EFEKTIFITAS LATIHAN KEGEL TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS KALITENGAH LAMONGAN Diah Eko Martini Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan Email : diahekomartinigmail.com ABSTRAK - 1 7 Diah Eko

EFEKTIFITAS LATIHAN KEGEL TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS KALITENGAH LAMONGAN

  Diah Eko Martini Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan Email : diahekomartini@gmail.com

  ABSTRAK

  Masa nifas merupakan suatu hal yang sangat penting karena pada masa itu rawan sekali untuk terjadi komplikasi-komplikasi post partum, komplikasi tersebut diantaranya adalah infeksi perineal akibat tindakan episiotomy. Menurut survey awal yang dilakukan penelirti, setidaknya ada sekitar 40% dari 10 ibu nifas yang mengalami infeksi perineal dan mengakibatkan keterlambatan penyembuhan luka perineum. Hal ini seharusnya dapat di cegah, salah satunya dengan melakukan latihan kegel dengan benar, akan tetapi sebagaian besar dari ibu postpartum tidak punya pengalaman mengenai latihan kegel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas latihan kegel terhadap percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di Puskesmas Kalitengah Lamongan. Desain penelitian menggunakan rancangan pra-eksperimental dengan pendekatan static-group

  comparation design . Sampel sebanyak 30 ibu nifas yang mengalami luka perineum derajat 1 atau 2

  yang di ambil dengan teknik purposive sampling kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, 15 perlakuan dan 15 lagi kontrol. Pengambilan data dengan observasi penyembuhan luka perineum pada hari ke 7 setelah persalinan, data di tabulasi dan di analisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua ibu (93,3%) pada kelompok perlakuan mengalami penyembuhan luka cepat dan sebagian kecil (6,7%) mengalami penyembuhan luka lambat, dibandingkan kelompok kontrol lebih dari sebagian (66,7%) mengalami penyembuhan luka lambat dan sebagian (33,3%) mengalami penyembuhan luka cepat. Hasil uji Mann-Whitney didapat nilai Z

  • 3.352 dengan signifikasi 0,001 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan kegel efektif untuk mempercepat penyembuhan luka perineum. Dengan hasil penelitian ini diharapkan latihan kegel dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk latihan yang di anjurkan bagi ibu nifas untuk mempercepat penyembuhan luka perineum Kata kunci : latihan kegel, penyembuhan luka perineum, ibu nifas

  PENDAHULUAN ibu pada masa nifas merupakan suatu hal

  yang sangat penting karena pada masa itu rawan sekali untuk terjadi komplikasi- Tiap tahun diperkirakan lebih dari komplikasi pada ibu melahirkan diantaranya

  600.000 wanita meninggal akibat komplikasi adalah infeksi genetalia (Bahiyatun, 2009). yang berhubungan dengan kehamilan dan

  Salah satu penyebab infeksi genetalia saat persalinan. Sebagian besar dari mereka post partum adalah infeksi pada luka berasal dari negara-negara berkembang. Oleh episiotomy. Tindakan ini dapat karena perawatan antenatal, perinatal,dan menyebabkan trauma perineal, meningkatkan postnatal merupakan pelayanan dasar untuk mencegah dan memperbaiki kesehatan ibu morbiditas dan juga mempengaruhi kesejahteraan fisik, psikologi dan social dan bayi saat kelahiran (Berghella, 2008). wanita (Manzanares, S,2013). Disamping itu

  Salah satu pelayanan pada masa tersebut pengalaman nyeri perineal akibat lacerasi adalah perawatan kesehatan pada masa nifas. juga akan mempengaruhi aktifitas kehidupan

  Masa nifas merupakan masa sesudah sehari-hari (Albers, L.L. and Borders, persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta

  N.2007), sehingga diperlukan perawatan selaput yang diperlukan untuk memulihkan yang baik pada ibu nifas untuk mencegah kembali organ kandungan seperti sebelum terjadinya komplikasi tersebut yakni dengan hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu menjaga kebersihan vulva dengan cara

  (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

  SURYA

  1 Vol. 07, No. 03, Desember 2015 mencuci perineum dengan air dan membersihkannya dengan larutan antiseptik setiap selesai buang air besar dan buang air kecil, pembalut harus diganti dengan teratur dan sering, mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, banyak minum air putih, dan mobilisasi dengan cara senam nifas dan latihan kegel

  Menurut Fitri (2013) Angka Kematian Ibu (AKI), di Indonesia masih tertinggi di antara negara ASEAN. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dan negara lainnya hampir sama yaitu sekitar (11%) disebabkan oleh infeksi. Infeksi masa nifas bisa disebabkan karena luka jalan lahir yang tidak mengalami proses penyembuhan dengan baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Jaminan Kesehatan Daerah Jakarta tahun 2007 terdapat 12 kasus yang perineum. Di Jawa Timur angka kejadian infeksi nifas mencapai 38 ibu postpartum atau 8% dari 487 jumlah kasus kematian maternal (Depkes, 2012 mengkutip dari KTI Harijati). Menurut survey awal yang dilakukan penelirti, setidaknya ada sekitar 40% dari 10 ibu nifas yang mengalami infeksi perineal dan mengakibatkan keterlambatan penyembuhan luka perineum dengan karakteristik luka masih agak basah, belum terbentuk jaringan parut dalam waktu 7 hari setelah bersalin. Dari data tersebut menujukkan bahwa masih adanya ibu nifas dengan penyembuhan luka perineum lambat.

  Keterlambatan penyambuhan luka perineum pada ibu nifas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurang nutrisi, kurang menjaga kebersihan diri atau perineum, kurang istirahat, kurang mobilisasi dan olah raga seperti senam nifas sehingga dapat menimbulkan infeksi. Mobilisasi masa nifas dilakukan secara bertahap sesuai kekuatan ibu. Mobilisasi dapat mengencangkan otot- otot perut dan perineum, juga mempercepat pemyembuha luka, mencegah komplikasi, meningkatkan otot-otot punggung, pelvis dan abdomen. Tapi banyak ibu yang enggan melakukan mobilisasi sehingga mempengaruhi kelancaran sirkulasi darah kejaringan yang luka dan keaadan tersebut jika berlangsung lama akan berakibat meningkatkan resiko infeksi genetalia (Bahiyatun, 2009). Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka perineum tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.

  Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum yaitu dengan melaksanakan senam nifas. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, secara teratur setiap hari. Setelah 6 jam persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi, termasuk senam nifas (Marie, 2003). Senam nifas akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot-otot panggul sehingga membantu meredakan ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema dan mempercepat penyembuhan luka gerakan dalam senam nifas diantaranya adalah latihan Kegel yang bermanfaat untuk membantu penyembuhan luka perineum, meredakan hemoroid dan varises vulva, meningkatkan pengendalian urine, membangkitkan kembali pengendalian atas otot-otot sfingter dan memperbaiki respon verbal (Bahiyatun, 2009). Disamping itu Dr. Arnold Kegel pada tahun 1940 menemukan bahwa latihan mengkontriksikan dan menahan vagina yang lebih diketahui dengan istilah kegel exercise telah dirancang khusus meningkatakn kekuatan otot dasar panggul. Kegel exercise dapat menurunkan lacerasi yang terjadi akibat persalinan pervaginam, meningkatkan tonus otot vagina, menurunkan edema perineal serta meningkatkan sirkulasi pada daerah perinel (el hamid,2012), sehingga mmampu meningkatkan penyembuhan luka perineal. ( Latihan ininjuga bermanfaat untuk mencegah urinal dan fekal inkontinensia (Park, 2013) Hal tersebut didukung hasil penelitian Shinde (2013) yang menyebutkan latihan senam nifas dan latihan otot dasar panggul dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul dan menigkatkan sirkulasi darah ke luka sehingga mempercepat penyembuhan luka perineum.

METODE PENELITIAN

  Desain penelitian menggunakan metode pra-eksperimental dengan pendekatan static group comparation design

  2 Perbanding Responden Kelompok Pe Berdasarkan Tingkat Pe nifas Di Puskes Lamongan,Tahun 2015

  Gambar

  Pendidikan pada Ibu kesmas Kalitengah 5 2 di atas menunjukkan atau (60%) responden lakuan berpendidikan a sebagian kecil atau rpendidikan SMP/MTS sebagian atau (53,3%) kelompok kontrol

  ndingan Karakteristik Perlakuan dan Kontrol

  asarkan Tingkat

  Dari gambar 2 di lebih dari sebagian ata pada kelompok perlak SMA/ MA dan hanya (13,3%) responden berpe sedangkan lebih dari seba responden pada k berpendidikan SMA/ MA kecil atau (20%) respond Sekolah menegah pertam

  yaitu jenis penelitian untuk pengaruh dari suatu tindakan subyek yang mendapat perlak dibandingkan dengan kelompo mendapat perlakuan (Nur Penelitian ini keefektifan terhadap penyembuhan luka ibu nifas di puskesma Lamongan. Sampel penelitian nifas yang mengalami luka Puskesmas Kalitengah Lamon juli sampai oktober 2015 se yang dibagi menjadi 2 ke randomisasi. Bagi kelompo Diberikan senam selama 15 m selama 7 hari, kemudian eval pada hari ke-7 postpartum kelompok control tidak diber apapun namun observasi luka

  ntuk menentukan an pada kelompok lakuan, kemudian mpok yang tidak ursalam, 2008). n latihan kegel a perineum pada mas Kalitengah ian ini Seluruh ibu uka perineum di ongan pada bulan sebanyak 30 ibu kelompok secara mpok intervensi 5 menit setiap hari valuasi di lakukan rtum. Sedangkan berikan perlakuan uka perineum juga

HASIL PENELITIAN

  an Karakteristik akuan dan Kontrol Ibu nifas Di

  Gambar 3 di atas m sebagian atau (40%) kelompok perlakuan be rumah tangga biasa dan h atau (13,3%) responde petani sedangkan ham (46,7%) responden pada

  %) responden pada bekerja sebagai ibu n hanya sebagian kecil nden bekerja sebagai hampir sebagian atau pada kelompok kontrol

  ndingan Karakteristik Perlakuan dan Kontrol n pada Ibu nifas Di ah Lamongan,Tahun s menunjukkan hampir

  Karakteristik pok Perlakuan dan kan Pekerjaan

  A dan hanya sebagian ponden berpendidikan ama.

  1. Data Umum 1) Perbandingan Responden Kelompok P Kontrol Berdasarkan Usi

  Gambar

  1 Perbandingan Responden Kelompok Perlakua Berdasarkan Usia pada I Puskesmas Kalitengah La 2015.

  3 Perbanding Responden Kelompok Pe Berdasarkan pekerjaan Puskesmas Kalitengah 2015

  Lamongan,Tahun atas menunjukkan responden pada ia 20 – 30 tahun ua atau (86,8%) kontrol berusia 20 bagian kecil atau masing berusia di

  Gambar

  3) Perbandingan Responden Kelomp Kontrol Berdasarkan

  Dari gambar 1 di atas seluruh atau (100%) res kelompok perlakuan berusia sedangkan hampir semua responden pada kelompok kont

  2) Perbandingan Responden Kelompok P

  Karakteristik Perlakuan dan Usia

  • – 30 tahun dan hanya sebag (6,6%) responden masing-ma bawah 20 tahun dan di atas 30 t

  Karakteristik Perlakuan dan Kontrol Berdas Pendidikan

  30 tahun. bekerja sebagai ibu rumah ta hanya sebagian kecil atau (6,7 bekerja sebagai Pegawai Nege

  4) Perbandingan Responden Kelompok P Kontrol Berdasarkan Par

  Uji Statistik efektifitas l Terhadap percepatan n Luka Perineum Pada

  2 Kontrol

  10 Berdasarkan tabel bahwa hasil uji statis didapatkan nilai Asymp.( 0,05) sehingga H ditol kegel efektif untuk me penyembuhan luka pe postpartum di Wilayah Kalitengah Lamongan.

  PEMBAHASAN

  1. Tingkat Penyembuh pada Kelompok Inte

  Berdasarkan g disimpulkan bahwa ham penyembuhan luka perine postpartum di wilayah Kalitengah Lamongan latihan kegel Hal ini berusia muda sesuai menunjukkan bahwa ibu 30 tahun pada rentang masih mempunyai sem latihan kegel. Dari has kegel didapatkan peruba penyembuhan luka pa keempat dan ketujuh dim luka akan basah, tidak a hanya sebagian kecil

  (6,7%) mengalami mbat sedangkan lebih 66,7%) responden pada ngalami penyembuhan ampir sebagian atau penyembuhan luka ahui efektifitas latihan patan penyembuhan luka uji statistik Mann signifikan 0,05. Hasil pada tabel dibawah ini:

  Puskesmas Kalitengah ahun 2015 tkteristik

  1 Perlakuan

  Luka Asymp. Keterangan bat Cepat 14 0,001 Ada

  Perbedaan yang Signifikan

  5 bel 1 di atas diketahui tistik Mann Whitney

  p. (2-tailed) = 0,001 ( <

  ditolak berarti latihan mempercepat terhadap perineum pada ibu ah Kerja Puskesmas n.

  uhan Luka Perineum ntervensi

  1

  Lambat

  Gambar

  Karakteristik Perlakuan dan Paritas.

  4 Perbandingan Responden Kelompok Perlakua Berdasarkan paritas pada Puskesmas Kalitengah La 2015

  Gambar 4 di atas sebagian atau (46,7%) re kelompok perlakuan mem masing 1 dan 2 anak dan ha kecil atau (6,6%) responden lebih dari 2 sedangkan sebagia responden pada kelompok kont anak dan hanya sebagian ke responden memiliki anak lebih da

  2. Data Khusus 1) Perbandingan Penyem Perineum pada Ibu Melakukan Latihan Ke Tidak Melakukan Latih Puskesmas Kalitengah La

  Gambar 5 Perbandingan peny perineum Kelompok Perlakua Di Puskesmas Kalitengah La 2015

  Gambar 5 di atas menun hampir semua atau (93,3%) perlakuan mengalami peny h tangga biasa dan

  (6,7%) responden geri Sipil.

  an Karakteristik akuan dan Kontrol a Ibu nifas Di

  No Kelompok Karatkt Luk

  Lamongan,Tahun as menunjukkan responden pada emiliki masing- n hanya sebagian en memiliki anak gian atau (46,7%) kontrol memiliki 1 kecil atau (20%) bih dari 2.

  yembuhan Luka u Nifas yang Kegel dan yang atihan Kegel di Lamongan

  enyembuhan luka kuan dan Kontrol Lamongan,Tahun nunjukkan bahwa ) pada kelompok nyembuhan luka perineum cepat dan ha responden atau (6,7 penyembuhan luka lamba dari sebagian atau (66,7 kelompok kontrol penga luka lambat dan ham (33,3%) mengalami pe cepat. Untuk mengetahui kegel terhadap percepata perineum dilakukan u

  Whitney dengan taraf si

  analisis dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel Hasil Uji latihan kegel T

  Penyembuhan L Ibu nifas Di Pu Lamongan, Tahun 20

  gambar 5 dapat ampir semua (93,3%) rineum cepat pada ibu ah kerja Puskesmas n yang mendapatkan ni kerena seluruh ibu uai gambar 1 yang bu berumur sekitar 20- ng usia tersebut, ibu emangat tinggi untuk asil penelitian latihan perubahan karakteristik pada hari pertama, dimana pada awalnya k ada tanda granulasi, luka jelek setelah bebrapa hari (hari ke 4) bekas luka akan mengalami perubahan luka menjadi lebih kering, mulai ada tanda granulasi, luka mulai membaik dan tidak ada perlengketan saat pergantian pembalut. Dan dalam waktu 7 hari akan didapatkan hasil penyembuhan luka perineum yang sudah baik dengan karakteristik luka kering, bekas luka baik, tidak ada crusta, tidak ada perlengketan saat pergantian pembalut dan tidak ada tanda- tanda infeksi maupun inflamasi. Karakteristik ini didapatkan pada hampir semua ibu. Diharapkan semua ibu bersalin normal untuk semakin dini melakukan latihan sehingga akan mempercepat penyembuhan luka perineum dan mencegah komplikasi- komplikasi pada masa nifas Sesuai dengan yang dikatakan oleh Mason,L, (2014) yang menyatkan bahwa pelvic floor exercise yang memperkuat otot dasar panggul, meningkatkan elastisitas perinel dan meningkatkan sirkulasi darah perineal, pernyataan ini di dukung oleh Bahiyatun (2009) latihan kegel yang ada dalam senam nifas akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot-otot panggul sehingga membantu meredakan ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema dan mempercepat penyembuhan luka perineum.

  Namun ada sebagian kecil (6,7%) yang melakukan latihan kegel masih mengalami penyembuhan luka lambat karena responden memiliki pantang maknan dimana hanya mengkonsumsi makanan tahu dan tempe dan juga kurang minum, dalam sehari responden hanya minum sekitar 1300 ml. Walaupun tahu dan tempe mengandung protein nabati tapi tubuh membutuhkan protein lebih seperti daging, ikan dan telor karena didalam makanan tersebut banyak mengandung protein hewani dimana makanan yang bernutrisi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum. Hal ini sesuai dengan teori menurut DepKes-FKMUI (2007) faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein. Karena pada kejadian perlukaan, maka banyak nitrogen yang dilepas ke dalam urine, dan banyaknya sesuai dengan protein yang hilang, infeksi, demam dan tindakan pembedahan yang menimbulkan trauama juga menyebabkan hilangnya nitrogen dan meningkatnya kebutuhan energi. Energi ini diperlukan untuk meningkatkan sintesis protein untuk menggantikan dan memperbaiki jaringan yang rusak.

  Secara umum, latihan kegel sangat bermanfaat untuk ibu postpartum dimana gerakan mengerutkan dan mengendorkan perineum bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan pada perineum dan memperlancar sirkulasi darah yang menuju keprineum sehingga akan mempercepat penyembuhan luka perineum. Diharapkan untuk ibu-ibu setelah bersalin mau untuk meluangkan waktu sebentar melakukan latihan kegel. Menurut study yang di lakukan donmens (2015) menyatakan bahwa latihan kegel exercise yang dilakukan sebelum luka perineum, dimana scoring skala reeda pada 24 jam pertama setelah melahirkan menunjukkan rata-rata 5.59 dan scoring untuk skala reeda pada 15 hari pasca persalinan menunjukkan rata-rata 2.29. di studi yang lain.

  2. Tingkat Penyembuhan Luka Perineum Pada Kelompok Kontrol

  Berdasarkan gambar 5 di atas menunjukkan bahwa lebih dari sebagain ibu postpartum penyembuhan lukanya mengalami keterlambatan yaitu sebanyak (66,7%) responden, artinya bahwa responden yang tidak dilakukan latihan kegel menunjukkan hasil yang kurang baik pada penyembuhan lukanya, kondisi ini disebabkan karena responden kurang bergerak sehingga mempengaruhi sirkulasi darah yang menuju ke prineum. Jika penyembuhan luka lambat akan menimbulkan gejala infeksi genetalia, infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka. Eillen Brayshaw (2008) menyatakan latihan kegel merupakan gerakan-gerakan yang berguna untuk mengencangkan otot-otot, terutama otot-otot dasar panggul yang menjadi longgar setelah melahirkan. Senam nifas akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot- otot panggul dimana latihan itu akan membantu meredakan ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema, dan mempercepat penyembuhan luka.

3. Pengaruh Pemberian latihan kegel pada Ibu nifas Di Puskesmas Kalitengah Lamongan.

  Hasil penelitian di Puskesmas Kalitengah Lamongan diperoleh bahwa latihan kegel yang diberikan kepada ibu postpartum (tabel 1) didapatkan ada perbedaan tingkat penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum yang diberikan latihan kegel dan yang tidak diberikan latihan kegel. Dimana ibu postpartum yang melakukan latihan kegel memiliki tingkat penyembuhan luka perineum cepat dibandingkan yang tidak oleh hasil analisis dengan uji Mann Whitney dimana nilai Asymp.(2-tailed) = 0,001 ( < 0,05) maka H 1 diterima artinya terdapat perbedaan tingkat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Puskesmas Kalitengah Lamongan yang melakukan senam nifas latihan kegel dan tidak melakukan latihan kegel. latihan kegel merupakan gerakan-gerakan yang berguna untuk mengencangkan otot-otot, terutama otot-otot perut yang menjadi longgar setelah kehamilan (Eileen Brayshaw, 2008). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah persalinan, secara teratur setiap hari namun bergantung pada keadaan pasien, apabila pasien masih dalam keadaan normal setelah beberapa jam istirahat boleh memulai senam. latihan kegel dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki tonus otot pelvis dan peregangan otot abdomen, dan juga memperkuat otot dasar panggul setelah melahirkan (Eileen Brayshaw, 2008). latihan kegel akan mengakibatkan kontraksi dan relaksasi otot- otot dasar panggul sehingga membantu ketidaknyamanan perineum serta meningkatkan sirkulasi lokal, mengurangi edema dan mempercepat penyembuhan luka perineum (Bahiyatun, 2009), sehingga latihan kegel akan efektif dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Heny Prasetyorini pada tahun 2014 terdapat 20% hingga 50% dari 200 ibu postpartum melakukan senam nifas termasuk kegel exercise berarti ini membuktikan bahwa senam nifas aman dilakukan untuk ibu postpartum dalam mempercepat penyembuhan luka perineum, . hal ini sesuai hasil penelitian dari Marie (2003) bahwa terdapat peningkatan kekuatan otot dasar panggul pada kelompok yang diberikan perlakuan pelvic muscle exercise (latihan kegel) sehingga memungkinkan dapat mempercepat penyembuhan luka perineal akibat episiotomy maupun rupture spontan saat persalinan.

  PENUTUP

  1. Kesimpulan

  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh ibu nifas yang melakukan latihan kegel di Puskesmas Kalitengah Lamongan mengalami penyembuhan luka perineum lebih cepat dibandingkan ibu nifas yang tidak melakukan latihan kegel sehingga dapat ditarik kesimpulan terdapat latihan kegel efektif untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.

  2. Saran

  Bagi Tenaga keperawatan ataupun petugas kesehatan yang yang sedang melakukukan perawatan pada ibu nifas dapat mempertimbangkan untuk menerapkan latihan kegel pada pasien nifas untuk meningkatkan penyembuhan luka perineum, Bagi Peneliti .

  DAFTAR PUSTAKA Albers, L.L. and Borders, N. 2007.

  Minimizing Genital Tract Trauma and Related Pain Following SpontaneousVaginal Birth . Journal of

  Midwifery & Women’s Health, 52, 246-253. Bahiyatun. 2009.

  Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal . Jakarta:

  EGC Berghella, V., Baxter, J.K. and Chauhan, S.P. 2008. Evidence-Based Labor and

  Delivery Management . American

  Journal of Obstetrics & Gynecology, 199,445-454. Depkes Masyarakat FKMUI. 2007. Gizi dan

  Kesehatan Masyarakat . Jakarta : PT

  487-498 Mason, L., Roe, B., Wong, H., Davies, J. and

  Kegel's Exercise On Postpartum Trial. Romanian Journal Of Physical

  Shinde Neesha; Bhardwaj Shalu; Deepali Hande; Khatri Subhash. 2013. Role Of

  Nifas . Jakarta: Salemba Medika

  Saleha. 2009. Asuhan kebidanan Pada Masa

  Journal of Korean Academy of Nursing, 43, 420- 430.http://dx.doi.org/10.4040/jkan.201 3.43.3.420

  Prevent Urinary and Fecal Incontinence in Antenatal and Postnatal Women: Systematic Review .

  B.Y. 2013. Effect of Kegel Exercise to

  Medika Park, S.H., Kang, C.B., Jang, S.Y. and Kim,

  Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta: Salemba

  Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan

  Nursing, 19,2777-2786. http://dx.doi.org/10.1111/j.1365- 2702.2010.03297.x

  Pelvic Floor Muscle Exercises in Prevention of Postpartum Stress Incontinence: A Randomised Controlled Trial . Journal of Clinical

  Bamber, J. 2010. The Role of Antenatal

  floor exercises during and after pregnancy: a systematic review of their role in preventing pelvic floor dysfunction . JOGC-[TORONTO]-,

  Raja Grafindo Persada Eileen, Brayshaw. 2008. Senam Hamil dan

  A. 2003. Pelvic

  http://dx.doi.org/10.1111/birt.12077 Marie, Harvey,

  Lacerations Recurring after First Delivery . Birth, 40, 307-311.

  2013. Risk of Episiotomy and Perineal

  11.00 Manzanares, S., Cobo, D., Moreno-Martínez, M.D., Sánchez-Gila, M. and Pineda, A.

  http://jkptumpo-gdl-harijati-271-1. Diakses tanggal 23 mei 2015. Jam

  Nifas Tentang Vulva Hygiene Di RB/BKIA Ny. Harijati. Ponorogo .

  2106. Harijati, 2012. KTI Gambaran Perilaku Ibu

  Structured Antenatal Kegel Exercises Protocol on Labor Progress among Women Attending Antenatal Clinics .

  10.00 El Hamid, A.A., Azzam, H.F., Ismail, G.M. and Gaafar, H.M. 2012. Effect of a

  23 Mei 2015 jam

  Elida, Fitri. 2013. Hubungan Senam Nifas Dengan Involusi Uteri . http://www.elida_fitri_skripsi_elida_fit ri_2.pdf.com. Diakses: tanggal

  Nifas . Jakarta: EGC

  Therapy / Revista Romana De Kinetot;Jun2013, Vol. 19 Issue 31, P78.http://connection.ebscohost.com/c/ articles/90602719/role-kegels-exercise- postpartum-perineal-fitness- randomised-control-trial