PENGARUH NILAI HEDONIS, NILAI UTILITARIAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN NIAT BERPERILAKU (Survei Pada Konsumen Timlo Sastro Solo)

PENGARUH NILAI HEDONIS, NILAI UTILITARIAN DAN NILAI PELANGGAN
TERHADAP KEPUASAN DAN NIAT BERPERILAKU
(Survei Pada Konsumen Timlo Sastro Solo)

Oleh:
Lamidi1) dan MD Rahadhini2)
1,2)

Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: 1)lamidi71@gmail.com
2)m_rahadhini@yahoo.com
Abstrak

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh nilai hedonis, nilai utilitarian, dan nilai
pelanggan terhadap kepuasan dan niat berperilaku. Data diperoleh melalui survei dengan
memberikan kuesioner kepada responden. Penelitian menggunakan nonprobability
sampling, populasi penelitian adalah seluruh konsumen Timlo Sastro Solo. Sampel
sebanyak 110 responden dengan teknik convenience sampling, yaitu konsumen yang
sedang melakukan pembelian di Timlo Sastro Solo. Analisis data menggunakan SEM
dengan program Amos, untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang
dihipotesiskan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai hedonis, nilai utilitarian

dan nilai pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan; dan juga berpengaruh
signifikan terhadap niat berperilaku melalui kepuasan. Implikasi penelitian hendaknya
Timlo Sastro Solo menjaga kualitas rasa makanan, memberikan layanan yang cepat,
menjaga kebersihan, dan mengatur tata letak untuk meningkatkan nilai pelanggan
terhadap restoran sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan konsumen
melakukan pembelian ulang serta merekomendasikan pada yang lain.
Kata kunci: nilai hedonis dan utilitarian, nilai pelanggan, kepuasan, dan niat berperilaku

Abstract
This study aims to examine the effect of hedonic value, utilitarian value, and
customer value on satisfaction and behavioral intention. Data were obtained through
survey by giving questionnaires to respondents. Research using nonprobability sampling,
research population is all consumer of Timlo Sastro Solo. The sample is 110 respondents
with convenience sampling, that is consumers who are making a purchase in Timlo Sastro
Solo. Data analysis using SEM with Amos program, to explain the relationship between
hypothesized variables. The findings of research show that hedonic value, utilitarian
value and customer value have significant effect on satisfaction; and also have a
significant effect on behavioral intention through satisfaction. The implications should
Riset Fair 2017


Timlo Sastro Solo maintain the quality of food taste, provide prompt service, maintain
cleanliness, and arrange the layout to increase customer value to the restaurant so as to
increase consumer satisfaction and consumer re-purchase and recommend to others.
Keywords: hedonic and utilitarian value, customer value, satisfaction, behavioral
intention

melakukan pembelian ulang di masa

PENDAHULUAN
Wisata kuliner menjadi suatu

yang akan datang (Putro, Samuel dan

ketika

Brahmana, 2014). Kepuasan dipengaruhi

mengunjungi suatu daerah, karena suatu

oleh berbagai factor, dan salah satu


daerah memiliki variasi makanan yang

faktor

berbeda.

kepuasan konsumen, yaitu nilai (value).

keharusan

bagi

wisatawan

Fasilitas

wisata

kuliner,


makanan

beranekaragam

kepada

masyarakat,

dan

dapat

Konsumen

memiliki fungsi sebagai wadah untuk
memperkenalkan

yang


hedonik

mempengaruhi

menikmati

pada

saat

nilai

mengkonsumsi

produk; pengalaman dan mengkonsumsi

memberikan kemudahan bagi wisatawan

produk


yang minim informasi dan memiliki

fantasi, kesenangan, dan panca indera

waku

yang mempengaruhi emosi seseorang.

terbatas

untuk

mencicipi

berkaitan

dengan

adalah


perasaan,

keseluruhan

banyaknya kuliner di daerah tertentu

Hedonic

(Oetomo dan Santoso, 2014). Munculnya

evaluasi

berbagai

tersebut

dilandasi pada pemenuhan kesenangan

menyebabkan persaingan dalam meraih


(Yistiani, Yasa dan Suasana, 2012). Nilai

konsumen.

hedonis didasari motivasi pembelian

tempat

kuliner

Persaingan

pelayanan,

jenis

pada

makanan,


harga,
dan

dari

value

seorang

dalam

diri

konsumen

konsumen

yang

karena


persaingan akan hal itu ada supaya

menyukainya, didorong keinginan untuk

konsumen dapat merasakan kepuasan;

mencapai

sehingga

untuk

kebebasan, khayalan, serta pelarian diri

datang kembali pada masa yang akan

dari masalah. Penggunaan produk atau

datang. Konsumen yang puas terhadap


jasa dapat menciptakan rasa fantasi,

produk,

menghasilkan

konsumen

akan

Riset Fair 2017

setia

bersedia

sehingga

akan

suatu

bentuk

perasaan

kesenangan,

berdasarkan

indera, dan menghasilkan rangsangan

dan nilai utilitarian memiliki pengaruh

emosional untuk memuaskan diri (Kang

positif dan signifikan terhadap kepuasan

dan

dan keinginan membeli, serta niat beli

Poaps,

2010;

Bagyarta

dan

ulang. Nilai pelanggan (customer value)

Dharmayanti, 2014).
Manfaat yang diberikan produk
(utilitarian

value)

pertimbangan

menjadi

kepuasan dan niat berperilaku, oleh

pembelian

karena itu penelitian ini memasukkan

juga

dalam

belum diungkap dalam mempengaruhi

konsumen. Perilaku konsumen yang

nilai

berorientasi pada utilitarian value akan

(customer

memilih produk dengan alasan yang

perbedaan

rasional (Hanzae dan Rezaeyeh, 2013).

pelanggan dan yang diberikan untuk

Menurut Kim (2006), utilitarian value

berbagai kemungkinan pilihan. Customer

memiliki dua dimensi, yaitu efisiensi

value

(efficiency) dan prestasi (achievement).

adanya faktor norma dalam keluarga,

Efficiency adalah kebutuhan konsumen

lingkungan, tujuan hidup, cita-cita, dan

dalam penghematan waktu dan sumber

lain sebagainya (Widiarso, 2011).

dana,

sedangkan

achievement

pelanggan.

Nilai

didasarkan

value)
antara

menjadi

yang

didapatkan

karena

adalah
TINJAUAN PUSTAKA

ditemukannya

1.

yang

pada

berbeda-beda

pencapaian tujuan pembelian dengan
produk

pelanggan

telah

Nilai hedonis (hedonic value)

direncanakan sebelumnya.
Nilai pelanggan (customer value)

Nilai

hedonis

didasari

suatu

motivasi pembelian dari dalam diri

merupakan selisih antara evaluasi calon

konsumen

pelanggan pada semua manfaat dan

menyukainya, didorong keinginan untuk

semua biaya tawaran tertentu dengan

mencapai

alternatif lain yang dipikirkan (Kotler

kebebasan, khayalan, serta pelarian diri

dan Keller, 2009). Temuan penelitian

dari

Nejati dan Moghaddam, 2013; Irani dan

menunjuk pada kebutuhan konsumen

Hanzaee, 2011; Hanzaee dan Rezaeyeh,

dalam

menggunakan

suatu

produk

2013; Shintaro, 2009, Ryu, Han dan Jang,

untuk

menciptakan

rasa

fantasi,

2010 menyatakan bahwa nilai hedonis

menghasilkan

Riset Fair 2017

karena

suatu

masalah.

konsumen

bentuk

kesenangan,

Konsumsi

perasaan

hedonis

berdasarkan

indera, dan menghasilkan rangsangan

permasalahan

emosional untuk memuaskan diri. Nilai

sarana untuk melupakan masalah-

hedonis

masalah yang sedang dihadapi.

terkait

dengan

pemenuhan

kesenangan atau aspek estetis dari suatu

d.

yang

buruk,

dan

Idea shopping, konsumen berbelanja

produk (Blythe, 2005). Nilai hedonis

untuk mengikuti tren fashion yang

merupakan

baru dan untuk melihat produk atau

stimuli

yang

menseleksi

sesuatu yang baru.

kualitas lingkungan belanja dari sisi
kenikmatan (enjoyment) yang dirasakan,

e.

Role shopping, konsumen lebih suka

rasa tertarik akibat pandangan mata

berbelanja

(visual appeal) dan rasa lega (escapism)

daripada

(Subagio, 2011).

sehingga konsumen merasa bahwa

tingkat

konsumen,

yaitu:

hedonis

hal

seorang

adventure,

f.

Adventure

shopping,

berbelanja

b.

sendiri

menyenangkan

untuk

Value

konsumen

shopping,
bahwa

berbelanja

konsumen

merupakan suatu permainan saat

adanya

terjadi tawar-menawar harga, atau

karena

pengalaman dan dengan berbelanja

saat

konsumen serasa memiliki dunianya

belanja yang menawarkan diskon,

sendiri.

obralan, atau harga yang murah.

Social

konsumen

shopping,

beranggapan

c.

yang

menganggap

(Kim, 2006)
a.

dirinya

lain

dilakukan.

social,

gratification, idea, role, dan value shopping:

untuk

orang

berbelanja untuk orang lain adalah

Terdapat enam dimensi untuk
mengukur

untuk

bahwa

2.

mencari

tempat

Nilai utilitarian (utilitarian value)
Nilai utilitarian merupakan suatu

kenikmatan
tercipta

konsumen

bentuk

sikap

konsumen

dimana

dalam

berbelanja

akan

ketika

konsumen

menghabiskan

konsumen berbelanja dengan melakukan

waktu bersama dengan keluarga

pembelian ataupun tidak melakukan

atau teman.

pembelian

produk

yang

sudah

berbelanja

ditentukan sesuai dengan kebutuhan

alternatif

atau secara rasional (Sari, 2014). Persepsi

untuk mengurangi stres, mengatasi

nilai utilitarian bergantung pada sesuatu

Gratification
merupakan

Riset Fair 2017

shopping,
salah

satu

yang dapat dicapai oleh konsumen dari

pencapaian

kegiatan

berupa ditemukannya produk yang telah

konsumsi

tersebut.

Nilai

tujuan

berbelanja

yang

utilitarian adalah penilaian konsumen

direncanakan sebelumnya (Kim, 2006).

mengenai atribut fungsi dari suatu

3.

Nilai pelanggan (customer value)
Nilai pelanggan adalah evaluasi

produk (Blythe, 2005). Nilai utilitarian
adalah dorongan dalam diri seseorang

menyeluruh

untuk

dalam

produk yang didasari oleh persepsi

mendapatkan produk yang berkualitas,

konsumen terhadap sejumlah manfaat

dan juga efisien dalam waktu dan tenaga

yang

(Subagio, 2011).

dengan pengorbanan yang dilakukan

mengevaluasi

motif

Ailawadi, Lehmann dan Neslin

dari

akan

(Krisno

kegunaan

diterima

dan

dibandingkan

Samuel,

2013).

pelanggan

meliputi saving, quality, dan convenience

terhadap

benefits. Sejumlah manfaat ini membantu

mempertimbangkan

konsumen memperoleh kegunaan yang

mengembangkan

optimal dari produk yang dibelinya.

sesuai dengan apa yang diharapkan

Namun demikian, kepuasan pelanggan

pelanggan

adalah

pelanggan sebagai penilaian keseluruhan

utama

dalam

nilai

persepsi

Nilai

(2001) menyatakan manfaat utilitarian

faktor

yaitu

suatu

dimana

pelanggan
perusahaan

nilai
produk

(Gaffar,

sehingga

2008).

konsumen

tingkat loyalitas. Kepuasan konsumen

produk

sebagai respon konsumen pada waktu

terhadap apa yang diterima dan apa

tertentu setelah konsumen menyukai

yang diberikan. Terdapat empat dimensi

manfaat

Moghaddam,

berdasarkan

sebuah

persepsinya

(Nejati

dan

nilai, yaitu: (Tjiptono, 2006)

Terdapat

dua

a.

produk
2013).

utilitas

Nilai

mempengaruhi intensitas pembelian dan

dari

terhadap

dalam

Emotional value, utilitas yang berasal

dimensi nilai utilitarian yaitu efisiensi

dari perasaan atau afektif/emosi

(efficiency) dan prestasi (achievement).

positif

Efficiency diartikan sebagai kebutuhan

mengkonsumsi produk.

konsumen dalam penghematan waktu
(time)

dan

Achievement
Riset Fair 2017

sumber

dana (resources).

diartikan

sebagai

b.

yang

ditimbulkan

dari

Social value, utilitas yang didapat
dari

kemampuan

produk

untuk

meningkatkan

konsep

diri-sosial

dirasakan

konsumen.
c.

d.

4.

penampilan, kinerja suatu produk yang

Quality/performance

value,

yang

dari

utilitas

dengan

konsumen
keinginan,

dibandingkan

kebutuhan,

dan

persepsi

harapan terhadap produk. Kepuasan

terhadap kinerja yang diharapkan

sangat dipengaruhi oleh persepsi dan

dari suatu produk atau jasa.

harapan konsumen terhadap produk.

diperoleh

utilitas yang

Price/value of money,

Adapun

faktor-faktor

yang

didapat dari produk karena reduksi

mempengaruhi

biaya jangka pendek dan biaya

pelayanan,

jangka panjang.

pendidikan karyawan, dan penanganan

Kepuasan (satisfaction)

keluhan

Kepuasan pelanggan adalah hasil

kepuasan

peralatan

konsumen

atau

adalah
fasilitas,

yang

efektif

(Tjiptono, 2006).

yang

Terdapat beberapa metode yang

mengalami kinerja sebuah perusahaan

dapat untuk mengukur dan memantau

yang sesuai dengan harapannya (Kotler,

kepuasan

2008). Pelanggan yang puas cenderung

Tjiptono (2006)

tetap

a.

yang

dirasakan

loyal,

oleh

pembeli

membeli

lebih

banyak,

pelanggan,

antara

lain:

Sistem keluhan dan saran

kurang peka terhadap perubahan harga.

Perusahaan

Kepuasan

tanggapan

kesempatan pada pelanggan untuk

konsumen atas terpenuhinya kebutuhan,

menyampaikan saran, pendapat dan

yang berarti bahwa penilaian konsumen

keluhan. Media yang digunakan

atas

meliputi:

merupakan

produk

memberikan

tingkat

perlu

kotak

memberikan

saran

yang

kenyamanan terkait dengan pemenuhan

diletakkan di tempat strategis, kartu

kebutuhan,

pemenuhan

komentar yang dapat diisi langsung

kebutuhan yang tidak sesuai harapan

atau yang dapat dikirim via pos,

atau pemenuhan yang melebihi harapan

menyediakan

(Barnes, 2003).

khusus.

termasuk

Kepuasan merupakan tanggapan

b.

saluran

telepon

Survei kepuasan pelanggan

perilaku, berupa evaluasi atau penilaian

Melalui survei, perusahaan akan

purnabeli

memperoleh tanggapan dan umpan

Riset Fair 2017

konsumen

terhadap

balik

c.

d.

5.

secara

langsung

dan

memberitahukan

orang

lain

tentang

memberikan tanda (signal) positif

pengalamannya dengan sebuah produk,

bahwa

membeli sebuah produk tertentu, atau

perusahaan

menaruh

perhatian terhadap pelayanannya.

membuang produk dengan cara tertentu

Ghost shopping

(Mowen

Metode ini dilakukan dengan cara

berperilaku (behavioral intention) adalah

mempekerjakan

beberapa

frekuensi

(ghost

untuk

orang

dan

Minor,

2012).

pembelian

atau

Niat

proporsi

berperan

pembelian total dari pembeli yang setia

sebagai pelanggan atau pembeli

terhadap merek tertentu (Schiffman dan

potensial produk perusahaan dan

Kanuk, 2010). Terdapat empat dimensi

pesaing. Kemudian ghost shopper

untuk niat perilaku, yaitu: word of mouth,

menyampaikan

sensitivitas

shopper)

kekuatan

dan

harga,

pembelian

kelemahan produk perusahaan dan

(repeat

pesaing berdasarkan

pelanggan (Parasuraman, Zeithaml, dan

pengalaman

dan

ulang

purchasing)

mereka dalam pembelian produk

Berry,

tersebut.

merupakan indikasi dari seseorang yang

Cost customer analysis

bersedia

Metode ini sedikit unik, perusahaan

menanamkan

berusaha

perusahaan

menghubungi

para

2006).

Niat

loyalitas

untuk

berperilaku

mencoba

kepercayaaan
sehingga

dan

terhadap

menimbulkan

pelanggannya yang telah berhenti

kepuasan tersendiri. Niat berperilaku

membeli atau yang telah beralih

adalah

pemasok.

menghubungkan diri dengan tindakan

Niat

Berperilaku

(behavioral

intention)
Niat

suatu

proporsi

yang akan datang (Olson dan Peter,
2008).

berperilaku

sebagai

Hipotesis

yang

dikembangkan

keinginan konsumen untuk berperilaku

dalam penelitian ini adalah:

cara tertentu dalam rangka memiliki,

H1 : Nilai

membuang dan menggunakan produk.
Konsumen dapat membentuk keinginan
untuk
Riset Fair 2017

yang

mencari

informasi,

hedonis

berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen.
H2 : Nilai

utilitarian

berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen.

H3 : Nilai

H4 :

pelanggan

berpengaruh

hedonis

berpengaruh

karena jumlah populasi tidak diketahui.

niat

berperilaku

Sampel dalam penelitian ini adalah
konsumen Timlo Sastro Solo sebanyak

Nilai

utilitarian
niat

berpengaruh

110 orang dengan teknik convenience

berperilaku

sampling, dimana pada saat konsumen
sedang melakukan pembelian di Timlo

konsumen.
Nilai

pelanggan

terhadap

niat

berpengaruh
berperilaku

Sastro Solo.
Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini

konsumen.
H7 : Kepuasan berpengaruh terhadap

H 9:

Penelitian

Nilai

terhadap

H 8:

Solo.

menggunakan nonprobability sampling,

konsumen.

H6 :

Sastro

terhadap kepuasan konsumen.

terhadap

H5 :

Timlo

menggunakan

niat berperilaku konsumen.

diperoleh

Nilai

langsung;

hedonis

berpengaruh

dari
dan

terhadap niat berperilaku melalui

didapat

kepuasan konsumen.

Pengumpulan

Nilai

utilitarian

berpengaruh

data

dari

kuesioner.

primer

yang

responden

secara

data sekunder

yang

literatur

dan

data

Kuesioner

menggunakan
adalah

pertanyaan

kepuasan konsumen.

sebelumnya dan alternatif jawaban yang

pelanggan

berpengaruh

didefinisikan

telah

daftar

terhadap niat berperilaku melalui

H10: Nilai

yang

internet.

dengan

Instrumen

dirumuskan

jelas

(Sekaran,

terhadap niat berperilaku melalui

2006).

penelitian

diukur

kepuasan konsumen.

dengan skala likert, menggunakan 5
(lima) poin dari sangat tidak setuju

METODE PENELITIAN

sampai dengan sangat setuju. Metode

Populasi dan Sampel

analisis data menggunakan Structural

Populasi

adalah

sekumpulan

Equation Modelling (SEM) program Amos.

individu, peristiwa, atau hal-hal yang

Pengujian

menarik

Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan

lainya

yang

ingin

diteliti

(Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah konsumen
Riset Fair 2017

pengujian

validitas

reliabilitas

digunakan

menggunakan

Cronbach`s Alpha. Dalam analisis SEM

Riset Fair 2017

harus dipenuhi asumsi sebagai berikut:

Tabel 1. Goodness of Fit Index
No

Goodness Of Fix Index

Cut Of Value

1

Chi-Square

Diharapkan Kecil

2

Signifikansi

≥ 0,05

3

RMSEA

≤ 0,08

4

GFI

≥ 0,90

5

AGFI

≤ 0,90

6

CMIN/ DF

≤ 2,00

7

TLI

≥ 0,95

8

CFI

≥ 0,94

Sumber: Ferdinand (2014)
Definisi

operasional

variabel

pada alasan yang rasional. Indikator

yang

digunakan adalah:

yang

1.

Nilai hedonis

penelitian Hanzae dan Rezaeyeh

Nilai hedonis adalah keseluruhan

(2013), yang terdiri dari: harga

evaluasi konsumen yang dilandasi

makanan wajar, makanannya lezat,

pada

kesenangan.

porsi makanan cukup, ada berbagai

Indikator yang digunakan mengacu

pilihan menu, dan pilihan pada

pada

makanan sehat.

pemenuhan

penelitian

Hanzae

dan

Rezaeyeh (2013), yang terdiri dari:

2.

3.

digunakan

mengacu

pada

Nilai Pelanggan

memiliki perasaan yang baik, sangat

Nilai pelanggan adalah hasil dari

menyenangkan, pengalaman yang

perbandingan

berharga, merasakan kegembiraan,

keseluruhan

dan menyukai tempatnya yang lebih

konsumen

baik meskipun harga lebih tinggi

yang dikeluarkan oleh konsumen.

daripada yang lain.

Indikator

Nilai Utilitarian

berdasarkan penelitian Jang (2015),

Nilai utilitarian adalah pemilihan

terdiri dari: kualitas baik, citarasa

produk

enak,

yang

dilakukan

oleh

konsumen secara efisien berdasar
Riset Fair 2017

antara
yang

dengan

harga

yang

cukup

manfaat
dirasakan

pengorbanan

digunakan

ekonomis,

memiliki reputasi yang baik.

4.

mengecewakan, suasana hati yang

Kepuasan
Kepuasan

adalah

konsumen

atas

kebutuhan

yang

gembira, dan merasa nyaman.

tanggapan
5.

terpenuhinya
berarti

Niat Berperilaku
Niat berperilaku adalah indikasi dari

bahwa

penilaian konsumen atas produk

seseorang

memberikan tingkat kenyamanan

mencoba

yang terkait dengan pemenuhan

kepercayaaan pelanggan terhadap

kebutuhan, termasuk pemenuhan

perusahaan sehingga menimbulkan

kebutuhan

sesuai

kepuasan tersendiri. Indikator yang

yang

digunakan mengacu pada penelitian

Indikator

Hanzae dan Rezaeyeh (2013) terdiri

harapan

yang

atau

melebihi

tidak

pemenuhan

harapan.

yang

bersedia

dan

untuk

menanamkan

kepuasan mengacu pada penelitian

dari:

Hanzae dan Rezaeyeh (2013) terdiri

merekomendasikan pada yang lain,

dari:

sering mengunjungi, dan mengajak

sangat

senang,

tidak

ingin

orang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tabel 2. Karakteristik Responden

Jenis Kelamin

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

Pria

56

50,9

Wanita

54

49,1

Total

110

100

Usia
< 30 tahun

25

22,7

31 – 40 tahun

53

48,2

> 40 tahun

32

29,1

Total
Pendidikan
Riset Fair 2017

110

100

kembali,

SMP

7

6,4

SMA

35

31,8

Akademi

34

30,9

PT

34

30,9

Total

110

100

Pekerjaan
Pelajar/mahasiswa

11

10,0

TNI/Polri

14

12,7

PNS

31

28,1

Wiraswasta

54

49,1

Total

110

100

Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Uji Instrumen Penelitian

menunjukkan bahwa seluruh variabel

Pengujian validitas menggunakan

penelitian (nilai hedonis, nilai utilitarian,

confirmatory factor analysis (CFA). Hasil

nilai pelanggan, kepuasan konsumen

pengujian menunjukkan nilai estimate >

dan

0,50;

penelitian

reliabel, karena mempunyai cronbach`s

layak digunakan dan pengujian dapat

alpha > 0,60 yang tersaji pada tabel

dilanjutkan.

berikut:

sehingga

instrumen

Pengujian

reliabilitas

niat

berperilaku)

dinyatakan

menggunakan cronbach`s alpha. Hasil
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel

Cronbach`s Alpha

Nilai Hedonis

0,717

Nilai Utilitarian

0,872

Nilai Pelanggan

0,624

Kepuasan Konsumen

0,674

Niat Berperilaku

0,766

Sumber: Data primer diolah, 2017
Pengujian Goodness of Fit

Pengujian Goodness of Fit digunakan
untuk melihat apakah model sudah

Riset Fair 2017

memenuhi

asumsi

yang disyaratkan

GFI ditunjukkan dalam tabel:

untuk dianalisis dengan SEM. Hasil uji
Tabel 4. Hasil Uji Goodness Of Fit Index
GFI Index

Hasil Uji

Cut-Off Value

Evaluasi
Model

Chi-Square

χ2 mendekati nol

233,629 -

Probabilitas

≥ 0,05

0,063 Good fit

GFI

≥ 0,90

0,849 Marjinal

AGFI

≥ 0,90

0,812 Marjinal

TLI

≥ 0,95

0,945 Good fit

CFI

≥ 0,95

0,952 Good fit

RMSEA

≥ 0,08

0,038 Good fit

CMIN/DF

≤ 2,0

1,157 Good fit

Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Model struktural menunjukkan

Pengujian

hipotesis

nilai chi-square pada full model sebesar

menggunakan SEM dengan menganalisis

233,629.

nilai regresi (regression weights analysis).

Nilai

CMIN/DF,

TLI,

CFI,

RMSEA menunjukkan bahwa model good
dengan

kriteria

hipotesis

ini

dengan

yang

menganalisis nilai critical ratio (CR) > 1,96

disyaratkan, meskipun nilai GFI, AGFI

dan nilai probability (p) < 0,05. Adapun

dalam kondisi marjinal, sehingga model

hasil

fit dan layak untuk digunakan.

dalam

fit

sesuai

Pengujian

regression

weights
tabel

Pengujian Hipotesis Penelitian

Tabel 5. Hasil Regression Weights
Estimate

S.E.

C.R.

p

Label

KP

1,96

ini Timlo Sastro Solo diharapkan

dan nilai p 0,016 < 0,05 sehingga

memberikan

hipotesis

Hasil

konsumen

mendukung

makanan,

yaitu

dengan

cara

penelitian Christianto (2012) yang

konsumen

tidak

terlalu

lama

menunjukkan

menuggu dan merasa nyaman saat

terhadap

niat

6

penelitian

Riset Fair 2017

terbukti.
ini

bahwa

nilai

kemudahan
dalam

bagi

memesan

4.

menunggu. Dengan meminimalisasi

terhadap niat berperilaku melalui

perasaan menunggu atau bosan,

kepuasan konsumen.

maka

Besarnya pengaruh masing-masing

konsumen

akan

lebih

terpuaskan baik dari segi makanan,

variabel

waktu dan sesuai dengan biaya yang

(standardized direct effect) maupun

dikeluarkan.

tidak langsung (standardized indirect

Nilai hedonis, nilai utilitarian, dan

effect)

nilai

(standardized total effect) dijelaskan

pelanggan

berpengaruh

laten

serta

secara

langsung

pengaruh

total

berikut:
Tabel 6. Standardized Direct Effect-Estimates
NP

NU

NH

KP

NB

KP

.394

.278

.292

.000

.000

NB

.376

.215

.294

.398

.000

Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Pengaruh
hedonis

nilai

Pengaruh langsung nilai hedonis

kepuasan

terhadap niat berperilaku sebesar
0,294; pengaruh langsung nilai

langsung

terhadap

konsumen

sebesar

0,292;

pengaruh

langsung

nilai

utilitarian

terhadap

konsumen

sebesar

pengaruh
pelanggan
konsumen

utilitarian

kepuasan
0,278

langsung
terhadap
sebesar

terhadap

berperilaku sebesar 0,215; dan

dan

pengaruh

nilai

pelanggan

kepuasan

langsung
terhadap

berperilaku adalah 0,376.

0,394.

Tabel 7. Standardized Indirect Effect-Estimates
NP

NU

NH

KP

NB

KP

.000

.000

.000

.000

.000

NB

.157

.111

.116

.000

.000

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Riset Fair 2017

niat

nilai
niat

langsung nilai hedonis terhadap

Tabel menunjukkan bahwa
tidak

ada

langsung

pengaruh

nilai

niat berperilaku sebesar (0,116),

tidak

hedonis,

nilai

nilai

utilitarian

terhadap

niat

utilitaran dan nilai pelanggan

berperilaku sebesar (0,111) dan

terhadap kepuasan konsumen,

nilai pelanggan terhadap niat

sedangkan

berperilaku sebesar (0,157).

pengaruh

tidak

Tabel 8. Standardized Total Effect-Estimates
NP

NU

NH

KP

NB

KP

.394

.278

.292

.000

.000

NB

.532

.326

.410

.398

.000

Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel ini menunjukkan bahwa
pengaruh

total

nilai

terhadap

kepuasan

hedonis
konsumen

utilitarian

dan

nilai

pelanggan

terhadap niat berperilaku melalui
kepuasan

konsumen,

sehingga

dengan

hipotesis 8, 9, 10 terbukti. Hasil

nilai

penelitian ini mendukung penelitian

utilitarian terhadap niat berperilaku

Ryu, Han dan Jang (2010) bahwa

sebesar

dengan

nilai hedonis dan nilai utilitarian

pengaruh langsungnya) dan nilai

berpengaruh terhadap kepuasan dan

pelanggan

niat beli ulang.

sebesar

0,292

pengaruh

konsumen

(sama

langsungnya),

0,326

(sama

terhadap
0,394

kepuasan

(sama

dengan

Implikasi penelitian ini Timlo

pengaruh langsungnya); sedangkan

Sastro

pengaruh

hedonis

mengupayakan citra restoran yang

terhadap niat berperilaku sebesar

baik, rapi, higienis, memberikan

0,410; nilai utilitarian terhadap niat

alternatif

menu

baru,

berperilaku sebesar 0,326 dan nilai

ruangan

yang

menarik,

dan

pelanggan terhadap niat berperilaku

memberikan

nyaman

bagi

sebesar

ini

konsumen sehingga tertarik untuk

terdapat

mengunjungi restoran pada masa

total

0,532.

menunjukkan
pengaruh
Riset Fair 2017

nilai

nilai

Temuan
bahwa

hedonis,

nilai

Solo

diharapkan

rasa

terus

penataan

mendatang. Karyawan yang ramah

dan profesional dalam memberikan

perlu

pelayanan, juga membuat konsumen

konsumen dengan cara memberikan

merasa

layanan

nyaman.

Hal

berpengaruh

ini

terhadap

memperhatikan

yang

kenyamanan

membuat

konsumen

senang dan merasa bahwa membeli

untuk

produk di Timlo Sastro adalah pilihan

melakukan pembelian ulang dan

yang tepat. Semakin tinggi nilai yang

merekomendasikan pada orang lain.

diperoleh, maka semakin positif nilai

kecenderungan

konsumen

pelanggan terhadap produk yang dibeli,
sehingga

KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini

Timlo

Sastro

Solo

perlu

menjaga kebersihan, mengatur lay out,

nilai hedonis, nilai utilitarian dan nilai

memperbaiki

pelanggan merupakan hal yang penting

supaya konsumen merasa terpuaskan.

dalam

Kepuasan memediasi pengaruh nilai

mendorong

konsumen.

Nilai

niat

berperilaku

hedonis

didasari

hedonis,

desain

nilai

ruang

utilitarian,

makan

dan

nilai

sebagai motivasi pembelian yang timbul

pelanggan terhadap niat berperilaku.

dari

Timlo Sastro Solo hendaknya menjaga

dalam

konsumen

diri

konsumen

menyukainya,

karena
didorong

kualitas

rasa

makanan,

memberikan

keinginan untuk mencapai suatu bentuk

layanan yang cepat, menjaga kebersihan,

kesenangan, sehingga Timlo Sastro Solo

dan

perlu menjaga kualitas rasa makanan

meningkatkan nilai pelanggan terhadap

supaya

puas.

restoran sehingga dapat meningkatkan

pada

kepuasan

konsumen

Konsumen

yang

merasa
berorientasi

mengatur

tata

konsumen

letak

dan

pembelian

untuk

konsumen

utilitarian value akan memilih produk

melakukan

ulang

secara efisien berdasar pada alasan yang

merekomendasikan pada yang lain.

serta

rasional, sehingga Timlo Sastro Solo

DAFTAR PUSTAKA
Ailawadi KL, Lehmann DR, Neslin SA. 2001. Market Response to A Major Policy Change
in the Marketing Mix: Learning from Procter & Gamble’s Value Pricing Strategy.
Journal Marketing 65(1): 44-61.

Riset Fair 2017

Babin. 1994. Work and or Fun: Measuring Hedonic and Utilitarian Shopping Value.
Journal of Consumer Research , Vol 20, p. 91-10.
Bagyarta, Samsi Dimastita dan Diah Dharmayanti. 2014. Pengaruh Hedonic dan
Utilitarian Value terhadap Repurchase Intention Pada Industri Pusat Kebugaran
Kelas Menengah Atas di Sidoarjo. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol 2 No 1, h.
132-145.
Barnes, James G. 2003. Secrets Of Customer Relationship Management. Andi. Yogyakarta.
Blythe, J. 2005. Essentials of Marketing. Pearson Education Limited. England.
Cramer L, Antonide G. 2011. Endowment Effects for Hedonic and Utilitarian Food
Products. Journal Food Quality and Preference. Vol. 22: 3-10.
Christianto, Sova Adi. 2012. Pengaruh Service Quality, Food Quality dan Perceived Value
pada Behavioural Intention yang Dimediasi oleh Customer Satisfaction (Studi pada
Restoran Ayam-Ayam Resto Klodran). Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Ferdinand, A. 2014. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam, 2011.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, J .F. et al, .2010. Multivariate Data Analysis with Readings, McMillan. Publishing. New
York.
Hanzae, K.H., dan Rezaeyeh, S.P. 2013. Investigation of The Effects of HedonicValue and
Utilitarian Value on Customer Satisfaction and Behavioural Intentions. African
Journal of Business Management, 7 (11), 818-825.
Jang, Yisak. 2015. Perceived Value Of Fast-Food Restaurant Franchises in The USA.
Thesis. Master of Science in Hospitality Management. Florida International
University.
Kartika, Gilang Widya. 2012. Analisis Pengaruh Hedonic Value dan Utilitarian Value
Terhadap Kepuasan Konsumen, dan Behavioral Intentions, Pada Industri FastCasual Restaurant Studi Pada Restoran Social House. Tesis. Tidak dipublikasikan:
Universitas Indonesia.
Kang, Jiyun dan Poaps, Haesun Park. 2010. Hedonic and Utilitarian Shopping
Motivations of Fashion Leadership. Journal of Fashion Marketing and Management: An
International Journal Vol. 14 Issue 2, p.312 – 328.

Riset Fair 2017

Kim, H.S. 2006. Using Hedonic and Utilitarian Shopping Motivations to Profile Inner City
Consumers. Journal of Shopping Center Research, 13 (1), p. 57-79.
Kotler, Philip. 2008. Manajamen Pemasaran. Indeks. Jakarta.
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa oleh
Benyamin Molan. Indeks. Jakarta.
Kotler dan Armstrong. 2010. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Krisno dan Samuel. 2013. Pengaruh Persepsi Kualitas Perceived Sacrifie and Perceived
Value Terhadap Customer Satisfaction Di Informa Innovative Furnishing Pakuwon.
Jurnal Manajemen Petra. Vol 1, h. 1-12.
Mowen, J C. dan Michael Minor. 2012. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta.
Nejati M, Moghaddam PP. 2013. The Effect of Hedonic and Utilitarian Values on
Satisfaction and Behavioural Intentions for Dining in Fast-Casual Restaurants in
Iran. British Food Journal. Vol 115(11), p. 1583–1596.
Nugroho Adi Wahyu dan Budi Sudaryanto. 2013. Pengaruh Kinerja Layanan,
Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen Jasa Pengiriman Barang.
Diponegoro Journal of Management. Vol 2 No 3 p.1-9.
Ryu, Kisang, Heesup Han and Soocheong (Shawn) Jang. 2010. Relationships among
hedonic and utilitarian values, satisfaction and behavioral intentions in the fastcasual restaurant industry. International Journal of Contemporary Hospitality
Management Vol. 22 No. 3, p. 416-432.
Tjiptono, Fandi. 2006. Pemasaran Jasa. Andi. Yogyakarta.
TS. Kaihatu TS. 2012. Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi oleh Kualitas Layanan
dengan Brand Image Sebagai Variabel Perantara: Studi Kasus pada Konsumen
Rumah Sakit Swasta di Kota Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis.
Vol 3 No 2, h. 200-210
Oetomo, Anthony dan Kuntjoro Santoso. 2014. Fasilitas Wisata Kuliner Solo di Solo Baru.
Jurnal e-dimensi Arsitektur. Vol. II, No. 1, h. 316-320.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2008. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih
Bahasa: Damos Sihombing, MBA dan Peter Rem Yossi Pasla, Erlangga. Jakarta.
Putro, Shandy Widjoyo, Hatane Semuel, Ritzky Karina M.R. Brahmana. 2014. Pengaruh
Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
Konsumen Restoran Happy Garden Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.2,
No. 1, h. 1-9.

Riset Fair 2017

Sari, Sinta Puspita. 2014. Faktor Utilitarian dan Hedonis terhadap Loyalitas Melalui
Kepuasan Pelanggan Pada Hotel Ibis. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 3 No. 6,
h. 1-15.
Schiffman dan Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. Index. Jakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis).
Salemba Empat. Jakarta.
Subagio, H. 2011. Pengaruh Atribut Supermarket terhadap Motif Belanja HedonikMotif
Belanja Utilitarian dan Loyalitas Konsumen. Jurnal ManajemenPemasaran, Vol 6 (1),
April: 8-21.
Yistiani, Ni Nyoman Manik, Ni Nyoman Kerti Yasa dan I G. A. Ketut Gede Suasana. 2012.
Pengaruh Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel terhadapNilai Hedonik dan
Pembelian Impulsif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza di Denpasar.
Tesis. Program Pascasarjana UniversitasUdayana Denpasar. Jurnal Manajemen,
Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6 No. 2, h. 139-149.

Riset Fair 2017

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45