MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IDEOL docx

MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IDEOLOGI NEGARA DI DUNIA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, dosen pembimbing Drs. Anwar Aulia, M.Pd

Disusun Oleh
Rina Watinuraisyah ( P27903117044)
Tingkat 1A-Teknologi Laboratorium Medik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN TANGERANG
JL. Dr Sitanala No.88 Kecamatan Neglasari Kota Tangerang

2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dariNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus

berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan bahan kajian yang berjudul
“Ideologi Negara di Dunia”. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen pembimbing yaitu Drs. Anwar Aulia M.Pd, yang telah membimbing saya.
Dan saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya selama pembuatan makalan ini berlangsung.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat saya perbaiki. Karena saya sadar, makalah
yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Tangerang, 27 Maret 2018

Penyusun,

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
2
DAFTAR ISI..............................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.................................................................................................................
4
B. Rumusan masalah
.................................................................................................................
5
C. Tujuan
.................................................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
.................................................................................................................
6
B. Makna dan Fungsi Ideologi
.................................................................................................................

7
C. Unsur ideologi
.................................................................................................................
8
D. Perbandingan Ideologi-Ideologi di Dunia
.................................................................................................................
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................................................
19
B. Saran
.................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
20

3

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
“sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman
dulu. Ajaran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan
yang lebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara yang dikuasai oleh para
tokoh yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hidup sebuah negara.
Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu
konsep bernegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh
bangsa di dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan
faham Marxisme. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai pemikir
ilmu Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya
sebagai dasar tumbuhnya faham komunisme.


4

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian ideologi ?
2. Apa itu makna dan fungsi ideologi?
3. Apa saja unsur – unsur ideologi
4. Apa saja macam-macam ideologi di dunia ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu pengertian ideologi
2. Agar mahasiswa mengetahui makna dan fungsi ideologi
3. Agar mahasiswa mengetahui unsur-unsur pada ideologi
4. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam ideologi di dunia

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Istilah “Ideologi” yang dibentuk oleh kata “ideo” yang artinya pemikiran,

khayalan, keyakinan, dan “logi” yang berarti logika, ilmu atau pegetahuan
dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang keyakinan-keyakinan dan gagasangagasan. Ideologi adalah suatu doktrin, tata pendapat, atau tata pikiran dari
seseorang atau kelompok manusia, ideology adalah suatu cita-cita yang teratur
dan sistematis.
Pengertian ideologi menurut para ahli
 Ali Syariati mendefenisikan ideologi sebagai “keyakinankeyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok,
suatu klas sosial, suatu bangsa atau satu ras tertentu”.(Ali syariati,
1984).
 Mc. Closky, dkk (dalam Slamet Sutrisno, 2006: 24) menegaskan
bahwa “dalam kita mempermasalahkan ideologi, kita memasuki
bidang yang penuh dengan masalah-masalah yang sulit dan sampai
sekarang ini belum terpecahkan, seperti masalah hakikat dan
pengukuran ideologi”
 Pengertian ideologi menurut Ricoever menyatakan bahwa
“ideologi itu merupaka istilah yang mengandung sifat dasar
pemulaan yang sangat mendua, dan ambigu yaitu antara sisi positif
dan negatif, knstruktif dan destruktif serta antara dimensi
konstitutif dan patologisnya”. Oleh karena itu, apabila kita
bermaksud membicarakan ideologi maka perlu disertai presisi dan
proposisinya yang jelas.

 Sargent “memberikan perumusan ideologi sebagai suatu sistem
nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran
oleh kelompok tertentu”
 Subandi Al Marsudi, juga mengemukakan tentang pengertian
ideologi. Ia mengatakan bahwa ideologi merupakan ajaran atau
ilmu gagasan dan buah pikiran”.
 Pengertian idelogi menurut Padmo wahyono yaitu “suatu
kelanjutan atau konsekuensi daripada pandangan hidup bangsa,
falsafah hidup bangsa dan akan berupa seperangkat tata nilai yang
dicita-citakan akan direalisir di dalam kehidupan berkelompok”.
Karl Mark, Ideologi adalah ajaran yang menjelaskan suatu
keadaan, terutama struktur kekuasaan, sedemikian rupa sehingga
orang menganggapnya sah, padahal jelas tidak sah.

6

Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa pengertian
ideologi telah mengalami pergesaran begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai
science of ideas. Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung
arti sebagai gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam

science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi mengandung arti bukan hanya
gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai keyakinan. Ini berarti bahwa
ideologi merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk menjalani
kehidupan yang lebih maju dan terarah.
B. Makna dan Fungsi Ideologi
Fungsi Ideologi menurut Soerjanto Poespowardojo menemukan ada enam
fungsi ideologi, yaitu:
 Memberikan struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan
kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
 Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang
memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan manusia.
 Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangka dan bertindak.
 Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan
identitasnya.
 Memberikan kekuasaan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
 Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk
memahami, menghayati serta mempolakan tingka lakunya sesuai dengan

orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
C. Unsur-unsur Ideologi
Beberapa unsur yang ada dalam ideologi, Koento Wibisono menemukan
tiga unsure esenial yang termuat didalamnya, yaitu:
 Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjuk adanya
gagasan vital yang sudah diyakini kebenaranya untuk dijadikan dasar dan
arah stategi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
 Mitos, dalam bahwa setiap konsep ideology selalu memitoskan suatu
ajaran yang secara optimik dan deterministik pasti akan menjamin
tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan pula.
 Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan
optimal atas dasar loyalitas dari para subyek.
D. Macam – Macam ideologi
1) Ideologi Agama

7

Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama
yang termuat dalam kitab suci suatu agama .
Ciri – ciri ideologi agama antara lain :

 Urusan Negara dan Pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum
agama.
 Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara
 Negara berlandaskan agama.
 Negara dan hokum berdasarkan kitab suci
 Peran pimpinan agama kuat
 Persaingan peran negarawan dengan agamawan
 Tokoh agamawan berkedudukan pada stratifikasi teratas
 Kepentingan agama diutamakan
 Pembangunan negara sama dengan pembangunan agama
Ideologi agama dalam berbagai aspek :
a. Aspek Politik Hukum :
 Teokrasi
 Kitab Suci sebagai dasar hukum
 Pemaksaan agama penguasa terhadap individu
b. Aspek Ekonomi
Tergantung pada pertanian perdagangan yang ditentukan oleh alam
dan keadaan alam ditentukan oleh Tuhan
c. Aspek Agama
Setiap individu harus beragama dan menjalankan ibadah agama

kepada Tuhannya karena Tuhan adalah temoat bergantung semua makhluk
d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat
Kemuliaan individu dan masyarakat dimulai dari tingkat
keimanannya dimata Tuhan sebagaimana diamanahkan lewat kitab-Nya.
Contoh Negara Penganut Ideologi Agama :
 Saudi Arabia & Iran berdasarkan Islam dan Vatikan Roma berdasarkan
Kristen.
2) Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik
yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad
pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan karakteristik berikut.
Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi
kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat statis dan
sukar berubah.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi
Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-

8

XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from
restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari
pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat
Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan
manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas,
dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya
pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme
lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam
sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan
kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International:
"Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati.
Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada
persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar
(enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara
yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandanganpandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme
adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuankemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua
individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini
mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan
tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk
mengatakan apa yang harus dilakukan.
Ciri-ciri ideologi liberalisme
 Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
 Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
 Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.
 Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk.
 Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.

9

 Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat
dilanggar oleh kekuasaan manapun.
Kelebihan Ideologi Liberalisme
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur
kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari
pemerintah.
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi.
Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang
kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan atas motif mencari keuntungan
 Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Beritaberita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
lembaga atau pemerintah.
 Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
Kelemahan Ideologi Liberalisme
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan.
Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari
pendapatan.
 Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
 Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi
 Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers
sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan
image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka
 Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The
Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry,
Benjamin Franklin, ataupun Thomas Jefferson.
Ideologi liberalisme dalam berbagai aspek :
a. Aspek Hukum :

10

 Demokrasi liberal
 Hukum untuk melindungi individu
 Dalam politik mementingkan individu
b. Aspek Ekonomi :
 Peran negara kecil
 Swasta mendominasi
 Kapitalisme
 Monopolisme
 Persaingan bebas
c. Aspek Agama :
 Agama urusan pribadi
 Bebas beragama
 Bebas memilih agama
 Bebas tidak beragama
d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
 Individu lebih penting daripada masyarakat
 Masyrakat diabdikan bagi individu
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology
liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut
oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta
Rika, Puerto Rico dan Suriname. Masih banyak lagi negara-negara yang
menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.

11

3) Komunisme
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai
reaksi dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan
Leninisme. Dengan begitu, Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl
Marx, pencetus Marxisme menganggap negara sebagai susunan golongan
masyarakat yang dibentuk untuk menindas golongan lain. Pemilik modal
menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat
revolusi (perubahan secara mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari
golongan kapitalis dan borjuis (orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum
buruh akan menjadi penguasa dan dapat mengatur negara.
Siapa yang menciptakan?
Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883)
adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari
Prusia.
Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme :
Hak milik pribadi atas alat-alat produksi.
 Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan
tindakan revolusioner.
 Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator proletariat,
terutama pada masa-masa peralihan (transisi).
 Negara hanya diperlukan untuk sementara waktu saja, selama belum
mencapai kesejahteraan.
Kelebihan ideologi Komunisme :
 Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik
dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
 Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan
lancer.
 Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
 Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan
oleh pemerintah.
 Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kekurangan ideologi Komunisme
 Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan
nilai – nilai komunis

12

 Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur
oleh pusat
 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
Ideologi Komunisme dalam berbagai aspek :
a. Aspek Hukum :
 Demokrasi rakyat
 Berkuasa mutlak satu parpol
 Hukum untuk melanggengkan komunis
b. Aspek Ekonomi
 Peran negara dominan
 Demi kolektivitas berarti demi negara
 Monopoli negara
c. Aspek Agama
 Agama candu masyarakat
 Agama harus dijauhkan dari masyarakat
d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
 Individu tidak penting
 Masyarakat tidak penting
 Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting
Contoh Negara Penganut Ideologi Komunisme :
 Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di
Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat
ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut
paham komunis.
4) Sosialisme
Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan
akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada
pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan
perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan
demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan
nasib buruh secara bertahap.
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa
Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert

13

Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut
doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux
dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme
sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai
kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari
pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal
abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat
egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani
masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Ajaran tentang Ideologi Sosialisme yaitu :
 Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan
kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara
kekerasan dan revolusi.
 Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.
Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: FrancoisNoel Babeuf (1760-1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis aliran keras,
Saint-Simon, Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), seorang
sosialis yang paling utopis, dan seorang feminisme radikal, Etienne Cabet
(1788-1856), seorang pengacara, Louis-Auguste Blanqui (1805-1881), seorang
revolusioner yang hendak mencapai sosialisme melalui pemberontakan kaum
buruh. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah negara-negara di
Eropa Barat, kuba, venezuela.
Adapun ciri khas sosialisme sebagai berikut :
 Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.
 Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.
 Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib
buruh dengan luwes secara bertahap.
 Negara diperlukan selama-lamanya.
Kelebihan ideologi sosialisme :
 Rakyat hidup sejahtera karena disana tidak ada hak pribadi semuanya
merupakan hak bersama
 Luwes dalam hal perjuangan berbakan nasib buruh secara bertahap
Kekurangan ideologi sosialisme :
 Demokrasi sosialis hanya terdapat satu partai politik
 Menghancurkan ideologi komunisme
 Tidak menerima adanya politik lain
5) Fasisme

14

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan
kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini
menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dapat
pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :
 Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan pria
melebihi wanita, militer melebihi sipil, anggota partai melebihi bukan
anggota partai, bangsa satu melebihi bangsa lain, dan yang kuat harus
melebihi yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui
adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih
mengutamakan kekuatan.
 Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar, Keyakinan yang
berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah tentu benar.
 Pemerintahan oleh kelompok elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh
beberapa orang elit. Jika muncul pertentangan pendapat, keinginan elit
yang berlaku.
 Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang
berusaha menentang kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang
harus dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak pada
perkataan yang berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang
sebenarnya.
 Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang
dianggap lebih rendah, seperti wanita. Pengawasan yang ketat selalu
dilakukan. Totalirisme memakai cara kekerasan.
 Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih
unggul daripada ras lain. Oleh karena itu, ras lain harus tunduk dan
dikuasai.
 Menentang hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih
perang sebagai posisi tertinggi dalam peradaban manusia.
Kelebihan ideologi fasisme :
 Memiliki rasa kesatuan nasional.
 Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
 Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat
 Pemerintahan dipegang oleh Orang yang Ahli.
 Adanya sikap-sikap nasionalisme
 Aborsi dan Homoseksualitas mendapat tentangan keras dalam
kebijaksanaan negara.
 Kontrol terhadap Mass Media - Media dikontrol secara langsung oleh
Pemerintah, atau dikontrol secara tidak langsung melalui peraturan
pemerintah, atau lembaga sensor yang kuat.

15

Kekurangan ideologi fasisme :
 paham yang mengedepankan bangsa sendiri
 memandang rendah bangsa lain
 Tidak percaya dengan adanya kemampuan nalar
 Mempunyai keyakinan yang fanatik dan dogmatik
 Pengingkaran terhadap derajat –derajat kemanusiaan
 Adanya pendiskriminasian antar individu
 Menolak konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek
kemanusiaan
 Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan
pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu
keinginan seluruh anggota masyarakat.
 Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan
si-elit.
 Adanya pengawasan yang sangat ketat bagi anggota masyarakat
 Bagi kaum penentang kekuasaan maka totaliterisme dimunculkan
dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
 Dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan
karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.
 Tidak memandang dan menghargai hak asasi manusia
 Pemberian kekuatan lebih pada Militer , Tentara dan Militer
mendapat posri yang lebih dari pemerintah
 Korupsi dan KKN yang merajalela
Contoh Negara Penganut Ideologi Fasisme :
Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
6) Ideologi Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śila berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita
normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi
sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai
golongan masyarakat di Indonesia.
Kelebihan ideologi Pancasila

16






Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman.

Kekurangan idologi Pancasila
 Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda.
Ideologi Pancasila dalam berbagai aspek:
a. Aspek Politik Hukum :
 Demokrasi pancasila
 Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan
masyarakat.
b. Aspek Ekonomi :
 Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang
merugikan masyarakat.
c. Aspek Agama :
 Bebas memilih salah satu agama
 Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
 Individu diakui keberadaannya
 Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S (Selaras, Seimbang,
Serasi)
 Masyarakat ada karena ada individu-individu
Contoh Negara Penganut Ideologi Pancasila :
 Negara yang menganut ideologi pancasila adalah Indonesia.
7) Konservatisme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilainilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre,
melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya
memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di
berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian
pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya
berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo
ante.
Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai
“bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan

17

kebudayaannya yang dilembagakan.”[1] Roger Scruton menyebutnya sebagai
“pelestarian ekologi sosial” dan politik penundaan, yang tujuannya adalah
mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan
kesehatan dari suatu organisme sosial.
Ciri-Ciri Ajaran Ideologi Konservatisme
 Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja
 Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian
tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.
 Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara
semuanya dianggap suci.
 Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme.
Siapa yang menciptakan?
Ideologi konservatisme yang dikumandangkan oleh Edmund Burke,
1729-1797. Dimana ideologi konservatisme ini telah merasuk ke beberapa
negara sekular yang ada sekarang. Nasionalisme dan kebangsaan ini sekarang
kalau di Indonesia dijadikan lambang perjuangan Partai Amanat Nasional di
bawah Amien Rais dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahirnya dibidani
oleh Gus Dur.
Negara yang menganut Ideologi Konservatisme
Negara yang pernah menganut Ideologi Konservatisme adalah
Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia.

18

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ideologi adalah suatu ide gagasan pendapat, suatu cita-cita yang teratur
dan sistematis baik yang berlaku dimasyarakat ataupun personal.
2. Fungsi ideologi yaitu : memberikan struktur kognitif, memberikan
orientasi dasar, memberikan norma-norma, memberikan bekal dan jalan,
memberikan kekuasaan, dan memberikan pendidikan.
3. Beberapa unsur yang ada dalam ideologi, Koento Wibisono menemukan
tiga unsure esenial yang termuat didalamnya, yaitu: Keyakinan, Mitos,
Loyalitas.
4. Ada 7 macam ideology yang dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1) Ideologi agama, Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber
pada falsafah agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama .
2) Liberalisme yang dimana Faham ini mengajarkan kebebasan mutlak
pada setiap individu. Kebebasan ini didasarkan keyakinan bahwa
semua manusia pada dasarnya adalah baik.
3) Ideologi Komunisme beranggapan bahwa semua manusia adalah sama
serta tidak ada hak pribadi, mengingat semua faktor ekonomi dan
produksi dikuasai oleh Negara.
4) sosialisme adalah menciptakan kebersamaan dan adanya kesetaraan
pada setiap orang.
5) Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan
kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi
6) Pancasila sebagai ideologi nasional
7) Konservatisme, Ideologi ini mengajarkan tentang manusia yang harus
selalu memelihara kondisi yang sudah ada serta menciptakan
kestabilan
B. Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak
ideologi yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung
seseorang untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah
begitu mudah menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu
apakah ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.

19

DAFTAR PUSTAKA
Dipoyudo kirdi, 1984. Pancasila arti dan pelaksanaannya. Jakarta : CSIS
Syariati, Ali, 1984. Ideologi Kaum Intelektual, Terjemahan Jalaludin Rahmat.
Bandung : Mizan.
http://www.fourseasonnews.com/2012/07/ideologi-agama.htm. Diakses pada
tanggal 24 Maret 2018.
http://andinwahyuni.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal tanggal 24 Maret 2018.
http://faizalbnu.blogspot.co.id/2014/10/ideologi-sosialisme-makalah.html.
Diakses pada tanggal tanggal 24 Maret 2018.
http://tikapratiwi92.blogspot.co.id/2012/02/kelebihan-dan-kelemahanpaham.html. Diakses pada tanggal tanggal 24 Maret 2018.

20