330726283 Mekanisasi Pertanian Januari. doc

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan pertanian peran alat dan mesin pertanian sangatlah menunjang dalam
pengerjaan,pengelolaan,hingga pengolahan hasil pertanian menjadi lebih mudah. Oleh karena
itu, di fakultas-fakultas pertanian setiap Universitas mengajarkan Mata kuliah Mekanisasi
Pertanian begitu juga yang berada di Fakultas Pertanian di Universitas Riau mengajarkan
tentang alat dan mesin pertanian.Untuk lebih memsinergikan ilmu teori dan praktek,maka
juga dilaksanakan praktikum mekanisasi pertanian dengan dibimbing oleh seorang asisten.
Dengan demikian diharapkan teori dan aplikasinya dilapangan lebih dapat dipahami.
Adapun alat dan mesin pertanian tersebut yaitu alat-alat dalam mengolah tanah seperti traktor
dua roda, traktor empat roda, dll. Penggunaan alat-alat dan mesin pertanian ini diharapkan
mampu mengoperasikan traktor tersebut dilahan yang sudah disediakan oleh dosen atau
fakultas. Dengan mata kuliah ini mahasiswa akan mempunyai bekal untuk mengoperasikan
traktor tersebut di kemudian hari
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan laporan ini bertujuan agar:




Ø Mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian
Ø Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat dan mesin pertanian dengan baik dan
benar



Ø Mahasiswa dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian



Ø Mahasiswa mengetahui cara menanam cabe yang baik dan benar

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini yaitu



Ø Laporan ini bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa
Ø Akan didapatkan teknik pengoperasian alat dan mesin pertanian yang baik dan
benar




Ø Diharapkan dapat menanam cabe yang baik

1.4 Sistematika Penulisan
Bab I
ini.

: Pada bab ini berisi tentang kenapa mempelajari mata kuliah mekanisasi pertanian

Bab II : Pada bab ini berisi tentang definisi dari alat-alat dan mesin pertanian, serta
kegunaannya bagi pertanian.

Bab III : Pada bab ini akan dijelaskan tentang alat-alat dan mesin pertanian yang akan
digunakan dalam praktikum.
Bab IV : Pada bab ini akan dijelaskan tentang cara pengoperasian dari alat-alat dan mesin
pertanian yang dilakukan saat praktikum.
Bab V : Pada bab ini akan dijelaskan tentang cara perhitungan dari penggunaan alat-alat
dan mesin pertanian tersebut


BAB II
TEORI DASAR

2.1 Definisi Traktor 2 Roda
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor
penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Sebagai daya penggerak utamanya
menggunakan motor diesel silinder tunggal.
Gambar 2.2: Traktor tangan
Keterangan:
1. As (poros) roda
2. Tuas kopling kemudi belok kanan
3. Stang kemudi
4. Tuas gas
5. Kemudi pembantu
6. Tuas persneleng utama
7. Tuas kopling utama
8. Tuas persneleng cepat lambat
9. Tuas penyangga depan
10. Gantungan pisasu rotary

11. Pully penegang
12. Penyangga depan
13. Kerangka

14. Pemberat depan
15. Pully mesin
16. V-belt
17. Pully utama
18. Penutup V-belt
19. Gear box (rumah persneleng)
20. Tutup kotak peralatan
21. Tombol lampu dan bel
22. Tuas kopling kemudi belok kiri
23. Tuas persneling mesin rotari
24. Ban
2.1.1 Ukuran Traktor 2 Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 – 7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp

Pada saat praktikum kita menggunakan traktor tangan dengan merk Yanmar dengan
spesifikasi yaitu:
1. Nama

: Hand Traktor (traktor tangan)

2. Fungsi
pertanian

: Untuk mengolah, membalikkan tanah dan mengangkut hasil

3. Merk

: Yanmar

4. Model/type

: YZA 120

5. Negara pembuat


: Jepang

6. Tahun pembuatan

: 1997

7. Dimensi

: Panjang (2160 mm), lebar (730 mm), tinggi (1330 mm)

8. Jumlah Transmision Forward

:6

9. Jumlah Transmision Reserver

:3

Model


YST 90 DX

Dimensi

Transmisi

Kecepatan

Pengolahan

Perlengkapan

Berat total
Panjang
Lebar
Tinggi
Tipe
Belok
Maju

Mundur
Maju
Mundur
Lebar bajak
Kedalam pembajak
Kapasitas normal
Model
Mak. Hp/rpm
Isi langkah
Isi tangki pendingin
Isi solar
Isi oli
Berat mesin
Puli mesin
Roda sangkar
Bajak singkal
Garu
Delebeg

Kg

mm
mm
mm

Km/jam
Km/jam
mm
mm
Jam/ha

cc
L
L
L
Kg
mm

130
2360
816

1205
Kombinasi gigi & rantai
Kopling samping
2
1
3,24/11
2,1
300
100-200
8,5-10,5
TF 85 LY
8,5/2200
437
1,65
10,5
2,2
95
110/120 optional

Tabel 2.1: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 2 roda

2.1.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 2 Roda
Pekerjaan yang dilakukan traktor 2 roda biasanya pada lahan yang tidak bisa dilakukan oleh
traktor 4 roda. Seperti contoh, pada lahan petak sawah yang ukuran petaknya kecil maka akan
digunakan traktor 2 roda karena lebih efektif. Traktor 2 roda juga bisa dilakukan pada lahan
yang luas dalam pengolahan pertama.

2.1.3 Komponen Utama Traktor 2 Roda
Komponen utama traktor tangan ada tiga, yaitu:
1.
2.

Tenaga penggerak motor
Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan

3.

Tuas kendaliTuas kendali dibedakan atas:

o

Tuas perneling utama traktor tangan

o

Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan

o

Tuas kopling utama traktor tangan

o

Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

o

Tuas persneleng kemudi

o

Stang kemudi dan kemudi pembantu

o

Tuas gas traktor tangan

o

Tombol lampu dan bel traktor tangan

o

Tuas penyangga depan

2.1.4 Jenis-Jenis Alat Bantu Traktor 2 Roda
Adapun alat bantu pada traktor 2 roda yaitu:
1. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan
irisan permukaan tanah.
2. Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong
dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur.
3. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
menghancurkan dan meratakan tanah
4. Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk
menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya
cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat
diatasi.
5. Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung operasi
traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan
2.2 Definisi Traktor 4 Roda
Traktor ini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat). Pada
elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih, mempunyai
6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam
kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk
kecepatan mundur).
2.2.1 Ukuran Traktor 4 Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan daya penggeraknya, maka traktor dapat diklasifikasikan:
1. Traktor mikro, 107 hp
Model
Tipe
Sistem penyalaan
Tenaga (Kw)
Panjang (mm)
Lebar (mm)
Tinggi (mm)
Ban depan (mm)
Ban belakang (mm)
Daya tarik (N)
Daya angkat (mm)
Berat (kg) persneling
I
II
III
IV
V
VI
Mundur
Putar (mm)

Traktor Mini Seri TS
RE 1201
RE 1501
Manual dari elektrik
8,82
11,03
2390
1570
1160
1160
1300
1400
900
900
960
960
2940
3430
2940
3430
785 kecepatan (km/jam)
805
1,90
2,09
4,42
4,87
5,96
6,55
7,04
7,75
13,89
15,27
22,09
24,30
4,57
5,02
2600+200
2800+200

Tabel 2.2: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 4 roda
2.2.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 4 Roda
Dalam pemakaian traktor 4 roda biasanya pekerjaan yang bisa dilakukannya yaitu untuk
digunakan dalam pengolahan tanah (traktor standar), penanaman, pemupukan, pemeliharaan
tanaman (traktor serba guna), transportasi, membongkar, mengangkut muatan (traktor
industri). Sebagai contoh, sebaiknya dipergunakan traktor yang besar bila lahannya luas
dengan ukuran petak lahan yang akan diolah besar, dan waktu kerja per tahun juga besar.
Namun demikian, akan lebih efektif menggunakan traktor lebih kecil bila ukuran petak
lahannya kecil. Traktor ukuran kecil juga lebih baik dipergunakan untuk lahan sawah yang
ukuran petaknya lebih kecil. Traktor berpengerak empa-roda lebih baik dipergunakan pada
lahan-lahan dengan tingkat kemiringan tinggi, banyak galengan/tanggul. Bila akan membajak
lahan yang baru dibuka, dimana disana masih terdapat banyak batu dan tunggul, maka traktor
dengan peralatan draft-control akan lebih baik dipergunakan.
2.2.3 Komponen Utama Traktor 4 Roda
Traktor empat roda terdiri dari komponen utama sebagai berikut:

1. Enjin (engine)Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
o Ø Sistem bahan bakar.
o

Ø Sistem pelumasan.

o

Ø Sistem pendingin.

o

Ø Sistem listrik.

1.

Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)

2.

Alat untuk kemudi (steering device)

3.

Alat untuk bekerja (working device)

2.2.4 Jenis dan Alat Bantu Traktor 4 Roda
Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela ataupenarik peralatan.
Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah,maka harus dilengkapi dengan
perlengkapan pengolah tanah, seperti bajaksingkal, bajak pirang, garu piring, alat penyemprot
hama dan penyakittanaman, dll.
2.3 Motor Bakar
Motor bakar torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston. Piston
bergerak secara translasi (bolakbalik) kemudian oleh poros engkol dirubah menjadi gerakan
berputar.
2.3.1 Motor 2 Tak
Adalah mesin yang memerlukan dua kali langkah torak (satu kali ke atas/ascending
stroke dan satu kali ke bawah/discending stroke) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang
pembakaran
2.3.2 Motor 4 Tak
Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak (dua kali ke atas dan
dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang pembakaran
2.3.3 Motor Diesel
2.3.4 Motor Bensin
Ciri-ciri motor diesel yaitu:



Efisiensi panasnya tinggi.
Bahan bakarnya hemat.



Kecepatannya lebih rendah dibanding motor bensin.



Getarannya besar dan berisik.



Harganya lebih mahal.



Digunakan pada kendaraan niaga

Langkah Hisap



Ø Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Ø Katup hisap terbuka.



Ø Katup buang tertutup.



Ø Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke
dalam silinder.

Langkah Kompresi



Ø Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Ø Katup hisap tertutup.



Ø Katup buang tertutup.



Ø Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C.

Langkah Usaha



Ø Katup hisap tertutup.
Ø Katup buang tertutup.



Ø Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang
menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.

Langkah buang



Ø Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Ø Katup hisap tertutup.



Ø Katup buang terbuka.



Ø Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar

Motor bensin bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor gerak). Keduanya
bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada teknik mobil. Untuk
motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan menggunakan bahan bakar bensin
(premium).
2.4 Oil Pelumas
Oil pelumas adalah zat cair dimana diantara dua permukaan yang bergerak untuk
mengurangi gesekan antara mereka, meningkatkan efisiensi dan mengurangi keausan. Ini
juga mungkin memiliki fungsi melarutkan atau mengangkut partikel asing dan
mendistribusikan panas.

Fungsi dari oil pelumas yaitu:



Ø Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas.
Ø Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati.



Ø Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder.



Ø Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor.



Ø Mencegah karat pada bagian-bagian motor

2.5 Macam-Macam Pola Bajak
Beberapa pola bajak, antara lain :
1. Pola Tengah
Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan. Pembajakan kedua pada sebelah hasil
pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan membajak rapat dengan hasil pembajakan
pertama. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kanan sampai ke tepi lahan. Pola
ini cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit.
2. Pola Tepi.
Pembajakan dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar
lahan. Pembajakan kedua pada sisi lain pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan
membajak dari tepi lahan dengan arah sebaliknya. Pembajakan berikutnya dengan cara
berputar ke kiri sampai ke tengah lahan. Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang
dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung
lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir. Sisa lahan
yang tidak terbajak (pada ujung lahan), diolah dengan cara manual (dengan cangkul).
3. Pola Keliling Tengah
Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar ke kanan sejajar sisi lahan,
sampai ke tepi lahan. Lemparan pembajakan ke arah dalam lahan. Pada awal pengolahan,
operator akan kesulitan dalam membelokan traktor
Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas.
Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak
tersebut, dibajak pada 2 sampai 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah
dengan cara manual (dengan cangkul).
4. Pola Keliling Tepi
Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan. Berputar ke kiri sejajar sisi
lahan, sampai ke tengah lahan. Lemparan pembajakan ke arah luar lahan. Pada akhir
pengolahan,operator akan kesulitan dalam membelokan traktor.
Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas.
Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak

tersebut, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah
dengan cara manual (dengan cangkul).
5. Pola Bolak-balik Rapat
Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah membujur. Arah lemparan
hasil pembajakan ke luar. Setelah sampai ujung lahan, pembajakan kedua dilakukan berimpit
dengan pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan kedua dibalik, sehingga akan
mengisi alur hasil pembajakan pertama. Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi
seberang.
Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk
berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut,
dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir.
2.6 Elemen Dasar Traktor
1. a.

Kapasitas Lapang Teoritis
KLT = 0,36 (V x LP)

Keterangan:
KLT

: Kapasitas Lapang Teoritis (ha/jam)

V

: Kecepatan rata-rata (m/detik)

LP

: Lebar bajakan (m)
1. b. Kapasitas Lapang Efektif

Keterangan:
KLE

: Kapasitas lapang efektif (ha/jam)

L

: Luas lahan pengolahan tanah (m)

WK

: Waktu keja (jam)

1. c.

Efisiensi Lapang

1. d. Bahan Bakar Terpakai
Keterangan:
BBT

: Bahan bakar terpakai (lt/ha)

BB

: Bahan bakar yang digunakan untuk mengolah tanah

L

: Luas tanah (ha)

1. e.

Slip Roda Traksi

Keterangan:
SI

: Slip roda traksi

Sb

: Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)

So

: Jarak tempuh traktor tanpa beban dalam lima putaran roda traksi (m)

2.7 Definisi Alat Penyemprot
Sprayer (alat semprot) bertujuan untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi
tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi.
Biasanya digunakan untuk:
1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama
2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit
3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma
4. Menyemprotkan pupuk cairan
5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu
2.7.1 Jenis-Jenis Alat Penyemprot



Ø Alat Semprot Dukung (Hand Sprayer atau Knapsack Sprayer) Semi Otomatis.
Ø Alat Semprot Dukung Otomatis (Kompressi)



Ø Alat Semprot Bermotor Berenaga Hidrolik Tipe Gotong (Power Sprayer)



Ø Alat Semprot Dukung Bermotor (Mist Blower)



Ø Alat Semprot Mikronair



2.7.2 Jenis-Jenis Nozel dan Kegunaannya
Adapun jenis-jenis nozel yaitu:






Ø Nozel Kerucut (Cone Nozzle), semprotan keluar dengan pola kerucut, biasanya
digunakan untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuran droplet yang keluar
sedang hingga halus
Ø Nozel Kipas (Fan Nozzle), semprotan keluar dengan pola kipas, biasanya
dilakukan untuk aplikasi herbisida, kecuali nozel kipas yang flat, baik juga digunakan
untuk insektisida dan fungisida. Ukuran droplet yang keluar agak kasar sampai sedang
Ø Nozel Polijet (Floodjet Nozzle), semprotan keluar seperti pola pada nozel kipas
yang flat hanya cocok untuk aplikasi herbisida pra tumbuh. Ukuran droplet agak kasar
sampai kasar.



Ø Nozel Tipe Senapan Spary Gun Nozzle), biasa digunakan pada power sprayer
untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuaran droplet mulai dari kasar halus,
tergantung pada tekanan pompa.



Ø Nozel Cakram Putar (Spinning Disc Nozzle), nozel ini biasa digunakan pada alat
aplikasi micronair Ultra Low Volume (ULV), menghasilkan butiran semprot yang
sangat halus.

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
3.1.1 Bajak Singkal (moldboard plow)
Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan
dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor
pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta
pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan
pengolahan tanah pertama. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah
disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.
Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu singkal (moldboard), pisau (share),
penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut
pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).
3.1.2 Bajak Rotary
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Bajak ini terdiri dari
pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena
digerakan oleh suatu motor.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam:
v Tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine)

v Tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow)
v Bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow)
3.1.3 Stop Watch
Stop watch digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang digunakan traktor untuk
membajak lahan tersebut. Dalam praktikum Mekanisasi Pertanian kemarin stop watch yang
digunakan yaitu stop watch yang berada di handphone.
3.1.4 Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur panjang lebar lahan yang akan dibajak oleh traktor.
Meteran ini juga digunakan untuk mengukur panjang lahan yang akan digunakan untuk satu
kelompok.
3.1.5 Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur takaran benda cair. Benda cair
yang digunakan sewaktu praktikum yaitu solar.bensin, dan air.
3.1.6 Cangkul
Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul
digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Saat praktikum kemarin cangkul
digunakan untuk membuat bedengan.
3.1.7 Patok
Patok merupakan sepotong kayu yang digunakan para petani untuk batas ukuran suatu lahan.
Biasanya kayu tersebut ditancapkan di atas tanah. Patok ini berfungsi supaya petani
mengetahui lahan mana yang digunakan untuk pertaniannya
3.2 Lahan
Adapun lahan yang digunakan untuk praktikum mekanisasi pertanian yaitu lahan yang berada
di UPT. Dimana satu kelas diberikan lahan dan diolah dengan menggunakan traktor.
BAB IV
PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor



Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor



Gas tidak perlu dinaik turunkan sebelum dimatikan
Dalam mematikan motor tidak perlu tergesa-gesa



Tuas dalam kondisi netral

4.1.1 Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda
Adapun langkah-langkah menghidupkan traktor 2 roda :



Ø Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan
pada saat dihidupkan
Ø Semua tuas persneleng pada posisi netral.



Ø Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran



Ø Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.



Ø Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol diputar



Ø Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa
kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor.
Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.



Ø Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.



Ø Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih
tetap diputar sampai motor hidup.



Ø Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.



Ø Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner



Ø Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan
dapat berjalan dengan baik



Ø Traktor siap untuk dioperasikan



4.1.2 Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda
Langkah-langkah dalam menghidupkan traktor 4 roda:



Naik ke atas traktor
Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk
mengendalikan traktor.



Semua saklar dalam posisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci
kontak pada posisi “ON”



Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan
traktor tidak berjalan.



Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”



Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
menyala.



Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik.
Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran
sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah
terjadinya proses pembakaran.



Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat
distater.



Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi



Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan
memutar motor penggerak.



Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara
otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater



Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli
pelumas mati.



Kecilkan posisi gas ke idle



Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

4.1.3 Cara Mematikan Traktor 2 Roda



Ø Lepaskan beban motor
Ø Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit.



Ø Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.



Ø Tutup kran bahan bakar

4.1.4 Cara Mematikan Traktor 4 Roda



Lepaskan beban motor
Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 1 menit.



Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.



Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.



Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut



Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor

4.1.5 Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda
Memulai menjalankan traktor tangan:



Ø Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
Ø Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen,
jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari



Ø Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan
ke bawah pada saat traktor mulai jalan.



Ø Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak
meloncat pada saat mulai jalan.



Ø Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi
bisa diangkat lagi

Menjalankan lurus ke depan:



Ø Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Ø Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.



Ø Mata memandang ke depan.



Ø Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.



Ø Jangan membelokkan stang kemudi



Jangan memindah posisi gigi persneleng dengan terburu-buru

Menghentikan traktor/parkir:



Ø Gas dikecilkan pada posisi idle.
Ø Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi
rem.



Ø Persneleng dinetralkan.



Ø Gas dikecilkan

Menjalankan lurus ke belakang:



Ø Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Ø Pada saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara tangan kanan masih
memegang stang kemudi.



Ø Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.



Ø Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.



Ø Jangan membelokkan stang kemudi.



Ø Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup sekalisekali. Sementara kedua tangan masih tetap memegang stang kemudi.

Mengganti gigi persneleng:



Ø Lakukan langkah menghentikan traktor
Ø Posisi kopling utama “OFF”.



Ø Pindahkan posisi gigi persneleng.



Ø Mulai menjalankan traktor lagi.

Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena
biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes.
Membelokkan traktor pada jalan datar:



Ø Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Ø Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan
kalau mau belok ke kanan.



Ø Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.



Ø Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.

Melintasi galengan/bedengan (dengan implemen):



Ø Posisi gigi persneleng rendah.
Ø Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar



Ø Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil



Ø Apabila galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan
menggunakan papan

Melewati tanjakkan:



Ø Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Ø Jalankan traktor, lalu gas diperbesar.



Ø Tidak boleh menarik tuas kopling utama

Melewati turunan (dengan trailer):



Ø Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
Ø Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.



Ø Tidak boleh menarik tuas kopling utama

Membelokkan traktor pada jalan menanjak:



Ø Posisi gas tidak perlu dikecilkan
Ø Tekan tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah stang
berbelok



Ø Ulangi penekanan tuas kopling apabila traktor kurang berbelok



Ø Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama

Membelokkan traktor pada jalan menurun



Ø Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati
Ø Tekan tuas kopling kemudi berlawanan dengan keinginan , dan langsung dilepas
setelah stang berbelok. Apabila akan berbelok kanan, tekan tuas kopling kemudi kiri,
apabila akan berbelok kiri, tekan tuas kopling kemudi kanan.



Ø Ulangi penekanan tuas kopling kemudi apabila traktor kurang berbelok



Ø Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor:




Ø Pada lahan yang menanjak/menurun, kopling kemudi tidak boleh ditekan terlalu
lama. Traktor akan cepat berbelok. Semakin tajam/terjal jalannya, semakin cepat
traktor berbelok
Ø Untuk membelokkan traktor pada lahan yang menanjak/menurun, apabila
memungkinkan cukup dengan menekan/menggeser stang kemudi, tanpa menekan tuas
kopling kemudi



Ø Apabila parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.



Ø Pada saat naik, traktor dengan implemen berjalan maju, pada saat turun, traktor
dengan implemen berjalan mundur, apabila terbalik bisa terjadi kecelakaan, traktor
akan menungging

4.1.6 Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda
Memulai menjalankan traktor roda empat:
ü Lakukan langkah menghidupkan traktor
ü Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
ü Tuas rem parkir dilepas
ü Pedal kopling diinjak penuh
ü Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”

ü Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
ü Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.
Menjalankan lurus ke depan:



Ø Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
Ø Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.



Ø Mata memandang ke depan.



Ø Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.



Ø Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.



Ø Jangan membelokkan stang kemudi



Ø Jangan memindah posisi gigi persneleng



Menghentikan traktor:



Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas



Injak pedal rem, traktror akan berhenti.



Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.

Menjalankan lurus ke belakang.:
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
Mata memandang ke belakang.
Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng
Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer:



Gunakan gigi yang rendah
Perhatikan selalu ujung trailer



Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu kembalikan saat
trailer mulai lurus kembali.



Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke kanan, lalu kembalikan
saat trailer mulai lurus kembali.

Mengganti gigi persneleng:



Lakukan langkah menghentikan traktor
Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.



Mulai menjalankan traktor lagi.

Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena
biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
Membelokkan traktor di jalan



Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Biarkan setengah badan traktor melewati belokan



Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri



Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.

Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur (misalnya ke kanan):



Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok
Putar stir ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan



Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, putar dengan cepat stir ke kanan



Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok), stir
diluruskan kembali

Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit:



Ø Sebelum berbelok, putar stir berlawanan arah dengan arah belok
Ø Pada saat akan berbelok putarlah stir dengan cepat, sehingga traktor berbelok
dengan tajam



Ø Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak berbelok
lagi.

Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit:
Jalankan traktor sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit
Mulailah berbelok
Melewati tanjakkan:




Ø Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Ø Jalankan traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda
depan terangkat



Ø Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak.

Melewati turunan:
ü Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
ü Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
ü Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.
ü Hindari penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin mengerem sendiri
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor.:



Ø Pastikan kunci rem kiri kanan terpasang, pada saat dijalankan di jalan
Ø Apabila parkir ditempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.



Ø Pada saat menjalankan traktor, kaki tidak boleh di atas pedal rem dan pedal kopling



Ø Apabila traktor digandeng dengan implemen, implemen dinaikkan dahulu sebelum
traktor dijalankan di jalan



Ø Jangan menuruni lereng dengan kopling kosong. Dapat menyebabkan kehilangan
kontrol, kecepatan yang melampaui batas, kopling rusak



Ø Jangan menggunakan kunci differensial pada saat traktor di jalan



Ø Jangan menggunakan gardan depan pada saat traktor di jalan



Ø Pada saat menjalankan traktor dengan trailer, (terutama pada saat mundur), hati-hati
jangan sampai batang trailer mengenai roda belakang raktor.



Ø Gunakan saklar lampu apabila mengendarai di jala raya.



Hindari menjalankan traktor di dekat jurang/ parit

Pemeriksaan pada saat traktor dioperasikan:
ü Lampu indikator pengisian accu, sirkulasi oli pelumas dan temperatur air pendingin harus
tetap mati, apabila hidup, hentikan traktor dan matikan motor
ü Bunyi dan bau traktor yang tidak wajar. Apabila ada bunyi yang tidak wajar dan bau barang
terbakar,segera matikan traktor dan lacak sumbernya
ü Tengok kondisi bahan bakar, jangan sampai kehabisan
ü Warna gas buang. Bila knalpot mengeluarkan asap tebal atau kelabu, tanyakan pada teknisi
perawatan.

4.2 Proses Bajak Singkal Traktor 2 Roda
Siapkan posisi bajak singkal pada lahan yang akan dibajak. Jalankan traktor tersebut. Pada
saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan
potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima
potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah.
Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh
pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
4.2.1 Proses Bajak Rotari Traktor 2 Roda
Pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan
dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat bergerak maju
pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung
pada kedalaman dan kecepatan maju. Gerakan putaran rotor yang memutar pisau-pisau
diakibatkan daya dari motor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai
ke rotor tersebut. Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan
dengan traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai.
4.3 Proses Bajak Singkal Traktor 4 Roda
Proses pemakaian bajak singkal traktor 2 roda tidak berbeda jauh dengan bajak singkal
traktor 4 roda. Hanya saja bila bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka
akan terbentuk alur yang disebut furrow. Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan
kesamping, disebut keratan tanah (furrow slice). Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal
secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan berbentuk alur balik (Back
furrow). Bila pekerjaan bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka
akan terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan.
4.4 Proses Pembuatan Bedengan



Siapkan terlebih dahulu alat yang akan digunakan
Lahan yang akan dibuat bedengan terlebih dahulu dibersihkan



Setelah bersih, lahan tersebut dicangkul



Setelah dicangkul, buatlah bedengan tersebut dengan panjang 23 m, lebar 1 m, dan
tinggi 30 cm.
BAB V
PEMBAHASAN

No

Pengamatan

Ulangan

1

Lebar Bajakan

1
2
3
4

Hand Traktor
Singkal
Rotary
0.4 m
0.4 m
0.42 m
0.38 m

Mini Traktor
Singkal
R
0.55 m
0.44 m
0.58 m

2

Kecepatan

5
Rerata
1
2
3
4
5
Rerata

3
4
5
6

KLT
Luas Lahan
Waktu Kerja
KLE
Bahan Bakar
7
Terpakai
5 putaran Roda Fraksi
8
-saat pengolahan
-Tanpa Beban
9
SI
Tabel 5.1: Data hasil pengamatan
1 Traktor 2 Roda
5.1.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)
KLT

= 0.36 (V x LP)

= 0.36 (0.241 m/s x 0.39 m)
= 0.477 m2/s
5.1.2 Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
KLE

= l:wk

= 100 m2:0,288 m2/jam
= 347.2 m2/ jam
= 0.0347 ha/jam
5.1.3 Efisiensi Lapangan (%)
Eff =0,0347 : 0,477 x 100%
= 7,27 %

0.35 m
0.39 m
0.181m/s
0.314m/s
0.3m/s
0.229m/s
0.179m/s
0.241m/s
0.477m2/s
100 m2
0.288 jam
0.0347 ha/jam
30 lt/ha
4.34 m
7.68 m
43.5 %

0.523m
0.116 m/s
0.342 m/s
0.352 m/s

0.27 m/s
131.75 m2

5.1.4 Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
BBT

= BB/L

= 03 lt/0,01 ha
= 30 lt/ha
5.1.5 Slip Roda Traksi (%)
SI = (1- sb/so)x 100%
= ( 1-4,34/7,68 )x 100%
= 0.435 x 100%
= 43.5 %
5.2 Traktor 4 Roda
5.2.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)
KLT

= 0.36 (V x LP)

= 0.36 (0.241 m/s x 0.39 m)
= 0.477 m2/s
5.2.1. Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
KLE = L/WK
= 100 m2/0,288 jam
= 347.2 m2/ jam
= 0.0347 ha/jam
5.2.1. Efisiensi Lapangan (%)
Eff = 0,0347/0,477×100%
= 7,27 %
5.2.3 Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
BBT

= BB/L

= 0,3 lt/0,01 ha

= 30 lt/ha

5.2.4 Slip Roda Traksi (%)
SI = ( 1-sb/so)x100%
= ( 1- 9/8.5 )
= 43.5 %
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Alat-alat dan mesin pertanian yang berada di UPT merupakan alat-alat yang digunakan untuk
praktikum Mekanisasi Pertanian. Adapun alat-alatnya yaitu traktor 2 roda, traktor 4 roda, alat
penyemprot, dll.
Traktor dua roda adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor
penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Sebagai daya penggerak utamanya
menggunakan motor diesel silinder tunggal. Pada traktor dua roda digunakan alat tambahan
yaitu bajak singkal dan bajak rotari. Dimana bajak singkal dan bajak rotari digunakan untuk
pengolahan lahan pertama.
Traktor empat roda merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat).
Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih,
mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi
4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi
(termasuk kecepatan mundur). Pada traktor ini digunakan alat tambahan yaitu bajak singkal.
Lahan yang telah diolah menggunakan traktor, lalu dibuat bedengan dan ditanam dengan
tanaman cabai.
6.2 Saran
Alat-alat dan mesin yang digunakan untuk praktikum terbatas sehingga dalam pemakaian
alat-alat tersebut harus bergantian. Padahal jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah
alat yang disediakan. Sehingga ada mahasiswa yang tidak dapat memakai alat-alat tersebut.
Sebaiknya asisten dapat membagi dalam pemakaian alat tersebut. Atau asisten dapat
memanggil mahasiswa satu persatu dalam menggunakan alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Penuntun praktikum Mekanisasi Pertanian, Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas
Pertanian UNRI, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor diakses pada tanggal 14 April 2011 jam 14.00
http://nurshuhada2010.multiply.com/journal/item/13 diakses pada tanggal 14 April 2011 jam
14.14
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/bajak-singkal diakses pada tanggal 14 April 2011 jam
14.57
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan diakses pada tanggal 15 April 2011
jam 11.00
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/handsprayer-alat-penyemprot-pertanian diakses pada
tanggal 15 April 2011 jam 11.22
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/bajak-singkal diakses pada tanggal 16 April 2011 jam
09.00
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-empat diakses pada tanggal 16 April
2011 jam 09.10
http://teknoperta.wordpress.com/2008/09/15/bajak-singkal-2/ diakses pada tanggal 16 April
2011 jam 10.00