BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDN Ng

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk menerapkan berbagai teknik, metode atau strategi dalam pembelajaran secara efektif dan efisien. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan dalam kelas untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh guru di dalam kelas, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dengan mencoba hal-hal baru pada proses pembelajaran demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran pada peserta didik. Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik (Bahri, 2012: 8). Penelitian tindakan kelas secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu.

  Manfaat dari penelitian tindakan kelas adalah menjadikan guru sebagai pendidik yang semakin profesional menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan berani mengambil resiko dalam mencoba hal-hal yang baru untuk perbaikan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukannya, guru dapat membangun pengetahuan, dan tidak menutup kemungkinan pengetahuan yang dibangunnya.

  3.2 Latar Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

  Lokasi dalam penelian ini dilaksanakan di SDN Ngajaran 03, Dusun Salakan, Desa Ngajaran, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Letak SDN Ngajaran 03 berada di pedesaan dekat dengan PLTA Timo. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan, sekolah tersebut mudah dijangkau peneliti serta relasi yang baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti.

  3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Ngajaran 03, Dusun Salakan, Desa Ngajaran, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2017/2018. Jumlah siswa kelas IV SDN Ngajaran 03 adalah 22 siswa, yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki

  3.2.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan perencanaan, penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data dan penyusunan laporan penelitian. Tahap pertama pada tanggal 8 September 2017, sebelum melakukan observasi peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SDN Ngajaran 03 dengan maksud dan tujuan yang jelas yaitu melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada di SDN Ngajaran 03 serta kendala apa saja yang dihadapi guru pada saat mengajar. Ketika pihak sekolah mengizinkan peneliti untuk melakukan observasi, maka di tahap kedua pada tanggal 11 September 2017, dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti dan wawancara langsung dengan guru kelas IV, pada saat proses wawancara guru kelas IV menyampaikan beberapa kendala dan kesulitan pada saat proses pembelajaran, yang salah satunya mengenai kurangnya kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kreativitasnya, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu, guru juga memberikan daftar nilai kreativitas siswa dan nilai pembelajaran tematik yang terintegrasi pada salah satu mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial yang masih di bawah KKM. Selanjutnya adalah penyusunan laporan, peneliti menyusun dalam bentuk proposal.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Pengertian Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:38). Berdasarkan tujuan dan identifikasi penelitian variabel dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu variabel bebas (X) variabel terikat (Y).

  a. Variabel Independen (Variabel X) Variabel Independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecendent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

  

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas

adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain.Variabel

bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih

oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

diobservasi (Sarwono, 2006: 38). Seperti telah dijelaskan, bahwa variabel bebas

akan mempengaruhi variabel lain dan variabel yang secara langsung dipengaruhi

dinamakan variabel terikat.

  b. Variabel Dependen (Variabel Y) Variabel terikat adalah variabel yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 39). Variabel dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.

3.3.2 Definisi Operasional Penelitian

  Penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu Project-Based Learning berbantuan , kreativitas, dan hasil belajar. Adapun rinciannya sebagai berikut: pop-up book 1.

  Project-Based Learning berbantuan pop-up book merupakan variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini. Projecet Based dalam pembelajaran tematik ini memecahkan masalah tentang

  Learning materi keragaman yang ada di Indonesia, dengan menggunakan langkah- langkah: (a) peserta didik menentukan tema atau topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh guru. (b) peserta didik diberi kesempatan untuk memilih atau menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok maupun individu dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan oleh guru, (c) peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya (kegiatan ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek), (d) peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancang, (e) penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru (aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyel diantaranya dengan membaca, meneliti, observasi, interview, merekam, berkarya seni, mengunjungi objek proyek, atau akses internet), (f) penyusunan laporan dan presentasi (hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu dalam bentuk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi yang dapat dipublikasikan, (g) evaluasi proses dan hasil proyek.

  2. Kreativitas merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam dalam menciptakan sesuatu yang baru maupun kombinasi dengan yang sudah ada sebelumnya. Aspek yang dikembangkan dalam kreativitas mmeliputi kelancaran berpikir, keluwesan, elaborasi, dan orisinilitas.

  3. Hasil belajar merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Hasil belajar dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa diuji melalui soal tertulis pilihan ganda dan uraian yang diberikan pada setiap siklusnya. Perkembangan dan peningkatan pada setiap pertemuan dapat diukur melalui tes evaluasi. Ketuntasan belajar artinya jika siswa memperoleh skor hasil belajar atau menguasai materi pelajaran dengan mencapai nilai atau berada di atas angka 70, maka siswa tersebut memperoleh ketuntasan belajar (belajar dengan tuntas). Ketuntasan belajar kelas diperoleh jika ≥ 80% siswa mencapai nilai 80

3.4 Desain Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengacu pendapat Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Syamsudin dan Damiyanti (2006: 203) terdapat empat rencana tindakan yaitu perencanaan (planning), tindakan (implementing), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

  1. Perencanaan (Planning) yaitu penentuan program perbaikan yang berangkat dari gagasan atau ide peneliti.

  2. Tindakan atau aksi (Implementing) yaitu perlakuan peneliti yang disesuaikan dengan perencanaan peneliti.

  3. Observasi (Observing) yaitu pengamatan untuk mengetahui efektivitas tindakan atau mengetahui kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

  4. Refleksi (Reflecting) yaitu menganalisis hasil observasi sehingga muncul perencanaan baru.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan MC.TaggartGambar 3.1 menunjukkan bahwa penelitian dilakukan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Refleksi digunakan untuk

  mengetahui kelemahan yang ditemukan pada setiap siklus, kemudian dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus berikutnya sampai keberhasilan yang ditetapkan.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 terdiri dari 3 pertemuan pembelajaran.

  Sikulus I materi yang digunakan adalah keragaman sosial budaya. Pertemuan yang pertama akan membahas tentang pengertian keragaman, keragaman budaya yang ada di Indonesia. Pertemuan kedua akan mulai membuat sebuah proyek berupa wayang, sedangkan pada pertemuan yang ketiga akan dilakukan presentasi hasil karya dan tes evalusi. Proyek yang dibuat adalah wayang. Rencana pelaksanaan pada siklus I: terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan (plan)

  

Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut:

  1. Menyiapkan materi pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS SD kelas IV.

  2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning berbantuan pop-up book untuk kelas

  IV.

  3. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru dan kepala sekolah untuk mengungkapkan permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

  4. Mengumpulkan daftar nilai mata pelajaran tematik muatan mata pelajaran

  IPS siswa pada pra siklus untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dikenai tindakan.

  5. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

  6. Menyusun asesmen yaitu menggunakan kisi-kisi, tes dan hasil observasi.

  7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk melihat proses belajar mengajar yang berlangsung dikelas.

  8. Melaksanakan project dan tes akhir serta evaluasi untuk melihat

perkembangan siswa setelah menerapkan model pembelajaran Project-

Based Learning berbantuan pop-up book.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi lepas dari pelaksanaan tindakan

karena observasi dilakukan selama tindakan berlangsung. Aspek yang diamati

dalam observasi yaitu aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas secara

individu maupun kelompok. Selama proses pembelajaran, peneliti akan

dibantu guru kelas I yang akan menjadi observer dan guru kelas IV akan

mempraktekkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Project-Based Learning. Adapun gambaran pelaksanaan tindakan sebagai

berikut: a.

   Kegiatan awal ( 10 menit ) Kegiatan awal, guru melaksanakan tahap 1 model Project-Based Learning yaitu: penentuan proyek. Tahap ini yang perlu dilakukan guru adalah:

  Tahap 1: Pra Pembelajaran 1) Guru mempersiapkan alat, ruang dan media pembelajaran. 2)

Guru menyapa siswa, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa

serta mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar. 3) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. 4)

Guru memeriksa kesiapan siswa untuk duduk di tempat masing-masing.

5)

Guru melakukan apersebsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang

telah dimiliki siswa tentang pembeajaran tematik muatan mata pelajaran IPS yang akan dipelajari.

  6)

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan

dicapai. 7)

Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan tetap

semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada pembelajaran. 8)

Memberikan orientasi masalah yaitu dengan memberikan permasalahan

pada siswa.

  b. Kegiatan Inti (45 menit) Kegiatan inti, guru melaksanakan tahap dari model Project-Based Learning .

  

Tahap 1: Penentuan Proyek, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

  a)

Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau tema

materi yang sedang dipelajari.

  b)

Guru memberikan informasi kepada siswa tentang tema materi yang akan

dipelajari.

  c)

Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi keragaman sosial budaya.

  Tahap 2: Perencanaan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek

  a)

Guru memanfaatkan media pop-up book supaya siswa lebih mudah

memahami materi mengenai keragaman sosial budaya.

  b)

Guru membagi siswa ke dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan

4-5 siswa.

  Tahap 3: Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek Guru mendorong masing-masing kelompok untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan.

  a)

Guru mendorong setiap kelompok melaksanakan diskusi kelompok untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

  b)

Setiap kelompok menentukan salah satu anggota untuk menjadi

koordinator.

  c) Membuat jadwal pembuatan proyek.

  d) Guru membagikan lembar kerja siswa dalam kelompok.

  e)

Setiap kelompok melakukan diskusi untuk membuat proyek yang akan

dibuat bersama kelompok.

  Tahap 4: Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas dan Monitoring Guru

  a)

Guru mendorong setiap kelompok melaksanakan diskusi kelompok untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

  b)

Guru memberikan kesempatan siswa untuk berfikir dan bertindak menurut

kemampuan masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator.

  c)

Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan membantu siswa

dalam proses pemecahan masalah melalui diskusi.

  d)

Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan produk, guru menugaskan

setiap kelompok untuk mempersiapka presentasikan hasil diskusi di depan kelas.

  Tahap 5: Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil

  a)

Guru meminta masing-masing kelompok maju di depan kelas untuk

mempresentasikan hasil karya kelompok.

  b)

Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi

pembelajaran dengan tanya jawab.

  c) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan pembelajaran.

  c. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

  a)

Guru meberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai materi

yang belum dimengerti.

  b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan.

  c) Guru memberikan umpan balik dan penugasan.

d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

  Refleksi Refleksi adalah kegiatan melihat, mengkaji dan mempertimbangkan hasil pembelajaran dari tindakan yang sudah dilakukan. Refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan, kendala dan hambatan saat proses pembelajaran. Data yang diperoleh digunakan untuk mengevaluasi guru dan siswa. Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk rencana tindakan pada siklus II.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

  Proses tindakan disiklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai perbaikan tindakan di siklus II. Berdasarakan penjabaran dari siklus I diperbaiki dalam siklus II. Pelaksanaan siklus II melakukan tahapan sama dengan siklus I yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan siklus II harus lebih baik dari siklus I karena siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. Tindakan pada siklus II yaitu memperbaiki kesalahan, dan hambatan dalam melakukan pembelajaran tematik pada muatan mata pelajaran IPS materi keragaman sosia, budaya, dan etnis dengan menerapkan model pembelajaran Project-Based Learning berbantuan pop-up book yang dilakukan pada siklus I.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Alat pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik tes dan non tes. Peneliti akan menggunakan soal pilihan ganda dan uraian untuk teknik tes. Sedangkan untuk teknik non tes peneliti akan menggunakan lembar observasi dan lembar kerja siswa (tugas kelompok).

1) Tes

  Tes merupakan alat yang dirancang untuk mengukur indikator atau kompetensi tertentu (Slameto, 2015: 233-234). Peneliti akan menggunakan teknik tes untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman kognitif siswa terhadap materi yang nantinya akan diajrkan. Teknik tes ini, peneliti akan menggunakan tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda (objektif) dan uraian (submatif).

  2) Tugas Kelompok Tugas kelompok merupakan tugas yang diberikan secara kelompok.

  Bentuk instrumen yang digunakan dapat berupa tertulis dengan menjawab uraian secara bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi (Wardani, Slameto dan Winanto, 2014: 75). Penelitian ini akan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai instrumen penilaian dari tugas kelompok.

  3) Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pencatatan fenomena yang dilakukan secara sisstematis (Slameto, 2015: 232). Observasi yang akan diukur adalah kegiatan pembelajaran guru dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning, serta aktivitas belajar yang dilakukan siswa. Kegiatan ini diperlukan adanya kerjasama dengan seorang pengamat atau observer. Penelitian ini, yang berperan sebagai observer adalah guru kelas I dan peneliti. Lembar observasi ketrampilan guru dan aktivitas siswa akan terlampir.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Deskrispi Aspek Kreativitas

  Gilford dan Torrance (dalam Filsaime, 2008: 21-23) Karakteristik kreatif kreativitas No Aspek Kreativitas Deskripsi Keterangan No Item

  1 Kelancaran Kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan jawaban yang beragam dan bernilai benar dalam waktu yang singkat

  Dilihat dari ide atau gagasan jawaban yang dihasilkan oleh siswa

  1 Keluwesan Kemampuan siswa mengubah berbagai macam ide dengan cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah untuk setiap jawaban

  Dilihat dari hasil diskusi dalam kelompok, sehingga memunculkan ide lain atau cara lain untuk mematangkan sebuah konsep yang diberikan

  2 Kebaruan Kemampuan siswa dalam menciptakan sebuah produk yang bersifat baru, unik, atau tidak biasa (berbeda dari kelompok lain) untuk menyelesaikan masalah

  Dilihat dari proses kerja kelompok dalam pembuatan produk yang menghasilkan ide baru dibanding dengan kelompok lain.

  3 Elaborasi Kemampuan siswa dalam menginformasikan atau Dilihat dari penjelasan dan penyampaian hasil

  4

  No Aspek Kreativitas Deskripsi Keterangan No Item

  Pengumpulan bahan pembuatan produk

  12 Pertemuan Kedua

  1 Kegiatan Pendahuluan a.

  Mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa 1 b.

  Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan produk

  2

  2 Kegiatan Inti a.

  3 b. Setiap kelompok mengolah dan menyusun hingga tahap penyelesaian produk

  10 c. Pemberian tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya

  4 c. Membuat laporan proses berlangsungnya pembuatan produk

  5 d. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil sementara produk yang telah dibuat

  6

  3 Kegiatan Penutup a.

  Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan 7 b.

  Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya 8 c.

  Penutup pertemuan

  11 d. Penutup pertemuan

  9 b. Melakukan refleksi

  mempresentasikan hasil produk yang telah dibuat dengan menjelaskan secara terperinci dan runtut, terhadap jawaban, sebagai penyelesaian masalah yang benar yang diberikan. kerja kelompok, serta berani berargumen untuk memberi saran.

  3 d. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok (4-5) orang

Tabel 3.2 Kisi-kisi Implementasi Pembelajaran Project-Based Learning No Aspek Indikator Rumusan Item

  Pertemuan Pertama

  1 Kegiatan pendahuluan a.

  Mengawali kegiatan pembelajaran

  1 b. menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

  2 c. Melakukan apesebsi

  4 e. setiap kelompok menyusun struktur kelompoknya

  Setiap kelompok membuat jadwal pelaksanaan proyek

  5

  2 Kegiatan Inti a.

  Membuat aturan dalam menyelesaikan proyek 6 b.

  Setiap kelompok untuk merancang tahapan penyelesaian proyek.

  7 c. Pemberian masukan dan saran untuk mempermudah perancangan proyek

  8

  3 Kegiatan Penutup a.

  9

  No Aspek Indikator Rumusan Item

  Pertemuan Ketiga a.

  1 Kegiatan Pendahuluan

  1 Menyiapkan siswa b.

  2 Tanya jawab mengenai pertemuan minggu lalu

  2 Kegiatan Inti a.

  3 Presentasi hasil produk berupa wayang b.

  4 tanya jawab mengenai hasil produk c.

  5 Kelompok lain memberikan pertanyaan atau tanggapan d.

  6 Mengerjakan tes evaluasi

  3 Kegiatan Penutup a.

  7 Guru dan siswa mengoreksi hasil tes evaluasi b.

  8 Siswa melakukan refleksi c.

  9 Penutup pertemuan

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Siklus I dan II

  

No Aspek Instrumen Nomor Item

Pertemuan pertama

  1 Kegiawan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran dengan

  1 doa, salam, mengecek kehadiran siswa dan menyiapkan fisik siswa Menjelaskan tujuanpembelajaran dan

  2 kompetensi dasar yang akan dicapai Memberikan pertanyaan esensial untuk

  3 mengeksplor pengetahuan siswa.

  2 Kegiatan Inti Mengorganisir siswake dalam kelompok-

  4 kelompok (4-5orang) Meminta setiap kelompok untuk menyusun

  5 struktur kelompoknya Membimbing siswa untuk membuat aturan

  6 dalam menyelesaikan proyek berupa wayang Meminta setiap kelompok untuk merancang

  7 tahapan penyelesaian proyek, dan menjadi fasilitator saat kelompok merancang tahapan penyelesaian produk. Memberi masukan dan saran yang sesuai

  8 untukmempermudah mengerjakan proyek Guru meminta setiap kelompok untuk

  9 membuat jadwal pelaksanaan proyek

  3 Kegiatan Penutup Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa

  10 Membantu siswa dalam merancang kegiatan

  11 tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. Guru menutup pertemuan

  12 Pertemuan kedua

  1 Kegiatan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran dengan

  13 doa, salam, mengecek kehadiran siswa Memberi arahan untuk menyiapkan alat dan

  14

  

No Aspek Instrumen Nomor Item

  penelitian kesiapan setiap kelompok

  2 Kegiatan Inti Mengawasi setiap kelompok pada saat proses

  15 pembuatan produk Memantau kinerja setiap kelompok dan

  16 mengingatkan untuk penyelesaian proyek harus sesuai jadwal yang sudah dibuat Memantau perkembangan atau kemajuan

  17 proyek. Meminta perwakilan kelompok untuk

  18 mempresentasikan hasil sementara produk yang telah dibuat

  3 Kegiatan Penutup Guru melakukan refleksi bersama siswa

  19 Membantu siswa dalam merancang kegiatan

  20 tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya Guru menutup pertemuan dengan doa dan

  21 memberikan salam penutup

  Pertemuan Ketiga

  1 Kegiatan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran dengan

  22 doa, salam, mengecek kehadiran siswa dan menyiapkan fisik siswa Melalui tanya jawab siswa diajak untuk

  23 mengingat kembali bagaimana proses pengumpulan data, hingga tahap penyelesaian proyek.

  2 Kegiatan Inti Memberikan kesempatan kepada perwakilan

  24 kelompok untuk mempresentasikan hasil proyek, mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan mengenai hasil proyek. Memantau dalam kegiatan diskusi dan

  25 memberikan penguatan untuk memperbaiki hasil proyek Menjadi fasilitator saat kelompok

  26 memperbaiki hasil proyek.

  3 Kegiatan Penutup Membantu siswa dalam membuat rangkuman

  27 dan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan Memberik kesempatan siswa untuk

  28 menuliskanpengalaman dalam membuat proyek sebagai bentuk refleksi Memantau siswa dalam mengerjakan evaluasi

  29 Menutup pertemuan dengan doa dan

  30 memberikan salam penutup

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II

  

No Aspek Instrumen Nomor

Item

Pertemuan pertama

  1 Kegiawan Mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam 1

  

No Aspek Instrumen Nomor

Item

  20 Berdoa dan mengucapkan salam

  16 Membuat laporan proses berlangsungnya pembuatan proyek

  17 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil sementara produk yang telah dibuat

  18

  3 Kegiatan Penutup

  Melakukan refleksi tentang kegiatan pengumpulan data, dan proses penyelesaian proyek.

  19 Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya

  21 Pertemuan Ketiga

  2 Kegiatan Inti Menyelesaikan proyek wayang dengan mengumpulkan bahan.

  1 Kegiatan Awal

  Mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam, dan menyiapkan fisik

  22 Mengingat kembali bagaimana proses pengumpulan data, hingga tahap penyelesaian proyek.

  23

  2 Kegiatan Inti Setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil proyek

  24 Melakukan diskusi antar kelompok

  25 Setiap anggota kelompok memperbaiki tugas berdasarkan masukan dan hasil diskusi

  15 Setiap anggota kelompok mengolah dan menyusun hingga ketahap penyelesaian produk.

  14

  Awal dari guru Mendengarkan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

  8 Setiap kelompok menyusun jadwal tahap pelaksanaan pembuatan proyek

  2 Menanggapi apersebsi dari guru

  3

  2 Kegiatan Inti Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan (4-5) orang.

  4 Setiap kelompok membentuk organisasi dalam penyelesaian proyek, guru menjadi fasilitator.

  5 Membuat aturan dalam menyelesaikan proyek berupa wayang

  6 Merancang tahapan penyelesaian proyek yang akan dilakukan secara kelompok

  7 Mengkonsultasikan tahapan dalam menyelesaikan proyek

  9

  13 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan proyek

  3 Kegiatan Penutup

  Melakukan refleksi tentang kegiatan dalam merancang jadwal untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek.

  10 Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.

  11 Berdoa dan mengucapkan salam

  12 Pertemuan Kedua

  1 Kegiatan Awal

  Mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam, dan menyiapkan fisik

  26

  No Aspek Instrumen Nomor Item Penutup kegiatan pembelajaran.

  C1 A1  Pilihan ganda

  2. Menjelaskan keragaman sosial, ekonomi budaya, etnis dan agama

  C2  Pilihan ganda (nomor soal: 1, 4, 7, 14, 15, 18)

  1.Memahamikeraga man sosial, ekonomi budaya, etnis dan agama

  4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi,

  Tes Non tes

  Psik omo tor

  Kog nitif Af ekt if

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Siklus II Kompetensi Dasar Indikator Aspek Instrumen Bentuk Instrumen

  Proyek LKS

  5.Menyelesaika n sebuah karya A3 P3 

  Proyek LKS

  4.Membuat sebuah karya P3 

  (nomor soal: 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 29, 30) Uraian (nomor soal: 1, 2, 4)

  3.Mengidentifik asi keragaman sosial budaya Indonesia

  Melakukan refleksi tentang kegiatan pembuatan proyek dengan menuliskan pengalaman yang di dapat selama pembuatan proyek

  (nomor soal: 5, 20, 21, 22, 23, 24, 28) Uraian (nomor soal: 1)

  C1  Pilihan ganda

  2.Menyebutkan keragaman sosial budaya Indonesia

  (nomor soal:1, 2, 17, 18, 25, 26, 27)

  C2  Pilihan ganda

  1.Menjelaskan keragaman sosial budaya Indonesia,

  3.2 Mengidentifik asi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

  Psiko motor Tes Non tes

  Kog nitif Afek tif

  Kisi-kisi Instrumen Siklus I Kompetensi Dasar Indikator Aspek Instrumen Bentuk Instrumen

  30 Tabel 3.5

  29 Berdoa dan mengucapkan salam

  28 Mengerjakan soal evaluasi

  C2  Pilihan ganda (nomor soal: 6, 16, 17) Uraian (nomor

  

Kompetensi Indikator Aspek Instrumen Bentuk

Dasar Instrumen

  Kog Af Psik Tes Non nitif ekt omo tes if tor budaya, etnis soal: 1, 2, 4)

  3.Mengidentifikasi C1 A1 Pilihan ganda  dan agama di provinsi keragaman sosial, (nomor soal 8, setempat ekonomi budaya, 13, 19, 20) sebagai etnis dan agama

  4. Menyebutkan C1 Pilihan ganda bangsa Membedakan (nomor soal 3,

   identitas

  Indonesia, keragaman sosial, 5, 9, 10, 11, 12) serta ekonomi, budaya, Uraian (nomor hubungannya etnis dan agama soal: 3) dengan

   5. Membedakan A3 Pilihan ganda karakteristik keragaman sosial, (nomor soal 2) ruang. ekonomi, budaya, etnis dan agama

   6.Mmbuat sebuah P3 Proyek karya LKS

   7. Menyelesaikan A3 P3 Proyek sebuah karya LKS

3.6 Validitas dan Reliabilitas

  Instrumen penilaian hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah butir soal berupa pilihan ganda dan uraian serta lembar observasi berupa rubrik pengukuran afektif dan rubrik pengukuran psikomotor. Akan tetapi dalam penelitian ini akan diuji validitas dan reliabilitas hanyalah instrumen tes dari butir soal pilihan ganda dan uraian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui soal yang valid dan yang tidak, sehingga soal tersebut dapat dikerjakan secara maksimal oleh siswa kelas IV SDN Ngajaran 03. Pengujian validitas dan reliabilitas butir soal akan diujikan pada siswa satu tingkat di atas kelas yang diteliti, yaitu kelas V SDN Ngajaran 03 tahun 2017/2018.

3.6.1 Pengujian Validitas Instrumen

  Validitas berasal dari validity yang memiliki makna sejauh mana ketepatan dan kecermatan yang dimiliki alat ukur dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur (Djali dan Mulyono, 2007: 49). Instrumen atau alat ukur yang dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut dapat memperhatikan sejauh mana kesesuaian alat ukur mampu menjalankan fungsi ukurnya sehingga diperolehlah data yang sesuai dengan tujuan dari penelitian tersebut dilakukan, sehingga dengan kata lain validitas dapat dikatakan sebagai suatu alat untuk

  • – 1,00
  • – 0,80
  • – 0,60

  • – 0,40
  • – 0,20

  Valid

  Pilihan ganda: 5, 20, 22, 23, 24, 28 Uraian: 1

  2.Menyebutkan keragaman sosial budaya Indonesia

  Valid 17, 25 Tidak valid

  Pilihan ganda: 1, 2, 18, 26, 27

  1.Menjelaskan keragaman sosial budaya Indonesia,

  3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

  Nomor soal Keterangan

Tabel 3.8 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

  (Wardani, dkk, 2012: 346)

  Sangat Rendah

  Rendah 5. 0,00

  Cukup 4. 0,21

  Tinggi 3. 0,41

  Sangat Tinggi 2. 0,61

  1. 0,81

Tabel 3.7 Koefisien Validitas Instrumen No. Indeks Interpretasi

  Dasar pengambilan keputusan berdasarkan kriteria menurut (Sugiyono,

2010:90) yaitu dengan mengkorelasikan antara skor total item. Hasil korelasi

dapat dilihat pada output item-total statistics pada kolom Corrected Item Total

Correlation . Nilai yang ada pada kolom Corrected Item Total Correlation

dibandingkan dengan nilai yang ada dalam r tabel dengan taraf signifikansi yang

digunakan sebesar 0,005 dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari r tabel inilah yang

digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Hasil pengujian

diinput dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS, sehingga diperoleh

soal yang benar-benar valid yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi pada akhir

setiap siklus. Berikut ini adalah indeks validitas instrumen yang dibagi dalam

beberapa interpretasi pada tabel 3.9

  

membuktikan apakah instrument atau tes dapat mengukur dengan baik apa yang

akan diukur.

  21 Tidak valid

  Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

  3.Mengidentifikasi Pilihan Valid keragaman sosial ganda: 4, 7, 8, budayaIndonesia 10, 11, 12, 14,

  19, 29, 30 Uraian (nomor soal: 1, 2, 4) 3, 6, 9, 13, 15, Tidak valid

  16

  4.Membuat sebuah Proyek karya LKS

  5.Menyelesaikan Proyek sebuah karya LKS

Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II

  Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

  Nomor soal Keterangan

  4.2 Menyajikan hasil

  1. Pilihan ganda: 1, Valid Memahami identifikasi mengenai keragaman sosial, 4, 7, 18, keragaman sosial, ekonomi, ekonomi budaya, budaya, etnis dan agama di etnis dan agama

  14, 15 Tidak valid provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia,

  2. Pilihan ganda: Valid Menjelaskan serta hubungannya dengan keragaman 16, 17, 22, 27, 28 karakteristik ruang. sosial, ekonomi Uraian: 1, 2, 4 budaya, etnis dan agama

  6, 21, 26 Tidak valid

  3. Pilihan ganda: 8, Valid Mengidentifikasi keragaman 13, 19, sosial, ekonomi budaya, etnis dan agama

  20 Tidak valid

  4. Pilihan ganda: Valid Menyebutkan

  Membedakan 10, 11, 12 keragaman Uraian: 3 sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama

  3, 5, 9, Tidak valid

  5. Membedakan Pilihan ganda: 2, Valid keragaman 23, 24, 25, 29 sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama

  30 Tidak valid Proyek

  6. Sebuah karya LKS Proyek 7. Menyelesaikan

  LKS sebuah karya Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan peneliti pada siklus I dengan jumlah soal pilihan ganda 30 butir soal dan soal uraian 4 soal, diperoleh hasil yang valid pada soal pilihan ganda sebanyak 21 soal dan pada soal uraian 4 soal yang valid, sehingga dapat dikatakan bahwa 9 soal pilihan ganda tidak valid dan pada soal uraian tidak ada yang tidak valid. Siklus II pengujian validitas dilaksanakan dengan jumlah soal 30 butir soal pada pilihan ganda dan 4 soal uraian. Terdapat soal pilihan ganda diperoleh 20 soal yang valid, sedangkan pada soal uraian tidak ada soal yang tidak valid. Uji validitas dapat diketahui dengan melihat nilai Corrected Item-Total Correlation. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,404 maka instrumen dikatakan valid dan dapat digunakan.

  Sedangkan jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,404 maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

  Reliabilitas berasal dari kata reliabillity yang berarti sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya (Djali dan Muljono, 2007:55). Konsep reliabilitas dalam arti alat ukur berkaitan dengan kesesuaian hasil pengukursn yang terjadi apabila pengkuran ulang dilakukan pada subjek yang sama, sedangkan konsep reliabilitas dalam arti hasil ukur berkaitan dengan kesesuaian hasil pengukuran yang terjadi apabila pengukuran ulang dilakukan pada subjek yang berbeda (Djali dan Muljono, 2007:55-56). Berikut ini adalah patokan yang digunakan dalam . menentukan nilai reliabilitas dalam suatu instrumen

Tabel 3.10 Rentang Indeks Reliabilitas No. Indeks Reliabilitas

  1. 0,80-1,00 Tinggi Reliabel

  2. 0,60-0,80 Reliabel 3. 0,40-0,60 Cukup

  Reliabel 4. 0,20-0,40 Agak

  Reliabel 5. <0,20 Kurang

  Reliabel

  (Wardani, dkk, 2012: 344) Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. Reliabilitas

  

Scale if Item Deleted- Continue , kemudian hasil reliabel atau tidak dapat dilihat

pada output hasil penghitungan. Nilai alpha kurang dari 0,7 maka instrumen tidak

reliabel. Hasil reliabilitas instrumen pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I Soal Pilihan Ganda

  

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .910

  21 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian

  

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .815

  4 Tabel koefisien di atas menjelaskanh bahwa reliabilitas soal pada siklus I

berada pada kategori tinggi reliabel untuk instrumen soal pilihan ganda dan uraian.

Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II

  Hasil Uji Soal Pilihan Ganda

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .902

  20 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian

  

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .846

  4 Tabel koefisien di atas menjelaskan bahwa reliabilitas soal pada siklus II berada pada kategori tinggi reliabel untuk instrumen soal pilihan ganda dan uraian.

3.6.3 Indikator Keberhasilan

  Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan akan berhasil apabila hasil belajar siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal sebesar 80% dan rata-rata nilai satu kelas lebih besar dari nilai KKM. Nilai KKM di SDN Ngajaran 03 kelas IV pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS adalah 65, sehingga rata-rata nilai seluruh siswa pada kelas IV haruslah di atas 65, untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh dengan rumus :

  Ketuntasan Klasikal

3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

  Tes hasil belajar yang diperuntukkan pada setiap siklusnya perlu diuji tingkat kesukarannya. Kriteria yang digunakan dalam menentukan taraf kesukaran soal adalah jika indeks semakin kecil maka semakin sulit soal tersebut dan jika semakin besar indek maka semakin mudah soal tersebut (Sudjana, 2012: 137). Berikut ini adalah rumus dan kriteria yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal (Sudjana, 2012:137):

  P=

  Keterangan: P= proporsi siswa yang menjawab benar B= jumlah siswa yang menjawab benar N= jumlah seluruh siswa

Tabel 3.13 Kriteria indeks kesukaran soal No Interval Klasifikasi

  1 0,00-0,30 Sukar 2 0,31-0,70 Sedang 3 0,71-1,00 Mudah

3.7.1 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja adalah tindakan perbaikan yang menjadi tolak ukur yang akan digunakan. Berdasarkan permasalahan dan untuk meningkatakan kreativitas dan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) berbatuan pop-up book maka digunakan indikator sebagai berikut: a.

  80% dari seluruh kegiatan Project-Based Learning (PjBL) diterapkan oleh guru dengan kategori minimal baik.

  b.

  80% dari jumlah seluruh siswa mendapatkan nilai minimal 70 atau di atas KKM.

3.8 Teknik Analisis Data

  Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis ini memberi gambaran tentang hasil belajar yang dicapai setelah tindakan dilaksanakan terhadap seluruh pusat perhatian dalam penelitian ini meliputi kegiatan pembelajaran Project-Based Learning (PjBL). Analisis dilakukan dengan mengolah hasil evaluasi kegiatan pembelajaran dengan membandingkan hasil evalusi pada siklus I dengan siklus II untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan hasil belajar pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS tema 7. Sedangkan data kualitatif pengamatan didasarakan pada hasil observasi dan refleksi dari tiap siklus.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07

0 0 17

I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap tepat ! - Soal UTS Semester 1 PPKn Kelas 8

1 18 5

2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salatiga 10 Sem

0 0 11

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muat

0 0 14

4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salat

0 0 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN IPS SISWA KELAS 4 SD NEGERI SALATIGA 10 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20172018 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya W

0 1 18

Level Kognitif Lingkup Materi Aturan dan Ideologi Hak dan Kewajiban Warga Negara Kedaulatan Rakyat Globalisasi dan Prestasi Diri

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salatiga 10 Semester 2 Tahun Pelaj

0 3 81

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kela

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Ke

0 0 17