Pelanggaran HAM Di Keluarga Beserta Peny

Pelanggaran HAM Di Keluarga Beserta Penyebab Dan
Solusinya
Oleh Azmi jaka
Sunday, 7 September 2014
Bagikan :

Pasal UUD yang mengatur tentang pelanggaran HAM adalah Pasal 1 Angka
6 No. 39 Tahun 1999
Undang-Undang yang Mengatur Hak Asasi Manusia di Indonesia
Undang-Undang yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia(HAM) di Indonesia adalah UndangUndang No 39 Tahun 1999. Adapun hak-hak yang ada dalam Undang-Undang No 39 Tahun 1999
tersebut antara lain sebagai berikut :
Hak untuk hidup(Pasal 4)
Hak untuk berkeluarga(Pasal 10)
Hak untuk mengembangkan diri(Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
Hak untuk memperoleh keadilan(Pasal 17, 18, 19)
Hak atas kebebasan pribadi(Pasal 20-27)
Hak atas rasa aman(Pasal 28-35)
Hak atas kesejahteraan(Pasal 36-42)
Hak turut serta dalam pemerintahan(Pasal 43-44)
Hak wanita(Pasal 45-51)
Hak anak(Pasal 52-66)


Berikut ini contoh kasus pelanggaran ham yang terjadi di sekolah

Contoh Kasus Pelanggar HAM Di Keluarga
- Orang tua yang terlalu memaksakan kehendak anaknya seperti; sekolah, jodoh dll.
- Melawan kedua orang tua
- Sering memarahi anak tanpa sebab yang jelas
- Memukul anak, adik atau keluarga yag lain
- Membunuh saudara sendiri
- Perebutan hak waris tanah

Sebab/Akar Permasalahan
- Marah contoh; Membunuh ibu karena tidak deblikan motor, hp, atau yang lain
- Anak yang bandel dan tidak mengikuti kata orang tua nya
- Faktor keluarga yang tidak mendidik anak dengan benar

Solusinya

- Mendidik anak dengan benar dan baik
- Selalu bersabar ketika emosi


- Menaati perintah kedua orang tua dengan betul dan sabar juga ikhlas
http://pelajaran-sma123.blogspot.co.id/2014/09/pelanggaran-ham-di-keluarga-beserta.html

HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DALAM KEHIDUPAN KELUARGA DAN
MASYARAKAT
Posted by asolihin skb on 16.55.00

Di Indonesia banyak kita temukan kasus-kasus pelanggaran terhadap hak-hak anak, hal ini
terjadi salah satunya karena masih banyak yang belum memahami hak-hak anak yang
harus kita penuhi. Kenyataannya anak-anak sebagaimana orang dewasa memiliki hak-hak
yang harus dipenuhi dan dihormati. Hak-hak tersebut tertuang dalam Konvensi Hak Anak
(KHA) yang telah diratifikasi oleh Indonesia pada tanggal 25 Agustus 1990. Hak-hak anak
yang tertuang dalam konvensi Hak Anak ini adalah :

1. Hak untuk hidup
Yang termasuk dalam hak ini adalah mendapatkan pelayanan kesehatan, air bersih, tempat
berteduh dan aman, serta berhak untuk memiliki nama dan kebangsaan.
2. Hak untuk berkembang
Hak untuk berkembang sesuai potensinya, berhak mendapatkan pendidikan, istirahat dan

rekreasi, ikut serta dalam semua kegiatan kebudayaan.
3. Hak untuk mendapatkan perlindungan
Anak berhak dilindungi dari eksploitasi ekonomi dan seks, diskriminasi, kekerasan, bahkan
penelantaraan (termasuk cacar fisik maupun mental, pengungsi, anak yatim pianti).
4. Hak untuk berpartisipasi
Hak untuk berpatisipasi di dalam keluarga, dalam kehidupan dan sosial, bebas
mengutarakan pendapat, hak untuk mendapatkan informasi dan hak untuk didengar
pandangan dan pendapatnya.

Sebagai upaya untuk mendukung Konvensi Hak Anak sudah diundangkan Undang-undang
No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak. Undang-undang ini memuat :

1. Prinsip-prinsip dasar

Prinsip-prinsip dasar perlindungan anak adalah :
a. Non diskriminasi
b. Mengutamakan yang terbaik bagi anak
c. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangannya
d. Penghargaan terhadap pendapat anak


2. Hak sipil dan kebebasan

3. Lingkungan keluarga dan perawatan alternatif
a. Tanggung jawab keluarga
b. Identitas anak dan akte kelahiran
c. Perkawinan campuran
d. Kuasa asuh
e. Perwalian

4. Kesehatan dan kesejahteraan sosial

5. Pendidikan, budaya dan waktu luang

6. Perlindungan khusus

Pemerintah dan lembaga negara berkewajiban bertanggung jawab untuk memberikan
perlindungan khusus dalam situasi darurat, antara lain:
a. Anak yang menjadi pengungsi
b. Anak korban kerusuhan
c. Anak korban bencana alam

d. Anak dalam situasi konflik senjata.
e. Sesuai dengan ketentuan hukum humaniter.

Hak-hak di atas wajib dipenuhi, sehingga anak-anak dalam tumbuhan dan berkembang
dalam lingkungan kondusif. Memenuhi hak-hak anak sebagaimana tertuang dalam undangundang di atas berarti membebaskan anak dari segala macam ancaman, termasuk
kekerasan, yang masih banyak dilakukan.

Dalam kehidupan pada lingkup keluarga dan masyarakat, anak-anak memiliki kewajiban,
yang menyangkut kewajiban terhadap diri sendiri, orangtua/keluarga dan masyarakat.
Kewajiban ini ditanamkan melalui pembiasaan secara terus menerus sejak dini melalui
teladan dari orangtua.

1. Beberapa contoh kewajiban diri sendiri
Anak memiliki kewajiban terhadap diri sendiri, antara lain:
a. Menjaga kebersihan diri
b. Menjaga kesehatan
c. Menuntut ilmu demi perkembangan dan kemajuan diri
d. Menjaga diri dari segala bentuk perbuatan yang asosial
2. Kewajiban terhadap orangtua/keluarga
Kewajiban anak terhadap orangtua/keluarga antara lain:

a. Menjaga hubungan berdasarkan pada nilai-nilai kesopanan
b. Menyayangi orangtua
c. Membangung komunikasi yang efektif dengan orangtua/keluarga
3. Kewajiban terhadap masyarakat
Kewajiban anak terhadap masyarakat antara lain :
a. Menjaga pergaulan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku
b. Menolong mereka yang memerlukan
c. Menghargai setiap orang
d. Berinteraksi dengan masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku.

Hak dan Kewajiban Orangtua terhadap anak
Orang tua memiliki hak juga atas anak-anak, antara lain :
1. Mengarahkan anak menuju pada tujuan hidupnya dengan baik dan benar

2. Memberikan reward dan punishment kepada anak secara proporsional
3. Mendapatkan penghargaan dan kasih sayang dari anak-anak dalam hubungan yang
harmonis.
Sementara itu, kewajiban orangtua terhadap anak pada dasarnya adalah memenuhi hakhak anak sebagaimana tertuang dalam peraturan perundang-undangan dan memberikan
perlindungan dan cinta sebagaimana dibutuhkan oleh anak, sehingga dapat tumbuh dan
berkembang

secara
optimal.
Silakan baca juga : 32 Hak Anak dan Kewajiban Anak Berdasarkan versi Kementrian
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
anak
Republik
Indonesia
Sumber referensi : Disarikan dari tulisan Widya Ayu Puspita Jurnal J-PNFI6 Edisi II Oktober 2009

http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id/2014/07/hak-dan-kewajiban-anak-dalamkehidupan.html

Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:
1. Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk sekolah,
memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).
2. Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
3. Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.
4. Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-wenang

dirumah.
Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :
1. Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan, atau
perilakunya).
2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer,
dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).
3. Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
4. Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
5. Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa
dari sekolah yang lain.
Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).

2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang
tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang
ada.
https://qarinashifa0717.wordpress.com/2013/08/27/contoh-kasus-ham-di-lingkungan-keluargasekolah-dan-masyarakat/
Qarina Ash Shifa


Komnas Anak Catat 2.792 Kasus Pelanggaran Hak Anak
Rabu, 20 November 2013 | 13:11
Ilustrasi pekerja anak. [google]
[JAKARTA] Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mencatat sepanjang
Januari sampai Oktober 2013 terdapat 2.792 kasus pelanggaran hak anak.
Dari jumlah itu 1.424 adalah kasus kekerasan, dimana 730 diantaranya adalah kekerasan
seksual.
Ketua Umum Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengajak bangsa ini memerangi kejahatan
seksual terhadap anak. Pembiaran kejahatan seksual terhadap anak akan membawa bangsa ini
ke dalam kehancuran.
Data Komnas Anak mencatat berdasar pengaduan masyarakat melalui program hotline
service, pengaduan langsung, surat menyurat cetak dan pesan elektronik sepanjang JanuariOktober 2013, Komnas Anak menerima 2.792 kasus pelanggaran hak anak, dari kasus itu
1424 kasus kekerasaan.
ari jumlah itu kekerasan seksual menduduki posisi teratas yakni 730 kasus, kekerasan fisik
452 kasus dan kekerasan psikis 242 kasus.
Data tersebut menunjukan, Komnas Anak menerima pengaduan masyarakat sekitar 270
pelanggaran terhadap anak setiap bulannya. Angka ini meningkat 48 persen jika dibanding
dengan pengaduan masyarakat yang diterima Komnas Anak tahun 2012 yakni 1.383 kasus
pengaduan dalam kurun waktu yang sama.
"Saat ini adalah darurat kejahatan seksual. Ini harus menjadi isu bersama untuk bangkit

bersama melawan kejahatan seksual terhadap anak," katanya di sela-sela konferensi pers Hari
Anak Universal 2013: Mewujudkan Indonesia Bebas Kekerasan Terhadap Anak, di kantor
Komnas Anak, Jakarta, Rabu (20/11).
Arist menambahkan Hari Anak Universal tahun 2013 ini memberi pesan bahwa kejahatan
seksual terhadap anak sudah masuk dalam taraf internasional. Kondisi ini menunjukkan
negara telah gagal melindungi anak.
Negara pun telah mengabaikan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hak Anak
dimana Indonesia terikat secara yuridis dan politis untuk memberikan perlindungan bagi anak
dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, diskriminasi dan eksploitasi yang telah

diratifikasi Indonesia sejak tahun 1990.
Adanya UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pun belum diimbangi
implementasi perlindungan terhadap anak dan sanksi bagi pelaku pelanggaran hak anak pun
tidak maksimal.
"Degradasi norma agama dan ketahanan keluarga pun terus terjadi. Keluarga yang seharusnya
menjadi benteng perlindungan anak pun justru menjadi pelaku utama kekerasan terhadap
anak," ucapnya.
Terkait wilayah terjadinya kekerasan terhadap anak, wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi adalah tempat dimana kasus kekerasan terhadap anak meningkat.
Bahkan DKI Jakarta menduduki tempat teratas. Dari 2637 kasus tahun 2012, 666 kasus

terjadi di wilayah hukum DKI Jakarta, diikuti Depok 562 kasus, Bekasi 538 kasus, Tangerang
462 kasus dan Bogor 409 kasus.
Sekretaris Jenderal Komnas Anak Samsul Ridwan mengungkapkan sebagian besar kasus
tindak kekerasan terhadap anak berasal dari keluarga yang hidup dalam kemiskinan.
Kematian RI (11 tahun) seorang anak kelas lima sekolah dari keluarga miskin di awal tahun
2013, diduga mengalami kekerasan seksual berulang dan biadab.
Bayi AL (9 bulan) juga meninggal dunia akibat kejahatan seksual yang dilakukan paman
kandungnya. Bayi AL ini meninggal karena terjangkit virus yang mematikan yang ditularkan
paman kandungnya melalui kekerasan seksual berulang.
Komnas Anak pun dalam catatan kritisnya di Hari Anak Universal 2013 ini lanjut Samsul
menggugat semua komponen bangsa untuk turut serta memerangi dan menghentikan
kejahatan seksual terhadap anak.
Komnas Anak juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat,
keluarga dan orang tua guna mewujudkan Indonesia ramah anak dan bebas dari kekerasan
terhadap anak.
http://www.suarapembaruan.com/home/komnas-anak-catat-2792-kasus-pelanggaran-hakanak/45197

10 hak-hak anak : pahami dan lindungi
1. Hak atas persamaan
Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2. Hak untuk memiliki nama
Setiap anak berhak untuk mempunyai nama dan tercatat dalam dokumen negara. Hak ini erat
kaitannya dengan hak berikutnya, yaitu hak untuk memiliki kewarganegaraan.

3. Hak untuk memiliki kewarganegaraan
Setiap anak berhak untuk diakui kewarganegaraannya oleh suatu bangsa secara resmi melalui
penerbitan dokumen kewarganegaraan, meliputi akta kelahiran dan kartu tanda penduduk.
Dokumen-dokumen tersebut penting untuk menjamin hak-haknya mendapatkan pendidikan,
pekerjaan yang layak, pelayanan kesehatan yang memadai, dan hak sosial politik saat
pemilihan umum.
4. Hak atas perlindungan
Setiap anak berhak dilindungi baik secara fisik, psikis, spiritual, dan moral. Anak perempuan
dan anak laki-laki harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, eksploitasi,
dan perlakuan yang merugikan diri anak dan berdampak negatif bagi pertumbuhan dan
perkembangannya. Termasuk pemberdayaan anak untuk produktif secara ekonomi sebagai
pekerja anak.
5. Hak atas makanan
Anak adalah cikal bakal masa depan suatu bangsa. Maka, ia harus terpenuhi kebutuhan
utamanya, yang dalam hal ini adalah nutrisi. Setiap anak berhak dan harus mendapat asupan
nutrisi yang cukup melalui makanan yang layak.
6. Hak atas pendidikan
Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan yang layak tidak hanya
mencakup keikutsertaan anak dalam lembaga pendidikan, melainkan kebutuhan pendukung
untuk mengikuti pendidikan; seperti buku, alat tulis, seragam, lingkungan belajar yang
kondusif.
7. Hak atas kesehatan
Setiap anak berhak mendapatkan jaminan kesehatan yang memadai. Jaminan kesehatan
mencakup imunisasi dasar saat bayi, makanan dengan gizi seimbang, akses ke Pos Layanan
Terpadu (Posyandu) setiap bulannya, imunisasi dasar di sekolah, pemeriksaan gigi setiap
enam bulan, termasuk juga pelayanan kesehatan reproduksi yang ramah remaja.
8. Hak rekreasi
Salah satu hak yang juga merupakan kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan
hiburan. Rekreasi bersama keluarga atau teman harus menjadi hal yang wajib dimiliki anak.
Rekreasi tidak harus kegiatan yang menghabiskan banyak biaya. Kegiatan yang
menyenangkan anak seperti membacakan buku cerita dan menonton kartun bersama juga bisa
jadi hiburan berarti bagi anak.
9. Hak bermain
Masa kanak-kanak identik dengan masa asyiknya bermain. Bermain bagi anak merupakan
bentuk pembelajaran juga. Pastikan anak memiliki waktu bermain setiap harinya.
10. Hak atas peran dan keterlibatan dalam pembangunan

Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh anak-anak. Sejak usia dini, anak-anak sudah harus
diperkenalkan dengan hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka harus
diperkenalkan perannya dalam proses pembangunan bangsa. Salah satu caranya adalah
dengan memberikan mendapatkan informasi yang sesuai dengan usianya, didengarkan dan
dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut diri mereka. Pemenuhan hak
anak seharusnya memberi kesempatan pada anak untuk berperan aktif mencapai cita-citanya
dan berperan memajukan bangsanya.
http://guetau.com/informasi/10-hak-hak-anak-pahami-dan-lindungi.html