Gerombolan manusia di pasar Smep

Gerombolan Manusia di Pasar Smep
Oleh: IB Ilham Malik
Dosen Teknik Sipil UBL, Peneliti di Center for Urban and Regional Studies/CURS-UBL

Makin sering ke Pasar Smep, makin menimbulkan perasaan yang tidak menentu. Ini soal
pembangunan pasar tradisional. Dalam bahasa yang kerennya, revitalisasi pasar tradisional,

meskipun kenyataannya yang dibangun nanti adalah bangunan megah dengan jumlah lantai

mencapai tujuh lantai. Rencananya demikian. Dari gambar yang pernah ditunjukkan oleh

pengembang pasar ke mana-mana, wujud Pasar Modern Smep adalah demikian. Yang akan
dijual disana bukan hanya ayam hidup dan ayam potong, namun juga ayam goreng hingga

ayam oven KFC. Komplit. Karena itulah, para pedagang di pasar lama bersedia masuk ke pasar
baru ini. Meskipun dengan perasaan yang gundah, para pedagang itu menandatangani dan

menyerahkan segepok uang kepada pengembang untuk membeli harapan bisa berdagang di
lokasi pasar modern itu.

Para pedagang ini diyakinkan oleh adanya kerjasama antara pemerintah kota dan


pengembang. Meskipun para pedagang sebenarnya menyimpan keraguan terkait dengan
reputasi pengembang, namun adanya MOU antara pengembang dengan pemerintah kota,

telah menumbuhkan keyakinan baru di lingkungan para pedagang bahwa nasib mereka tidak
akan seperti yang dialami oleh pedagang yang pernah membeli kios yang dijual oleh

pengembang yang satu ini. Sehingga posisi pemerintah kota sedemikian besarnya dalam

memberikan keyakinan atau harapan kepada para pedagang bahwa mereka akan baik-baik
saja. Investasi yang mereka benamkan, mereka harapkan akan berubah menjadi
peruntungan. Bukanlah sebuah kebuntungan sebagaimana yang pernah dialami oleh
pedagang lain di tempat yang lain.

Tapi tampaknya nasib berbicara lain. Para pedagang ini ternyata bernasib sama dengan para

pedagang sebelumnya. Investasi pembelian kios atau toko atau lapak, atau apapun namanya

di Pasar Modern Smep ini, tampaknya sedang menemui lorong yang gelap. Meskipun diujung
lorong tampak masih ada kerlipan cahaya, tidak ada pedagang yang tahu, apakah cahaya itu


adalah cahaya dari ruang yang terbuka, ataukah cahaya buatan untuk mengkamuflasekan

harapan baru. Kini, investasi yang pedagang lakukan ke pengembang, menuju detik-detik
yang mengkhawatirkan.

Pasar Smep adalah salahsatu icon pasar di kota ini. Karenanya, ketika ia akan dibenahi, yang

dijanjikan adalah akan jadinya pasar baru itu nanti sebagai sebuah pasar dengan icon yang

lebih baru dan lebih baik lagi. Karena ini menyangkut kepentingan banyak pihak, makanya,
apa yang terjadi di Pasar Smep selalu saja menjadi bahan perbincangan dan bahan analisa

yang cukup serius. Dikatakan demikian karena kini, akibat adanya langkah-langkah progresif
yang dilakukan oleh pengembang pasar, melalui penggalian lahan untuk basement, ternyata
kini dibiarkan begitu saja sehingga menjadi sebuah areal kubangan yang cukup berbahaya jika
dilihat dari sisi sosial dan lingkungan.

Karena setelah digali, lubang itu mangkrak dibiarkan menjadi kolam. Setelah digali, tak ada
tanda-tanda bahwa konstruksi basement dilaksanakan oleh pekerja. Yang terjadi disana kini

adalah berubahnya lapak para pedagang menjadi kolam eceng gondok yang mengancam
kesehatan masyarakat setempat dan pembeli yang datang disekitarnya.

Pertanyaannya kini adalah; akankah pasar ini berubah menjadi modern sebagaimana yang
dijanjikan oleh pengembang dan pemerintah kota? Jika jawabnya tidak, bagaimana nasib

masa depan pasar ini nanti? Mengandalkan perubahan baik, kepada pengembang yang tak
baik, hanya menghasilkan mimpi buruk bagi kota. Kini kota dihadapi oleh dilema yang tak
mudah diputuskan. Namun meskipun demikian, tak ada pilihan lain bagi pemerintah kota

selain berani memutuskan untuk mengambil resiko apapun demi berputarnya kembali geliat
kegiatan ekonomi di Pasar Smep yang selama berbulan-bulan ini menjadi sangat tidak efisien
dan efektif akibat adanya kekeliruan langkah yang diambil oleh pengembang dan DPP Bandar
Lampung.

Kita menyadari, ada banyak gerobolan manusia yang kini berhubungan secara langsung

maupun tidak langsung di Pasar Smep. Diantaranya yang kasat mata adalah gerombolan
pedagang, gerombolan pengembang, gerombolan pengambil kebijakan, gerombolan pembeli


dan gerombolan masyarakat yang bermukim disekitar lokasi yang secara langsung terdampak
dari keberadaan Pasar Smep. Ditambah lagi dengan gerombolan-gerombolan lain yang bisa

kita kelompokkan ke dalam gerombolan baik dan gerombolan buruk , gerombolan yang
membawa manfaat maupun yang berbahaya .

Kini, sebenarnya tak ada pilihan lain bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung selain
menempatkan matahati kebijakan untuk Pasar Smep ini dalam posisi yang tepat dan benar.

Hal ini bertujuan agar para gerombolan yang memperoleh keuntungan dari keberadaan

Pasar Smep ini adalah gerombolan yang baik dan membawa manfaat pula. Bukanlah
segerombolan jahat yang hanya meneguk keuntungan dari tiap kesulitan yang dialami oleh

masyarakat secara umum. Akankah kota mendapatkan kebijakan yang bertanggung jawab
terkait dengan Pasar Smep ini?