Efektifitas Saluran Komunikasi dalam Pemilu (Studi Deskriptif Kualitatif Efektifitas Saluran Komunikasi dalam Menentukan Pilihan pada Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Desa Pasar IV Namutrasi Kabupaten Langkat)

  LAMPIRAN

  Transkrip Wawancara

  P: Peneliti

  I: Informan NAMA INFORMAN :Albert Sibarani S. Kom USIA : 24 Tahun JENIS KELAMIN : Laki-laki SUKU : Batak Toba PEKERJAAN : Pegawai Swasta AGAMA : Kristen ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun Lau Jernih TANGGAL : 10 Juni 2015 WAKTU : 20:20 WIB

  • – 20:40 WIB

  P: jadi bro kira-kira masih ingat nggak sama pemilihan presiden tahun 2014 lalu?

  I: Masih lah bro

  P: Jadi teringatnya kemarin ikut milih juga atau golput ni?

  I: Di Pemilihan Presiden?

  P: Iya

  I: Oh pastinya dong

  P: Kalo boleh tau masih ingat sama kandidat yang nyalonkan mau jadi presiden waktu itu bro?

  I: Masih lah bro, Jokowi sama Prabowo

  P: jadi, dapat informasi calon presiden itu darimana bro?

  I: Informasi tentang calonnya itu dari internet, dari media televisi, radio juga, tapi kebanyakan sih dari media televisi gitu. karena Kan di metro itu sering di buat itu profil-profil dari kedua calon presiden yang sering dapat informasinya dari media televisi

  P: Dari media televisi ya?

  R: Yo’i

  P: Jadi Bro, masih ingat informasi-informasi apa aja yang waktu itu didapat?

  I: Mmmmm, kalo informasi sih paling pertama tentang biografi dari kedua calon presiden yang tau sih kalo Prabowo kan itu latar belakangnya militer, terus dia dari kopasus, terus kalo jokowi dulunya dia itu walikota Solo terus jadi gubernur, uda itu aja sih.

  P: Selain itu ada nggak nggak sumber informasi-informasi yang mempengaruhi untuk meyakinkan saudara tentang pasangan capres yang akan saudara pilih?

  I: Ok, kalo menurutku sih kenapa aku milih, aku kan milih Prabowo, kenapa aku milih Prabowo pertama karena latar belakangnya dari militer dan dia kan dulu mantan komandan kopasus, kalo menurutku itu dia dulu memimpin banyak prajurit-prajurit, nah disitu dia sikap tegas dan kepemimpinan, jadi menurutku sikap tegasnya bisa diaplikasikan ke masyarakat, kalo calon satunya itu saya lihat kurang berpotensi untuk memimpin suatu negara itu aja sih bro.

  P: Berarti informasi itu ya yang menentukan pilihanmu bro? IYa, dasarnya aku kenapa milih nomor 1 karena itu, karena dia militer. P: Berarti saudara ini dapat informasi lewat media massa aja, selain itu nggak ada misalnya karena dengar dari teman, keluarga, atau saran dari pendeta?

  I: Oh kalo saya sih jarang berdebat-debat tentang calon presiden dengan teman- teman gereja gitu ataupun teman-teman lainnya ya, karena memang agak males dengar-dengar itu, ya seringnya dari televisi aja dengar berita-berita, bahkan saya mencoba untuk mempengaruhi kedua orang tua saya, karena kami memiliki pilihan yang berbeda gitu, dia pilih nomor dua aku pilih nomor satu.

  P: Jadi kenapa anda mempercayai saluran televisi, padahal media televisi sekarang udah nggak independen lagi, berita-berita yang disiarkan banyak yang nggak benar?

  I: Kalo menurut saya sih informasi media televisi itu dapat dipercaya ya karena itu kan tv nasional nggak mungkin media televisi itu memberitakan yang nggak benar, paling tidak banyak sisi positif yang bisa kita ambil gitu. Memang sih kayak ada sedikit persaingan diantara kedua televisi yang menurut saya itu yang sering menayangkan berita, salah satunya lebih dominan ke calon yang satu dan yang satu lagi dominan ke calon yang lainnya, tapi kalo saya sih kalo nonton, nonton yang kedua-duanya mencoba membandingkan mana yang betul-betul informasi yang bisa saya ambil dari media itu

  NAMA INFORMAN : Tukimin USIA : 67 Tahun JENIS KELAMIN : Laki-laki SUKU : Jawa PEKERJAAN : Penambang pasir AGAMA : Islam ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun 2 TANGGAL : 12 Juni 2015 WAKTU : 20:10 WIB

  • – 20:30 WIB

  P: kalo boleh tau tahun 2014 kemarin ikut milih presiden nggak kek?

  I: Iya, milih

  P: Masih ingat siapa-siapa aja calonnya?

  I: dulu?

  P: Iya, waktu tahun 2014 kemarin

  I: Calonnya…., calon apa ini?

  P: Calon presiden

  I: Calon presiden itu ya termasuk eh… yang menang inilah Jokowi sama Prabowo

  P: Jadi kek waktu itu pasti punya pasangan presiden yang dipilih, jadi darimana aja sumber informasi itu kakek dapatkan?

  I: Sepengetahuan saya pribadi iyakan saya milih Jokowi memang karena dia apapun cerita memang belum ada bukti, tapi kalo nengok daripada omongannya gerak-geriknya segalanya lah itu aku yakin bahwa dia mau memajukan bangsa

  P: Jadi informasi itu kakek dapat darimana aja gitu?

  I: Informasi itu?

  P: Iya, darimana aja sumbernya

  I: Sumber Informasi yang saya dapat itu dasarnya Jokowi anak tukang kayu merakyatlah gitu

  P: Maksud saya itu sumbernya kek dari media, keluarga, atau organisasi gitu kek I: Itu dari televisilah, sama koran. P: Jadi kalo dari media televisi dan koran itu informasi apa aja yang kakek dapat?

  I: Informasi mula-mula riwayat hidup dialah iyakan, mula-mula dulu dia hidup di bangkaran termasuk dipinggiran sungai lah, terbukti dia memang orang rakyat jadi dari situ dia jadi tukang kayu itu cita-cita dialah ya, jadi tukang kayu di aceh jadi begitu dari tukang kayu angin segarlah buat dia lah itu buat pak Jokowi tadi, maka dia memasukkan dirinya menjadi mengikuti arus politik.

  P: Jadi kek, apakah informasi yang kakek dapat itu akhirnya menentukan kakek memilih Jokowi?

  I: Saya berkeyakinan bahwa dia itu kebelakang nanti eceknya membela rakyat miskin macam manapun, dia memang jiwanya itu jiwa rakyat jadi ya saya percaya sama informasi itu, makanya saya milih jokowi karena jiwanya merakyat.

  P: Jadi informasi yang kakek dapat dari koran dan dari televisi tadi membuat kakek memilih Jokowi ya?

  I: iya

  P: Selain itu kek, ada nggak saran dari orang lain yang kakek ikuti?

  I: Yang mempengaruhi bahwa saya pribadi memilih Jokowi itu teringat saya nggak ada, dari hati nurani aja karena saya yakin.

  P: Pernah debat sama orang lain kek?

  I: Sering debat, tapi debat sehat, masukanlah gitu, debat pro kontra, dia pro prabowo saya pro Jokowi

  P: Jadi kakek nggak terpengaruh?

  I: Nggak ada pengaruh, memang dikasih masukanlah sama dia “kalo nanti abang memilih Jokowi macam manapun bang nanti kejadiannya gini” oh tidak, saya orang militan kubilang, saya oang militan saya nggak perlu pengaruh, nggak perlu uang uang saya bilang, saya memang dari nurani satu-satunya milih Jokowi apapun cerita.

  P: Jadi nggak adalah intervensi dari orang lain ya kek?

  I: Nggak ada sama sekali nggak ada paksaan iyakan, intervensi, yang paling menentukan itu dari hati nurani.

  P: Berarti dari awal kakek sudah menetapkan pilihan?

  I: Satu-satunya Jokowi, jadi kalo militan kan gak ada pengaruh uang, gak ada pengaruh politik ini itu sudah dalamnya itu memang Militan ditembak matipun mau untuk Jokowi.

  P: Berarti kakek melihat dari media dan mereka menginformasikan tentang latar belakang Jokowi dan kakek semakin yakin.

  I: Tapi yang paling banyak dapat masukan aku dari televisi ya, bukan dari media koran, kalo media disini korannya koran Prabowo kutengok, jadi saya dapat dari media televisi termasuk metro.

  P: Jadi apa alasan yang mendasari kakek mempercayai televisi?

  I: mempercayai televisi? Orang televisi itu punya bangsa kok diakui pemerintah jadi apapun cerita walaupun dia siarannya itu antv macem kek, iyakan, Sampai ke tvri iyakan yang saya apain ke tvri nya, tvri (televisi republik Indonesia) jadi saya rasa dia nggak ada kontra atau pro tapi netral.

  P: Jaman sekarang kan media nggak independen kek

  I: ada, yang kontra pro kan, kalau aku nggak memang dari tvri dibarengi ke metro itupun ada juga masukan, Metro, Tvri yang paling utamalah yang lainnya seling- selingan lah kalo ada masukan ya 10-20 persennya itu (media televisi) karena orang itu cenderung Kontra itu. Jadi begitulah keterangan dari saya, itu nggak ada unsur-unsur intervensi nggak ada, dari nurani apapun cerita dialah bukannya aku berarti kepingin dapat imbalan dari dia puji-puji dari dia nggak hati nurani yang bisa memajukan bangsa kalo aku.Saya mempercayai media karena dia netral.

  NAMA INFORMAN : Suryatno USIA : 25 Tahun JENIS KELAMIN : Laki-laki SUKU : Jawa PEKERJAAN : Buruh Pabrik AGAMA : Islam ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun 1 TANGGAL : 12 Juni 2015 WAKTU : 21:00 WIB

  • – 21:15 WIB

  P: Kalo boleh tau waktu pemilihan presiden tahun 2014 lalu ikut milih nggak bang?

  I: Iya, milih

  P: Masih ingat nggak siapa-siapa aja calonnya?

  I: ingat, Jokowi sama Jusuf Kalla nomor 2 kalo Prabowo sama Hatta Rajasa nomor 1

  P: Jadi bang, dapat informasi tentang calon presiden yang abang pilih itu dari mana?

  I: Cuma itu tadi banyak orang yang uda pilih ini aja, kayak temen, kayak sahabat juga, kayak temen kerja, uda pilih ini aja, Cuma kalo aku nggak mau dengerkan orang itu, dari pilihan diri sendiri, ini aku pilih Jokowi.

  P: Jadi informasi yang abang dapatkan sehingga milih Jokowi itu sumbernya dari mana?

  I: Kalo visi misi Jokowi dari media televisi, cuman aku lihat memang ini Jokowi bagus orangnya sederhana, baik, yaitulah awak pilih Jokowi

  P: Berarti lihatnya dari media televisi selain itu ada lagi nggak bang? Dari orang misalnya dari organisasinya atau keluarga

  I: dari media televisi aja, koranpun jarang, nggak pernah lah

  P: Jadi informasi yang abang dapat pada akhirnya menentukan pilihan abang?

  I: iyalah, dari awal memang suka juga sama pak Jokowi karena dia dari Solo ke Jakarta, dari Jakarta jadi Gubernur terus kok dia bisa langsung jadi presiden RI (Republik Indonesia) terus uda gitu berarti ini kerjanya Jokowi bagus banyak yang suka banyak yang milih. Ya sudah awak dari situ menyimpulkan bahwasanya dari kedua pasang itu saya pilih nomor 2 pak Jokowi dan pak Jusuf Kalla.

  P: Apakah ada faktor karena banyak yang suka dan banyak yang memilih makanya abang juga milih Jokowi kayak yang abang bilang tadi?

  I: ia, gini intinya secara logikanya aja mungkin kalo banyak yang suka banyak yang milih mungkin dia yang menang mungkin karena orangnya bagus kerjanya juga bagus makanya banyak yang suka, mungkin kenapa dia banyak yang suka karena kerjanya bagus orangnya bagus baru latar belakang dari orang yang biasa - biasa ajalah gitu.

  P: Jadi abang tertarik karena kata orang-orang atau karena pengaruh televisi selain dari kata hati abang?

  I: lebih kemana ya, memang sih dari awal dari media televisi dia kerjanya juga bagus orangnya pun bagus saya tertarik dengan pak Jokowi.

  P: jadi yang paling berperan itu media televisi atau orang-orang yang abang dengar?

  I: Pertamanya, memang paling utamanya ni ya dari faktor inilah faktor diri sendiri, dari tivi lah sehingga orang banyak yang milih, intiya dari hati tanpa harus menghiraukan orang lain.

  P: Jadi kalo dari orang yang abang dengar itu informasi tentang apa?

  I: ya giniloh namanya kita hidup kayak mana kan ada simpang siurnya segi posif sama segi negatifnya jadi ya ada yang bilang A Cuma itu tadi aku nggak mau terpengaruh, kalo uda pilih A tetap A. Informasinya biasanya saran, biasanya orangnya bagus. Cuman ya gitu aku uda tau memang.

  P: jadi pernah nggak abang berdebat sama orang tentang pasangan capres tahun 2014 lalu?

  I: Pernah teman kerja, teman kerja waktu dikerjaan, teman-teman saya lebih memilih nomor 1 Prabowo sama pasangannya dia lebih milih nomor 1 karena, mungkin karena pangkatnya juga ia, maksudnya pangkatnya itu taulah. Kalau pak Jokowi orang yang sederhana, yang kayak manalah gitu, memang samalah kayak kita, Cuma untuk tadi karena kinerjanya bagus saya pilih nomor 2

  P: Berarti abang nggak terpengaruh sama mereka sedikitpun?

  I: nggak, karena pada saat dia memimpin Jakarta pak Jokowi bagus memang banyak yang saya suka ya dari situ tekat sudah bulat ya milih pak Jokowi.

  P: Jadi Ujung tombaknya selain dari hati nurani, kenapa abang memilih itu karena informasi dari media televisi atau orang-orang, gimana urutannya?

  I: kalo pertanyaannya kayak gitu ya kan dua tu antara televisi sama orang-orang kan, ah televisilah lebih kepada televisi baru keduanya karena orang bilanglah gini-gini gini.

  P: Kalo dari media televisi, kenapa abang percaya sama media yang menayangkan informasi tersebut kenapa nggak sama media massa internet atau koran?

  I: Gini loh balik lagi kita ke diri kita keyakinan kita itu sama dia kayak mana, kalau memang dia bagus ya pilihan kita sama dia, kalau kita nggak suka sama dia nggak usah milih, intinya dari hati dan diri kita sendiri. Cuman kan gini dia nggak perlu ini kan media yang simpel, gitu. Nggak usa jauh-jauh beli koran nggak perlu kita buka-buka hp buat kita ngecek internet. Kan kita tinggal hidupan tivi kita liat kan dia nggak perlu kesana kemari tinggal tonton aja.

  P: Kalau misalnya dari media televisikan kita liat di tv one kita tau siapa yang dibelanya?Jadi apa alasan abang mempercayai stasiun televisi yang abang tonton?

  I: Iya tau-tau, pokoknya semua chanel itu ada masing-masing. Alasannya gimana ya, media televisi ini kan dia simpel jadi sering kita liat cuman itu nggak sepenuhnya percaya sekitar 80 persen lah.

  P: Jadi apa alasan abang kurang percaya?

  I: Karena media televisi itu nggak sepenuhnya benar, ada yang bilang gini-gini tapi setelah dia jadi buktinya?, ibaratnya kata kasarnya janji-janji palsu.

  NAMA INFORMAN : Agus Tianto USIA : 20 Tahun JENIS KELAMIN : Laki-laki PEKERJAAN : Mahasiswa AGAMA : Islam ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun 1 TANGGAL : 13 Juni 2015 WAKTU : 19:00 Wib

  • – 19:20 WIB

  P: Jadi waktu pemilu presiden tahun 2014 kemarin Agus milih nggak?

  I: pemilu presiden milih-milih, itukan sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara bang

  P: Masih ingat siapa aja calon presidennya?

  I: Calonnya ingat, Jokowi sama JK Jusuf Kalla, sama Prabowo sama Hatta Rajasa

  P: Jadi waktu pemilu kemarin, dapat informasi itu dari mana aja?

  I: Dari KPU sosialisasi iyakan, dari kampus, dari media televisi, dari dunia maya internet iyakan, sama dari tim kampanye-kampanye merekalah dari setiap masing- masing calon.

  P: Jadi informasi-informasi apa yang Agus dapat?

  I: Pertama kampanye mereka dimana (tim sukses), misalnya kemarin digedung serbaguna itu dijadwalkan mereka jadi kami tau bisa hadir disana iyakan, terus jadwal minggu tenang istilahnya gak dibolehkan lagi kampanye, terus jadwal pemilihan langsungnya.

  P: Kalo informasi tentang pasangan capres itu sendiri informasi-informasi apa aja yang agus dapatkan kan tadi dari media ada juga, dari media kan kebanyakan informasi tentang pasangan capres itu yakan, jadi informasi apa aja yang agus peroleh?

  I: Pertama, masalah koalisi inilah iyakan kalo misalnya koalisi merah putih Prabowo

  • – Hatta Rajasa itukan dapat dari media dikoran uda ada iyakan media cetak, media informasi, diinternet juga ada, dispanduk-spanduk dijalan juga uda ada itu koalisi mereka koalisi merah putih sama koalisi JK Indonesia hebat,
masing-masing lah. Saya sempat bingung juga kan semua-semua partai islam pisah gitu kayak PKB sama Jusuf Kalla sama pak Jokowi, sementara partai yang lain islam kayak PKS, PPP itukan Prabowo Hatta. Itulah informasinya bang dari spanduk, dari koran dari internet itu ada tiap-tiap koalisinya.

  P: Jadi informasi apa yang pada akhirnya menentukan pilihan Agus?

  I Kalo saya kemarin milih pasangan pak Prabowo

  • – Hatta Rajasa itu, informasi yang saya dapatkan kenapa saya milih beliau, itu yang pertama banyaknya partai islam disana, kayak PKS, PPP, PAN kira-kira itu mendominasi partai islam di sana sehingga saya disana, merujuk disana.

  P: Jadi informasi itu yang pada akhirnya menentukan pilihanmu ya?

  I: Iya, terakhirnya itu saya pilih karena kemarin kan sempat bingung karena memang mana sih banyakan kenapa partai islam itu nggak semuanya gabung, karena memang saya berpanduan pada partai islam itu mana banyakan partai islam itu saya pilih karena ulamanya paling banyak disitu gitu mendukung pak Prabowo gitu.

  P: Selain itu ada nggak pengaruh-pengaruh dari kelompokmu atau dari temen atau dari keluarga?

  I: Kalo dari keluarga sendiri nggak ada pengaruh apa-apa, memang saya diberikan kebebasan kita punya hak memilih, kalo dari keluarga sendiri sih mungkin nggak memilih pak Prabowo mungkin, mungkin milih pak Jokowi kalo saya tidak salah. Lagian tiap-tiap orang kan bebas untuk memilih. Kalau dari teman-teman sendiri memang ada ya kami uda sepakat dari kawan-kawan misalnya dari kampus kami memang mendukung pak Prabowo JK gitu, karena partai PKS, partai PPP Partai PAN itu memang uda hampir ratalah di organisasi di IAIN itu sendiri atau UIN iyakan. Misalnya di KAMNI, KAMNI itu basisnya ke PKS kayak LDK, Dakwah kampus itukan basisnya PKS, Jasi kami itu memang dari situlah kawan-kawan itu merujuk ke pasangan Prabowo sama pak Hatta Rajasa itu bang.

  P: Kalau dari kampung ini sendiri ada ada pengaruh-pengaruh gitu? Entah debat sama orang jadi agak terpengaruh sedikit gitu, misalnya memang dia juga milih Prabowo terus jadi lebih meyakinkan Agus gitu.

  I Kalau dari kampung gak ada, rata-rata orang kampung ini milih pak Jokowi JK, sayapun hampir ikut mereka gitu untuk milih pak Jokowi JK, tapi pada akhirnya saya tetap milih berkomitmen sama pak Prabowo.

  P: Kenapa jadi nggak terikut?

  I: Yang pertama, memang rata-rata ya kalau disini kan memang orang yang sederhana, orang-orang desa pastinya mereka memilih pak Jokowi yang kesederhanaannya mungkin, tapi kalau saya nggak terikut karena itu tadi saya mengatakan diawal tadi dibawah partai islam yang mendominasi itu dengan pak Prabowo- Hatta Rajasa makanya saya memang tetap komitmen pada partai islam yang mendominasi itu di pak Prabowo Hatta Rajasa makanya saya memang tetap komitmen pada partai islam yang mendominasi.

  P: Jadi sebenarnya yang paling menentukan itu tadi anda bilang dari kelompok, dari sesama teman iyakan terus dari media, jadi yang paling meyakinkan Agus itu darimana sehingga Agus menentukan pasangan nomor urut satu?

  R: Kalau saya dari informasi media, itu sangat menentukan terus perkembangan yang saya lihat apa-apa aja yang terjadi karena memang tiap-tiap partai itukan masing-masing ya, punya pendukung masing-masing media itu langsung muncul gitu. Partai mana yang mendukung mana saya melihat dari media aja gitu gak dari kawan-kawan, kawan-kawan pun jarang ada yang tau iyakan gak banyak tau, tapi dari media lebih banyak tau dia yang mendominasi saya untuk memilih pak Prabowo dari media itu bang.

  P: Kenapa Agus mempercayai media itu, kan media sekarang banyak yang nggak independen pada saat itu?

  I: Yang pertama, sayapun nggak terlalu yakin tapi ya itulah tadi informasi itu memang saya rasa akurat memberikan informasi yang akurat, misalnya dari internet itu sendiri iyakan, dan saya… disetiap- tiap media itu memang sama jawabannya, di media koran, di media televisi maupun internet mengatakan bahwa dia tadi memilih kan karena merujuk pada partai islam, mengatakan bahwa, internet koran dan televisi menyatakan bahwa pasangan pak Prabowo itu didukung oleh beberapa partai yang diantaranya partai islam yang mendominasi sehingga itu memperkuat saya untuk memilih pak Prabowo Hatta Rajasa.

  P: Jadi kenapa memilih media berarti karena ada kesamaan?

  I: Iya, kesamaan pendapat baik itu dikoran maupun ditelevisi ataupun internet tadi, walaupun yang sekarang ini yang abang bilang tadi memang tiap-tiap media itu nggak independen lagi gitu siapa yang paling banyak dananya atau mungkin uangnya bisa dia yang didukung, tapi saya rasa kemarin itu tiap-tiap media itu memang memberikan informasi yang sudah baik lah gitu nggak pala mendukung memihak siapapun gitu kalau menurut saya memberikan informasi yang baik gitu, sehingga memang kita pemilih pun bisa memilih hak kita secara langsung gitu.

  NAMA INFORMAN : Tri Yaninta Ginting S. P USIA : 24 Tahun JENIS KELAMIN : Perempuan SUKU : Batak Karo PEKERJAAN : Mahasiswa AGAMA : Islam ALAMAT : Pasar IV Namutrasi Balai dukum TANGGAL : 16-17 Juni 2015 WAKTU : 19:00 WIB

  • – 19:30 WIB dan 19: 00 WIB – 19:15 WIB

  P: Waktu pemilihan presiden kemarin tahun 2014 milih nggak?

  I: Iya milih

  P: Masih ingat siapa-siapa aja calonnya?

  I: Masih, Prabowo sama Jokowi

  P: Dapat informasi tentang pasangan capres itu darimana?

  I: Dari media sosial, sosmed sosial media dari media televisi, dari koranlah tapi paling banyak dari media sosial sih

  P: Kalo boleh tau informasi apa saja yang diperoleh?

  I: visi misinya, terus karakteristik daripada capres dan cawapresnya terus latar belakang sejarahnya lah tapi yang terutama visi-misinya lah

  P: Jadi informasi itu yang pada akhirnya menentukan pilihanmu?

  I sebetulnya sih nggak patokannya, tapi lebih ke karakteristiknya, lagian dua calon itu punya visi-misi yang bagus kan, yang membuat aku memilih calon nomor 2 itu lebih kepada karakteristiknya sih

  P: Berarti informasi dari media itu yang pada akhirnya membuat yani memutuskan untuk memilih calon nomor 2?

  I: nggak, media cuma sebagai perbandingan aja sih, awalnya itu dari orang tuaku jadi yang lainnya Cuma sebagai pendukung aja sih

  P: jadi informasi apa saja yang Yani terima dari orang tuanya?

  I: Sejarah daripada capresnya lah iyakan, salah satunya capres nomor satu itulah sejarah dari capres nomor satu berimbas daripada pilihan saya yang lari ke nomor dua

  P: memang ada apa dengan sejarahnya?

  I: Sejarahnya seperti Trisakti terus dari pada antek-antek daripada Suharto, yaudah dan itu satu mereka menggunakan politik hitam, disitu mereka saling menuduh kan tapi karena awalnya uda srek sama yang nomor dua terus dibumbui dengan sejarah buruk dari nomor satu ya lebih memperkuat untuk memilih nomor dua.

  P: Didalam persaingan politik hitam kenapa lebih memilih nomor dua?

  I: Kalo dilihat daripada yang nomor satu mereka terlalu menggebu-gebu untuk menjelek-jelekkan yang nomor dua, kalo yang nomor dua terlihat lebih santai dan tidak terlalu menanggapi politik hitam nomor satu.

  P: Jadi informasi yang diberikan orang tua itu seimbang tentang kebaikan dan keburukan terus itu yang membuat Yani memilih nomor dua.

  I: Nggak sepenuhnya dari situ juga kan, kan kita membaca dari pada dari ya kayak sejarah-sejarahnya di google kayak mana yakan dari yang uda diposting-posting dari kubu satu kubu dua yaudah makanya sosial media juga sangat berpengaruh.

  P: Jadi kenapa alasan anda mempercayai orang tua anda, apa yang mendasari anda mengikuti saran mereka?

  I: emm, karena dari dulunya memang saya lebih cenderung untuk kayak pemilihan presiden tahun 2009 sayakan juga berkonsultasi tu sama orang tua memang dari dulunya saya lebih mengikuti apa kata-kata orang tua saya dan saya juga menilai dari apa yang saya lihat juga.

  P: Bagaimana bila kata hati anda pada awalnya memilih nomor satu sementara orang tua menyuruh memilih nomor dua mana yang anda ikuti?

  I: Saya melihat juga ya itu tadi saya lihat dulu dari pada media sosial terus saya seleksi juga yasudah saya juga nggak terlalu terpatok sih yakan walaupun saya percaya sama orang tua saya yakan saya juga melihat juga saya melihat juga dari sikap dan saya melihat daripada adu debat-debat mereka ditelevisi saya melihat daripada sifat dan karakter si Prabowo gimana cara dia menerangkan visi-misinya gimana cara dia menanggapi suatu jawaban dan menanggapi emosionalnya gitu melihat-lihatlah karakternya gitu.

  P: gimana kalo anda sudah bulat memilih nomor dua tetapi orang tua anda memaksa untuk memilih nomor satu apa keputusan anda?

  I: Ya kembali lagi saya lihat nomor satunya, tapi ya kemungkinan saya juga akan pilih nomor satu, ya intinya orang tua sih sebenarnya.

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

  Jl. Dr. A. Sofyan No.I Telp. (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI NAMA : AndriAgasiMarpaung NIM : 090904057 PEMBIMBING : Mazdalifah, M.Si, Ph.D NO TANGGAL PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF PEMBIMBING

  2

  7 April Seminar Proposal

  3

  11 Mei 2015 BimbinganBab I, II, III

  4

  25 Mei 2015 ACC Bab I, II, III danpenyerahanPanduan wawancara

  1

  3 Juni 2015 Revisi panduan wawancara

  6

  11 Juli 2015 Penyerahan bab I sampai

  Bab V

  7

  8

  23 Maret 2015 Bimbingan Proposal

  5 Nama : AndriAgasiMarpaung Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat/Tanggal Lahir : NamuTrasi / 20 Mei 1991 Anak Ke : Dua dari dua bersaudara Agama : Islam Alamat : Pasar IV Namu Trasi No. Telp/Hp : 085270988867 Email : andrimarpaung21@gmail.com Nama Ayah : Sofyan G. Marpaung Nama Ibu : Kasih Mawarni Alamat Orang Tua : Pasar IV Namu Trasi Pendidikan : SD Negeri 050621 1997-2003 SMP Swasta Teladan Binjai 2003-2006 SMA Swasta Ahmad YaniBinjai 2006-2009 Pengalaman : Agen Asuransi di PT. AIA FINANCIAL 2013-Sekarang

Dokumen yang terkait

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Homoseksual - Pengakuan Diri Seorang Gay di Dalam Lingkungan Gay (Studi Deskriftif Cafe’ Shop di Kota Medan)

0 1 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengakuan Diri Seorang Gay di Dalam Lingkungan Gay (Studi Deskriftif Cafe’ Shop di Kota Medan)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Respon 2.1.1 Pengertian Respon - Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara Medan)

0 0 9

Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara Medan)

0 0 13

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Konstruktivisme - Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 T

0 0 9

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 14

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 14