GINEKOLOGI 1 NURUN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “F” G1 P00000 UK 19 mgu
DENGAN SUSPECT MIOMA UTERI
DI RSUD dr. SOEBANDI

Oleh :
NURUN NIKMAH
060550051

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN
JEMBER

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah
memberikan kemudahan pada saya sehingga terselesaikannya laporan yang
berjudul ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “F” G 1 P00000 UK 19 mggu
DENGAN SUSPECT MIOMA UTERI dapat terselesaikan dengan baik dan tanpa
ada halangan dalam penyusunannya.
Terimakasih saya ucapkan kepada pembimbing saya yang mana telah
memberikan bantuannya guna dalam menyemurnakan laporan ini. Laporan ini

saya tunjang dari berbagai sumber buku guna untuk mendukung isi dari laporan
ini, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pembaca.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pemaca pda umumnya
dan bagi penyusun khususnya. Saya selaku penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna untuk kesempurnaan dari laporan ini.

Jember,

2008

Penyusun

Nurun nikmah
060550051

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang


1.2.

Tujuan penulisan
1.2.1 Tujuan umum
1.2.2 Tujuan khusdusd

1.3.

Pelaksanaan praktek klinik

1.4

Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan pustaka
BAB III Tinjauan Kadus
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
MYOMA UTERI
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Patologi Anatomi
5. Perubahan Sekunder
6. Gejala dan Tanda
7. Komplikasi
8. Pengaruh Antara Myoma Uteri dan Kehamilan
9. Diagnosis
10. Penatalaksanaan
11. Prognosis
BAB III TNJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
3.1. Pengkajian
3.2. Diagnosa

3.3. Diagnosa potensial
3.4. Tindakan sdwegwera

3.5. Rencana tindakan
3.6. Pelaksanaan
3.7. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Membuat Laporan Asuhan Kebidanan sangat penting untuk kita ketahui,
khususnya kita sebagai bidan. Oleh karenanya dalam hal ini akan saya bahas
lebih lanjut tentang Asuhan Kebidanan pada Pasien Dengan Suspect Myoma
uteri.
1.2 TUJUAN
1.2. 1. Tujuan Umum
Setelah membaca Laporan Asuhan Kebidanan ini, bidan mampu membuat
dengan benar laporan Asuhan Kebidanan yang semestinya.

1.2.2. Tujuan Khusus
- Mampu mengurnpulkan data
- Mampu menegakkan diagnosa kebidanan
- Mampu mendesain rencana tindakan kebidanan
- Mampu menerapkan prinsip-prinsip tindakan kebidanan
- Mampu mengevaluasi keberhasilan dari Asuhan yang dilaksanakan.
1.3 PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK
1. Tempat praktik : RSUD dr. Soebandi
2. Tanggal praktik : 24 Juli 2008
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
1.4.1. Bab 1: Pendahuluan. berisi latar belakang kasus, tujuan umum dan tujuan
khusus, pelaksanaan praktik dan sistematika penulisan.
1.4.2. Bab 2: Tinjauan Pustaka
1.4.3 Bab 3 : Tinjauan kasus berisi Asuhan kebidanan yang terisi dari pengkajian
Data, diagnosa, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan
Rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
1.4.4 Bab 4 : Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 MIYOMA UTERI
2.1.1 DEFINISI
1. Miama uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot
rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat disekitarnya. Pada
beberapa kepustakaan disebutkan myoma uteri juga sering disebut dengan
lelomioma, fibromioma, atau fibroid
(http://www.blogdokter.net/20007/07/04/mioma uteri).
2. Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari lapisan otot uterus
dan jaringan ikal yang menumpangnya,sehingga dalam kepustakaan juga
dikenal istilah fibromioma, letomioma, ataupun fibroid.
2.1.2 ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui, tetapi terdapat korelasi antara pembuluh
tumor dengan peningkatan reseptos estrogen progesteron pada jaringan
mioma uteri, serta adanya sektor predisposisi yang bersifat herediter dan
faktor hormone pertumbuhan dan human placental lactogen. Pada ilmuan
telah mengidentifikasi kromosom yang membawa 145 gen yang diperkirakan
berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. Beberapa ahli mengatakan bahwa
fibroid uteri diwariskan dari gen sisi poternal, mioma biasanya membesar
pada saat kehamilan dan mengecil setelah meropouse, sehingga diperkirakan

dipengaruhi juga oleh hormon-hormon reproduksi seperti estrogen dan
progesteron. Selain itu, sangat jarang ditemukan sebelum menaiki, dapat
tumbuh dengan cepat selama kehamilan dan kadang mengecil setelah
manopouse.

2.1.3 PATOFISIOLOGI
Mioma uteri tidak begitu banyak gejala, timbulnya gejala tergantung
terutama pada kombinasi ukuran, jumlah dan letak mioma. Secara umum,
pertumbuhan mioma merupakan akibat stimulasi setrogen, yang ada hingga
manupouse. Seiring berjalannya waktu, mioma yang awalnya asimtomatik
dapat tumbuh dan menjadi bergejola. Sebaliknya, banyak mioma yang
menyusut seiring manupouse dimana stimulasi estrogen menghilang dan
banyak gejala yang berkaitan dengan mioma hilang segera setelah
manupouse.
2.1.4 PETOLOGI ANATOMI
Sarang mioma uteri berasal dari karpus uterus dan seviks uterus,
menurut letaknya, mioma dapat kita dapati sebagai berikut:
1. Mioma Submukosum : mimoa berada dibawah endemetrium dan
menonjol kedalam rongga uterus.
2. Mioma Intromural : mioma terdapat didinding uterus di antara serabut

miometrium.
3. Mioma Subsercsum : mioma yang tumbuh keluar dinding uterus
sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa.
2.1.5 PERUBAHAN SEKUNDER
1. Atropi
2. Degenerasi hialin
3. Degenerasi kistik
4. Degenerasi membantu (calcireous degeneration)
5. Degenerasi merah (carneous degeneration)
6. Degenerasi lemak

2.1.6 GEJALA DAN TANPA
Gejala yang timbul sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini
berada, besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Gejala
yang mungkin timbul yaitu :
1. Berdasarkan abnormal yaitu dapat berupa hiperminose, menaragia dan
dapat juga terjadi metroragia merupakan yang paling banyak terjadi.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah:
a. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hypuplasia endemetrium sampai
adenokarsinama endemetrium.

b. Permukaan endemetrium yang lebih luas dari pada biasa.
c. Alrofi endemetrium diatas mioma submokasum.
d. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang
mioma di antara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit
pembuluh darah yang melaluinya dengan baik..
2. Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada
sarang mioma, yang disertai mikroses setempatdan peradangan. Pada
mioma submukosim yang akan dilahirkan, pada pertumbuhannya yang
menyempitkan konatis cesvikalis dapat menyebabkan juga dismenore.
Namun gejala-gejala tersebut bukanlah gejala khas pada mioma uteri.
3. Gejala yang timbul dapat berupa poliuri, sitentia urine, obstipasi, serta
oedima tungkai dan nyeri panggul.
2.1.7 KOMPLIKASI
1. Degenerasi ganas
2. Anemia
3. Torsi
4. Infertilitas
2.1.8 PENGARUH ANTARA MIOMA UTERI DAN KEHAMILAN
1. Pengaruh mioma uteri terhadap kehamilan.
Mioma uteri dapat mempengaruhi :


a.

Letak janin

b.

Menghalangi kemajuan persalinan karena letak pada sevits uteri.

c.

Menyebabkan inersia maupun atania uteri, sehingga menyebabkan
perdarahan pasca persalinan karena adanya gangguan mekanik
dalam fungsi miometrium.

d.

Menyebabkan placenta sikes lepas dari dasarnya.

e.


Menggangu proses involusi dalam nifas.

2. Pengaruh kehamilan terhadap moma uteri :
Kehamilan sendiri dapat menimbulkan perubahan pada mioma uteri,
antara lain :
a.

Tumor membesar terutama pada bulan-bulan pertama karena
pengaruh entrogen yang kadarnya meningkat.

b.

Dapat terjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun
masa nifas.

2.1.9 DIAGNOSIS
1.

Anamnesis
a. Teraba masa benjolan
b. Riwayat perdarahan

2.

Pemeriksaan fisis
a. Palpasi bimonual
b. Pemeriksaan genekologik.

3.

Pemeriksaan
a. USG genekologik
b. Histerografi
c. Laboratorium : darah lengket, urine lengkap, tes kehamilan

2.1.10 PENATA LAKSANAAN
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status fertiutas,
positas, lokasi dan ukuran tumor, sehingga biasanya mioma yang ditangani
yaitu yang membesar secara cepat dan bergejola serta mioma yang diduga

menyebabkan sutilitas. Secara umum penanganan mioma uteri terbagi atas
penanganan konservatif dan operatif.
1. Penanganan konservatif.
Penanganan konservatif bila mioma berukurab kecil pada pra dan past
manupouse tepat gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
a. Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periode tiap 3-6 bulan.
b. Bila anemi (Hb < 8 gr / dl) – Hanfusi PRC.
c. Pemberian zat besi.
d. Pemberian aganis harman pelepas gonadotiopin (GnRHa) yaitu
leuprolid asetat 3,75 mg.
Intramusculas pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak 3 kali.
Analog GnRH juga memiliki beberapa kegunaan sebelum tindakan
operatif dilakukan :
a. Mengurangi jumlah darah yang terbuang pada saat operasi dan
perlunya transfusi darah.
b. Meningkatkan kemungkinan operasi dengan cara insisi suprapublik
tranversal dibandingkan insisi midline.
c. Mengurangi resiko histerektemi ketika miomektomi direncanakan.
2. Penanganan Operatif.
a. Penanganan operatif bila :
 Ukuran tumor lebih besar dari ukuran pada kehamilan 12 – 14
minggu.
 Pertumbuhan tumor cepat.
 Mioma subserosabertangaki dan torsi.
 Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
 Hipermenevia pada mioma submokosa.
 Perakaran pada organ sekitarnya.
b. Jenis operasi yang dilakukan berupa :
 Miomektomi.

Dilakukan pada penderita infertil atau yang masih menginginkan
anak pendekatan pada tumor dilakukan melalui dinding uterus
dimana mioma dibuka dengan diseksi tajam dan tumpul,
pseudokapsul dapat mengakibatkan deseksi sulit untuk dilakukan.
Mioma diangkat dengan bantuan obeng mioma, rongga yang
terbentuk akibat mioma kemudian dijahit dan dinding uterus
dilipat untuk membawa garis jahitan seredah mungkin sehingga
mengurangi resiko pelekatan dengan vesika urinaria.
 Histerektomi.
Dilakukan pada pasien yang tidak menginginkan anak lagi,
terbatas 2 macam, yaitu :
c. Histerektomi abdominal.
Dilakukan bila tunas besar terutama mioma intraligameter, fersi dan
akan dilakukan ouforektomi.
d. Histerektomi vaginal
Dilakukan bila tumor kecil (ukuran < uterus gravid 12 mgu) atau
disertai dengan kelainan di vagina misalnya rektokel, sistokel atau
enterokel.
2.1.11 PROGNOSIS
Tetapi bedah bersifat kuratif, kehamilan dimasa yang akan datang tidak
akan dibahayakan oleh miomektomi, walaupun seksio sesaica akan
diperlukan setelah diseksi lebar untuk masuk kedalam rongga uterus.

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN DATA
Tanggal

: 24 Juli 2008

Jam

: 09.00 WIB

3.1.1 DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama

: Ny.”F”

Nama suami

: Tn.”S”

Umur

: 37 th

Umur

: 37 th

Suku/bangsa

: Madura/ Indonesia

Suku/bangsa

: Madura/ Indonesia

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Alamat

: Jelbuk, RT 2/1

Alamat

: Jelbuk, RT 2/1

No .telp

:

No.telp

:-

2. ALASAN KUNJUNGAN
klien mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya karena ada
keluhan
3. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan hamil 4 bulan dan terasa benjolan diperut kiri
bawah jika dibuat tidur dan kadang pusing.
4. RIWAYAT MENSTRUASI
Klien mengatakan menarche umur 12 th,setiap 30 hari dan lamanya 7
hari.menstruasinya teratur,dengan perdarahan banyak pada hari
pertama + 60 cc (ganti pembalut 3x/hari) dan + 40 cc (ganti pembalut
2x/hari), sifat darahnya encer tidak pernah ada gumpalan dan kadangkadang dismenore, ada fluor albus.
HPHT : 19-3-2008

5. RIWAYAT OBSTETRI G1P00000
Ana

Sua

k

mi

ke
1

ke
1

Kehamilan Persalinan
UK Peny jns Peny Pnl
.

.

Tmp

g

Bayi
JK A
S

K Um

Nifas
KB
Pen Lak Jns Lam

U ur

y

tasi

Hamil ini

6. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
Klien mengatakan periksa hamil ke BPS oleh bidan, sudah 4x kunjungan,
status TT2, bulan, untuk kehamilan ini Obat-obatan yang diperoleh tablet
Fe, Vit C, kalk, penyuluhan yang sudah didapat adalah tanda-tanda bahaya
kehamilan, keluhan yang dirasakan saat hamil ini adalah pusing.
Pergerakan janin dirasakan mulai kehamilan 4 bulan dan dalam sehari
bayinya bergerak lebih dari 10 kali.
7. RIWAYAT KESEHATAN
-

Sekararag

: klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit

menular(Jantung, Ginjal, Asma, TBC, Hepatitis, Diabetes Mellitus,
-

Hipertensi) dan ibu mengatakan pusing.
Yang Lalu : klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
kronis/ menular (Jantung, Ginjal, Asma, TBC, Hepatitis, Diabetes

-

Mellitus, Hipertensi)
Keluarga : klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit kronis/ menular (Jantung, ginjal, asma, TBC,
Hipertensi, Diabetes Millitus) dan riwayat kehamilan kembar baik dari
pihak suami/ istri.

8. .RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
a. Riwayat perkawinan

a

klien mengatakan menikah satu kali ,berusia 35 tahun dan
suami 35 tahun lama menikah 1 tahun
b. Keadaan Psikososial
klien mengatakan bahwa klien dan suami senang dengan
kehamilan ini, karena kehamilannya ini direncanakan
sebelumnya, respon keluarga dari klien dan suaminya positif,
semua dapat menerima dengan senang. Yang paling berperan
dalam pengambilan keputusan adalah duami.
c. Kebiasaan hidup sehat
klien mengatakan tidak pernah mempunyai kebiasaan
merokok,minum-minuman keras,mengkonsumsi obat-obatan
terlarang.
d. Riwayat perekonomian
klien mengatakan lulus SMA sebagai Ibu rumah tangga dan
suami lulusan sarjana bekerja sebagai PN di PT Askes,
penghasilan Rp.1.000.000,00/bulan, mereka tinggal berdua
serumah.
c. Rencana Persalinan
Klien merencanakan persalinannya di BPS oleh bidan, untuk
biaya persalinan sudah dipersiapkan dan saat persalinan ingin
didampingi suami. Persiapan kendaraan sudah dipersiapkan.
RS yang dirujuk bila ada komplikasi yaitu RSUD dr. Soebandi,
oleh dokter spesialis.
6. POLA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pola
Nutrisi

Saat Hamil
Makan: 3x/hari,

Sesudah/selama hamil
Makan 3x /hari,

Porsi: 1x makan 1 piring

Porsi: 1x makan habis

habis

3/4 piring

Komposisi: nasi, lauk dan

Komposisi: nasi, lauk

sayur.

dan sayur.

Minum : 8 gelas /hari, air

Minum: 9 gelas/hari,

putih
BAB: 1 /hari

air putih
BAB: 1x /hari

BAK: 5x/hari warna jernih

BAK: 7x/hari warna

dan kuning
Klien mengerjakan pekerjaan

jernih dan kuning
Klien mengerjakan

rumah seperti: memasak,

pekerjaan rumah

mencuci, menyapu.

seperti: memasak,

Istirahat /

istirahat pada siang: 1 1/2

mencuci, menyapu.
Istirahat pada siang

Tidur

jam/hari

hari 2 jam/hari,pada

pada malam hari tidur 7

malam hari 8-9

jam/hari
1x/minggu

jam/hari
Klien mengatakan

Eliminasi

Aktivitas

Seksualitas

melakukan hubungan
suami istri 2x selama
Personal

Mandi: 2x

hamil.
Mandi: 3x

Hygiene

gosok gigi: 2x/hari

gosok gigi: 3x/hari

Keramas :3 hari sekali

Keramas :2 hari sekali
Membersihkan putting
susu tiap kali mandi
Vulva hygiene: cukup
Ganti celana dalam:
3x/ hari

3.1.2

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
1.

keadaan umum

:baik

2.

Kesadaran

:composmentis

3.

BB sebelum hamil

:45 kg

4.

TB

:162cm

5.

Lila

:24cm

6.

TP

:26-12- 2008

BB saat hamil :46 kg

2. Pemeriksaan fisik
a. TTV

:TD
RR

b.

:110/70mmHg

Nadi :80x/meni

:20x/menit

Suhu :36,4 C

Inspeksi

- Kepala

- Wajah

: hygiene rambut

:

: bersih

Warna rambut

: hitam

Jenis rambut

: lurus, tebal

oedem

: tidak ada

Pucat

: tidak ada

cloasma gravidarum

: ada

- Mata

: Sklera

: putih

- Hidung

: sekret

: tidak ada

sumbatan

: tidak ada

pendarahan

: tidak ada

- Gigi – mulut : stomatitis

- Telinga

: tidak ada

latau

: tidak ada

karies gigi

: tidak ada

: serumen

: tidak ada

benda asing

: tidak ada

perdarahan

: tidak ada

- Leher

: pembesaran kelenjar tyroid

: tidak ada

- Dada

: pembesaran payudara

: ada

puting dan areola mammae

:

menonjol

hiperpigmentasi, bersih
- Abdomen

: striae lividae

: tidak ada

striae albican

: tidak ada

linea nigra

: ada

linea alba

: tidak ada

bekas SC

: tidak ada

pembesaran

: ada

dan

- Punggung

: skoliosis

: tidak ada

Lordosis

: tidak ada

Kyposis

: tidak ada

- Genetalia ( vulva – vagina ) : varises

: tidak ada

Oedem

: tidak ada

Hematom

: tidak ada

Peradangan

: tidak ada

kondiloma akumoinata

: tidak ada

kista vagina

: tidak ada

fistula obstetri

: tidak ada

- Perinium

: perinium

- Ekstrimitas

: utuh

oedem

: tidak ada

fistula

: tidak ada

: oedem

: tidak ada

Varises

: tidak ada

c) Palpasi
- Kepala

: massa
Rambut rontok

- Wajah

: tidak ada
: tidak ada

: massa

: tidak ada

Odem

: tidak ada

- Mata

: konjungtiva

: pucat

- Leher

: pembesaran kelenjar tyroid

: tidak ada

Pembesaran kelenjar limfe

: tidak ada

Perubahan posisi trakea

: tidak ada

- Ketiak

: Pembesaran kelenjar limfe

: tidak ada

- Dada

: Massa

: tidak ada

Kolostrum
-

Abdomen

1) Leopod
Teraba balotement
TFU setinggi pusat

: belum keluar

Teraba benjolan di perut bagian kiri bawah
2) Mc donalsd

: TFU 16 cm

3) palpasi WHO : - Genetalia ( vulva/vagina ) : varises

: tidak ada

Oedem

: tidak ada

Hematom

: tidak ada

Peradangan

: tidak ada

kondiloma akumoinata

: tidak ada

kista vagina

: tidak ada

fistula obstetri
ada
d) Auskultasi
1. DJJ

:+

2. Bunyi nafas

: normal

3. Pola nafas

: normal

e). Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
a). Tes laboratorium
- Hb

: tidak terkaji

- Albumin

: tidak terkaji

- Reduksi

: tidak terkaji

b). Pemeriksaan panggul luar
diatantia spinarum: 23cm
distantia cristarum/ bodelaque: 26cm
conjugata externa: 19cm
lingkar panggul: 80cm
c. USG
tidak terkaji

: tidak

3.2 DIAGNOSA KEBIDANAN
3.2.1

Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan
Dasar
G1P00000 UK 19 Minggu, tunggal, S:Klien mengatakan ini adalah kehamilan
hidup, keadaan jalan lahir normal, anak pertama
KU ibu dan Janin Baik. Ibu HPHT: 19-3-2008
dengan kehamilan normal.

O:KU:Baik
Kesadaran:Komposmentis
TD

:110/70mmHg

Nadi :80x/meni
RR

:20x/menit

Suhu :36,4 C
Abdomen :
Leopold I :
Teraba balotement
TFU setinggi pusat
Teraba benjolan di perut bagian kiri bawah
Mc Donald: 16cm
DJJ

:+

diatantia spinarum: 23cm
distantia cristarum/ bodelaque: 26cm
conjugata externa: 19cm
lingkar panggul: 80cm

3.2.2

Masalah
Tidak ada

3.3 Diagnosa potensial
Tidak ada
3.4 Tindakan segera

Kolaborasi dengan dr SpOG
3.5 Rencana tindakan dan rasional
Rencana
1. jelasakan hasil pemeriksaan kepada

Rasional
1. pemeriksaan ANC standart minimal 7T:

klien

a. TB: 150 cm
b. Tensi: 110/80mmHg
c. TFU: 30cm
d. TT:
-TT1: intervalnya yaitu kunjungan
antenatal pertama, lama perlindungannya
tidak ada
-TT2 : intervalnya yaitu 4 minggu setelah
TT1, lama perlindungannya 3 tahun
-TT3: intervalnya yaitu 6 bulan setelah
TT2, lama perlindungannya 5 tahun
-TT4: intervalnya yaitu 1 tahun setelah
TT3, lama perlindungannya 10 tahun
e. Tablet Fe, diberikan sebanyak 90 tablet
f. Test PMS
g. Temuwicara
Pemeriksaan ini untuk memantau
kesehatan ibu dan janin.

2. berikan KIE tentang:
Pola nutrisi

kebutuhan nutrisi ibu hamil diupayakan
memenuhi 4 sehat 5 sempurna (nasi, lauk
pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan
susu)

3. Tanda-tanda bahaya kehamilan

3. tanda-tanda bahaya kehamilan:
- pusing hebat
- perdarahan
- nyeri perut hebat

- pergerakan janin berkurang
- pandangan kabur
- keluar cairan sebelum waktunya
- oedem wajah dan tangan
Kalau didapat tanda bahay ini, ibu hamil
dianjurkan untuk segera mencari
4. anjurkan klien kunjungan ulang 1 bln

pertolongan kepada tenaga kesehatan.
4 .kunjungan ulang untuk UK kurang dari

lagi atau bila ada keluhan

7 bulan yaitu 1 bln 1x

3.6 Penatalaksanaan/implementasi
Tgl/Jam
24 juli

Kegiatan
1. menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien:

2008

BB: 46kg
TB

:162cm

TD

:110/70mmHg

TFU

: 16 cm

2. berikan KIE tentang:
- menganjurkan ibu untuk makan (nasi, lauk pauk, sayur-sayuran, buahbuahan dan susu).
3. menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan: pusing
hebat, perdarahan, nyeri perut hebat, pergerakan janin berkurang,
pandangan kabur, keluar cairan sebelum waktunya, oedem wajah dan
tangan
4. menjadwalkan kunjungan ulang 1 bln lagi (24 juli 2008) atau jika
ada keluhan
5. kolaborasi dengan dr SpOG
3.7 Evaluasi
Tanggal

: 24-7- 2008

Jam

: 09.45 WIB

S : klien mengatakan sudah mengerti dan paham dengan penjelasan dan
anjuran yang telah diberikan bidan

Paraf

O : klien dapat menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh bidan
tentang: pola nutrisi dan tanda-tanda bahaya kehamilan
A: G1P00000 UK 19 mgg, , tunggal, hidup, keadaan jalan lahir normal, KU ibu
dan Janin Baik. Ibu dengan suspect myoma uteri
P : - kunjungan ulang 1 bln lagi (24 juli 2008) atau jika ada keluhan
- kolaborasi dengan dr SpOG

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah saya peroleh dari hasil asuhan saya, maka
dapat saya simpulkan bahwa Ny. “F” G 1 P00000 UK 19 mgu terduga kehailan
dengan myoma uteri, karena pada palpasi didapatkan benjolan abnormal.
4.2 SARAN
Saya harap kepada para pembaca untuk berkenan memberi masukan yang
sifatnya membangun.

DAFTAR PUSTAKA

 http://norcissusO2.multiply.com/journal/item/G/Mioma_Geburt_a_Case_r
eport
 wiknjasastro, Hanafi.2005. Ilmu Kandungan.Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
 http://www.blogdokter.net/2007/07/04/mioma-uteri/
 http://medlinux.blogspot.com/2007/09/Mioma_uteri_html