BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik subyek Penelitian 1. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “Think Pair Share” untuk Meningkatkan Hasil Be

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik subyek Penelitian 1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruhan Kristen Bisnis dan Manajemen Salatiga.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2017/2018 sebanyak 2 siklus.

  Tahap dalam penelitin ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

  Subjek penelitian adalah siswa kelas XI.1 SMK Kristen BM Salatiga yang berjumlah 17 orang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 4 siswa laki- laki. Mata pelajaran yang menjadi sasaran penelitian adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Kompetensi Dasar Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya.Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas bahwa kurangnya antusias siswa dalam belajar karena pemanfataan model belajar yang kurang tepat sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

  Selain hal tersebut, berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar peserta didik peneliti melihat masih banyak peserta didik yang mengantuk saat proses pembelajaran IPS, serta sibuk bercerita bersama dengan teman sebangkunya pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Peserta didik hanya mengikuti proses pembelajaran tanpa mau bertanya, sehingga proses dan hasil belajar yang diharapkan tidak sesuai dengan indikator.

3. Jenis Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut para ahli mendefenisikan bahwa penelitian tindakan berdasarkan dari beberapa sumber. Berdasar kedua kata kunci dapat diartikan yaitu penelitian (research) dan tindakan (action).Penelitianmerupakan kegiatan ilmiah guna memperoleh pengetahuan yang benar atau tidaknya suatu masalah yang dikaji, sedangkan tindakan adalah gerakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memecahkan suatu pokok masalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan seorang peneliti. Dengan demikian Saur Tampubolon (2014;15) mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah kegiatan seseorang dalam memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui kemampuannya mendeteksi dan memecahkan masalah.

  Untuk memperkuat pengertian sederhana tersebut, perlu dipahami pengertian para ahli berikut ini: a)

  Penelitian tindakan merupakan kegiatan penlitian yang dilakukan dalam situasi sosial guna meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan, praktik sosial serta pemahaman mereka terhadap praktik yang dilakukan sesuai dengan kondisi tempat dilakukannya penelitian. (Carr Dan Kemmis, 1986). b) Selain itu menurut Burns, 1994 dalam Endang Komara, 2008 Penelitian tindakan merupakanpenelitian guna meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan secara kolaborasi ataumelibatkan orang lain denganmenerapkan suatu penemuan fakta dan data untuk pemecahan suatu masalah yang diteliti.

  Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS (Think

  

Pair Share ) gunapeningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas XI

  pemasaran SMK Kristen BM Salatiga. Peneliti menggunakan desain PTK model dari Kurt Lewin yang sudah dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart terbagi atas empat tahapan seperti; perencanaan tindakan (plan), pelaksanaan (act), observasi (observ), dan refleksi (reflect). Adapun perbedaan pada gambar model Kemmis dan Taggart yakni pada tahapan acting dan observating disatukan kedalam satu kotak bentuk spiral, dalam artian pada saat pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bersamaan dengan observasi, berbeda dengan model Kurt Lewin yang setiap tahapan masing- masing satu kotak saja (Tapubolon 2014:27).

  Dalam bentuk siklus gambaran PTK model Kemmis dan McTaggart akan tersaji pada Bagan 3.2 berikut ini.

  Bagan 3.1 Desain PTK dari Kemmis & McTaggart (Adaptasi Depdiknas, 1999)

  Planning Acting & Observing

  Reflecting Revised Plan

  Act & Observe Next Reflect Sumber: Model Kemmis & McTaggart dalam Saur Tampubolon (2014:27).

  Penelitian Tindakan Kelas Keterangan: 1.

  Planning (Perencanaan tindakan) adalah suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai masalah yang ditemukan pada kegiatan observasi sebelum pelaksanaan penelitian.

  2. Acting (Pelaksanaan tindakan) adalah peneliti sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan untuk memperbaiki serta meningkatkan prestasi belaajr siswa yang diharapkan.

  3. Observving yaitu kegiatan mengamati hasil dari pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan pokok mengetahui ada perubahan yang terjadi dengan pelaksanaan penelitian.

  4. Reflecting (Refleksi) yaitu kegiatan peneliti untuk mempertimbangkan hasil dari tindakan peneliti dengan melihat berbagai kriteria. Pada tahap ini, guru bersma peneliti dapat mnetapkan hasil yang telah tercapai dan belum tercapai. Hasil dari refleksi dapat diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II.

  B.Variabel dan Defenisi Operasional

  Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini variabel- variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas merupakanvariabel yang diduga dapat menimbulkan variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini ialah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. 2. )

1 Variabel terikat (Y

  Variabel terikat adalah variabel yang timbul karena adanya pengaruh langsung dari variabel X. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas XI merupakan Variabel terikat pada penelitian ini.

  Hasil belajar adalahadanya perubahan pola tingkah laku pada seseorang yang telah mengikuti proses belajar mengajar, dari pengalaman belajar seseorang mendapat pengetahuan baru yakni belum mengerti menjadi mengerti sebagai hasil akhir dari proses belajar.

B. Prosedur Penelitian Ada empat tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini melalui dua siklus.

  Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaa, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan tujuan meningkatkan prestasi siswa dilihat dari hasil evaluasi setiap akhir pertemuan.

  Awal pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan observasi di kelas XI SMK Kristen BM Salatiga untuk mengetahui keadaan siswa dan aktivitas siswa melalui kegiatan belajar yang dilakukan guru. Hasil dari kegiatan observasi yang telah dilakukan, ditemukan masalah dimana hasil belajar siswa yang kurang memuaskan sehingga peneliti akan berusaha memperbaiki hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

  Share . Dengan ini prosedur PTK dapat diuraikan sebagai berikut: 1.

  Pendahuluan Tindakan pendahuluan yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus, meliputi.

  a.

  Memohon ijin kepada sekolah untuk mengadakan penelitian di SMK (BM) Kristen Salatiga.

  b.

  Mengadakan wawancara dengan guru wali kelas XI mengenai pengalamannya saat memberi materi pembelajaran IPS siswa kelas 2.

  c.

  Melakukan observasi d.

  Menentukan jadwal penelitian

  Setelah dilakukan observasi, data yang diperoleh dari tindakan pendahuluan digunakan untuk mempersiapkan siklus selanjutnya.

2. Penelitian Tindakan Siklus A.

  Siklus I 1. Perencanaan (Planning)

  Pada tahap ini peneliti lebih awal merancang RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) meliputi komponen sebagi berikut:

  a) Rencana Perbaikan Pembelajaran Menyusun RPP pada siklus pertama dan seterusnya meliputi S.K3.

  Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi dengan Kompetensi Dasar yaitu KD

  3.2 Mengidentifikasi Kebutuhan manusia melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe (Think Pair Share).

  b) Bahan ajar ( Materi Pembelajaran)

  Materi pembelajaran yang tercantum pada RPP siklus I yaitu kebutuhan manusia yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran yang dipaparkan melalui LCD berupa Power Point.

  c) Membuat Lembar instrumen observasi kegiatan Guru dan Siswa sebagai instrumen untuk observasi guna penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus I.

  d) Media/ alat/ sumber belajar

  Media dan alat yang digunakan adalah Laptop, LCD, kertas dan pulpen. Buku sumber seperti tercantum pada RPP

  1 .

2. Pelaksanaan (Acting)

  Pada tahap pelaksanaan tindakan peneliti berusaha mengaplikasikan model pembelajaran secara maksimal guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS.Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan struktur pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah disusun.

  Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share(TPS) tiap tatap muka.

  Pertemuan pertama dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dalam 1 jam dihitung 45 menit, dan pertemuan kedua akan dilaksanakan 1 jam pelajaran dengan bilangan menit yang sama yaitu 45 menit/ perjamnya dan akan dilakukan evaluasi pembeljaran. Selama kegiatan pembelajaran peneliti bertindak sebagai guru dan didampingi oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan tindakan diuraikan sebagai berikut. 1)

  Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan doa diwakili oleh siswa b.

  Guru mengabsen kehadiran peserta didik c. Guru mengkondisikan siswa agar siap memulai kegiatan pemeblajaran d.

  Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator e. Sebelum kegiatan pembeajaran dilaksananakn terlebih dahulu disampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  2) Kegiatan Inti

  Kegiatan ini meliputi tiga tahap penting, yaitu: a. Think

  Guru menampilkan slide berupa materi pelajaran tentang “ Kebutuhan Manusia”. Kemudian siswa mengamati materi dan guru memberikan penjelasan mengenai materi tersebut. Setelah itu, siswa diberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran untuk di pikirkan (Think) secara individu.

  b.

  Pair Guru mengarahkan siswa dalam kelompok secara berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan pertanyaan yang sudah dikerjakan secara mandiri.

  c.

  Share Setelah tahap Pair, guru meminta tiap kelompokuntuk berbagi kepada seluruh teman kelas dengan cara mepresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran, kemudian memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain menanggapinya dan guru juga ikut serta membantu dan memberikan respon terhadap hasil pekerjaan siswa. 3)

  Kegiatan Penutup Guru dengan siswa bersama- sama menyimpulkan apa yang telah didapatkan dari pembelajaran tersebut. Kemudian guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dengan soal pilihan ganda sebagai penilaian hasil belajar siklus I.

3. Pengamatan (Observasi)

  Sementara kegiatan pembelajaran berlangsung,guru dan observer melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas melalui lembar observasi, kemudian memberikan skor pada setiap kejadian.

4. Refleksi (Reflecting)

  Pada tahap ini guru dan penelitimendiskusikan hasil dari observasi pada saat kegiatan pembelajaran siklus pertama yang tercatat dalam lembar observasi.

  Kelemahan yang ditemukan pada siklus pertama dilakukan perbaikan pada siklus kedua. Hasil refleksi penelitian siklus I tentang aspek/ indikator berikut: a)

  Penilaian kualitas proses pembelajaran di kelas melalui lembar observasi penilaian pelaksanaan pembelajaran.

b) Hasil belajar secara individu.

  Hasil evaluasi dan diskusi dengan tim kolaborasi dapat direfleksikan dalam bentuk rekomendasi untuk dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan RPP sesuai indikator, yaitu materi pembelajaran, instrumen penilaian melalui lembar observasi. Namun pendekatan, model dan metode pembelajaran adalah tetap.

  B.

  Siklus II Sesuai hasil refleksi pada siklus I yang direkomendasikan, perlu dilakukan tahapan perbaikan perencanaan tindakan ulang (replanning) pada siklus II, antara lain: 1. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini untuk memperbaiki model pembelajaran Think Pair Share sesuai hasil dari refleksi pembelajaran siklus I. Tahap ini merupakan tahap perbaikan dengan menyusun ulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan K.D.Menggambarkan Hubungan antara Kelangkaan dan Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia yang tidak terbatas.

  Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

  a) Penyusunan RPP berdasarkan hasil refleksi siklus pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

  b) Menyusun instrumen lembar observasi kegiatan guru dan siswa, serta menyiapkan instumen evaluasi berupa soal pilihan gand yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

  c) Bahan ajar (Materi Pembelajaran)

  Materi pembelajaran pada RPP siklus II adalah Kelangkaan dan Sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya disusun dalam lembar bahan pembelajaran yang dipaparkan melalui LCD berupa Power Point.

  d) Media dan alat yang digunakan adalah Laptop, LCD, kertas dan pulpen. Buku sumber seperti tercantum pada RPP

  2 .

2. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan pada RPP.

  Berikut uraian susunan kegiatan pada tahap pelaksanaan: 1)

  Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam, setelah itu doa diwakili oleh siswa.

b) Guru mengabsen kehadiran peserta didik.

  c) Guru mengkondisikan siswa agar siap memulai kegiatan pembelajaran

  d) Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator

  2) Kegiatan Inti

  Pada kegiatan ini ada tiga tahap akan diuraikan sebagai berikut:

  a) Think

  Sebelum lanjut pada materi berikutnya, guru mereview ulang tentang materi sesuai yang tercantum di RPP pada pertemuan siklus I. Guna membantu siswa mengingat serta menambah pengetahuan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya. Setelah itu guru menampilkan slide berupa materi pelajaran tentang “Hubungan Kelangkaan dn Sumber daya dengan Kebutuhan manusia”. Siswa mengamatai dan guru memberikan penjelasan mengenai materi tersebut. Kemudian siswa diberikan pertanyaan (masalah baru) yang berhubungan dengan materi pembelajaran untuk dikerjakan secara individu sesuai kemampuan siswa.

  b) Pair

  Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok berpasangan (2 orang) sesuai yang telah dibentuk pada siklus petama untuk mendiskusikan jawaban mereka. Setelah itu siswa diarahakan dalam mendiskusikan pokok permasalahan yang diberikan guru.

  c) Share

  Masing- masing kelompok (kelompok berpasangan) diminta untuk membagikan hasil sikusi mereka dalam kelompok dengan cara presentasi di depan kelas secara bergiliran disesuaikan dengan kondisi yang ditemui pada pertemuan sebelumnya. Selain itu, guru juga terlibat membantu siswa dalam memberikan respon serta penjelasan atas tugas yang telah diselesaikan siswa secara kelompok..

  3) Kegiatan Penutup

  Pada tahap penutup, Guru dan peserta didik bersama-sama memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran dan menginformasikan rencana kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda sebagai penilaian hasil belajar pada siklus kedua.

  3. Pengamatan (Observing) Peneliti bertindak sebagai guru dan guru pengampu sebagai observer mengamati kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada siklus kedua dengan memberikan skor setiap kejadian melalui instrumen lembar observasi.

  4. Refleksi (Reflecting) Tahap ini peneliti dan guru bersamaan melakukan diskusi atas hadil dari pembelajaran siklus kedua. Kemudian memberikan kesimpulan atas hasil tindakan yang telah dilakukan selama dua siklus baik melalui penilaian lembar observasi maupun melalui tes hasil belajar siswa.

C. Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

  Peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa evaluasi dengan mengerjakan soal-soal pilihan ganda mengenai materi tentang permasalahan ekonomi yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, sedangkan untuk teknik non tes dilakukan dengan menmberikan skor pada intstrumen lembar observasi. Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa, sedangkan teknik non tes dalam bentuk observasi untuuk memperoleh data kegiatan guru dn peserta didik terhadap pelaksanaan tindakan kelas yang menggunkan model pembelajaran Kooperatif tipe “Think Pair Share” (TPS).

  2. Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan tes dan lembar observasi yang bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar pada

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Intrumen tes berupa soal pilihan ganda, lembar observasi berisi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas pada mata pelajaran IPS kelas XI.1 di SMK Kristen BM Salatiga melalui penggunaan model pembelajaran Think Pair Share(TPS). Adapun paparan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan peserta didik, beserta kisi- kisi soal terlampir.

  3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a.

  Validitas Instrumen Instrumen soal pilihan ganda yang telah disusun peneliti, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui kelayakan soal tersebut untuk dijadikan evaluasi. Syarat sebuah instrumen yang layak untuk dijadikan alat ukur adalah harus valid atau baik berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan sebuah data valid atau layak. Menurut Sugiyono (2015;173), mengemukakan bahwa instrumen yang sudah valid atau layak dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan melakukan uji validitas diharapkan instrumen yang akan diberikan kepada peserta didik layak untuk dikerjakanuntuk memperoleh hasil yang diharapkan. Maka penelti berharap dalam pengumpulan data hasil penelitian akan menjadi valid. Dalam pengujian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda ini skor pada jawaban setiap soal hanya terdiri atas angka 1 dan 0.

  Pengujian dilakukan di SMK Kristen BM Salatiga di kelas XI.1, uji validitas menggunakan SPSS IBM Versi 24.

  Rentang Indeks Validitas Indeks Interpretasi NO

  0,81-1,00 Sangat tinggi 1. 0,61- 0,80 Tinggi 2. 0,41-0,60 Cukup 3. 0,21- 0,40 Rendah 4. 0,00- 0,20 Sangat rendah 5.

  Sumber; Wardani dkk, 2012:344 b.

  Reliabilitas Instrumen Kepercayaan berhubungan dengan masalah Reliabilitas. Sebuah instrumen dikatakan memiliki kepercayaan yang tinggi jika dalam tes dapat memberikan hasil tetap. Sehingga arti dari reliabilitas tes sangat berhubungan dengan masalah penetapan hasil. Menurut Arikunto (2013:100), Instrumen yang layak atau baik adalah instrumen yang tidak berubah-ubah (konsisten) dalam memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Penelitian ini mentapkan rentang 0,4-1,00. Uji reliabilitas akan menggunakan SPSS IBM versi 24.

  Rentang Indeks Reliabilitas Indeks Interpretasi No

  0,81-1,00 Sangat tinggi 1. 0,61- 0,80 Tinggi 2. 0,41-0,60 Cukup 3. 0,21- 0,40 Rendah 4. 0,00- 0,20 Sangat rendah 5.

  Sumber: Wardani dkk (2012:246) a.

  Tingkat Kesukaran Soal Arikunto (2012:222-223) dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Evaluasi

  Pendidikan mengatakan bahwa soal yang dikatakan tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar untuk dikerjakan adalah soal yang baik. Jikalau soal terlalu mudah maka akan membuat siswa kurang berusaha memecahkan soal yang diberikan. Begitupun sebaliknya, soal yang sukar mengakibatkan siswa tidak mempunyai semangat dan menjadi putus asa untuk mengerjakannya karena soal yang diberikan masih diluar jangkauan pikirannya. Maka dari itu peneliti perlu menguji tingkat kesukaran soal dengan menggunakan SPSS 24.

  Rumus Indeks kesukaran sebagai berikut: P=B/JS Keterangan : P = Indeks Kesukaran Soal

  B = Banyaknya siswa yang menjawab soal secara benar JS= jumlah siswa yang mengikuti tes Arikunto (2012:225) mengatakan bahwa sesuai ketentuan yang diikuti, indeks kesukaran dikategorikan sebagai berikut. Peneliti menetapkan rentang nilai 0,10-1,00 sebagai ukuran tingkat kesukaran soal.

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

  Sukar 0,00-0,30

  Sedang 0,31-0,0

  Mudah 0,71-1.00

  Sumber: Arikunto (2013:225) D.

   Indikator Keberhasilan

  Penelitian ini dikatakan berhasil jika terdapat hasil belajar IPS yang meningkat di kelas XI.1 SMK Kristen BM Salatiga melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan indikator keberhasilan sebesar 80% dari seluruh peserta didik kelas XI.1 dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu KKM 70. Kebijakan dua anak yang belum memenuhi indikator adalah peserta didik yang dianggap masih kurang dalam mengikuti dan menerima pelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan dikarenakan mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi dari dalam diri peserta didik tersebut.

E. Teknik Analisis Data

  Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas menggunakan statistik deskriptif yaitu teknik statistik presentase yang membandingkan hasil belajar siswa pada mata pelajar IPS berdasarkan ketuntasan antara pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III (jika dilakukan).

  Rumus untuk mengukur ketuntasan belajar adalah sebagai berikut: P=F/N x 100 %

  Keterangan: P= Jumlah peserta didik yang mencapai KKM (%) F= Frekuensi peserta didik yang mencapai KKM N= Jumlah keseluruhan peserta didik dalam satu kelas

Dokumen yang terkait

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

0 0 14

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 2 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

0 0 28

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 14

2.1.1. Pengertian Kredit - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Kredit Bermasalah (NPL) pada Bank Perkreditan Rakyat Secara Nasional

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitain ini membahas tentang pengaruh inflasi dan tingkat suku bunga terhadap kredit bermasalah (NPL) pada bank perkreditan rakyat secara nasional pada periode 2007 – 2017. Da

0 0 17

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 23

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “Think Pair Share” untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas XI Pemasaran SMK

0 0 12

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 16