Kesiapan Guru Untuk Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Bidang Studi Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara Kota Padang - Universitas Negeri Padang Repository

. .

.

.

,
'

LAPORAN PENELITIAN

. .

c-I

..
(

-

c;


., ..

KESIAPAN GURU UNTUK MENERAPKAN KURIKULUM
BERBASIS KOMPETENSI DALAM BIDANG STUD1
MA4TEML4TIU4Dl SEKOLAH DASAR NEGERI
KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG
....

. .:--

i

1 --

/
/

1


.., \ , .

-..i 1

. ;

,

.

.I.-_-I_,

.

:,g,; .i+q :ii.4';:
!+
. t-i.ru..::,.-a:i
..,;:
-.IjZGER]
.,,


. . :

.-,I

\

I

,

DFI.

PAD\\!?;
I

IIV

!:


'04

;I

Oleh
-;.;.i-ci:
. . ...IN5y1:h.
.- W H V ~ A H
. lccl
Dra. Mardiah Harun, ~ . @ ;!LL,,.-!
dI rl.0
- , . - - ? .>h .7 r l l / l c 7 ? 6 0 5 - ~ ~ ~ ~ )
! . . -. l q i f,-..,,...,,

.i!'.;.
-

I..,,

4


.i;xc,r~.

",<

~ ~ . : . ~ r . !.' ' . ~ - : ~
.-.
~..-

-

PENELITIAN IN1 DIBIAYAI OLEH:
PROYEK PENINGKATAS PENELITIAN PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PEIVDIDIUIV NASIONAL, JAKARTA
TAHITS ANGGARAN 2003
NO. KONTRAK : 019/P4T/DPPbUPDh.UIIV2003
TANGG.4L :28 MARET 2003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

NOVEMBER 2003

.. .,

. - .

/ i

1 . a. Judul Penelitian: KESIAPAN GURU UNTUK MENERAPKAN KURIKULUM
BERBASIS KOMPETENSI DALAM BIDANG STUD1
MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI
KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG
b. Bidang ilmu
: Pendidikan
c. Kategori Penelitian
: Pemecahan masalah pembangunan (kategori 11)
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dra. Mardiah Harun, M.Ed
b. Jenis Kelamin

: Perempuan
c. Golongan Pangkat dan NIP
: IV a, Pembina dan I306 10787
d. Jabatan fungsional
: Lektor Kepala
e. Jabatan Struktural
f. Fakultas/Jurusan
:Ilmu Pendidikanl PGSD
: Lsmbaga Penelitian Universitas Negeri Padang
g. Pusat Penelitian
3. Jumlah Anggota Peneliti
4. Lokasi Penelitian
: Kecamatan Padang Utara
5. Kejasama dengan lnstansi Lain
a. Nama Institusi
b. Alamat
c. Teleyn/Faks/ e-mail
6. Lama Penelitian
: 8 (delapan ) buian
7. Biaya yang diperlukan

: Rp 6.000.000
a. Sumber dari Depdiknas
b. Sumber lain
Juinlah
: Rp 6.000.000,(Enam Jxta Rupiah)

Padang , 14 November 2003
..-

Mengetahui

1.

..
-. .

_

Pendidikan UNP


Ketua Peneliti

Marsidin, M.Pd

Dra. Mardiah Harun, M.Ed
NIP. 130610787

. .

'~.
, . '..

. ,

.

.

KESI.4F.15 GURC. f -?;'l'IrK .MENER4PEi.IW h;l;RrKlTLlr$f BERBAS[S
KOMPETENSI Dl S D NEGERI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA

PADANG

RlNGK4SAN

Pada tahun 2004 kurikulum berbasis kompetensi hams diteraykan di Indoncsia.
Guru sdalah saLh saiu fhkor dari kebehasilan pelaksanan kurikulum tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kesiapan guru SD di Kecamatan Padang Utara
untuk melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran matematika.
Kesiapan guru yang diteliti meliputi kesiapan akademis, kepribadian, dan komitrnen.
Populasi peneltian adalah semua guru SD Negeri di Kecamatan Padang Utara Kota
Padang tahun 2003. Teknik pengambilan sampel adalah slratzfied random sunzpling.
Sebagai pertimbangan dalam menetapkan strsta adalah tingkat pendidikan guru yaitu
tamatan SPG, D2, dan S1. Metode peneltian yang dogunakan adalah metode survey.
Statistik yang digunakan untuk menganalisis data adlab rumus ANOVA kemudian Tukey

HSD. Hasil peneltian ini menunju!ckan bahwa secara keseluruhan kesiapan guru SD
ecamatan Padang Utara pa&

aspek


akademis, kepribadian, dan komitrnen masih

endah yaitu sckitar dari yang ideal atau 50 - 60 '36 . Selain itu ditemukan juga bahwa
idak ada perbedaan kesiapan akademis dan kepribadian jika dilihat dari perbedmn
ingkat pendidikan.

Namun, terdapat perbedaan yang berarti antara komitmen guru

amatan SPG dan D2 dengan tamatan S1 untuk melaksanakan kurikulum berbasis
ompetensi. Komitmen guru tamatan S1 Lebih tinggi dari komitmen tamatan SPG dan

2. untuk melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi dalam mata eplajaran
mtematika di Kecamatan padang Utara Kota Padang. Walapun demikian ketiga kesiapan

TE.4CHEK PREY.lR4TICJlri TO PMPLE%IT.L\TIONTHE CliRRICCILli!tt BASED

COMPETENCYAT PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL PADANG CTARA
DISTRICT IN PADANG
By: MARDIAH HARUN

Summary

In 2004 based competency cumculum must be implemented in elementary schools in
Ind~nesia. Teachers are the one of fgctors that heve influence to be sucsessfull in
implemting that cumculum. The aim of this research is to describe teachers preparation
to implement the cuniculurn in Padang Utara District Elementary Schools. The
Preparation studied consists of teacher academic readiness, personality deadiness, and
their commitment readiness. The poipulatin in this research is all the Padang Utara
district public elementary school teachers in 2003. The sampling technique used was
stratified random sampling. Certificates are considered to put the teachers

in

the strata.

The strata is SPG, D2, and S1 programs. This study used is a survey method. Statistics
used to analyze data is ANOVA formula and Tukey HSD The result of this study are
that the aademic readiness, personality readiness, dan commitment smong the teachers
are low that is about 5C-60 56. There is no academic and personality difference readiness
among the teachers based on their qualified, eccept the teachers fron S1 program have
high commitment than those of teachers who are SPG qualified.

Alhamdulillahirobbil 'alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kemudahan-kemudahan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat
menyelesarkan laporan hasil penelitian Dosen Muda yang berjudul Kesiapan Guru untuk
Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Bidang Studi Matematika di
Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara Kota Padang.
Dalam melakukan penelitian ini dan penulisan ini, peneliti banyak menerima
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti Menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besamya kepada:
1. Pimpinan Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional, Jakarta yang telah mendanai penelitian ini.

2. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang beserta staf yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan serta pelayanan kepada penulis dalam
mengadakan penelitian ini.

3. Diknas Pendidikan Kota Padang yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis sehmgga dapat terlaksana penelitian ini.

4. Kepada Kepala sekolah clan Guru-guru SD kecamatan Padang Utara yang telah
bekej a sama dalam melaksanakan penelitian ini.
Akhirnya ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang senantiasa memberikan
dorongan dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian
ini. Semoga amal dan ibadah mereka diterima oleh Allah SWT. Penulis sangat menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan laporan penelitian ini,
maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran pembaca untuk perbaikan dan
kesempurnaan penelitian ini dimasa yang akan datang. Sebelumnya penulis ucapkan
terimakasih
Padang, November 2003

Penulis

KATA PENGANTAR
Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini,
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan
penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik yang secara langzung
dibiayai oleh danz Univ:rsiks Negeri Padhng rxaupuil dana dari sumber lain yang relevan
atau bekerja sama dengan instansi terkait.
Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama
dengan Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti Depdiknas dengan surat perjanjian kerja
No.0 19/P4T/DPPM/PDM/IIV2003 tanggal 28 Maret 2003 untuk melakukan penelitian
dengan judul Kesiapan Guru untuk Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam
Bidang Studi Maiematika di SDN Kecamatan Padang Utara Kotcc Padang.

,

,

Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai
pennasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan ciengan permasalahan penelitian
tersebut di atas. Dengan selesailiya penelitian ini, maka Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Padang telah dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya
penting dan kompleks dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Di samping itu,
hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan masukar. bagi inssansi terkait d a l m rangka
penyusunan kebijakan pembangunan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Secara khusus, kami sampaikan terima kasih
kepada Pimpinar. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti Depdiknas yang telah memberikan
dana untuk pelaksanaan penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang
ierjalin selama ini, penelitian ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
Semoga kerjasama yang baik ini dapat dilanjutkan untuk masa yang akan datang.
Terima kasih.
Padang, Oktober 2003
Kctua Lembaga Penelitian

NIP.

%

i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
RINGKASAN DAN SUMMRY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...
PRAKATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
111
DFTAR ISi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
DAFTAR G AMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
vii

PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . Latar Bclakang ................................................................
B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C . Perurnusan Masalah ..........................................................
D. Asumsi-Asumsi ...............................................................
I1.

TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
A . Hakekat Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran . . . . . . . . . . . . . . .
Matematika Sekolah Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Kesiapan Guru untuk Implementasi Kurikuluin Berbasis Kompetensi ..
C. Kerangka Berfikir .............................................................
D. Hipotesis ........................................................................

I11.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..
B . Manfaat Penel~t~an
...........................................................

IV .

METODE PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . Wilayah Generalisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B . Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..
C . Disain Penel~t~an
...............................................................
D. Prosedur penelitian ............................................................
E. Instrumen Penelitian ...........................................................
F . Analisis Data ...................................................................

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................
A . Hasil Penelitian .................................................................
B . Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
A . Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN

.............................................................................

DAFTAR TABEL
Tabel 1 . Gambaran Tinkc.at Pendidikan Guru SD Di Iiecamatan Padang Utara tahun
2002 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .29
Tabel 2. Gambaran Besar Sampel yang Terambil dalam Setiap Kelompok Tingkat
Pendidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .30
Tabel 3. Gambaran Kelompok Skor Guru SD pang Terambil Berdasarkan Tingkat
Pendidikan dan Kesiapan untuk Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi
............................................................................................ 3 1
. . . .

Tabel 4. KISI-kisiInstrument.. ................................................................... .34
Tabel 5. Kisi-kisi Pertanyaan Kepribadian Guru ................................................35
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Komitmen Guru ................................................ ..35
Tabel 7. Analisis hasil ujicoba Instrument . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
Tabel 8. Sior Kesiapan Akademis Guru SD Kecamatan Padang Utara untuk
Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003 .................. ..40
'Tabel 9. Skor Kesiapan Kepribadian Guru SD Kecamatan Padang Utara untuk
Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003 .................... 41
Tabel :0. Skor Kesiapan Komitmen Guru SD Kecamatan Padang Utara untuk
Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003 .................. ..42
Tabel 1 1. Rerata Setiap Kelompok Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .44
Tabel 12. Perhitungan Perhedaan Rerata Kesiapan Akademis Ketiga Kelompok Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di SD Kecamatan Padang Utara Kota Padang
2003 ....................................................................................... .45

DAFTAR GAMBAK
Galnbar I . Tujuh Langkah Pernbelajaran Maternatika menurut Madeline Hunter.. ...... 16
Gambar 2. Jigsaw Anggota Team Rumah Bekerja dalam Team Ahli

.......................

IS

Gambar 3. Perilaku Guru dalam Pendekatan Secara Langsung dan Tidak Langsung.. .... 18
Galnbar 4. Skor Kesiapan Akademis Guru SD Kecamatan Padang Utara untuk
Melaksanakan Kurikulu~nBerbasis Ko~npetensiTahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 I
Gambar 5. Skor Kesiapan Kepribadian Guru SD Kecainatan Padang Utara gntuk
Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . .42
Gambar 6. Skor Kesiapan Komitmen Guru SD Kecalnatan Padang Utara untuk
Melaksanakan Kurikulu~nBerbasis Kompetensi Tahun 2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Izin Meneliti Yang dikeliarkan Kepala Dinas Pend~dikanKota Padang.
Lampiran 2 : 'Tes Kesiapan Akademis Guru SD dalam Melaksanakn Kurikulumm
Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran Matematika.
Lampiran 3. Tes Kesiapan Kepribadian Guru SD Untuk melaksanakn Kurikulum berbasis
Kompetensi Pada Mata Pelajaran Mateinatika
Lampiran 4. Tes Kesiapan Komitnien Guru SD Untuk Melaksnakan Kuriklulum Eerbasis
Kompetensi
Lampiran 5. Hasil Analisis Item
Lampiran 6. Data yang Terkunipul
Lampiran 7. Daftzr Riwayat Hidup Peneliti

BAR I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keberhasilan pelaksanaan suatu pembaharuan pendidikan dipengaruhi oleh
bacyak faktx. Faktcr-f~ktortersebut antara lain adalah kurikulurn, guru, sarana
dan prasarana, finansial, masyarakat, jaringan kerja, jaringan komunikasi, waktu,
media masa, pembina, pengelola, dan pengawas. Setiap faktor tesebut saling
mempengaruhi. Sebagai contoh, faktor finansisal akan

berpengaruh terhadap

lancarnya j alan pem barun; kurdngnya motivasi guru dalam bekerj a atau jaringan
k e j a vang kurang bagus akan mengakibatkan kurang lancarnya laju inform as^
szllingga akan terdapat adanya bagian-bagian yang tidak memperoleh informasi
tepat pada waktunya. Semuanya itu akan mengakibatkan setiap komponen
pembaharuan bejalan tidak sinkron dan kelancaran pelakasanaan pembaharuan
akan menjadi terganggu.
Pada saat ini, di Indonesia akan diterapkan kurikulum baru yang
dinakamakan kur~kulurn berbasis kompetens~. Kurikulum berbas~s kompetens~
tersebut akan diterapkan sejak dari Tarnan kanak-kanan sarnpai ke perguruan
tinggi untuk semua bidang studi. Salna dengan kurikulum 1994, matzri kurikulurn
berbasis kompetensi khususnya untuk matematika sebagai berihut: (1) melakukan
operasi hitung msliputi penjumlahan, penguran.gan, perka!ian, pembagian, dan
operasi campuran; (2) menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan
bangun ruarig sederhana termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume;
( 3 1nenentuka.n sifat simetri, kesebangunan,

dan sistem koordinat; (4)

menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan penafsiran

pengukilrx,: ( 5 ) menentukan dan menafsirkan data seilerhana sewrt: ukuran
tertetinggi, terendah, rata-rata. modus, mengumpulkan dan menyajikannnya: ( 6 )
memecahkan masalah, melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan
secara matematik (Depdiknas, 2001 ). Namun, kompetensi-kompetensi dasar dalam
kurikultim berbasis kompetensi dinyatakan secara eksplisit. dan keberhasilan sis~va
dalam belajar ditunjukkan oleh indikator-indikator. Selanjutnya, untuk mencapai
kompetensi-kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika berdasarkan
strgktur

keilmuan

serta

materi

essensial

dengan

mempertimbangkan

keterpakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa semua kompetensi yang akan dicapai dalam kurikum tersebut merupakan
tujuan pembelajaran, sedangkan materi pelajaran tidak hanya untuk dikuasai tetapi
juga merupakan alat pencapai kompetensi-kompetensi dasar tersebut.
Berdasarkan hal-ha1 yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi tersebut,
dibutuhkan guru yang memenuhi serta relevan'&ntutan kurikulum itu. Agar tidak
terjadi kesalahan-kesalahan yang fatal, untuk implementasi kurikulum baru itu
sebaiknya pemerintah mengadakan persiapan yang perlu seperti buku-buku teks,
guru yang memiliki kemampuan yang relevan, sarana dan prasarana yang
memenuhi, pengawas dan pengelola yang ha.ndal, dan dana yang memadai
sehingga peiaksanaan pembaruan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Dengan kata !ain, guru-guru telah selesai dilatih, perencanaan biaya teralokasikan,
sarana dan prasarana telah siap pakai, dan masyarakat yang sudah memahami
hakekat kurikulurn barn (sosialisasi kurikulum barn scdah diadakan). Hal ini
dikemukakan berasarkan yang dekemukakan Rodgers (1995) ada 5 tahap untuk

terlaksananya suatu pembaruan dalam din scseorang atau masyarakat. Tahap-tahap
itu adalah ( 1 )

tahap pengetahuan, meliputi mengingat informasi, memahami

pesan, dan pengetahuan atau keterampilan untuk mengarnbil manfaat dan suatu
pembaruan, (2) tahap mengajak, meliputi menyukai pembaruan itu, mendiskusikan
perilaku yang baru dqngan orzng lain, rnenenra pesan pemkaruan, membentuk
bayangan yang positif terhadap pembaruan, serta menyokong perilaku yang baru
untuk sistem, (3) tahap keputusan meliputi perhatian untuk mencari informasi
tambahan tentang inovasi, dan perhatian untuk menwba pembaharuan, (4) tahap
penerapan meliputi memperoleh informasi tambahan tentang pembaharuan,
mernbiasakan penggunaan pembaruan, dan (5) mengakui manfaat pembaharuan
itu, memadukan

pemSsharuan

itu secara rutin dan terus-menerus,

dan

mempromosikan pembaharuan itu kepada orang lain.
Demi terlaksananya penerapan kunkulum baru tersebut dengan baik, tahapdemi tahap pembaruan yang dikemukakaa Rodger tersebut hendaknya dilalui
dengan sempurna. Jangan sampai tejadi suatu tahap dihilangkan atau dilalui
dengan cepat sehingga terjadinya pelompatan tahap (,suatu rahap tidak
dilaksanakan). Jika tejadi pelompatan atau penghilangan suatu tahap penuk yakin
bahwa implementasian kurikulum baru akan gagal. Sebagai contoh andaikata
tahap

implementasi

meliputi

memperoleh

informasi

tambahan

tentang

pembaharuan, rnembiasakan penggunaan pembaruan ditiadakan maka penulis
yakin pel&anaan pembaruan kurikulum akan gagaal. karena tidak mungkin suatu
yang baru dilaksanakan sebclum yang melaksanakan tersebut memperolen
kecerampilan un tuk melaksanakannya. Sehubungan dengan peny mplementasian
--

kurikulum baru di SD, khususnya bidang studi matematika, yaitu tahap tahap
3

u h: ;:f -

l'.: : L3:-., . , ;.

, :,

,2

pembahaman p r l u di la1ui denzan sempuma. Dengan demikian hendaknya izn ?an
sampai ada tahap yang terlewati disengaja atau tidak disengaja. Jika :~dal;
demikian, maka pembaruan pendidikan akan gagal.
Sebenamya, sebagian besar kompetensi yang terdapat dalam kuri kulum
bsrbasis kompetensi tersebut sudah tercakup dalam kurikulum SD tahun 1994. Hal
ini

sesuai

dengan

Depdikbud

(1994:56-57)

yaitu-

(lj

menumbuhdan

~nengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan blzngan) sebagai alat
dalam kehidupan sehari-hari, (2) menumbuhkan kemapuan siswa yang dapat
dialihgunakan me1a;ui kegiatarl matematika, (3) mengembangkan pengetahuan
dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di sekolah lanjutan, dan ( 4 )
membentuk sikap logis, lmtis, cemat, heatif, dan disiplin. Namun selnua itu
dinyatakan tidak secara eplisit dalam pokok-poko'x bahasan seperti dala~n
kurikulum berbasis kompetensi

vaitu kompetensi-kompetensi yang diuraikan

dalam bentuk indikator-indikator dikemukakan pada setiap pokok bahasan.
Di sisi lain,

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

dalam

mempersiapkan guru SD memakai kurikulum matematikanya memuat kompetensikompetensi yang terdapat dalam kurikulum berbasis kopetensi. Hal ini sesuai
denghan yang dikemukakan Depdikbud (1994: 94) yaitu pendidikan matematika
pada program D-I1 PGSD berlandaskan pada: (1) matematika berkenaan dengan
obyek yang abstrak, (2) matematika menggunakan simbol-simbol, ( 3 ) matematika
menggunakan penalaran deduktif, dan (4) tingkat perkemba~ganberpikir siswa.
Pada kurikulum PGSD tahun 1994, tidak dinyatakan pembelajaran matematika
berbasis kompetensi, namun beberapa kompetensi seperti ( 1 ) melakukan operasi
hitung; (2) menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang

sederhana: (3')rnenentl-lkan sifat simetri. kesebangunan. dan sistem koordinat: ( 4 i
menggunakan pengukuran; ( 5 ) menentukan dan inenafsirkan data sederhana; dan
(6) memecahkan masalah, inelakukan penalaran juga dilibatkan dalam kurikulum

tersebut. Kemampuan mengkomunikasikan ide-ide secara matematika tidak
dinyatakav dengan eks~lisit.Namun, szmua kompetensi tersebut tidak dinyatakan
secara eksplisit. Yang dinyakatan adalah agar siswa menguasai materi pelajaran.
Dengan kata lain penguasan inateri adalah tujuan utama dan pencapaian
kompetansi tidak dinyatakan dengan tegas.
Selanjutnya penerapan kurikulunl guru SD ada yang berkualifikasi D-11,

Sl, dan masih ada guru SD masih berkualifikasi

SM1'A atau SPG. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa guru SD dapat d~kelompokkan menjadi 3
kelompok pada saat ini.
Demikianlah, pada kesempatan ini penulis mengadakan suatu penelitian
tentang kesiapan guru-guru SD

untuk implementasi kurikulum

berbasis

kompetensi mata pelajaran matematika di SD yang berdasarkan latar belakang
pendidikan mereka.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa kesulitan duru SD untuk melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi?
2. Sejauh mana kesiapan guru SD untuk melaksanakan kurikulumm berbasis
kompetensi?

3. Apakah sarana dan pra sarana yatig dibutuhkan untuk melaksanakan kurikulum
berbasis kompetensi?

4. Anakah kurikulum berbasis komperensi

sudah disosialisasikan deng8.n

sempuma'l
5 . Apakah kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu pemecahan dari

keterpurukan pendidikan di lndonesial
6. Apa kelebihan kurikulum berbasis komptensi dibanding k u r i k u l u i ~19947
7. Apakah pengetahuan yang dimi li ki guru sudah memadai untuk melaksanakan

kurikulum berbasis kompetensi?

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, dirumuskan
masalah sebagai berih-t:
1 . Secara umum apakall guru SD Negeri

Kecamatan Padang Utara di kota

Padang sudah siap melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi p a h mata
pelajaran matematka?

2. Apakah gum yang memilik tingkat pendidikan yang perbedaan, memplrnvai
kesiapan berbeda untuk melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi dalam

mata pelajaran matematika?
a. Kesiapan akademik Guru yang memiliki pendidikan Sl apakah lebih tinggi

dari yang memilki pendidikan D-2?
b. Kesiapan akademik Guru yang memiliki pendidikan D2 apakah lebih tinggi
dari yang memilki pendidikan SPG?.
c. Kesiapan kepribadiav Guru yang memiiiki pendidikan S1 apakah lebih
tinggi dari yang memiliki pendidikan D-21.

d. Kesiapan keyribadian Guru yang memiliki pendidikan D2 apakah lebih

tinggi dari yang memiliki pendidikan SPG?
e. Kesiapan komitmen Guru yang lnemiliki pendidikan S1 apakah lebih tinggi

dari yang rnemilki pendidikan D-2?
f. Kesispan komitmen Guru yang merniliki pendidikan P2 apakah lebih tinggi

dari yang memilki pendidikan SPG'?

D. ASUMSl ASUMSI
Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran matematika akan dilaksanakan

2. Kurikulum berbasis kopeiensi memuat kompeter~sidasar yang baru.
3. Terdapat keberagaman latar belakang pendidikan guru SD di Kecamatan
Padang Utara.
4. Untuk pelaksanaan kurikulum tersebut.

a. Guru SD perlu memahami kompetensi-kompetensi dasar tersebut.
b. Buku-buku yang dapat digunakan guru SD sebagai pegangan mengajar

harus cukup secara kualitas maupun kuantitas.

c. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kurikulum baru di
perlu diadakan sehingga memadai.
d.

masyarakat hams mengenal hakekat dari kurikulum yang baru.

BAR I1

TIN.JAUA;V P U S T A U

Sesuai dengan judul penelitian ini vailu kesiapan guru menerapkan kurikulum
berbasis kompetensi dalam bidang studi matematika di sekoiah dasar di Kecamatan
Padang Utara, maka pada bagian ini dikemukakan teori-teori tentang hakekat
kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran matematika SD, hakekat kesiapan guru
untuk menerapkan kurikulurn baru yang berbasis kompetensi, dan latar belakang
pendidikan guru-guru SD kecamatan Padang Utara.

A.HAKEKATKURIKULUM
BERBASIS
KOMPETEKSI
MATA PELAJARAN MATEKAl'lKA
SCKOLAH DASAR

Kompetensi diterjemahkan dari competence atau c ~ p a b i l i ~dalam
y
bahasa
Inggeris. Paikeday ( 1976:124) dan Mulder aalam (Ely dan Plomp, 1396: 234-235)
menj elaskan colnpetence scbagai kecapan atau kemam puan yang cocok untuk
melakukan sesuatu dengan efisien, efehqif, dan produktif. Selanjutnya, Anas (2001:
1 ) berpendapat bahwa dalam pembelajaran, kompetensi merupakan hasii yang
diperoleh siswa melalui pengalaman belajar dan memberikan gambaran kepada
mereka tentang hal-ha1 yang harus dikuasai agar dapat melakukan sesuatu.
Lebih ianjut, Anas

(200 1 :1) menjelaskan bahwa kompetensi bersifat

individual, kontekstual, dinamis, aktual, dan berkembang secara berkelanjutan
sejalan dengan tingkat perkembangan kedewasaan seseorang.

Perkembangan

tersebut te rjadi dalam beragam segi kehidupan secara keseluruhan. Tambahan lagi,
dia menyatakan secara umum keberagama:~ terdiri dua yaitu keberagaman
kecendrungan potensi dan keberasaman konteks beiajar seperti korldisi lingkungarl

-eeo(,.rafis. sosial ekonomi. dan budava.

Dengan demikian pelayanan pembelajaran

siswa akan teQadi dengan beragam pada unsur isi pelajaran, minat dan motivasi,
tahap kecepatan belajar, tingkat kemampuan, reaksi yang diberikan siswa, siklus
cara berpikir, strutur pengetahuan, waktu, dan pendekatan pembelajaran (teuclzi~zg
style). Dengan denikiar?, kurikulum berbasis kompetansi merupakan salah satu

implementasi yang memberikan pelayanan yang bersifat individual sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Dengan demikian metode mengajar yang cocok adalah
metode belajar tuntas (mastery learning). Ketuntasan adalah untuk setiap siswa
yang sangat beragam. Oleh sebab itu, sebelum proses belajar berlangsung perlu
didentifikasi potensi yang dimili ki siswa.
Seterusnya, Anas (2001:l) mengemukakar, ada 4 ciri pendekaran kurikulum
berbasis kompetensi, yaitz ( I ) terpusat pada siswa, (2) menggunakan paradigma
belajar sepanjang hayat, (3) menyediakan dan mengembangkan materi pelajaran
yang kontekstual, dan (4) mendorong pengembangan karakter dan mental dan
berciri akademik.

Rentangan pencapaian kompetensi dapat dibagi: di bawah

rerata, normal, dan di atas rerata.
Selenjutnya, kompetensi umum yang akan dicapai di SD adalah menggunakan
matematika &lam (1) memecahkan n~asalahmatematika, pelajaran lain, atau yang
berkaitan dengan kehidupan nyata, (2) sebagai alat komunikasi, dan (3) sebagai
cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis,
berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, disiplin. Hal ini
sesuai ciengan yang dikemilkakan

Van De Walle (1994::8) dan R.iedsel &

Schwarci & Clement ( 1996:16-17) bahwa pembelajaran maieinatika pada han ini
adalah untuk menjadi: ( 1 ) pemecah masalah secara matematis, (2) oelajar untuk
9

bekomunikasi secara matematik. ( 3i Menalar secara matematik, (4 ) menghargai
matematika, dan (5) percaya diri dalarn meng;e~iakanmatematika.
Lebih lanjut Puskur (2001:3) menyatakan bahwa ko~npetensi yang akan
dikembangkan secara khusus di SD melalui mata pelajaran lnatematika adalah: (1 )
melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan
operasi campurannya, (2) menentukan sifat dan unsur berbagai bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume. (3)menentukan
sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat, (4) menggunakan pengukuran:
satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran. (5) menentukan dan
menafsirkan data sederhana seperti ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus,
mengumpulkan, dan menyajikannya, dan (6) memecahkan masalah, menalar dan
me~gko~uniltasikan
gagasan secera matematis. Berdasarhan kompetensi umum
dan khusus tersebut, dipilihkan materi: (1) bilangan, (2) geometri, (3) pengukuran,
(4) pemecahan masalah,dan (5) penelarar~Jan komunikasi.
Seterusnya Anas (2001:5) mengemukakan bahwa operasional implementasi
kurikuluin berbasis koinpetensi adalah dalam befituk silabus yang sebaiknya
dikembangkan oleh masing-masing sekolah atau daerah yang memiliki kesamaan
karakter. Namun, pengembangan siiabus hams berdasarkan target kompetensi
yang bersifat nasional, materi-materi esensial, dan prinsip serta strate@
pencapaian kompetensi. Selanjutnya Anzs Serpendapat bahwa komponen dari
silabus ~ldalah:

+

Tuj uan Pembelajamn,
Materi Pzlajaran,
Alokasi Waktu,
Pembe!ajaran, dan

Menurut Boyle dan Wade ( 1998) persiapan mengajar hendaknya memuat :
Topik Pelajaran,
Fokus,
Tujuan Instruksional Umum,
Rambu-rambu kegiatan,
Kosa kata (bahasa matp,mati:;a),
Langkah-iangkah untuk mencapai tujuan (PBM),
Pengayaan, dan
Penilaian (perencanaan, proses, hasil), dan
Lampirkan yang memuat: bahanlalat-alat yang
pembelajaran.
Pada

kedua

persiapkan

mengajar tersebut,

digunakan

terdapat

bahwa

dalam

yang

dikeinukakan oleh Boyle dan Wade lebih dapat melayani keteramplzn individu
yang beragain kerena terdapat rambu-rainbu kegiatan, kosa kata, pengayaan cian
penilaian secara menyeluruh. Oleh sebab itu persiapan mengajar yang
dikemukakan Boyle dan Wade tersebut lebih cocok digunakan oleh guru-guru SD
dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran
matemati ka.
Seterusnya, dalam situasi tertentu dan untuk mengembangkan pola pikir
holistik, materi pembelajaran dapat diramu menjadi tema-tema yang terintegratif
terutanla pada materi yang berkaitan dan sangat mungkin tej a d i lintas kurikulum.
Yang penting, pengembangan materi pelajaran harus memenuhi beberapa lcriteria
yaitu: ( I ) valid dan al\%ml, (2) up-to-da:e, relevan dengan pokok bahasan, dan (4)
dapat bermanfaat, (5) sesuai dengan pada tingkat perkembangan siswa, (6) 1nters1
sehinsga siswa temotivasi untuk mempelajarinya lebih lanjut. Selain itu,
pencapaian kompetensi dasar seczra lebih lilas dapat terjadi &lam semester ?.tau
catunvulan. Penetapan alokasi waktu perlu diperhltungkan melalui kecepatan

rata-rata siswa da!am menuntaskan kompetensi-kompetensi. Untuk pelayanan
keberagaman (diver~f;cution)pengpnaan alat, media, dan sumber belajar
bervariasi sesuai dengan kompetensi, materi pelajaran, konteks belajar, dan
keberagaman cara, kecepatan, kemampuan, ininat dan kecendrungan karakteristik
siswa dan lingkungannya harus digunakan dengan efektif.
Menurut Anas
kompetensi,

(2001:6-7) dalam

implementasi kurikulum berbasis

peran guru adalah sebagai fasilitator, motivator, kreator, dan

inovator. Lebih rinci, Kellough (1994:82) berpendapat bahwa sebagai fasilitator;
guru memiliki karakterisrik demokrasi, memberikan kesempatan kepada siswa
sehinggs pernbelajaran bersifat terpusat kepada siswa, secara tidak langsung,
informal, multi interaksi, penemuan, konkret, diskusi, pengarahan sejawat dan
lintas usia, belajar koope-tif, pemecahan masalah, mulai dengan tu,w-tugas yang
komplek, mengpnakan apa saja yang mendukung pembelajaran seperti dialog
antara guru clan siswa. Riedesel & Schewartz & Clement (1996) mencontohkan,
dialog dapat berupa pertanyaan sebagai berikut: Apa yang di pi kirkan Ani tentang
"perninjaman'- atau "mengelompokkan kembali" dalam pengurangan dan berguna
untuk apa? Apa sesungguhnya vang dimaksudkan oleh Doni bila dia mengatakan
"Tiga pergi masuk ke enam"? Apakah saya dan siswa saya menggunakan
penzertian yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan? Apa sebabnya Yuli
terus menerus membuat kesalahan yang mendasar yang sama dala~nperkalian?
Pertanyaan-pertanyaan seperti

itq atau sejenisnya jika selalu diadakan, maka

berpikir diagnostik a k a tenwjud
~
sehingga siswa terbantu untuk melihat kemajuan
dalam pencapaian tuj uan sesuai dengan kapasistas Sang mereka miliki.

Selaniurnya.

st rate^

pembelajaran menggunakan pnnsip terpusat kepada

siswa. Untuk itu guru perlu merancans pelaiaran yang ciapat menpkomodir
keberagaman pencapaian kompetensi, dan

penilaian dalam prinsip menilai

ketercapaian, kemajuan atau kemunduran belajar setiap siswa dengan cara
penilaian terus-menerus dan berkelanjutan misalnya d e n ~ a ncara portfolio.
Berdasarkan uraian di atas, dikemukakan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi merupakan pe~dekatandalam memberikan pelayanan kepada setiap
individu siswa agar mereka berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. Untuk pencapain kompetensi yang telah ditetapkan, kegiatan
pembelajaran dijabarkan dalam bentuk silabus yang memuat tujuan pembelajaran,
materi peiajaran, alokasi wakc, pembelajsran, evaluasi, dan rencans tindak lanjut.
IJntuk itu semua disdakan penilaizn yang terus menerus seperti portfolio.
B. KESIAPAN GURU UNTUK IMPLEMENTAS1 KURIKLTLUM BERBASIS KOMPETENSl
1. Kesiapan Akademis guru

Menurut Puskur (2001) terdapat 5 kompetensi yang harus dicapai siswa
dalam belajar matematika pada kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran
matematika. Kelima kompetensi itu adalah: berhitung, geometri, pengukuran,
pemecahan masalah, komunikasi dan penalaran dalam matematika. Kesiapan
(readiness) didefinisikan oleh Paykeday ( 1976) sebagai pengetahuan atau

pengalaman yang dibutuhkan untuk maju jdalam suatu program belajar).
Selanjutnya, kompetensi dasar kurikulum baru untuk SD adalah keniampuan
menggunakan maternatika: (1)

dalam meinecahkan rnasalah matematika,

pels-jaran lain, ataupun yang berkaitan dengan kehidupan nyata, (2) sebagai alat

berkomunikasi- dan f 3 ) vntuk bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap
keadaan seperti berpik~rkritis, logis, sisternatis, objektif, jujur, penuh disiplin
dalam menyelesaikan suatu masalah.
Kompetensi memecahkan masalah menurut Krulik dan Rudnick (1995)
meliputi mengetahui, keterampil, dan memahami situasi yang tidak akrab
dengannya. Menurut mereka langkah-langkah penyelesaian sebuah problem
solving adalah: membaca dan berpikir, menjelajah dan merencanakan,
memilih sebuah strategi, mendapatkan sebuah jawaban, dan memikirkan
perluasannya. Mereka mengemukakan beberapa strategi untuk memecahkan
masalah antara lain: lnengenal pola-pola, bekerja surut, d u g dan cck,
percobaan, membua: daftar, deduksi, logis, kalimat marematika.
Lebih lanjut, Rudnik & Krulik (1 095)

mengemukakan bahwa

penalaran matematika meliputi (1) berpikir dasar: pemahaman konsepkonsep,
mengetahui konsep matematika dalam suatu situasi, (2)

berpikir kritis:

menguji, menghubung-hubungkan, menilai semua aspek situasi, berfokus
pada bagian situasi masaiah; rnengumpulkan, mengeiompokkan, mensyahkan,
dan mengatlalisis informasi, menetukan alasan suatu jawaban, refieksif, dan

(3) menghasilkan yang: asli, komplek, efektif, inventif; mensintesis, dan
menggunakan ide-ide.
Sehubungan keterampilan mengkomunikasikan ide-ide matematika,
Riedesel dkk (1996) menjelaskm bahwa siswa mampu menciptakan Ide-ide
yang hams ditangani oleh guru, namun siswa diharapkan mampu m e m b a ~ t u
temannya untuk menc~ptakan ide-ide yang mereka punyai dengan cara
membaca, menulis, berbicara dengan bahasa dan simbol-simbol matematika.

Demikianlah bahwa kemampuan akdemis van9 dituntut kepada guru untuk
tnelaksanakan kurikulu~n berbasis kompetensi adalah mampu berhitung..
mengusai konsep geometri, melakukan pengukuran, memacehkan masalah,
~nengko~ninikasikan
ide-ide dalam inatematika dan penalaran.

2. KESLAPAN
KEPRIBADIAN GURU
Menurut Burden & Bird (1999) bahwva kegiatan mengajar guru adalah ( 1 )
merencanakan

pembelajaran,

(2) menyajikan

pelajaran,

(3) menilai

penampilan siswa (4) mengelola kemajuan siswa, dan (5) bekerja dengan
orang tua siswa. Sesuai misi kurikuiu~nberbasis kompetensi, yaitu untuk
melayani sis~va yang beragam, maka Kennedy dan Tipps (199452-59)
mena!varkan

tiga macam strategi pembelajaran. Pertama, model yang

dikemukakan Madeline Hunter sebagai berikut:

siapkan langkah-IanykahMemotivasi
I

v
Nyatakan tujuan
Kaitkan dengan ilmu yang dimiliki siswa

k

Adakan pembelajaran
*Ben nama konsep
eDefinisikan istilah-istilah dan
simbol-simbol

Cek pemaharnan
Kemukakan pertanyaan
Amati operasi-operasi
Ulangi mengajar jika perlu

(

Berikan Latihan Terbimbing, agar siswa:
Memperluas konsep
Mengejakan comtoh-contoh
Mengulang operasi
Latihan mandiri untuk konsep-konsep,
operasi melalui: pusat belajar, game,
kornputer, pekerjaan rumat, bekerja
duduk, belajar kooperatif , kalkulator

1

I

Mengajukan pemvataan
Mengamati siswa
Memberikan tes

Gambar 1 . Gambaran tujuh Langkah Pembelajaran Matematika
menurut Madeline Hunter.
Pada Gambar 1 di atas, menurut Kennedy dar, Tipp (1994:57) guru
hendaknya menyiapkan berbagai cara untuk mein fokuskan perhatian siswa dan
menciptakan belajar yang menyenangkan misalnya kotak rahasia, karung
undian, puppet, puzzle, cerita, dan buhu-buku yang berkaitan. Sehubungan
dengan penyajian pengzjaran yang menyenangkan dan menarik Kennedy dan
Tipps (1994:28) adalah gum yang tidak otoriter, tetapi adalah fasiiitator.
Demkian juga halnya untuk menyatakan tuiuan pembelajaran, gum hendaknya

-11

me~~ieiaskan

I t

yang akan dilakukan sis~vaselama

pelajaran berlangsung, dan apa yang akan mereka pelajar~.
Selanjutnya, rnengkondisikan sisiva memanipulasi dan melihat alat-alat
bantu selama pelajaran berlangsung, guru hendaknya bertanya kepada siswa
apa yang sedang mereka pelajari. Selain itu penyajian-penyajian konsep
konsep matematika hendaknya secara konkret dan gambar-gambar atau
prosedur-prosedur yang memberikan berbagai kesempatan kepada siswa untuk
melihat apa yang sedang terjadi. Menunjukkan dan mengatakan terjadi secara
serempak. Kemudian, guru menjelaskan setiap langkah atau meminta siswa
untuk meielaskan langkah-langkah atau prosedur-prosedur. Selanjutnya,
latihan terbimbing dan memeriksa pemahaman adalah langkah yapg
rnerupakzn siklus dari bimbingan dengan pemahaman siswa, guru yang baik
meminta siswa untuk memodelkan atau mengulang setiap langkah. Pada
langkah ini guru hendaknya bejalan sekeliling kelas melihat siswa bekerja,
menanyakan, memberi bantuan secara individual, dan melihat siswa
1nenggunak;an proses-proses. Dalam ha1 ini guru hendaknya menjadi motivator
sehingga siswa berkerja dengan sesungguhnya. Hal in1 sesuai dengan yang
dikemukakan Anas (200 1:4) bahwvd guru dalam kelaksanakan kuri kul um
berbasis kompetensi adalah sebagai motivator.
Selain itu, belajar kooperatif dapat pulz digunakan untuk menjelajah,
menyslidiki dan strategi ini dapat memberikan banyak kesempatan bagi siswa
untuk berbicara clan mengkomunikasikan ide-ide mereka. Salah satu strategi
belajar kooperatif yang dapat digunakan d a l m pembelajaran matematika
adalah Jig.v~wdengan gambaran sebagai berikut:

Gambar 2. Dalam Jigsaw anggota team nl.rnah bekerja dalam team ahli.
Dalam pemberian skor untuk team rumah dapat ditetapkan XO%untuk
semua anggota dalam sebuah tes.
Strategi pembelajaran yang k e t i p adalah beragam dan fleksibel dalam
pembelajaran yang dikemukakan Wolfgang dan Glickman. Mereka berpendapat
bahwa siswa, untuk itu harus menyelidiki agar lebih memaharni konsep.
Berikut

ini

adalah

gambaran

kontinuitas

peranan

guru

dalam

pembelajaran secara langsung dan secara tidak langsung sebagai berikut:

Tidak langsung

Bersifat langsung

Pen.ielajahan

I

Obsevasi

Inquirylinduksi

I

I

pertanyaan meneyelidiki

pemyataan-pernyataan
tidak langsung

Pembelajaran langsung

1

Modeling

Pengarahan verbal
Aba-aba

Gambar. 3 Perilaku guru dalam pendekatan secara langsung dan tidak langsung.

Tendekatan inquiy: ada!aii terietak pada pertengahan. pada gambar
kelihatan bahwa peinbelajaran secara tidak langsung. Dalam pendekatan secara
tidak langsung guru sebagai pengamat. dan pada pembelajaran secara langsung
guru memberi aba-aba atau perintah. Dalam pembelajaran secara tidak langsung
children).
bermanfaat kepada siswa yang pintar (G~tified

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa perbedaan perilaku
Sehubungan dengan keberagalnan individu (individual differences), dala~n
proses belajar mengajar, menurut Riedesel dkk (1996:60-82) guru harus dapat
melayani siswa yang beragam kebutuhan, perasaan, untuk memiliki teman,
untuk bekcj a dan bermein secara ahif, dan merasa ainan. Semua hal ita
menuntut guru untuk memikirkan cara-cara membantu siswa yang beragam
tersebut berkem5ang secera penuh. U ~ t u kha1 ini d i ~ r l u k a nguru yang kreatif
sehingga dapat menemukarl cara-cara vang dapat membantu siswa yang lambat
atau yang cepet untuk berkernbang seoptimal mungkin. Hal ini sesuai dengan
dengan ha1 ini Anas (2001: 8) bahwa untuk melaksanakan kurikulum berbasis
kompetensi menuntut guru sebagal seorang kreator.
Seterusnya, VenDe Walle (199437) mengemukakan bahwa kosa kata
(bahasa matemati ka), Langkah-langkah
Fengayaan,

untuk mencapai tuj uan (PBM),

Penilaian (perencanaan, proses, hasil), dan Lampirkan yang

memuat: bahadalat-alat yang digunakan dalam pembelajaran. Pengayaan dan
berbagai pendekatan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan prinsip
membantu perkembangan siswa dengan

penuh dengan carz melayani

keberagaman siswa, dan menilai suatu pembelajaran rnatematika yang meliputi

( I ) memecahkan masalah matematilia: pelajaran lain, ataupun yang berkaitan
I?

densan kehidupan nvata. (2) sebagai alat Serkomunikasi, dan

I

3 ) sebagai card

bernalar pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang memenuh~ un~uk
sebuah situasi yang akrab dengannya. mengembangkan

( 1)

ide-ide secara

personal setiap siswa dan secara informal (2) memfokuskan pada tugas-tugas
dan memfasilatasi d i a l ~ g ,(3) pengkait-kaitkan, (4) berpikir tingkat tinggi dan
metakognisi, (5) kerangka yang cocok, (6) antara ide-ide dan antara ide-ide dan
prosedur-prosedur, (7) sebanyak mungkin praktek dalam eksperirnen pada
tingkat yang lebih tinggi, (8) menyadari bahwa mengajar matematika yang
bermakns bukanlah mudah, (9) mulailah dengan pertanyaan: bagaimana
sebaiknya matematika dipelajari. (10) semua pengajaran berdasarkan pikira~
sisura. standar matematika.
Lebih lanjut, penilaian hendaknya memenuhi standar: belajar, kesamaan,
keterbukaan, kesimpulan, dan

koheren Selain itu penilaiar. terbuka untuk

pendidik yang profesional, dan para pendidik hendaknya dilibatkan untuk
mendisain penilain yang cocok dan akhirnya penilaian terbuka untuk direvisi.
Standar kesimpulan adalah menginterpretasikan skor-skor siswa, dengan
demikian supaya tidak terjadi bias maka standar-standar kesimpulan perlu
diadakan. Akhirnya, standar koheren adalah memandang kebutuhan siswa
merupakan suatu yang holistik, oleh sebab itu penekarlan tujuan penilaian harus
cocok dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, standar penilaian belajar
meliputi ide-ide yang sesuai dan konsisten serta mendukung pembelajaran yang
diadakan. Standar penilaian kesamaan, maksudnya penilaian yang cocok untuk
setiap siswa yaitu berdasarkan latang belakang masing-masing individu. Oleh
sebab itu penilaian hams adil dan tidak kaku.

Sehubungzn dengan adanya percbahan hakekat misi dar! kurikulum
(kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi ), maka semua sistem
pembelajaran setiap bidang studi tennasuk matematika secara otomatis berubah
pula. Dengan kata lain, karena penilaian merupakan salah satu sistem
pembelajaran, maka penilaian itu dengan sendirinya mengalami perubahan.
Berikut ini adalah gambaran perubahan-perubahan penilaian

dari Van De

Walle ( 1994: 66-84)
Dari
Pengujian berfokus pada ternuan apa
apa yang tidak diketahui siswa.
Berhitung sederhana memeriksa
jawaban-jawaban untuk untuk nilai
berbentuk angka.
Perfokus pada keterampilan dengan
skala yang khusus dan terpisah.
Menggunakan latihan-latihan dan
masalah yang hanya terbatas.

Berubah ke
Penilaian untuk mendapatkan apa yang
diketahui siswa, bagaimana mereka
berpikir , menalar, dan memandang
matcmatika
Pdembuat penilaian terpadu dari setiap
bagian pembelajaran harian.
Berfokus pada tusss-tugas yang luas
dengan rnempertimbangkan nakekat
v a n sesungguhnya.
Menggunakan situasi masalah yang
menghendaki keterampi Ian
menggunakan ide-ide matematik sebasai
keinginan siswa.

Untuk melaksankan permbaruan dalam penilaian seperti di atas, dituntut
geru yang n~emilikikepribadian yang terbuka terhadapa pembaruan. Hal ir.i
dikemukakan oleh Zulfikri (2002) bahwa untuk melaksankan kurikulum
berbasis kompetensi diperlukan guru yang innovator.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa dalam irnplementasi
kurikulum baru dari guru-guru SD menuntuk kpribadian guru yang fasilitator,
motivator, kreator, dan innovator.

Kcsiapan Komitmen
Echols dan Shadily (1975:130) dalam Kamus Inggeris Indonesia
con7rnztnzent dala~nbahasa Inggeris adalah komitmen dala~nbahwa lndones~a

yang artinya janji atau tanggung jawab. Selanjutnya Crowster dalam Oxford
Adva~cedLearne's Dicti. !995: 3-28) coltltnitnzent adalah memberikan waktu,
keja, energi yang banyak terhadap sesuatu. Seterusnya, ( Hjelle & Ziegler ,
1992: 2 10) rnengemukakan bahwa komitmen merupakan keputusan-keputusan
pekerjaan dan ideologi-ideologi serta membangun strategi-strategi pencapaian
tujuan-tujuan untuk melakasanakan suatu pekerjaan. Selain itu, A n \ l n (2003: 1 )
rnengemukakan bahwa komitrnen adalah I 1) kesediaan, ( 2 ) keinbfinan untuk
menc~bakandengan keras untuk penpaian yang lebih tinggi dengan disipplin dan
setia (3) merasa bahwa ha1 itu harus dilakukan, gembira melakukannya. dan
merasa stabil, hidup, bahagia, dan produktif kalau ha1 itu sudah dilakukan.
Demikianlah bahwa komittmen adalah merupakan keinginan yang berasal dari
dalam din seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini adalah akan
dilihat komitmen guru dalam melalisanakan pengajaran rnatematika yang
berbasis kopetensi.

C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Penguasaan Materi Pelajaraa
College Education @ The University of Memphis menemukan bahwa guru
dengan pendidikan yang lebih tinggi akan lebih baik dalain: ( I j menguasai
materi akdemik, (3 ) pembuatan perencaliaan rnengajar, (4; mengenal perbedaan
>

individu, (5) pemecahan'masalah, berpikir kritis, dan (6) berkomunikasi. Selain

itu. Dona1 ( 1999:1 ) mengemukakan Sahwa semakin klaiar. sis\va semakin
mencapai tingkat yang tertinggi dalam taksonomi Bloom. Sebalikna, Gatherer
(1988:4) menjelaskan bahwa dalam suatu pelatihan materi pelatihan hendaknya

relevan dengan tanggung jawab akademik untuk latihan setiap mata pelajaran
trrtentu Jalam mengajar. Selanjunya dikemuakan bahwa dalam sutau
perkuliahan dosen akan bermanfaat jika

kursus yang diadakan dapat

mengembangkan keahlian tertentu dalarn inengzjar.
Dengan demi kian dapat di katakan bahwa pendidi kan berpengaruh
terhadap penguasaan materi.

2. Pengaruh Pendidikan Terhadap Keperibadian
Menurut Dennis (2003:1 ) bahwa keperibadian sebenamys tercipta d ~ r i
ingatan. Ingaan yang kelinv'salah pendi

Dokumen yang terkait

Kemampuan Murid Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Dalam Membaca Al-Quran di Kecamatan Koto Tangah Kotamadya Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 64

Suatu Tinjauan tentang Pelaksanaan CBSA dalam Mata Pelajaran IPS pada Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara Kotamadya Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 19 99

Pembelajaran Pengukuran di Sekolah Dasar - Universitas Negeri Padang Repository

0 5 30

Studi tentang Matematika Dasar untuk Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar - Universitas Negeri Padang Repository

0 4 67

Penyuluhan tentang Penanaman Konsep dalam Matematika kepada Guru-Guru Kelas V/ VI Sekolah Dasar di Kecamatan Padang Barat Kodya Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 3 37

Tinjauan Tentang Usaha Kepala Sekolah Yang Demokratis Dalam Meningkatkan Kepemimpinan Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Koto Tangah - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 63

Studi tentang Kompetensi Guru pada Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK) Negeri di Sumatera Barat - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 88

Profil Sekolah Dasar di Kecamatan Siberut Utara Kepulauan Mentawai - Universitas Negeri Padang Repository

0 4 67

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Pemecahan Masalah terhadap Hsil Belajar Soal- Soal Cerita pada Bidang Studi Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kodya Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 85

Studi Tentang Penguasaan Matematika Siswa SMUN Kelas III Se Kota Padang Dalam EBTANAS 2000 - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 79