Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih

Arsitektur MODERN
EKLEKTIK
A. PENGERTIAN

Eklektik

: memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya.

Arsitektur Eklektik

: aliran memilih , memadukan unsur-unsur atau gaya dalam
bentuk tersendiri.

Eclectismus

: suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari semua
unsur yang kebetulan disukai, tanpa refleksi, tanpa
prinsip tata atur

Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih
sesuatu

 istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan atau
pemilihan dari beberapa sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola
pemikiran baru.
 Pemikir eklektik mencoba untuk mengkombinasikan doktrin-doktrin yang
dianggapnya valid untuk disatukan, walaupun pemikiran-pemikiran tersebut tidak
dapat disatukan pada satu kesatuan yang utuh (integral)
 Pola pemikiran yang bersifat “eklektik” sebenarnya sudah lama berlangsung, yaitu
sejak abad ke-2 SM di Yunani. Pada saat itu mulai tumbuh benih-benih
intelektualitas yang dimotivasi oleh filsuf besar Yunani Plato dan Arsitoteles, yang
berangkat dari pandangan yang bersifat kosmologis untuk mencari
kebenaran.

Eklektisisme adalah
 Sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah mana
yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori
itu.
o Hal ini dilakukan agar dapat mengambil nilai yang berguna dan dapat
diterima, untuk diciptakan sistem terpadu.
 membatasi usaha berpikir dengan menguji hasil karya intelektual orang lain,
mengadakan penggabungan kebenaran-kebenaran tanpa pengkajian yang

mendalam kususnya pemaknaannya (filsafatnya)
 Eklektisisme mengarah kepada sinkretisme, dan dalam menggabungkan ide-ide
yang ada kurang melihat konteks dan keserasihan ide.
 Para eklektikawan memandang upaya semacam ini adalah cara terbaik agar dapat
memakai semua teori yang bernilai dan ini diterapkan dalam banyak bidang
kehidupan.
o Misalnya dalam bidang pendidikan, sosial, politik, masyarakat dan
sebagainya.

B. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ARSITEKTUR EKLEKTIK
 Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama,
misalnya pada jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, (
kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan
bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur
Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru.

 Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam
arsitektur sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, NEO
KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan
pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu,

dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo
klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.

 Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan
eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena
semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola,
konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek
dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai
untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX,
masa berakhirnya klasikisme .

 Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia
pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan
tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam
bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik
asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan
ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri,
memperlihatkan adanya pola pikir akademik, tetapi dalam bentuk konservatif

B. FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME

1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi
imperialisme kaum menengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.

dan

2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat
bahwa manusia barat kreatif. Dualisme mempengaruhi terhambatnya cipta karya
arsitektur, karena kreatifitas dengan pendekatan alam dan teknologi.
3. Kondisi ketidak nyamanan ini pada pergantian abad XIX -XX mencari format dan
gerakan gaya yang disebut art noveau .
4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya
arsitektur menjadi tidak berkembang dan monoton.

C. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
1. Pengulangan bentuk- bentuk lama
2.

Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri, dan dikembangkan menjadi
bentuk baru.


D. BEBERAPA CONTOH BANGUNAN EKLEKTIK
1. E R O P A
1. INGGRIS :
 British Museum London (gaya Romawi dengan kolom Ionik Yunani ),
 Albert Memorial ( konsep Gothic, kolom Romawi , puncak cungkup Gothic),
 Fitzwilliam Museum (Corinthian Romawi, ujung bangunan gaya Barok).
2.

PERANCIS :
 Opera de Paris (unsur Renaissance dan Barok),
 Gereja katolik Madeleine (keluar dari kaidah arsitektur gereja, kuil Corinthian
Romawi),
 Stasiun kereta api Gare de L’Est (bentuk renaissance ,jendela gothic).

3.

JERMAN
 Mausoleum Queen Louise (bentuk kuil Yunani order Doric),
 Altes Museum Berlin ( unsur Yunani order Ionic pada kolom ).


4.

ITALIA :
 Monumen Victor Emmanuel II (gaya Corinthian Yunani ).

5.

BELANDA
 Rijksmuseum Amsterdam (bentuk jendela , atap Gothic )

British Museum London

Albert Memorial

Fitzwilliam Museum

Opera de Paris

Gereja katolik Madeleine


Stasiun kereta api Gare de L’Est

Stasiun kereta api Gare de L’Est

Mausoleum Queen Louise

Mausoleum Queen Louise

Altes Museum Berlin

Monumen Victor Emmanuel II

Rijksmuseum Amsterdam

2. AMERIKA ,
 White House ( Renaissance / Palladian),
 Massachusetts State House Boston (kubah Byzantine, kolom Romawi, jendela
Renaissance),
 Jefferson Memorial (Pantheon Roma, kolom Doric).


White House

White House

Massachusetts State House

Jefferson Memorial Boston

3. INDONESIA,

 Pengaruh Eklektisme di Indonesia berawal pada masa pendudukan Belanda.
 Masa kolonialisme di Indonesia dimulai abad XVII – pertengahan abad XX.
 Arsitektur modern di Indonesia pada abad XIX ditandai dengan bangkitnya kembali gaya
klasik, yang terlihat pada pembangunan gedung – gedung yang cenderung bercirikan
arsitektur Eropa, dengan memasukkan unsur budaya setempat dan arsitektur tropis, dalam
hal ini arsitektur neo klasik dan eklektisme banyak diterapkan pada bangunan penting orang
– orang Belanda, misalnya gereja, benteng, kantor pemerintahan, dan lain sebagainya.
 Contoh bangunan eklektik di Indonesia :
o Gereja Katedral Jakarta (gaya Gothic Inggris),
o Gereja Emmanuel Gambir Jakarta (Patheon Roma, pediment kuil Yunani ),

o Gereja Protestan Semarang (pengaruh gaya Renaissance dan Romawi).
 Gereja Protestan terletak di pusat kota lama, dibangun oleh arsitek Belanda, W.
Westmaan i.s.m dan H.P.A. de Welde pada tahun 1778 – 1814.

Gereja Katedral Jakarta

Gereja Emmanuel Gambir Jakarta

Gereja Emmanuel Gambir Jakarta

Gereja Protestan Semarang

KARAKTERISTIK

Denah Gereja Protestan Semarang
 Gereja ini memiliki bentuk denah segi delapan, dipengaruhi oleh arsitektur Renaissance.
 Gereja protestan mempunyai pintu masuk dari keempat arah mata angin, yang pada setiap
pintu masuknya mempunyai konstruksi yang menempel pada bangunan pertama berupa
portico
 Bentuk kubah pada gereja ini mengadaptasi arsitektur Byzanthium dengan dimensi yang

sangat besar sehingga oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan “Gereja
Blenduk”,
 Pada bagian tengah gereja memiliki atap pelana dan gable atau dinding segitiga di ujung
atap identik dengan pedimen dari portico.
 Pengaruh arsitektur Yunani - Romawi tercermin pada kolom-kolom Doric dan Corinthian
Romawi, terlihat pada ruangan koor, keempat pintu masuk gereja yang mengadaptasi
bentuk parthenon terlihat pada pintu masuk utama.
 Pada gereja tersebut Palladianisme , yaitu merupakan bangunan yang memiliki ciri simetris
untuk memudahkan mendapatkan keselarasan dan keseimbangan bentuk.

Gaya Arsitektur Eklektik
Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu
gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari
sistem klasik asli.

Semakin mewah isi rumah, semakin
tinggi derajat kebangsawanan
seseorang untuk diakui. Secara
estetika, gaya ini lebih berkaca pada
gaya masa lampau ketimbang pada

masa depan. Tak heran, di dalamnya
terdapat berbagai unsur arsitektur
seperti gothic, rococo, dan victorian.

Namun, eklektik juga menjadi simbol
romantisme dalam arsitektur karena
di dalamnya terdapat beragam detail
yang penuh cerita sejarah.

PERBEDAAN ARSITEKTUR (KLASIK-EKLEKTIK-MODERN AWAL)

Arsitektur Klasik
 Adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani,
seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi.
 Arsitektur klasik, umumnya terbuat dari kayu, batu, dll. Arsitektur rumah klasik juga
banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang,
bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
 Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan
secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir.
 Banyak dijumpai di benua Eropa. Arsitektur rumah ini dibangun dengan tiga tujuan:
1. Sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan
Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb).
2. Bangunan ini dibuat sedetail mungkin
3. Seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
o Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa
peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam
bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir.

 Bentuk-bentuk arsitektur klasik berupa Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu,
atap kubah.
 Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga

Arsitektur Eklektik
 Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan
(kombinasi) berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat arsitektur
terbaik dengan kombinasi yang ada.
 Penyebaran eklektisisme merambah berbagai bidang dapat diakui sebagai metode baru
dalam seni.
 Arsitektur sebagai cabang seni yang berkaitan erat dengan teknik juga mendapatkan
pengaruh dari penyebaran metode baru,
o meskipun dikritik sebagai metode yang tidak konsisten, disebabkan oleh pergeseran
pandangan dalam menentukan berbagai elemen arsitektur yang sebelumnya sangat
kuat.
o Disadari atau tidak apakah arsitektur jenis ini merupakan sebuah metode atau bukan
sebenarnya adalah sesuatu yang berjalan dengan sendirinya berkaitan dengan

akulturasi berbagai arsitektur yang membentuk tradisi berarsitektur di dalam
kebudayaan masyarakat dimana saja.
 menggunakan metode eklektik sebagai metode masyarakat yang lebih berwawasan
tradisional
o yaitu apabila perancangan menerapkan arsitektur eklektik dengan menggabungkan
unsur-unsur yang tidak jauh dari unsur tradisional arsitektur yang sudah ada.
o Arsitektur jenis ini dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi.
o Eklektisme yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi
yang lebih kontemporer dengan cara menggabungkan berbagai unsur arsitektur
tradisional dengan unsur arsitektur baru, yang dapat membawa arsitektur
tradisional ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat diterima di dunia modern.

Arsitektur Modern Awal
 Dalam kurun waktu 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri kedua dalam bentuk
o rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran.
o Timbulnya sistem fabrikasi dimana sebagian besar unsur bangunan di buat di pabrik,
penggunaan mesin-mesin, teknologi baja tuang dan sebagainya,
o memungkinkan pembangunan hanya dalam waktu relatif singkat.
o Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian:
 arsitek dalam hal bentuk, ruang dan fungsi
 keahlian konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan pelaksanaan
bangunan
 Dalam masa modernisasi awal teori-teori keindahan khususnya dalam arsitektur oleh
Pugin, Ruskin, Moris, dan lain-lain berkembang
o secara lebih radikal menentang Classicissm, sebaliknya menekankan pada
fungsionalisme dan purisme atau kemurnian.
 Pertentangan–pertentangan dalam dunia arsitektur tersebut dapat dikatakan sebagai
berikut :
o arsitektur sebagai art vs arsitektur sebagai science

o arsitektur sebagai form vs arsitektur sebagai space
o arsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly
o arsitektur sebagai karya manual vs arsitektur sebagai karya machinal
 Ciri Umum dari gaya arsitektur yang melanda dunia pada akhir abad XIX dan awal abad XX
ini adalah asimetris, kubis, atau semua sisi (depan samping dan belakang) dalam
komposisi dan kesatuan bentuk, elemen bangunan jendela, dinding, atap, dan lain-lain
menyatu dalam komposisi bangunan.
 Sedikit atau tanpa ornamen pada bangunan.
o Hal ini memper-lihatkan dengan jelas sebagai “perlawanan” arah dari arsitektur
klasik dan juga sangat berbeda dengan Modern-Eklektik, di mana ornamen, elemenelemen bangunan (pondasi, kolom, atap, jendela, dinding, dan lain-lain) yang
terlihat jelas sebagai unsur tersendiri satu dengan lain lepas, tidak dalam kesatuan.
 Pada masa ini muncul berbagai macam pergerakan yaitu antara lain: Art and Craft, Art
Nouveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School,dan yang
lainnya.