PENGARUH NILAI HEDONIS, NILAI UTILITARIAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN NIAT BERPERILAKU (Survei Pada Konsumen Timlo Sastro Solo)
PENGARUH NILAI HEDONIS, NILAI UTILITARIAN DAN NILAI PELANGGAN
TERHADAP KEPUASAN DAN NIAT BERPERILAKU
(Survei Pada Konsumen Timlo Sastro Solo)
Oleh:
Lamidi1) dan MD Rahadhini2)
1,2)
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: 1)lamidi71@gmail.com
2)m_rahadhini@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh nilai hedonis, nilai utilitarian, dan nilai
pelanggan terhadap kepuasan dan niat berperilaku. Data diperoleh melalui survei dengan
memberikan kuesioner kepada responden. Penelitian menggunakan nonprobability
sampling, populasi penelitian adalah seluruh konsumen Timlo Sastro Solo. Sampel
sebanyak 110 responden dengan teknik convenience sampling, yaitu konsumen yang
sedang melakukan pembelian di Timlo Sastro Solo. Analisis data menggunakan SEM
dengan program Amos, untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang
dihipotesiskan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai hedonis, nilai utilitarian
dan nilai pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan; dan juga berpengaruh
signifikan terhadap niat berperilaku melalui kepuasan. Implikasi penelitian hendaknya
Timlo Sastro Solo menjaga kualitas rasa makanan, memberikan layanan yang cepat,
menjaga kebersihan, dan mengatur tata letak untuk meningkatkan nilai pelanggan
terhadap restoran sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan konsumen
melakukan pembelian ulang serta merekomendasikan pada yang lain.
Kata kunci: nilai hedonis dan utilitarian, nilai pelanggan, kepuasan, dan niat berperilaku
Abstract
This study aims to examine the effect of hedonic value, utilitarian value, and
customer value on satisfaction and behavioral intention. Data were obtained through
survey by giving questionnaires to respondents. Research using nonprobability sampling,
research population is all consumer of Timlo Sastro Solo. The sample is 110 respondents
with convenience sampling, that is consumers who are making a purchase in Timlo Sastro
Solo. Data analysis using SEM with Amos program, to explain the relationship between
hypothesized variables. The findings of research show that hedonic value, utilitarian
value and customer value have significant effect on satisfaction; and also have a
significant effect on behavioral intention through satisfaction. The implications should
Riset Fair 2017
Timlo Sastro Solo maintain the quality of food taste, provide prompt service, maintain
cleanliness, and arrange the layout to increase customer value to the restaurant so as to
increase consumer satisfaction and consumer re-purchase and recommend to others.
Keywords: hedonic and utilitarian value, customer value, satisfaction, behavioral
intention
melakukan pembelian ulang di masa
PENDAHULUAN
Wisata kuliner menjadi suatu
yang akan datang (Putro, Samuel dan
ketika
Brahmana, 2014). Kepuasan dipengaruhi
mengunjungi suatu daerah, karena suatu
oleh berbagai factor, dan salah satu
daerah memiliki variasi makanan yang
faktor
berbeda.
kepuasan konsumen, yaitu nilai (value).
keharusan
bagi
wisatawan
Fasilitas
wisata
kuliner,
makanan
beranekaragam
kepada
masyarakat,
dan
dapat
Konsumen
memiliki fungsi sebagai wadah untuk
memperkenalkan
yang
hedonik
mempengaruhi
menikmati
pada
saat
nilai
mengkonsumsi
produk; pengalaman dan mengkonsumsi
memberikan kemudahan bagi wisatawan
produk
yang minim informasi dan memiliki
fantasi, kesenangan, dan panca indera
waku
yang mempengaruhi emosi seseorang.
terbatas
untuk
mencicipi
berkaitan
dengan
adalah
perasaan,
keseluruhan
banyaknya kuliner di daerah tertentu
Hedonic
(Oetomo dan Santoso, 2014). Munculnya
evaluasi
berbagai
tersebut
dilandasi pada pemenuhan kesenangan
menyebabkan persaingan dalam meraih
(Yistiani, Yasa dan Suasana, 2012). Nilai
konsumen.
hedonis didasari motivasi pembelian
tempat
kuliner
Persaingan
pelayanan,
jenis
pada
makanan,
harga,
dan
dari
value
seorang
dalam
diri
konsumen
konsumen
yang
karena
persaingan akan hal itu ada supaya
menyukainya, didorong keinginan untuk
konsumen dapat merasakan kepuasan;
mencapai
sehingga
untuk
kebebasan, khayalan, serta pelarian diri
datang kembali pada masa yang akan
dari masalah. Penggunaan produk atau
datang. Konsumen yang puas terhadap
jasa dapat menciptakan rasa fantasi,
produk,
menghasilkan
konsumen
akan
Riset Fair 2017
setia
bersedia
sehingga
akan
suatu
bentuk
perasaan
kesenangan,
berdasarkan
indera, dan menghasilkan rangsangan
dan nilai utilitarian memiliki pengaruh
emosional untuk memuaskan diri (Kang
positif dan signifikan terhadap kepuasan
dan
dan keinginan membeli, serta niat beli
Poaps,
2010;
Bagyarta
dan
ulang. Nilai pelanggan (customer value)
Dharmayanti, 2014).
Manfaat yang diberikan produk
(utilitarian
value)
pertimbangan
menjadi
kepuasan dan niat berperilaku, oleh
pembelian
karena itu penelitian ini memasukkan
juga
dalam
belum diungkap dalam mempengaruhi
konsumen. Perilaku konsumen yang
nilai
berorientasi pada utilitarian value akan
(customer
memilih produk dengan alasan yang
perbedaan
rasional (Hanzae dan Rezaeyeh, 2013).
pelanggan dan yang diberikan untuk
Menurut Kim (2006), utilitarian value
berbagai kemungkinan pilihan. Customer
memiliki dua dimensi, yaitu efisiensi
value
(efficiency) dan prestasi (achievement).
adanya faktor norma dalam keluarga,
Efficiency adalah kebutuhan konsumen
lingkungan, tujuan hidup, cita-cita, dan
dalam penghematan waktu dan sumber
lain sebagainya (Widiarso, 2011).
dana,
sedangkan
achievement
pelanggan.
Nilai
didasarkan
value)
antara
menjadi
yang
didapatkan
karena
adalah
TINJAUAN PUSTAKA
ditemukannya
1.
yang
pada
berbeda-beda
pencapaian tujuan pembelian dengan
produk
pelanggan
telah
Nilai hedonis (hedonic value)
direncanakan sebelumnya.
Nilai pelanggan (customer value)
Nilai
hedonis
didasari
suatu
motivasi pembelian dari dalam diri
merupakan selisih antara evaluasi calon
konsumen
pelanggan pada semua manfaat dan
menyukainya, didorong keinginan untuk
semua biaya tawaran tertentu dengan
mencapai
alternatif lain yang dipikirkan (Kotler
kebebasan, khayalan, serta pelarian diri
dan Keller, 2009). Temuan penelitian
dari
Nejati dan Moghaddam, 2013; Irani dan
menunjuk pada kebutuhan konsumen
Hanzaee, 2011; Hanzaee dan Rezaeyeh,
dalam
menggunakan
suatu
produk
2013; Shintaro, 2009, Ryu, Han dan Jang,
untuk
menciptakan
rasa
fantasi,
2010 menyatakan bahwa nilai hedonis
menghasilkan
Riset Fair 2017
karena
suatu
masalah.
konsumen
bentuk
kesenangan,
Konsumsi
perasaan
hedonis
berdasarkan
indera, dan menghasilkan rangsangan
permasalahan
emosional untuk memuaskan diri. Nilai
sarana untuk melupakan masalah-
hedonis
masalah yang sedang dihadapi.
terkait
dengan
pemenuhan
kesenangan atau aspek estetis dari suatu
d.
yang
buruk,
dan
Idea shopping, konsumen berbelanja
produk (Blythe, 2005). Nilai hedonis
untuk mengikuti tren fashion yang
merupakan
baru dan untuk melihat produk atau
stimuli
yang
menseleksi
sesuatu yang baru.
kualitas lingkungan belanja dari sisi
kenikmatan (enjoyment) yang dirasakan,
e.
Role shopping, konsumen lebih suka
rasa tertarik akibat pandangan mata
berbelanja
(visual appeal) dan rasa lega (escapism)
daripada
(Subagio, 2011).
sehingga konsumen merasa bahwa
tingkat
konsumen,
yaitu:
hedonis
hal
seorang
adventure,
f.
Adventure
shopping,
berbelanja
b.
sendiri
menyenangkan
untuk
Value
konsumen
shopping,
bahwa
berbelanja
konsumen
merupakan suatu permainan saat
adanya
terjadi tawar-menawar harga, atau
karena
pengalaman dan dengan berbelanja
saat
konsumen serasa memiliki dunianya
belanja yang menawarkan diskon,
sendiri.
obralan, atau harga yang murah.
Social
konsumen
shopping,
beranggapan
c.
yang
menganggap
(Kim, 2006)
a.
dirinya
lain
dilakukan.
social,
gratification, idea, role, dan value shopping:
untuk
orang
berbelanja untuk orang lain adalah
Terdapat enam dimensi untuk
mengukur
untuk
bahwa
2.
mencari
tempat
Nilai utilitarian (utilitarian value)
Nilai utilitarian merupakan suatu
kenikmatan
tercipta
konsumen
bentuk
sikap
konsumen
dimana
dalam
berbelanja
akan
ketika
konsumen
menghabiskan
konsumen berbelanja dengan melakukan
waktu bersama dengan keluarga
pembelian ataupun tidak melakukan
atau teman.
pembelian
produk
yang
sudah
berbelanja
ditentukan sesuai dengan kebutuhan
alternatif
atau secara rasional (Sari, 2014). Persepsi
untuk mengurangi stres, mengatasi
nilai utilitarian bergantung pada sesuatu
Gratification
merupakan
Riset Fair 2017
shopping,
salah
satu
yang dapat dicapai oleh konsumen dari
pencapaian
kegiatan
berupa ditemukannya produk yang telah
konsumsi
tersebut.
Nilai
tujuan
berbelanja
yang
utilitarian adalah penilaian konsumen
direncanakan sebelumnya (Kim, 2006).
mengenai atribut fungsi dari suatu
3.
Nilai pelanggan (customer value)
Nilai pelanggan adalah evaluasi
produk (Blythe, 2005). Nilai utilitarian
adalah dorongan dalam diri seseorang
menyeluruh
untuk
dalam
produk yang didasari oleh persepsi
mendapatkan produk yang berkualitas,
konsumen terhadap sejumlah manfaat
dan juga efisien dalam waktu dan tenaga
yang
(Subagio, 2011).
dengan pengorbanan yang dilakukan
mengevaluasi
motif
Ailawadi, Lehmann dan Neslin
dari
akan
(Krisno
kegunaan
diterima
dan
dibandingkan
Samuel,
2013).
pelanggan
meliputi saving, quality, dan convenience
terhadap
benefits. Sejumlah manfaat ini membantu
mempertimbangkan
konsumen memperoleh kegunaan yang
mengembangkan
optimal dari produk yang dibelinya.
sesuai dengan apa yang diharapkan
Namun demikian, kepuasan pelanggan
pelanggan
adalah
pelanggan sebagai penilaian keseluruhan
utama
dalam
nilai
persepsi
Nilai
(2001) menyatakan manfaat utilitarian
faktor
yaitu
suatu
dimana
pelanggan
perusahaan
nilai
produk
(Gaffar,
sehingga
2008).
konsumen
tingkat loyalitas. Kepuasan konsumen
produk
sebagai respon konsumen pada waktu
terhadap apa yang diterima dan apa
tertentu setelah konsumen menyukai
yang diberikan. Terdapat empat dimensi
manfaat
Moghaddam,
berdasarkan
sebuah
persepsinya
(Nejati
dan
nilai, yaitu: (Tjiptono, 2006)
Terdapat
dua
a.
produk
2013).
utilitas
Nilai
mempengaruhi intensitas pembelian dan
dari
terhadap
dalam
Emotional value, utilitas yang berasal
dimensi nilai utilitarian yaitu efisiensi
dari perasaan atau afektif/emosi
(efficiency) dan prestasi (achievement).
positif
Efficiency diartikan sebagai kebutuhan
mengkonsumsi produk.
konsumen dalam penghematan waktu
(time)
dan
Achievement
Riset Fair 2017
sumber
dana (resources).
diartikan
sebagai
b.
yang
ditimbulkan
dari
Social value, utilitas yang didapat
dari
kemampuan
produk
untuk
meningkatkan
konsep
diri-sosial
dirasakan
konsumen.
c.
d.
4.
penampilan, kinerja suatu produk yang
Quality/performance
value,
yang
dari
utilitas
dengan
konsumen
keinginan,
dibandingkan
kebutuhan,
dan
persepsi
harapan terhadap produk. Kepuasan
terhadap kinerja yang diharapkan
sangat dipengaruhi oleh persepsi dan
dari suatu produk atau jasa.
harapan konsumen terhadap produk.
diperoleh
utilitas yang
Price/value of money,
Adapun
faktor-faktor
yang
didapat dari produk karena reduksi
mempengaruhi
biaya jangka pendek dan biaya
pelayanan,
jangka panjang.
pendidikan karyawan, dan penanganan
Kepuasan (satisfaction)
keluhan
Kepuasan pelanggan adalah hasil
kepuasan
peralatan
konsumen
atau
adalah
fasilitas,
yang
efektif
(Tjiptono, 2006).
yang
Terdapat beberapa metode yang
mengalami kinerja sebuah perusahaan
dapat untuk mengukur dan memantau
yang sesuai dengan harapannya (Kotler,
kepuasan
2008). Pelanggan yang puas cenderung
Tjiptono (2006)
tetap
a.
yang
dirasakan
loyal,
oleh
pembeli
membeli
lebih
banyak,
pelanggan,
antara
lain:
Sistem keluhan dan saran
kurang peka terhadap perubahan harga.
Perusahaan
Kepuasan
tanggapan
kesempatan pada pelanggan untuk
konsumen atas terpenuhinya kebutuhan,
menyampaikan saran, pendapat dan
yang berarti bahwa penilaian konsumen
keluhan. Media yang digunakan
atas
meliputi:
merupakan
produk
memberikan
tingkat
perlu
kotak
memberikan
saran
yang
kenyamanan terkait dengan pemenuhan
diletakkan di tempat strategis, kartu
kebutuhan,
pemenuhan
komentar yang dapat diisi langsung
kebutuhan yang tidak sesuai harapan
atau yang dapat dikirim via pos,
atau pemenuhan yang melebihi harapan
menyediakan
(Barnes, 2003).
khusus.
termasuk
Kepuasan merupakan tanggapan
b.
saluran
telepon
Survei kepuasan pelanggan
perilaku, berupa evaluasi atau penilaian
Melalui survei, perusahaan akan
purnabeli
memperoleh tanggapan dan umpan
Riset Fair 2017
konsumen
terhadap
balik
c.
d.
5.
secara
langsung
dan
memberitahukan
orang
lain
tentang
memberikan tanda (signal) positif
pengalamannya dengan sebuah produk,
bahwa
membeli sebuah produk tertentu, atau
perusahaan
menaruh
perhatian terhadap pelayanannya.
membuang produk dengan cara tertentu
Ghost shopping
(Mowen
Metode ini dilakukan dengan cara
berperilaku (behavioral intention) adalah
mempekerjakan
beberapa
frekuensi
(ghost
untuk
orang
dan
Minor,
2012).
pembelian
atau
Niat
proporsi
berperan
pembelian total dari pembeli yang setia
sebagai pelanggan atau pembeli
terhadap merek tertentu (Schiffman dan
potensial produk perusahaan dan
Kanuk, 2010). Terdapat empat dimensi
pesaing. Kemudian ghost shopper
untuk niat perilaku, yaitu: word of mouth,
menyampaikan
sensitivitas
shopper)
kekuatan
dan
harga,
pembelian
kelemahan produk perusahaan dan
(repeat
pesaing berdasarkan
pelanggan (Parasuraman, Zeithaml, dan
pengalaman
dan
ulang
purchasing)
mereka dalam pembelian produk
Berry,
tersebut.
merupakan indikasi dari seseorang yang
Cost customer analysis
bersedia
Metode ini sedikit unik, perusahaan
menanamkan
berusaha
perusahaan
menghubungi
para
2006).
Niat
loyalitas
untuk
berperilaku
mencoba
kepercayaaan
sehingga
dan
terhadap
menimbulkan
pelanggannya yang telah berhenti
kepuasan tersendiri. Niat berperilaku
membeli atau yang telah beralih
adalah
pemasok.
menghubungkan diri dengan tindakan
Niat
Berperilaku
(behavioral
intention)
Niat
suatu
proporsi
yang akan datang (Olson dan Peter,
2008).
berperilaku
sebagai
Hipotesis
yang
dikembangkan
keinginan konsumen untuk berperilaku
dalam penelitian ini adalah:
cara tertentu dalam rangka memiliki,
H1 : Nilai
membuang dan menggunakan produk.
Konsumen dapat membentuk keinginan
untuk
Riset Fair 2017
yang
mencari
informasi,
hedonis
berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
H2 : Nilai
utilitarian
berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
H3 : Nilai
H4 :
pelanggan
berpengaruh
hedonis
berpengaruh
karena jumlah populasi tidak diketahui.
niat
berperilaku
Sampel dalam penelitian ini adalah
konsumen Timlo Sastro Solo sebanyak
Nilai
utilitarian
niat
berpengaruh
110 orang dengan teknik convenience
berperilaku
sampling, dimana pada saat konsumen
sedang melakukan pembelian di Timlo
konsumen.
Nilai
pelanggan
terhadap
niat
berpengaruh
berperilaku
Sastro Solo.
Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini
konsumen.
H7 : Kepuasan berpengaruh terhadap
H 9:
Penelitian
Nilai
terhadap
H 8:
Solo.
menggunakan nonprobability sampling,
konsumen.
H6 :
Sastro
terhadap kepuasan konsumen.
terhadap
H5 :
Timlo
menggunakan
niat berperilaku konsumen.
diperoleh
Nilai
langsung;
hedonis
berpengaruh
dari
dan
terhadap niat berperilaku melalui
didapat
kepuasan konsumen.
Pengumpulan
Nilai
utilitarian
berpengaruh
data
dari
kuesioner.
primer
yang
responden
secara
data sekunder
yang
literatur
dan
data
Kuesioner
menggunakan
adalah
pertanyaan
kepuasan konsumen.
sebelumnya dan alternatif jawaban yang
pelanggan
berpengaruh
didefinisikan
telah
daftar
terhadap niat berperilaku melalui
H10: Nilai
yang
internet.
dengan
Instrumen
dirumuskan
jelas
(Sekaran,
terhadap niat berperilaku melalui
2006).
penelitian
diukur
kepuasan konsumen.
dengan skala likert, menggunakan 5
(lima) poin dari sangat tidak setuju
METODE PENELITIAN
sampai dengan sangat setuju. Metode
Populasi dan Sampel
analisis data menggunakan Structural
Populasi
adalah
sekumpulan
Equation Modelling (SEM) program Amos.
individu, peristiwa, atau hal-hal yang
Pengujian
menarik
Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan
lainya
yang
ingin
diteliti
(Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah konsumen
Riset Fair 2017
pengujian
validitas
reliabilitas
digunakan
menggunakan
Cronbach`s Alpha. Dalam analisis SEM
Riset Fair 2017
harus dipenuhi asumsi sebagai berikut:
Tabel 1. Goodness of Fit Index
No
Goodness Of Fix Index
Cut Of Value
1
Chi-Square
Diharapkan Kecil
2
Signifikansi
≥ 0,05
3
RMSEA
≤ 0,08
4
GFI
≥ 0,90
5
AGFI
≤ 0,90
6
CMIN/ DF
≤ 2,00
7
TLI
≥ 0,95
8
CFI
≥ 0,94
Sumber: Ferdinand (2014)
Definisi
operasional
variabel
pada alasan yang rasional. Indikator
yang
digunakan adalah:
yang
1.
Nilai hedonis
penelitian Hanzae dan Rezaeyeh
Nilai hedonis adalah keseluruhan
(2013), yang terdiri dari: harga
evaluasi konsumen yang dilandasi
makanan wajar, makanannya lezat,
pada
kesenangan.
porsi makanan cukup, ada berbagai
Indikator yang digunakan mengacu
pilihan menu, dan pilihan pada
pada
makanan sehat.
pemenuhan
penelitian
Hanzae
dan
Rezaeyeh (2013), yang terdiri dari:
2.
3.
digunakan
mengacu
pada
Nilai Pelanggan
memiliki perasaan yang baik, sangat
Nilai pelanggan adalah hasil dari
menyenangkan, pengalaman yang
perbandingan
berharga, merasakan kegembiraan,
keseluruhan
dan menyukai tempatnya yang lebih
konsumen
baik meskipun harga lebih tinggi
yang dikeluarkan oleh konsumen.
daripada yang lain.
Indikator
Nilai Utilitarian
berdasarkan penelitian Jang (2015),
Nilai utilitarian adalah pemilihan
terdiri dari: kualitas baik, citarasa
produk
enak,
yang
dilakukan
oleh
konsumen secara efisien berdasar
Riset Fair 2017
antara
yang
dengan
harga
yang
cukup
manfaat
dirasakan
pengorbanan
digunakan
ekonomis,
memiliki reputasi yang baik.
4.
mengecewakan, suasana hati yang
Kepuasan
Kepuasan
adalah
konsumen
atas
kebutuhan
yang
gembira, dan merasa nyaman.
tanggapan
5.
terpenuhinya
berarti
Niat Berperilaku
Niat berperilaku adalah indikasi dari
bahwa
penilaian konsumen atas produk
seseorang
memberikan tingkat kenyamanan
mencoba
yang terkait dengan pemenuhan
kepercayaaan pelanggan terhadap
kebutuhan, termasuk pemenuhan
perusahaan sehingga menimbulkan
kebutuhan
sesuai
kepuasan tersendiri. Indikator yang
yang
digunakan mengacu pada penelitian
Indikator
Hanzae dan Rezaeyeh (2013) terdiri
harapan
yang
atau
melebihi
tidak
pemenuhan
harapan.
yang
bersedia
dan
untuk
menanamkan
kepuasan mengacu pada penelitian
dari:
Hanzae dan Rezaeyeh (2013) terdiri
merekomendasikan pada yang lain,
dari:
sering mengunjungi, dan mengajak
sangat
senang,
tidak
ingin
orang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tabel 2. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Pria
56
50,9
Wanita
54
49,1
Total
110
100
Usia
< 30 tahun
25
22,7
31 – 40 tahun
53
48,2
> 40 tahun
32
29,1
Total
Pendidikan
Riset Fair 2017
110
100
kembali,
SMP
7
6,4
SMA
35
31,8
Akademi
34
30,9
PT
34
30,9
Total
110
100
Pekerjaan
Pelajar/mahasiswa
11
10,0
TNI/Polri
14
12,7
PNS
31
28,1
Wiraswasta
54
49,1
Total
110
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Uji Instrumen Penelitian
menunjukkan bahwa seluruh variabel
Pengujian validitas menggunakan
penelitian (nilai hedonis, nilai utilitarian,
confirmatory factor analysis (CFA). Hasil
nilai pelanggan, kepuasan konsumen
pengujian menunjukkan nilai estimate >
dan
0,50;
penelitian
reliabel, karena mempunyai cronbach`s
layak digunakan dan pengujian dapat
alpha > 0,60 yang tersaji pada tabel
dilanjutkan.
berikut:
sehingga
instrumen
Pengujian
reliabilitas
niat
berperilaku)
dinyatakan
menggunakan cronbach`s alpha. Hasil
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach`s Alpha
Nilai Hedonis
0,717
Nilai Utilitarian
0,872
Nilai Pelanggan
0,624
Kepuasan Konsumen
0,674
Niat Berperilaku
0,766
Sumber: Data primer diolah, 2017
Pengujian Goodness of Fit
Pengujian Goodness of Fit digunakan
untuk melihat apakah model sudah
Riset Fair 2017
memenuhi
asumsi
yang disyaratkan
GFI ditunjukkan dalam tabel:
untuk dianalisis dengan SEM. Hasil uji
Tabel 4. Hasil Uji Goodness Of Fit Index
GFI Index
Hasil Uji
Cut-Off Value
Evaluasi
Model
Chi-Square
χ2 mendekati nol
233,629 -
Probabilitas
≥ 0,05
0,063 Good fit
GFI
≥ 0,90
0,849 Marjinal
AGFI
≥ 0,90
0,812 Marjinal
TLI
≥ 0,95
0,945 Good fit
CFI
≥ 0,95
0,952 Good fit
RMSEA
≥ 0,08
0,038 Good fit
CMIN/DF
≤ 2,0
1,157 Good fit
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Model struktural menunjukkan
Pengujian
hipotesis
nilai chi-square pada full model sebesar
menggunakan SEM dengan menganalisis
233,629.
nilai regresi (regression weights analysis).
Nilai
CMIN/DF,
TLI,
CFI,
RMSEA menunjukkan bahwa model good
dengan
kriteria
hipotesis
ini
dengan
yang
menganalisis nilai critical ratio (CR) > 1,96
disyaratkan, meskipun nilai GFI, AGFI
dan nilai probability (p) < 0,05. Adapun
dalam kondisi marjinal, sehingga model
hasil
fit dan layak untuk digunakan.
dalam
fit
sesuai
Pengujian
regression
weights
tabel
Pengujian Hipotesis Penelitian
Tabel 5. Hasil Regression Weights
Estimate
S.E.
C.R.
p
Label
KP
1,96
ini Timlo Sastro Solo diharapkan
dan nilai p 0,016 < 0,05 sehingga
memberikan
hipotesis
Hasil
konsumen
mendukung
makanan,
yaitu
dengan
cara
penelitian Christianto (2012) yang
konsumen
tidak
terlalu
lama
menunjukkan
menuggu dan merasa nyaman saat
terhadap
niat
6
penelitian
Riset Fair 2017
terbukti.
ini
bahwa
nilai
kemudahan
dalam
bagi
memesan
4.
menunggu. Dengan meminimalisasi
terhadap niat berperilaku melalui
perasaan menunggu atau bosan,
kepuasan konsumen.
maka
Besarnya pengaruh masing-masing
konsumen
akan
lebih
terpuaskan baik dari segi makanan,
variabel
waktu dan sesuai dengan biaya yang
(standardized direct effect) maupun
dikeluarkan.
tidak langsung (standardized indirect
Nilai hedonis, nilai utilitarian, dan
effect)
nilai
(standardized total effect) dijelaskan
pelanggan
berpengaruh
laten
serta
secara
langsung
pengaruh
total
berikut:
Tabel 6. Standardized Direct Effect-Estimates
NP
NU
NH
KP
NB
KP
.394
.278
.292
.000
.000
NB
.376
.215
.294
.398
.000
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Pengaruh
hedonis
nilai
Pengaruh langsung nilai hedonis
kepuasan
terhadap niat berperilaku sebesar
0,294; pengaruh langsung nilai
langsung
terhadap
konsumen
sebesar
0,292;
pengaruh
langsung
nilai
utilitarian
terhadap
konsumen
sebesar
pengaruh
pelanggan
konsumen
utilitarian
kepuasan
0,278
langsung
terhadap
sebesar
terhadap
berperilaku sebesar 0,215; dan
dan
pengaruh
nilai
pelanggan
kepuasan
langsung
terhadap
berperilaku adalah 0,376.
0,394.
Tabel 7. Standardized Indirect Effect-Estimates
NP
NU
NH
KP
NB
KP
.000
.000
.000
.000
.000
NB
.157
.111
.116
.000
.000
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Riset Fair 2017
niat
nilai
niat
langsung nilai hedonis terhadap
Tabel menunjukkan bahwa
tidak
ada
langsung
pengaruh
nilai
niat berperilaku sebesar (0,116),
tidak
hedonis,
nilai
nilai
utilitarian
terhadap
niat
utilitaran dan nilai pelanggan
berperilaku sebesar (0,111) dan
terhadap kepuasan konsumen,
nilai pelanggan terhadap niat
sedangkan
berperilaku sebesar (0,157).
pengaruh
tidak
Tabel 8. Standardized Total Effect-Estimates
NP
NU
NH
KP
NB
KP
.394
.278
.292
.000
.000
NB
.532
.326
.410
.398
.000
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel ini menunjukkan bahwa
pengaruh
total
nilai
terhadap
kepuasan
hedonis
konsumen
utilitarian
dan
nilai
pelanggan
terhadap niat berperilaku melalui
kepuasan
konsumen,
sehingga
dengan
hipotesis 8, 9, 10 terbukti. Hasil
nilai
penelitian ini mendukung penelitian
utilitarian terhadap niat berperilaku
Ryu, Han dan Jang (2010) bahwa
sebesar
dengan
nilai hedonis dan nilai utilitarian
pengaruh langsungnya) dan nilai
berpengaruh terhadap kepuasan dan
pelanggan
niat beli ulang.
sebesar
0,292
pengaruh
konsumen
(sama
langsungnya),
0,326
(sama
terhadap
0,394
kepuasan
(sama
dengan
Implikasi penelitian ini Timlo
pengaruh langsungnya); sedangkan
Sastro
pengaruh
hedonis
mengupayakan citra restoran yang
terhadap niat berperilaku sebesar
baik, rapi, higienis, memberikan
0,410; nilai utilitarian terhadap niat
alternatif
menu
baru,
berperilaku sebesar 0,326 dan nilai
ruangan
yang
menarik,
dan
pelanggan terhadap niat berperilaku
memberikan
nyaman
bagi
sebesar
ini
konsumen sehingga tertarik untuk
terdapat
mengunjungi restoran pada masa
total
0,532.
menunjukkan
pengaruh
Riset Fair 2017
nilai
nilai
Temuan
bahwa
hedonis,
nilai
Solo
diharapkan
rasa
terus
penataan
mendatang. Karyawan yang ramah
dan profesional dalam memberikan
perlu
pelayanan, juga membuat konsumen
konsumen dengan cara memberikan
merasa
layanan
nyaman.
Hal
berpengaruh
ini
terhadap
memperhatikan
yang
kenyamanan
membuat
konsumen
senang dan merasa bahwa membeli
untuk
produk di Timlo Sastro adalah pilihan
melakukan pembelian ulang dan
yang tepat. Semakin tinggi nilai yang
merekomendasikan pada orang lain.
diperoleh, maka semakin positif nilai
kecenderungan
konsumen
pelanggan terhadap produk yang dibeli,
sehingga
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini
Timlo
Sastro
Solo
perlu
menjaga kebersihan, mengatur lay out,
nilai hedonis, nilai utilitarian dan nilai
memperbaiki
pelanggan merupakan hal yang penting
supaya konsumen merasa terpuaskan.
dalam
Kepuasan memediasi pengaruh nilai
mendorong
konsumen.
Nilai
niat
berperilaku
hedonis
didasari
hedonis,
desain
nilai
ruang
utilitarian,
makan
dan
nilai
sebagai motivasi pembelian yang timbul
pelanggan terhadap niat berperilaku.
dari
Timlo Sastro Solo hendaknya menjaga
dalam
konsumen
diri
konsumen
menyukainya,
karena
didorong
kualitas
rasa
makanan,
memberikan
keinginan untuk mencapai suatu bentuk
layanan yang cepat, menjaga kebersihan,
kesenangan, sehingga Timlo Sastro Solo
dan
perlu menjaga kualitas rasa makanan
meningkatkan nilai pelanggan terhadap
supaya
puas.
restoran sehingga dapat meningkatkan
pada
kepuasan
konsumen
Konsumen
yang
merasa
berorientasi
mengatur
tata
konsumen
letak
dan
pembelian
untuk
konsumen
utilitarian value akan memilih produk
melakukan
ulang
secara efisien berdasar pada alasan yang
merekomendasikan pada yang lain.
serta
rasional, sehingga Timlo Sastro Solo
DAFTAR PUSTAKA
Ailawadi KL, Lehmann DR, Neslin SA. 2001. Market Response to A Major Policy Change
in the Marketing Mix: Learning from Procter & Gamble’s Value Pricing Strategy.
Journal Marketing 65(1): 44-61.
Riset Fair 2017
Babin. 1994. Work and or Fun: Measuring Hedonic and Utilitarian Shopping Value.
Journal of Consumer Research , Vol 20, p. 91-10.
Bagyarta, Samsi Dimastita dan Diah Dharmayanti. 2014. Pengaruh Hedonic dan
Utilitarian Value terhadap Repurchase Intention Pada Industri Pusat Kebugaran
Kelas Menengah Atas di Sidoarjo. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol 2 No 1, h.
132-145.
Barnes, James G. 2003. Secrets Of Customer Relationship Management. Andi. Yogyakarta.
Blythe, J. 2005. Essentials of Marketing. Pearson Education Limited. England.
Cramer L, Antonide G. 2011. Endowment Effects for Hedonic and Utilitarian Food
Products. Journal Food Quality and Preference. Vol. 22: 3-10.
Christianto, Sova Adi. 2012. Pengaruh Service Quality, Food Quality dan Perceived Value
pada Behavioural Intention yang Dimediasi oleh Customer Satisfaction (Studi pada
Restoran Ayam-Ayam Resto Klodran). Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Ferdinand, A. 2014. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam, 2011.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, J .F. et al, .2010. Multivariate Data Analysis with Readings, McMillan. Publishing. New
York.
Hanzae, K.H., dan Rezaeyeh, S.P. 2013. Investigation of The Effects of HedonicValue and
Utilitarian Value on Customer Satisfaction and Behavioural Intentions. African
Journal of Business Management, 7 (11), 818-825.
Jang, Yisak. 2015. Perceived Value Of Fast-Food Restaurant Franchises in The USA.
Thesis. Master of Science in Hospitality Management. Florida International
University.
Kartika, Gilang Widya. 2012. Analisis Pengaruh Hedonic Value dan Utilitarian Value
Terhadap Kepuasan Konsumen, dan Behavioral Intentions, Pada Industri FastCasual Restaurant Studi Pada Restoran Social House. Tesis. Tidak dipublikasikan:
Universitas Indonesia.
Kang, Jiyun dan Poaps, Haesun Park. 2010. Hedonic and Utilitarian Shopping
Motivations of Fashion Leadership. Journal of Fashion Marketing and Management: An
International Journal Vol. 14 Issue 2, p.312 – 328.
Riset Fair 2017
Kim, H.S. 2006. Using Hedonic and Utilitarian Shopping Motivations to Profile Inner City
Consumers. Journal of Shopping Center Research, 13 (1), p. 57-79.
Kotler, Philip. 2008. Manajamen Pemasaran. Indeks. Jakarta.
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa oleh
Benyamin Molan. Indeks. Jakarta.
Kotler dan Armstrong. 2010. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Krisno dan Samuel. 2013. Pengaruh Persepsi Kualitas Perceived Sacrifie and Perceived
Value Terhadap Customer Satisfaction Di Informa Innovative Furnishing Pakuwon.
Jurnal Manajemen Petra. Vol 1, h. 1-12.
Mowen, J C. dan Michael Minor. 2012. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta.
Nejati M, Moghaddam PP. 2013. The Effect of Hedonic and Utilitarian Values on
Satisfaction and Behavioural Intentions for Dining in Fast-Casual Restaurants in
Iran. British Food Journal. Vol 115(11), p. 1583–1596.
Nugroho Adi Wahyu dan Budi Sudaryanto. 2013. Pengaruh Kinerja Layanan,
Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen Jasa Pengiriman Barang.
Diponegoro Journal of Management. Vol 2 No 3 p.1-9.
Ryu, Kisang, Heesup Han and Soocheong (Shawn) Jang. 2010. Relationships among
hedonic and utilitarian values, satisfaction and behavioral intentions in the fastcasual restaurant industry. International Journal of Contemporary Hospitality
Management Vol. 22 No. 3, p. 416-432.
Tjiptono, Fandi. 2006. Pemasaran Jasa. Andi. Yogyakarta.
TS. Kaihatu TS. 2012. Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi oleh Kualitas Layanan
dengan Brand Image Sebagai Variabel Perantara: Studi Kasus pada Konsumen
Rumah Sakit Swasta di Kota Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis.
Vol 3 No 2, h. 200-210
Oetomo, Anthony dan Kuntjoro Santoso. 2014. Fasilitas Wisata Kuliner Solo di Solo Baru.
Jurnal e-dimensi Arsitektur. Vol. II, No. 1, h. 316-320.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2008. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih
Bahasa: Damos Sihombing, MBA dan Peter Rem Yossi Pasla, Erlangga. Jakarta.
Putro, Shandy Widjoyo, Hatane Semuel, Ritzky Karina M.R. Brahmana. 2014. Pengaruh
Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
Konsumen Restoran Happy Garden Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.2,
No. 1, h. 1-9.
Riset Fair 2017
Sari, Sinta Puspita. 2014. Faktor Utilitarian dan Hedonis terhadap Loyalitas Melalui
Kepuasan Pelanggan Pada Hotel Ibis. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 3 No. 6,
h. 1-15.
Schiffman dan Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. Index. Jakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis).
Salemba Empat. Jakarta.
Subagio, H. 2011. Pengaruh Atribut Supermarket terhadap Motif Belanja HedonikMotif
Belanja Utilitarian dan Loyalitas Konsumen. Jurnal ManajemenPemasaran, Vol 6 (1),
April: 8-21.
Yistiani, Ni Nyoman Manik, Ni Nyoman Kerti Yasa dan I G. A. Ketut Gede Suasana. 2012.
Pengaruh Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel terhadapNilai Hedonik dan
Pembelian Impulsif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza di Denpasar.
Tesis. Program Pascasarjana UniversitasUdayana Denpasar. Jurnal Manajemen,
Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6 No. 2, h. 139-149.
Riset Fair 2017
TERHADAP KEPUASAN DAN NIAT BERPERILAKU
(Survei Pada Konsumen Timlo Sastro Solo)
Oleh:
Lamidi1) dan MD Rahadhini2)
1,2)
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: 1)lamidi71@gmail.com
2)m_rahadhini@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh nilai hedonis, nilai utilitarian, dan nilai
pelanggan terhadap kepuasan dan niat berperilaku. Data diperoleh melalui survei dengan
memberikan kuesioner kepada responden. Penelitian menggunakan nonprobability
sampling, populasi penelitian adalah seluruh konsumen Timlo Sastro Solo. Sampel
sebanyak 110 responden dengan teknik convenience sampling, yaitu konsumen yang
sedang melakukan pembelian di Timlo Sastro Solo. Analisis data menggunakan SEM
dengan program Amos, untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang
dihipotesiskan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai hedonis, nilai utilitarian
dan nilai pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan; dan juga berpengaruh
signifikan terhadap niat berperilaku melalui kepuasan. Implikasi penelitian hendaknya
Timlo Sastro Solo menjaga kualitas rasa makanan, memberikan layanan yang cepat,
menjaga kebersihan, dan mengatur tata letak untuk meningkatkan nilai pelanggan
terhadap restoran sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan konsumen
melakukan pembelian ulang serta merekomendasikan pada yang lain.
Kata kunci: nilai hedonis dan utilitarian, nilai pelanggan, kepuasan, dan niat berperilaku
Abstract
This study aims to examine the effect of hedonic value, utilitarian value, and
customer value on satisfaction and behavioral intention. Data were obtained through
survey by giving questionnaires to respondents. Research using nonprobability sampling,
research population is all consumer of Timlo Sastro Solo. The sample is 110 respondents
with convenience sampling, that is consumers who are making a purchase in Timlo Sastro
Solo. Data analysis using SEM with Amos program, to explain the relationship between
hypothesized variables. The findings of research show that hedonic value, utilitarian
value and customer value have significant effect on satisfaction; and also have a
significant effect on behavioral intention through satisfaction. The implications should
Riset Fair 2017
Timlo Sastro Solo maintain the quality of food taste, provide prompt service, maintain
cleanliness, and arrange the layout to increase customer value to the restaurant so as to
increase consumer satisfaction and consumer re-purchase and recommend to others.
Keywords: hedonic and utilitarian value, customer value, satisfaction, behavioral
intention
melakukan pembelian ulang di masa
PENDAHULUAN
Wisata kuliner menjadi suatu
yang akan datang (Putro, Samuel dan
ketika
Brahmana, 2014). Kepuasan dipengaruhi
mengunjungi suatu daerah, karena suatu
oleh berbagai factor, dan salah satu
daerah memiliki variasi makanan yang
faktor
berbeda.
kepuasan konsumen, yaitu nilai (value).
keharusan
bagi
wisatawan
Fasilitas
wisata
kuliner,
makanan
beranekaragam
kepada
masyarakat,
dan
dapat
Konsumen
memiliki fungsi sebagai wadah untuk
memperkenalkan
yang
hedonik
mempengaruhi
menikmati
pada
saat
nilai
mengkonsumsi
produk; pengalaman dan mengkonsumsi
memberikan kemudahan bagi wisatawan
produk
yang minim informasi dan memiliki
fantasi, kesenangan, dan panca indera
waku
yang mempengaruhi emosi seseorang.
terbatas
untuk
mencicipi
berkaitan
dengan
adalah
perasaan,
keseluruhan
banyaknya kuliner di daerah tertentu
Hedonic
(Oetomo dan Santoso, 2014). Munculnya
evaluasi
berbagai
tersebut
dilandasi pada pemenuhan kesenangan
menyebabkan persaingan dalam meraih
(Yistiani, Yasa dan Suasana, 2012). Nilai
konsumen.
hedonis didasari motivasi pembelian
tempat
kuliner
Persaingan
pelayanan,
jenis
pada
makanan,
harga,
dan
dari
value
seorang
dalam
diri
konsumen
konsumen
yang
karena
persaingan akan hal itu ada supaya
menyukainya, didorong keinginan untuk
konsumen dapat merasakan kepuasan;
mencapai
sehingga
untuk
kebebasan, khayalan, serta pelarian diri
datang kembali pada masa yang akan
dari masalah. Penggunaan produk atau
datang. Konsumen yang puas terhadap
jasa dapat menciptakan rasa fantasi,
produk,
menghasilkan
konsumen
akan
Riset Fair 2017
setia
bersedia
sehingga
akan
suatu
bentuk
perasaan
kesenangan,
berdasarkan
indera, dan menghasilkan rangsangan
dan nilai utilitarian memiliki pengaruh
emosional untuk memuaskan diri (Kang
positif dan signifikan terhadap kepuasan
dan
dan keinginan membeli, serta niat beli
Poaps,
2010;
Bagyarta
dan
ulang. Nilai pelanggan (customer value)
Dharmayanti, 2014).
Manfaat yang diberikan produk
(utilitarian
value)
pertimbangan
menjadi
kepuasan dan niat berperilaku, oleh
pembelian
karena itu penelitian ini memasukkan
juga
dalam
belum diungkap dalam mempengaruhi
konsumen. Perilaku konsumen yang
nilai
berorientasi pada utilitarian value akan
(customer
memilih produk dengan alasan yang
perbedaan
rasional (Hanzae dan Rezaeyeh, 2013).
pelanggan dan yang diberikan untuk
Menurut Kim (2006), utilitarian value
berbagai kemungkinan pilihan. Customer
memiliki dua dimensi, yaitu efisiensi
value
(efficiency) dan prestasi (achievement).
adanya faktor norma dalam keluarga,
Efficiency adalah kebutuhan konsumen
lingkungan, tujuan hidup, cita-cita, dan
dalam penghematan waktu dan sumber
lain sebagainya (Widiarso, 2011).
dana,
sedangkan
achievement
pelanggan.
Nilai
didasarkan
value)
antara
menjadi
yang
didapatkan
karena
adalah
TINJAUAN PUSTAKA
ditemukannya
1.
yang
pada
berbeda-beda
pencapaian tujuan pembelian dengan
produk
pelanggan
telah
Nilai hedonis (hedonic value)
direncanakan sebelumnya.
Nilai pelanggan (customer value)
Nilai
hedonis
didasari
suatu
motivasi pembelian dari dalam diri
merupakan selisih antara evaluasi calon
konsumen
pelanggan pada semua manfaat dan
menyukainya, didorong keinginan untuk
semua biaya tawaran tertentu dengan
mencapai
alternatif lain yang dipikirkan (Kotler
kebebasan, khayalan, serta pelarian diri
dan Keller, 2009). Temuan penelitian
dari
Nejati dan Moghaddam, 2013; Irani dan
menunjuk pada kebutuhan konsumen
Hanzaee, 2011; Hanzaee dan Rezaeyeh,
dalam
menggunakan
suatu
produk
2013; Shintaro, 2009, Ryu, Han dan Jang,
untuk
menciptakan
rasa
fantasi,
2010 menyatakan bahwa nilai hedonis
menghasilkan
Riset Fair 2017
karena
suatu
masalah.
konsumen
bentuk
kesenangan,
Konsumsi
perasaan
hedonis
berdasarkan
indera, dan menghasilkan rangsangan
permasalahan
emosional untuk memuaskan diri. Nilai
sarana untuk melupakan masalah-
hedonis
masalah yang sedang dihadapi.
terkait
dengan
pemenuhan
kesenangan atau aspek estetis dari suatu
d.
yang
buruk,
dan
Idea shopping, konsumen berbelanja
produk (Blythe, 2005). Nilai hedonis
untuk mengikuti tren fashion yang
merupakan
baru dan untuk melihat produk atau
stimuli
yang
menseleksi
sesuatu yang baru.
kualitas lingkungan belanja dari sisi
kenikmatan (enjoyment) yang dirasakan,
e.
Role shopping, konsumen lebih suka
rasa tertarik akibat pandangan mata
berbelanja
(visual appeal) dan rasa lega (escapism)
daripada
(Subagio, 2011).
sehingga konsumen merasa bahwa
tingkat
konsumen,
yaitu:
hedonis
hal
seorang
adventure,
f.
Adventure
shopping,
berbelanja
b.
sendiri
menyenangkan
untuk
Value
konsumen
shopping,
bahwa
berbelanja
konsumen
merupakan suatu permainan saat
adanya
terjadi tawar-menawar harga, atau
karena
pengalaman dan dengan berbelanja
saat
konsumen serasa memiliki dunianya
belanja yang menawarkan diskon,
sendiri.
obralan, atau harga yang murah.
Social
konsumen
shopping,
beranggapan
c.
yang
menganggap
(Kim, 2006)
a.
dirinya
lain
dilakukan.
social,
gratification, idea, role, dan value shopping:
untuk
orang
berbelanja untuk orang lain adalah
Terdapat enam dimensi untuk
mengukur
untuk
bahwa
2.
mencari
tempat
Nilai utilitarian (utilitarian value)
Nilai utilitarian merupakan suatu
kenikmatan
tercipta
konsumen
bentuk
sikap
konsumen
dimana
dalam
berbelanja
akan
ketika
konsumen
menghabiskan
konsumen berbelanja dengan melakukan
waktu bersama dengan keluarga
pembelian ataupun tidak melakukan
atau teman.
pembelian
produk
yang
sudah
berbelanja
ditentukan sesuai dengan kebutuhan
alternatif
atau secara rasional (Sari, 2014). Persepsi
untuk mengurangi stres, mengatasi
nilai utilitarian bergantung pada sesuatu
Gratification
merupakan
Riset Fair 2017
shopping,
salah
satu
yang dapat dicapai oleh konsumen dari
pencapaian
kegiatan
berupa ditemukannya produk yang telah
konsumsi
tersebut.
Nilai
tujuan
berbelanja
yang
utilitarian adalah penilaian konsumen
direncanakan sebelumnya (Kim, 2006).
mengenai atribut fungsi dari suatu
3.
Nilai pelanggan (customer value)
Nilai pelanggan adalah evaluasi
produk (Blythe, 2005). Nilai utilitarian
adalah dorongan dalam diri seseorang
menyeluruh
untuk
dalam
produk yang didasari oleh persepsi
mendapatkan produk yang berkualitas,
konsumen terhadap sejumlah manfaat
dan juga efisien dalam waktu dan tenaga
yang
(Subagio, 2011).
dengan pengorbanan yang dilakukan
mengevaluasi
motif
Ailawadi, Lehmann dan Neslin
dari
akan
(Krisno
kegunaan
diterima
dan
dibandingkan
Samuel,
2013).
pelanggan
meliputi saving, quality, dan convenience
terhadap
benefits. Sejumlah manfaat ini membantu
mempertimbangkan
konsumen memperoleh kegunaan yang
mengembangkan
optimal dari produk yang dibelinya.
sesuai dengan apa yang diharapkan
Namun demikian, kepuasan pelanggan
pelanggan
adalah
pelanggan sebagai penilaian keseluruhan
utama
dalam
nilai
persepsi
Nilai
(2001) menyatakan manfaat utilitarian
faktor
yaitu
suatu
dimana
pelanggan
perusahaan
nilai
produk
(Gaffar,
sehingga
2008).
konsumen
tingkat loyalitas. Kepuasan konsumen
produk
sebagai respon konsumen pada waktu
terhadap apa yang diterima dan apa
tertentu setelah konsumen menyukai
yang diberikan. Terdapat empat dimensi
manfaat
Moghaddam,
berdasarkan
sebuah
persepsinya
(Nejati
dan
nilai, yaitu: (Tjiptono, 2006)
Terdapat
dua
a.
produk
2013).
utilitas
Nilai
mempengaruhi intensitas pembelian dan
dari
terhadap
dalam
Emotional value, utilitas yang berasal
dimensi nilai utilitarian yaitu efisiensi
dari perasaan atau afektif/emosi
(efficiency) dan prestasi (achievement).
positif
Efficiency diartikan sebagai kebutuhan
mengkonsumsi produk.
konsumen dalam penghematan waktu
(time)
dan
Achievement
Riset Fair 2017
sumber
dana (resources).
diartikan
sebagai
b.
yang
ditimbulkan
dari
Social value, utilitas yang didapat
dari
kemampuan
produk
untuk
meningkatkan
konsep
diri-sosial
dirasakan
konsumen.
c.
d.
4.
penampilan, kinerja suatu produk yang
Quality/performance
value,
yang
dari
utilitas
dengan
konsumen
keinginan,
dibandingkan
kebutuhan,
dan
persepsi
harapan terhadap produk. Kepuasan
terhadap kinerja yang diharapkan
sangat dipengaruhi oleh persepsi dan
dari suatu produk atau jasa.
harapan konsumen terhadap produk.
diperoleh
utilitas yang
Price/value of money,
Adapun
faktor-faktor
yang
didapat dari produk karena reduksi
mempengaruhi
biaya jangka pendek dan biaya
pelayanan,
jangka panjang.
pendidikan karyawan, dan penanganan
Kepuasan (satisfaction)
keluhan
Kepuasan pelanggan adalah hasil
kepuasan
peralatan
konsumen
atau
adalah
fasilitas,
yang
efektif
(Tjiptono, 2006).
yang
Terdapat beberapa metode yang
mengalami kinerja sebuah perusahaan
dapat untuk mengukur dan memantau
yang sesuai dengan harapannya (Kotler,
kepuasan
2008). Pelanggan yang puas cenderung
Tjiptono (2006)
tetap
a.
yang
dirasakan
loyal,
oleh
pembeli
membeli
lebih
banyak,
pelanggan,
antara
lain:
Sistem keluhan dan saran
kurang peka terhadap perubahan harga.
Perusahaan
Kepuasan
tanggapan
kesempatan pada pelanggan untuk
konsumen atas terpenuhinya kebutuhan,
menyampaikan saran, pendapat dan
yang berarti bahwa penilaian konsumen
keluhan. Media yang digunakan
atas
meliputi:
merupakan
produk
memberikan
tingkat
perlu
kotak
memberikan
saran
yang
kenyamanan terkait dengan pemenuhan
diletakkan di tempat strategis, kartu
kebutuhan,
pemenuhan
komentar yang dapat diisi langsung
kebutuhan yang tidak sesuai harapan
atau yang dapat dikirim via pos,
atau pemenuhan yang melebihi harapan
menyediakan
(Barnes, 2003).
khusus.
termasuk
Kepuasan merupakan tanggapan
b.
saluran
telepon
Survei kepuasan pelanggan
perilaku, berupa evaluasi atau penilaian
Melalui survei, perusahaan akan
purnabeli
memperoleh tanggapan dan umpan
Riset Fair 2017
konsumen
terhadap
balik
c.
d.
5.
secara
langsung
dan
memberitahukan
orang
lain
tentang
memberikan tanda (signal) positif
pengalamannya dengan sebuah produk,
bahwa
membeli sebuah produk tertentu, atau
perusahaan
menaruh
perhatian terhadap pelayanannya.
membuang produk dengan cara tertentu
Ghost shopping
(Mowen
Metode ini dilakukan dengan cara
berperilaku (behavioral intention) adalah
mempekerjakan
beberapa
frekuensi
(ghost
untuk
orang
dan
Minor,
2012).
pembelian
atau
Niat
proporsi
berperan
pembelian total dari pembeli yang setia
sebagai pelanggan atau pembeli
terhadap merek tertentu (Schiffman dan
potensial produk perusahaan dan
Kanuk, 2010). Terdapat empat dimensi
pesaing. Kemudian ghost shopper
untuk niat perilaku, yaitu: word of mouth,
menyampaikan
sensitivitas
shopper)
kekuatan
dan
harga,
pembelian
kelemahan produk perusahaan dan
(repeat
pesaing berdasarkan
pelanggan (Parasuraman, Zeithaml, dan
pengalaman
dan
ulang
purchasing)
mereka dalam pembelian produk
Berry,
tersebut.
merupakan indikasi dari seseorang yang
Cost customer analysis
bersedia
Metode ini sedikit unik, perusahaan
menanamkan
berusaha
perusahaan
menghubungi
para
2006).
Niat
loyalitas
untuk
berperilaku
mencoba
kepercayaaan
sehingga
dan
terhadap
menimbulkan
pelanggannya yang telah berhenti
kepuasan tersendiri. Niat berperilaku
membeli atau yang telah beralih
adalah
pemasok.
menghubungkan diri dengan tindakan
Niat
Berperilaku
(behavioral
intention)
Niat
suatu
proporsi
yang akan datang (Olson dan Peter,
2008).
berperilaku
sebagai
Hipotesis
yang
dikembangkan
keinginan konsumen untuk berperilaku
dalam penelitian ini adalah:
cara tertentu dalam rangka memiliki,
H1 : Nilai
membuang dan menggunakan produk.
Konsumen dapat membentuk keinginan
untuk
Riset Fair 2017
yang
mencari
informasi,
hedonis
berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
H2 : Nilai
utilitarian
berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
H3 : Nilai
H4 :
pelanggan
berpengaruh
hedonis
berpengaruh
karena jumlah populasi tidak diketahui.
niat
berperilaku
Sampel dalam penelitian ini adalah
konsumen Timlo Sastro Solo sebanyak
Nilai
utilitarian
niat
berpengaruh
110 orang dengan teknik convenience
berperilaku
sampling, dimana pada saat konsumen
sedang melakukan pembelian di Timlo
konsumen.
Nilai
pelanggan
terhadap
niat
berpengaruh
berperilaku
Sastro Solo.
Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini
konsumen.
H7 : Kepuasan berpengaruh terhadap
H 9:
Penelitian
Nilai
terhadap
H 8:
Solo.
menggunakan nonprobability sampling,
konsumen.
H6 :
Sastro
terhadap kepuasan konsumen.
terhadap
H5 :
Timlo
menggunakan
niat berperilaku konsumen.
diperoleh
Nilai
langsung;
hedonis
berpengaruh
dari
dan
terhadap niat berperilaku melalui
didapat
kepuasan konsumen.
Pengumpulan
Nilai
utilitarian
berpengaruh
data
dari
kuesioner.
primer
yang
responden
secara
data sekunder
yang
literatur
dan
data
Kuesioner
menggunakan
adalah
pertanyaan
kepuasan konsumen.
sebelumnya dan alternatif jawaban yang
pelanggan
berpengaruh
didefinisikan
telah
daftar
terhadap niat berperilaku melalui
H10: Nilai
yang
internet.
dengan
Instrumen
dirumuskan
jelas
(Sekaran,
terhadap niat berperilaku melalui
2006).
penelitian
diukur
kepuasan konsumen.
dengan skala likert, menggunakan 5
(lima) poin dari sangat tidak setuju
METODE PENELITIAN
sampai dengan sangat setuju. Metode
Populasi dan Sampel
analisis data menggunakan Structural
Populasi
adalah
sekumpulan
Equation Modelling (SEM) program Amos.
individu, peristiwa, atau hal-hal yang
Pengujian
menarik
Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan
lainya
yang
ingin
diteliti
(Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah konsumen
Riset Fair 2017
pengujian
validitas
reliabilitas
digunakan
menggunakan
Cronbach`s Alpha. Dalam analisis SEM
Riset Fair 2017
harus dipenuhi asumsi sebagai berikut:
Tabel 1. Goodness of Fit Index
No
Goodness Of Fix Index
Cut Of Value
1
Chi-Square
Diharapkan Kecil
2
Signifikansi
≥ 0,05
3
RMSEA
≤ 0,08
4
GFI
≥ 0,90
5
AGFI
≤ 0,90
6
CMIN/ DF
≤ 2,00
7
TLI
≥ 0,95
8
CFI
≥ 0,94
Sumber: Ferdinand (2014)
Definisi
operasional
variabel
pada alasan yang rasional. Indikator
yang
digunakan adalah:
yang
1.
Nilai hedonis
penelitian Hanzae dan Rezaeyeh
Nilai hedonis adalah keseluruhan
(2013), yang terdiri dari: harga
evaluasi konsumen yang dilandasi
makanan wajar, makanannya lezat,
pada
kesenangan.
porsi makanan cukup, ada berbagai
Indikator yang digunakan mengacu
pilihan menu, dan pilihan pada
pada
makanan sehat.
pemenuhan
penelitian
Hanzae
dan
Rezaeyeh (2013), yang terdiri dari:
2.
3.
digunakan
mengacu
pada
Nilai Pelanggan
memiliki perasaan yang baik, sangat
Nilai pelanggan adalah hasil dari
menyenangkan, pengalaman yang
perbandingan
berharga, merasakan kegembiraan,
keseluruhan
dan menyukai tempatnya yang lebih
konsumen
baik meskipun harga lebih tinggi
yang dikeluarkan oleh konsumen.
daripada yang lain.
Indikator
Nilai Utilitarian
berdasarkan penelitian Jang (2015),
Nilai utilitarian adalah pemilihan
terdiri dari: kualitas baik, citarasa
produk
enak,
yang
dilakukan
oleh
konsumen secara efisien berdasar
Riset Fair 2017
antara
yang
dengan
harga
yang
cukup
manfaat
dirasakan
pengorbanan
digunakan
ekonomis,
memiliki reputasi yang baik.
4.
mengecewakan, suasana hati yang
Kepuasan
Kepuasan
adalah
konsumen
atas
kebutuhan
yang
gembira, dan merasa nyaman.
tanggapan
5.
terpenuhinya
berarti
Niat Berperilaku
Niat berperilaku adalah indikasi dari
bahwa
penilaian konsumen atas produk
seseorang
memberikan tingkat kenyamanan
mencoba
yang terkait dengan pemenuhan
kepercayaaan pelanggan terhadap
kebutuhan, termasuk pemenuhan
perusahaan sehingga menimbulkan
kebutuhan
sesuai
kepuasan tersendiri. Indikator yang
yang
digunakan mengacu pada penelitian
Indikator
Hanzae dan Rezaeyeh (2013) terdiri
harapan
yang
atau
melebihi
tidak
pemenuhan
harapan.
yang
bersedia
dan
untuk
menanamkan
kepuasan mengacu pada penelitian
dari:
Hanzae dan Rezaeyeh (2013) terdiri
merekomendasikan pada yang lain,
dari:
sering mengunjungi, dan mengajak
sangat
senang,
tidak
ingin
orang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tabel 2. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Pria
56
50,9
Wanita
54
49,1
Total
110
100
Usia
< 30 tahun
25
22,7
31 – 40 tahun
53
48,2
> 40 tahun
32
29,1
Total
Pendidikan
Riset Fair 2017
110
100
kembali,
SMP
7
6,4
SMA
35
31,8
Akademi
34
30,9
PT
34
30,9
Total
110
100
Pekerjaan
Pelajar/mahasiswa
11
10,0
TNI/Polri
14
12,7
PNS
31
28,1
Wiraswasta
54
49,1
Total
110
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Uji Instrumen Penelitian
menunjukkan bahwa seluruh variabel
Pengujian validitas menggunakan
penelitian (nilai hedonis, nilai utilitarian,
confirmatory factor analysis (CFA). Hasil
nilai pelanggan, kepuasan konsumen
pengujian menunjukkan nilai estimate >
dan
0,50;
penelitian
reliabel, karena mempunyai cronbach`s
layak digunakan dan pengujian dapat
alpha > 0,60 yang tersaji pada tabel
dilanjutkan.
berikut:
sehingga
instrumen
Pengujian
reliabilitas
niat
berperilaku)
dinyatakan
menggunakan cronbach`s alpha. Hasil
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach`s Alpha
Nilai Hedonis
0,717
Nilai Utilitarian
0,872
Nilai Pelanggan
0,624
Kepuasan Konsumen
0,674
Niat Berperilaku
0,766
Sumber: Data primer diolah, 2017
Pengujian Goodness of Fit
Pengujian Goodness of Fit digunakan
untuk melihat apakah model sudah
Riset Fair 2017
memenuhi
asumsi
yang disyaratkan
GFI ditunjukkan dalam tabel:
untuk dianalisis dengan SEM. Hasil uji
Tabel 4. Hasil Uji Goodness Of Fit Index
GFI Index
Hasil Uji
Cut-Off Value
Evaluasi
Model
Chi-Square
χ2 mendekati nol
233,629 -
Probabilitas
≥ 0,05
0,063 Good fit
GFI
≥ 0,90
0,849 Marjinal
AGFI
≥ 0,90
0,812 Marjinal
TLI
≥ 0,95
0,945 Good fit
CFI
≥ 0,95
0,952 Good fit
RMSEA
≥ 0,08
0,038 Good fit
CMIN/DF
≤ 2,0
1,157 Good fit
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Model struktural menunjukkan
Pengujian
hipotesis
nilai chi-square pada full model sebesar
menggunakan SEM dengan menganalisis
233,629.
nilai regresi (regression weights analysis).
Nilai
CMIN/DF,
TLI,
CFI,
RMSEA menunjukkan bahwa model good
dengan
kriteria
hipotesis
ini
dengan
yang
menganalisis nilai critical ratio (CR) > 1,96
disyaratkan, meskipun nilai GFI, AGFI
dan nilai probability (p) < 0,05. Adapun
dalam kondisi marjinal, sehingga model
hasil
fit dan layak untuk digunakan.
dalam
fit
sesuai
Pengujian
regression
weights
tabel
Pengujian Hipotesis Penelitian
Tabel 5. Hasil Regression Weights
Estimate
S.E.
C.R.
p
Label
KP
1,96
ini Timlo Sastro Solo diharapkan
dan nilai p 0,016 < 0,05 sehingga
memberikan
hipotesis
Hasil
konsumen
mendukung
makanan,
yaitu
dengan
cara
penelitian Christianto (2012) yang
konsumen
tidak
terlalu
lama
menunjukkan
menuggu dan merasa nyaman saat
terhadap
niat
6
penelitian
Riset Fair 2017
terbukti.
ini
bahwa
nilai
kemudahan
dalam
bagi
memesan
4.
menunggu. Dengan meminimalisasi
terhadap niat berperilaku melalui
perasaan menunggu atau bosan,
kepuasan konsumen.
maka
Besarnya pengaruh masing-masing
konsumen
akan
lebih
terpuaskan baik dari segi makanan,
variabel
waktu dan sesuai dengan biaya yang
(standardized direct effect) maupun
dikeluarkan.
tidak langsung (standardized indirect
Nilai hedonis, nilai utilitarian, dan
effect)
nilai
(standardized total effect) dijelaskan
pelanggan
berpengaruh
laten
serta
secara
langsung
pengaruh
total
berikut:
Tabel 6. Standardized Direct Effect-Estimates
NP
NU
NH
KP
NB
KP
.394
.278
.292
.000
.000
NB
.376
.215
.294
.398
.000
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Pengaruh
hedonis
nilai
Pengaruh langsung nilai hedonis
kepuasan
terhadap niat berperilaku sebesar
0,294; pengaruh langsung nilai
langsung
terhadap
konsumen
sebesar
0,292;
pengaruh
langsung
nilai
utilitarian
terhadap
konsumen
sebesar
pengaruh
pelanggan
konsumen
utilitarian
kepuasan
0,278
langsung
terhadap
sebesar
terhadap
berperilaku sebesar 0,215; dan
dan
pengaruh
nilai
pelanggan
kepuasan
langsung
terhadap
berperilaku adalah 0,376.
0,394.
Tabel 7. Standardized Indirect Effect-Estimates
NP
NU
NH
KP
NB
KP
.000
.000
.000
.000
.000
NB
.157
.111
.116
.000
.000
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Riset Fair 2017
niat
nilai
niat
langsung nilai hedonis terhadap
Tabel menunjukkan bahwa
tidak
ada
langsung
pengaruh
nilai
niat berperilaku sebesar (0,116),
tidak
hedonis,
nilai
nilai
utilitarian
terhadap
niat
utilitaran dan nilai pelanggan
berperilaku sebesar (0,111) dan
terhadap kepuasan konsumen,
nilai pelanggan terhadap niat
sedangkan
berperilaku sebesar (0,157).
pengaruh
tidak
Tabel 8. Standardized Total Effect-Estimates
NP
NU
NH
KP
NB
KP
.394
.278
.292
.000
.000
NB
.532
.326
.410
.398
.000
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel ini menunjukkan bahwa
pengaruh
total
nilai
terhadap
kepuasan
hedonis
konsumen
utilitarian
dan
nilai
pelanggan
terhadap niat berperilaku melalui
kepuasan
konsumen,
sehingga
dengan
hipotesis 8, 9, 10 terbukti. Hasil
nilai
penelitian ini mendukung penelitian
utilitarian terhadap niat berperilaku
Ryu, Han dan Jang (2010) bahwa
sebesar
dengan
nilai hedonis dan nilai utilitarian
pengaruh langsungnya) dan nilai
berpengaruh terhadap kepuasan dan
pelanggan
niat beli ulang.
sebesar
0,292
pengaruh
konsumen
(sama
langsungnya),
0,326
(sama
terhadap
0,394
kepuasan
(sama
dengan
Implikasi penelitian ini Timlo
pengaruh langsungnya); sedangkan
Sastro
pengaruh
hedonis
mengupayakan citra restoran yang
terhadap niat berperilaku sebesar
baik, rapi, higienis, memberikan
0,410; nilai utilitarian terhadap niat
alternatif
menu
baru,
berperilaku sebesar 0,326 dan nilai
ruangan
yang
menarik,
dan
pelanggan terhadap niat berperilaku
memberikan
nyaman
bagi
sebesar
ini
konsumen sehingga tertarik untuk
terdapat
mengunjungi restoran pada masa
total
0,532.
menunjukkan
pengaruh
Riset Fair 2017
nilai
nilai
Temuan
bahwa
hedonis,
nilai
Solo
diharapkan
rasa
terus
penataan
mendatang. Karyawan yang ramah
dan profesional dalam memberikan
perlu
pelayanan, juga membuat konsumen
konsumen dengan cara memberikan
merasa
layanan
nyaman.
Hal
berpengaruh
ini
terhadap
memperhatikan
yang
kenyamanan
membuat
konsumen
senang dan merasa bahwa membeli
untuk
produk di Timlo Sastro adalah pilihan
melakukan pembelian ulang dan
yang tepat. Semakin tinggi nilai yang
merekomendasikan pada orang lain.
diperoleh, maka semakin positif nilai
kecenderungan
konsumen
pelanggan terhadap produk yang dibeli,
sehingga
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini
Timlo
Sastro
Solo
perlu
menjaga kebersihan, mengatur lay out,
nilai hedonis, nilai utilitarian dan nilai
memperbaiki
pelanggan merupakan hal yang penting
supaya konsumen merasa terpuaskan.
dalam
Kepuasan memediasi pengaruh nilai
mendorong
konsumen.
Nilai
niat
berperilaku
hedonis
didasari
hedonis,
desain
nilai
ruang
utilitarian,
makan
dan
nilai
sebagai motivasi pembelian yang timbul
pelanggan terhadap niat berperilaku.
dari
Timlo Sastro Solo hendaknya menjaga
dalam
konsumen
diri
konsumen
menyukainya,
karena
didorong
kualitas
rasa
makanan,
memberikan
keinginan untuk mencapai suatu bentuk
layanan yang cepat, menjaga kebersihan,
kesenangan, sehingga Timlo Sastro Solo
dan
perlu menjaga kualitas rasa makanan
meningkatkan nilai pelanggan terhadap
supaya
puas.
restoran sehingga dapat meningkatkan
pada
kepuasan
konsumen
Konsumen
yang
merasa
berorientasi
mengatur
tata
konsumen
letak
dan
pembelian
untuk
konsumen
utilitarian value akan memilih produk
melakukan
ulang
secara efisien berdasar pada alasan yang
merekomendasikan pada yang lain.
serta
rasional, sehingga Timlo Sastro Solo
DAFTAR PUSTAKA
Ailawadi KL, Lehmann DR, Neslin SA. 2001. Market Response to A Major Policy Change
in the Marketing Mix: Learning from Procter & Gamble’s Value Pricing Strategy.
Journal Marketing 65(1): 44-61.
Riset Fair 2017
Babin. 1994. Work and or Fun: Measuring Hedonic and Utilitarian Shopping Value.
Journal of Consumer Research , Vol 20, p. 91-10.
Bagyarta, Samsi Dimastita dan Diah Dharmayanti. 2014. Pengaruh Hedonic dan
Utilitarian Value terhadap Repurchase Intention Pada Industri Pusat Kebugaran
Kelas Menengah Atas di Sidoarjo. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol 2 No 1, h.
132-145.
Barnes, James G. 2003. Secrets Of Customer Relationship Management. Andi. Yogyakarta.
Blythe, J. 2005. Essentials of Marketing. Pearson Education Limited. England.
Cramer L, Antonide G. 2011. Endowment Effects for Hedonic and Utilitarian Food
Products. Journal Food Quality and Preference. Vol. 22: 3-10.
Christianto, Sova Adi. 2012. Pengaruh Service Quality, Food Quality dan Perceived Value
pada Behavioural Intention yang Dimediasi oleh Customer Satisfaction (Studi pada
Restoran Ayam-Ayam Resto Klodran). Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Ferdinand, A. 2014. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam, 2011.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, J .F. et al, .2010. Multivariate Data Analysis with Readings, McMillan. Publishing. New
York.
Hanzae, K.H., dan Rezaeyeh, S.P. 2013. Investigation of The Effects of HedonicValue and
Utilitarian Value on Customer Satisfaction and Behavioural Intentions. African
Journal of Business Management, 7 (11), 818-825.
Jang, Yisak. 2015. Perceived Value Of Fast-Food Restaurant Franchises in The USA.
Thesis. Master of Science in Hospitality Management. Florida International
University.
Kartika, Gilang Widya. 2012. Analisis Pengaruh Hedonic Value dan Utilitarian Value
Terhadap Kepuasan Konsumen, dan Behavioral Intentions, Pada Industri FastCasual Restaurant Studi Pada Restoran Social House. Tesis. Tidak dipublikasikan:
Universitas Indonesia.
Kang, Jiyun dan Poaps, Haesun Park. 2010. Hedonic and Utilitarian Shopping
Motivations of Fashion Leadership. Journal of Fashion Marketing and Management: An
International Journal Vol. 14 Issue 2, p.312 – 328.
Riset Fair 2017
Kim, H.S. 2006. Using Hedonic and Utilitarian Shopping Motivations to Profile Inner City
Consumers. Journal of Shopping Center Research, 13 (1), p. 57-79.
Kotler, Philip. 2008. Manajamen Pemasaran. Indeks. Jakarta.
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa oleh
Benyamin Molan. Indeks. Jakarta.
Kotler dan Armstrong. 2010. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Krisno dan Samuel. 2013. Pengaruh Persepsi Kualitas Perceived Sacrifie and Perceived
Value Terhadap Customer Satisfaction Di Informa Innovative Furnishing Pakuwon.
Jurnal Manajemen Petra. Vol 1, h. 1-12.
Mowen, J C. dan Michael Minor. 2012. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta.
Nejati M, Moghaddam PP. 2013. The Effect of Hedonic and Utilitarian Values on
Satisfaction and Behavioural Intentions for Dining in Fast-Casual Restaurants in
Iran. British Food Journal. Vol 115(11), p. 1583–1596.
Nugroho Adi Wahyu dan Budi Sudaryanto. 2013. Pengaruh Kinerja Layanan,
Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen Jasa Pengiriman Barang.
Diponegoro Journal of Management. Vol 2 No 3 p.1-9.
Ryu, Kisang, Heesup Han and Soocheong (Shawn) Jang. 2010. Relationships among
hedonic and utilitarian values, satisfaction and behavioral intentions in the fastcasual restaurant industry. International Journal of Contemporary Hospitality
Management Vol. 22 No. 3, p. 416-432.
Tjiptono, Fandi. 2006. Pemasaran Jasa. Andi. Yogyakarta.
TS. Kaihatu TS. 2012. Kepuasan Konsumen yang Dipengaruhi oleh Kualitas Layanan
dengan Brand Image Sebagai Variabel Perantara: Studi Kasus pada Konsumen
Rumah Sakit Swasta di Kota Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis.
Vol 3 No 2, h. 200-210
Oetomo, Anthony dan Kuntjoro Santoso. 2014. Fasilitas Wisata Kuliner Solo di Solo Baru.
Jurnal e-dimensi Arsitektur. Vol. II, No. 1, h. 316-320.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2008. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih
Bahasa: Damos Sihombing, MBA dan Peter Rem Yossi Pasla, Erlangga. Jakarta.
Putro, Shandy Widjoyo, Hatane Semuel, Ritzky Karina M.R. Brahmana. 2014. Pengaruh
Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
Konsumen Restoran Happy Garden Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.2,
No. 1, h. 1-9.
Riset Fair 2017
Sari, Sinta Puspita. 2014. Faktor Utilitarian dan Hedonis terhadap Loyalitas Melalui
Kepuasan Pelanggan Pada Hotel Ibis. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 3 No. 6,
h. 1-15.
Schiffman dan Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. Index. Jakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis).
Salemba Empat. Jakarta.
Subagio, H. 2011. Pengaruh Atribut Supermarket terhadap Motif Belanja HedonikMotif
Belanja Utilitarian dan Loyalitas Konsumen. Jurnal ManajemenPemasaran, Vol 6 (1),
April: 8-21.
Yistiani, Ni Nyoman Manik, Ni Nyoman Kerti Yasa dan I G. A. Ketut Gede Suasana. 2012.
Pengaruh Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel terhadapNilai Hedonik dan
Pembelian Impulsif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza di Denpasar.
Tesis. Program Pascasarjana UniversitasUdayana Denpasar. Jurnal Manajemen,
Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6 No. 2, h. 139-149.
Riset Fair 2017