Sistem Penunjang untuk Melakukan Kolabor

Sistem Penunjang untuk
Melakukan Kolaborasi
Dini Arnila (09101003060)
Indra Faisal Barutu (09101003059)
Aditia Julianda Putra (09101003033)
Wahyu Dwi Gunawan (091010030 )

Kolaborasi?
• menurut Edward M marshal, Kolaborasi
adalah proses yang mendasar dari bentuk
kerjasama yang melahirkan kepercayaan,
integritas
dan
terobosan
melalui
pencapaian konsensus, kepemilikan dan
keterpaduan
pada
semua
aspek
organisasi


Mengapa Kolaborasi ?
• Berkolaborasi dalam menyelesaikan suatu tugas satu
kelompok merupakan suatu bagian penting dalam proses
bisnis, karena setiap orang perlu untuk mendiskusikan gagasan
- gagasannya, membagikan pemikirannya, mengkoordinasikan
rencananya, menetapkan rencana kerja selanjutnya dan
membuat suatu keputusan bersama. Perkembangan zaman saat
ini, dimana tingkat mobilitas manusia yang semakin tinggi
sehingga anggota kelompok sering tidak dapat berada pada
tempat dan waktu yang sama.

5 Komponen Utama
Kolaborasi
• Collaborative Culture
• Collaborative Leadership
• Strategic Vision
• Collaborative Team Process
• Collaborative Structure


Tujuh nilai dasar yang digunakan
untuk mengembangkan hubungan
• Menghormati
orang lain (Respect for people)
kerja
yaitu
• Penghargaan dan integritas memberikan






pengakuan, etos kerja (Honor and integrity)
Rasa memiliki dan bersekutu (Ownership and
alignment)
Konsensus (Consensus)
Penuh rasa tanggungjawab dan tanggunggugat
(Full responsibility and Accountability)
Hubungan saling mempercayai (Trust-based

Relationship)
Pengakuan dan pertumbuhan (Recognition and
Growth)

Beberapa Pemikiran Tentang
Kolaborasi
• Perubahan total
• Etos kerja baru
• Sikap kebersamaan
• Pengambilan keputusan
• Suatu metode dan alat

Tahapan Proses Kolaborasi
• Tahap I
Problem Setting :menentukan permasalahan,
mengidentifikasikan sumber-sumber, dan sepakat
untuk kolaborasi dengan pengguna jasa.
• Tahap II:
Direction Setting: menentukan aturan dasar,
menyusun agenda dan mengorganisasikan sub-sub

kelompok. Menyatukan informasi yang ada,
meneliti pilihan, dan memperbanyak persetujuan
yang diinginkan.
• Tahap III:
Implementation: ketentuan yang telah disepakati
dan didorong oleh pihak dari luar telah dibangun,
pelaksanaan persetujuan harus selalu dimonitor

Menciptakan Tim
Kolaboratif

• Langkah 1. Menjelaskan tugas dan fungsi tim.
• Langkah 2. Menjelaskan peran dan tanggung
jawab tim.
• Langkah 3. Membuat kesepakatan pelaksanaan.
• Langkah 4. Menciptakan anggaran dasar.
• Langkah 5. Mencari faktor penentu keberhasilan.
• Langkah 6. Mengembangkan rencana tindakan.
• Langkah 7. Memulai pengembangan
keterampilan kolaboratif.

• Langkah 8. Membuat ukuran dan mengukur
kemajuan

Keuntungan Kolaborasi
• Organisasi bekerja sama secara intern untuk bersaing
secara ekstern.
• Keputusan lebih cepat, kualitas lebih bagus dan terfokus
pada pelanggan.
• Keputusan dibuat berdasarkan prinsip pribadi, bukan
kekuasaan pribadi.
• Energi tenaga kerja terfokus pada pelanggan bukan
pada konflik intern.
• Siklus waktu berkurang secara subtansial, karena tidak
ada nilai tambah yang dihilangkan.
• Produktifitas tenaga kerja menjadi dua kali lipat.
• Persejajaran stratejik yang mungkin gagal, namun
berhasil memperoleh kepercayaan dan membuahkan
hasil yang luar biasa.

Keuntungan Kolaborasi

(Cont)
• Perputaran investasi meningkat tajam, dalam satu







proses perubahan berskala penuh.
Waktu kontrol meningkat tajam. Misalnya beranjak dari
perbandingan 1:5 menjadi 1:50.
Tenaga kerja memikul tanggung jawab penuh dan bisa
dipertanggungjawabkan demi sukses mencapai sasaran
perusahaan.
Konflik berkurang karena hubungan kerja terbuka dan
kepercayaan telah terbangun.
Perpaduan antara kolaboratif dengan kemitraan
membuat setiap anggota menuju kearah yang sama.
Organisasi berswasembada dalam menunjang

kemampuan perusahaan

Jejaring Kerja (Networking)
• Networking melibatkan bermacam-macam model perilaku
yang bermaksud mengembangkan dan memelihara hubugan
dengan orang penting yang dapat memberikan informasi dan
bantuan. Apakah ia orang dalam maupun dari luar organisasi.
• Networking pada umumnya mengikutsertakan orang-orang
yang langsung menjadi bawahan atau bos menengah, bahkan
dapat juga bos yang paling atas.
• Pengertian networking sebagaimana diungkapkan oleh Wayne
E. Barker adalah proses aktif membangun dan mengelola
hubungan-hubunngan yang produktif, jejaring hubungan yang
luas, kokoh, baik personal maupun organisasi.
• Pengertian nerworking dalam organisasi adalah proses
pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian
kemampuan kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan dan
partner dengan mengembangkan kemitraan yang kreatif dan
strategis bagi peningkatan kinerja organisasi


Networking smart dapat
diciptakan dengan :
• Membangun dan mengelola jejaring yang
produktif, luas, kokoh, cerdas, cerdik,
danetis.
• Mengembangkan hubungan yang baik bagi
anda ,bagi karir anda, bagi orang
yangbekerja dengan anda, bagai organisasi
anda dan bagi rekan anda. Namun
demikian,sering terjadi jejaring karena
ketidak sengajaan atau karena kekeliruan.