Contoh KTI tentang Pengaruh Makanan Inst

Contoh KTI tentang "Pengaruh
Makanan Instan terhadap Pola
Makan dan Kesehatan pada
Remaja"
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal
ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas
seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok,
seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai
peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-lomba
untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang beredar
di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola
hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang remaja
mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan
pokok yang digantikan dalam bentuk instan.Makanan instan seakan telah mendarah daging

dalam diri mereka.Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja
mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang
terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang
menderita penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan. Lalu apakah
yang sebenarnya terkandung dalam makanan instan? Bagaimana pengaruhnya terhadap pola
makan dan kesehatan remaja?

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya
tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?
3. Mengapa dapat mempengaruhi pola makan?
4. Bagaimana solusi untuk menggunakan makanan instan secara sehat
C. Tujuan Penelitian
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui kandungan makanan instan

2. Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3. Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4. Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat
D. Manfaat Penelitian
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang angka putus sekolah di
Kabupaten Kebumen. Sementara untuk manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu sering
mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan
pola makan yang tetap terjaga dengan baik.
2. Bagi khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana mengkonsumsi
makanan instan secara baik.
3. Bagi tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan penyuluhan
tentang dampak penggunaan makanan instan secara berlebihan dan pengaruhnya terhadap
kesehatan.
4. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

Pengertian Makanan Siap Saji dan kandungannya



Makanan siap saji

Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan,
praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh
industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat
aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji
biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai
makanan untuk sarapan.


Zat aditif makanan

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.



Kemasan makanan

Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik,


meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:

1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA
(Butylated Hydroxy-Anisol),
7) agen pengembang untuk roti dan bolu,

8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9) bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.

Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya
bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan
oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan
swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu



rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan
harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang
digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget),
PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu,
makanan lauk-pauk).

B.

Dampak Makanan Siap Saji


Manfaat makanan siap saji

Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003).

Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan
besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis
makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.


World

Bahaya makanan siap saji
Health Organization (WHO)

dan

Food

and Agricultural

Organization(FAO)

menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan
manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :

1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organorgan tubuh,
2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan
mikroba dalam saluran pencernaan, aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh.

Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif

Dampak terhadap kesehatan

Sulfit

· Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)

Zat Warna

·Menimbulkanalergi
· Menimbulkan kanker hati

· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.( Arbor,1997)

MSG

· Kerusakan otak

· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alerg
mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003)
BHT&BHA

· Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. (Intisari ,2001)

Pemanis

· Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.

Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi
oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsurunsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat

plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron
(Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM
(Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media
Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik
(Kompas, 2003).
C. Pola Makan Sehat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja
atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang
sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara
sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam
pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah
pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang
jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi

Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang
hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek

kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran
penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia.
Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepungtepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila
tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling
mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup,
madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau
karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan
demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga,
namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak
merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan
dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit
ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada
tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari.
Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk
membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran
dan buah-buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :


Membantu menurunkan glukosa darah



Membantu menurunkan lemak darah



Melancarkan buang air besar

Manfaat
Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga
kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola
makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola
makan sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh
dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan
dampak negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh
dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.

Contoh Pola Makan Tidak Sehat
Melewatkan sarapan
Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi
sebagian

orang,

sarapan

berarti

hanya

mengisi

makanan

ke

perut

saja.

Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan
juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan
juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Makan sebelum tidur
Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat
menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu
banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum
tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan.
Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para
ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja
lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung pada saat
kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita
serasa “terbakar” menjelang saat tidur.
Makan sambil melakukan kegiatan lain
Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon, bermain video
game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan lebih
banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita terus bertambah.
Makan sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori

yangKita santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi
menghentikan jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.
Kurang minum air putih
Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang
tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum
air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah
tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis
proses pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para
ahli menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan.
Jika selama ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita
menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk
meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.
Kurang menyantap sayur dan buah
Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur
dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli
menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka
menyantap buah dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan
lupa tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu
sayangilah tubuh kita.
Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang
Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak
menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya.
Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan
banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk
efisiensi waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang
banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya
duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba
instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood untk
dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai
penyakit degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa

BAB III
METODE PENULISAN

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan dan
pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan
dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai sumber.
Berikut penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.
A. Metode Pengumpulan Data
1.

Metode Wawancara
Wawancara dilakukan pada satu narasumber. Teknik wawancara yang
digunakan adalah wawancara terbuka dengan tujuan agar subjek mengetahui
bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara
itu. Wawancara dilaksanakan pada Jumat 29 Mart 2013 di desa Panjagsari,
Gombong. Beliau berprofesi sebagai ahli gizi di Puskemas wero Gombong 1.

2.

Metode Angket
Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan penyebaran angket
pada remaja SMA umum. Jumlah angket yang disebar berjumlah 90 angket.
Penyebaran angket diaksanakan pada Selasa, 12 Maret 2013.

B.

Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Datadata yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari
observasi). Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk
rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca akan
lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa data
Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat keseringan
remaja dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang sering di konsumsi dan
keluhan setelah mengkonsmsi baan makanan tersebut. Hasil yang di dapatkan sebagai
beikut :
 Tingkat keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari
 Remaja mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.
 Jenis makanan instan

Jenis makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1. Mie instan
2. Makanan ringan (snack)
3. Nuget
4. Susu
5. Softdrink
a.

Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut:

1. Pola makan yang tidak teratur
2. Jarang mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)
b. Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. Sakit perut
2. Maag
3. Radang tengorokan
4. Pusing
5. Batuk-batuk

B. Pembahasan
1.

Makanan Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan

data

yag

diperoleh

makanan

instan

yang

dikonsumsi

berpengaruh pada pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling
umum disebabkan oleh zat kimia yang terkadung dalam makanan tersebut.
Kandungan zat aditif yang terkandung di dalam makanan ini secara perlahan
menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan
tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa
(mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif
dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih banyak
kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan
bagian yang sangat merusak kesehatan kita.
Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the American
Society for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher, mati rasa di
bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit
kepala, detak jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita
tidak langsung merasakan dampak ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji
yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang batas tertentu karena tubuh tidak

sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram
MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mualmual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual
dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker
serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di
dalam amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering
digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang
mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri
kemasan yang dipakai makan tersebut. menurut Hengky Dermana, hanya 10%
makanan cepat saji yang sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastic
mengandung PVC yang menghambat testosterone (Flack, 1992) dan kemasan
kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl chloride monomer). (Meida
Indonesia, 2003).
Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan kondisi kesehatan
sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang
prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:
a)

Mengandung cukup zat gizi
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat gizi
yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:

a.

Karbohidrat sebagai sumber energy utama

b.

Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh

c.

Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin dan cadangan energy.

d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel
e.

Mineral sebagai

komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut

memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f.

Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran pencernaan.

g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b)

Tidak mengandung zat-zat berbahaya
Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun kondisi
seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar sehat. Segar memang di
perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di dalamnya, tetapi jika kesegaran yang
tampak tersebut di sebabkan oleh factor lain yang merupakan perlakuan khusus pada bahan
makanan tersebut. Misalnya bahan makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena
pertumbuhannya di bantu oleh pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan
olahan yang tampak segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu

sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet, pewarna, penyedap
rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat,
propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah formalin dan boraks.
Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk mengawetkan makanan sehingga
bisa tahan lama.
Bahan pewarna
Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan ini ada
yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat hijau
daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi warna orange.
Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui serangkaian reaksi kimia.
Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth,
Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan
mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara
berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan untuk
makanan dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti
cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping.
Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap
sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food maupun
makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat
mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat
( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
C. Pengaruh terhadap pola makan
Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka mengonsumsi
makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan
pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan dalam
satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar
10 tahun mendatang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian.
Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat yang seharusnya
mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan. Apabila di rumah orang tua tidak memaksa
anaknya untuk makan, anak ini tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih senang

makan di luar rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu,
peran orang tua dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat
penting untuk perkembangannya.
D. Pengaruh terhadap kesehatan
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,
1. Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah
peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi
dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia
yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus
kecil. Selain itu iritasi dapat juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol,
muntah yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak
Helicobacter pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang
merupakan pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai
pelindung. Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit
maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
1)

Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak
makan makanan berserat)

2)

Hindari minuman yang mengandung alkohol

3)

Berolahraga secara teratur

4)

Berhenti merokok

5)

Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)

2. Diabetes
Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan
gula darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada
tubuh seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing
manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang
tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan
sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana
sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :


Faktor keturunan



Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun



Tekanan darah tinggi



Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi



Level kolesterol yang tinggi



Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan



Merokok dan Stress



Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat



Kerusakan pada sel pankreas
E. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di
upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1.

Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buahbuahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat
antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah;
asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin),
vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati,
beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol
pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari
rumah

2.

Secara eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat
aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar
aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak
Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran
serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap
sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola
makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya bahan makanan instan yang sangat
banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang seharusnya
tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang digroggoti secara perlahan

dan akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari
sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan
akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat yang
bergizi.
B.

Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:

1. Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap
mengutamakan makanan sehat.
2. Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
3. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat
aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan
yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah)
dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran
serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen.