Dokumen.tips laporan kasus stroke hemora
LAPORAN KASUS
CEREBROVASCULAR DISEASE
(STROKE HEMORAGIK)
Penulis :
Jesika Wulandari
030.10.142
Pembimbing :
dr. Budi W, SpS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF
RSAL DR MINTOHARDJO
PERIODE 5 JANUARI – 7 FEBRUARI 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
STATUS NEUROLOGI
RSAL DR MINTOHARDJO
SUB DEPARTEMEN NEUROLOGI
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. D
Umur
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: Sarjana
Pekejaan
: Guru
Alamat
: Jl. Teratai No 51 Komp Kodam RT 02/06 Kebon Jeruk Jakarta Barat
Agama
: Protestan
Tanggal Masuk : 10 Januari 2015
Nomor RM
: 12.44.55
Ruang Rawat
: P. Numfor kelas III
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Tidak sadar sejak 3 jam SMRS
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar keluarganya ke IGD RSAL Dr. Mintohardjo dengan keluhan
tidak sadar sejak ± 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan timbul mendadak
pada saat pasien sedang BAB di kamar mandi. Sebelum tidak sadarkan diri, mata
pasien sempat mendelik ke atas dan badannya kaku, keluhan dirasakan kurang dari 5
menit. Sepuluh hari sebelumnya, pasien juga mengeluhkan hal yang sama, ditambah
terdapat kelemahan anggota gerak sebelah kanan, bicara pelo, dan mulut menjadi
mencong, namun pasien masih sadarkan diri. Sebelumnya pasien juga merasakan
mual namun tidak ada muntah, pasien mengeluhkan kepalanya sakit, buang air kecil
dan buang air besar lancar, riwayat hipertensi tidak terkontrol +.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah dirawat di RS Sumber Waras 6 Bulan yang lalu karena menderita
stroke namun tidak ada kelemahan anggota gerak, hanya bicara menjadi pelo namun
kemudian membaik. Pasien memiliki riwayat darah tinggi tetapi tidak minum obat
secara teratur, obat hanya diminum ketika kepala terasa pusing. Riwayat diabetes
mellitus, sakit jantung, asma, kejang, dan alergi obat atau makanan disangkal oleh
pasien.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat stroke, diabetes mellitus, hipertensi, asma, alergi obat atau makanan dalam
anggota keluarga disangkal.
5. Riwayat kebiasaan :
Pasien tidak suka makan makanan yang tinggi lemak seperti jeroan, tidak suka
makan makanan asin, pasien tidak merokok dan minum minuman beralkohol.
6. Riwayat Sosial Ekonomi dan Pribadi :
Sehari-hari pasien bekerja sebagai seorang guru. Pasien sudah berkeluarga dan
mempunyai 3 orang anak. Biaya rumah sakit ditanggung oleh BPJS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Pasien
Kesadaran
: GCS 7 (E3V1M2)
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Nadi
: 92 x/ menit
Pernafasan
: 16x/ menit, thorakoabdominal
Suhu
: 36,5oC
Kepala
: mesocephali
Leher
: pergerakan baik, jejas (-), memar (-)
Thoraks
Jantung
: S1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
: suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen
: datar, jejas (-), memar (-), supel, nyeri tekan (-)
bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba membesar
Ekstremitas
: oedem +|+, akral dingin -|+|+
2. Status Psikikus tidak dilakukan
Cara berpikir :
Perasaan hati :
Tingkah laku :
Ingatan
:
Kecerdasan
:
3. Status Neurologis
A. Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk
: (-)
Brudzinski I
: (-)
Brudzinski II
: (-)
Laseque
: (-)
Kernig
: (-)
B. Kepala
Bentuk
: mesocephali
Nyeri tekan
: (-)
Pulsasi
: (-)
Simetri
: (+)
C. Leher
Sikap
: normal
Pergerakan
: dapat digerakkan
D. Afasia motorik : (+)
Afasia sensorik : (+)
Disartia
:
-|-
E. Nervi kranialis
N. I (Olfaktorius) tidak dilakukan
Subjektif
:
Dengan beban :
N. II (Optikus) tidak bisa dilakukan
Tajam penglihatan
:
Lapang penglihatan
:
Melihat warna
:
Penglihatan ganda
:
N.III (Okulomotorius)
Sela mata
: 2 cm / 2 cm
Pergerakan bulbus
:
Strabismus
: (-) / (-)
Nistagmus
: (-) / (-)
Eksofthalmus
: (-) / (-)
Pupil
Besarnya
: 3 mm / 3 mm (isokor)
Bentuknya
: bulat / bulat
Refleks cahaya
: RCL +/+, RCTL +/+
Refleks konvergensi
:
Melihat kembar
:
N. IV (Trokhlearis) tidak bisa dilakukan
Pergerakan mata
:
(ke bawah – ke dalam)
Sikap bulbus
:
Melihat kembar
:
N. V (Trigeminus) tidak bisa dilakukan
Membuka mulut
:
Mengunyah
:
Menggigit
:
Refleks kornea
:
Sensibilitas muka
:
N. VI (Abducen) tidak bisa dilakukan
Pergerakan mata (ke lateral)
:
Sikap bulbus
:
Melihat kembar
:
N. VII (Facialis)
Mengerutkan dahi
: tidak dapat dilakukan
Menutup mata
: tidak dapat dilakukan
Memperlihatkan gigi
: (-) / (+) sudut mulut sebelah kanan turun
Bisul
: tidak dapat dilakukan
Perasaan lidah (2/3 depan)
: tidak dilakukan
Hiperakusis
: tidak dilakukan
N. VIII (Vestibulokokhlearis) tidak dilakukan
Detik arloji
:
Suara berbisik :
Tes Swabach
:
Tes Rinne
:
Tes Weber
:
N. IX (Glossofaringeus) tidak dilakukan
Perasaan lidah (1/3 belakang) :
Sensibilitas faring
:
N. X (Vagus) tidak bisa dilakukan
Arkus faring
:
Berbicara
:
Menelan
:
Nadi
:
Refleks okulokardiak
:
N. XI (Accesorius) tidak bisa dilakukan
Mengangkat bahu
:
Memalingkan kepala
:
N. XII (Hipoglossus) tidak bisa dilakukan
Pergerakan lidah
:
Tremor lidah
:
Artikulasi
:
F. Badan dan Anggota gerak
1. Badan
Respirasi
: thorakoabdominal
Gerak kolumna vertebralis : tidak dapat dinilai
Sensibilitas
Taktil
: tidak bisa dilakukan
Nyeri
: (+) / (+)
Suhu
: tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: tidak dilakukan
2. Anggota gerak atas
Motorik
Pergerakan
: tidak dapat dinilai
Kekuatan
: tidak dapat dinilai
Trofi
: normotrofi / normotrofi
Tonus
: normotonus / normotonus
Refleks fisiologis
Biseps
: (+) / (+)
Triseps
: (+) / (+)
Radius
: tidak dilakukan
Ulna
: tidak dilakukan
Refleks patologis
Hoffman – Tromner : (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil
: tidak bisa dilakukan
Nyeri
: (+) / (+)
Suhu
: tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: tidak dilakukan
3. Anggota gerak bawah
Motorik
Pergerakan
: tidak dapat dinilai
Kekuatan
: tidak dapat dinilai
Trofi
: normotrofi / normotrofi
Tonus
: normotonus / normotonus
Refleks fisiologis
Patella
: (+) / (+)
Achilles
: (+) / (+)
Refleks patologis
Babinski
: (+) / (+)
Chaddock
: (-) / (-)
Schaefer
: (-) / (-)
Oppenheim
: (-) / (-)
Gordon
: (-) / (-)
Mendei
: (-) / (-)
Bechterew
: (-) / (-)
Rossolimo
: (-) / (-)
Klonus
Paha
: (-) / (-)
Kaki
: (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil
: tidak bisa dilakukan
Nyeri
: (+) / (+)
Suhu
: tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: tidak dilakukan
G. Koordinasi, gait, dan keseimbangan tidak dilakukan
Cara berjalan
:
Tes Romberg
:
Disdiadokinesis
:
Ataksia
:
Rebound phenomenon :
Dismetri
:
H. Gerak abnormal
I.
J.
Tremor
: (-) / (-)
Athetose
: (-) / (-)
Mioklonik
: (-) / (-)
Chorea
: (-) / (-)
Alat vegetatif
Miksi
: dengan kateter
Defekasi
: baik
Refleks anal
: tidak dilakukan
Refleks kremaster
: tidak dilakukan
Refleks bulbokavernosus
: tidak dilakukan
Laseque
: (-)
Patrick
: (-)
Kontra Patrick
: (-)
4. Pemeriksaan Siriraj Stroke Score
No
Gejala / Tanda
1. Kesadaran
Penilaian
(0) Kompos mentis
Indek
Skor
(1) Mengantuk
X 2,5
5
X2
+0
X2
+2
X 10 %
+10
X (-3)
-3
- 12
-12
+2
2. Muntah
(2) Semi koma/koma
(0) Tidak
3. Nyeri Kepala
(1) Ya
(0) Tidak
(1) Ya
Diastolik
4. Tekanan Darah
5. Ateroma
a. DM
b. Angina pektoris
(0) Tidak
(1) Ya
c. Hiperkolesterolemia
Klaudikasio Intermiten
6. Konstanta
Interpretasi
HASIL SSS
: 1. SSS > 1 = Stroke hemoragik
2. SSS < -1 = Stroke non-hemoragik
Total: +2 → klinis Stroke hemoragik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah rutin tanggal 10/01/15:
Hb
: 11,8 g/dL
Ht
: 33%
Leukosit
: 14.400/uL
Trombosit
: 667 ribu/uL
Eritrosit
: 3,72 juta/ uL
(12-14 g/dL)
(37-42%)
(5.000-10.000/uL)
(150.000-450.000/uL)
(4,2-5,4 juta/uL)
GDS
Trigliserida
Kolesterol total
Kolesterol HDL
(
CEREBROVASCULAR DISEASE
(STROKE HEMORAGIK)
Penulis :
Jesika Wulandari
030.10.142
Pembimbing :
dr. Budi W, SpS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF
RSAL DR MINTOHARDJO
PERIODE 5 JANUARI – 7 FEBRUARI 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
STATUS NEUROLOGI
RSAL DR MINTOHARDJO
SUB DEPARTEMEN NEUROLOGI
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. D
Umur
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: Sarjana
Pekejaan
: Guru
Alamat
: Jl. Teratai No 51 Komp Kodam RT 02/06 Kebon Jeruk Jakarta Barat
Agama
: Protestan
Tanggal Masuk : 10 Januari 2015
Nomor RM
: 12.44.55
Ruang Rawat
: P. Numfor kelas III
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Tidak sadar sejak 3 jam SMRS
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar keluarganya ke IGD RSAL Dr. Mintohardjo dengan keluhan
tidak sadar sejak ± 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan timbul mendadak
pada saat pasien sedang BAB di kamar mandi. Sebelum tidak sadarkan diri, mata
pasien sempat mendelik ke atas dan badannya kaku, keluhan dirasakan kurang dari 5
menit. Sepuluh hari sebelumnya, pasien juga mengeluhkan hal yang sama, ditambah
terdapat kelemahan anggota gerak sebelah kanan, bicara pelo, dan mulut menjadi
mencong, namun pasien masih sadarkan diri. Sebelumnya pasien juga merasakan
mual namun tidak ada muntah, pasien mengeluhkan kepalanya sakit, buang air kecil
dan buang air besar lancar, riwayat hipertensi tidak terkontrol +.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah dirawat di RS Sumber Waras 6 Bulan yang lalu karena menderita
stroke namun tidak ada kelemahan anggota gerak, hanya bicara menjadi pelo namun
kemudian membaik. Pasien memiliki riwayat darah tinggi tetapi tidak minum obat
secara teratur, obat hanya diminum ketika kepala terasa pusing. Riwayat diabetes
mellitus, sakit jantung, asma, kejang, dan alergi obat atau makanan disangkal oleh
pasien.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat stroke, diabetes mellitus, hipertensi, asma, alergi obat atau makanan dalam
anggota keluarga disangkal.
5. Riwayat kebiasaan :
Pasien tidak suka makan makanan yang tinggi lemak seperti jeroan, tidak suka
makan makanan asin, pasien tidak merokok dan minum minuman beralkohol.
6. Riwayat Sosial Ekonomi dan Pribadi :
Sehari-hari pasien bekerja sebagai seorang guru. Pasien sudah berkeluarga dan
mempunyai 3 orang anak. Biaya rumah sakit ditanggung oleh BPJS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Pasien
Kesadaran
: GCS 7 (E3V1M2)
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Nadi
: 92 x/ menit
Pernafasan
: 16x/ menit, thorakoabdominal
Suhu
: 36,5oC
Kepala
: mesocephali
Leher
: pergerakan baik, jejas (-), memar (-)
Thoraks
Jantung
: S1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
: suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen
: datar, jejas (-), memar (-), supel, nyeri tekan (-)
bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba membesar
Ekstremitas
: oedem +|+, akral dingin -|+|+
2. Status Psikikus tidak dilakukan
Cara berpikir :
Perasaan hati :
Tingkah laku :
Ingatan
:
Kecerdasan
:
3. Status Neurologis
A. Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk
: (-)
Brudzinski I
: (-)
Brudzinski II
: (-)
Laseque
: (-)
Kernig
: (-)
B. Kepala
Bentuk
: mesocephali
Nyeri tekan
: (-)
Pulsasi
: (-)
Simetri
: (+)
C. Leher
Sikap
: normal
Pergerakan
: dapat digerakkan
D. Afasia motorik : (+)
Afasia sensorik : (+)
Disartia
:
-|-
E. Nervi kranialis
N. I (Olfaktorius) tidak dilakukan
Subjektif
:
Dengan beban :
N. II (Optikus) tidak bisa dilakukan
Tajam penglihatan
:
Lapang penglihatan
:
Melihat warna
:
Penglihatan ganda
:
N.III (Okulomotorius)
Sela mata
: 2 cm / 2 cm
Pergerakan bulbus
:
Strabismus
: (-) / (-)
Nistagmus
: (-) / (-)
Eksofthalmus
: (-) / (-)
Pupil
Besarnya
: 3 mm / 3 mm (isokor)
Bentuknya
: bulat / bulat
Refleks cahaya
: RCL +/+, RCTL +/+
Refleks konvergensi
:
Melihat kembar
:
N. IV (Trokhlearis) tidak bisa dilakukan
Pergerakan mata
:
(ke bawah – ke dalam)
Sikap bulbus
:
Melihat kembar
:
N. V (Trigeminus) tidak bisa dilakukan
Membuka mulut
:
Mengunyah
:
Menggigit
:
Refleks kornea
:
Sensibilitas muka
:
N. VI (Abducen) tidak bisa dilakukan
Pergerakan mata (ke lateral)
:
Sikap bulbus
:
Melihat kembar
:
N. VII (Facialis)
Mengerutkan dahi
: tidak dapat dilakukan
Menutup mata
: tidak dapat dilakukan
Memperlihatkan gigi
: (-) / (+) sudut mulut sebelah kanan turun
Bisul
: tidak dapat dilakukan
Perasaan lidah (2/3 depan)
: tidak dilakukan
Hiperakusis
: tidak dilakukan
N. VIII (Vestibulokokhlearis) tidak dilakukan
Detik arloji
:
Suara berbisik :
Tes Swabach
:
Tes Rinne
:
Tes Weber
:
N. IX (Glossofaringeus) tidak dilakukan
Perasaan lidah (1/3 belakang) :
Sensibilitas faring
:
N. X (Vagus) tidak bisa dilakukan
Arkus faring
:
Berbicara
:
Menelan
:
Nadi
:
Refleks okulokardiak
:
N. XI (Accesorius) tidak bisa dilakukan
Mengangkat bahu
:
Memalingkan kepala
:
N. XII (Hipoglossus) tidak bisa dilakukan
Pergerakan lidah
:
Tremor lidah
:
Artikulasi
:
F. Badan dan Anggota gerak
1. Badan
Respirasi
: thorakoabdominal
Gerak kolumna vertebralis : tidak dapat dinilai
Sensibilitas
Taktil
: tidak bisa dilakukan
Nyeri
: (+) / (+)
Suhu
: tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: tidak dilakukan
2. Anggota gerak atas
Motorik
Pergerakan
: tidak dapat dinilai
Kekuatan
: tidak dapat dinilai
Trofi
: normotrofi / normotrofi
Tonus
: normotonus / normotonus
Refleks fisiologis
Biseps
: (+) / (+)
Triseps
: (+) / (+)
Radius
: tidak dilakukan
Ulna
: tidak dilakukan
Refleks patologis
Hoffman – Tromner : (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil
: tidak bisa dilakukan
Nyeri
: (+) / (+)
Suhu
: tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: tidak dilakukan
3. Anggota gerak bawah
Motorik
Pergerakan
: tidak dapat dinilai
Kekuatan
: tidak dapat dinilai
Trofi
: normotrofi / normotrofi
Tonus
: normotonus / normotonus
Refleks fisiologis
Patella
: (+) / (+)
Achilles
: (+) / (+)
Refleks patologis
Babinski
: (+) / (+)
Chaddock
: (-) / (-)
Schaefer
: (-) / (-)
Oppenheim
: (-) / (-)
Gordon
: (-) / (-)
Mendei
: (-) / (-)
Bechterew
: (-) / (-)
Rossolimo
: (-) / (-)
Klonus
Paha
: (-) / (-)
Kaki
: (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil
: tidak bisa dilakukan
Nyeri
: (+) / (+)
Suhu
: tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: tidak dilakukan
G. Koordinasi, gait, dan keseimbangan tidak dilakukan
Cara berjalan
:
Tes Romberg
:
Disdiadokinesis
:
Ataksia
:
Rebound phenomenon :
Dismetri
:
H. Gerak abnormal
I.
J.
Tremor
: (-) / (-)
Athetose
: (-) / (-)
Mioklonik
: (-) / (-)
Chorea
: (-) / (-)
Alat vegetatif
Miksi
: dengan kateter
Defekasi
: baik
Refleks anal
: tidak dilakukan
Refleks kremaster
: tidak dilakukan
Refleks bulbokavernosus
: tidak dilakukan
Laseque
: (-)
Patrick
: (-)
Kontra Patrick
: (-)
4. Pemeriksaan Siriraj Stroke Score
No
Gejala / Tanda
1. Kesadaran
Penilaian
(0) Kompos mentis
Indek
Skor
(1) Mengantuk
X 2,5
5
X2
+0
X2
+2
X 10 %
+10
X (-3)
-3
- 12
-12
+2
2. Muntah
(2) Semi koma/koma
(0) Tidak
3. Nyeri Kepala
(1) Ya
(0) Tidak
(1) Ya
Diastolik
4. Tekanan Darah
5. Ateroma
a. DM
b. Angina pektoris
(0) Tidak
(1) Ya
c. Hiperkolesterolemia
Klaudikasio Intermiten
6. Konstanta
Interpretasi
HASIL SSS
: 1. SSS > 1 = Stroke hemoragik
2. SSS < -1 = Stroke non-hemoragik
Total: +2 → klinis Stroke hemoragik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah rutin tanggal 10/01/15:
Hb
: 11,8 g/dL
Ht
: 33%
Leukosit
: 14.400/uL
Trombosit
: 667 ribu/uL
Eritrosit
: 3,72 juta/ uL
(12-14 g/dL)
(37-42%)
(5.000-10.000/uL)
(150.000-450.000/uL)
(4,2-5,4 juta/uL)
GDS
Trigliserida
Kolesterol total
Kolesterol HDL
(