tumbuh Kembang Anak pada Usia Pra Seko
TUGAS KELOMPOK 4
TUMBUH KEMBANG ANAK
USIA PRA SEKOLAH
RINA WAHYUNI
201133075
GUIDO S. TAMBA
201233042
SARA REHMALEMNA
201233102
MEI ROSENTA
201233103
EVI LUTVIANA
201233048
FERA. K
201233104
SUMARNO
201133074
M. AMI SUCIPTO
201233100
PENGERTIAN
Perkembangan :
Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).
PENGERTIAN
Anak usia pra sekolah adalah :
Anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong,
2000), anak usia prasekolah memiliki
karakteristik tersendiri dalam segi
pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam
hal pertumbuhan, Secara fisik anak pada
tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d
2,7 kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan
TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata
95 cm.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
1.
2.
3.
4.
Perkembangan kognitif (Piaget)
Tahap pra oprasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan
dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat
egosentrik
Tahun ketiga berada pada fase pereptual, anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku, mulai memahami
waktu, mengalami perbaikan konsep tentang ruang, dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda.
Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif, memahami
waktu lebih baik, menilai sesuatu menurut dimensinya,
penilaian muncul berdasarkan persepsi, egosentris mulai
berkurang, kesadaran sosial lebih tinggi, mereka patuh kepada
orang tua karena mempunyai batasan bukan karena memahami
hal benar atau salah.
Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya, anak sangat ingin tahu tentang factual dunia
(Zae, 2000).
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1.
Tahap oedipal/phalik terjadi pada umur 3-5 tahun
dengan perkembangan sebagai berikut kepuasan
pada anak terletak pada rangsangan autoerotic yaitu
meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa
daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak lakilaki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya
demikian sebaliknya anak perempuan senang pada
ayahnya (Hidayat, Aziz Alimul, 2005).
2.
Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak mulai
mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan
laki-laki. Anak juga akan mengidentifikasi figur atau
perilaku orang tua sehingga mempunyai
kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk, 2005).
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
1.
2.
Perkembangan psikososial anak (Erikson)
Tahap inisiatif, rasa bersalah terjadi pada umur 4-6
tahun (prasekolah) dengan perkembangan sebagai
berikut anak akan memulai inisiatif dalam belajar
mencari pengalaman baru secara aktif dalam
melakukan aktivitasnya, dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh
perasaan bersalah pada diri anak (Hidayat, Aziz
Alimul, 2005).
Menurut Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada
pada fase inisiatif vs rasa bersalah. Pada masa ini,
anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya
imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya
mengenai segala sesuatu disekelilingnya yang tidak
diketahuinya. Apabila orang tua mematikan inisiatif
anak, maka hal tersebut akan membuat anak merasa
bersalah. Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret, sehingga orang tua sering
menganggap bahwa anak berdusta, padahal anak
tidak bermaksud demikian (Nursalam dkk, 2005).
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN
1. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik yang mempengaruhi kegagalan
berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya
penyakit pada anak, yaitu:
Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan
sindroma Turner)
Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan
hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau
kekurangan hormon lainnya
Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa
menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada
bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa
menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran
oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
Anemia atau penyakit darah lainnya
Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa
menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim
pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
3. Faktor Pendukung
Faktor – faktor pendukung perkembangan
anak, antara lain :
Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut
Peran aktif orang tua
Lingkungan yang merangsang semua aspek
perkembangan anak
Peran aktif anak
Pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 1998).
FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA
ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2005), fase
perkembangan anak dibagi menjadi :
1) Perkembangan motorik kasar, diawali
dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu
kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu
kaki, berjalan dengan tumit kejari kaki,
menjelajah, membuat posisi merangkak, dan
berjalan dengan bantuan
2) Perkembangan motorik halus mulai memiliki
kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki,
menggambar dua atau tiga bagian, memilih
garis yang lebih panjang
FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA
ANAK PRA SEKOLAH
Pada perkembangan bahasa diawali mampu
menyebutkan hingga empat gambar,
menyebutkan satu hingga dua warna,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung,
mengartikan dua kata, memahami arti
larangan, berespon terhadap panggilan dan
orang-orang anggota keluarga terdekat
Perkembangan adaptasi sosial dapat bermain
dengan permainan sederhana, menangis jika
dimarahi, membuat permintaan sederhana
dengan gaya tubuh, mengenali anggota
keluarga
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Tugas-tugas perkembangan pada usia 0 sampai 6 tahun
adalah sebagai berikut :
1.
Belajar berjalan
2.
Belajar memakan makanan padat
3.
Belajar berbicara
4.
Belajar buang air kecil dan buang air besar
5.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7.
Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana
kenyataan sosial dan alam
8.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang
tua, saudara / orang lain
9.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk
(mengembangkan kata hati).
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas
perkembangan anak usia 4 - 5 tahun adalah sebagai
berikut:
1) Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan
yang umum
2) Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai
mahluk yang sedang tumbuh
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5) Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk
membaca, menulis dan berhitung
6) Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan
nilai
9) Mencapai kebebasan pribadi
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas
tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun
sebagai berikut:
1. Berdiri
dengan satu kaki (gerakan kasar)
2. Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3. Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan
kecerdasan)
4. Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan
mandiri)
STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
USIA 4 – 5 TAHUN
Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun
adalah :
Gerakan kasar, dilakukan dengan memberi
kesempatan anak melakukan permainan
yang melakukan ketangkasan dan
kelincahan.
Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan
membantu anak belajar menggambar.
Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya
dengan membantu anak mengerti satu
separuh dengan cara membagikan kue.
Bergaul dan mandiri, dengan melatih anak
untuk mandiri, misalnya bermain ke tetangga
(Suherman, 2000)
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH
Perkembangan fisik
Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis
seperti pada usia 3 tahun, rata-rata tingginya
sekitar 80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13
kg, sedangkan pada usia 5 tahun tingginya
dapat mencapai 100-110 cm. Tulang kakinya
tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat, pertumbuhan gigi
semakin komplit. Untuk perkembangan fisik
anak sangat diperlukan gizi yang cukup
seperti protein, vitamin, dan mineral dsb.
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH
Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada
usia ini berada pada periode preoperasional,
yaitu tahapan dimana anak belum mampu
menguasai operasi mental secara logis.
Melalui kemampuan diatas, anak mampu
berimajinasi atau berfantasi tentang
berbagai hal. Ia dapat menggunakan katakata, benda untuk mengungkapkan lainnya
atau suatu peristiwa.
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari
akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan
Aku (orang lain atau benda). Kesadaran ini
diperoleh dari pengalaman bahwa tidak semua
keinginannya dapat dipenuhi orang lain. Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri
Beberapa emosi umum yang berkembang pada
masa anak yaitu, takut (perasaan terancam),
cemas (takut karena khayalan), marah (perasaan
kecewa), cemburu (merasa tersisihkan),
kegembiraan (kebutuhan terpenuhi), kasih sayang
(menyenangi lingkungan), phobi (takut yang
abnormal), ingin tahu (ingin mengenal).
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Bahasa
Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna.
Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan.
Anak banyak menanyakan tempat dan nama; apa,
dimana, darimana, dsb.
Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan
dan berakhiran.
Anak sudah menggunakan kalimat majemuk beserta
anak kalimatnya.
Tingkat berpikir anak sudah lebih maju
Anak banyak bertanya tentang waktu, sebab akibat
melalui pertanyaan kapan, mengapa, bagaimana, dsb
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Sosial
Pada usia anak pra-sekolah (terutama mulai usia 4
tahun), perkembangan sosial anak sudah tampak
jelas, karena mereka sudah mulai aktif
berhubungan dengan teman sebayanya. Tandatanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah
Anak mulai mengetahui aturan-aturan
(lingkungan keluarga/lingkungan bermain).
Sedikit-sedikit anak sudah mulai tunduk pada
peraturan.
Anak makin menyadari akan kepentingan diri dan
kepentingan orang lain.
Anak sudah bisa bersosialisasi (bermain) dengan
anak-anak yang lain (peer group)
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Bermain
Usia anak pra-sekolah dapat dikatakan sebagai
masa bermain, karena setiap waktunya diisi
dengan kegiatan bermain. Terdapat beberapa
macam permainan anak seperti;
Permainan fungsi (permainan gerak),ex:
meloncat-loncat, berlarian dsb.
Permainan fiksi, ex: kuda-kudaan, perangperangan dsb
Permainan reseptif atau apresiatif, ex:
mendengar cerita, dongeng dsb
Permainan konstruksi, ex: membuat kue dari
tanah, membuat rumah-rumahan dsb
Permainan prestasi, ex: sepak bola, basket, dsb.
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Kesadaran Beragama
Secara umum, kesadaran beragama pada usia ini
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
Sikap keagamaannya masih bersifat reseptif
(menerima) meski banyak bertanya.
Pandangan keTuhanannya bersifat
anthropormorph (dipersonifikasikan).
Penghayatan secara rohaniah masih superficial
(belum mendalam) meski telah ikut
berpartisipasi dalam beribadah.
Hal keTuhanan dipandang secara khayalan
sesuai taraf berpikirnya
TERIMA KASIH
TUMBUH KEMBANG ANAK
USIA PRA SEKOLAH
RINA WAHYUNI
201133075
GUIDO S. TAMBA
201233042
SARA REHMALEMNA
201233102
MEI ROSENTA
201233103
EVI LUTVIANA
201233048
FERA. K
201233104
SUMARNO
201133074
M. AMI SUCIPTO
201233100
PENGERTIAN
Perkembangan :
Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).
PENGERTIAN
Anak usia pra sekolah adalah :
Anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong,
2000), anak usia prasekolah memiliki
karakteristik tersendiri dalam segi
pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam
hal pertumbuhan, Secara fisik anak pada
tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d
2,7 kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan
TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata
95 cm.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
1.
2.
3.
4.
Perkembangan kognitif (Piaget)
Tahap pra oprasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan
dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat
egosentrik
Tahun ketiga berada pada fase pereptual, anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku, mulai memahami
waktu, mengalami perbaikan konsep tentang ruang, dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda.
Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif, memahami
waktu lebih baik, menilai sesuatu menurut dimensinya,
penilaian muncul berdasarkan persepsi, egosentris mulai
berkurang, kesadaran sosial lebih tinggi, mereka patuh kepada
orang tua karena mempunyai batasan bukan karena memahami
hal benar atau salah.
Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya, anak sangat ingin tahu tentang factual dunia
(Zae, 2000).
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1.
Tahap oedipal/phalik terjadi pada umur 3-5 tahun
dengan perkembangan sebagai berikut kepuasan
pada anak terletak pada rangsangan autoerotic yaitu
meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa
daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak lakilaki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya
demikian sebaliknya anak perempuan senang pada
ayahnya (Hidayat, Aziz Alimul, 2005).
2.
Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak mulai
mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan
laki-laki. Anak juga akan mengidentifikasi figur atau
perilaku orang tua sehingga mempunyai
kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk, 2005).
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
1.
2.
Perkembangan psikososial anak (Erikson)
Tahap inisiatif, rasa bersalah terjadi pada umur 4-6
tahun (prasekolah) dengan perkembangan sebagai
berikut anak akan memulai inisiatif dalam belajar
mencari pengalaman baru secara aktif dalam
melakukan aktivitasnya, dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh
perasaan bersalah pada diri anak (Hidayat, Aziz
Alimul, 2005).
Menurut Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada
pada fase inisiatif vs rasa bersalah. Pada masa ini,
anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya
imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya
mengenai segala sesuatu disekelilingnya yang tidak
diketahuinya. Apabila orang tua mematikan inisiatif
anak, maka hal tersebut akan membuat anak merasa
bersalah. Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret, sehingga orang tua sering
menganggap bahwa anak berdusta, padahal anak
tidak bermaksud demikian (Nursalam dkk, 2005).
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN
1. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik yang mempengaruhi kegagalan
berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya
penyakit pada anak, yaitu:
Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan
sindroma Turner)
Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan
hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau
kekurangan hormon lainnya
Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa
menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada
bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa
menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran
oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
Anemia atau penyakit darah lainnya
Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa
menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim
pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
3. Faktor Pendukung
Faktor – faktor pendukung perkembangan
anak, antara lain :
Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut
Peran aktif orang tua
Lingkungan yang merangsang semua aspek
perkembangan anak
Peran aktif anak
Pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 1998).
FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA
ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2005), fase
perkembangan anak dibagi menjadi :
1) Perkembangan motorik kasar, diawali
dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu
kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu
kaki, berjalan dengan tumit kejari kaki,
menjelajah, membuat posisi merangkak, dan
berjalan dengan bantuan
2) Perkembangan motorik halus mulai memiliki
kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki,
menggambar dua atau tiga bagian, memilih
garis yang lebih panjang
FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA
ANAK PRA SEKOLAH
Pada perkembangan bahasa diawali mampu
menyebutkan hingga empat gambar,
menyebutkan satu hingga dua warna,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung,
mengartikan dua kata, memahami arti
larangan, berespon terhadap panggilan dan
orang-orang anggota keluarga terdekat
Perkembangan adaptasi sosial dapat bermain
dengan permainan sederhana, menangis jika
dimarahi, membuat permintaan sederhana
dengan gaya tubuh, mengenali anggota
keluarga
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Tugas-tugas perkembangan pada usia 0 sampai 6 tahun
adalah sebagai berikut :
1.
Belajar berjalan
2.
Belajar memakan makanan padat
3.
Belajar berbicara
4.
Belajar buang air kecil dan buang air besar
5.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7.
Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana
kenyataan sosial dan alam
8.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang
tua, saudara / orang lain
9.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk
(mengembangkan kata hati).
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas
perkembangan anak usia 4 - 5 tahun adalah sebagai
berikut:
1) Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan
yang umum
2) Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai
mahluk yang sedang tumbuh
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5) Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk
membaca, menulis dan berhitung
6) Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan
nilai
9) Mencapai kebebasan pribadi
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas
tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun
sebagai berikut:
1. Berdiri
dengan satu kaki (gerakan kasar)
2. Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3. Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan
kecerdasan)
4. Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan
mandiri)
STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
USIA 4 – 5 TAHUN
Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun
adalah :
Gerakan kasar, dilakukan dengan memberi
kesempatan anak melakukan permainan
yang melakukan ketangkasan dan
kelincahan.
Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan
membantu anak belajar menggambar.
Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya
dengan membantu anak mengerti satu
separuh dengan cara membagikan kue.
Bergaul dan mandiri, dengan melatih anak
untuk mandiri, misalnya bermain ke tetangga
(Suherman, 2000)
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH
Perkembangan fisik
Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis
seperti pada usia 3 tahun, rata-rata tingginya
sekitar 80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13
kg, sedangkan pada usia 5 tahun tingginya
dapat mencapai 100-110 cm. Tulang kakinya
tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat, pertumbuhan gigi
semakin komplit. Untuk perkembangan fisik
anak sangat diperlukan gizi yang cukup
seperti protein, vitamin, dan mineral dsb.
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH
Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada
usia ini berada pada periode preoperasional,
yaitu tahapan dimana anak belum mampu
menguasai operasi mental secara logis.
Melalui kemampuan diatas, anak mampu
berimajinasi atau berfantasi tentang
berbagai hal. Ia dapat menggunakan katakata, benda untuk mengungkapkan lainnya
atau suatu peristiwa.
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari
akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan
Aku (orang lain atau benda). Kesadaran ini
diperoleh dari pengalaman bahwa tidak semua
keinginannya dapat dipenuhi orang lain. Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri
Beberapa emosi umum yang berkembang pada
masa anak yaitu, takut (perasaan terancam),
cemas (takut karena khayalan), marah (perasaan
kecewa), cemburu (merasa tersisihkan),
kegembiraan (kebutuhan terpenuhi), kasih sayang
(menyenangi lingkungan), phobi (takut yang
abnormal), ingin tahu (ingin mengenal).
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Bahasa
Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna.
Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan.
Anak banyak menanyakan tempat dan nama; apa,
dimana, darimana, dsb.
Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan
dan berakhiran.
Anak sudah menggunakan kalimat majemuk beserta
anak kalimatnya.
Tingkat berpikir anak sudah lebih maju
Anak banyak bertanya tentang waktu, sebab akibat
melalui pertanyaan kapan, mengapa, bagaimana, dsb
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Sosial
Pada usia anak pra-sekolah (terutama mulai usia 4
tahun), perkembangan sosial anak sudah tampak
jelas, karena mereka sudah mulai aktif
berhubungan dengan teman sebayanya. Tandatanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah
Anak mulai mengetahui aturan-aturan
(lingkungan keluarga/lingkungan bermain).
Sedikit-sedikit anak sudah mulai tunduk pada
peraturan.
Anak makin menyadari akan kepentingan diri dan
kepentingan orang lain.
Anak sudah bisa bersosialisasi (bermain) dengan
anak-anak yang lain (peer group)
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Bermain
Usia anak pra-sekolah dapat dikatakan sebagai
masa bermain, karena setiap waktunya diisi
dengan kegiatan bermain. Terdapat beberapa
macam permainan anak seperti;
Permainan fungsi (permainan gerak),ex:
meloncat-loncat, berlarian dsb.
Permainan fiksi, ex: kuda-kudaan, perangperangan dsb
Permainan reseptif atau apresiatif, ex:
mendengar cerita, dongeng dsb
Permainan konstruksi, ex: membuat kue dari
tanah, membuat rumah-rumahan dsb
Permainan prestasi, ex: sepak bola, basket, dsb.
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Kesadaran Beragama
Secara umum, kesadaran beragama pada usia ini
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
Sikap keagamaannya masih bersifat reseptif
(menerima) meski banyak bertanya.
Pandangan keTuhanannya bersifat
anthropormorph (dipersonifikasikan).
Penghayatan secara rohaniah masih superficial
(belum mendalam) meski telah ikut
berpartisipasi dalam beribadah.
Hal keTuhanan dipandang secara khayalan
sesuai taraf berpikirnya
TERIMA KASIH