Perilaku Peletakan Helm Pada Sepeda Moto
Perilaku Peletakan Helm Pada Sepeda
Motor
Oleh :
Tri Haryotedjo
Program Studi Desain Interior STISI Telkom
email: [email protected]
Abstract
Helmet is one of must wear equipment by riders. Serves as a protective head if there is
happen a traffic accident. Helmet wearing compulsory in both the driver and passenger of
motorcycle. Regulation of the use of the helmet is an obligation that must be obeyed by all
motorists, given the greater importance that in order to protect the safety of the rider of the
risk of accidents that can result in death. From the data most of the traffic accidents that
resulted in many more deaths experienced by motorcycle riders. The results revealed that one
of the 3 motorcycle accident head injuries. The results of the Agency for Health Research and
Development Department of Health revealed that 25% of victims in crash deaths are
motorcyclists than 80% of the victims suffered head injuries.
Motorcycle are the most popular used of transportation. This is reinforced by the fact that
many of those vehicles passing by on the highway. Motorcycle become the most popular
vehicle of transportation used by peiple because the price is relatively cheap, low fuel usage
and operating costs are also very low. Motorcycles are two-wheeled vehicle powered by an
engine. Inline wheels and a motorcycle at high speed and upside remains stable, this is
caused by the gyroscopic force. At low speed setting handlebars sustained by the rider gives
sta ility. The lo a are ess of the i porta e of hel ets fro the iker’s eha iors are
shown by the way they putting the helmet.
From the identification results obtained indicate a closely related behavior among riders with
helmets using. The behaviour can be seen from the way the helmet laying on the motor. The
results showed no awareness in getting motorists to put the helmet, impressed haphazardly,
with one placed on the motorcyle, such as hanging from the rearview mirror, put / tuck
upholstery, in suspension, in place on the seat and tuck in and hanging into the seat.
Keywords: Motorcycle Helmets, Motorcycle, rider behavior
Latar Belakang Masalah
Pada saat ini keberadaan
alat
transportasi sudah menjadi kebutuhan
yang sangat penting untuk menunjang
aktifitas manusia. Melalui alat
transportasi manusia dapat berpindah
dari satu tempat ke tempat yang
lainnya, sehubungan dengan kegiatan
atau aktifitas yang dilakukannya,
sehingga
tersedianya
sarana
transportasi ini akan mempermudah
manusia dalam melakukan segala
aktifitasnya.
Dewasa
ini
alat
transportasi darat yang paling banyak
di dapatkan adalah mobil dan sepeda
motor, hal ini disebabkan karena
kedua alat transportasi darat tersebut
berhubungan erat dengan aktifitas
41 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
pribadi manusia, sehingga hampir di
pastikan keberadaan kedua jenis alat
menjadi kebutuhan yang tidak dapat
diabaikan.
Kondisi jalan di kota–kota yang
cenderung macet saat ini, memicu
manusia untuk mencari jenis alat
transportasi yang mampu memenuhi
harapan
mereka
yaitu
dapat
melakukan perjalanan yang lebih
efisien baik dari sisi waktu maupun
biaya. Jenis alat transportasi sepeda
motor
menjadi
pilihan
yang
diharapkan
mampu
memenuhi
harapan mereka. Disisi lain alat
transportasi jenis ini memilkitingkat
resiko kecelakaan yang tinggi di
banding jenis transportasi darat yang
lain. Sehubungan dengan tingkat
resiko kecelakaan yang tinggi ini, maka
diperlukan sarana berupa peralatan
penunjang
keselamatan
bagi
pengendara maupun penumpang,
seperti helm, jaket dan sarung tangan.
Peralatan ini wajib dikenakan pada
saat berkendara. Helm merupakan
peralatan keselamatan yang paling
penting yang wajib dikenakan.Helm
menjadi peralatan yang wajib untuk
diperhatikan,
sehubungan
perlengkapan
ini
langsung
berhubungan dengan keselamatan
pengendara. Helm memiliki peran
penting
bagi
keselamatan,
dikarenakan
helm
yang
dikenakanberhubungan
langsung
dengan kepala yang merupakan organ
tubuh yang rentan terhadap kematian,
dari data yang ada kebanyakan
kematian yang diakibatkan dari
kecelakaan pada saat berkendara
sepeda motor, lebih banyak terjadi
pada bagian kepala. Mengingat
pentingnya
fungsi
helm
bagi
keselamatan pengendara, pihak yang
berwenang, dalam hal ini Kepolisian,
memberlakukan dan mewajibkan helm
bagi
setiap
pengendara
dan
penumpang. Di Indonesia kewajiban
memakai helm dicetuskan pertama
kali oleh Kapolri Hugeng dan
selanjutnya ditetapkan secara resmi
dalam UU no 14 tahun 1992.
Keberadaan helm yang berfungsi
melindungi keselamatan pengendara
sering diabaikan. Hal ini di tandai
dengan pemilihan jenis helm yang di
pilih. Pemilihan helm terkesan
dilakukan secara sembarangan dan
tidak berstandar. Pemilihan jenis helm,
umumnya didasari dari faktor harga,
kecenderungan memilih harga helm
yang relatif murah di banding dengan
pertimbangan
kualitasnya,
menyebabkan maraknya penjualan
helm yang murah. Ketidakperdulian
pengendara tentang manfaat helm
tersebut dapat dilihat
dari cara
meletakan helm tersebut pada sepeda
motornya. Bagian dari sepeda motor
sering kali menjadi tempat meletakan
helm, seperti kaca spion, jok dan pada
bagian motor yang lain. Perilaku yang
demikian tanpa disadari selanjutnya
menjadi suatu kebiasaan yang buruk,
karena berakibat helm tersebut
menjadi cepat rusak.
Pernyataan Masalah
Dalam penelitian mengenai perilaku
perletakan helm ini, permasalahan
yang akan diteliti adalah mengetahui
bagaimana
perilaku
tersebut
terbentuk sehingga menjadi sebuah
kebiasaan yang pada akhirnya tanpa
disadari membentuk sebuah kebiasaan
yang buruk. Helm sebagai sebuah
produk
desain
dalam
konsep
perancangan desainnya, bertujuan
untuk memberikan sebuah manfaat
yang dapat dilihat dari desainnya.
Desain tidak hanya berhenti pada
bentuk, tapi harus mampu membawa
nilai manfaat bagi pengguna. Perilaku
42 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
pengguna merupakan salah satu faktor
yang
berperan
dalam
desain.
Pengetahuan dalam penelitian desain
salah satunya adalah menyangkut
sumber data, yaitu sebagai subyek,
obyek, pengguna maupun masyarakat.
Teori Behaviorisme yaitu teori yang
menganalisis perilaku yang nampak,
yang dapat diukur, dilukiskan dan
diramalkan. Teori ini dikenal dengan
dengan nama teori belajar, hal ini
dikarenakan seluruh perilaku manusia
dihasilkan dari proses belajar. Perilaku
manusia yang unik sebagai suatu
identitas diri membentuk pribadipribadi yang unik.
Tujuan Penelitian
Penelitian tentang perilaku perletakan
helm ini, bertujuan untuk memberikan
suatu gambaran bagaimana sebuah
perilaku dapat terbentuk, perilaku
yang terbentuk dari setiap individu
terhadap sebuah produk desain yang
di gunakan, keterkaitan produk desain
dengan pengguna,
tanpa disadari
akan menciptakan sebuah kebiasaan
yang unik. Keunikan pribadi dari
perilaku
masing-masing
akan
menciptakan sebuah kondisi perilaku
yang terkadang akan muncul dengan
sendirinya, hal ini dimungkinkan,
karena kehidupan individu sebagian
besar dikuasai oleh alam bawah sadar,
sehingga tingkah laku banyak didasari
oleh hal-hal yang tak disadari seperti
keinginan, impuls atau dorongan yang
sewaktu-waktu dapat muncul.
Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat
diambil dari penelitian perilaku
perletakan helm padasepeda motor,
ini adalah:
1. Memberikan
gambaran
bagaimana
sebuah
perilaku
terbentuk
2. Memberikan
gambaran
bagaimana sebuah produk desain
helm sepeda motor dapat
membentuk sebuah perilaku yang
unik.
3. Menjelaskan keterkaitan antara
sebuah produk desain helm
sepeda motor dengan pengguna.
Kajian Pustaka
Helm (bahasa Belanda) adalah bentuk
perlindungan tubuh yang dikenakan di
kepala dan biasanya di buat dari metal
atau bahan keras seperti Kevlar, serat
resin atau plastik. Helm motor adalah
helm
yang
digunakan
untuk
melindungi
kepala bila
terjadi
kecelakaan
lalu-lintas
pada
pengendara motor. Dari bentuknya,
helm motor dapat dikelompokkan
dalam tiga jenis helm , yaitu: helm
separuh kepala (half face), helm tiga
perempat (open face) dan helm penuh
(full face). Dari ketiga jenis helm ini,
helm full face adalah helm yang paling
baik, karena seluruh kepala dilindungi
dari benturan. Inti mekanisme dari
helm adalah penyerapan energi yang
diterima keseluruh bagian helm.
Terdapat beberapa bentuk dan
struktur helm didasarkan pada ukuran
dan berat helm itu sendiri.
Struktur dari konstruksi sebuah helm
motor umumnya terdiri dari :
1. Lapisan luar yang keras (hard
outer shell). Lapisan ini didisain
43 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
2.
3.
4.
5.
untuk dapat pecah jika mengalami
benturan
untuk
mengurangi
dampak tekanan sebelum sampai
kepala. Lapisan ini biasanya di
buat dari bahan Polycarbonate.
Lapisan dalam yang tebal (inside
shell on liner). Disebelah dalam
adalah lapisan yang sama
pentingnya untuk dampak pelapis
penyangga. Biasanya dibuat dari
bahan Polystyrene (styro foam).
Lapisan tebal ini memberikan
bantalan yang berfungsi menahan
goncangan
sewaktu
helm
terbentur benda keras, sementara
kepala masih bergerak.
Lapisan dalam yang lunak
(comfort padding). Lapisan ini
merupakan bagian dalam yang
terdiri dari bahan lunak dan kain
untuk
menempatkan
kepala
secara pas pada rongga helm.
Tali pengikat. Bagian penting
lainnya dalam helm adalah tali
pengikat. Helm tidak akan
berfungsi dengan baik tanpa
adanya tali pengikat.
Kaca pelindung. Kaca pelindung ini
berfungsi untuk memberikan
proteksi terhadap mata dari
penetrasi debu, pasir, kerikil dan
serangga. Bahan kaca pelindung
ini, biasanya terbuat dari bahan
flexyglass.
Helm yang baik adalah helm yang
telah memenuhi standart pengujian
yang ditetapkan oleh lembaga
tertentu yang memiliki kewenangan
mengeluarkan sertifikasi helm . Untuk
saat ini sertifikasi Snell di anggap
sebagai tolak ukur kualitas helm yang
berstandar internasional .
Snell
Memoriam
Foundation
merupakan lembaga institusi standart
independent. Beberapa merk helm
Snell, diantaranya AGV, Arai, Astral-X,
Astro-TR, Chaser. Di Indonesia untuk
helm sepeda motor standar SNI
merupakan tolak ukur dari helm yang
memiliki kualitas yang baik. Helm
sepeda motor yang telah diberi label
DOT merupakan helm yang telah
memenuhi Safety Test Standart.
Sepeda
motor adalah kendaraan
beroda dua yang ditenagai oleh
sebuah mesin. Rodanya sebaris dan
pada kecepatan tinggi sepeda motor
tetap tidak terbalik dan stabil
disebabkan oleh Gaya Giroskopik.
Pada kecepatan rendah pengaturan
berkelanjutan
stangnya
oleh
pengendara memberikan kestabilan.
Penggunaan sepeda motor menjadi
sangat populer di mayarakat, hal ini di
tandai dengan semakin banyaknya
keberadaan sepeda motor yang
semakin meningkat
jumlahnya.
Sepeda motor menjadi populer karena
harganya
yang
relatif
murah,
penggunaan bahan bakar yang sangat
rendah serta biaya operasionalnya
yang juga rendah, menjadi alasan
kepemilikan jenis transpotrasi roda
dua ini. Sejarah mengenai siapa
penemu pertama dari sepeda motor ,
sampai saat ini masih masih belum
didapatkan keterangan yang pasti. dari
fakta yang ada 3 orang yang diakui
sebagai penemu sepeda motor saat
ini, yaitu: Ernest Michaux (Perancis),
44 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
Edward Butler (Inggris), dan Gottlieb
Daimler (Jerman)
Sepeda motor terdiri dari beberapa
jenis. Kebutuhan dari fungsi dari
sepeda motor yang berbeda–beda
menyebabkan desain sepeda motor
yang berbeda. Beberapa jenis sepeda
motor yang ada di dunia, terdiri dari
jenis :
6. Motor Sport. Jenis motor yang
memiliki
performa
dan
pengendalian yang lebih baik.
Posisi pengemudi di fokuskan
untuk mencapai titik gravitasi agar
dapat lebih terkendali.
7. Sport Touring. Jenis motor ini
adalah gabungan antara touring
dan sport.
1. Cruiser. Jenis sepeda motor ini
biasanya memiliki posisi stang
yang tinggi, posisi kaki yang relatif
kedepan dan posisi kursi yang
rendah. Posisi mengemudi seperti
ini
menciptakan
kenyaman
ergonomika pada pengemudi.
Motor jenis ini memiliki daya
belok yang terbatas.
2. Dual Sport. Jenis sepeda motor ini
memliki posisi mesin yang tinggi,
ban dengan permukaan yang
khusus untuk melewati berbagai
macam medan. Posisi stang yang
dibuat supaya dapat dikendalikan
dengan mudah saat melewati
rintangan. Motor jenis ini memiliki
settingan mesin yang berfokus
pada tenaga pada putaran bawah
dan tenaga mesin difokuskan pada
gigi-gigi yang lebih rendah seperti
gigi 1 dan 2. Bobot motor dibuat
seringan
mungkin
untuk
menjelajah medan.
3. Touring. Jenis sepeda motor ini
didisain
untuk
kenyamanan
perjalanan jauh. Memiliki fiturfitur mewah seperti GPS, TV,
Radio dan kursi penumpang yang
besar.
4. Skuter. Sepeda motor jenis ini
didisain dengan ukuran kecil dan
memiliki
kelincahan
dalam
menyalip
5. Bebek. Jenis sepeda motor ini
disebut juga dengan moped
Perilaku manusia merupakan suatu
kecenderungan yang dilakukan oleh
manusia. Ada banyak teori yang
mencoba mengungkapkan tentang
perilaku manusia. Teori Behaviorisme
merupakan teori yang menganalisa
perilaku manusia, teori ini di kenal
dengan teori belajar, karena seluruh
perilaku manusia pada dasarnya
adalah merupakan hasil dari belajar.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme
meliputi :
1. Obyek psikologi adalah tingkah
laku
2. Semua bentuk tingkah laku
dikembalikan pada reflek
3. Mementingkan
pembentukan
kebiasaan
4. Perilaku manusia disebabkan oleh
3 (tiga) faktor. Faktor pertama
yang
datang
dari
dalam
(deterministic), faktor kedua yang
datang dari luar, yaitu lingkungan
atau dari proses belajar, faktor
ketiga yang disebabkan oleh
interaksi antara manusia dan
lingkungan. Perilaku manusia
merupakan
bagian
dari
kompleksitas ekosistem (Hawley
dalam Himmam & Faturochman.
1994).
Teori Ekologi mempunyai beberapa
asumsi dasar sebagai berikut :
1. Perilaku manusia terkait dengan
konteks lingkungan
45 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
2. Interaksi timbal balik yang
menguntungkan antara manusia
dan lingkungan
3. Interaksi manusia dan lingkungan
bersifat dinamis
4. Interaksi manusia dan lingkungan
terjadi dalam berbagai level
tergantung pada fungsi
Pendekatan
Psikoanalisa
yang
dikembangkan oleh Sigmund Freud
dikatakan bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam
bawah sadar, sehingga tingkah laku
banyak didasari oleh hal-hal yang tidak
disadari seperti keinginan, impuls dan
dorongan, keinginan atau dorongan
yang ditekan akan tetap hidup dalam
alam bawah sadar dan sewaktu-waktu
menuntut
untuk
di
puaskan.
Pendekatan Fenomenologi merupakan
pendekatan lain yang dapat dijadikan
rujukan dalam membahas tentang
perilaku manusia. Pendekatan ini lebih
memperhatikan pada pengalaman
subjektif individu, karena tingkah laku
sangat dipengaruhi oleh pandangan
terhadap diri dan dunianya.Konsep
tentang dirinya dan segala hal yang
menyangkut
kesadaran
atau
aktualisasi dirinya, maka tingkah laku
seseorang selalu dikaitkan dengan
fenomena tentang dirinya.
pengendara motor, meletakkan
helm tersebut pada motornya.
2. Melakukan pendataan seberapa
banyak pengendara motor yang
meletakkan
helm
tersebut
berbanding dengan pengendara
motor yang membawa helmnya
untuk dititipkan.
3. Melakukan
analisis
tentang
bentuk dari helm dan sepeda
motor berkaitan dengan perilaku
perletakan helm
4. Melakukan wawancara dengan
pengendara sepeda motor
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian tentang perilaku
perletakan helm pada sepeda motor,
metodologi penelitian di lakukan
melalui proses tahapan penelitian
sebagai berikut :
1. Melakukan observasi atau studi
kelapangan, yaitu ke publik area,
yang merupakan tempat-tempat
dimana banyak di temukan
sepeda motor yang diparkir
.Pengamatan
di
lapangan
menunjukkan sebagian besar
46 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan
mengenai perilaku pengendara sepeda
motor yang meletakkan helm tersebut
pada sepeda motornya didapatkan
kesimpulan yang pada intinya,
perilaku yang terjadi diakibatkan oleh
adanya aktifitas pengendara motor
yang berulang-ulang meletakkan helm
tersebut pada sepeda motornya dan
tanpa disadari, akhirnya menjadi suatu
kebiasaan.
Hal-hal
lain
yang
didapatkan dari hasil penelitian
sebagai kesimpulan diuraikan sebagai
berikut:
Para pengendara motor umumnya
meletakkan helm tersebut dengan
pemikiran segi kepraktisan tanpa
memikirkan efek dari perletakan helm
tersebut yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada helm tersebut, hal ini
sebabkan penempatannya helm pada
bagian motor tersebut
beresiko
dengan kerusakan dan keawetan
helm, terutama pada saat terkena
panas dan hujan.
Terdapat beberapa jenis perletakan
helm pada sepeda motor tersebut,
seperti di letakkan dan digantung di
kaca spion, di gantungkan di
gantungan yang ada di bagian motor,
di masukkan di jok, di tempatkan di
atas jok dan diselipkan di dalam jok.
Bagian-bagian dari motor yang ada
seperti kaca spion, jok dan gantungan
yang ada dibagian motor tersebut
umumnya menjadi alasan tempat
dimana helm tersebut di letakkan
karena
lebih
mudah
dalam
menyimpan dan meletakkannya.
Bentuk dari helm dan kelengkapannya
seperti tali helm dan pengencangnya
serta bentuk helm yang cekung dan
berongga menjadi alasan penempatan
helm tersebut.
Daftar Pustaka
Standart no 218; helm motor kode
Federal Regulator, judul 49 bagian
571,218. Lalu Lintas Jalan Raya,
Nasional Administrasi Keselamatan. 1
okt
Sarwono, Sarlito W. Pengantar
Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi
47 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
Motor
Oleh :
Tri Haryotedjo
Program Studi Desain Interior STISI Telkom
email: [email protected]
Abstract
Helmet is one of must wear equipment by riders. Serves as a protective head if there is
happen a traffic accident. Helmet wearing compulsory in both the driver and passenger of
motorcycle. Regulation of the use of the helmet is an obligation that must be obeyed by all
motorists, given the greater importance that in order to protect the safety of the rider of the
risk of accidents that can result in death. From the data most of the traffic accidents that
resulted in many more deaths experienced by motorcycle riders. The results revealed that one
of the 3 motorcycle accident head injuries. The results of the Agency for Health Research and
Development Department of Health revealed that 25% of victims in crash deaths are
motorcyclists than 80% of the victims suffered head injuries.
Motorcycle are the most popular used of transportation. This is reinforced by the fact that
many of those vehicles passing by on the highway. Motorcycle become the most popular
vehicle of transportation used by peiple because the price is relatively cheap, low fuel usage
and operating costs are also very low. Motorcycles are two-wheeled vehicle powered by an
engine. Inline wheels and a motorcycle at high speed and upside remains stable, this is
caused by the gyroscopic force. At low speed setting handlebars sustained by the rider gives
sta ility. The lo a are ess of the i porta e of hel ets fro the iker’s eha iors are
shown by the way they putting the helmet.
From the identification results obtained indicate a closely related behavior among riders with
helmets using. The behaviour can be seen from the way the helmet laying on the motor. The
results showed no awareness in getting motorists to put the helmet, impressed haphazardly,
with one placed on the motorcyle, such as hanging from the rearview mirror, put / tuck
upholstery, in suspension, in place on the seat and tuck in and hanging into the seat.
Keywords: Motorcycle Helmets, Motorcycle, rider behavior
Latar Belakang Masalah
Pada saat ini keberadaan
alat
transportasi sudah menjadi kebutuhan
yang sangat penting untuk menunjang
aktifitas manusia. Melalui alat
transportasi manusia dapat berpindah
dari satu tempat ke tempat yang
lainnya, sehubungan dengan kegiatan
atau aktifitas yang dilakukannya,
sehingga
tersedianya
sarana
transportasi ini akan mempermudah
manusia dalam melakukan segala
aktifitasnya.
Dewasa
ini
alat
transportasi darat yang paling banyak
di dapatkan adalah mobil dan sepeda
motor, hal ini disebabkan karena
kedua alat transportasi darat tersebut
berhubungan erat dengan aktifitas
41 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
pribadi manusia, sehingga hampir di
pastikan keberadaan kedua jenis alat
menjadi kebutuhan yang tidak dapat
diabaikan.
Kondisi jalan di kota–kota yang
cenderung macet saat ini, memicu
manusia untuk mencari jenis alat
transportasi yang mampu memenuhi
harapan
mereka
yaitu
dapat
melakukan perjalanan yang lebih
efisien baik dari sisi waktu maupun
biaya. Jenis alat transportasi sepeda
motor
menjadi
pilihan
yang
diharapkan
mampu
memenuhi
harapan mereka. Disisi lain alat
transportasi jenis ini memilkitingkat
resiko kecelakaan yang tinggi di
banding jenis transportasi darat yang
lain. Sehubungan dengan tingkat
resiko kecelakaan yang tinggi ini, maka
diperlukan sarana berupa peralatan
penunjang
keselamatan
bagi
pengendara maupun penumpang,
seperti helm, jaket dan sarung tangan.
Peralatan ini wajib dikenakan pada
saat berkendara. Helm merupakan
peralatan keselamatan yang paling
penting yang wajib dikenakan.Helm
menjadi peralatan yang wajib untuk
diperhatikan,
sehubungan
perlengkapan
ini
langsung
berhubungan dengan keselamatan
pengendara. Helm memiliki peran
penting
bagi
keselamatan,
dikarenakan
helm
yang
dikenakanberhubungan
langsung
dengan kepala yang merupakan organ
tubuh yang rentan terhadap kematian,
dari data yang ada kebanyakan
kematian yang diakibatkan dari
kecelakaan pada saat berkendara
sepeda motor, lebih banyak terjadi
pada bagian kepala. Mengingat
pentingnya
fungsi
helm
bagi
keselamatan pengendara, pihak yang
berwenang, dalam hal ini Kepolisian,
memberlakukan dan mewajibkan helm
bagi
setiap
pengendara
dan
penumpang. Di Indonesia kewajiban
memakai helm dicetuskan pertama
kali oleh Kapolri Hugeng dan
selanjutnya ditetapkan secara resmi
dalam UU no 14 tahun 1992.
Keberadaan helm yang berfungsi
melindungi keselamatan pengendara
sering diabaikan. Hal ini di tandai
dengan pemilihan jenis helm yang di
pilih. Pemilihan helm terkesan
dilakukan secara sembarangan dan
tidak berstandar. Pemilihan jenis helm,
umumnya didasari dari faktor harga,
kecenderungan memilih harga helm
yang relatif murah di banding dengan
pertimbangan
kualitasnya,
menyebabkan maraknya penjualan
helm yang murah. Ketidakperdulian
pengendara tentang manfaat helm
tersebut dapat dilihat
dari cara
meletakan helm tersebut pada sepeda
motornya. Bagian dari sepeda motor
sering kali menjadi tempat meletakan
helm, seperti kaca spion, jok dan pada
bagian motor yang lain. Perilaku yang
demikian tanpa disadari selanjutnya
menjadi suatu kebiasaan yang buruk,
karena berakibat helm tersebut
menjadi cepat rusak.
Pernyataan Masalah
Dalam penelitian mengenai perilaku
perletakan helm ini, permasalahan
yang akan diteliti adalah mengetahui
bagaimana
perilaku
tersebut
terbentuk sehingga menjadi sebuah
kebiasaan yang pada akhirnya tanpa
disadari membentuk sebuah kebiasaan
yang buruk. Helm sebagai sebuah
produk
desain
dalam
konsep
perancangan desainnya, bertujuan
untuk memberikan sebuah manfaat
yang dapat dilihat dari desainnya.
Desain tidak hanya berhenti pada
bentuk, tapi harus mampu membawa
nilai manfaat bagi pengguna. Perilaku
42 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
pengguna merupakan salah satu faktor
yang
berperan
dalam
desain.
Pengetahuan dalam penelitian desain
salah satunya adalah menyangkut
sumber data, yaitu sebagai subyek,
obyek, pengguna maupun masyarakat.
Teori Behaviorisme yaitu teori yang
menganalisis perilaku yang nampak,
yang dapat diukur, dilukiskan dan
diramalkan. Teori ini dikenal dengan
dengan nama teori belajar, hal ini
dikarenakan seluruh perilaku manusia
dihasilkan dari proses belajar. Perilaku
manusia yang unik sebagai suatu
identitas diri membentuk pribadipribadi yang unik.
Tujuan Penelitian
Penelitian tentang perilaku perletakan
helm ini, bertujuan untuk memberikan
suatu gambaran bagaimana sebuah
perilaku dapat terbentuk, perilaku
yang terbentuk dari setiap individu
terhadap sebuah produk desain yang
di gunakan, keterkaitan produk desain
dengan pengguna,
tanpa disadari
akan menciptakan sebuah kebiasaan
yang unik. Keunikan pribadi dari
perilaku
masing-masing
akan
menciptakan sebuah kondisi perilaku
yang terkadang akan muncul dengan
sendirinya, hal ini dimungkinkan,
karena kehidupan individu sebagian
besar dikuasai oleh alam bawah sadar,
sehingga tingkah laku banyak didasari
oleh hal-hal yang tak disadari seperti
keinginan, impuls atau dorongan yang
sewaktu-waktu dapat muncul.
Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat
diambil dari penelitian perilaku
perletakan helm padasepeda motor,
ini adalah:
1. Memberikan
gambaran
bagaimana
sebuah
perilaku
terbentuk
2. Memberikan
gambaran
bagaimana sebuah produk desain
helm sepeda motor dapat
membentuk sebuah perilaku yang
unik.
3. Menjelaskan keterkaitan antara
sebuah produk desain helm
sepeda motor dengan pengguna.
Kajian Pustaka
Helm (bahasa Belanda) adalah bentuk
perlindungan tubuh yang dikenakan di
kepala dan biasanya di buat dari metal
atau bahan keras seperti Kevlar, serat
resin atau plastik. Helm motor adalah
helm
yang
digunakan
untuk
melindungi
kepala bila
terjadi
kecelakaan
lalu-lintas
pada
pengendara motor. Dari bentuknya,
helm motor dapat dikelompokkan
dalam tiga jenis helm , yaitu: helm
separuh kepala (half face), helm tiga
perempat (open face) dan helm penuh
(full face). Dari ketiga jenis helm ini,
helm full face adalah helm yang paling
baik, karena seluruh kepala dilindungi
dari benturan. Inti mekanisme dari
helm adalah penyerapan energi yang
diterima keseluruh bagian helm.
Terdapat beberapa bentuk dan
struktur helm didasarkan pada ukuran
dan berat helm itu sendiri.
Struktur dari konstruksi sebuah helm
motor umumnya terdiri dari :
1. Lapisan luar yang keras (hard
outer shell). Lapisan ini didisain
43 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
2.
3.
4.
5.
untuk dapat pecah jika mengalami
benturan
untuk
mengurangi
dampak tekanan sebelum sampai
kepala. Lapisan ini biasanya di
buat dari bahan Polycarbonate.
Lapisan dalam yang tebal (inside
shell on liner). Disebelah dalam
adalah lapisan yang sama
pentingnya untuk dampak pelapis
penyangga. Biasanya dibuat dari
bahan Polystyrene (styro foam).
Lapisan tebal ini memberikan
bantalan yang berfungsi menahan
goncangan
sewaktu
helm
terbentur benda keras, sementara
kepala masih bergerak.
Lapisan dalam yang lunak
(comfort padding). Lapisan ini
merupakan bagian dalam yang
terdiri dari bahan lunak dan kain
untuk
menempatkan
kepala
secara pas pada rongga helm.
Tali pengikat. Bagian penting
lainnya dalam helm adalah tali
pengikat. Helm tidak akan
berfungsi dengan baik tanpa
adanya tali pengikat.
Kaca pelindung. Kaca pelindung ini
berfungsi untuk memberikan
proteksi terhadap mata dari
penetrasi debu, pasir, kerikil dan
serangga. Bahan kaca pelindung
ini, biasanya terbuat dari bahan
flexyglass.
Helm yang baik adalah helm yang
telah memenuhi standart pengujian
yang ditetapkan oleh lembaga
tertentu yang memiliki kewenangan
mengeluarkan sertifikasi helm . Untuk
saat ini sertifikasi Snell di anggap
sebagai tolak ukur kualitas helm yang
berstandar internasional .
Snell
Memoriam
Foundation
merupakan lembaga institusi standart
independent. Beberapa merk helm
Snell, diantaranya AGV, Arai, Astral-X,
Astro-TR, Chaser. Di Indonesia untuk
helm sepeda motor standar SNI
merupakan tolak ukur dari helm yang
memiliki kualitas yang baik. Helm
sepeda motor yang telah diberi label
DOT merupakan helm yang telah
memenuhi Safety Test Standart.
Sepeda
motor adalah kendaraan
beroda dua yang ditenagai oleh
sebuah mesin. Rodanya sebaris dan
pada kecepatan tinggi sepeda motor
tetap tidak terbalik dan stabil
disebabkan oleh Gaya Giroskopik.
Pada kecepatan rendah pengaturan
berkelanjutan
stangnya
oleh
pengendara memberikan kestabilan.
Penggunaan sepeda motor menjadi
sangat populer di mayarakat, hal ini di
tandai dengan semakin banyaknya
keberadaan sepeda motor yang
semakin meningkat
jumlahnya.
Sepeda motor menjadi populer karena
harganya
yang
relatif
murah,
penggunaan bahan bakar yang sangat
rendah serta biaya operasionalnya
yang juga rendah, menjadi alasan
kepemilikan jenis transpotrasi roda
dua ini. Sejarah mengenai siapa
penemu pertama dari sepeda motor ,
sampai saat ini masih masih belum
didapatkan keterangan yang pasti. dari
fakta yang ada 3 orang yang diakui
sebagai penemu sepeda motor saat
ini, yaitu: Ernest Michaux (Perancis),
44 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
Edward Butler (Inggris), dan Gottlieb
Daimler (Jerman)
Sepeda motor terdiri dari beberapa
jenis. Kebutuhan dari fungsi dari
sepeda motor yang berbeda–beda
menyebabkan desain sepeda motor
yang berbeda. Beberapa jenis sepeda
motor yang ada di dunia, terdiri dari
jenis :
6. Motor Sport. Jenis motor yang
memiliki
performa
dan
pengendalian yang lebih baik.
Posisi pengemudi di fokuskan
untuk mencapai titik gravitasi agar
dapat lebih terkendali.
7. Sport Touring. Jenis motor ini
adalah gabungan antara touring
dan sport.
1. Cruiser. Jenis sepeda motor ini
biasanya memiliki posisi stang
yang tinggi, posisi kaki yang relatif
kedepan dan posisi kursi yang
rendah. Posisi mengemudi seperti
ini
menciptakan
kenyaman
ergonomika pada pengemudi.
Motor jenis ini memiliki daya
belok yang terbatas.
2. Dual Sport. Jenis sepeda motor ini
memliki posisi mesin yang tinggi,
ban dengan permukaan yang
khusus untuk melewati berbagai
macam medan. Posisi stang yang
dibuat supaya dapat dikendalikan
dengan mudah saat melewati
rintangan. Motor jenis ini memiliki
settingan mesin yang berfokus
pada tenaga pada putaran bawah
dan tenaga mesin difokuskan pada
gigi-gigi yang lebih rendah seperti
gigi 1 dan 2. Bobot motor dibuat
seringan
mungkin
untuk
menjelajah medan.
3. Touring. Jenis sepeda motor ini
didisain
untuk
kenyamanan
perjalanan jauh. Memiliki fiturfitur mewah seperti GPS, TV,
Radio dan kursi penumpang yang
besar.
4. Skuter. Sepeda motor jenis ini
didisain dengan ukuran kecil dan
memiliki
kelincahan
dalam
menyalip
5. Bebek. Jenis sepeda motor ini
disebut juga dengan moped
Perilaku manusia merupakan suatu
kecenderungan yang dilakukan oleh
manusia. Ada banyak teori yang
mencoba mengungkapkan tentang
perilaku manusia. Teori Behaviorisme
merupakan teori yang menganalisa
perilaku manusia, teori ini di kenal
dengan teori belajar, karena seluruh
perilaku manusia pada dasarnya
adalah merupakan hasil dari belajar.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme
meliputi :
1. Obyek psikologi adalah tingkah
laku
2. Semua bentuk tingkah laku
dikembalikan pada reflek
3. Mementingkan
pembentukan
kebiasaan
4. Perilaku manusia disebabkan oleh
3 (tiga) faktor. Faktor pertama
yang
datang
dari
dalam
(deterministic), faktor kedua yang
datang dari luar, yaitu lingkungan
atau dari proses belajar, faktor
ketiga yang disebabkan oleh
interaksi antara manusia dan
lingkungan. Perilaku manusia
merupakan
bagian
dari
kompleksitas ekosistem (Hawley
dalam Himmam & Faturochman.
1994).
Teori Ekologi mempunyai beberapa
asumsi dasar sebagai berikut :
1. Perilaku manusia terkait dengan
konteks lingkungan
45 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
2. Interaksi timbal balik yang
menguntungkan antara manusia
dan lingkungan
3. Interaksi manusia dan lingkungan
bersifat dinamis
4. Interaksi manusia dan lingkungan
terjadi dalam berbagai level
tergantung pada fungsi
Pendekatan
Psikoanalisa
yang
dikembangkan oleh Sigmund Freud
dikatakan bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam
bawah sadar, sehingga tingkah laku
banyak didasari oleh hal-hal yang tidak
disadari seperti keinginan, impuls dan
dorongan, keinginan atau dorongan
yang ditekan akan tetap hidup dalam
alam bawah sadar dan sewaktu-waktu
menuntut
untuk
di
puaskan.
Pendekatan Fenomenologi merupakan
pendekatan lain yang dapat dijadikan
rujukan dalam membahas tentang
perilaku manusia. Pendekatan ini lebih
memperhatikan pada pengalaman
subjektif individu, karena tingkah laku
sangat dipengaruhi oleh pandangan
terhadap diri dan dunianya.Konsep
tentang dirinya dan segala hal yang
menyangkut
kesadaran
atau
aktualisasi dirinya, maka tingkah laku
seseorang selalu dikaitkan dengan
fenomena tentang dirinya.
pengendara motor, meletakkan
helm tersebut pada motornya.
2. Melakukan pendataan seberapa
banyak pengendara motor yang
meletakkan
helm
tersebut
berbanding dengan pengendara
motor yang membawa helmnya
untuk dititipkan.
3. Melakukan
analisis
tentang
bentuk dari helm dan sepeda
motor berkaitan dengan perilaku
perletakan helm
4. Melakukan wawancara dengan
pengendara sepeda motor
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian tentang perilaku
perletakan helm pada sepeda motor,
metodologi penelitian di lakukan
melalui proses tahapan penelitian
sebagai berikut :
1. Melakukan observasi atau studi
kelapangan, yaitu ke publik area,
yang merupakan tempat-tempat
dimana banyak di temukan
sepeda motor yang diparkir
.Pengamatan
di
lapangan
menunjukkan sebagian besar
46 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan
mengenai perilaku pengendara sepeda
motor yang meletakkan helm tersebut
pada sepeda motornya didapatkan
kesimpulan yang pada intinya,
perilaku yang terjadi diakibatkan oleh
adanya aktifitas pengendara motor
yang berulang-ulang meletakkan helm
tersebut pada sepeda motornya dan
tanpa disadari, akhirnya menjadi suatu
kebiasaan.
Hal-hal
lain
yang
didapatkan dari hasil penelitian
sebagai kesimpulan diuraikan sebagai
berikut:
Para pengendara motor umumnya
meletakkan helm tersebut dengan
pemikiran segi kepraktisan tanpa
memikirkan efek dari perletakan helm
tersebut yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada helm tersebut, hal ini
sebabkan penempatannya helm pada
bagian motor tersebut
beresiko
dengan kerusakan dan keawetan
helm, terutama pada saat terkena
panas dan hujan.
Terdapat beberapa jenis perletakan
helm pada sepeda motor tersebut,
seperti di letakkan dan digantung di
kaca spion, di gantungkan di
gantungan yang ada di bagian motor,
di masukkan di jok, di tempatkan di
atas jok dan diselipkan di dalam jok.
Bagian-bagian dari motor yang ada
seperti kaca spion, jok dan gantungan
yang ada dibagian motor tersebut
umumnya menjadi alasan tempat
dimana helm tersebut di letakkan
karena
lebih
mudah
dalam
menyimpan dan meletakkannya.
Bentuk dari helm dan kelengkapannya
seperti tali helm dan pengencangnya
serta bentuk helm yang cekung dan
berongga menjadi alasan penempatan
helm tersebut.
Daftar Pustaka
Standart no 218; helm motor kode
Federal Regulator, judul 49 bagian
571,218. Lalu Lintas Jalan Raya,
Nasional Administrasi Keselamatan. 1
okt
Sarwono, Sarlito W. Pengantar
Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi
47 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2