GEJOLAK HARGA BBM BERSUBSIDI. docx

GEJOLAK HARGA BBM BERSUBSIDI
BBM bersubsidi yang tujuan awalnya ditujukan kepada masyarakat menengah
kebawah, tetapi malah salah sasaran. Masyarakat yang memiliki ekonomian yang
mencukupi pun juga menikmatinya. Bahkan mereka lebih banyak mengunakan BBM
bersubsidi dibanding warga miskin. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan awal BBM
bersubsidi yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan masyarakat ekomoni
lemah.
Sudah lama pemerintah mencanangkan untuk menaikan harga BBM Bersubsidi,
tetapi hal itu tidak kunjung terlaksana karena banyaknya pihak yang menolak mulai dari
anggota DPR, rakyat sampai mahasiswa yang melakukan aksi demo besar-besaran.
Keputusan akan naiknya harga BBM bersubsidi sangatlah penting, selain mempengaruhi
harga barang-barang pokok juga mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat.
Keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi sangat penting karena kebijakan
itu dapat mengalihkan anggaran subsidi kepada hal lain yang dapat lebih
mensejahterakan rakyat seperti untuk sector pendidikan, kesehatan dan juga
infrastruktur. Kebijakan BBM bersubsidi dapat menjaga kebijakan fiscal, dan menekan
deficit neraca pembayaran.
“Pemerintah harus tegas dalam menyikapi kebijakan haga BBM agar dapat
dilaksanakan dengan benar,” ujar bapak Haryadi pakar ekonomi internasional. Menurut
Haryadi, keputusan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi bukanlah tanpa alasan

dan tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat umum.
Menurut perwkilan BI memang akan ada dampak dari kebijakan menaikan harga BBM
bersubsidi seperti infalasi. Inflasi memang akan terjadi, sebelum kebijakan BBM
bersubsidi resmi dinaikan Inflasi telah terjadi. Tetapi sifaat inflasi ini tidak akan terjadi

dalam jangka waktu yang panjang. Ini terjadi karena adanya keterkejutan pasar terhadap
harga BBM bersubsidi yang dinaikan.
“inflasi memang akan terjadi karena adanya keterkejutan dan tidak akan berlangsung
lama,” ujar bapak perwakilan dari BI Poltak sitanggang. Pemerintah mentargetkan inflasi
terjadi pada angka 7,2 persen. Untuk itu pemerintah harus menjamin pasokan
keebutuhan pokok masyarakat tetap tersedia cukup, agar inflasi tidak melewati angka
7,2 persen seperti yang yelah di targetkan.
Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina
mengatakan, Harga BBM bersubsidi belum resmi di umumkan tetapi harga barang-barang

pokok sudah melonjak naik khususnya harga 9 bahan pokok. "Harga bahan pokok
cenderung naik, tapi secara nasional tidak signifikan," kata Sri saat konferensi pers di
kantornya.
Dalam hal ini, Pemerintah telah mempersiapkan dana kompensasi kepada warga
miskin seperti BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Yang diharapkan dapat

mengurangi shock bagi warga miskin. BLSM akan di berikan selama empat bulan
berturut-turut sebesar Rp 150.000, per keluarga. Pemerintah juga memberikan bantuan
lain seperti Bantuan Siswa Miskin, Program Keluarga Harapan (PKS), dan Raskin.
Sejauh ini pemerintah telah memberikan ancang-ancang akan menaikan harga bensin
premium bersubsidi sebesar Rp 6.500,- sedangkan solar bersubsidi sebesar Rp 5.500,karena lebih banyak di gunakan untuk angkutan umun. Waktu penetapan kenaikan harga
BBM bersubsidi akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Kali ini pemerintah dituntut untuk bekerja lebih. Pemerintah harus memenuhi
janjinya bahwa beban akibat penaikan harga BBM bersubsidi tidak akan lama
membebani masyarakat. Kita sebagai masyarakat tentu juga harus melakukan
penyesuaian agar beban kenaikan harga BBM bersubsidi itu tidak terlalu memberatkan
kita, Salah satunya adalah dengan lebih efisien dalam menggunakan BBM.

Satu hal yang lebih penting kita perhatikan adalah bagaimana APBN Perubahan yang
ditetapkan benar-benar dipakai untuk kesejahteraan rakyat. Jangan sampai kenaikan
APBN sampai Rp43 triliun dipergunakan secara keliru dan akhirnya dijadikan bancakan
oleh partai-partai politik. Marilah kita semua sebagai warga Negara Indonesia untuk
bekerja sama menjaga agar APBN Perubahan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk
kepentingan masyarakat. Terutama bagi warga miskin agar tidak menjadi korban dari
kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.