat melaluiwawancara serta kuisioner yang dilakukan oleh penulis kepadamasyarakatyangdijadikan sampelmenyangkutpendaftarantanah.

  2. Populasi/Sampel Dari1.000.777 jumlahpenduduk diKabupatenSimalungunyang terdapat di

  2

  2 31Kecamatan, dengan luaswilayah 4,486,60 Km atau 223jiwa/Km .

  Penulismenariksampelsebanyak50partisipan dari10desadariKecamatan Sidamanik.Dalammenganalisadatayang sudahdiperoleh,makapenulis menggunakan

  3.LokasiPenelitian Penelitian inidilakukan tepatnyadiKantor Pertanahan Kabupaten

  Simalungun.Dalam halini untuk memperoleh keterangan dan data yang diperlukan mengenaipendaftaran tanah diKecamatan Sidamanik. Dalamrangka memperoleh datadariresponden,lokasinya adalah diKecamatan Sidamanik.

  4. AlatPengumpulan Data Adapunalat(instrument) yang digunakandalampengumpulandata penelitian iniadalahberupastudidokumen,yaitudenganmenelaahbahan-bahan kepustakaanyang berkaitandenganpenulisanskripsiini.Untukmemperolehdata primer,penulismenggunakaninstrumenyang lainyaitumenjalankandaftar pertanyaan(kuisioner)sertawawancara langsung dengansebagianmasyarakat yang dijadikansampel. Penulis jugamenggunakan wawancara (interview) terhadap KepalaKantor Pertanahan Kabupaten Simalungun.

G. Sistematika Penulisan

  Dengan maksud memudahkan dalammenelaah penulisan skripsi iniyang berjudul“PeranKantorPertanahanKabupatenSimalungunterhadapmasyarakat diKecamatan Sidamanik dalamrangkapendaftaran tanah sertapelaksanaannya berdasarkanUUPA danPeraturanPemerintahNomor24tahun1997”,maka penulisterlebihdahulumenguraikansistematikayangmerupakangambaranisi

  Secara sistematis penulis menempatkan materi pembahasan keseluruhannyakedalam5 (lima) BAB yangterperinciyaitu sebagaiberikut:

  BAB I.PENDAHULUAN Merupakanpengantaryangdidalamnyateruraimengenailatarbelakang penulisanskripsi ini,kemudianperumusanmasalahyang akanditeliti, tujuanpenulisandanmanfaatpenulisanbaiksecarapraktis maupunsecara teoritis, keaslian penulisan bahwatulisan ini adalah karyaaslidaripenulis, tinjauan kepustakaan,metodepenulisan, dan sistematikapenulisannya.

  BAB II. TINJAUANUMUM DALAM PENDAFTARANTANAH Padababiniakan diuraikantentang SejarahPendaftaranTanahdi Indonesia, Pendaftaran Tanah setelah lahirnyaUUPA,Pendaftaran Tanah PascaBerlakunyaPeraturanPemerintah Nomor24Tahun1997meliputi; PengertianPendaftaranTanah,Tujuan PendaftaranTanahAsas-asas Pendaftaran Tanah,SistemPendaftaranTanah,SistemPublikasi PendaftaranTanah, Obyek Pendaftaran Tanah. BAB III.KANTORPERTANAHANKABUPATEN/KOTADALAMRANGKA PENDAFTARANTANAH Padababiniakanditerangkantentang Kedudukan,Tugas,Fungsidan Susunan OrganisasiKantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Diterangkan pula mengenaiKegiatanPendaftaran HakAtasTanah meliputi;Pendaftaran HakAtas TanahUntukPertamaKali ;PemeliharaanDalamPendaftaran Tanah ;ProsedurSyarat-SyaratPelaksanaanPendaftaran Tanah;

  Proses PendaftaranHakAtas Tanahmeliputi;PemegangHakAtas Tanah, PejabatPembuatAktaTanah (PPAT),Kantor Pertanahan

  BABIV.PERANKANTORPERTANAHANKABUPATEN SIMALUNGUN TERHADAP MASYARAKATDI KECAMATAN SIDAMANIK DALAMRANGKA PENDAFTARANTANAH Merupakanpembahasan tentangGambaranUmumKantorPertanahan Kabupaten Simalungun, Peranan Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Dalam, Upaya Meningkatkan Pendaftaran Tanah di KecamatanSidamanik,PenyebabRendahnyaTingkatPendaftaranTanah diWilayahKabupatenSimalungun,Upayayang dilakukanolehKantor Pertanahan DalamMengatasiMinimnyaPendaftaran Tanah diKabupaten Simalungun

  BAB.V.KESIMPULAN DAN SARAN Babiniberisikankesimpulandaribab-babyang telahdibahassebelumnya dan saran-saranyang mungkin bergunabagiorang-orang yang membacanya.

Dokumen yang terkait

Persentase Tutupan dan Bentuk Pertumbuhan Karang Hidup di Perairan Pulau Ungge Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekosistem Terumbu Karang - Persentase Tutupan dan Bentuk Pertumbuhan Karang Hidup di Perairan Pulau Ungge Kabupaten Tapanuli Tengah

0 3 9

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Literasi Informasi - Evaluasi Literasi Informasi Dengan Menggunakan Empowering 8 Pada Pengguna Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Proses Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay (Studi Kasus Tentang Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay Di Kota Medan)

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Proses Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay (Studi Kasus Tentang Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay Di Kota Medan)

0 0 9

Pengaturan Batas Wilayah Laut Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan Relevansinya Dengan United Nations Convention On The Aw Of The Sea 1982

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN - Pengaturan Batas Wilayah Laut Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan Relevansinya Dengan United Nations Convention On The Aw Of The Sea 1982

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Website Perpustakaan - Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUMDALAM PENDAFTARANTANAH A. SejarahPendaftaranTanahdi Indonesia - Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan

0 0 28