Ekonomi pembangunan kota medan (3)

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan komitmen setiap

orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut di bidang pembangunan.Kemajuan suatu bangsa
hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.Pembangunan dalam
konteks Negara selalu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
kearah yang lebih baik yang merata. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan,
perencanaan dan proses pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya tergantung pada dukungan
penuh masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan sosialnya, dan kegiatan dunia
usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Titik
tolak pembangunan dimulai dari tindakan mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan untuk mencapai suatu tingkatan yang layak.
Bagi manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan kebutuhan yang
berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat aspek keadilan terhadap
lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia adalah salah satu modal dasar dalam pembangunan.
Lingkungan sehat, bersih, lestari, secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlanjutan

produktifitas manusia di masa yang akan datang. Artinya, dalam konteks tersebut selain
keberlanjutan dari sisi ekonomi dan sosial, maka diperlukan juga keberlanjutan pada sisi
ekologis.
B.

RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam makalah ini

1.
2.
3.
4.

sebagai berikut :
Apa yang dimaksud pembangunan berkelanjutan?
Apa saja indikator keberhasilan pembangunan?
Bagaiman ciri – ciri pembangunan berkelanjutan?
Bagaimana hambatan - hambatan dalam pembangunan berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia

2.

Memberikan ilmu kepada pembaca agar dapat memahami tentang Pembangunan
Berkelanjutan.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan khususnya di Indonesia
2. Mengetahui hambatan – hambatan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan lingkungan hidup
BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Brundtland Report dari PBB, pembangunan berkelanjutan adalah proses

pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang berprinsip “memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Salah
satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana
memperbaiki

kehancuran lingkungan tanpa

mengorbankan

kebutuhan

pembangunan

ekonomi dan keadilan sosial.
Menurut

Marlina

(2009)


mengatakan

pembangunan

berkelanjutan

tidak

saja

berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas dari itu, pembangunan berkelanjutan
mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan
perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan).
Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

B.

Hakikat Pembangunan berkelanjutan


Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan, yaitu mengurangi resiko
lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan.Sejak berabad tahun yang lalu nenek
moyang kita telah merubah hutan menjadi daerah pemukiman dan pertanian.
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pada hakekatnya tidak bisa
dilepaskan dari pembangunan manusia itu sendiri.Manusia merupakan subjek sekaligus objek
pembangunan.Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas secara
bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.Pembangunan berwawasan lingkungan
dikenal dengan pembangunan Berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan
budaya didalam pembangunan.Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada
manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interdependesi. Aspek ekonomi, Suatu cara pandang
mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan
kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan
kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memafaatkannya.Aspek
budaya yaitu pembangunan berkelanjutan juga untuk menjaga keberlangsungan budaya.
Pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.

C.


Indikator Keberhasilan Pembangunan
Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara.Di
Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih
sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan,
dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negara yang telah dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada faktor - faktor
sekunder dan tersier
Sejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional
antara lain :

1.

Pendapatan perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun GDP. Indikator ini merupakan
bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat termasuk pemerataan akses terhadap sumber
daya ekonomi.
2.

Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan
transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Perkembangan sektor
industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang
industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja.
3.
Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di
wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Di Negara-negara industri, sebagain
besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang
berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan.Berdasarkan fenomena ini,
urbanisasi digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan.
4. AngkaTabungan
Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan
investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha
ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.
5.
Indeks Kualitas Hidup
IKH atau Physical Qualty of life Index digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.

Indeks ini dihitung berdasarkan kepada :
a.
Angka rata-rata harapan hidup,
b.
Angka kematian bayi,
c.
Angka melek huruf.
Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat
menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang
langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka
melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan
sebagai hasil pembangunan. Oleh karena itu, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik
untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan.
6.
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas
sumber daya manusia.Pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan SDM.

7.
Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, Indeks ini
dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat
lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per
kapita.Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang
dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat
kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

D.
a.

Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :
Dilakukan secara merata dan adil
Maksudnya adalah adil pada lahan lahan yang ada di seluruh wilayah, semua orang berhak atau
berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan ini tanpa dibeda –
beda

kan

serta


harus

merata

dan

adil

demi

untuk

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat.Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang memanfaatkan dan
b.

melestarikan sumber daya alam sehingga berkelanjutan.

Memelihara keanekaragaman hayati yang ada
Pembangunan berkelanjutan harus tetap memperhatikan keanekaragaman hayati.Menghargai dan
melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan

c.

lingkungan.
Menggunakan pendekatan integratif
Dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan harus menggunakan pendekatan integratif.Hal
ini bertujuan menciptakan keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan agar

lingkungan tetap terjaga.
d. Bersifat jangka panjang
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu rencana yang bersifat jangka panjang. Karena
pembangunan berkelanjutan ini dimungkinkan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya
yang ada dengan bijaksana atau harus bermanfaat pada masa sekarang dan masa mendatang.
e.
Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi
mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi
lingkungan.
f.
Pembangunan yang dilaksanakan tidak terjadi atau mampu meminimalkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan, memperhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya

g.

Pembangunan yang dilaksanakan mendasar pada nilai – nilai kemanusiaan serta
memperhatikan moral atau nilai yang di anut dalam masyarakat. Pembangunan yang

h.

dilaksanakan mampu memperluas lapangan dan kesempatan kerja
Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan ideal serta berjangka
pendek dan panjang. Pembangunan yang dilaksanakan harus berpedoman untuk selalu

mempertahankan stabilitas ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan nasional.
E. Hambatan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Tentunya masih saja ada hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.Yaitu
masalah kependudukan, masalah kemiskinan, masalah kualitas lingkungan hidup dan masalah
1.

keamanan dan ketertiban.
Masalah kependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Suatu pembangunan dapat berhasil jika
didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang

a.

memadai.
Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India,
dan Amerika Serikat.Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak
merata. Susunan penduduk memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut : Penyediaan
fasilitas kesehatan, Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah, Penyediaan lapangan
pekerjaan bagi penduduk kerja dan penyediaan fasilitas sosial lainnya yang mendukung

perkembangan penduduk usia muda.
b. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
o Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan. Dibandingkan
dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih
rendahnya pelayanan kesehatan.Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi
kebutuhan seluruh penduduk.
o Tingkat pendidikan : Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan
tingkat melek huruf penduduk.
Lama sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.Tingkat melek huruf
yaitu seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca atau tidak buta
huruf.Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong rendah.
o Tingkat Pendapatan per Kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu
tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran suatu Negara.

Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan antara lain “Ketidakmerataan
penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal, terutama daerah-daerah pedalaman
yang jauh dari pusat kota.
a.
b.

Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan semakin tingginya
kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan tersier lainnya.
Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih tinggi. Hal

ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia produktif.
c.
Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup
menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan
kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan, baik di daerah
pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
d. Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan penduduk manusia.
e.
Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang, dan jasa
yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.
2.

Masalah kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu kelompok
(masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhankebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke
pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat, pelayanan
pendidikan dan sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak
atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan masyarakat miskin tetap
miskin dan mengancam proses pembangunan yang berkelanjutan. Kerusakan lingkungan,
kondisi permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa kawasan
tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
Saat ini masalah kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di Indonesia. Yang
paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinan adalah kondisi jutaan penduduk yang
tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan ini menunjukkan seriusnya
permasalahan sosial ekonomi, poltik, dan lingkungan yang bermuara pada kondisi kemiskinan.

3.

Masalah kualitas lingkungan hidup

Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup manusia. Di
lain pihak, pembangunan yang makin meningkat akan memberikan dampak negatif, berupa
resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, yang mengakibatkan rusaknya struktur dan
fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan. Kerusakan ini pada akhirnya akan
menjadi beban yang malah menurunkan mutu hidup manusia, sehingga apa yang menjadi tujuan
pembangunan akan sia-sia.
Permasalahan ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas.Selain harga tanah
yang mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar untuk dimanfaatkan
sebagai lahan terbuka hijau.Penggunaan ruang terbuka hijau mulanya diawali dengan tumbuhnya
perumahan liar yang semakin luas dan sulit dikendalikan, yang selanjutnya menimbulkan
terbentuknya kawasan kumuh.Apalagi para penghuni tersebut dikenakan pajak tidak resmi
sehingga mereka merasakan seolah mendapatkan legalitas untuk tinggal di tempat tersebut.
Begitu juga, disisi lain factor golongan berpendapatan rendah dan kurangnya tingkat pendidikan,
mendorong mereka untuk menduduki lahan ruang terbuka hijau. Seperti pemanfaatan tepian
tepian bantaran sungai dan tepian jalur kereta api sebagai tempat tinggal.
4.

Masalah Keamanan dan Ketertiban
Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak disiplinnya
masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplin berlalu lintas. Saat ini juga
semakin sering terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kebijakankebijakan pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal ini
dapat terjadi karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari pemerintah, kurangnya
pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kurangnya pemamhaman akan hak-hak
dan tanggung jawab masyarakta dalam pembangunan dan lain sebagainaya.
BAB III
PENUTUP

A.
1.

Kesimpulan
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan budaya didalam
pembangunan

2.

Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah masalah
kependudukan, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban kota, dan
sebagainya.

3.

Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi suatu kawasan
tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak berkelanjutan.

4.

Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak, tercemar, itu
merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan.

B.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar dapat
menerapkan sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan menanggulangi kemiskinan
serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan ketertiban guna menciptakan
kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Indonesia sehingga dapat dirasakan bukan hanya
untuk di masa sekarang melainkan juga untuk generasi yang akan datang.
Saran bagi masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan di
Indonesia.Merawat dan melindungi lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.anneahira.com/makalah-tentang-pembangunan-berkelanjutan.htm
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pembangunan-berkelanjutan-dan-masalah.html
http://umiamanah.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&dn=20100511210848
http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/hambatan-dalam-sistem-pembangunan-perkotaanyang-berkelanjutan/