Analisis Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru Bimbbingan Konseling Dalam Perencanaan Layanan Bimbingan Belajar di SMAN 2 Padang - Universitas Negeri Padang Repository

1

Bidang llmu: Pendidikan

1

LAPORAN AKHIR
PENELITIAN PROFESOR

ANALISIS IMPELEMENTASI KOMPETENSl PEDAGOGEK GURU
BXMBINGAN KONSELING DALAM PERENCANAAN
LAYANAN BMBHNGAN BELAJAR DI S M A Pi 2 PADANG

Tim Peneliti:

..,-

...-- . ....
Prof. Dr. Nevi!.arni S., I\I.S./KID l.
Dr. Riska Ahmad. M.Pd., K o o s . / N l C M # ~ A R W
UHIU.HEhtiii r , h L >


PIIERINA TCL

'

'"

4 - w'4

SUMEERliARSA: hd
HOLLKSI

\G.\MvLIT4E,S
IILASIFIKASI

.

GI

642-


Dibiayai oleh:
'
Dana DIPA APBN-P Cfniversitas hci:crl i 1 , t , i s i : ~ ~
Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan I'eneli~ial ProTestlr
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 20 1 2
Nomor:755AJN35.2/PG/2012
Tanggal 3 Desembrr 20 12

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

(hd 1 m q

-

Q-,

G)

A

HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian

: Analisis hpelernentasi Kornpetensi Pedagogik Cjuru
Birnbingan Konseling DaIam Perencanaan I.a.anan
Birnbingan Belajar Ili SMA h: 2 Padang

Ridang Ilrnu
Pengusul
a. Narna dan Gelar Pengusul
h. NIP/NIK
c. NIDN
d. PangkatfGolongan
e. Jabatan Fungsional
f. Faku 1tasfJ u m a n
g. Pusat Penelitian
h. Alarnat Instansi
i. I'elp/Faks/ E-mail

j. Biaya yang diusulkan

: Pendidikan
: Prof. Dr. Neviyanii S.. b1.S.
:I9551109 198103 200;
: 0009 1 15505
: Pernbinan Utama IV/c
: Guru Besar
: Birnbingan dan Konseling/Fakultas Ilmu Pendidikan
: Universitas Negeri Padarlg
: Komplek Perguruan Tinggi .Air T 9 ~ t . x
I'adang
: 08 126628129lneviyami 55@jyahoo.com
: Rp.25.000.000.- (Dua ~ i l u h - ~ i mJuta
a Rupiah)

ons.
002

Prof: Dr. ~ts\'i>.arniS.- M.S.

NIP: 19551 109 198103 2 003

-

Mk5yetujui Ketua Penelitian
L

I

/

,
." ,
I'

'

7

3 r-.!L*%


':-D~,~-&lwen Bentri. M.Pd

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang
implementasi kompetensi pedagogik guru BK dalam perencanaan
pelayanan bimbingan belajar di SMA N 2 Padang. Target yang ingin
dicapai nantinya adalah tersedianya jurnal ilmiah dan buku teks terkait
dengan implementasi kompetensi pedagogik guru BK dalam perencanaan
pelayanan bimbingan belajar.
Penelitian kualitatif ini berlokasi di SMA N 2 Padang. Informan
penelitian adalah guru-guru BK, kepala sekolah, dan wakil-wakil kepala
sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik menjamin
keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang masa pengumpulan
data,
melakukan observasi secara terus menerus, triangulasi, dan
melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi. Data dianalisis dengan
menggunakan mempedomani teknik analisis data kualitatif yang
dikemukakan Huberman terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.
Temuan penelitian, pada umumnya guru BK telah membuat
perencanaan bimbingan dan konseling program tahunan, semesteran,
. bulanan, dan mingguan, akan tetapi masih belum runtut satu sama
lainnya. Belum terlihat secara jelas implementasi kompetensi pedagogik
pada masing-masing program. Pada umumnya guru BK belum membuat
perencanaan bimbingan dan konseling program harian. RPLBK belum
tersusun sesuai Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar isi
dan proses.

KATA PENGANTAR

Kegiatan penelitian ini mendukung pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya bidang ilmu pendidikan serta terapannya. Dalam ha1
ini Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bemsaha mendorong dosen
untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya baik
yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dari
dana surnberlain yang relevan atau bekerjasama dengan instansi terkait.
Sehubungan dengan ha1 itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang
bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti u t u k

melaksanakan penelitian tentang: Analisis Implementmi Kompetemi Pedagogik

Guru BK dalam Perencanaan Pelayanan Bimbingan Behjar di SUA N 2 Padang,
sesuai dengan swat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Pmfesor Universitas Negeri
Padang Tahun Anggaran 20 12 Nomor: 755/UN35.2/PG//2012 Tanggal 3 Desember
2012.

Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab
berbagai pertnasalahan pembangunan sektor pendidikan, khususnya yang berkaitan
dengan masalah penelitian pendidikan tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian

ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan memberikan informasi
yang dapat dip&

sebagai salah satu upaya penting dalam peningkatan mutu

pendidikan pada urnumnya Di samping itu, hasil penelitian ini juga ada manfaatnya
bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan.

Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul clan laporan

penelitian, kemudian untuk tujuan diserninasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan
ditingkat

Universitas.

Mudah-mudahan

hasil

penelitian

bermanfaat

bagi

pengembangan ilrnu pada umurnnya dan, khususnya peningkatan mutu staf akademik
Dosen Universitas Negeri Padang.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Temtarna
sekali kepada pimpinan lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden

yang menjadi sarnpel penelitiau, clan tim perevieu Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Padang. Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih banyak kepada
Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendanaan
penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasarna yang tejalin selarna ini,
penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan clan
semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Terima Kasih
Padang, Desember 20 12
Ketua Lembaga Penelitian

r miversitas Negeri Padang

Dr. H. Alwen ~ e n GM.Pd.
,

1

DAFTAR IS1


HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK

................................................

.......................................................................

KATA PENGANTAR
DAFTAR IS1

.........................................................

..................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

.....................................................

BAB. I. PENDAHULliAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah

.......................................

..............................................

..

C. Focus Penelit~an..................................................
..

D. Tujuan Penellt~an................................................
..
E. Pertanyaan Penelltian ...........................................
F. Manfaat Penelitian

..............................................

G. Luaran Penelitian .................................................
BAB. 11. TINJAUAN PUSTAK4
A. Kompetensi Guru Mengelola Pembela-isan . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Layanan Pembelajaran

............................................

C. Belajar T u n t a ~dan ljpaya Mencapainya

D. Kesulitan Belajar

....................

...............................................

E. lmpclementasi Kompetensi Pedagogik Guru BKikonselor
Dalam Pelayanan BK ........................................
F. Rimbingan Belajar

...........................................

G. Perencanaan Proses Pembelajaran

..............................

13. Pelaksanaan Proses Pembslajaran

.........................

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

.............................

BAB. 111. METODE PENELIFPIAN
..

A. Jenis Penelitlan

..............................................

..

B. Lokasi Penellt~an............................................
.

-

C. Infonnasi Penelltlan

........................................

D. Tehnik dan Alal Pengumpul Data

........................

E. Tehnik Menjamin Keabsahan Data .......................
F. Tehnik Analisis Data .......................................

BAB. IV. TEMUAN PENELITLAN
A. Analisis Dokumen ............................................
B. Analisis Ternuan Peneliti an... ..............................

C . Analisis Program Harian

....................................

BAB .V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

...................................................

..........................................................

DAFTAR PUSTAKA

...................................................

Larnpiran
..

A. Surat Izin Penellt~an........................................

B. Contoh Layanan yang dibuat guru BKkonselor
C. Contoh Layanan yang dibuat peneliti

........

....................

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Relakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk nienyiapkan surnhcr da!;~ rn:inuhi.i
>.angdapat memberikan kontribusi positif. baik untuk kebahagiaan n~anusi:~
ilu sendiri. maupun untuk pengembangan berbagai ilmu pengetallurn dan
teknologi.

Pendidikan ben~paya pengembangan dalarn rnatiusia potenhi

sesuai dengrrn harkat dan martabatnya yang bersifat positif d m normalit..
Positif dalarn arti bahwa pendidikan akan menjadikan siswa berdaya guna.
bermakna. bermutu dan utuh. sedangkan normatif

mengandung arti

pendidikan tidak boleh bertentangan dengan norma, nilai. adar dan kehiasaan
vans berlaku. baik secara global. nasional maupun lokal ( Pra!itno. 20C)'i).
Oleh sebab, itu upaya u~ituk meningkatkan mutu pendidikan rnutlak
diperlukan.
Salah satu upaya pemerintah dalarn rangka meningkatkan mutukualitas
pendidikan adalah dcngan rnenetapkan berbagai standar di bidang pendidikan

!;ang dikenal dengan istilah Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di s e l u n ~ h
wilayah

Hukurn Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketentuan ini

tercantum dalarn Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005. Dalam ketentuan
ini ditcrtapkan

8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan. yaitu Standar

Kompetensi Lulusan. Standar isi. Standar Pendidik dan 'Tenaga

Kependidikan. Standar Proses, Standar Sarana dan Prasarana

Stands

Pembiayaan. Standar Pengelolaan dan Standar Penilaian Pendidikan.
Salah satu bentuk standar nasional pendidikan adalah Standar I'enilziian
Pendidikan.

Standar Penilaian

Pendidikan

adalah Standar Nasioniil

Pendidikan yans berkaitan dengan mekanisme. prosedur d m instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik (PP NO 19!2005 Bab I Ketentuan Urnuln
pasal 11). Menurut pasal 63 ayat (1) Standar Nasional Pendidikan din~atakan
bahwa "Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menensail
terdiri atas penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah."

Penilaian h a i l

pendidik. satuan pendidikan dan

belajar oleh pendidik dilakukan

secara

berkesinarnbungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
d a l m ben~uk ulangan harian. ulangan tengah semester. ulangan akhir
semester dan ulmgan kenaikan kelas. Selanjumya penilaian hasil bclajar oleh
Satuan Pendidikan bert~l-juanuntuk menilai pencapaian standar kompe~ensi
lulusan untuk scrnua nlata pelajaran, dan untuk semua mata pelajaran
kelompok IPTEK dilaku kan melalui ujian sekolaN madrasah. Penilaian hasil
helajar oleh I'ernerintah

bertujuan untuk menilai

pencapaian

standar

kompetensi lulusan sccara nasional pada nlata pelajaran tertentu dalam
kelompok IPTEK dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
Dengan demikian. dapat disimpulkan bahwa untuk nlelakukan penilaian
h a i l belajar melibatkan berbagai pihak: yaitu pendidik. satuan pendidikan
dan Pemerintah, sehingga diharapkan dengan keterlibatan semua pihak
tersebut memungkinkan tenwjudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang

tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 201 2003.

BAB I 1 pasal 3, yaitu :
Pendidikan nasional b e h n g s i mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi rnanusia
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak
mulia, sehat. berilmu. cakap. kreatif. mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berbagai ujian harus ditempuh oleh siswa selama menjalani proses
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, mulai dari ujian harian. ujian
tengah semester, ujian akhir semester. ujian kenaikan kelas. ujian akhir
sekolah. dan ujian nasional. Ujian merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam keseluruhan upaya pembelajaran, melalui ujian berbagai
informasi akan diperoleh yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan
tenentu. Oleh sebab, itu siswa perlu dipersiapkan untuk menghadapi ujian
dalam bentuk apapun, mulai dari ujian harian, sampai dengan ajian akhir.
baik ujian akhir sekolah. maupun ujian nasional.
Berbicara lentang ujian akhir. scperti

ujian naik kelas. ujian akhir

sckolah (UAS) dan ujian nasional (UN). merupakan ujian yang hams diikuti
s i s ~ . apada akhir kegiatan pada saruan pendidikan tertentu. UAS rnerupakan
ujian yang siihtnya internal karena dilakukan oleh satuan pendidikan.
sedangkan [.IN dikarakan sebagai u-jian yang sifatnya eksternal. yaitu
diselenggarakan oleh pemerintah yang beke j a sarna dengan lernbaga mandiri

yang dalarn ha1 ini disebut sebagai Badan Standardisasi Nasional Pendidikan

(RSNP).
Terkait dengan diselenggarakannya ujian nasional sebagai salah satu
k n t u k ujian akhir oleh pemerirltah dan BSNP. kenyataan menun-jukkan
adan1.a pro d'm kontra tentang penyelenggaraan ujian tersebut dari herhasai
pihak, rnisalnya dari siswa pendidik, pengelola pendidikan dan orang tua.
Sementara

iru.

berbagai

kenyataan

muncul

sehubungan

dengan

penyelenggaraan UN, khususnya tentang bagairnana siswa sukses dan lulus

.

lJntuk mencapai tujuan tersebut berbagai cara diupayakan, antara lain dengan
memhentuk "rim sukses". mengedarkan kunci pada waktu ujian sedang
berlangsung. bahkan ada peserta ujian yang mendapatkan kunci jawaban
sebelum u.jian berlangsung. Selain itu, informasi tentang diperolehnya kunci
jawaban oleh pesena ujian di V'C. di w m g dekat sekolah juga sering
rneu.arnai penyelengaraan

UN. Bahkan yang lehih tragis lagi ditenlukan 100

% siswa tidak lulus UN 2009 pada sebuah sekolah,

karena diduga

memperoleh kunci palsu, http://sawali.info 2009/06/0 1/ prahara krnhali
men'qinrai Junia pendidi/:an.

Menibanru sis~vadengan rnenyebarkankan kunci jawaban. membentuk
'-tim sukses". niembiarkan siswa "rnenyontek" merupakan suatu kekeliruan
yang tidal\ dapat direrirna. Tindahan ini dapat dikatakan sebagai salah satu
bentuk kecelakaan pendidikan. Tindakan ini merupakan pelecehan terhadap
harkat martaba~rnanusia dengan dimensi kenlanusiaan dan pancadaya yang
mereka milki dan juga bertentangan dengan prinsip belajar tuntas dan

pengabaian tenvujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Manusia
merniliki bcrbagai potensi baik yang bersifat umurn. maupun

yang lebih

khusus (bakat). bahkan dari hasil penelitian terbukti bahwa berbagai bakat
khusus dimiliki manusia. scpcrti yang dikemukakan Gardner (2003). bahmpa
rnmusia mcn~iliki7 (tu-juh ) kecerdasan. yaitu kecerdasan musik. kecerdasan
kincstetik. kecerdasan logika-rnatematika, kecerdasan linguistik, kecerdasan
ruang. kecerdasan antar prihadi dan kecerdasan intra pribadi. Prdctek-praktek
psnyelenggaraan L h ' seperti yang telah dikemukakan, menunjukkan seolahseolah siswa tidak rnemiliki kemarnpuan, potensi, bakat, sehingga tidak
mungkin dibantu pengernbangannya. seolah-olah menunjukkan siswa tidak
memiliki H M M yang justru dapat dilwjudkan melalui upaya pembelajaran.
Jika apa pang ada pada din siswa dikembangkan secara optimal dapat
dipastikan akan ditenlukan siswa-siswa yang berprestasi melebihi kondisi
\.ang ditemukan melalui ujian dengan penyebaran kunci jawaban.

Kecelakaan

pendidikan

juga dapat dilihat dari segi guru sebagai

pelaksana proses pen~belajaran.Sebagai pendidik, pendidik juga memiliki
harkat dan martabat manusia dengan dimensi kemanusiaan dan pancadaya
!-an2

ada. Pendidik juga mcmiliki energi yang memungkinkannya untuli

rnelaksanakan tugasnya dengan komitmen yang tinggi: penuh dedikasi dan
tamgung jawab. Energi perldidik yang disinergikan dengan energi sis~vaakan

memungkinkan sis\x:a berkcmhang secara optimal ( I'rayitno. 2009).
Oleh sebab itu. pada prinsipnya pemberian kunci jawaban sebenarnya
dapat dihindarkan jika guru dapat rnelaksanakan proses pembelajaran dengan

baik.

antara

l;e\iibav-aan

lain
(

high

dengan

memperhatikan pilar pembelajaran

berupa

dan kewiyataan (high tech). Prayitno (2009).

~OIIL.~)

Diharapkan dengan pembel+jaran yang seperti itu.

pembelajruan &an

tc.rlal;s:ina sesuai dengan paradignia pernbela.jaran yang sesung~uhnya. yaitu
hr?h\i.r;i ciri scseorang >.ang helajar dapar dilihat dari segi apakah dengan
hela-jar- ada J.ang di"dapat" nya

(

D). apakah ada yang di "catat"nya O dan

apakah dengan belajar ada yang dapat di "terapkan"

(

T) atau dilakukannya

(

I'ra!,irno. 2009).
Dikairkan dengan kenormatifan pendidikan. dimana pendidikan itu
tidak

boleh

benentangan

dengan norma,nilai.

adat

istiadat.

maka

rnernherikan kunci jawahan kepada sis\sra bertentangan dengan norma dan
nilai.

Saruan pendidikan sebagai institusi pendidikan secara sengaja

rncrnhentuk sikap Jrang tidak hail;. yairu sikap '-jalan pintas" dalam diri siswa
.

Pen~berian kunci jawahan akan menumhuhkan" sikap jalan pintas. tanpa

perIu herusaha" untuk ~nencapaikesuksesan. Jika ha1 ini turnbuh daiam din
seseorang. apalagi hagi siswa yang sedang bertumbuh menuju kedewasaan.
maka tidak dapar diI2ayangk3n aps >-ang akan tcrjadi pada diri siswa secara
pribadi. rnaupun hagi pernhangunrln hangsa di masa yang akan datmg. Siswa
bagaimanapun juga tidal; akan siap menghadapi masa depan yang penuh
tantangan, yang rnenierlukm keuletu!i sena kerja keras d m pantang
mcnyzrah.

Mengutip apa yang dikemukakan oleh Indra dati Sidi (2001).

untuk menghadapi tantangan di er:l globalisasi d m informaci seperti sekarang
ini diperlukan rnanusia y m g cinta pada kualitas yang tinggi. Manusia unggul

Indonesia adalah rnanusia yang terns menerus meningkatkan kualitas
penget3huannya dan ketrampilannya sehingga mampu bersaing dengan
hangs3 lain. Sikap 'Ijalan pintas" justru akan menghambat munculnya
rnanusia berkualitas yang dapat merugikan dirinya sendiri. bangsa d m tanah
aim!.a.
Kclndisi

septtni

ini tentu perlu dicarikan jalan keluamya. sehingga

arah dan tujum pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan siswa dalam
ani \;an3 sesunguhnya akan tewujud. Kondisi di atas menunjukkan siswa
tid& siap untuk menghadapi ujian. Di samping itu personil sekolah, mulai
dari guru. kepala sekolah juga tidak siap menerima kenyataan jika banyak
dimtara siswa gang tidak lulus. Hal ini juga tidak diinginkan oleh sebagian
pengcslola pendidikan lainnya. sepc'rti kepala dinas pendidikan. kepala daerah
dan sehagainya.
Ke~idaksiqmn siswa untuk r~lrnghadapi ujian rikhir diperkirakan
men-jadi salah satu f i t o r pemicu rnunculnya berbagai kecurangan dalam
pcnyelenggaraar~ ujian.

termasuk

nienimhulkan berbagai pemn!zin:
banyak lnateri a-jar

u-jian nasional

(IJN). Kondisi

ini

pertanyaan iru antara lain seberapa

sudah dikuasai dan dipahami sisn.a?. apakah sudah

me~nadai u n t d rnenja\vab snal-soal

dengan benar?. sekurang-kurangnya

dapar mernenuhi knreria k e t u n ~ ~ s arnirlimal
n
yang sudab diteupkan. Jika

- penguasmn sis~varendah d x i krilena ketuntxan minimal yang sudah
tinrrkat
ditetapkan. apakah sudah ada upaya untuk nienlbantu siswa, s e h i n g a tingkat
penqasaan siswa &an meningkat? Pertanyaan berikutnya

adalah tentang

fi~ktor-faktor apa saja yang berada di seputar ketidaksiapan siswa untuk
rnenglix!api ujian'?. bagaimana kondisi kegiatan belajar siswa selarna ini?,
a p ~ k a hrudah ad3 upaya untuk memberikan pclayanan kepada siswa yang
rncrniliki kondisi kegiatai belajar y m g tidak baiki' tidak herkualitas?.
I'enan!aan

selari-ju~nya adalah spahah tclah tersedia berbagai fiktor

- a n 9 dapal rnlsmbantu penyiapan sisiva nnlisalnya apakah sudah tersedia

saran2 dan prasarana yang akan rnenunjmg terselengaranya pembelajaran
scbagainlana mestinya? Terkait dengan perm berbagai pihak yang perlu
diiku~sefiakari agar siswa sukses helajar. muncui pertanyaan,

apakah

berbagai pihak sepeni guru. konselor d m orang tua termasuk siswa sendiri
~elulimel&sanakan perannya sebagaimana mestinya'?
I3erdas;irkan studi aural >-ang dilakukan. berupa wanlancara dengan
kcpala sekolah. guru dan konselor. dipernleh gambaran bahura sekolah (dalam

ha1 ini S3,IA). telah mcnyiapkan sislva untuk menghadapi ujian akhir sesuai
d e n a n kelaziman yang selalu dilakukan dari t;rhun ke tahun. yaitu berupa
periambahan \v&-tu belajar. pembaha5an soal. dan penyelenggaraan tq:-ozlr
(TO). l'enyelenggaraan pen~,iapanujian akhir yang sepeni ini tidak banyak

diminati sis\s.a. Sisw..a sering bosan. tidak ada n~c~ti\laaan pcrtarna terksit dengan siapa yang rnengalarni masalah. alau
siapa !-an2 rnengalanii kcsulim bela-jar'?. Secara sederhana 1 3 u a h a n n ~a

atau dengan istilah lain siswa . a n 9 mengalami penguasaan rnateri pelajaran
terganggu. Peflan!.am kedua adalah tentans "daerali atau 1okasi'- kesulitan
belajar sisua. Ida1 ini dapat dilihat dari segi mat3 pelajaran );an2 diihuri siswz
maupun rnenyangkut materi pelajaran tertentu pada s u m niata pelajaran.
Pertanyaan ketiga rnenyangku~rnengapa kesulitan itu terjadi, rnungkin terkait

dengan ridak dikuasain!-u atau tidnk dipaharninya materi pelajaran oleh s i s w a
arau tcrkait d c n g n hag3inima rnutu (ku:ilitas) k e ~ i a r a nbelajar yang dirniliki
sis\j.s. Scl:ji~iu:n> ;i

p c n a r i > aali keenipnr adalah [entang cara yang dapar

dilakulian untr!k !nc.r~ccg;il: tc.ri;:din!-a kesuli~ruibclajar !.an2 dialami sisv..a.
atau h;il-h3l a!-;? \ 3 n g h : i r w dil:jkukan q : t r kcsulitan belaiar tersebut dapat
scgcra dihairu. scliinggz nicmungkinkan siswa mencapai tu.jum belajar yang
sesungguhn!.a.
Kegic-ltan cli:ig~l(.isi.:sc.laniutn!-a diikuti dencan
.- kegiaran rernedi. Remedi
merupakan surlru hcnruk pengajaran y m g benu.juan untuli membantu sis\va
J-ang mengalami kcsulirsn bclajar. alau \ . m g tidak mencapai penguasaan
mareri

pelajzran

sesusi

dcngnn

yang

diharapkan.

Prayitno

2011

rnc.ngemukak:i~~
hali\i.n 3d;l 1ig3 bentuk perlga-iaran remedial (renlediasi). y a i ~ u
pengajarar~pc~haikzn.pc11gqi::ran ulang dan pengajaran susulan. Pcngajaran
psrbaikun

adzla11 pcngajzrm l a n g diberikan kepada s i s ~ v aapabila mareri

sudah diajarkan. rcrapi

sisivu

ban\-& y m g

belum rnengerti a h u ada

sehagian sis\x.a yang sulir nicngerj:dian tugas atau soal-soal berkenaan dengan
mareri ~ s r s e b u t .Peng+aran ul;ing adalah pengajaran yang diberikan kcpadrj
sis1t.a dimsna ~;c>i>agi:irl
hc....;arrn;~leri ridak dipahami a u u haMan sebagian
bcsar sudah dilupahan si.;\~-a.Pengaiaran susulan dilakukan

apahila suatu

rnateri belurn diajarksn scliing2a pcrlu disusulkan.
Melalui studi a\x.al. jugs tenlngkap b a h ~ v aperan konselor selama ini
dalam menyiapkan siswa rnenghadapi u-jian antara lain adalah melayani sis\t-a

yang mernperlil~atkanc i a l a kurang berminat mengikuti pelajamn lambahan.

sering absen se\vaktu bel3jar rnmbahan d m bentuk tingkah laku lainnya yang
dianggap &pat rnerugikan sis~1.a.Oleh kruena belajar rnerupakan kegiatan

..

\;an3 kornplcks . a i g ciipcr~~~in~i-li
olc.11 herhagai fakror. srliarusnya konselor
per111rnengu~igkapkan
kondisi !ic.giar;ln bclaiar van? selrmia ini dimiliki d m
dikemhangkan sis\\a.

3I;iu

cj~>1123nk313 lain. konselor rnelakukan kegiatan

diagnosis rcrhadap kegist~r; bela-jar sis~va. sehingga la!,anan
konseling

himbingan

(RK)!.ang 3ilaksan3kann>.a rnengacu kepada peningkatan kualitas

kegiaran hclajar sis\va. Jika kurllita..; kcgiarrui belajar sisu.a nieningkat.
diperkirakan akan bergengaruh kepada berkurangnya kesulitan belajar yang
rnereka alar-ni. Kondisi sepeni ini akan menlungkinkan tercapainya kondisi
kehidupan eft-krif seli31-i-hsri ( K E S ) d3la~nkegiaran belajar. Sebaliknya jika
siswa merniliki kegiaran helsjar !.r-mg ~ i d s kherkualitas. siswa berada d a l m
kondjsi kehidupan ekkril- xli:~ri-h;:ri rergansyu (KES-T) dalam kegiatan
belajar. Kondisi ini a h n rnc.ngh;imbar siswa untuk menguasiii rnareri
pelajaran secara tunras.
Dan studi au.al ini. !uga dipcroleh infonnasi bahu-a belum adanya
kegiaran

hersarna

( k l l r i anrizrrj

guru

dengan

konselor

dalarn

menyiapkan sisws nle~lglisclapiuii311 akhir. Guru menambah u.akru belajar.
rnembahas soal sena melakukan irj. our. sedan_gkan konselor

niclakukm

berbagai la!;anan konseling dc.ng;ul sisu.a, jika d i a n g a p perlu. I_:pa!.a ini
berlangsung sesuai dengan rencana yang dirurnuskan oleh rnasing-masing
pihak, tanpa ada keinginan dan upaya untuk membantu rnenyiiapkan siswa
secara bersarna dalam sebuah tin1 ke j a ([cam work). sehingga mernungkinkan

tersusunnya rencana v a n lcbih rnalmg tenIan9 bapimana menyiapkan siswa
menghadapi ujian dengan rnelih;itk~n btsrbagai pihsk. terutarna guru dan
konselor.

Oleh sebab iru. agar scliolr;ill d:ipl::~ ~nc.n!.iapkan sislva dengan scbaikbaiknya untuk menghadapi t:.iian ~ i k i i i r .pcr-lu dici;ltakan ~ e h u a hrnskanisme
!an

herhentuk kolaborasi mrara gu:~l Jan konselor sebagai suani tim ;an2

solid. Guru berperm rerkair Jcng.i!i penguaqaan sis\s.a terhadap materi
pelajaran. atau disebu~dengall is:ilah I'b11' (Penguasaan blateri Pelajaran).
sedangk'm konselor berfokus pada kualiras kegiatan belajar siswa. yang
disebut dengan istilah KES (Kchidupan Sehari-hari Efektii). khususnya dalam
kegiatan belajar. yang mma kedus f'zktor terscbut pada gilirannya akan
memberikan sumbangan terhadap kr?iapan sisu-a rnenghadapi ujian 'akhir.
Di samping itu. pcriu diiadari b3hb.3 cesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan. ada empat kriteria penenlu kelulusan siswa. yaitu telah selesai
mengikuti proses pembela-jaran. >-ang ditandai dengan kelulusan sisu~a
berdasarkan kriteria ketunrasan minimal

(KKM).lulus dalam

Kelompok Mata

Pelaiaran. lulus ujian akhir seknlah dsn lulus ujian nasional.

Hal ini

mengandung arti b a h w pen>-iapa~lsisu-a unruk mengikuri u-iian perlu
dilakukan seam-a1 mungkin. sehingga akhirnya

siswa siap baik dan segi

materi pelajaran. maupun dari segi psikis. \.aitu rasa percaya pada din srndiri
serta penerapan prinsip kejuluran.
Oleh sebab itu. jika siswa tidak siap untuk menghadapi uiian. karena
mereka tidak menguasai standar minimal ;ang sudah ditetapkan dan! atau

karena siswa tidak memiliki mutu kegiatzn hel3j;1r yang dibutuhkan unruk
menguasai materi pelajaran sebagairnr~nan ~ ~ . s ~ i n >
perlu
. a . dilakukan upa~nal
cara lain unruk rncnyi2pkm sis\x.a rnenghac!api u-jian akhir. sehingsn
diperolch hasil yang mcrnuasksr:. ta!lp:i diikuri i!c.ng;~ri pen!.t.hsrari kunci
ja\vab311 . rilt'n~b~ntuktin1 s~ksi'z.ai.i:l di.n$an c:ir:i-c:~._rl!lain !-an? tidak
benar. sebayai~nana!ang dilakukcln oleii pihsk-pihA rencnru scrlarn;~ini.
Sejalan dengan apa yang trelah dikemuk,?kru~di a r s . perlu dilakukan
upaya untuk menyiapkan sis\s.a rnengliaciapi ujian ;ikhir. baik dilihat dari segi
peran guru, maupun peran

konselor

. sehingg;~rcrcipra

kedua belah pihah sebagaimana mcsrin!.a.

L!pa!:a

kolaborasi perm

itu diawali dengan

pengungkapan p e n p a s a m 111atc'ri peIajar3~1 rersrmggu (PMP-T) siswa
berdasarkan apa yang mmeka rasakan. Hal ini herdasarkan konsep pemikiran
bah\va apabila sis\s-a rnc.ngc~l~ui
d m nlcn!.adsr-i kcsuli~mhela.jam\.a.maka
upaya yang dilakukan unruk membanru sis\'r.z tersebu~ diperkirakan akan
memberikan

hasil

yang

optimsl.

Sc-laIan

dengan

itu.

siswa juga

mengungkapkan kondisi kehidupan efi.krif sehari-hari terganggu (KES-T)
dalarn kegiatan belajar. sehinggs, brsrdasarkan pcngungkapan ini. knnselor
akan membcrikan layanan yang mengarah pads peningka~ankualitas kegiatan
belajar tersehut.
Berdasarkan pengetahuan dan pemahzman guru rsnrmg PMP-I' sis1s.a
dan pengetahuan d m pemah'man konselor rentan9 KES-?' dalarn kegiatan
belajar. guru dan konselor dapar merancang bentuk bantuan/la~manyang
akan diberikan kepada siswa sesuai dengan kondisi masalah mereka masing-

masing. Dengan demikian. baik guru nlaupun konselor rnenerapkm fungsi
diagnosis dan remedial sssuai dcngan peran rnercks mising-rnasinc. Dengan
L

terselenggaranya fun2si diagnosis Jan rc.rnc.Ji:iI dalum kc>lr~horasioleh zuru
dan konselor. diharapkarl sis1x.a siap rnt.nghad;lpi ujian ;3i;tlir. I l i s;irnpirlg ilu.
yang

tidak kalah

periringrl!.~! eJal::h

ac?:in!.:i

p ~ r i > - z l ~ n g g a i ; l ~i ~l nl n g i

rnanaiemen oleh pimpinan rang menlungkinkan rc.rseli.nggursn> a F.cgiaran ini
sebagaimana rnestinya.
Dalan~ upaya penljiapan

siswa rnsnghr-ldapi u~iian iikhir b c l u n ~

ditemukan adanya sebuah model ~.mgberfokus kepada penerapan fungsi
diagnosis dan remedial. baik oleh guru maupun oleh konsc.lor. Oleh schab
itu. dalam ha1 ini perlu dikernban~kar~
sualu model !.an? rnenekrjnkan pada
penerapan h n g s i diagnosis dan remedial dalam kolahor~~si
guru 3sr1 konselor
yang

berfokus kepada pcnguaszian marcri pc.l:!iaran'

..

ujlan sisx3 rergmggu

(PMP-T) dan kehidupan elditil' sehari-hari rerganggu ( K E S - 1 )

dalam

kegiatan bela-jar siswa.
Kolaborasi yang dimaksudkan d a l a n ~ ha1 ini adalah hahwa gun]
menyelenggarakan pemhelajaran sesuni dcngan kesuliran hc.lr!iar 5isu.a >:an9
teridentifikasi melalui pengadminsirraqian inrrurnen LPblI'.'L:

(Kesulim

Penguasaan hlrateri Pelajarani'lijian). sedangkan konselor menyelenggarakan
pelayanan (layanan hinlbingan dnn konselirlg) sesuai dengar1 masalah
kegiatan belajar siswa yang temn2kap

rnelalui AUM PTSDIL. D e n g m

demikian, kolaborasi guru dan konselor dalam menyiapkan siswa rnenghadapi

ujian akhir diselenggarakan dengan mencrapkan fungsi diagnosis dan
remedial sesuai dengan peran mcreka masing-mzqing.
Pengembangan

rnodcl

ini

rnelibatkm

~ u r u -k ( ~ ~ s e l o sr i- s \ u .

stakeholders dan para pemerhati di bidang pc.ndidik3ri lainn!-;i. sching\i-an i c i l g h a J ; i ~ iuiian akhir.

R. Identifikasi Masalah
Berbagai ha1 terkait dengan penyiapan sis\va menghadapi uiiari akhir.
baik menyangkut siswa, guru. dan konselor telr-lh dikemukakan di

tulisan

ini. Oleh sebab itu. berikut ini aka11diuraikan tentarig berbagai r11;~5..;rtlal1
,.an$
dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini. hl;~salah-n~asalal~
tersebut adalah sebagai berikut:

I . Efektivitas

penyelengsaraan penyiapm sis\\-a n7enghatl:ipi u.ji,m akllir

melalui penamhahan waktu bel:?jar. pcrnhahrlsan. wal. &in

~rl.-olrr

secara

berulang yang terselenggara s e l ~ m aini.

2. Upaya peningkatan efektifitas penyelenggaraan penyiapan siswa untuk
menghadapi ujian akhir rnelalui pen'anlbahan u.akru hel?irir. pernbaha~an
soal dan tn-ozrr secara berulang

3. Hubungan atau kontribusi kesiapan siswa menghadapi u-iian ahhir dengan
prestasi bela.jam\;a.
4. Huburlgan atau kontribusi sarana dan prasarana dengan kesiapan siswa

menghadapi ujian akhir.

5. f-Iubungan atau kontribusi dorongan orang tua terhadap arlak dalam helajar
dengan kesiapan siswa menghadapi ujian akhir.

Mr 1L-dl w 4 -4-1

it)

6. Kualitas penguasaan maten pela-iaran/u.jian oleh sisu.s dalsni pen~iapan
diri menghadapi uj ian.

7. Kualitas kegiatan belajar siswa dalanl rnen\.ir?pkm diri mc~ngii3Jr~pi
uiim.

8. Flubungan antara kesiapan sis\s.a menghadapi u-iian :~khird:in hasil

t!ii:j~i

akhir yang rnereka peroleh.

9. Praktek kecurangan dalam penldenggaraan ujian akhir.
10. Peran guru dan konselor dalam pen~riapansicu-a rnenghadsp~u-iian akhir
secara berkolaborasi.

I I . Penyelenggaraan h g s i diagnosis dan fungsi remedial dalarn penyiapan
siswa menghadapi ujian akhir.
Dalam kenyataannya berdasarkan hasil pemanrauan pcnulis di
lapangan indikasi bahwa guru-guru BK'konselor belurn memi 1 ili i licsiapan
dalam

mengimplernentasikan

kompetensi

pedasogili

cl:ilm

I;?! snarl

bimbingan belajar di sekolah. Hal ini ditandai dengan hcherapa k n o r n c n s
sebagai berikut:

1 . Diperoleh

kesan

masih

ada

gum

RK:%onselor

>.ang

belurn

mengimplementasikan kornpetensi pedagogik dalanl prcyram la!.rinan
bimbingan bela-jar yang rneliputi :
a. Masih ada guru HIQkonselor

yang helum rnengimplemonrasika~~

kompetensi pedagogik dalam perencanam tahunan dalam l a - m a n
bimbingan beIajar

b.

Masih ada guru B W o n s e l o r yang belurn mengimplemen~asikm
kompetensi pedagogik d a l m pcrencanaan semesteran daIa111 13~.:11ivri
bimbingan belajar

c.

Masih ada guru BKkonselor yang bclum 1nengimpIc.~;~e1i1:isili,;i1i
kompetensi pedagogik dalam perericanaan bulanan la~.ananhir,li>ir?garl
bela-jar

d.

Masih ada gun1 BKkonselor yang belum menginiplc.rnc.nt3sik:i11
kompetensi

pedagogik

dalm

perencanaari

niingguan

13!anan

bimbingan belajar
e. Masih ada gum BKkonselor yang belurn mcngimplemcn13sik:11i
kompetensi pedagogik dalam porencanaan harian la!.anan birnbing:in
belajar

2. Masih banyak siswa asuh yanr belurn mampu mengeluarkan pcndspa~di
dalam kelas

3. Masih banyak siswa asuh yang belum memiliki keterampilan belajar di
dalam kelas

a. Masih banyak sisura asuh yang belurn marnpu mengeluarkan pc.nd:lpa~Ji
dalarn kelas

5 . Masih banyak sisura asuh yang kurang motivasi dalam helajar

C . Fokus Peneiitian

Berdasarkan latar belalcang di atas. maka fokus penelitian dapat
dimmuskan sebagai beriku;t bagaimana implementasi kompetensi paedagogik

guru BKkonselor dalam perencanaan layanan bimbingan belajar !.ang

meliputi implementasi kompetensi Pedagogik guru BKkonselor pada:
1. Program tahunan dalam layanan bimbingan helajar

2. Program semesteran dalam layanan bimbingan helajar
7 . Program bulanan dalam layanan bimbingan helajar
3 . Program mingguan dalam layanan bimbingan belajar

5 . Program harian dalam layanan bimbingan belajar

I).

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tenlarig: Inlplernen~a~i
kompetensi paedagogik guru BKkonselor dalarn perencanaan bimbinsan d m
konseling

yang

meliputi

implementasi

kompetensi

Pedagogik

guru

BKkonselor pada:
1 . Program tahunan dalam Iayanan bimbingan bela.jar

2. Program semesteran dalam layanan bimbingan belajar
3. Program bulanan dalam layanan bimbingan belajar
3 . Program mingguan dalam layanan bimbingan belajar

5 . Prosram hatian dalarn layanan birnbingan belajar

E. Pertanpaan Penelitian
Untuh mencapai tu-iuan tersebut. maka dalam penelitian ini diajukan
p e r t q a a n sebagai berikut: Bagaimana implementasi kompetensi paedagogik
guru BJUkonselor dalarn perencanaan bimbingan dan konseling yang melipu~i
implementasi kompetensi Pedagogik guru BWkonselor dalarn:

1 . Bagairnana irnplementasi kompetensi paedagogik guru BKkonselor dalam
perencanaan birnbingan dan konseling program tahunan dalam la! a n m
bimbingan belajar

2. Bagairnana irnplementasi kompetensi paedagogih guru R K k o n ~ e I diilcln?
t~~
perencanaan bimbingan dan konseling program semcsreran dal:in~Id! rlnzr;
bimbingan belajar

3. Bagaimana irnplernentasi kompetensi paedagogik guru BKkonstlor dalan~
perencanaan bimbingan dan konseling program bulanan dalam la!anan
birnbingan belajar
4. Bagaimana implementasi kornpetensi paedagogik guru BKIkonselor dalarn

perencanaan himbingan dan konseling progTam mingguan dalarn l a ~ a n a n
bimbingan bela-jar

5. Bagairnana implementasi kompetensi paedagogik guru BfG'konselor dalam
perencanm himbingan dan konseling program harian dalam layanan
bimbingan belajar

F. Manfaat Penelitian
M a n f a t h a i l penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi:

I . Teoritis
Secara

teoritis

hasil

penelitian

ini

diharapkan

bermanfaal

ba~i

pengemhangan illnu pendidikan. khususnya pengemhangan perencanan
layanan bimbingan belajar.

2. Praktis
Secara praktis h a i l penelitian diharapkan bermanfaat bagi:

a. GUN BWkonselor dapat mengimplementasi kompetensi Pedagogik

guru RK/konselor dalam perencanaan tahunan. semesteran. bulanan.
mingguan dan harian dalarn layanan bimbingan belajar.
h.

Kepala sekolah. sebagai hahm masukan dan penimbangan cialam
men!,usun program pembinaan kemampurtn 2uru dalam n1crencanak:i~:
pengembangan bimhingan belajar.

c. Pengawas sekolah. sebagai bahan masukan dan penimbangan dalam
rnenyusun program pembinaan kernampuan guru dalanl perencanxin
pengembangan bimbingan belajar
d. Kepala Dinas Pendidikan dan unsur-unsur pengambil keputusan
lainnya. sebagai masukan d m pertimbangan dalam menyusun pro,man1
pengembangan bimbingan belajar pengembangan bimbingan belajar.

G . Luaran Penelitian

1-uaran peneiitian ini direncanakan adalah sbb:

I . Artikel ilmiah yang akan dimuat pada Jurnal Ilmiah terutama yang ada 3i
UNP
2. Dapat berupa buku tcks lrnpler-nentasi Kompctensi Guru Birnbbingan dan
Konseling dalarn I'engembangnn 1,ayanan Bimbingan Belajar

BAR I1
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kornpetensi Guru Mengelola Pernbelajaran
Kata kompetensi berasal dari bahasa Inggris yaitu comperenc-y
kemampuan.

Burtch (2009:7)

artinya

mengemukakan bahwa kompetensi adalah

pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk kemajuan dalam
berbagai profesi atau pekerjaan, program, atau posisi. termasuk di bidang
pendidikan. Depdiknas (2004:4) memmuskan kompetensi sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak. Dalarn pengertian lain kompetensi adalah spesifikasi dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya
di dalam pekejaan, sesuai dengan standar kineja

yang dibutuhkan oleh

lapangan. Senada dengan itu Mulyasa (2007:25) mengartikan kompetensi sebagai
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang
telah menjadi bagian dari dirinya sehingga seseorang dapat melakukan prilakuprilaku kognitif, afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Dalam UU RI
nomor 14 tahun 2005 pasal 1 dicantumkan bahwa kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan,

dan prilaku yang hams dimiliki. dihayati, dan

dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Berdasarkan beberapa pengertian kompetensi di atas maka kompetensi dalam
penelitian ini diartikan sebagai kemarnpuan (pengetahuan. keterarnpilan dan
perilaku) yang dimiliki guru dalam melaksanakan tugas.

Secara praktis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
sekurang-kurangnya mencakup; (a) pemahaman terhadap peserta didik. (b)
pengembangan

kurikulum/silabus,

(c) perancangan pembelajaran.

(d)

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. (e) pemanfaatan
teknologi pembelajaran. (f) evaluasi h a i l belajar, dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (E.
Mulyasa 2007:75). Pada bagian lain dijelaskan bahwa sedikitnya ada empat
langkah yang perlu dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran, yaitu
menilai kesesuaian program yang ada dengan tuntutan kebudayaan dan
kebutuhan peserta didik, meningkatkan perencanaan program. memilih dan
melaksanakan program, serta menilai program.
Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pada bahagian
penjelasan dikemukakan kompetensi pedagogik

adalah "ke~narnpuan

mengelola pembelajaran peserta didik". Kompetensi ini dijabarkan lebih luas
dalam Permen Diknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Guru, yaitu; ( I ) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural. emosional, dan intelektual, (2) menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. (3) mengembangkan
kurikulurn yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. (4)
menyelenggarakan

kegiatan

pengembangan

yang

mendidik.

(5)

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik, (6) mernfasilitasi
pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki, (7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik, (8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar, (9) memanfaatkan h a i l penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran, dan (1 0) melakukan tindakan reflekti f untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
SelanJutnya dalarn PP no 74 tahun 2008 pasal 3 (4) dijelaskan
bahwa

kompetensi

pedagogik

merupakan

kemarnpuan

guru

dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
(1) pemaharnan wawasan atau landasan kependidikan, (2) pemaharnan
terhadap peserta didik, (3) pengembangan kurikulurn atau silabus, (4)
perancangan pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis, ( 6 ) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (7) evaluasi hasil belajar.
dan (8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Kesemua

kompetensi

tersebut

diharapkan

dapat

diimplementasikan guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses
pembelajaran dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar
proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah meliputi perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.

1. Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan dapat dikatakan hngsi sentral dalam pembelajaran.
Dikatakan demikian karena perencanaan akan menggambarkan segala
sesuatu yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran dijadikan pedoman dan arah pembelaj arm y ang akan
dilakukan guru. Pada kegiatan ini gum memikirkan dan menetapkan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai peserta didik serta
bagaimana cara guru melakukan pembelajaran agar peserta didik berhasil
memperoleh kompetensi tersebut.
Dalam merencanakan pembelajaran sedikitnya ada tiga kegiatan
yang harus dilakukan guru, yaitu identifikasi kebutuhan. perumusan
kompetensi dasar, clan penyusunan program pembelajaran (E. Mulyasa.
2007: 100- 102). Ketiga kegiatan ini perlu dilakukan guru agar rencana
pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang
ingin dicapai. Hal ini dirurnuskan dalam rencana pembelajaran.
Kompetensi guru dalarn mempersiapkan pembelajaran menurut
Suryosubroto (1997:20-21)

meliputi,

kemarnpuan;

(1)

merancang

pembelajaran, (2) mempersiapkan bahan pengajaran, (3) merencanakan
media dan sumber pengajaran, dan (4) merencanakan penilaian prestasi
peserta didik. Depdiknas (2004:9) mengemukakan kompetensi penyusunan
rencana pembelajaran meliputi; (1) mampu mendeskripsikan tujuan, (2)
mampu mernilih materi, (3) mampu mengorganisir materi, (4) mampu
menentukan metodelstrategi pembelajaran, (5) mampu menentukan

surnber belajar /media Ialat peraga pembelajaran, (6) mampu menyusun
perangkat penilaian, (7) mampu menentukan teknik penilaian. dan ( 6 )
mampu mengalokasikan waktu.
Ketika akan menyusun perencanaan pembelajaran maka aspek
yang utama h m s diingat guru adalah peserta didik, bukan materi pelajaran
atau media yang akan digunakan. Gunawan (2007: 158) mengatakan bahwa
yang selalu harus diingat guru dalam perencanaan pembelajaran adalah
murid, bukan materi pelajaran. Mengapa peserta didik yang pertama perlu
diingat oleh gum? Jawabannya kembali ke hakekat pembelajaran itu
sendiri. Pembelajaran pada hakekatnya adalah membuat peserta didik
mampu belajar. Oleh karena itu yang perlu dipikirkan guru pada kegiatan
ini bukan bagaimana cara menyarnpaikan materi pelajaran tetapi
bagaimana agar peserta didik dapat mengerti dan memahami materi yang
disampaikan gum, baru kemudian guru rnerancang cara mengajar yang
sesuai dengan materi tersebut.
Untuk memperoleh pembelajaran yang berkualitas perlu diawali
dengan

perencanaan

proses

pembelajaran.

Perencanaan

proses

pembelajaran dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 meliputi silabus
dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam RPP dirumuskan
identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK). kompetensi dasar (KD)
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar.

Melaksanakan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari
RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan. kegiatan
inti. dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan dilakukan guru dengan
tujuan membantu peserta didik agar memiliki kesiapan mengikuti
pembelajaran yang a k a . dilaksanakan. Kegiatan inti merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif.
inspiratif. menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa.
kreativitas. dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti dilakukan melalui proses
eksplorasi. elaborasi, dan konfirmasi (Peremendiknas nomor 4 1 tahun
2007).
Guru seharusnya marnpu melaksanakan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis.

Kemampuan melaksanakan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis merupakan salah satu kompetensi yang hams
dimiliki guru (Permen Diknas, nomor 16 tahun 2007). Pembelajaran yang
mendidik dan dialogis menurut Mulyasa (2007: 103) adalah pembelajaran
yang berangkat dari proses dialogis antar sesarna subjek pembelajaran.
sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikatif.
Sehubungan dengan itu. kemampuan yang dituntut dalam
pelaksanaan

pembelajaran

adalah

keaktifan

dan

kreativitas

guru

menciptakan dan menumbuhkan situasi pembelajaran yang kondusif sesuai

dengan rencana yang telah disusun. Guru hams dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan, sehingga potensi peserta didik dapat berkembang
secara optimal. Menurut Gunawan (2007:154) sebenarnya tak ada
pelajaran yang membosankan, yang ada adalah guru yang membosankan,
karena tidak mengerti cara menyajikan materi dengan baik dan benar.
menyenangkan dan menarik minat serta perhatian murid. Selain
pengetahuan teori belajar mengajar dan pengetahuan tentang peserta didik.
diperlukan pula kemahiran dan keterarnpilan teknik mengajar, misalnya:
prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan
metode mengajar, dan keterampilan menilai hasil belajar peserta didik.
Kemampuan yang harus dimiliki guru dalarn melaksanakan pembelajaran
meliputi kemampuan; (1) menguasai bahan yang direncanakan, (2)
kemampuan dalam menggunakan metode belajar, media pelajaran, dan
bahan latihan yang sesuai dengan tujuan pelajaran, (3) mendemonstrasikan
penguasaan

mata

pelajaran

dan

perlengkapan

pengajaran,

(4)

berkomunikasi dengan peserta didik, (5) mendemonstrasikan berbagai
metode mengajar, dan (6) melaksanakan evaluasi proses belajar rnengajar
(Suryosubroto, 200 1:2 1-23) .
Hal serupa dikemukakan oleh Harahap (2000:32) bahwa
kemampuan yang hams dimiliki guru dalarn melaksanakan pembelajaran
adalah mencakup kemampuan; (1) memotivasi peserta didik belajar sejak
saat membuka sampai menutup pelajaran, (2) mengarahkan tujuan
pengajaran, (3) menyajikan bahan pelajaran dengan metode yang relevan

dengan tujuan pengajaran, (4) melakukan pemantapan belajar, (5)
menggunakan alat-alat bantu pengajaran dengan baik dan benar, (6)
melaksanakan layanan bimbingan penyuluhan, (7) memperbaiki program
belajar mengajar, dan (8) melaksanakan hasil penilaian belajar. S