ELECTRONIC T SHIRT PRODUKSI KAOS EDUKAS

Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

“ELECTRONIC T-SHIRT”: PRODUKSI KAOS EDUKASI UNIK DUNIA ELEKTRONIKA
Khozinatus Sadah1, Nur Kamilah2, Syifaul Fuada3, Mohammad Thobib4, Devinta Nur Arumsari5
1

Teknologi Industri, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
2
Sastra Inggris, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang (UM)
3
Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB)
4
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang (UM)
5
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang (UM)
[email protected], [email protected], [email protected], [email protected],
[email protected]

Abstrak

Kaos adalah jenis busana yang sering digunakan oleh masyarakat di berbagai kesempatan dan kegiatan, sehingga
akan mudah terbaca oleh orang banyak. Electronic T-Shirt adalah brand kaos yang diusulkan untuk menjadi
usaha kaos yang menarik dan mampu menyampaikan pesan pendidikan, khususnya dalam bidang elektronika
agar menambah wawasan masyarakat terhadap dunia elektronika di zaman yang sudah serba modern ini dan
dijual dengan harga terjangkau. Dalam pelaksanaannya, perencana usaha akan melakukan beberapa metode,
antara lain perencanaan usaha, pembuatan desain sesaui literatur dan konsep desain, proses produksi, dan
pemasaran. Pemasaran akan dilakukan melalui berbagai media, seperti media online dan promosi langsung ke
lapangan. Artikel ini merupakan kajian dan perencanaan akan dilakukan usaha kaos yang bertema elektronika.
Kata kunci : electronic t-shirt, edukasi, bisinis, unik

pengetahun. Maka teori ini yang mendasari ilmu
elektronika tidak hanya diketahui orang keteknikan
namun semua orang berhak dan mendapatkan
kesempatan
untuk
memepelajarinya
dan
menumbuhkan tingkat kesadaran pentingnya iomu
elektronika (Suharto, 2010).
Selama ini telah banyak beredar kaos distro

dengan berbagai tema. Kaos-kaos yang beredar
tersebut memiliki desain dan ide yang berbeda-beda
sesuai dengan tema yang diambil. Ada distro kaos
yang bertemakan budaya daerah sebagai buah
tangan asli daerah, distro kaos tema pendidikan,
distro kaos dengan tema bidang ilmu matematika,
fisika, kimia, biologi. Selain itu ada juga distro kaos
yang menjual kata-kata lucu, inspiratif dan usaha
distro kaos yang mengangkat tema motivasi
(Suhendra, dkk. 2013). Dan masih banyak lagi tema
yang diangkat oleh para pengembang dunia distro
kaos.
Dari sekian banyak tema yang diambil oleh
pengembang, belum ditemukan distro kaos yang
mengangkat tema teknologi, khususnya bidang ilmu
elektronika.
Elektronika merupakan keilmuan teknologi
modern yang saat ini terus dikembangkan. Terdapat
sisi estetika dalam bidang keilmuan ini, baik dari
teori, praktikum yang tentunya dapat dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari. Dunia elektronika
memiliki banyak sekali inspirasi yang dapat
dituangkan melalui desain kaos distro yang unik,
kreatif, mendidik dan futuristik. Oleh sebab itu perlu
adanya inovasi baru yang menggabungkan

1. PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah suatu
cara untuk memajukan peradaban manusia ke arah
yang lebih baik. Dengan pendidikan maka proses
transfer IPTEK tersebut ke masyarakat Indonesia
akan menjadi lebih baik. Pendidikan tidak hanya
pada taraf formal namun informal dapat dilakukan
dimana saja salah satunya dengan media pendidikan.
Kaos adalah jenis busana yang digemari oleh
semua orang, karena kaos merupakan busana kasual
dan nyaman dipakai. Selain itu, kaos dapat
digunakan sebagai sarana ekspresi diri pemakainya.
Pemakaian kaos dalam berbagai kesempatan juga
memberikan peluang bagi para desainer dalam

berkarya. Berbagai corak desain yang semakin
universal telah mendukung perkembangan desain itu
sendiri. Keberadaan clothing dan distro yang
semakin menjamur di kalangan bisnis modern ini
merupakan salah satu kemajuan yang positif dalam
dunia desain pada media t-shirt. Namun, dengan
peluang bisnis distro yang mulai menjamur tersebut
telah menjadikan desain hanya sebagai produk
instan yang tidak memperhatikan faedah-faedah
desain, dalam hal ini pengetahuan desainer akan
prinsip-prinsip desain sangat diperlukan.
Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan dari
Abraham Maslow yang terkenal yakni hirarki
kebutuhan. Bahwa manusia setelah kebutuhan salah
satunya pemenuhan kebutuhan pokok dan menjadi
kebutuhan ditingkat yang rendah. Setelah kebutuhan
terpenuhi maka kebutuhan pada tingkat teratas
adalah kebutuhan aktualisasi atau kebutuhan ilmu

I-8


Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

pendidikan dan teknologi dengan dunia usaha
pembuatan kaos distro, yang notabene digemari oleh
para kawula muda. Usaha kaos distro bertemakan
elektronika ini akan diberi nama “Electronic TShirt”. Produk dari “Electronic T-Shirt” ini akan
mengenalkan sebuah inovasi baru di bidang distro
kaos dengan tema teknologi untuk bidang ilmu
elektronika.
Melalui usaha ini diharapkan dapat memberi
gambaran dan wawasan tentang elektronika yang
pada dasarnya merupakan ilmu yang aplikatif di
lingkungan masyarakat. Seperti halnya dengan
merek-merek kaos yang terkenal, seperti Joger dan
Dagadu, kaos ini memiliki orientasi yang sama
yaitu pengolahan kata-kata dengan desain yang unik
dan memiliki estetika. Bedanya, usaha ini
memanfaatkan kata-kata dalam bidang keilmuan
elektronika dengan kombinasi desain futuristik

sehingga nantinya tidak hanya memiliki nilai
estetika saja, bahkan dapat memberi wawasan bagi
masyarakat. Dengan melihat keadaan pemasaran
kaos Joger dan Dagadu tersebut, usaha ini akan
banyak diterima oleh masyarakat, terlebih kaos ini
bermanfaat bagi pemakainya maupun orang yang
disekitar pemakainya.

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

2.

METODE PELAKSANAAN DAN BAHAN
Dalam menjalankan usaha kaos elektronik ini
memiliki bebrapa tahapan metode sebagai berikut:
2.1. Persiapan
a. Observasi dan survey segmen pasar
Metode ini dilakukan cara melakukan
pengamatan untuk mengetahui peluang usaha distro
kaos, daerah pemasaran dan kebutuhan masyarakat

akan kaos yang bertema teknologi untuk bidang ilmu
elektronika. Sasaran utama dari usaha ini adalah
para pelajar, baik mulai usia sekolah SD hingga
Perguruan tinggi dan para akademisi. Hal ini
dikarenakan desain dari kaos bersifat akademis dan
futuristik, sehingga akan memberi peran sebagai
media untuk membelajarkan dan dapat memberi
wawasan bagi para pelajar dan akademisi tersebut.
Dengan demikian, tingkat ketertarikan konsumen
terhadap kaos ini akan tinggi. Selain itu, khalayak
ramai (masyarakat umum) juga merupakan sasaran
usaha ini karena pada dasarnya tujuan utama usaha
ini adalah mengenalkan teknologi elektronika dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Survey segmen pasar merupakan hal yang
paling awal dalam emndirikan usaha. Karena
segmen pasar atau konsumen yang berminat
terhadap produk kita, merupakan kunci keberhasilan
dalam berwirausaha. Terutama terkait penjualan.
Produk kaos merupakan produk fashion yang umum

di pasaran. Jadi tingkat diferensiasi produk tersebut
harus tinggi. Berbekal dan berpegang teguh pada
pesan pendidikan elektronik dalam kaos, diharapkan
mmapu untuk memikat konsumen, terutama
konsumen yang masih berada dalam masa
pembelajaran, dari tingkat SD hingga PT. Tidak
dapat dipungkiri bahwa elektronik merupakan
produk yang saat ini menjamur, begitu pun
pendidikan tentang kelimuan elektronik juga
meningkat. Oleh karena itu, segmen pasar yang
paling utama dalam produk ini adalah siswa maupun
mahasiswa dari jurusan elektronik karena mereka
kemungkinan memiliki kecintaan akan identitas
dirinya.
Hasil survei segmen pasar mengarahkan pada
putusan usaha berupa pembuatan desain yang sesuai
dengan kalangan konsumen. Misalnya untuk anakanak, desain lebih funny dan colorful. Namun jika
segmennya adalah dewasa, maka tingkat keilmiaan
dan bidang ilmu adalah poin utama desain.
Tahap awal kegiatan usaha “Electronic TShirt” ini dilakukan dalam skala sedang dengan area

pemasaran di kota Malang. Usaha ini memiliki
konsep penjualan secara ekslusif yaitu hanya
tersedia pada toko yang memiliki ikatan kerja
dengan pemegang usaha ini. Di samping itu,
penjualan juga dilakukan secara online dengan
membuat website secara ekslusif. Selanjutnya, pasar
dari usaha ini akan dikembangkan hingga di seluruh
kota-kota di Indonesia.

1.1

Tujuan Program
Adanya model kaos ini sebagai inovasi dan
kreasi baru produksi kaos yang bersifat akademis
dan teknologi, mempunyai nilai keunikan yang
tinggi sehingga dapat memberikan wawasan baru
kepada masyarkat serta memiliki nilai ekonomi yang
tinggi dan layak jual. Inovasi baru yang diambil dari
sebuah ilmu pengetahuan yakni tentang elektronika
yang diaplikasikan dalam sebuah media kaos,

sehingga masyarakat yang awam tentang dunai
elektronika akan mengenalnya. Produk T-Shirt
memanfaatkan desain teknologi futuristik dari
bidang keilmuan elektronika sebagai produk T-Shirt
“brand image” pada produk kaos yang bertemakan
elektronik
1.2 Manfaat Program
1. Memperkenalkan ilmu elektronika kepada
masyarakat umum melalui media kaos.
2. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan
dalam berwirausaha bagi mahasiswa, yakni
mampu merancang, memproduksi, dan bekerja
sama dalam tim untuk membuka peluang usaha
berupa koas unik, manarik dan mendidik
tentang ilmu elektronika
3. Meningkatkan daya adaptasi dan kemampuan
para pengusaha kecil akan budaya IPTEK di
lingkungan usahanya.
4. Media untuk memberi wawasan baru kepada
masyarakat tentang keilmuan elektronika dan

mensosialisasikan elektronika sebagai ilmu
yang aplikatif di lingkungan masyarakat.
.

I-9

Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

(perbedaan) dan brand (keunikan, ketajaman, dan
fokus sebuah produk dibandingkan dengan produk
lainnya, bisa berupa kata-kata inspiratif dan bentuk
unik). Pemasaran dilakukan dengan menggunakan
bantuan website, situs jejaring sosial (Facebook) dan
pemasaran dari mulut ke mulut.
Pelaku usaha juga mengadakan kerjasama yang
baik dengan produsen, desainer, dan birokrat terkait.
Publikasi
dan
promosi
dilakukan
dengan
pendistribusian kepada distro atau outlet yang
strategis.

b.

Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahapan yang
digunakan untuk mengkaji dan mencari konsep
desain yang tepat. Tahapan paling awal dalam
pembuatan desain adalah membangun konsep.
Tanpa konsep desain, nilai estetika karya yang
dihasilkan tidak akan bernilai sempurna. Begitupun
dengan kaos elektronik, yang di dalamnya
mengutamakan konsep pendidikan dan keilmuan
elektronika. Selain hal tersebut, studi literatur juga
digunakan dalam sebagai alat dan bahan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan berprofit
tinggi. Metode ini digunakan dengan cara mencari
informasi melalui internet, majalah, dan koran
mengenai usaha pembuatan kaos distro.

e.

Evaluasi program dan penyusunan RTL
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi
program yang telah dibuat pada tahap perencanaan
awal sampai tahap pemasaran. Setelah itu dilakukan
rapat koordinasi untuk menyusun rencana tindak
lanjut sesuai dengan evaluasi program. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan
usaha, dan mengevaluasi usaha yang telah berjalan.
Selain itu, penyusunan program RTL (rencana
Tindak
Lanjut)
juga
berfumgsi
untuk
mengembangkan usaha dan menjalankan usaha lebih
baik lagi. Mengatasi masalah dan mencari prospek
usaha yang lebih baik.

2.2 Pelaksanaan Program
a. Perencanaan awal
Pada tahap ini akan dilakukan rapat koordinasi
tim. Agenda rapat akan membahas perencanaan
produksi kaos “Electronic T-Shirt”. Dalam
perencanaan awal ini, perlu adanya koordinasi dalam
tim, terutama untuk mengetahui kompetensi masingmasing anggota tim. Dengan mengetahui
kompetensi anggota tim maka akan berdampak pada
ketepatan jenis pekerjaan atau job description yang
akan diserahkan.

Bahan Habis Pakai
Tabel 1. Bahan habis pakai

b.

Pembuatan rancangan desain kaos
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
membuat desain kaos. Perancangan desain kaos akan
dilakukan oleh tim yang bertugas merancang desain
kaos. Desain kaos eksklusif, distro, dengan
memadukan kata-kata inspiratif mengenai dunia
elektronika dan gambar yang mendukung tema yang
dipilih. Beberapa pilihan gambar:
 Komponen-komponen dasar elektronika
 Teori-teori ilmu elektronika
 Tokoh/ilmuan elektronika
 Teknologi aplikasi dari elektronika
 Dan lain-lain

No

Nama
Bahan

Justifikasi
Pemakaian

Jumlah

Harga
Satuan
(Rp)

Keterangan

1

Kaos
katun
combat

Bahan dasar kaos

200 stel

25.000

5.000.000

2

Biaya
sablon

Desain untuk
masing-masing
kaos

200 stel

3.000

600.000

Kebutuhan merek

200 buah

250

50.000

Identitas pada
dada kanan kaos

200 buah

1.500

300.000

Kemasang kaos
siap jual

200 buah

500

100.000

Kemasan kaos
terjual ke pembeli

200 buah

1.000

200.000

3
4
5

c.

Kegiatan produksi
Kegiatan produksi ini dilakukan sesuai dengan
perencanaan produksi, meliputi pembuatan desain
produk dan desain produksi, pembuatan rancangan
bahan dan alat, pembuatan pola, pembelian bahan
dan alat, pemotongan bahan, sablon, jahit, trimming,
dan packing. Dalam pemilihan bahan, usaha ini
mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen,
sehingga bahan yang digunakan adalah cotton
combed 25 S, dan 30 S, yang telah terbukti
kualitasnya dan tingkat kenyamanannnya.

6

Hang
Tag
Cetak
hologra
m
Plastik
kemasan
Tas
Belanja

SUB TOTAL (Rp)

3

6.250.000,00

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN
PROGRAM
Adanya inovasi baru yang menggabungkan
pendidikan dan teknologi dengan dunia usaha
pembuatan kaos distro, yang notabene digemari oleh
para kawula muda. Usaha kaos distro bertemakan
elektronika ini akan diberi nama “Electronic TShirt”. Produk dari “Electronic T-Shirt” ini akan
mengenalkan sebuah inovasi baru di bidang distro
kaos dengan tema teknologi untuk bidang ilmu
elektronika. Proses kreatif pengelolaan produksi dan
pemasaran yang dilakukan oleh usaha ini yang
merupakan proses kreasi dan seni dalam

d.

Pemasaran
Strategi pemasaran dan penjualan kaos ini
dilakukan dengan cara pemasaran sosial (social
marketing), yaitu mempraktikkan prinsip-prinsip
promosi tanpa memaksa, memahami dan
menerapkan positioning secara tepat, differentiation

I-10

Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

Keterangan:
Harga tiap kaos yang dijual adalah Rp 58.000,00
mengikuti harga pasaran agar lebih mudah diterima
konsumen.
Selain desain produk, citra dari merek usaha
kaos merupakan hal lain yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen adalah harga.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Asshiddieqi
(2012) pada usaha distro kaos di salah satu kota
besar di Indoensia menunjukkan bahwa harga
menunjukkan koefisien regresi paling besar. Harga
adalah faktor paling penting yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen yang membeli
produk.

menciptakan produk bernilai estetis. Proses tersebut
meliputi bagaimana konsep desain yang akan
dipakai pada kaos, namun tidak berhenti pada
konsep atau gagasan saja. Konsep atau gagasan
tersebut harus dapat diwujudkan dan digunakan oleh
masyarakat. Artinya, industri kreatif ini harus
memperhatikan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat saat menciptakan suatu konsep desain
(Widjatmoko, 2011).
Melalui usaha ini diharapkan dapat memberi
gambaran dan wawasan tentang elektronika yang
pada dasarnya merupakan ilmu yang aplikatif di
lingkungan masyarakat. Seperti halnya dengan
merek-merek kaos yang terkenal, seperti Joger dan
Dagadu, kaos ini memiliki orientasi yang sama yaitu
pengolahan kata-kata dengan desain yang unik dan
memiliki estetika.

Proyeksi Cash Flow/Arus Kas
Tabel 3. Proyeksi Cash Flow
URAIAN
TRANSAKSI

3.1 Analisis Ekonomi
a. Biaya variabel (Variable Cost)
1. Bahan habis pakai
Rp 6.250.000,00
2. Perjalanan
Rp 1.120.000,00
3. Lain-lain
Rp 715.000,00 +
Jumlah biaya variabel Rp.8.085.000,00
b. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya penyusutan alat
Diasumsikan peralatan pendukung memiliki umur
ekonomis
selama
empat
tahun,
dengan
menggunakan metode garis lurus dan diperkirakan
nilai residu peralatan atau nilai sisanya adalah Rp
0,00. Maka penyusutan peralatan tiap bulan
= Peralatan-Nilai Residu
Umur Ekonomis
= Rp 3.469.000 - 0
(4x12 bulan)
= Rp 72.271
c. Biaya keseluruhan (Total Cost)
Biaya variabel + biaya tetap = biaya keseluruhan
(dalam rupiah) 8.085.000 + 72.271 = 8.157.271

Kas Awal
Nilai Penjualan
Jumlah
Pemasukan

JUMLAH PENGELUARAN DI BULAN
(DALAM RP)
1
2
3
4
11.554.000
6.240.000
6.798.750
7.335.000
2.320.000
2.610.000
3.190.000
10.525.00
11.554.000
8.560.000
9.408.750
0

Biaya perjalanan

400.000

Biaya alat
3.469.000
Bahan habis
1.250.000
pakai
Biaya perjalanan
60.000
untuk pemasaran
Biaya cetak
25.000
brosur dan
pamflet
Biaya telepon
60.000
Biaya cetak
Poster A0
Biaya lain-lain
50.000
Laporan akhir
Jumlah
5.314.000
Pengeluaran
Saldo Akhir
6.240.000
Bulan
Nilai penjualan bulan ke-4
Saldo Setelah Mendapat
Laba Bulan ke 4

Biaya Rata-Rata Per Unit (Average Cost)
Biaya rata-rata per unit (AC)
= Biaya Keseluruhan (Total Cost)
Unit
= 8.157.271
200
= Rp 40.786,36 (hasil pembulatan dari 40.786,35…)

I

II

III

IV

Produksi (unit)

40

45

55

60

Total modal

1.631.454

1.835.386

2.243.250

2.447.182

160.000

160.000

-

-

-

1.406.250

1.718.750

1.875.000

60.000

60.000

60.000

25.000

25.000

25.000

60.000

60.000

60.000

-

-

100.000

50.000
-

50.000
-

50.000
75.000

1.761.250

2.073.750

2.405.000

6.798.750

7.335.000

8.120.000

3.480.000
11.600.000

d. Tingkat Pengembalian (BEP)
Total modal keseluruhan: 11.554.000
Total modal produksi: 8.157.271
Harga per unit: 40.786,36
Pendapatan per bulan (200/4 bulan×58.000)
= 2.900.000
Rata-rata Biaya per bulan: 8.157.271: 4 = 2.039.318
Keuntungan /bulan = 2.900.000-2.039.318 =860.682
BEP = Total modal awal
Keuntungan per bulan
= 8.157.271
860.682
BEP = 9,5 bulan

Perkiraan Penjualan
Tabel 2. Perkiraan Penjualan
Bulan ke

160.000

Modal kerja untuk 4 bulan pertama 200 × @ Rp 40.786,36 = Rp 8.157.272
Penjualan
40
45
55
60
(unit)
Total laba
2.320.000 2.610.000
3.190.000
3.480.000
Penjualan selama 4 bulan pertama 200 × @ Rp 58.000= Rp 11.600.000,00

I-11

Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

Penulis telah berhasil memproduksi kaos
elektronik menjadi salah satu kaos edukasi yang
menarik, unik dan mendidik. Melalui usaha ini pula
maka jiwa kreativitas dan kewirausahaan penulis
berkembang, mulai dari strategi penjualan sampai
menghasilkan keuntungan. Strategi pemasaran yang
diterapkan untuk menjual Electronic T-Shirt dengan
cara online di media sosial dan pameran atau bazar
yang diadakan kampus dan sebagaianya. Berikut
merupakan proses produksi dari Electronic T-Shirt.

3.1 Hasil Desain Elektronik T-Shirt

Gambar 1. Desain Logo/Brand Usaha

Gambar 3. Pembuatan film sablon

Gambar 4. Proses sablon

Gambar 5. Hasil sablon
3.2 Hasil Pengujian
Produksi kaos elektronik ini mulai berjalan pada
bula Februari 2015. Untuk hasil dari tiga bulan

Gambar 2. Desain Kaos Elektronik tampak
depan dan belakang

I-12

Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

Melalui beberapa pengujian segmen pasar terdapat
beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus
dievaluasi agar mampu menjadi manfaat bagi
masyarakat nantinya.

pertama (Februari, Maret dan April) mendapatkan
respon bagus dari masayarakat. Melalui desain dan
kualitas kaos yang tidak kalah saing dengan kaos
distro. Masyarakat sebagai konsumen telah
memesan berapa desain. Dalam menjalankan usaha
ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan
pada prosuksi awal ini sebagai bahan evaluasi dan
langkah kedepannya. Beberapa konsumen memilki
permintaan desain kain yang disukai. Tidak adanya
ketersediaan alat produksi, sehingga memnafaatkan
mitra produksi sablon yang sudah ada untuk
meminimalisir pengeluaran.

5.3 Saran
 Untuk kedepannya Electronic T-Shirt akan
memperluas wilayah pemasaran yang nantinya
bisa masuk ke dalam pasar modern dan semakin
diminati masyarakat.
 Pengaplikasian Ilmu Elektroika semakin
beragam dan lebih dikenal masyarakat untuk
kemajuan IPTEK.
 Mengajak masyarakat untuk menjadi mitra
terutama
dikalangan
mahasiswa
untuk
menambah lapangan pekerjaan dan menjadi
usaha yang prospek baik kedepannya.
 Mahasiswa harus terus berkarya untuk membuat
sebuah produk yang berguna bagi masyarakat
sebagai bentuk pelatihan untuk menjadi seorang
wirausahawan yang mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddieqi, F (2012). Analisis Pengaruh Harga,
Desain Produk, Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada
Produk Crooz Di Distro Ultraa Store
Semarang) Skripsi Fakultas Ekonomika Dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang 2012.
tersedia di digilib.undip.ac.id

Gambar 6. Promosi produk (Graha Cakrawala
Universitas Negeri Malang, Maret 2015)
4

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada seluruh rekan-rekan sivitas
akademika Universitas Negeri Malang (UM).
Kepada pihak Dikti atas bantuan yang diberikan
pada kelompok ini sehingga dapat terlaksana dengan
baik dalam pelaksanaan usaha baru yang memiliki
prospek tinggi ini.
Dengan diikutkannya artikel ini pada SENTIA
2015 (Seminar Teknologi dan Informatika) yang
diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Malang ini
maka penulis dapat
memperkenalkan model
pengaplikasian Ilmu Elektronika dalam ranah bidang
usaha fashion T-Shirt di Indonesia dan
menggenalkan Ilmu Elektronika di media Kaos.
Dengan demikian peluang usaha T-Shirt dan
memperkenalkan Ilmu Elektronika semakin meluas
dan dikenal di Indonesia hingga luar negeri

Suharto.
(2010):
Membangaun
Masyarakat
Memberdayakan Masyarakat: Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan
Pekerjaan Sosial.Bandung: Refika Aditama .
Hlm. 6
R. Wing Widjatmiko P.J. (2011). Industri Kreatif
Kaos Studi Deskriptif Kualitatif Proses
Pengelolaan Kreatif dan Hubungan Kerja
dalam Industri Kreatif Kaos di Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta . Skripsi
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta 2011 tersedia di digilib.uns.ac.id
Suhendra, A. Muhammad Said dan Idham Cholid
(2013) Baju Alvi’s (Perencanaan Pendirian
Usaha Kaos Motivasi).Paper Jurusan Manajemen
STIE MDP tersedia di [email protected],
[email protected]
dan [email protected]

5 PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Melalui usaha ini maka penulis telah
berkontribusi
dalam
pengaplikasian
Ilmu
Elektronika pada media kaos, memberikan cara
pandang baru bahwa ilmu elektronika tidak hanya
diplajari di laboratorium elektro namun bisa
dipelajarai dimanapun dan kapanpun salah satunya
di media kaos. Hal ini menjadi salah satu peluang
usaha untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak.

I-13

Prosiding SENTIA 2015 – Politeknik Negeri Malang

I-14

Volume 7 – ISSN: 2085-2347

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CRAFT (Study Kasus Pada PT. Oval Indah Furniture Karanglo Malang)

2 67 1

PERENCANAAN AGREGAT DAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN METODE LINIER GOAL PROGRAMING UNTUK MINIMASI OVERTIME DAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus Pada CV.Amaly Food, Gresik)

2 86 1

STUDI KUALITAS KIMIA NUGGET IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) PRODUKSI FRISKY MANDIRI COORPORATION

0 57 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MITRA KREDIT PG DJOMBANG BARU MEMILIH VARIETAS TEBU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI TEBU

1 27 9

KEADAPTIFAN UNTUK SEPULUH GENOTIPE KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PRODUKSI

1 89 52

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGHETHER (NHT) DAN SNOWBALL THROWING (ST) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP YP 17 BARADATU WAYKANAN T

0 25 90

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50