makalah SISTEM imun KLP 10

MAKALAH
Sistem Kekebalan Tubuh
Disusun

Oleh

Nama

: Rezky Nuradi

Nis

: 6345

Kelas

: XI Ipa 2

SMA Negeri 4 Watampone
TAHUN AJARAN 2013/2014
1


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang
SISTEM KEKEBALAN TUBUH.
Adapun makalah ilmiah biologi SISTEM KEKEBALAN TUBUH ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi
ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah
biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan

manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Watampone,28 April 2013

Penyusun

2

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. ....
...............

1

KATA PENGANTAR
................................................................................ ..................
................................................................................ 2
DAFTAR ISI

................................................................................ ..................
................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................ ..................
................................................................................ 4
1.1..............................................................................Latar
belakang....................................................................................
...............................................................................4
1.2..............................................................................Rumusan
masalah.....................................................................................
...............................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................
...................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................
................................................................................ 5
2.1..............................................................................Pengertian
Sistem Imun.............................................................................
...............................................................................5


3

2.2..............................................................................Fungsi
Sistem Imun.............................................................................
...............................................................................5
2.3..............................................................................Macammacam Sistem Imun..................................................................
...............................................................................5
2.4..............................................................................Jenis-jenis
anti bodi...................................................................................
...............................................................................7
2.5..............................................................................Faktorfaktor yang memengaruhi sistem keimunan...............................
...............................................................................9
2.6.............................................................................. Penyakit
akibat ketidakseimbangan sistem imun.....................................
...............................................................................9

BAB III PENUTUP........................................................................
................................................................................ 10
3.1..............................................................................Kesimpulan
................................................................................................

...............................................................................10
3.2..............................................................................Saran

....

...............................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
4

1.1 Latar Belakang
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan
yang saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan
fisik, dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang
mengandung unsure pertahanan kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan
jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang
masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis
pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi

radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang
dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang
masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat
diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan
hidup
1.2 Tujuan
1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan tubuh/system imun
2.Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem imun/ sistem kekebalan tubuh?
2. Penyakit apa saja penyakit yang diakibatkan terganggunya sitem
imun?
3. Apa saja jenis-jenis antibodi?

5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Imun
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada
suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini
akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan
demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga
memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem
ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis
kanker
2.2 Fungsi sistem imun
Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:
1. PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh
tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang bertugas untuk pertahana ini
mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan baik, maka oranmg
akan mudah terkena sakit
2. KESEIMBANGAN, atau fungsi
keseimbangan dari komponen tubuh.


homeostatik

artinya

menjaga

3. PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk
memantau ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang
mengalami mutasi maka sel peronda tersebut akan membinasakannya.
2.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak
spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.
2.3.1 Sistem kekebalan tubuh non spesifk
Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama
Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan
tubuh alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi
masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya
patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air
sehingga

pertumbuhan
mikroorganisme
terhambat.
Air
mata
memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci
6

dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh
Glandula Sebaceae mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau lendir
digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam hidung
atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut hidung juga
memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari partikelpartikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh (air mata,
mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim adalah
enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau
patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan mati. Bila patogen
berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan kedua akan
aktif.
Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua
Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik,

dimana jika ada patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan
menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal
kimiawi
yaitu
histamin.
Signal
kimiawi
berdampak
pada
dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah putih
jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat
gerak yang dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis).
Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini akan langsung memakan
sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut fagositosis karena memakan
benda padat, jika yang dimakan adalah benda cair, maka disebut
pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja membunuh patogen dengan
cara menyelubungi patogen tersebut dengan pseudopodianya dan
membunuh patogen dengan bantuan lisosom. Pembunuh dengan bantuan
lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom menghasilkan senyawa racun
bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal yang

mencerna bagian tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat
makrofag yang tidak berpindah-pindah ke bagian tubuh lain, antara lain :
paru-paru(alveolar macrophage), hati(sel-sel Kupfer), ginjal(sel-sel
mesangial), otak(sel–sel microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan
pada nodus dan spleen. Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi
parasit-parasit besar. Sel ini akan menempatkan diri pada dinding luar
parasit dan melepaskan enzim penghancur dari granul-granul sitoplasma
yang dimiliki. Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam
menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang paling penting dalam
darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen yang berperan
penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta interferon.
Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang
berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila patogen
berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen
tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesifik yang
diperantarai oleh limfosit.
2.3.2 Sistem kekebalan tubuh spesifk

7

PERTAHANAN SPESIFIK: IMUNITAS DIPERANTARAI ANTIBODIUntuk
respon imun yang diperantarai antibodi, limfosit B berperan dalam
proses ini, dimana limfosit B akan melalui 2 proses yaitu respon imun
primer dan respon imun sekunder.Jika sel limfosit B bertemu dengan
antigen dan cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis dan
menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit b segera
melepaskan antibodi yang mereka punya dan merangsang sel Mast untuk
menghancurkan antigen atau sel yang sudah terserang antigen untuk
mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk
menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerang terjadi. Limfosit B
yang tersisa ini disebut limfosit B memori. Inilah proses respon imun
primer. Jika suatu saat, antigen yang sama menyerang kembali, Limfosit
B dengan cepat menghasilkan lebih banyak sel Limfosit B daripada
sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi dan merangsang sel Mast
mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut. Kemudian, 1
limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari
sebelumnya. Hal ini menyebabkan kenapa respon imun sekunder jauh
lebih cepat daripada respon imun primer.
Suatu saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama
dengan yang menyerang sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang
disebabkan oleh antigen yang sama karena limfosit B yang mengingat
antigen tersebut sudah mati. Limfosit B memori
biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali
dikenai antigen spesifik. Jika tidak ada antigen yang sama yang
menyerang dalam waktu yang sangat lama, maka Limfosit b bisa saja
mati, dan individu yang seharusnya bisa resisten terhadap antigen
tersebut bisa sakit lagi jika antogen itu menyerang, maka seluruh proses
respon imun harus diulang dari awal.
PERTAHANAN SPESIFIK:IMUNITAS DIPERANTARAI SEL
Untuk respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan
penting adalah limfosit T.
Jika suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam tubuh kemudian
dimakan oleh suatu sel yang tidak bersalah(biasanya neutrofil), maka
patogen itu dicerna dan materialnya ditempel pada permukaan sel yang
tidak bersalah tersebut. Materi yang tertempel itu disebut antigen.
Respon imun akan dimulai jika kebetulan sel tidak bersalah ini bertemu
dengan limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel tadi mengeluarkan
interleukin 1 sehingga limfosit T terangsang untuk mencocokkan antibodi
dengan antigennya. Permukaan Limfosit T memiliki antibodi yang hanya
cocok pada salah satu antigen saja. Jadi, jika antibodi dan antigennya
cocok, Limfosit T ini, yang disebut Limfosit T pembantu mengetahui
bahwa sel ini sudah terkena antigen dan mempunyai 2 pilihan untuk
menghancurkan sel tersebut dengan patogennya. Pertama, Limfosit T
pembantu akan lepas dari sel yang diserang dan menghasilkan senyawa
8

baru disebut interleukin 2, yang berfungsi untuk mengaktifkan dan
memanggil Limfosit T Sitotoksik. Kemudian, Limfosit T Sitotoksik akan
menghasilkan racun yang akan membunuh sel yang terkena penyakit
tersebut. Kedua, Limfosit T pembantu bisa saja mengeluarkan senyawa
bernama perforin untuk membocorkan sel tersebut sehingga isinya
keluar dan mati.
2.4 Jenis-jenis Antibodi
Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig),
hanya dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan dengan antigen pada
akhir lengan huruf Y. Bentuk lengan ini akan menentukkan beberapa
macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG, IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun
humoral, IgM adalah antibodi yang pertama kali muncul. Jenis lainya
akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat Ig yang
sesuai saat interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat
antigen menyerang.
Antibodi juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan
cara mengikatkan antibodi pada antigen dan menjauhkan antigen
tersebut dari sel yang ingin dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi.
Semua Ig mempunyai kemampuan ini. Antibodi juga mempersiapkan
antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antobodi mengikatkan diri pada
antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah menempel pada
makrofag. Proses ini disebut opsonisasi.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang
mempunyai kemampuan unutk memecah membran sel. IgMdan IgG
bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari
peredaran darah dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan
penting untuk menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga
berperan dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat
ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi.IgD
merupakan antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon
imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan
kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
Antibodi tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi
menetralkannya atau menyebabkan antigen ini menjadi target bagi
proses penghancutan oleh mekanisme opsonosasi, aglutinasi,presipitasi
atau fiksasi komplemen. Opsonisasi, aglutinasi dan presipitasi
meningkatkan proses fagositosis dari komplek antigen-antibodi
sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati protein
komplemen pada bakteri atau virus.
Sistem
Organ
nodus
terdiri

imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain.
imun merujuk kepada sumsum tulang, kelenjar timus, limpa,
limfa, tonsil, apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel imun
daripada sel T dan sel B. Sel B akan matang dalam sumsum
9

tulang, apabila sistem darah diserang, ia akan memproses antibodi untuk
menentang virus dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum tulang,
bertumbuh dan matang di kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan
antibodi. Tugas utamanya adalah: menentang sel yang dijangkiti virus,
bakteria dan kanker. Apabila sistem imun berada di dalam keadaan
normal, tubuh manusia akan dapat menentang berbagai patogen. Walau
bagaimana, jika daya imun berada dalam paras rendah, peluang
menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi, terutamanya bayi, kanakkanak dan orang tua. Sistem imun bayi masih di dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Oleh itu, antibodi badan masih lemah
untuk melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ sistem imun
orang tua telah uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan sistem imun
juga menurun.
Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak,
akan terganggu.Penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang
tidak diketahui dan telah ada sejak lahir (primer). Ada juga gangguan
kekebalan sekunder karena faktor lain, misalnya infeksi (AIDS, campak
dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas misalnya kanker,
leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon
kortikosteroid,
obat
untuk
kanker,
dan
lain-lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan
sistem imun.Kalau imunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu
tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti
itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem
imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun
tubuh
dari
luar
dengan
imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau
memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk
imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno
stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno
suppressan).Misalnya,diberikan
bersama
antibiotic.Selain
sintetik,
produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada
tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh.
Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya efek
meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk
obat. Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan
suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya
membantu
meningkatkan
kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena
tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu,
kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya,
agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan
itu bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi
organ lain.
2.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan

10

Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut
adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita
mendapat jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah
mudah berasa letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan
usus (makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual),
luka sukar untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun
yang tidak teratur juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.
2.6 penyakit akibat ketidakseimbangan sistem imun
Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistem
imun:
1.

Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit;
yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki
badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan
‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit
menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan
penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit
berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap,
manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang
disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa.
2.
Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang
organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon
imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh,
penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang
menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat
gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang
menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan
paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang
jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada
Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi
menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala
yang menyebar.
3. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun
terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen.
11

Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan
reaksi alergi tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral.
Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat
seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel
Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak
terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada
sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan
mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang
ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau
menghancurkannya.
Akhirnya
Limfosit
T
segera
memicu
pembengkakan pada jaringan.
Untuk mempunyai sistem imun yang sempurna untuk menentang
virus dan bakteri, kita perlu mempunyai syarat tertentu seperti
berikut:
1. Nutrisi Yang Sempurna
Setiap hidangan mesti mempunyai berbagai zat yang lengkap, tidak
memilih makanan, tidak berlebihan serta meliputi nutrien asas
seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air, fiber, lemak dan
sebagainya.
2. Olah raga Yang Sesuai
Olah raga dapat meningkatkan ketahanan asalkanbermasa panjang
(15 menitt ke atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang
segar kepada organ dan tisu dalam badan kita. Olah raga merujuk
kepada joging, berenang, berjalan, berbasikal, melompat, yoga dan
sebagainya, yang mana ia dapat menggalakkan peredaran darah,
menguatkan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan sistem imun
badan.
3. Sentiasa Gembira dan Bijak Menangani Tekanan
Tekanan psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang boleh
mengganggu sistem keimunan badan dan tidak baik untuk kesihatan.
Apabila otak berada dalam keadaan tertekan, ia menghasilkan sejenis
hormon kortisol. Jika hormon ini berlebihan, ia memberi kesan yang
negatif dan mengganggu sistem keimunan kita.
4. Pengambilan Nutrisi Yang Mencukupi
Kesibukan menyebabkan ramai yang menjadikan makanan yang telah
diproses sebagai pilihan, yang mana mempunyai kandungan nutrient
yang telah hilang. Nutrien dan sistem imun mempunyai hubung kait.
Oleh itu, adalah penting untuk kita mengambilkan nutrien yang
meningkatkan keimunan kita.

12

• Protein: Pengambilan protein yang mencukupi dalam pemakanan
harian kita amatlah penting kerana protein adalah nutrien penting
yang diperlukan untuk penghasilan imunoglobulin dan pelbagai
antibodi. Ini kerana protein terdiri daripada 22 jenis asid amino yang
berlainan, 8 jenis daripadanya ialah keperluan badan manusia, badan
manusia tidak dapat memprosesnya dan harus mengambilnya badan
anda dengan protein yang mencukupi dan berkualiti seperti: daging,
ikan, telur dan kekacang.
• Vitamin dan mineral: Membekalkan vitamin dan mineral yang
diperlukan oleh badan seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Zink,
Besi, Selenium dan sebagainya.
• Lingzhi: Lingzhi mengandungi polisakarida, kompaun triterpene,
germanium, protein, unsur selenium dan sebagainya yang dapat
membantu menentang kanser dan melaraskan sistem imun. Lingzhi
kaya dengan germanium yang dapat meningkatkan penyerapan
oksigen
dalam
darah,
mempercepatkan
metabolisme
dan
meningkatkan tahap imun badan manusia. Kompaun Triterpene ialah
organik kompaun semula jadi yang dapat memperbaiki alergi dan
keradangan. Polisakarida yang mengandungi bahan pencegah kanser
dapat mempercepatkan pertumbuhan antibodi, menguatkan sistem
imun dan daya tahan badan untuk membantu mencegah pertumbuhan
tumor dan penyakit kanker.
• Teh Hijau: Teh hijau mempunyai kandungan antioksidan seperti
Flavonoid dan catechin. Oleh itu, ia dapat membantu meningkatkan
sistem imun kita. Ahli sains menemui “theanine” di dalam daun teh
yang dapat membantu sel imun badan menentang bakteria dan virus.
• Aloe Vera: Tumbuh di kawasan panas dan kering, aloe vera
mempunyai ketahanan terhadap cuaca yang tinggi. Ia boleh
menyejukkan badan dan mengeluarkan toksin, menyembuhkan
keradangan dan menentang bakteria serta meningkatkan daya
ketahanan tubuh. Aloe vera mempunyai pelbagai zat aktif seperti asid
amino, unsur mikro, vitamin dan sebagainya, khasnya unsur
germanium dan sebagainya yang terkandung dalam unsur mikro yang
dapat membantu badan mengeluarkan bahan toksin, memulihkan tisu
yang luka dan meningkatkan sistem imun badan dengan cepat.

13

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara
hidup dan pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang
mencukupi dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk
berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan
Teh Hijau dapat meningkatkan daya ketahanan badan kita. Kita
dikelilingi oleh virus dan bakteria, oleh itu, adalah amat penting untuk
memastikan sistem imun kita berfungsi dengan baik supaya dapat
mempertahankan badan dan melawan dari pelbagai penyakit.
3.2 Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang
besar maka penulis menyarankan:
 -Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
 -memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi
 -memelihara lingkungan yang bersih dan sehat

14

15