BAB II LANDASAN TEORI A. Keputusan Menabung - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

BAB II LANDASAN TEORI A. Keputusan Menabung Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa pengertian Keputusan Menabung 1. Pengertian Keputusan Menurut George R Terry (2005:195) pengambilan keputusan berarti

  memotong atau memutuskan atau secara praktis mencapai suatu kesimpulan.Kesimpulan tersebut diperoleh ketika seseorang sudah melalui beberapa Tahap. Tahap tersebut meliputi Pengenalan kebutuhan,, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Membeli, Perilaku Pasca Pembelian.

  Menurut Schiffman dan Kanuk, dalam Sangadji, Sopiah (2013:120) mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternative atau lebih. Alternatif tersebut muncul ketika para konsumen sadar akan kebutuhan yang mereka hadapi dan memerlukan solusi untuk mengatasinya. Beberapa alternatif muncul ke pikiran dan akan memnbentuk evoked set atau set pertimbangan yaitu suatu kumpulan suatu produk atau merk yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang pelanggan dalam proses pengambilan keputusan .

  Menurut Setiadi, dalam Sangadji, Sopiah (2013:121) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternative atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

2. Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

  Menurut Setiadi (2010:335) Proses Pengambilan Keputusan melalui Lima Tahap, yaitu : a.

   Pemahaman adanya masalah Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya kebutuhan.

  Pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya. Kenbutuhan ini dapat disebabkan oleh adanya rangsangan internal maupun eksternal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal sesorang.

b. Pencarian Informasi.

  Seorang konsumen yang mulai timbul niatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat, yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang sajayang disebut perhatian yang meningkat. Proses mencari informasi secara aktif dimana ia mencari bahan bahan bacaan, menelepon teman- temannya, dan melakukan kegiatan untuk mempelajari yang lain.

  Umumnya jumlah pencarian aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif.

  Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber infoormasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relative dari masing-masing sumber terhadap keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: 1) : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

  Sumber pribadi 2) : iklan, tenaga penjualan, penyalur,

  Sumber komersial kemasan dan pameran 3) : media massa dan organisasi konsumen

  Sumber umum 4) menangani, menguji, dan

  Sumber pengalaman : pernah menggunakan produk

  c. Evaluasi alternatif Dalam tahap ini dijelaskan beberapa proses evaluasi keputusan.

  Kebanyakan model dari evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

  d. Keputusan Membeli

  Dalam tahap ini konsumen mulai memutuskan untuk melakukan pembelian baik produk mau jasa setelah mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada.

e. Perilaku setelah pembelian

  Setelah pembelian suatu produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasaan atau ketidak puasan.Kepuasan konsumen didapat ketika harapan dan kemampuan atau manfaat suatu produk atau jasa tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang menarik minat pemasar.

  Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada suatu produk yang dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Konsumen Menurut Sangadji,Sopiah (2013:24) terdapat empat faktor utama

  

yang mempengaruhi seseorang melakukan keputusan Pembelian :

1.

  Faktor Psikologis Faktor Psikologis mencakup persepsi, motivasi pembelajaran, sikap, kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam situasi dan konsisi tertentu secara konsisten. Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan mempengaruhi sikap. Kepribadian merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian adalah pola individu untuk merespons stimulus yang muncul dari lingkungannya. Termasuk dalam kepribadian adalah opini, minat dan prakarsa. Pembelajaran berdampak pada adanya perubahan. Seorang individu atau konsumen dikatakan belajar jika ada perubahan kearah yang lebih baik dari tiga aspek (kognitif,afektif,psikomotor) yang bersifat relative permanen. Konsumen akan belajar setelah mendapat pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Setelah membeli dan mengonsumsi produk, konsumen akan merasa puasa atau tidak puas. Jika puas, konsumen akan melakukan pembelian ulang.

  Sebaliknya, jika tidak puas, konsumen tidak melakukan pembelian di lain waktu.

  2. Faktor Situasional Faktor Situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat belanja, waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian. Keadaan sarana dan prasarana tempat belanja mencakup tempat parker, gedung, interior, pendingin, penerangan, dan sebagainya.

  Waktunya harus konsisten, kapan buka dan tutupnya. Kondisi konsumen saat senang, sehat, sedih, kecewa akan mempenagruhi keputusan Konsumen.

  3. Faktor Sosial Faktor Sosial mencakup undang-undang atau peraturan, keluarga, kelompok referensi, kelas social dan budaya a)

  Sebelum memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan jasa tertentu, konsumen akan mempertimbangkan apakah produk atau jasa tersebut diperbolehkan atau tidak oleh aturan atau undang- undang yang berlaku. Jika diperbolehkan, konsumen akan melakukan pembelian atau menggunakan jasa tersebut. Namun, jika dilarang oleh undang-undang atau peraturan (daerah,regional, nasional, bahkan internasional), konsumen akan tidak melakukan pembelian atau menggunakan jasa tersebut.

  b) Keluarga terdiri atas ayah,ibu, dan anak. Anak yang baik tentu akan melakukan pembelian atau menggunakan jasa jika ayah atau ibunya menyetujui.

  c) Untuk kelompok referensi, contohnya untuk ibu-ibu (kelompok

  Pengajian, PKK, dan Arisan), Remaja (kelompok Boy Band, Girls Band, tim basket idola, tim basket terkenal), dan untuk Bapak-bapak (Kelompok Pengajian, Kelpompok Penggemar Motor Besar., Kelompok Penggila Bola, dan Kelompok pecinta ikan dan burung).

  d) Untuk Kelas Sosial yang ada di Masyakat contohnya Kelas Atas,

  Menengah dan Bawah

  e) Untuk Budaya atau Sub Budaya, contohnya suku sunda, Jawa, Batak,

  Madura. Setiap suku atau etnis mempunyai budaya dan sub budaya yang berbeda

4. Pengertian Menabung

  Menurut Anshori (2007:87) tabungan adalahbahwa Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati anatara Nasabah dan Pihak Bank.

  Hal ini diperkuat oleh Suwiknyo, Muhammad (2009:89) yang menyatakan bahwa Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang penarikan atau pengambilannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek dan bilyet giro, namun dengan mendatangi sendiri unit kerja kantor bank yang dimaksud atau melalui sarana pengambilan elektronik (kartu ATM-

  Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri dan kartu Debit- Debit Card ).

  Sebaliknya, menabung dalam konteks psikologis menurut Warneryd (2009:100) disebut proses dengan tidak menghabiskan uang untuk periode saat ini untuk digunakan di masa depan Dengan kata lain, perilaku menabung adalah kombinasi dari persepsi kebutuhan masa depan, keputusan menabung dan tindakan penghematan. Sebagian besar, orang cenderung untuk mendefinisikan tabungan sebagai investasi, menempatkan uang di rekening bank, berspekulasi dan melunasi hipotek

  Sehingga, pengertian Keputusan Menabung dalam Penelitian ini adalah: Suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk menyimpan Dananya yang dapat digunakan di masa depan pada suatu BMT Tumang Cabang Salatiga.

  .

B. Pendapatan

  Pengertian Pendapatan sangatlah beragam. Tergantung dari sisi mana kita meninjau pengertian Pendapatan tersebut. Pendapatan dapat diartikan Peningkatan jumlah aktiva atau dapat juga diartikam sebagai Jumlah uang yang diterima setelah melakukan Konsumsi. Berikut ini akan dijelaskan Pengertian Pendapatan dan Klasifikasi Pendapatan.

1. Pengertian Pendapatan

  Menurut John. J. Wild (2013:311) secara garis besar Pendapatan ditinjau dari dua sisi, yaitu : a)

  Dari Sisi Ilmu Ekonomi Menurut Ilmu Ekonomi, Pendapatan adalah nilai Maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang.dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Definisi Pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha dari awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Dengan kata lain, Pendapatan adalah jumlah kenaikan harta kekayaan karena perubahan penilaian yang bukan disebabkan perubahan modal dan utang

  b) Dari Sisi Ilmu Akuntansi

  Menurut Ilmu Akuntansi Pendapatan adalah Peningkatan Jumlah Aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan yang timbul dari penyerahan barang dan jasa atau kegiatan usaha lainnya di dalam satu periode akuntansi. Tidak termasuk didalamnya berupa pembelian harta, investasi oleh pemilik diperoleh dari pinjaman, dan koreksi laba atau rugi periode yang lalu.

  Menurut Sukirno (2009:30) Pendapatan diartikan sebagai Jumlah uang yang diterima oleh Penduduk atas prestasi kerjanya selama periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan Pengertian Pendapatan pada Penelitian ini adalah Jumlah uang yang diterima oleh seseorang atau penduduk dalam suatu periode tertentu (bulan)

2. Klasifikasi Pendapatan

  Menurut Mardiasmo (2008:43) Pendapatan dibagi menjadi:

  a) Pendapatan Usaha

  Pendapatan Usaha adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha pokok atau utama perusahaan. Yaitu berupa pendapatan jasa (usaha), penjualan (barang dagangan atau barang hasil produksi)

  b) Pendapatan Non Usaha

  Pendapatan non usaha adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil diluar usaha pokok atau utama perusahaan. Pendapatan ini dapat berasal dari pendapatan bunga, sewa, Royalti, penjualan surat berharga dan aktiva tetap berwujud Menurut Sukirno (2009:35) Pendapatan dibagi menjadi

  a) Pendapatan Pribadi

  Pendapatan Pribadi adalah pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu jenis kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara. b) Pendapatan Dispoble

  Pendapatan Dispoble adalah Pendapatan pribadi yang dikurangi dengan pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang didapat inilah yang disebut pendapatan dispoble.

  c) Pendapatan Nasional

  Pendapatan Nasional adalah Pendapatan yang diperoleh dari nilai barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diperoduksi oleh suatu Negara dalam satu tahun.

C. Motivasi 1. Pengertian Motivasi

  Menurut Sopiah (2010:154) Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumya. Dalam kaitannya untuk memotivasi konsumen atau nasabah untuk menabung pada dasarnya adalah tanggung jawab atau kewajiban seorang marketing perusahaan. Namun, karena motivasi sangat sulit diketahui karena ada didalam seseorang dan tidak tampak dari luar hanya bisa diamati dari perilaku seseorang maka hal tersebut menjadi tanggung jawab seluruh anggota perusahaan tersebut.

  Menurut American Encyclopedia dalam Setiadi (2010:24) Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang dalam membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi faktor biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.

  Menurut Edwin. F. Lippo dalam Setiadi (2010:25) Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi dapat tercapai.Sehingga, dalam hal ini konsumen atau nasabah didorong keinginannya untuk melakukan kegiatan (menabung) yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.

  Pengertian Motivasi dalam Penelitian ini adalah adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang dalam membangkitkan topangan dan tindakan 2.

   Proses Motivasi

  Menurut Setiadi dalam Sangadji (2013:156) Proses Motivasi meliputi :

  a) Tujuan

  Perusahaan harus bisa terlebih dahulu menentukan tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian memotivasi tujuan kea rah itu. Begitu juga dari sudut konsumen. Konsumen memiliki kebutuhan, misalnya rasa lapar. Maka produsen atau penjual memotivasi konsumen untuk membeli produknya.

  b) Pemahaman Kepentingan

  Perusahaan harus bisa memahami keinginan konsumen. Tidak hanya melihat keinginannya dari kepentingan perusahaan semata. Tugas produsen atau penjual adalah memnuhi keinginan konsumen

  c) Komunikasi Efektif

  Komunikasi efektif berarti melakukan komunikasi yang baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan. Promosi dengan berbagai bentuknya: periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, dan publisitas adalah wujud komunikasi produsen atau penjual kepada konsumen.

  d) Integrasi Tujuan

  Proses motivasi diperlukan untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah pencarian laba serta perluasan pasar, sedangkan tujuan individu atau konsumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.Kedua kepentingan diatas harus disatukan, untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.Dengan begitu, terjadi hubungan yang menguntungkan.Produsen menjadi pemberi solusi bagi permasalahan konsumen, yaitu dengan adanya bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. e) Fasilitas

  Perusahaan harus memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

  Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan model motivasi yang sederhana :

  Keterlibatan dan Afeksi Keadaan Aktual Rangsangan Obyek Insentif Pengenalan Perilaku Berdasarkan Dorongan Kebutuhan Tujuan Keadaan yang diinginkan

Gambar 2.1 Sebuah Model Motivasi Sederhana

  (Sumber : Mowen dan Minor dalam Sangadji 2013:158) Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa motivasi dimulai dengan adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri konsumen sehingga memicu pengenalan kebutuhan. Jika rangsangan menimbulkan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan kondisi faktual, kebutuhan akan timbul.

  Setelah kebutuhan muncul, timbullah dorongan yaitu keadaan afektif dimana seseorang mengalami dorongan emosi dan fisiologis. Apabila mengalami dorongan ini, mereka terlibat dalam perilaku berdasarkan tujuan (good directed behavior) yang terdiri atas berbagai tindakan yang dilakukan untuk meringankan keadaan kebutuhan seseorang dalam konteks konsumen seperti pencarian informasi dan berbicara dengan konsumen lain tentang sebuah produk. Sementara insentif konsumen (consumer incentive) adalah produk, jasa, informasi, bahkan orang lain yang diperkirakan konsumen akan memuaskan kebutuhan konsumen.

  Adanya garis obyek insentif ke pengenalan kebutuhan berarti obyek insentif sebelumnya merupakan penguatan, apakah obyek tersebut sesuai dengan kebutuhan konsumen atau tidak.

1. Tujuan Motivasi

  Menurut Setiadi (2010:31) Tujuan Motivasi Meliputi :

  a) Meningkatkan Kepuasan

  b) Mempertahankan Loyalitas

  c) Efisiensi

  d) Efektivitas

  e) Mencipta hubungan yang harmonis antara produsen dan konsumen 2.

   Asas Motivasi

  Menurut Setiadi (2010:32) asas Motivasi meliputi :

  a) Asas Mengikutsertakan

  Asas ini berusaha untuk memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan b) Asas Komunikasi

  Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang akan dicapai, cara mengerjakannya dan cara menghadapi.

  c) Asas Pengakuan

  Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada konsumen atas prestasi yang dicapainya.

  d) Asas Wewenang yang didelegasikan

  Maksudnya adalah memberikan kebebasan kepada konsumen untuk mengambil keputusan dan berkreativitas sebebas-bebasnya tapi masih ada aturan yang membatasi.

  e) Asas Perhatian Timbal Balik

  Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi para konsumen dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi kebutuhan yang diharapkan konsumendari produsen. Jadi, asas Motivasi yang diterpakan harus dapat meningkatkan produktifitas pembelian dan memberikan kepuasan kepada konsumen

  Dari beberapa asas motivasi tersebut dalpat disimpulkan bahwa pemberian motivasi kepada konsumen harus ada hubungan timbal balik yang harmonis antara perusahaan dan konsumen.Dengan hubungan ini diharapkan motivasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berhasil secara maksimal.

  Menurut Suryani dalam Sangadji (2013:160) kebutuhan manusia (motif) memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Kebutuhan manusia sulit untuk bisa terpenuhi secara utuh 2.

  Kebutuhan baru akan muncuk setelah kebutuhan yang lama terpenuhi 3. Keberhasilan untuk mencapai tujuan akan memperngaruhi tujaun berikutnya

  4. Motif bersifat majemuk 3.

   Teori Motivasi

  Menurut Sangadji (2013:165) Teori Motivasi Meliputi: a. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

  Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak, yaitu seseorang berperilaku karena adanya dorongan untuk memnuhi bermacam-macam kebutuhan.

  Menurut maslow, kebutuhan manusia itu berjenjang. Artinya, sesorang baru memenuhi kebutuhan kedua setelah kebutuhan pertamanya terpenuhi. Dasar teori kebutuhan Maslow, seperti yang disebutkan Setiadi dalam Sangadji (2013:165) adalah sebagai berikut: 1)

  Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan 2)

  Suatu kebutuhan yang terpuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum pernah terpenuhi yang akan menjadi motivator

  3) Kebutuhan manusia tersusun dalam satu jenjang, yang meliputi:

  a) Jenjang Pertama, Kebutuhan Fisiologis (Psicologhy Needs) adalah kebutuhan akan dasar-dasar hidup termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya. b) Jenjang Kedua, Kebutuhan akan Keamanan (Security and

  Protection Needs ) adalah kebutuhan akan kelangsungan hidup

  fisik dan keamanan dalam menjalani kehidupan’

  c) Jenjang ketiga, Kebutuhan Sosial (Social Needs) adalah kebutuhan yang ditujukan untuk menunjukkan kelas sosial sesorang

  d) Jenjang Keempat, Kebutuhan akan Penghargaaan (Self Esteem) adalah kebutuhan untuk menunjukkan prestasi, tujuan pribadi dan tanda keberhasilan hidup seseorang

  e) Jenjang Kelima, Kebutuhan Aktualisasi diri (Self Actualization) adalah kebutuhan untuk mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dan dipandang peting oleh orang lain

  

self

actualization

Self Esteem

(Kebutuhan akan

penghargaan)

Social Needs (Kebutuhan sosial)

  

Security and Protection Needs (kebutuhan

akan keamanan)

psicologhy Needs (Kebutuhan Fisiologis)

Gambar 2.2 Hierarki Kebutuan Maslow

  (Sumber : Setiadi dalam Sangadji 2013:165) b.

  Teori Pembelajaran McCelland Kebutuhan dipelajari melalui kehidupan dalam suatu budaya.

  Sesorang belajar tentang kebutuhan dengan mempelajarinya. McCelland mengajukan tiga kebutuhan yang dipelajari melalui kebudayaan, yaitu kebutuhan untuk berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa.

  Untuk mengukur perbedaan individual dalam kebutuhan untuk berprestasi, maka digunakan tes apersepsi tematis (TAP) yaitu tes proyektif yang digunakan dalam riset McCelland untuk menentukan kebutuhan sesorang akan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan.

  c.

  Teori dua faktor dari Herzberg Harzberg mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor motivasi, yang terdiri atas faktir yang membuat orang merasa tidak puas, dan faktor yang membuat oang merasa puas.

  d.

  Teori Motivasi Herzberg Teori ini merupakan pengembangan dari Teori dua Faktor

  Harzberg e. Teori Motivasi Rata-rata

  Teori ini lebih didasarkan pada fisiologi sehingga beorientasi lebih kognitif. Jadi, pada satu sisi rangkaian kesatuan proses perlawanan ada usaha untuk menjelaskan fenomena seperti mengapa orang merasa senang setelah melakukan sesuatu yang menakutkan

D. Penggunaan Produk

  Untuk mencapai tujuan perusahaan produk menjadi hal yang sangat penting.Karena melalui sebuah Produk konsumen akan melakukan Keputusan Pembelian yang dapat dilakukan secara berulang-ulang. Berikut akan dijelaskan beberapa Pengertian Produk Jasa, Karakteristik Produk Jasa, Kategori The Offer dalam Produk Jasa, dan Tingkatan Produk Jasa, dan Dimensi Kualitas Jasa 1.

   Pengertian Jasa

  Menurut Lupiyoadi (2013:106) Produk dalam bentuk Jasa adalah sesuatu yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh Konsumen.

  Manfaat tersebut diperoleh dari nilai keseluruhan penawaran. Keseluruhan penawaran inila yang disebut “The Offer” yang memaksudkan manfaat yang dinikmati konsumen dari pembelian produk.

  Menurut Kothler dalam Sangadji (2013:93) Jasa adalah sebagai tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu

  Menurut Payne dalam Yazid (2005:65) Jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) yang tidak berwujud yang berkaitan dengannya, melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik tetapi tidak memunculkan transfer kepemilikan.

  Pengertian Produk dalam Penelitian ini adalahsebuah Jasa yang dapat diartikan tindakan atau aktivitas atau segala sesuatu yang tidak berwujud namun dapat dirasakan nilai atau manfaatnya.Sedangkan Penggunaan Produk adalah Penggunaan sebuah aktivitas didasarkan pada nilai atau manfaat yang diperoleh.

2. Karakteristik Jasa

  Menurut Lupiyoadi (2013:106) Ada Empat karakteristik produk Jasa, yaitu: a.

  Tidak Berwujud (Ingability). Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud b.

  Heterogeniyas/Variabilitas (heterogeneity/variability). Jasa bersifat nonstandard dan sangat bervariasi c.

  Tidak dapat dipisahkan (inseparability). Jasa pada umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan dengan partisipasi konsumen dalam prosesnya d. Tidak Tahan Lama (perishability). Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk persediaan atau inventory.

1. Kategori “The Offer” dalam Jasa

  Menurut Kothler dalam Lupiyoadi (2013:106) kategori “The Offer” dalam Produk Jasa dibagi menjadi empat, yaitu : a.

  Barang Murni Berwujud (a pure tangible goods). Tidak ada jasa yang menyertai produk. Yang termasuk barang murni berwujud adalah seperti sabun, odol atau garam,.

  b.

  Barang Berwujud dengan Jasa yang Menyertainya (a tangible goods with accompanying services) untuk meningkatkan daya tarik konsumen.

  Contohnya Komputer dengan jasa instalasinya c.

  Jasa mayor disertai barang dan jasa minor (a major service with

  accompanying monor goods and service) seperti jasa penerbangan kelas

  satu d. Jasa Murni (a pure service) seperti jasa penjaga anak dan psikoterapi 2.

   Tingkatan Jasa

  Menurut Levit dalam Lupioyadi (2013:107) Jasa yang ditawarkan terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: a.

  Produk inti atau generik adalah produk utama dalam sebuah jasa yang ditawarkan.

  b.

  Produk yang diharapkan, terdiri dari produk inti bersama pertimbangan keputusan minimal yang harus dipenuhi.

  c.

  Produk tambahan. Area yang memungkinkan suatu produk didiferensiasi terhadap yang lain.

  d.

  Produk potensial adalah tampilan dan manfaat tambahan yang berguna atau mungkin menambah kepuasan konsumen. Bagian ini dapat memberikan kelebihan guna meningkatkan biaya pindah sehingga konsumen berfikir ulang atau sulit beralih kepada produk yang lain.

3. Dimensi Kualitas Jasa

  Menurut Tjiptono (2008:108) Kualitas Jasa meliputi: a. Reliabilitas, mencakup dua aspek utama yaitu konsistensi kinerja

  (performance) dan sifat terpercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu meyampaikan layanannya secara benar sejak awal

  (right the first time), memnuhi janjinya secara akurat dan andal sesuai jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan b.

  Reponsivitas atau Daya Tanggap, yaitu kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk membantu dan melayani para pelanggan dengan segera.

  c.

  Kompetensi, yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat melayani sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

  Termasuk didalamnya adalah pengetahuan dan keterampilan karyawan kontrak, pengetahuan dan keterampilan personil dukungan operasinonal, dan kapabilitas riset organisasi.

  d.

  Akses, merupakan kemudahan untuk ditemui atau dihubungi dan kemudahan kontak, hal ini berarti lokasi fasilitas layanan yang mudah dijangkau, waktu mengantri atau menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan yang mudah dihubungi seperti telp, fax, email, website dll dan jam operasi nyaman e. Kesopanan, meliputi sikap santun, respek, atensi, dan keramahan para karyawan kontak seperti resepsionis, operator telepon, bill person, teller

  bank , dll.

  f.

  Komunikasi, artinya menyampaikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mudah dipahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai jasa atau layanan yang ditawarkan, biaya layanan, trade off antara layanan dan biaya, serta proses penanganan masalah potensial yang mungkin timbul.

  g.

  Kredibilitas, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakupm nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan kontak, dan interaksi dengan pelanggan.

  h.

  Keamanan, yaitu bebas dari bahaya, keragu-raguan. Termasuk didalamnya keamanan secara fisik, finansial, privasi, dan kerahasiaaan i.

  Kemampuan Memahami Pelanggan, yaitu berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian individual, dan mengenal pelanggan reguler. j.

  Bukti Fisik, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan- bahan komunikasi perusahaaan.

E. Penelitian Terdahulu 1.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aris Sulistyono (2016) dalam Penelitiannya yang berjudul

  “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, Promosi dan Tingkat Pendapatan terhadap Keputusan untuk menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi pada PT.BANK INDONESIA SYARIAH) Kantor FE Condongcatur Yogyakarta ”. Tujuan dari Penelitian

  ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengetahuan dan religiusitas konsumen terhadap keputusannya menjadi nasabah bank syariah, studi pada Bank BNI Syariah Kantor Kas Fakultas Ekonomi Condongcatur, Yogyakarta, Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi dan tingkat pendapatan konsumen terhadap keputusannya menjadi nasabah bank syariah, studi pada Bank BNI Syariah Kantor Kas

  Fakultas Ekonomi Condongcatur,Yogyakarta. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan, religiusitas, promosi dan tingkat pendapatan konsumen terhadap keputusannya menjadi nasabah Bank BNI Syariah Kantor Kas Fakultas Ekonomi Condongcatur, Yogyakarta. Hasil dari Penelitian ini menyatakan bahwa Pengetahuan, Religusitas, Promosi dan dan Tingkat Pendapatan berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hesti Maya Sari, Nurlina , dan

  Elly Wardiningsih (2017) dalam Penelitiannya yang berjudul

  “Pengaruh Motivasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang ”. Tujuan dilakukannya penelitian adalahUntuk

  mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap keputusan menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang, Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang, Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan kualitas pelayanan secara bersamaan terhadap keputusan menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang yang menyatakan bahwa Motivasi dan Kualitas Pelayanan berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Menabung.

  3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amalia Damar Asri (2015) dalam Penelitiannya yang berjudul

  “Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Menabung pada Bri Syariah Di Surabaya”. Tujuan dilakukannya penelitian adalahUntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Produk Tabungan terhadap keputusan menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang, Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung di Bank BRI Syariah Surabaya, Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung di Bank BRI Syariah Surabaya, Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan terhadap keputusan menabung di Bank BRI Syariah Surabaya. Hasil dari penelitian ini menyatakan Kualitas Produk dan Kualitas Layanan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Menabung pada BRI Syariah di Surabaya.

F. Kerangka Berpikir

  Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013:91) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

1. Pengaruh Pendapatan terhadap Keputusan Nasabah Menabung

  Menurut Sukirno (2009:30) Pendapatan diartikan sebagai Jumlah uang yang diterima oleh Penduduk atas prestasi kerjanya selama periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Jumlah pendapatan seseorang tersebut adalah sesuai dengan profesi dan kinerjanya dalam bekerja. Ketika pendapatan seseorang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan selama periode penerimaan pendapatan kembali maka berpotensial untuk melakukan keputusan menabung.

  Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aris Sulistyono (2016) yang menunjukkan bahwa tingkat Pendapatan berpengaruh Positif dan siignifikan terhadap Keputusan Menabung.

  2. Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan Nasabah Menabung Menurut American Encyclopedia dalam Setiadi (2010:24) Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang dalam membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi faktor biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.Motivasi menjadi sangat penting dalam melakukan sebuah keputusan. Karena ketika diri seorang konsumen sudah mulai terdorong untuk bertindak melakukan keputusan maka akan menguntungkan perusahaan dari segi terjualnya sebuah produk bahkan dapat dipakai atau dikonsumsi secara berulang-ulang

  Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehHesti Maya Sari, Nurlina , dan Elly Wardiningsih (2017) bahwa Motivasi dan berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Menabung.

  3. Pengaruh Penggunaan Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Menurut Kothler dan Keller (2007:4) Produk adalah Segala sesuatu yang dapat ditawarkan dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau semua kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.Kualitas Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

  Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia Damar Asri (2015)bahwa Kualitas produk dan berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Menabung.

  Untuk lebih jelasnya, maka disusunlah kerangka Hipotetis sebagai berikut:

  X1 (L

  X2 Y

  X3 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

  Keterangan : X1 : Pendapatan X2 : Motivasi X3 : Penggunaan Produk Y : Keputusan Menabung

  : Hubungan Variabel X terhadap Y

G. Hipotesis Penelitian

  Menurut Sugiyono (2010:96), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah di nyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Hipotesis dalam penelitian ada dua. Yaitu Hipotesis Diskriptif dan Hipotesis Statistik.

  1. Hipotesis Diskriptif dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a) Terdapat Hubungan yang Postif dan signifikan antara Pendapatan

  Dengan Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT TUMANG cabang Salatiga.

  b) Terdapat Hubungan yang Positif dan signifikanantara Motivasi Dengan

  Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT TUMANG cabang Salatiga

  c) Terdapat Hubungan yang Positif dan signifikan antara Penggunaan

  Produk dengan Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT TUMANG cabang Salatiga.

  2. Hipotesis Statistik dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :

  a)

  1 = 0, maka H Ditolak, H

  1 Diterima

  : ρ H H

  1

  1 Diterima, H

  1 Diterima

  : ρ ≠ 0, maka H

  b) = 0, maka H Ditolak, H Diterima

  2

  

1

H : ρ

  H

  1

  2 Diterima, H

  1 Diterima

  : ρ ≠ 0, maka H

  c)

  3 = 0, maka H Ditolak, H

  1 Diterima

  : ρ H

  H Diterima, H Diterima

  1 : ρ 3 ≠ 0, maka H

  

1

Dokumen yang terkait

BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Kajian Teori 1.1.1. Hakikat IPS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Berbantu Media Powerpoint Berbasis Video

0 0 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Berbantu Media Powerpoint Berbasis Video

0 1 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Berbantu Media Powerpoint Berbasis Video pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII B di SMP Negeri 2 Suruh

0 0 53

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengembangan Usaha Fanny Cake n’ Bakery Salatiga

0 0 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengembangan Usaha Fanny Cake n’ Bakery Salatiga

0 1 21

A. Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengembangan Usaha Fanny Cake n’ Bakery Salatiga

0 3 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Geografis Wilayah Kota Salatiga - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengembangan Usaha Fanny Cake n’ Bakery Salatiga

0 1 20

1. LAMPIRAN SURAT IZIN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengembangan Usaha Fanny Cake n’ Bakery Salatiga

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

0 0 8