Tata Kelola Perusahaan. pdf
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TELKOM wajib mematuhi peraturan Bapepam-LK dan SEC. Selain itu, kami menerapkan dan berupaya menjunjung tinggi kebijakan dan praktik tata kelola perusahaan berdasarkan international best practices serta Pedoman Pelaksanaan tata kelola Perusahaan Indonesia (“Good Corporate Governance”) yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance di Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan publik, kami menyadari bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance merupakan lebih dari sekedar mematuhi peraturan, namun merupakan kewajiban yang harus dilakukan demi melindungi
kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam rangka berupaya mempertahankan pertumbuhan usaha dalam industri komunikasi dan informasi yang sangat kompetitif.
a haan
Keberhasilan TELKOM dalam implementasi Good Corporate Governance tercermin dalam berbagai penghargaan yang telah diterima oleh Perusahaan. Penghargaan tersebut antara lain adalah:
l “Most Trusted Companies based on Corporate Governance Perception Index Assessment” dan “Trusted Company based on Investor and Analyst’s Assessment Survey” dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang bekerja sama dengan majalah SWA (Desember 2009); dan
l “Best Good Corporate Governance – Non Financial Sector” dari majalah Business Review dan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (Mei 2009).
Dalam rangka menjaga transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran, Direksi dan Dewan Komisaris telah mengembangkan, menerapkan, serta meningkatkan struktur dan prosedur tata kelola guna memastikan bahwa good corporate governance diterapkan di perusahaan. TELKOM berkomitmen untuk melaksanakan good corporate governance secara konsisten agar senantiasa dapat memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan dan menjaga kepercayaan dari para pemegang saham dan masyarakat.
TELKOM berkomitmen melaksanakan good corporate governance secara konsisten agar senantiasa dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan menjaga kepercayaan dari para pemegang saham dan masyarakat
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
134
302, yang mensyaratkan manajemen TELKOM untuk bertanggung jawab terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi efektifitas prosedur dan pengendalian pengungkapan yang didesain untuk memastikan bahwa informasi yang harus diungkap dalam laporan sesuai Exchange Act, dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia, dan informasi tersebut diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen TELKOM termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sesuai keperluan, agar dapat segera mengambil keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan tentang asesmen yang dilakukan manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan pengungkapan yang terkait dapat dilihat pada “Prosedur dan Pengendalian”. TELKOM juga harus tunduk pada aturan SEC dan Bapepam-LK tentang independensi anggota komite audit.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) di TELKOM merupakan bagian yang penting dari upaya perusahaan untuk menjadikan perusahaan yang berdaya saing tinggi dan terjamin kelangsungan bisnisnya, sesuai dengan visi TELKOM, yaitu “menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional.”
Tekad TELKOM dalam menjalankan good corporate governance tertuang dalam kerangka GCG TELKOM.
TELKOM sebagai Perusahaan publik, menyadari bahwa para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang menuntut Perusahaan agar menjalankan setiap transaksi (internal dan eksternal) sesuai dengan prosedur, kebijakan, hukum, dan best practice yang berlaku. Hal inilah yang dituntut dari TELKOM oleh para investor, pemerintah dan regulator, pelaku bisnis dan komunitas keuangan.
Unsur utama yang berperan dalam mewujudkan GCG, yaitu: l Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);
l Dewan Komisaris; l Direksi; l Komite-komite yang ada; dan l Corporate Secretary.
Direksi telah menerbitkan Keputusan Direksi No. 29 Tahun 2007 yang secara komprehensif mengatur dan memperbaiki pelaksanaan tata kelola perusahaan. Kebijakan ini berisikan berbagai ketentuan untuk memastikan agar setiap transaksi yang dilakukan, baik internal maupun eksternal, telah dilakukan dengan memperhatikan etika dan sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang benar.
Prinsip-prinsip utama yang membentuk kerangka program good corporate governance TELKOM adalah:
l Pelaksanaan etika bisnis yang baik; l Kebijakan dan prosedur kerja yang efektif; l Penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko; l Pengawasan internal, kebijakan dan prosedur pengendalian yang ketat;
l Kepemimpinan dan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas dengan memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pemisahan tugas;
l Memperkuat sumber daya guna meningkatkan kapabilitas dan kompetensi karyawan;
l Pengelolaan sistem manajemen kinerja; dan l Insentif bagi pelaksanaan kinerja terbaik, yang diimbangi dengan penegakan hukum yang benar atas peristiwa pelanggaran yang terjadi.
Sebagai perusahaan yang sahamnya tercatat di NYSE, TELKOM wajib mematuhi ketentuan Sarbanes Oxley Ac t t a h u n 2 0 0 2 ( “ S OA” ) s e r t a peraturan pelaksanaannya. Beberapa peraturan SOA yang relevan dengan bisnis kami, adalah peraturan (i) SOA S e k s i 4 0 4 ya n g m e n s ya ra t k a n manajemen TELKOM untuk bertanggung jawab atas dilakuknanya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan finansial (“ICOFR”) yang memadai, agar dapat memberikan jaminan yang cukup terkait dengan keandalan pelaporan keuangan Peusahaan dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK. TELKOM dan anak perusahaan telah melaksanakan asesmen dan audit terhadap efektivitas atas rancangan dan implementasi ICOFR, yang terintegrasi dalam proses audit laporan keuangan. (ii) SOA seksi
Tata Kelola Perusahaan/Struktur Tata Kelola Perusahaan
135
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan 2009
Penerapan good corporate governance tercermin antara lain dalam:
l Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk unit pendukung dan komite- komite;
l Pelaksanaan sistem manajemen risiko berdasarkan the Comitee Of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (“COSO”) Enterprise Risk Management;
l Pelaksanaan sistem pengendalian internal berdasarkan COSO Internal Control Framework; l Penyampaian management statement oleh CEO dan CFO terhadap efektivitas ICOFR berdasarkan hasil penilaian yang dlakukan secara independen oleh auditor internal;
l Penilaian auditor eksternal terhadap efektivitas pengendalian internal dan pelaporan keuangan; dan l Evaluasi kinerja dan akuntabilitas melalui Performance Assessment System.
ORGANISASI TATA KELOLA PERUSAHAAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”) merupakan lembaga tertinggi di perusahaan. Lembaga tersebut adalah forum utama tempat pemegang saham m e n g g u n a k a n h a k d a n wewe n a n g n ya t e r h a d a p manajemen perusahaan.
Setiap pemegang saham berhak memperoleh penjelasan yang lengkap dan informasi yang akurat mengenai agenda yang akan dibahas dalam RUPS, agar dapat turut serta dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan. TELKOM juga melindungi hak pemegang saham agar dapat melaksanakan haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham diperlakukan dengan setara (equal treatment) dan mempunyai kedudukan yang seimbang terhadap Perseroan. Pemerintah selaku pemegang saham pengendali wajib memperhatikan tanggung jawabnya pada saat menggunakan pengaruhnya terhadap manajemen Perseroan, baik pada saat penggunaan hak suara maupun dalam hal lainnya.
Pada saat RUPST atau RUPSLB, para pemegang saham menggunakan hak suaranya secara langsung maupun lewat kuasa. Hak tersebut antara lain untuk menunjuk dan memberhentikan Dewan Komisaris atau Direksi, menetapkan jumlah remunerasi dan tunjangan Komisaris serta Direksi, menilai kinerja perusahaan tahun buku yang ditelaah, menentukan penggunaan laba perusahaan termasuk dividen dan merubah Anggaran Dasar. RUPS juga memiliki kewenangan untuk mengesahkan laporan tahunan. Pemerintah sebagai pemegang saham seri A Dwiwarna, memiliki hak khusus untuk menyetujui rencana merger, akuisisi, divestasi atau likuidasi Perseroan melalui RUPST atau RUPSLB. RUPST wajib dilaksanakan setahun sekali, sementara RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
RUPST terakhir diselenggarakan pada tanggal 12 Juni 2009 di Jakarta. Rapat ini dihadiri oleh pemegang saham pengendali Perusahaan dan pemegang Saham Biasa yang mewakili 16.870.942.248 saham atau 85,77% dari seluruh pemegang saham dengan hak suara yang sah. Rapat tersebut membahas dan memutuskan hal-hal berikut ini:
1. menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun iskal 2008, termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris;
2. menyetujui laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun fiskal 2008 dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan pembebasan tuntutan (acquittal and discharge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi;
3. menetapkan laba bersih Rp10.619 miliar dari tahun iskal 2008;
4. menetapkan besaran remunerasi (terdiri dari gaji dan bonus) bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun iskal 2009;
5. menunjuk KAP Haryanto Sahari & Rekan (sejak 8 Maret 2010 berubah nama menjadi KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, a member irm of PricewaterhouseCoopers global network) sebagai auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun iskal 2009, termasuk audit ICOFR, dan menunjuk auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun iskal 2009;
6. menyetujui perpanjangan masa kerja para anggota Dewan Komisaris dengan Tanri Abeng menjabat sebagai Komisaris Utama dan Arif Arryman serta P. Sartono sebagai Komisaris Independen sejak RUPST tahun iskal 2009; dan
7. menerima Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER05/MBU/2008 tertanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum atas Pembelian Barang dan Jasa bagi Perusahaan BUMN.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris, dipimpin oleh Komisaris Utama, bertanggung jawab terhadap pengawasan pengelolaan P e r u s a h a a n ya n g d i l a k u k a n o l e h D i re k s i . D a l a m menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris didukung oleh beberapa komite.
Dewan Komisaris tidak memiliki wewenang untuk menjalankan pengelolaan Perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu, apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab. Saat ini, Dewan Komisaris TELKOM terdiri dari Komisaris utama dan empat Komisaris, dua di antaranya merupakan Komisaris independen. Profil anggota Dewan Komisaris terdapat pada halaman 184.
Rapat Dewan Komisaris harus diadakan sekurang-kurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu jika dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari salah satu atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya sepersepuluh saham TELKOM yang beredar dengan hak suara yang sah. Kuorum untuk seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut.
Keputusan dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan atas mufakat. Apabila mufakat tidak dapat dicapai, maka didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diajukan harus ditolak.
Rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan sekali dalam tiap dua minggu.
Tata Kelola Perusahaan/Organisasi Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
136
Lingkup dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi dan anggaran, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan dan pelaksanaan keputusan RUPS. Dewan Komisaris harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris juga bertanggung jawab dalam memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan perusahaan, penunjukan kantor akuntan publik sebagai auditor dan hal-hal penting lainnya. Selain itu, Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk mengevaluasi rencana kerja dan anggaran perusahaan, mengikuti perkembangan perusahaan, dan jika ada gejala yang menunjukkan perusahaan sedang dalam masalah, maka Dewan Komisaris akan segera meminta Direksi untuk mengumumkannya kepada para pemegang saham dan memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah perbaikan yang harus ditempuh.
Tanggung jawab utama lainnya dari Dewan Komisaris adalah memastikan program pelaksanaan tata kelola perusahaan sudah diterapkan dan terpelihara dengan baik.
Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris serta komite-komite berikut ini:
a. Komite Audit;
b. Komite Nominasi dan Remunerasi; dan
c. Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko. Jika dipandang perlu, Dewan Komisaris dapat meminta masukan dan bantuan
dari penasihat profesional.
DIREKSI Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham. Untuk dapat dipilih, calon Direktur harus diajukan oleh pemegang saham Dwiwarna Seri A. Setiap Direktur diangkat untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan, kecuali jika masa jabatan akhir jatuh bukan pada hari kerja. Jika hal itu terjadi, maka masa akhir jabatan jatuh pada hari berikutnya, tanpa mengurangi hak pemegang saham dalam RUPST atau RUPSLB untuk memberhentikan Direktur pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Direksi terdiri dari delapan Direktur, yaitu:
l Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama (“CEO”); l Sudiro Asno, Direktur Keuangan (“CFO”); l Faisal Syam, Direktur Human Capital & General Afairs; l I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer; l Ermady Dahlan, Direktur Network & Solution (Pejabat pelaksana “COO”);
l Arief Yahya, Direktur Enterprise & Wholesale; l Indra Utoyo, Direktur IT & Supply (“CIO”); dan l Prasetio, Direktur Compliance & Risk Management.
Tanggung jawab utama Direksi adalah untuk memimpin dan mengelola operasi perusahaan dan mengendalikan serta mengelola aset-aset TELKOM dengan pengawasan dari Dewan Komisaris.
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku, Direksi memiliki hak dan wewenang untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan atas hal atau kejadian apapun, dengan pihak lain. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Apabila Direktur Utama berhalangan hadir karena alasan apapun, maka rapat Direksi akan dipimpin oleh Wakil Direktur Utama, atau apabila Wakil Direktur
Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris, Yuki Indrayadi, yang fungsi utamanya untuk memastikan pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Yuki Indrayadi, yang mempunyai pengalaman di pasar modal dan perencanaan korporat, memegang gelar sarjana di bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), gelar Master dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Teknik dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Beliau sebagai Sekretaris Dewan Komisaris sejak 1 Oktober 2008. Alamat resmi Dewan Komisaris adalah Gedung Grha Citra Caraka, Lantai 5, Jalan Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia.
Komisaris
Penugasan dan kegiatan terkait
Tanri Abeng (Komisaris Utama)
Selain menjabat sebagai Komisaris Utama, beliau juga mengetuai Komite Nominasi dan Remunerasi.
P. Sartono (Komisaris Independen)
Beliau merupakan anggota Komite Audit dan Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko, serta menjabat sebagai Sekretaris Komite Nominasi dan Remunerasi.
Arif Arryman (Komisaris Independen)
Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan anggota Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko.
Mahmuddin Yasin (Komisaris)
Beliau mengetuai Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko dan menjabat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
Bobby A.A. Nazief (Komisaris)
Beliau juga menjabat Wakil Pimpinan Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko dan salah satu anggota Komite Audit.
Tata Kelola Perusahaan/Organisasi Tata Kelola Perusahaan
Tabel Penugasan dan Kegiatan Dewan Komisaris
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
Utama berhalangan hadir, karena alasan apapun, maka
4. Direktur Network & Solution
rapat Direksi akan dipimpin oleh salah satu anggota Direksi
Lingkup dan Tanggung Jawab:
yang ditunjuk oleh rapat Direksi. l mengelola operasional dan mengelola infrastruktur Rapat Direksi dapat diadakan bilamana dianggap perlu
dan layanan di sektor jaringan dan solusi;. atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi atau atas
l mengelola unit usaha lain, termasuk Divisi Infratel, permintaan Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis
d a n l aya n a n p e n d u ku n g s e p e r t i Re s e a rc h & dari satu atau lebih pemegang saham yang memiliki
Development Center (“RDC”), Maintenance Service sedikitnya sepersepuluh atau lebih dari jumlah saham biasa
Center (“MSC”), dan Supply Center (“SUC”). yang beredar. Rapat Direksi dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau
5. Direktur Konsumer
diwakili dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut.
Lingkup dan Tanggung Jawab:
Setiap anggota Direksi yang hadir memiliki satu suara (dan satu suara untuk setiap Direktur lainnya yang diwakili).
l melaksanakan fungsi manajemen penyediaan delivery channels dan layanan konsumen bagi Keputusan rapat Direksi berdasarkan atas mufakat. Apabila
bisnis konsumer.
mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan akan l mengelola delivery channel dan layanan konsumen dilaksanakan berdasarkan atas pengambilan suara mayoritas
bagi bisnis, termasuk unit lain seperti Divisi dari anggota Direksi yang hadir.
TELKOMFlexi (“DTF”).
Lingkup dan Tanggung Jawab Direksi
6. Direktur Enterprise & Wholesale
1. Direktur Utama
Lingkup dan Tanggung Jawab:
Lingkup dan Tanggung Jawab: l menerapkan fungsi manajemen di sektor delivery l memimpin dan mengelola perusahaan sejalan
channel dan layanan konsumen di Direktorat dengan tujuan dan target perusahaan.
Enterprise dan Wholesale.
l memperbaiki tingkat efisiensi dan efektivitas l melaksanakan delivery channel dan layanan perusahaan.
konsumen untuk korporat dan bisnis wholesale, yang l mempertahankan dan mengelola, serta menjaga
termasuk unit-unit seperti Divisi Enterprise Service aset-aset perusahaan. dan
(“DIVES”) dan Divisi Carrier and Interconnection l bertanggung jawab terhadap manajemen dan
Services (“CIS”).
ke p e m i l i ka n , te r m a s u k ke s e p a kat a n d e n g a n pihak ketiga.
7. Direktur Information Technology & Supply
Lingkup dan Tanggung Jawab:
2. Direktur Keuangan Lingkup dan Tanggung Jawab:
l bertanggung jawab terhadap teknologi informasi dan supply management di Direktorat Information l menerapkan fungsi korporat terkait dengan
Technology & Supply.
Direktorat Keuangan. l mengelola Information Service Center, Supply Center l b e r t a n g g u n g j awa b m e l a k s a n a ka n f u n g s i
dan Divisi Multimedia.
keuangan terpusat, termasuk mengelola fungsi operasi keuangan di seluruh unit usaha
8. Direktur Compliance & Risk Management
perusahaan, melalui financial center, serta
Lingkup dan Tanggung Jawab:
m e m a st i ka n p e n g e n d a l i a n s e l u r u h ke g i a t a n investasi anak perusahaan.
l mengelola kepatuhan, pelaksanaan hukum dan manajemen risiko di Direktorat Compliance &
3. Direktur Human Capital & General Afairs
Risk Management.
Lingkup dan Tanggung Jawab: l mengelola unit Legal & Compliance dan Manajemen
Resiko Perusahaan.
l mengelola Direktorat Human Capital & General Afairs. l mengelola sumber daya manusia di seluruh unit usaha
KOMITE dAN UNIT PENdUKUNG
melalui Human Resources Center dan memastikan
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
pengendalian di unit usaha Corporate Services
Komite Audit
lainnya, Support Services serta Enterprise Service, Komite Audit menjalankan tugas berdasarkan mandat Audit termasuk Human Resources Center (“HR Center”),
Committee Charter (yang telah diamandemen) sesuai Learning Center (“LEC”), Management Consultant
Keputusan Dewan Komisaris No. 20 KEP/DK/2006 tertanggal Center (“MCC”), Community Development Center
11 September 2006. Audit Committee Charter dievaluasi (“CDC”) serta dana pensiun dan lembaga lainnya.
secara berkala dan, apabila diperlukan, dilakukan amandemen
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
untuk memastikan kepatuhan perusahaan dengan peraturan Profil ringkas dari masing-masing anggota Komite Audit Bapepam-LK dan SEC serta peraturan terkait lainnya. Selama
adalah sebagai berikut:
tahun 2009, perusahaan tidak melakukan perubahan atas Audit Committee Charter tersebut.
Arif Arryman – Ketua/Anggota
Arif Arryman adalah Ketua Komite Audit dan bertanggung Audit Committee Charter secara garis besar memuat tujuan,
jawab untuk memberikan arahan, koordinasi dan monitor fungsi dan tanggung jawab Komite Audit. Berdasarkan
pelaksanaan tugas tiap anggota Komite Audit. charter ini tanggung jawab Komite Audit adalah:
Salam - Sekretaris/Anggota
l mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan atas Salam merupakan akuntan bersertifikat dan berpengalaman nama Dewan Komisaris;
dalam bidang auditing, akuntasi, dan keuangan. Antara l memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
tahun 1974 dan 1989, beliau bekerja sebagai karyawan di tentang penunjukan auditor eksternal untuk dimintakan
Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan, AVP persetujuan dalam RUPS;
Divisi Pengembangan Usaha PT Rajawali Wirabhakti Utama, l mendiskusikan dengan auditor internal dan eksternal
Kepala Corporate Control Unit PT Pabrik Rokok Cap Bentoel mengenai seluruh lingkup dan rencana audit mereka;
dan Direktur Keuangan PT Telekomindo Primakarya. Beliau l mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian TELKOM
meraih gelar sarjana bidang akuntansi dari Institut Ilmu serta efektiitas pengendalian internal atas pelaporan
Keuangan Jakarta.
keuangan (“ICOFR”); l mengadakan rapat secara berkala dengan auditor
Salam bertugas memfasilitasi pelaksanaan tugas internal dan eksternal, tanpa kehadiran manajemen, untuk
anggota Komite Audit, melakukan korespondensi, membahas hasil evaluasi mereka atas pengendalian internal
menyiapkan dokumentasi, membuat laporan perubahan TELKOM serta kualitas pelaporan keuangan TELKOM
Audit Charter, serta mengkoordinasikan proses seleksi secara keseluruhan; dan
auditor independen.
l melaksanakan tugas-tugas lain yang diamanatkan oleh Dewan Komisaris, khususnya dalam bidang yang terkait
P. Sartono - Anggota
dengan akuntansi dan keuangan. P. Sartono bertugas melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap tata kelola perusahaan dan
Peraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit mensyaratkan memantau peraturan pasar modal dan perundangan lainnya bahwa Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang
yang terkait operasi perusahaan. anggota, satu di antaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota
Bobby A.A. Nazief - Anggota
lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal Bobby A.A. Nazief bertugas melakukan pengawasan dan salah satu diantaranya memiliki pengetahuan dalam bidang
pemantauan terhadap teknologi informasi perusahaan. akuntansi dan/atau keuangan. Agar memenuhi syarat independen sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia,
Sahat Pardede - Anggota
anggota eksternal Komite Audit: Sahat Pardede adalah akuntan publik bersertifikat dan Managing Partner di Kantor Akuntan Publik Ghazali, Sahat
l Tidak boleh memiliki keterkaitan dengan akuntan & Rekan. Beliau mempunyai pengalaman yang luas dan publik Indonesia yang terdaftar yang memberikan jasa
keahlian di bidang audit dan memiliki pengetahuan luas audit dan/atau non-audit kepada perusahaan dalam
dalam bidang akuntansi keuangan dan pengendalian satu tahun sebelum penunjukannya sebagai anggota
internal sesuai dengan SOA Seksi 404. Pada tahun 1981 Komite Audit;
hingga 2000, beliau merupakan karyawan pada Badan l Bukan sebagai karyawan perusahaan dalam satu
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Beliau meraih tahun sebelum penunjukannya sebagai anggota
gelar sarjana bidang akuntansi dari Sekolah Tinggi Komite Audit;
Akuntansi Negara (STAN) Jakarta dan meraih gelar Master l Tidak boleh memiliki, secara langsung maupun tidak
bidang Business Administration dari Universitas Saint Mary langsung, saham TELKOM; dan
di Halifax, Kanada. Sahat Pardede bertugas untuk l Tidak boleh memiliki hubungan bisnis apapun yang terkait
mengawasi dan memantau proses integrated audit dan dengan bisnis Perusahaan.
konsolidasi pelaporan keuangan, termasuk penerapan standar akuntansi dan efektivitas ICOFR.
Pada 31 Desember 2009, Komite Audit terdiri dari tujuh anggota: (i) Arif Arryman (Ketua); (ii) Salam (Sekretaris);
Jarot Kristiono - Anggota
(iii) P. Sartono (Komisaris Independen); (iv) Bobby A.A. Sebelum menjadi anggota Komite Audit TELKOM, Jarot Nazief (Komisaris); (v) M. Ghazali Latief; (vi) Sahat Pardede;
Kristiono sebagai Ketua Unit Internal Audit PT Koneba dan (vii) Jarot Kristiono. Sehubungan dengan adanya
Persero, perusahaan BUMN energi, menjabat AVP Internal ketentuan Bapepam tentang pembatasan masa jabatan
Audit di Badan Restrukturisasi Perbankan Indonesia dan Komite Audit, M. Ghazali Latief mengakhiri masa tugas
AVP Internal Audit di Panin Bank, Jakarta. Beliau meraih sebagai anggota Komite Audit per tanggal 1 Maret 2010.
gelar sarjana bidang teknik sipil dari Institut Teknologi
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
139
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan 2009
Bandung dan meraih gelar Master bidang Manajemen Akuntansi dari Universitas Indonesia di Jakarta. Jarot Kristiono bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap efektivitas pelaksanaan pengendalian internal, termasuk pengawasan dan pemantauan penanganan pengaduan.
Komite Audit dapat menunjuk konsultan independen atau profesional untuk membantu pelaksanaan tugasnya. Selain itu, Komite Audit juga menerima dan menangani pengaduan dan melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
Ahli Keuangan Komite Audit Dewan Komisaris telah menetapkan Sahat Pardede, selaku anggota independen Komite Audit Perusahaan, memenuhi kualifikasi sebagai Ahli Keuangan Komite Audit sebagaimana dinyatakan dalam butir 16A Form 20-F, sebagaimana dinyatakan dalam peraturan 10A-3 dalam Exchange Act. Sahat Pardede telah menjadi anggota Komite Audit sejak Februari 2004. Sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite Audit, dan sampai saat ini, beliau masih sebagai Akuntan Publik Bersertifikat di Indonesia dan menyediakan jasa audit dan jasa keuangan lainnya terhadap sejumlah perusahaan swasta dan lembaga publik. Beliau merupakan Akuntan Publik Bersertifikat dan juga merupakan anggota Institut Akuntan Publik Indonesia.
Pengecualian dari Aturan Baku bagi Perusahaan yang Sahamnya Terdaftar di AS bagi Komite Audit Sesuai hukum Indonesia, Perusahaan memiliki struktur dua dewan (two tiers system) yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Fungsi manajemen eksekutif dilaksanakan oleh Direksi, sedangkan tugas utama Dewan Komisaris adalah untuk mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan operasi dan manajemen perusahaan dan memberikan saran kepada Direksi.
Sesuai peraturan Bapepam—LK, tentang Komite Audit Perusahaan wajib memiliki setidaknya tiga orang anggota Komite Audit, salah satunya adalah Komisaris Independen, yang bertindak sebagai Komite Audit, sedangkan dua anggota lainnya harus pihak independen yang salah satunya mempunyai keahlian akuntansi dan/atau keuangan.
TELKOM mengacu pada pengecualian umum dari peraturan 10A-3(c)(3) dari Exchange Act mengenai komposisi Komite Audit, Perusahaan meyakini bahwa acuan pada pengecualian umum tersebut tidak akan memberikan dampak sebaliknya secara material pada kemampuan Komite Audit untuk bertindak independen. Kami yakin bahwa maksud dari pembatasan bahwa tiap anggota Komite Audit adalah anggota Direksi atau Dewan Komisaris, sebagaimana yang berlaku, dan harus independen, adalah untuk memastikan bahwa Komite Audit bebas dari pengaruh manajemen dan dapat menyediakan forum yang terpisah dari manajemen sehingga auditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dapat melakukan pembahasan secara lugas. Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan Bapepam-LK menetapkan bahwa setiap anggota Komite Audit harus independen. Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan Bapepam-LK juga mensyaratkan bahwa paling sedikit dua anggota Komite Audit, yaitu anggota eksternal independen, tidak hanya independen terhadap manajemen tapi juga terhadap Dewan Komisaris dan Direksi serta Perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu kami yakin bahwa standar yang ditetapkan dalam Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan Bapepam-LK cukup efektif untuk memastikan kemampuan Komite Audit untuk bertindak independen.
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
140
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Berikut ini adalah laporan kegiatan Komite Audit selama tahun 2009:
Independensi Auditor Komite Audit telah mereview dan membahas dengan Auditor Independen (KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, a member irm of PricewaterhouseCoopers global network- “PwC”) yang bertanggung jawab untuk memberikan pendapat mengenai kesesuaian dari laporan keuangan konsolidasian dan daftar-daftar terkait dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Amerika Serikat, tidak hanya penilaian terhadap kualitas tetapi juga akseptabilitas dari prinsip akuntansi yang diterapkan Perusahaan dan hal- hal yang menurut standar auditing mengenai komunikasi dengan Komite Audit, standar dari Public Company Accounting Oversight Board, peraturan Bapepam-LK dan Securities and Exchange Commission serta peraturan lain yang berlaku, harus didiskusikan dengan Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga mendiskusikan dengan PwC tentang independensi Kantor Akuntan Publik dari manajemen Perusahaan dan dari Perusahaan sendiri termasuk hal-hal yang ada dalam surat PwC seperti yang diwajibkan menurut Peraturan PCAOB 3526, Communication with Audit Committee Concerning Independence (menggantikan Independence Standard Board No.1, Independence Discussion with Audit Committee) dan mempertimbangkan pengaruh dari jasa-jasa non-audit dari Kantor Akuntan Publik. Komite Audit telah menerima surat dari PwC yang memberikan penjelasan, seperti yang diwajibkan menurut Peraturan PCAOB 3526, mengenai semua hubungan antara PwC dengan Perusahaan yang menurut pertimbangan profesional mereka dapat dianggap mengganggu independensi. P wC telah mendiskusikan independensinya dengan Komite Audit dan telah memberikan konfirmasi melalui suratnya bahwa, menurut pertimbangan profesional mereka, PwC adalah independen terhadap Perusahaan.
Integrated Audit l Komite Audit telah mereview laporan manajemen
mengenai hasil evaluasi manajemen terhadap efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan dan laporan PwC mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Komite Audit telah membahas dengan manajemen dan PwC mengenai signiicant deiciencies yang diidentiikasi selama proses evaluasi dan proses audit dan rencana manajemen untuk meremediasi kelemahan-kelemahan pengendalian internal tersebut.
l Komite Audit telah membahas dengan internal auditor perusahaan dan PwC mengenai seluruh lingkup dan
rencana audit mereka. Komite Audit telah mengadakan rapat-rapat dengan internal auditor dan PwC, tanpa kehadiran manajemen, untuk membahas hasil pemeriksaan mereka, hasil evaluasi mereka terhadap pengendalian internal Perusahaan termasuk pengendalian internal atas pelaporan keuangan serta kualitas pelaporan keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
Komite Audit juga telah mereview dan mendiskusikan Laporan Keuangan Konsolidasian dan daftar-daftar yang terkait dalam Laporan Tahunan (Form 20-F) dengan manajemen Perusahaan, termasuk diskusi mengenai kualitas dan akseptabilitas dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan, kelayakan accounting judgement yang signifikan, dan kecukupan pengungkapan dalam laporan konsolidaian. Manajemen telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit bahwa laporan keuangan konsolidasian tersebut: (i) merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disajikan dengan penuh integritas serta obyektif; dan (ii) telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan tersebut, Komite Audit merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris telah menyetujui agar laporan keuangan konsolidasian auditan dan daftar-daftar terkait serta evaluasi manajemen terhadap efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan untuk disertakan ke dalam Annual Report on Form 20-F yang akan dilaporkan oleh Perusahaan kepada Bapepam-LK dan Securities and Exchange Commission.
Whistleblower l Komite telah menyusun prosedur untuk menerima
dan menangani pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal dan auditing, termasuk prosedur untuk menjaga kerahasiaan dan pengaduan tanpa nama terhadap pelaporan akuntansi yang dipertanyakan atau masalah audit sesuai dengan peraturan 10A-3(b)(3) pada Exchange Act.
l Berkaitan dengan manajemen risiko perusahaan, Komite audit juga mengawasi dan memonitor risiko kecurangan dan risiko-risiko pelaporan keuangan yang berdampak material pada pelaporan keuangan.
Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah mengadakan rapat 25 kali pertemuan. Rapat ini diselenggarakan sesuai dengan persyaratan Piagam Komite Audit dan bertujuan
Laporan
Komite Audit
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bagi tiap anggota dan bagi Komite Audit. Jumlah pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Komite adalah sebagai berikut:
Tabel Jumlah Rapat Komite Audit
Nama Jumlah Rapat
Tingkat kehadiran
Prosentase
kehadiran
Arif Arryman
P. Sartono
Bobby A.A. Nazief
M. Ghazali Latief
Sahat Pardede
Jarot Kristiono
Jakarta, 1 Maret 2010
Arif Arryman
Ketua Komite Audit
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
Komite Nominasi dan Remunerasi Pada 31 Desember 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk berdasarkan
terdiri dari tiga anggota:
Keputusan Dewan Komisaris No. 003/KEP/DK/2005 tertanggal 21 April 2005 tentang Pembentukan Komite
l Tanri Abeng - Ketua/Komisaris Nominasi dan Remunerasi.
Tanri Abeng merupakan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dan bertanggung jawab terhadap pemberian
Tujuan pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi arahan dan koordinasi pelaksanaan tugas Komite. adalah untuk melaksanakan, mengatur dan menegakkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sejalan dengan
l P. Sartono – Komisaris Independen & Sekretaris proses pencalonan posisi strategis dalam manajemen
P. Sartono merupakan Sekretaris sekaligus anggota Komite, dan menetapkan besaran remunerasi bagi Direksi. Komite
bertanggung jawab untuk menyiapkan dan mengelola Nominasi dan Remunerasi ini bertugas untuk:
dokumentasi komite, serta mengkoordinasikan isu-isu terkait dengan nominasi dan remunerasi dengan pihak
l mengembangkan sistem nominasi dan pemilihan bagi manajemen dan pihak eksternal yang independen. posisi strategis dalam perusahaan dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan, antara lain
l Mahmuddin Yasin – Komisaris transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kewajaran
Mahmuddin Yasin merupakan salah satu anggota Komite dan independensi;
dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan l membantu Dewan Komisaris dalam memilih kandidat
masukan yang berasal dari pemegang saham pengendali bagi posisi strategis di Perusahaan, yaitu satu level di
terkait dengan isu-isu nominasi dan remunerasi. bawah direktur, sebagaimana juga direktur dan komisaris pada anak perusahaan yang terkonsolidasi dengan kontribusi mencapai 30% atau lebih terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan, seperti Telkomsel. Khusus untuk Telkomsel, rekomendasi Komite disampaikan kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna; dan
l merumuskan sistem remunerasi bagi Direksi berdasarkan perhitungan kewajaran dan kinerjanya.
Tampak luar gerai layanan pelanggan Telkom (Plasa Telkom) yang telah menggunakan corporate identity yang baru
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
Laporan Komite Nominasi dan
Remunerasi
Berikut ini adalah laporan kegiatan Komite Nominasi dan jabatan bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Remunerasi selama tahun 2009:
Baik inisiatif maupun revisi tersebut yang saat ini telah diterapkan Perusahaan, mencerminkan kesadaran tinggi
Nominasi dari Dewan Komisaris maupun Direksi mengenai kondisi Komite ini bertugas sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris
ekonomi global pada tahun 2009 yang dapat berdampak No. 004/KEP/DK/2005 tertanggal 12 Juli 2005 terkait dengan
pada kinerja usaha Perusahaan dan karenanya dilakukan penunjukan posisi strategis di Perusahaan, yaitu:
peningkatan efisiensi biaya dimulai dari Direksi maupun Dewan Komisaris.
l mengisi posisi yang berada setingkat di bawah Direksi perusahaan atau direksi pada anak perusahaan, Direksi
Selama tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi telah harus berkonsultasi dengan Dewan Komisaris;
menyelenggarakan rapat sebanyak 15 kali.
l sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, mengisi posisi Direktur dan Komisaris dalam anak perusahaan yang terkonsolidasi yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan konsolidasian sebesar 30% atau lebih, Direktur
Tabel Jumlah Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
perusahaan harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Sebelum persetujuan tertulis diberikan, Dewan
Prosentase Komisaris mewakili pemegang saham Dwiwarna seri
A diharuskan berkonsultasi dengan pemegang saham Dwiwarna seri A, sebulan sebelumnya.
Tanri Abeng
15 15 100% Sepanjang tahun 2009, Komite telah menyampaikan
P. Sartono
15 12 masukan terkait dengan usulan pencalonan beberapa 80% posisi strategis, termasuk dua Direktur dari Telkomsel, Yasin
Mahmuddin
E xe c u t i ve G e n e ra l M a n a g e r D i v i s i I n f ra s t r u k t u r Telekomunikasi, Divisi Enterprise Service, Divisi Akses dan Divisi TELKOMFlexi serta posisi Senior General Manager
Jakarta, 10 Februari 2010
pada Maintenance Service Center. Remunerasi
Pada tahun 2009, Komite telah mengambil inisiatif untuk menghentikan pemberlakuan skema penetapan insentif triwulanan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dengan mempertimbangkan bahwa insentif tersebut seharusnya
Tanri Abeng
menjadi bagian dari perhitungan bonus tahunan. Selain itu,
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite ini juga menyusun revisi atas skema ketentuan bagi penetapan santunan purna jabatan bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang dilaporkan dalam RUPST tanggal 20 Juni 2008. Revisi tersebut mengurangi jumlah santunan purna
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko l Ario Guntoro – Sekretaris/Anggota Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko
Lingkup tugas mencakup pelaksanaan koordinasi
a t a u “ K E M P R ” ( s e b e l u m n ya Ko m i t e P e n g k a j i a n seluruh tugas Komite dan penjadwalan pelaksanaan Perencanaan dan Risiko) dibentuk dengan mengacu pada
kerja Komite, serta melakukan evaluasi dan Keputusan Dewan Komisaris No. 02/KEP/DK/2009/RHS
pemantauan terhadap pencapaian CSS dan CAPEX. tanggal 26 Februari 2009 yang merupakan perubahan
Ario Guntoro merupakan seorang profesional dengan terhadap Keputusan Dewan Komisaris No. 06/KEP/
pengalaman luas di bidang keuangan, investasi, dan DK/2006 tanggal 19 Mei 2006.
perbankan. Setelah berkecimpung di sektor perbankan swasta nasional mulai dari 1994 hingga 1999, sebagai
Tujuan pembentukan KEMPR di antaranya untuk melakukan corporate officer dan Branch Manager, beliau bekerja evaluasi atas usulan rencana jangka panjang perusahaan
untuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) serta usulan rencana kerja anggaran tahunan Perusahaan
mulai dari 1999 hingga 2004, dengan jabatan terakhir dan menyampaikan rekomendasi terkait kepada Dewan
Assistant Vice President Divisi HIPA, dan sebelum Komisaris. Komite ini juga bertanggung jawab terhadap
bergabung ke dalam KEMPR pada tahun 2004 beliau pemantauan pelaksanaan rencana bisnis Perusahaan. Komite
staf khusus PT (Persero) PPA. Ario Guntoro meraih ini juga bertugas memberikan hasil evaluasi yang
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada komprehensif dan masukan yang penting guna memenuhi
pada tahun 1993.
tanggung jawabnya dalam membantu Dewan Komisaris berkaitan dengan pemantauan proses pelaksanaan bisnis
l P. Sartono - Anggota
Perusahaan, penganggaran belanja modal, serta penerapan Bertanggung jawab melakukan pengawasan dan manajemen risiko Perusahaan.
pemantauan terhadap tata kelola perusahaan dan pemantauan terhadap kepatuhan pada peraturan yang
Lingkup tugas dari KEMPR adalah untuk: berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan, khususnya dalam pelaksanaan program kerja perusahaan dan
l menyampaikan laporan evaluasi atas Rencana Jangka penyusunan rencana jangka panjang perusahaan. Panjang Perusahaan atau Corporate Strategic Skenario (“CSS”) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (“RKAP”)
l Arif Arryman – Anggota
yang diajukan oleh Direksi sesuai jadwal yang ditentukan Bertanggung jawab melakukan pengawasan dan dari Dewan Komisaris;
pemantauan terhadap penerapan kebijakan perusahaan l menyampaikan laporan evaluasi kepada Dewan Komisaris
terkait dengan pengembangan usaha anak-anak terkait dengan pelaksanaan CSS dan RKAP serta
perusahaan dan pertumbuhan usaha un-organik melalui penerapan manajemen risiko perusahaan;
merger dan akuisisi.
l memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan CSS dan RKAP;
l Adam wirahadi – Anggota
l memberikan rekomendasi terkait dengan pelaksanaan Tugas utamanya adalah untuk memantau penerapan manajemen risiko; dan
tata kelola perusahaan, termasuk kepatuhan l menjaga kerahasiaan perusahaan sesuai peraturan
terhadap hukum dan peraturan, mengkaji dampak yang berlaku.
atas penerapan peraturan terhadap kegiatan usaha Perusahaan, memantau penerapan manajemen risiko
Pada tanggal penyusunan laporan ini, KEMPR terdiri dari perusahaan, dan mengkaji aspek kepatuhan hasil delapan anggota.
kerja Komite dan keputusan Dewan Komisaris. l Mahmuddin Yasin - Ketua/Anggota
Sebelum bergabung dengan KEMPR pada tahun Beliau sebagai Ketua KEMPR dan bertanggung jawab
2003, yang bersangkutan bekerja di Kementerian memberikan arahan, mengkoordinasikan dan memonitor
Keuangan Republik Indonesia (1999-2000), menjadi pelaksanaan tugas dari seluruh anggota komite.
periset di NGO mengenai tata kelola (2001-2003) dan analis regulasi bagi sebuah perusahaan
l Bobby A.A. Nazief – wakil Ketua/Anggota konsultan lingkungan usaha (2001-2003). Selain itu Beliau sebagai Wakil Ketua KEMPR yang bersama
juga merupakan staf ahli di DPR RI mulai dari 2001 dengan Ketua KEMPR, bertanggung jawab memberikan
hingga 2002 dan juga terlibat dalam penyusunan arahan, mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan
RUU pada Kementerian Perdagangan (2001) dan tugas anggota Komite. Beliau juga bertugas melakukan
Ke m e n te r i a n N e g a ra Pe n d aya g u n a a n A p a rat u r pengawasan dan pemantauan terhadap pencapaian
Negara (2002). Adam Wirahadi meraih gelar Sarjana Rencana Anggaran Belanja Tahunan (“RKAP”) dan
Ekonomi Akuntansi (1998) dan Hukum (2007) dari realisasi belanja modal (CAPEX), di samping juga
Universitas Indonesia.
melakukan pengawasan dan pemantauan proses transformasi perusahaan menuju bisnis new wave.
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
l widuri Meintari Kusumawati - Anggota
l Rama Kumala Sari - Anggota
Tu g a s u t a m a n ya a d a l a h m e l a k u k a n p e n i l a i a n Tugas utamanya adalah memantau dan melakukan terhadap usulan RKAP yang diajukan manajemen
evaluasi aspek legal atas usulan tindakan tertentu Direksi dan memantau pelaksanaannya di samping
yang memerlukan persetujuan dewan Komisaris dan memantau pertumbuhan usaha anak perusahaan.
memantau perkembangan kasus hukum yang melibatkan Sebelum bergabung dengan KEMPR pada tahun
perusahaan, serta melaksanakan tugas tambahan terkait 2004, Widuri M Kusumawati bekerja di Kementerian
dengan pelaporan Komite. Sebelum bergabung dengan Keuangan (2000-2003) dan di sebuah bank swasta
KEMPR pada tahun 2006, Rama Kumala Sari merupakan dalam negeri (2003-2004). Widuri M Kusumawati
staf Dewan Komisaris sejak tahun 2004. Rama Kumala Sari merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada
meraih gelar sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2000 dengan menyandang gelar Sarjana
(2004) dan gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas Ekonomi Akuntansi.
Hukum Universitas Gadjah Mada (2009). Seluruh anggota Komite Evaluasi dan Monitoring
Perencanaan dan Risiko (kecuali Mahmuddin Yasin, Bobby
A.A. Nazief, Arif Arryman dan P. Sartono) merupakan
anggota eksternal dan bersifat independen.
Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk . 2009
Tata Kelola Perusahaan/Komite dan Unit Pendukung
Laporan Komite
Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko
Sepanjang tahun 2009, KEMPR melakukan pengawasan
b) Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (“RKAP”) dan pemantauan terhadap implementasi RKAP 2009,
Dalam menjalankan RKAP 2010, Dewan Komisaris anggaran belanja modal (CAPEX) dalam RKAP 2009, kinerja
menginstruksikan kepada Direksi untuk menerapkan manajemen, analisa investasi pada anak perusahaan dan
langkah-langkah penting, termasuk: implementasi CSS periode berjalan dan usulan CSS tahun 2010-2014. KEMPR melakukan penelaahan komprehensif
l mempertahankan daya saing produk dan layanan, atas RKAP tahun 2009 dan usulan RKAP untuk tahun 2010,
khususnya untuk produk-produk utama Perusahaan; serta melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
l meningkatkan bisnis new wave untuk manajemen risiko perusahaan.
mengkompensasi penurunan bisnis legacy; l mengembangkan bisnis baru terkait dengan Kegiatan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan
portofolio bisnis informasi, media dan edutainment; Risiko dalam tahun 2009:
l mengendalikan biaya melalui program penghematan
a) Corporate Strategic Scenario (“CSS”)
biaya; dan
CSS untuk periode 2010-2014 menjadi dasar bagi l mengoptimalkan keuangan perusahaan melalui pengembangan Corporate Annual Message (“CAM”)
pengelolaan kas dengan meminimalkan risiko. pada tahun 2010 dan RKAP 2010. CSS periode 2010-2014 memperkenalkan TIME (Telecommunication, Information,
c) Memantau Penerapan Enterprise Risk Management Media, Edutainment), yang merupakan portofolio usaha
(“ERM”)
baru perusahaan. Selama penyusunan CSS periode 2010- KEMPR bertugas melakukan pemantauan terhadap 2014, KEMPR dan Manajemen melakukan serangkaian