Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se Kec

DANA DIPA UNNES

USUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SE KECAMATAN
GUNUNGPATI KOTA SEMARANG: UPAYA MENINGKATKAN PERAN
PERPUSTAKAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Oleh:
M. Zakaria Eko Handoyo, S.S (Ketua)
NIP. 19740328 2001121001
Mariana, S.H
(Anggota I)
NIP. 195711301986022001
Drs. Radiya
(Anggota II)
NIP. 195706171981031001

UPT PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015


HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul
: Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang: Upaya meningkatkan peran
Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar
2. Bidang
: Tata Kelola Kepustakaan
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama
: M. Zakaria Eko Handoyo, S.S
b. NIP.
: 19740328200112 001
c. Pangkat/Golongan
: Penata Tk.I/IIId
d. Jabatan
: Pustakawan Muda
e. Sedang melakukan pengabdian: ya/tidak
:f. Fakultas/Unit Kerja
: UPT Perpustakaan

g. Bidang Keahlian
: Ilmu Perpustakaan
h. Alamat Kantor /Telp/Fax/e-mail: UPT Perpustakaan Unnes, Kampus Unnes
Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Telp/Fax
: 024-8508086
e-mail
: perpustakaan@unnes.ac.id
j. Alamat Rumah
: Jl. Muria Baru IV/1 RT.11/V, Bandarjo
Ungaran Barat Kab. Semarang 50517
Telp/HP/email
: 08174179966/ehandoyo@hotmail.com
4. Jumlah Anggota
: 2 orang
a. Nama Anggota I
: Mariana, S.H
b. Nama Anggota II
: Drs. Radiya
5. Jangka Waktu Kegiatan

: 3 bulan
6. Bentuk Kegiatan
: Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan
7. Lokasi Kegiatan
: Semarang
8. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari UNNES
: 6.000.000,00
b. Sumber lain
:c. Jumlah
: 6.000.000,00

Mengetahui,
Kepala UPT Perpustakaan

Prof. Dr. Sutikno, S.T., M.T
NIP.197411201999031003

Semarang, 20 Maret 2015
Ketua Pelaksana,


M.Zakaria Eko Handoyo, S.S
NIP.19740328 2001121001

Menyetujui:
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd
NIP. 196410271991021001
ii

A. JUDUL
Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang: Upaya meningkatkan peran Perpustakaan dalam Proses Belajar
Mengajar.
B. ANALISIS SITUASI
Dalam proses pengembangan kualitas penyelenggaraan proses belajar
mengajar di sekolah, keberadaan perpustakaan sekolah menjadi kebutuhan yang
sangat penting. Untuk itu berbagai macam cara dilakukan, baik oleh instansi
pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya, pihak swasta dengan dukungan

tanggung jawab sosialnya, maupun masyarakat umum, dalam mengembangkan
perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang
memlikii fungsi antara lain, membantu keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar di sekolah, menyediakan bacaan/sunber informasi, dan menyediakan
tempat untuk belajar maupun kursus keterampilan.
Perhatian pemerintah terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah kini
semakin meningkat. Tidak saja dari sisi regulasinya yang mewajibkan setiap
sekolah untuk mengadakan perpustakaan, namun pemerintah juga memperhatikan
dari sisi pendanaanya agar koleksi perpustakaan sekolah semakin meningkat baik
dari segi kuantitas maupun kualitas.
Namun demikian dalam realita di lapangan masih kita jumpai sekolah
dengan perpustakaan yang belum terkelola dengan baik, seperti ruangan yang
sempit ataupun hanya dibatasi sekat kayu dengan ruang kelas, pengolahan bahan
pustaka yang tidak sesuai standar, ketiadaan tenaga khusus pengelola perpustakaan
sekolah (pustakawan). Kondisi ini bisa dijumpai, khususnya pada perpustakaan
tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang. Dari pelatihan yang diadakan sebelumnya dan
observasi di lapangan oleh Tim Pengabdi baik secara langsung maupun melalui
tidak langsung (melalui media sosial), diketahui masih cukup banyak perpustakaan

SD dan SMP yang belum terkelola sesuai standar baku pengelolaan perpustakaan.
Perpustakaan ini pada umumnya masih dalam kondisi: (1) Bahan pustaka (buku)
belum terolah sesuai standar baku, (2) Penempatan buku di rak tidak sesuai nomor
1

panggil (call number ) sehingga menyulitkan saat pencarian buku, (3) Inventarisasi
bahan pustaka tidak standar, (4) Layanan sirkulasi (peminjaman/pengembalian)
belum maksimal karena pengelola terbebani dengan tugas pengolahan pustaka, dan
(5) Perpustakaan belum memiliki pustakawan/ tenaga pengelola yang memiliki
kompetensi dibidangnya.
Berdasarkan realita tersebut maka petugas/pengelola perpustakaan SD dan
SMP di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang perlu ditingkatkan kemampuannya,
terutama dalam pengolahan bahan pustaka sehingga dapat meningkatkan peran
perpustakaan sekolah dalam Proses Belajar Mengajar.

C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan realita di atas maka dapat diidentifikasi permasalahanpermasalaahn tentang pengelolaan perpustakaan SD dan SMP di Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang saat ini, antara lain:
1. Minimnya keterampilan tenaga pengelola/petugas perpustakaan dalam
pengelolaan perpustakaan.

2. Dalam mengolah bahan pustaka/buku, petugas belum menggunakan
pedoman pengolahan bahan pustaka yang baku, seperti Dewey Decimal
Classification (DDC) untuk klasifikasi, Anglo American Cataloging Rules

(AACR) untuk katalogisasi, maupun Daftar Tajuk Subjek untuk penentuan
subjek buku.
3. Inventarisasi bahan pustaka belum tekelola dengan baik (belum sesuai
standar).
4. Kurang efektifnya layanan sirkulasi (peminjaman/pengembalian) buku dan
layanan referensi (pustaka sumber rujukan) dalam proses temu kembali
informasi akibat petugas perpustakaan terbebani dengan pengolahan buku.

D. TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang
diselenggarakan di lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah dapa diartikan
sebagai tempat terhimpunnya berbagai bahan pustaka, baik cetak maupun noncetak
2

guna menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. Semua

bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan sekolah disusun, ditata, dan dikelola
berdasarkan system tertentu, disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan para
penggunnanya/pemustaka (Suhendar, 2014).
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada pasal 45 disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan formal maupun
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan perkembanagn dan pertumbuhan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Sarana dan
prasarana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut diantaranya adalah
penyediaan perpustakaan di sekolah.
Kemudaian dalam Undang-undang No 43/2007 tentang Perpustakaan yang
disahkan pada tanggal 2 Oktober 2007, dijelaskan bahwa alokasi dana untuk
perpustakaan sekolah ditentukan sebesar 5% dari dana operasional sekolah. Hal ini
menjadi kewajiban pemerintah daerah masing-masing melalui dinas pendidikan di
wilayahnya dalam mengatur anggaran pendidikan untuk memperbaiki kondisi
perpustakaan sekolah yang ada.
Untuk mengatur lebih lanjut tentang penyelenggaraan perpustakaan sekolah,
pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa peraturan, diantaranya Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Dalam

Permendiknas ini diatur tentang sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh
sekolah, termasuk didalamnya penyediaan buku dan perabot serta perlengkapan
perpustakaan.
Perpustakaan sekolah pada hakekatnya adalah sistem pengelolaan informasi
oleh sumber daya manusia yang terdidik dalam bidang perpustakaan, dokumentasi,
dan informasi. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan
gedung, tata ruang, anggaran, sarana dan prasarana yang memadai. Keberadaan
perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Lasa,
2007).
Perpustakaan sekolah di negara berkembang memiliki beberapa tujuan
antara lain; menggalakkan melek huruf (keberaksaraan), mendukung kurikulum,
pendidikan secara umum, dan mengembangkan minat baca. Oleh karenanya
3

perpustakaan sekolah semestinya dikelola oleh tenaga terdidik dibidang
kepustakawanan. Mereka harus memiliki pendidikan formal perpustakaan sebagai
pengetahuan yang memadai untuk mengelola sebuah perpustakaan.

Fungsi Perpustakaan Sekolah
Menurut Lasa (2007), keberadaan perpustakaan sekolah berfungsi sebagai:

1. Media Pendidikan
Sebagai media pendidikan perpustakaan sekolah memberi manfaat bagi guru,
tenaga administrasi dan juga siswa. Guru bisa memperoleh materi yang akan
disampaikan kepada siswa. Tenaga administrasi bisa memperoleh bahan bacaan
untuk menambah wawasan mereka, sedangkan siswa bisa memperoleh bahan
bacaan untuk pengembangan diri.
2. Tempat Belajar
Di perpustakaan sekolah siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri,
kelompok ataupun membentuk grup-grup diskusi dengan memanfaatkan
ruangan yang tersedia. Siswa yang ingin menggunakan ruang untuk diskusi
maupun membentuk kelompok belajar dapat diakomodir dengan layanan
tempat di perpustakaan.
3. Penelitian Sederhana
Penelitian tidak harus dilakukan di lapangan atau di laboratorium, namun bisa
juga dilakukan di perpustakaan (library research). Melalui perpustakaan siswa
dan guru dapat menyiapkan dan melaksanakan penelitian sederhana. Siswa
dapat diarahkan untuk mencari tema-tema penelitian melalui sumber-sumber
informasi yang ada di perpustakaan. Disana juga dapat dilakukan kajian dan
penelitian literatur pada topik-topik tertentu.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Perpustakaan dapat dimanfaatkan sebagai media aplikasi teknologi informasi
dalam alih pengembangan ilmu pengetahuan melalui piranti yang disediakan di
perpustakaan, seperti; bahan pustaka dalam bentuk CD (compact disk), buku
elektronik (e-book), jurnal elektronik (e-journal), ensiklopedi elektronik, dan
layanan internet.
4

5. Kelas Alternatif
Dalam penataan ruang perpustakaan sekolah diperlukan adanya ruang yang bisa
difungsikan sebagai ruang kelas. Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang
baca, selain pada hari atau jam tertentu dapat digunakan pula sebagai ruang
pertemuan dan ruang kelas cadangan untuk mata pelajaran tertentu.
6. Sumber Informasi
Melalui koleksi perpustakaan sekolah, para siswa dapat menemukan informasi
tentang orang-orang penting di dunia, peristiwa tertentu, sumber informasi
geografis, literatur, dan informasi lainnya. Sumber informasi ini bisa didapat
melalui kamus, ensiklopedi, handbook, almanak, indeks, sumber geografis
seperti; peta, map, dan globe; selain juga bibliografi, buku tahunan, dan layanan
internet di perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan sekolah semestinya juga
menyediakan fasilitas internet (Lasa, 2007).
Selain

itu

seorang

pustakawan

sebagai

tenaga

pengelola/petugas

perpustakaan pada dasarnya juga seorang pendidik, sebab disamping kedudukannya
sebagai pengelola bahan pustaka/buku, ia juga memberi pelayanan “instructional
reader in the use of library; bibliographical advice service and lending” sehingga

individu-individu yang terlibat dalam kegiatan mengajar-belajar sudah semestinya
bekerjasama dengan pustakawan agar tercipta interaksi edukatif yang lebih
harmonis, baik didalam maupun diluar kelas (Basuki, 1993). Adapun hubungan
kerjasama tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan guru dalam proses
belajar mengajar.
b. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan siswa dalam proses
belajar.
c. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan masyarakat sekitar,
khususnya dengan orang tua siswa sebagai partisipan dalam pendidikan.
d. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan Buru Bimbingan dan
Penyuluhan (BP) dalam proses pembelajaran

5

Dari hubungan kerjasama antara pustakawan/tenaga pengelola/petugas
perspustakaan sekolah dengan guru dalam proses mengajar-belajar atau sebaliknya
dapat dikemukakan bahwa adanya beberapa hal yang harus diatasi sebagai berikut:
a. Pustakawan dapat memberi bimbingan apabila menghadapi kesulitan belajar
siswa, khususnya cara-cara belajar di perpustakaan. Dalam hal ini
pustakawan bekerja sama dengan guru untuk memberikan keterampilan
bagaimana menggunakan kamus, membaca buku secara teknis, dan
menelusur informasi yang ada di perpustakaan.
b. Kurikulum sekolah kadang mengalami perubahan. Dalam hal ini
pustakawan dapat membantu para pengajar (guru) dalam merencanakan
kurikulum,

membantu

pemecahan

masalah

dalam

kurikulum

dan

pengajaran. Selain itu guru dan siswa juga dapat membantu pustakawan
dalam pembinaan perpustakaan sekolah dengan cara, guru tersebut
menugaskan siswanya untuk membuat kliping guna menambah koleksi
perpustastakaan sekolah. Siswa juga dapat membantu pustakawan dalam
layanan perpustakaan, misalnya membantu layanan sirkulasi, pengetikan
kartu katalog, pelabelan buku, dan sebagainya.
c. Untuk

meningkatkan

minat

baca

siswa,

peran

orang tua

dapat

diikutsertakan. Dalam hal ini mereka dapat dilibatkan dalam penambahan
koleksi bahan pustaka/buku. Orang tua siswa dapat membantu pendanaan
pengadaan buku untuk perpustakaan sekolah.
d. Kerjasama pustakawan dengan Guru (Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
meliputi bimbingan belajar, pemberian informasi dan referensi untuk
mendapatkan bahan pustaka ataupun informasi dalam membantu mengatasi
masalah kesulitan belajar, menentukan bidang vokasi/pemilihan jurusan
pada pendidikan selanjtnya, serta motivasi lainnya.

Pola interaksi antara guru, Guru BP, siswa, dan orang tua siswa tersebut
sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:
.

6

Pola Interaksi antara Pustakawan-Guru- Guru BP- Siswa dan Orang Tua Siswa
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

G

D

A

F

E

C

B

Keterangan:
A. Pustakawan/petugas/pengelola perpustakaan dengan koleksinya
B. Guru
C. Guru BP
D. Siswa (kelompok kecil dalam mengerjakan laporan)
E. Siswa (kelompok besar atau kelas)
F. Siswa (individu)
G. Orang tua siswa


Keterangan:
garis layanan
garis konsultasi

Sementara itu pengelolaan buku perpustakaan berarti suatu proses kegiatan
kepustakaan yang meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan
7

pelayanan pemustaka, sedangkan kegiatan pengolahan bahan pustaka adalah suatu
kegiatan yang meliputi kegiatan menginventaris buku, pengklasifikasian,
pengkaatalogan, penyelesaian dan penyusunan di rak buku.
1.

Inventarisasai buku
Bahan pustaka baik buku maupun majalah, koran atau yang lainnya yang telah
datang diperpustakaan perlu diolah sedemikian rupa sehingga lebih
berdayaguna bagi sipemakai, adapun langkah menginventarisasi buku adalah.
a. Pemberian stempel buku.
Semua buku yang sudah masuk diperpustakaan perlu dibubuhi stempel,
tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu: dibalik halaman judul, bagian
tengah halaman, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman
akhir dan pada halaman yang dianggap rahasia. Ada bermacam-macam
stempel, stempel inventaris, stempel identitas perpustakaan..
b. Pemberian Nomor Induk Buku
Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan yang akan disusun
dirak buku harus diberikan nomor, pemberian nomor tidak hanya nomor
induk saja, tetapi juga pemberian nomor berdasakan klasifikasi (Call
Number). Nomor induk adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor

satu sampai nomor terakhir ditempatkan pada halaman judul. Nomor induk
terakhir menunjukan nomor buku.
2. Katalogisasi
Salah satu hal penting dalam pengolahan buku adalah katalogisasi yang
terdiri dari pengkatalogan diskriptif dan artifisial. Katalog dapat disajikan
dalam bentuk kartu, buku, lembaran lepas maupun katalog terpasang
(online). Untuk pedoman pengkatalogan dapat digunakan Peraturan
Katalogisasi Indonesia. Adapun jenis katalog adalah: katalog pengarang;
katalog judul; dan katalog subyek. Unsur–unsur yang perlu dicantumkan
pada penulisan katalog: 1) Tanda Buku; 2) Nama Pengarang; 3) Judul Buku;
4) Jumlah Eksemplar Buku; 5) Edisi dan cetakan; 6) Penerbitan/Impresum;
7) Deskripsi fisik; dan 8) Jejakan.
3. Klasifikasi Bahan Pustaka/Buku
Klasifikasi adalah pengelompokan buku berdasarkan subjek buku, pada
langkah ini buku–buku yang sejenis akan terkumpul dalam satu kelompok.
8

Dengan adanya klasifikasi bahan pustaka maka pelayanan diperpustakaan
dapat dilaksanakan dengan mudah, cepat dan tepat. Untuk klasifikasi buku
yang umum digunakan adalah sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey atau
Dewey Decimal Classification (DDC), yaitu mengelompokkan seluruh

cabang ilmu pengetahuan menjadi sepuluh kelas atau golongan yang
masing–masing menggunakan 3 angka dasar.
4. Penyelesaian/Kelengkapan Buku
Pada tahap penyelesaian ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
 Memberi kantong buku.

Kantong buku dibuat dari kertas agak tebal dengan ukuran 7 x 12 cm,
mencantumkan nama pengarang, judul buku, nomor klasifikasi dan
kantong dilekatkan pada kulit buku bagian belakang.

 Kartu buku.

Kartu buku dibuat dari kertas manila berukuran 6 X 10 cm. Dalam kartu
buku dicantumkan

keterangan tentang nama pengarang, judul buku,

nomor klasifikasi, nama peminjam, tanggal kembali. Kartu buku ini
dimasukan pada kantong buku.

 Lembar Tanggal Pengembalian
Lembar

ini dibuat dari kertas biasa dan ditempatkan pada halaman

belakang buku dan diusahakan agar tidak mengganggu teks atau ilustrasi
yang ada pada buku.

 Tanda Buku.

Tanda buku (label) ditulis pada kertas label yang umumnya berukuran 2
X 4 cm. Kertas tersebut ditempelkan pada bawah punggung buku dengan
jarak 3 cm dari bawah buku, adapun yang dicantumkan adalah call
number /nomor panggil (Hamakonda, 2009).

Selanjutnya buku yang telah diolah tersebut disusun di rak buku
berdasarkan

pengelompokan/nomor

klasifikasinya,

sehingga

pada

saat

pengguna/pemustaka membutuhkan buku tersebut mudah dicari.

9

E. TUJUAN KEGIATAN
Ada dua tujuan yang akan dicapai dalam pengabdian ini, yaitu:
1. Pelatihan pengelolaan perpustakaan untuk memberikan masukan dan bekal
kepada pengelola perpustakaan berupa keterampilan dan pengetahuan tentang
cara mengelola perpustakaan dengan baik.
2. Setelah diadakan pelatihan diharapkan kemampuan pengelola perpustakaan
sekolah akan meningkat, sehingga dapat:
a. Menginventarisasi bahan pustaka sesuai pedoman yang baku.
b. Mengkatalogisasi dan mengklasifikasi bahan pustaka sesuai standar.
c. Mengenal layanan perpustakaan sistem otomasi (otomasi perpustakaan).
d. Melakukan bimbingan pemustaka tentang cara-cara penelusuran sumber
informasi yang efektif melalui layanan multimedia/internet yang disediakan
perpustakaan.

F. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang diperoleh setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah:
1. Meningkatnya keterampilan pengelola/petugas perpustakaan sekolah dalam
pengelolaan perpustakaan.
2. Meningkatnya kemampuan tenaga pengelola/petugas perpustakaan sekolah
dalam menggunakan DDC untuk klasifikasi, AACR dan Daftar Tajuk
Subjek untuk penentuan subjek dan katalogisasi bahan pustaka.
3. Meningkatnya layanan sirkulasi dan referensi di perpustakaan sekolah
sehingga animo pemustaka dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan
meningkat.
4. Meningkatnya minat baca siswa yang akan berdampak pada peningkatan
mutu pendidikan.

10

G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Setelah mempelajari kondisi perpustakaan sekolah sebagaimana dipaparkan
di atas, maka diperlukan adanya:
1. Pelatihan

pengelolaan

perpustakaan

untuk

meningkatkan

kemampuan

pengelola/petugas perpustakaan sekolah.
2. Pelatihan pengolahan bahan pustaka yang meliputi; inventarisasi, klasifikasi,
katalogisasi dan kelengkapan buku.
3. Pengenalan sistem otomasi untuk layanan sirkulasi dan referensi
4. Pelatihan penelusuran sumber informasi lain penunjang kegiatan belajar
mengajar melalui layanan internet/multimedia yang disediakan di perpustakaan.
Adapun alternatif pemecahan masalah dalam kegiatan pengabdian ini yaitu;
bagaimana

mengintensifkan

penyampaian

materi

pelatihan

pengelolaan

perpustakaan sekolah kepada peserta pelatihan. Untuk itu maka setiap kegiatan
pelatihan akan dilanjutkan dengan praktek pengolahan bahan pustaka, sehingga
peserta dapat menerima materi secara utuh. Cara ini lebih mudah diterima karena
bila peserta menemukan masalah, pemateri langsung dapat memberikan solusinya.
Model atau kerangka sistem pelatihan dapat digambarkan melalui bagan sebagai
berikut:
Model Sistem Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Kontrol

Kondisi Awal
(Masukan)
Minimnya
kemampuan/keterampi
lan khalayak sasaran
dalam mengelola
perpustakaan sekolah
sesuai standar baku

Proses Kegiatan
Pelatihan pengolahan
bahan pustaka sesuai
pedoman baku
pengelolaan
perpustakaan

Kondisi Akhir
(Keluaran)
Peningkatan
kemampuan/keterampiilan
khalayak sasaran dalam
peengelolaan
perpustakaan sekolah
sesuai standar baku

Umpan Balik

(James, 2003)
11

H. KHALAYAK SASARAN ANTARA YANG STRATEGIS
Sasaran

utama

kegiatan

pengabdian

ini

adalah

pengelola/petugas

perpustakaan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ataupun
sederajat di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

Adapun bentuk kegiatan

berupa pelatihan pengelolaan perpustakaan.

I. KETERKAITAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan beberapa instansi,
antara lain:
1. Universitas Negeri Semarang dalam hal ini UPT Perpustakaan melalui
pustakawannya selaku pelaksana kegiatan.
2. Dinas Pendidikan Kota Semarang selaku instansi induk/pemegang
kebijakan pendidikan sekolah tingkat SD/SMP.
3. Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat baik
negeri maupun swasta di Kecamtan Gunungpati Kota Semarang, yang mana
para pengelola perpustakaan sekolah sebagai khalayak sasaran kegiatan.
J. METODE KEGIATAN
Metode yang digunakan kegiatan ini adalah pemberian materi meliputi
kombinasi antara ceramah, tanya jawab dan praktik, dengan komposisi 40%
penyampaian materi dan 60% praktik untuk memperdalam materi kegiatan.
Metode ceramah diberikan secara klasikal meliputi penyampaian materi
pengadaan dan inventarisasi bahan pustaka, katalogisasi deskripsi, klasifikasi,
layanan sirkulasi dan referensi, serta pengenalan sistem otomasi perpustakaan. Pada
kegiatan lain para peserta diberikan bimbingan praktik baik individu maupun
kelompok, sehingga pemahaman peserta akan makin bertambah dan diharapkan
nantinya dapat bekerja mandiri di perpustakaan yang dikelolanya.
K. RANCANGAN EVALUASI
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan kemampuan para
peserta, maka diadakan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan pada awal dan akhir
kegiatan, sedangkan evaluasi secara keseluruhan diadakan pada saat praktik
pengolahan bahan pustaka baik mandiri maupun kelompok dengan materi;

12

pembuatan buku inventarisasi, kartu katalog, penentuan nomor klasifikasi dan tajuk
subjek.
Peserta kegiatan dapat dinyatakan berhasil bila telah menguasai dengan baik
materi pelatihan berupa: inventarisasi bahan pustaka, katalogisasi, klasifikasi, dan
penentuan tajuk subjek bahan pustaka sesuai standar baku pengolahan bahan
pustaka.

L. RENCANA DAN JADWAL KERJA
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi:
1. Persiapan, yang meliputi:
a. Penetapan lokasi kegiatan
b. Penetapan Peserta kegiatan
c. Penyiapan materi kegiatan
d. Pengurusan Ijin Pengabdian
2. Pelaksanaan
Kegiatan

pengabdian

berupa

pembinaan

dan

pelatihan

pengelolaan

perpustakaan yang ditujukan bagi petugas/pengelola perpustakaan sekolah.
Kegiatan dilaksanakan selama tiga bulan setelah penandatanganan kontrak
kerja. Sedangkan lokasi kegiatan pelatihan pengelolaan perpustakaan
dilaksanakan di UPT Perpustakaan Unnes, dengan rencana kegiatan dan jadwal
kerja sebagai berikut:
Rencana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
No

Jenis Kegiatan

I
Minggu

Bulan
II
Minggu

III
Minggu

Persiapan dan
1. perijinan
Penyusunan materi
2. pelatihan
3. Pembinaan dan
Pelatihan
4. Evaluasi
5. Penyusunan laporan
dan Seminar

13

Rencana Jadwal Kerja
Penyampaian Materi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Hari,
Tanggal

Waktu

Materi

Pengampu

07.30 – 08.00
08.00 – 08.15
08.15 – 09.45
09.45 – 10.00
10.00 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00

Registrasi Peserta
Pembukaan
Inventarisasi B.P.
Istirahat
Praktik Inventarisasi B.P
Istirahat
Katalogisasi

TIM
Ka.UPT Perpustakaan
Mariana, S.H
---TIM
--Drs. Radiya

08.00 – 09.30
09.30 – 09.45
09.45 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00

Klasifikasi
Istiahat
Praktik Katalogisasi & Katalogisasi
Istirahat
Praktik Katalogisasi & Katalogisasi
(lanjutan)
Layanan Perpustakaan
Istirahat
Layanan Perpustakaan (lanjutan)
Evaluasi & Penutup

M.Z.Eko Handoyo, S.S
---TIM
--Drs. Radiya

08.00 – 09.30
09.30 – 09.45
09.45 – 10.30
10.30 – 12.00

Mariana, S.H
----TIM
TIM

M. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
a. Nama
b. N I P.
c. Pangkat/Golongan
d. Jabatan
e. Bidang Keahlian
f. Fak/Jurusan/Unit Kerja
g. Waktu untuk kegiatan ini

: M. Zakaria Eko Handoyo, S.S.
: 19740328200112 1 001
: Penata Tk.I/ IIId
: Pustakawan Muda
: Ilmu Perpustakaan
: UPT Perpustakaan UNNES
: 10 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana I
a. Nama
b. N I P.
c. Pangkat/Golongan
d. Jabatan
e. Bidang Keahlian
f. Fak/Jurusan/Unit Kerja
g. Waktu untuk kegiatan ini

: Mariana, S.H
: 195711301986022001
: Pembina/IVa
: Pustakawan Madya
: Ilmu Perpustakaan
: UPT Perpustakaan UNNES
: 10 jam/minggu

14

3. Anggota Pelaksana II
a. Nama
b. N I P.
c. Pangkat/Golongan
d. Jabatan
e. Bidang Keahlian
f. Fak/Jurusan/Unit Kerja
g. Waktu untuk kegiatan ini

: Drs. Radiya.
: 195706171981031001
: Pembina /IVa
: Pustakawan Madya
: Ilmu Perpustakaan
: UPT Perpustakaan UNNES
: 10 jam/minggu

N. RENCANA BIAYA
I. HONORARIUM (Maksimal 30%)
No
1
2
3

Harga
Satuan
18,500

Uraian
Ketua (3 jam x 16 minggu = 48 jam)
Anggota 1 (3 jam x 10 minggu = 30
jam)
Anggota 2 (3 jam x 10 minggu = 30
jam)
JUMLAH

Jml

Vol

Sub Total

48

1

888,000

15,000

30

1

450,000

15,000

30

1

450,000
1,788,000

II. BAHAN HABIS PAKAI
No

Uraian

Harga
Satuan

Jml

Vol

1

ATK
Kertas HVS A4 80 gsm
Blocknote
Bollpoint 2 dos
Stopmap folio
Kertas Duplikator
Flasdisk 8 GB
JUMLAH

48,000
5,000
30,000
40,000
25,000
180,000

1
26
1
1
1
1

2
1
2
2
2
1

2
3
4

Sub Total

96,000
130,000
60,000
80,000
50,000
180,000
596,000

III. PELAKSANAAN KEGIATAN
No
1
2
3
3
4

Uraian
Pengurusan surat izin
Transport dalam kota
Konsumsi peserta dan pemateri
Penggandaan makalah
Sertifikat peserta dan pemateri
Pengiriman surat undangan
JUMLAH

Harga
Satuan
40,000
10,000
15,000
10,000
8,500

Jml

Vol

3
30
3
1
1

3
3
30
30
26

Sub
Total
360,000
900,000
1,350,000
300,000
221,000
3,131,000

15

IV. LAIN-LAIN
No
1
2
3
4

Uraian
Dokumentasi
Pembuatan artikel
Penyusunan proposal dan penggandaan
Evaluasi dan monitoring
JUMLAH

Harga
Satuan
100,000
100,000
155,000
130,000
485,000

V. REKAPITULASI BIAYA
No
I
II
III
IV

Uraian
Honorarium
Bahan Habis Pakai
Pelaksanaan Kegiatan
Lain-Lain
JUMLAH

Sub Total
1,788,000
596,000
3,131,000
485,000
6,000,000

16

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. DAFTAR PUSTAKA

Hamakonda, Towa P. 2009. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Lasa Hs., 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suhendar, Yaya. 2014. Panduan Petugas Perpustakaan: Cara Mengelola
Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group.
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengatar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
______.2009. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
Jakarta: Tamita Utama.
______.2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA.

17

2. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Ketua
1. Nama
2. Tempat, tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Unit Kerja
5. Pangkat/Golongan/NIP
6. Bidang Keahlian
7. Kedudukan dalam Tim
8. Alamat Kantor
Telepon/Fax
Alamat Rumah
Telepon/HP
e-mail

: M. Zakaria Eko Handoyo, S.S
: Kebumen, 28 Maret 1974
: Laki-Laki
: UPT Perpustakaan UNNES
: Penata Tk.I/IIId /197403282001121001
: Ilmu Perpustakaan
: Ketua Pelaksana
: UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang,
Kampus UNNES Sekaran Gunungpati, Semarang
: 024-8508086 /850 8086
: Jl. Muria Baru Raya IV/01 Bandarjo, Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang 50517
: 0817417 9966
: ehandoyo@hotmail.com; ehandoyo74@gmail.com

9. Pengalaman dalam melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat
No.
Judul Kegiatan
1.
Pembinaan Penyelenggaraan Perpustakaan Desa
di Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang
Barat (sebagai anggota)
2.
Pembinaan
Penyelenggaraan
Perpustakaan
Sekolah Dasar se Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang (sebagai anggota)
3.
Pengolahan Bahan Pustaka Bagi Pengelola
Perpustakaan Sekolah di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Kecamatan Semarang Tengah
Kota Semarang (sebagai anggota)
4.
Pembinaan
Layanan
Sistem
Otomasi
Perpustakaan Bagi Pengelola Perpustakaan
Sekolah Mengenah Pertama (SMP) di
Lingkungan Semarang Barat (sebagai anggota)
5.
Pembinaan pengolahan bahan pustaka bagi
pengelola perpustakaan tingkat SD di lingkungan
Kecamatan Semarang Selatan untuk memperkuat
peran perpustakaan sekolah dalam kegiatan
pembelajaran (sebagai ketua)
Peningkatan Keterampilan Pengelolaan Perpustakaan
6.
Sekolah bagi Pengelola Perpustakaan SD dan SMP se
Kota Semarang Sebagai Upaya Meningkatkan Peran
Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (sebagai ketua)

Tahun
2007

Sumber
Dana
DIPA
UNNES

2008

DIPA
UNNES

2009

DIPA
UNNES

2010

DIPA
UNNES

2012

DIPA
UNNES

2013

DIPA
UNNES

18

Semarang, 20 Maret 2015
Ketua Pelaksana,

M. Z. Eko Handoyo, S.S
NIP.197403282001121001
Anggota I

1. Nama
2. Tempat, tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Unit Kerja
5. Pangkat/Golongan/NIP
6. Bidang Keahlian
7. Kedudukan dalam Tim
8. Alamat Kantor
Telepon/Fax
Alamat Rumah
Telepon/HP
e-mail

: Mariana, S.H
: Kudus, 30 Nopember1957
: Perempuan
: UPT Perpustakaan UNNES
: Pembina/IVa /195711301986022001
: Ilmu Perpustakaan
: Anggota
: UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang,
Kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Semarang
: 024-8508086 /850 8086
: Jl. Karangrejo Timur III/35 Semarang
:: 131586183@staff.unnes.ac.id

1. Pengalaman dalam melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat
No.
-

Judul Kegiatan
-

Tahun
-

Sumber
Dana
-

Semarang, 20 Maret 2015
Anggota Pelaksana,

Mariana, S.H
NIP.195711301986022001

19

Anggota II
1. Nama
2. Tempat, tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Unit Kerja
5. Pangkat/Golongan/NIP
6. Bidang Keahlian
7. Kedudukan dalam Tim
8. Alamat Kantor
Telepon/Fax
Alamat Rumah
Telepon/HP
e-mail

: Drs. Radiya
: Gunungkidul, 17 Juni 1957
: Laki-laki
: UPT Perpustakaan UNNES
: Pembina/IVa /195706171981031001
: Ilmu Perpustakaan
: Anggota
: UPT Perpustakaan
Kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Semarang
: 024-8508086
: Vila Siber A-47, Banjarejo, Boja Kendal
:: 130917334@staff.unnes.ac.id

9. Pengalaman dalam melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat
No.
-

Judul Kegiatan

Tahun

Sumber
Dana

--

Semarang, 20 Maret 2013
Anggota Pelaksana,

Drs. Radiya
NIP. 195706171981031001

20

21