MAKALAH PENGANTAR ILMU POLITIK TENTANG P

PANCASILA
DI
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA

: AKBAR PRATAMA

FAKULTAS

: TEKNIK SIPIL B

NPM

: 1303120033

DOSEN


: MASRI A. RAHMAN, Drs.,BBA

PARTAI POLITIK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Partai politik sesungguhnya merupakan sebuah kendaraan, yang fungsinya
untukmenyatukan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama
dalampenyelenggaraan negara.Berdasarkan definisi di atas, partai politik
mencakup kumpulan orang-orang yangterorganisir secara teratur dan memiliki
persamaan tujuan, serta cita-cita untukmemperoleh kekuasaan pemerintah,
dengan cara mengawasi dan melaksanakankebijakan umum yang mereka
aspirasikan. Jadi, definisi ini lebih menekankanpada fungsi pengawasan dan
kontrol terhadap kebijakan yang diambil dalampemerintahan. Dalam
melaksanakan fungsi pengawasan, biasanya partai politikikut serta dalam
perumusan kebijakan, yaitu dengan cara mendudukkan sebagiananggotanya
pada lembaga pemerintahan.Berdasarkan definisi di atas, partai politik
mencakup kumpulan orang-orang yangterorganisir secara teratur dan memiliki
persamaan tujuan, serta cita-cita untukmemperoleh kekuasaan pemerintah,

dengan cara mengawasi dan melaksanakankebijakan umum yang mereka
aspirasikan. Jadi, definisi ini lebih menekankanpada fungsi pengawasan dan
kontrol terhadap kebijakan yang diambil dalampemerintahan. Dalam
melaksanakan fungsi pengawasan, biasanya partai politikikut serta dalam
perumusan kebijakan, yaitu dengan cara mendudukkan sebagiananggotanya
pada lembaga pemerintahan.Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan diri
pada fungsi rekrutmen politik,karena rekrutmen politik sangat penting sekali
dilakukan oleh partai politik, sebabrekrutmen politik akan menentukan kualitas
dari calon legislatif yang diusungoleh partai politik.

PEMBAHASAN
2.1 Partai Politik
Partai politik sesungguhnya merupakan sebuah kendaraan, yang fungsinya
untukmenyatukan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama
dalampenyelenggaraan negara. Berdasarkan visi dan misi tersebut, partai
politikmemiliki program-program politik yang dilakukan dengan bersama-sama
darisetiap masing-masing anggotanya, serta memiliki tujuan untuk
menduduki jabatan politik di pemerintahan2.1.1 Pengertian Partai Politik
Menurut Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul “Dasar -dasar Ilmu
Politik” pengertian partai politik adalah:

Suatu kelompok yang terorganisir yanganggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama.Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebutkekuasaan politik dengan cara
konstutisional untuk melaksanakankebijaksanaan-kebijaksanan mereka.
(Budiardjo,2004:160)
Definisi di atas senada dengan pendapat R.H Soltau yang tertulis dalam buku
Miriam Budiardjo dengan judul buku “Dasar -dasar Ilmu Politik“ sebagai
berikut:
“A group of citizens more or les organized, who act as a political
unit and who, bythe use of their voting power, aim to control the goverment
and carry out their
general policies”
(“sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak
sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya
untukmemilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan
kebijaksanaan
umum mereka”) (Soltau dalam Budiardjo,2004:160)

Definisi di atas didukung oleh Raymond Garfield Gettell yang
mengungkapkanpendapatnya tentang partai politik seperti yang dikutip oleh

H.B Widagdo dalam
bukunya “Manajemen Pemasaran Partai Poltik Era Reformasi” yaitu:
“ A political party consists of
a group of citizens, more or less organized, whoact as a political unit and who
and, by the use of their voting power, aim tocontro
l the geverment and carry out the general politices”.
(“Partai politik terdiri dari sekelompok warga negara yang sedikit banyak
terorganisasi, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik yang
mempunyaikekuasaan memilih, bertujuan mengawasi pemerintahan dan
melaksanakan
kebijaksanaan umum mereka”).

(Gettell dalam Widagdo, 1999:6)
Sementara itu, J.A. A.Corry dan Henry J. Abraham mengungkapkan
pendapatnya
tentang partai politik seperti yang dikutip oleh Haryanto dalam bukunya
“Partai
Politik Suatu Tinjauan
Umum” yaitu:
“Political party is a volomtary association aiming to get control of the

government by filling elective offices in the government with its members.
(Partai politik merupakan suatu perkumpulan yang bermaksud untuk
mengontrol jalannya roda pemerintahan dengan menempatkan para
anggotanya pada jabatanjabatan pemerintahan)”.

(Corry dan dalam Haryanto,1948:9)
Berdasarkan definisi di atas, partai politik mencakup kumpulan orang-orang
yangterorganisir secara teratur dan memiliki persamaan tujuan, serta cita-cita
untukmemperoleh kekuasaan pemerintah, dengan cara mengawasi dan
melaksanakankebijakan umum yang mereka aspirasikan. Jadi, definisi ini lebih
menekankanpada fungsi pengawasan dan kontrol terhadap kebijakan yang
diambil dalampemerintahan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan,
biasanya partai politikikut serta dalam perumusan kebijakan, yaitu dengan
cara mendudukkan sebagiananggotanya pada lembaga pemerintahan.
Sedangkan menurut Ramlan Surbakti, dalam bukunya “Memahami Ilmu
Politik”,
partai politik dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Kelompok anggota yang terorganisasi secara rapi dan stabil yang dip
ersatukandan dimotivasi dengan ideologi tertentu, dan berusaha mencari
danmempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilihan

umum, gunamelaksanakan alternatif kebijakan umum yang mereka susun.
(Surbakti,1992:116)
Pendapat di atas senada pula dengan pendapat Rusadi Kantaprawira dalam
bukunya yang berjudul “Sistem Politik Indonesia”, partai politik adalah:
Organisasi manusia dimana didalamnya terdapat pembagian tugas dan
petugasuntuk mencapai suatu tujuan, mempunyai ideologi (political doctrine,
politicalideal, political thesis, ideal objective), mempunyai program politik
( politicalplatform, material objective) sebagai rencana pelaksanaan atau cara
pencapaiantujuan secara lebih pragmatis menurut pentahapan jangka dekat
sampai yangpanjang, serta mempunyai ciri berupa keinginan untuk berkuasa
(power endeavor).

(Kantaprawira,1988:62)
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka partai politik tidak hanya
kumpulanorang-orang yang terorganisir, tetapi didalamnya terdapat pula tugas
dan fungsi,ideologi-ideologi, program-program, nilai-nilai dan cita-cita yang
sama, sertamemiliki tujuan untuk menguasai dan merebut kekuasaan
politik.Beberapa pendapat di atas, berbeda dengan pendapat Sigmun Neuman
seperti
yang dikuti oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya “Partisipasi Politik dan

PartaiPolitik” mengemukakan definisi partai politik sebag
ai berikut:
“Partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku
politikyang aktif dalam masyarakat yaitu mereka yang memusatkan
perhatiannya padamenguasai kekuasaan pemerintahan dan bersaing untuk
memperoleh dukunganmasyarakat, dengan beberapa kelompok lain yang
mempunyai pandangan yangberbeda-beda. Dengan demikian partai politik
merupakan perantara besar yangmenghubungkan kekuasaan-kekuasaan dan
ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan yang
mengikatnya dengan aksi politik
didalam masyarakat politik yang lebih luas”. (Neuman dalam Miriam
Budiardjo,1998:16-17)
Pengertian ini mengungkapkan bahwa partai politik merupakan
sebuahorganisasi artikulasi yang didalamnya terdapat orang-orang yang
memilikikepentingan politik yaitu menguasai pemerintah dan bersaing
untukmendapatkan dukungan dari masyarakat. Jadi partai politik disini
merupakanpenghubung kekuasaan antara pemerintah dengan masyarakat,
tentunya sebagaimedia penghubung dan penampung aspirasi masyarakat.
Hal ini berbeda pula dengan pendapat Inu Kencana dkk, yang
mengemukakanbahwaPartai politik itu tidak hanya menekankan pada

kumpulan orang-orang yangmemiliki ideologi yang sama atau berniat merebut
dan mempertahankankekuasaan belaka, tetapi lebih untuk memperjuangkan

kebenaran, dalam suatulevel negara. (Kencana dkk, 2002:58).Jadi, partai politik
tidak hanya sekedar kumpulan orang-orang yang memilikikesamaan ideologi
dan tujuan yang sama, tetapi harus bersedia memperjuangkankebenaran,
terutama dalam melaksanakan aktivitas politik dalam suatu negara..
Pengertian partai politik di atas senada dengan yang tertera dalam Undangundang Nomor 31 tahun 2002 pasal 1 (1) adalah:
Organisasi yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik
Indonesiasecara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untukmemperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa dan negara
melalui
pemilihan umum”.
Beberapa penjelasan definisi partai politik menurut para ahli di atas
mengatakanbahwa, partai politik didalamnya terdapat kumpulan orang-orang
yangterorganisir yang memiliki tugas dan fungsi, tujuan bersama, visi dan
misi,program, yang pada akhirnya menguasai pemerintah, dengan cara
menduduki jabatan politik. Partai politik juga sebagai media penghubung
antara masyarakatdengan pemerintah yaitu, dalam rangka penampung dan
penyalur aspirasimasyarakat. Jadi ada satu hal yang membedakan antara

partai politik denganorganisasi lainnya, yaitu adanya tujuan untuk
memperoleh kekuasaan dipemerintahan. Apabila suatu organisasi memiliki
tujuan untuk memperolehkekuasaan politik dalam pemerintahan, maka
organisasi tersebut dapat dikatakansebagai partai politik. Sedangkan untuk
mempertahankan kekuasaannya partaipolitik harus memiliki massa
pendukung sebanyak mungkin.2.1.2 Ciri-ciri Partai Politik
Partai politik sebagai organisasi politik mempunyai ciri-ciri tertentu
yangmembedakan dari organisasi politik lainnya. Lapalombara dan
Weiner mengemukakan beberapa ciri partai politik yang dikutip oleh Ramlan
Surbakti
dalam bukunya “ Memahami Ilmu Politik “ yaitu:

1. Berakar dalam masyarakat lokal
Partai politik dibentuk atas keinginan masyarakat sebagai penyalur
aspirasinya,adanya legitimasi dari masyarakat terhadap sebuah partai politik
merupakan halyang penting. Selain itu partai politik juga harus memiliki
cabang di daerah, agar dapat mengakar dalam masyarakat lokal karena jika
tidak begitu bukanmerupakan partai politik
2. Melakukan kegiatan terus menerus
Kegiatan yang dilakukan oleh partai politik haruslah

berkesinambungan,dimana masa hidupnya tidak bergantung pada masa
jabatan atau masa hiduppemimpinnya.
3. Berusaha memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahn
Partai politik bertujuan memperoleh dan mempertahankan
kekuasaanpemerintahan dengan maksud agar dapat melaksanakan apa yang
telah menjadiprogramnya.
4. Ikut serta dalam pemilihan umum
Untuk dapat menempatkan orang-orangnya dalam lembaga legislatif,
partaipolitik di negara demokratis turut serta dalam pemilihan umum.
(Surbakti,1992:115)
Berdasarkan ciri-ciri partai politik di atas, maka partai politik harus
memilikikepengurusan yang tersebar di setiap daerah, sehingga betul-betul
mengakar pada masyarakat. Begitu pula dengan kegiatan yang dilakukan
partai politiktentunya harus terlaksana secara terus-menerus, sehingga
keberadaan partaipolitik tersebut dapat bertahan dengan lama. Ciri yang
paling menonjol dalampartai politik adalah berusaha memperoleh dan
mempertahankan kekuasaanseluas-luasnya dalam pemerintahan, yaitu melalui
proses pemilihan umum2.1.3 Tujuan Partai Politik
Setiap organisasi apapun pasti memiliki tujuan tertentu, dimana tujuan
tersebutakan menjadi penuntun serta pedoman ketika organisasi tersebut


berjalan. Dalammencapai tujuan tersebut harus dilaksanakan secara bersamasama oleh orang-orang yang menjalankan organisasi tersebut,
sehingga dalam pencapaian tujuantersebut dapat membuahkan hasil yang
sempurna. Begitu pula dengan partaipolitik yang memiliki tujuan yaitu untuk
memperoleh kekuasaan di dalampemerintahan.
Menurut Rusadi Kantaprawira dalam bukunya “Sistem Politik Indonesia”
bahwa
tujuan partai politik sangat luas, antara lain meliputi aktivitas-aktivitas
sebagaiberikut:
1. Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan orangorangnya menjadi pejabat pemerintahan sehingga dapat turut serta
mengambilatau menentukan keputusan politik atau output pada umumnya
2. Berusaha melakukan pengawasan, bahkan oposisi bila perlu, terhadapkelak
uan, tindakan, kebijaksanaan para pemegang otoritas (terutama dalamkeadaan
mayoritas pemerintahan tidak berada dalam tangan partai politik
yangbersangkutan).

kemenangan pada urutan ke dua. Dilihat dari orientasi keanggotaannya
partaimassa terdiri dari berbagai macam aliran politik yang kemudian
dituangkan kedalam berbagai macam program-program politik yang bersifat
umum, tak heranpartai ini pun mengatasnamakan sebagai partai nasionalis
yang mampumengakomodir segala kepentingan yang berlaku di masyarakat.
2.1.6 Fungsi Partai Politik
Partai politik bisa dikatakan sebagai jembatan penghubung antara
pemerintahdengan masyarakat, dimana ketika masyarakat ingin
menyampaikan aspirasinya,partai politik harus berperan aktif dalam hal
penampung dan penyampai aspirasitersebut. Hal ini merupakan penjabaran
salah satu fungsi partai politik.

Menurut Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul “Dasar -dasar Ilmu
Politik” ada beberapa fungsi partai politik sebagai berikut :
1. Partai Politik sebagai sarana komunikasi politik2. Partai politik sebagai sara
na sosialisasi politik
3. Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik
4. Partai politik sebagai sarana pengatur konflik
(Budiardjo,2002:163)
Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan diri pada fungsi rekrutmen
politik,karena rekrutmen politik sangat penting sekali dilakukan oleh partai
politik, sebabrekrutmen politik akan menentukan kualitas dari calon legislatif
yang diusungoleh partai politik.
2.2 Rekrutmen Politik
Setiap organisasi tidak akan pernah terbentuk apabila tidak memiliki
anggota,karena anggota merupakan pengerak roda setiap organisasi. Begitu
pula denganpartai politik. Partai politik dituntut harus mampu melahirkan
anggota-anggotalegislatif yang berkualitas dan mengerti akan segala aspirasi
masyarakat. Untukmenciptakan kader-kader yang berkualitas tersebut, partai
politik harusmenjalankan fungsinya dengan baik, terutama fungsi rekrutmen
politik.
2.2.1 Pengertian Rekrutmen Politik

Menurut Fadillah Putra dalam bukunya yang berjudul “Partai Politik
danKebijakan Publik”,
rekruitmen politik adalah suatu proses seleksi ataurekruitmen anggotaanggota kelompoknya dalam jabatan-jabatan administrasimaupun politik.

Hal ini sependapat dengan Ramlan Surbakti dalam Bukunya “Memahami
IlmuPolitik” yang mendefinisikan rekrutmen politik, yaitu:
Rekrutmen politik biasanya mencakup pemilihan, seleksi dan
pengangkatanseseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan
sejumlah peranan dalamsistem politik pada umumnya dan pemerintah pada
khususnya(Surbakti,1992:118).
Agus Pramono dalam bukunya yang berjudul
“Elit Politik: yang Loyo danHarapan Masa Depan” berpendapat bahwa
rekrutmen politik yaitu proses seleksi
atau rekrutmen anggota-anggota kelompok untuk memiliki kelompoknya
dalam jabatan administrasi maupun politik.(Pramono,2005:30)
Jadi, berdasarkan pengertian di atas maka setiap partai politik memiliki
caratersendiri dalam melakukan perekrutan anggotanya masing-masing,
terutamadalam pelaksanaan sistem dan prosedur perekrutan yang dilakukan
partai politiktersebut. Fungsi rekrutmen juga merupakan fungsi mencari dan
mengajak orang-orang yang memiliki kemampuan untuk turut aktif dalam
kegiatan politik, yaitudengan cara menempuh berbagi proses penjaringan,
yang nantinya akandijadikan sebagai calon anggota legislatif.2.2.2 Mekanisme
Rekrutmen Politik
Elit politik yang ada seharusnya dapat melakukan mekanisme rekrutmen
politikyang dapat menghasilkan pelaku-pelaku politik yang berkualitas di
masyarakat,karena salah satu tugas dalam rekrutmen politik adalah
bagaimana elit politikyang ada dapat menyediakan kader-kader partai politik
yang berkualitas untukduduk di lembaga legislatif maupun eksekutif.
Menurut Fadillah Putra dalam bukunya “Partai politik dan Kebijakan publik”
terdapat beberapa mekanisme rekrutmen politik antara lain.
a. Rekrutmen terbuka, yang mana syarat dan prosedur untuk menampilkanses
eorang tokoh dapat diketahui secara luas. Dalam hal ini partai politikberfungsi

sebagai alat bagi elit politik yang berkualitas untuk mendapatkandukungan
masyarakat. Cara ini memberikan kesempatan bagi rakyat untukmelihat dan
menilai kemampuan elit politiknya. Dengan demikian cara ini sangatkompetitif.
Jika dihubungkan dengan paham demokrasi, maka cara ini juga

berfungsi sebagai sarana rakyat mengontrol legitimasi politik para elit.
Adapunmanfaat yang diharapkan dari rekrutmen terbuka adalah:
1. Mekanismenya demokratis
2. Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi dan masyarakat akan mampume
milih pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki
3. Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi
4. Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan mempunyai nilaiintegri
tas pribadi yang tinggi.
b. Rekrutmen tertutup, berlawan dengan cara rekrutmen terbuka. Dalamrekrut
men tertutup, syarat dan prosedur pencalonan tidak dapat secara
bebasdiketahui umum. Partai berkedudukan sebagai promotor elit yang
berasal daridalam tubuh partai itu sendiri. Cara ini menutup kemungkinan bagi
anggotamasyarakat untuk melihat dan menilai kemampuan elit yang
ditampilkan. Dengandemikian cara ini kurang kompetitif. Hal ini menyebabkan
demokrasi berfungsisebagai sarana elit memperbaharui legitimasinya.
(Putra, 2003:209)
Jadi, mekanisme rekrutmen politik yang dilakukan partai politik terdiri dari
duasistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka
akanmemungkinkan lahirnya calon-calon legislatif yang betul-betul demokratis
dalammelaksanakan tugas dan wewenangnya, hal ini dikarenakan oleh
prosespengangkatan calon tersebut dilakukan secara terbuka. Sedangkan

sistemtertutup merupakan kebalikan dari sistem terbuka, dimana para pemilih
tidakmengenal seseorang calon legislatif, karena sistem pengangkatan calon
legislatif tersebut dilakukan secara tertutup. Hal ini memungkinkan timbulnya
calonlegislatif yang tidak kompetitif, berhubung proses pengangkatan tidak
diketahuioleh umum.2.2.3 Kriteria Anggota Legislatif
Sehubungan dengan hal ini, Czudnomski dalam bukunya Fadillah Putra dalam
bukunya “Partai Politik dan Kebijakan Publik” mengemukakan tujuh hal yang
dapat menentukan terpilih atau tidaknya seseorang dalam lembaga legislatif,
danini juga penentu dari penampilan seorang elit politik, yaitu:
1. Social Background
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh status sosial dan ekonomi
keluarga,dimana seseorang calon elit dibesarkan.

7. SelectionFaktor ini menunjukan kepada mekanisme atau prosedur
rekrutmen politik yangberlaku.Negara demokrasi menuntut adanya elit politik
yang mampu memaksimalkandirinya untuk benar-benar menjalankan
fungsinya dengan baik, karena hal iniakan berhubungan dengan fungsi dari
elit politik tersebut. Untuk itu, menurut
Agus Pramono dalam bukunya yang berjudul “Elit Politik yang Loyo dan
Harapan
Masa De
pan”, seorang elit politik harus memenuhi beberapa kemampuan yaitu:
a. Kemampuan artikulasi kepentingan
Dalam pengertian bahwa elit politik harus mampu memahami sikap, nilai
nilaidan orientasi politik masyarakat. Dengan kemampuan tersebut elit politik
dapatmenjunjung aspirasi politik masyarakat yang bersangkutan.

b. Kemampuan agregasi kepentingan.
Dalam pengertian mampu memadukan tuntutan-tuntutan yang
disampaikanberbagai kelompok masyarakat menjadi alternatif-alternatif
pembuat kebijakanpublik.
c. Kemampuan sosialisasi politik.
Dalam pengertian memberdayakan masyarakat. Upaya ini
dimaksudkansebagai upaya mentranspormasikan segenap potensi
masyarakat kedalamkekuatan-kekuatan nyata yang diharapkan mampu
melindungi danmemperjuangkan hak-hak sipil.
d. Kemampuan komunikasi politik.
Komunikasi politik dilakukan dengan revitalisasi (penguatan)
dandemokratisasi pranata sosial. Penguatan institusi wakil rakyat yang
diwakili olehelit politik, berfungsi sebagai tempat bargain masyarakat dan
negara.
(Pramono,2005:56-60)
Pemilihan calon anggota legislatif adalah mutlak kewenangan pengurus
partaipolitik, rakyat tidak dapat langsung memilih calon anggota legislatif yang
bersihdari korupsi. Namun demikian, Indonesia Corruption Watch (ICW),
Komisi untukOrang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras), dan
Lembaga BantuanHukum meresmikan Komite Pemantau Legislatif (KPL).
Beberapa kriteria-kriteriacalon anggota legislatif yang layak dijadikan wakil
rakyat adalah:
1. Tidak pernah memerintahkan atau melakukan kejahatan/kecurangan politik.

2. Tidak pernah menggunakan jabatannya untuk melakukan kekerasan terhada
prakyat.3. Tidak memiliki gagasan atau pikiran yang mendukung tindak kekera
san.4. Tidak pernah dipidana, diberhentikan atau dipindahkan karena korupsi.5
. Tidak memiliki kekayaan yang diduga
hasil korupsi, kolusi dan nepotisme.6. Tidak memiliki jabatan pada lembaga/pe
rusahaan negara.7. Tidak melakukan kecurangan dalam bisnis yang merugika
n negara danpelayanan
masyarakat.8. Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan p
ibadi,keluarga dan
kroni.9. Tidak mendapatkan fasilitas karena kedekatannya dengan pejabatpem
erintah. (MediaTransparansi Edisi 9 Juni 1999)
Berdasarkan beberapa penjabaran kriteria calon anggota legislatif
yangdikemukakan oleh beberapa pakar di atas, maka kriteria calon anggota
legislatif itu mencakup kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh
seseorang dalammenjalankan tugas-tugas politik serta persayaratan
yang harus dipenuhi seorangcalon anggota legislatif, yang mencakup tidak
pernah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan, baik negara maupun
masyarakat, sehingga calonlegislatif yang diusung oleh partai politik betulbetul berkualitas dan dapatmenjalankan tugasnya dengan bijaksana.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Partai politik sesungguhnya merupakan sebuah kendaraan, yang fungsinya
untukmenyatukan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama
dalampenyelenggaraan negara. Berdasarkan visi dan misi tersebut, partai
politikmemiliki program-program politik yang dilakukan dengan bersama-sama
darisetiap masing-masing anggotanya, serta memiliki tujuan untuk
menduduki jabatan politik di pemerintahan.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan diri pada fungsi rekrutmen
politik,karena rekrutmen politik sangat penting sekali dilakukan oleh partai
politik, sebabrekrutmen politik akan menentukan kualitas dari calon legislatif
yang diusungoleh partai politik.
Dapat kita simpulkan bahwa di Indonesia yang kini menganut sistem
Multipartaitidak menutupi kemungknanan perjalanan demokrasi di negara kita
iniberlangsung cukup sengit dengan berbagai dinamika yang terjadi di
dalamnya.

Partai Politik
Pendahuluan
Partai politik adalah salah satu komponen yang penting di dalam dinamika
perpolitikan sebuahbangsa. Partai politik dipandang sebagai salah satu cara seseorang
atau sekelompok individuuntuk meraih kekuasaan,argumen seperti ini sudah biasa kita
dengar di berbagai media massaataupun seminar-seminar yang kita ikuti khususnya
yang membahas tentang partai politik.
Definisi Partai Politik
Partai politik, per definisi, merupakan sekumpulan orang yang secara terorganisir
mem-bentuksebuah lembaga yang bertujuan merebut kekuasaan politik secara sah
untuk bisa menjalankanprogram-programnya. Parpol biasanya mempunyai asas,
tujuan, ideolog, dan misi tertentu yangditerjemahkan ke dalam program-programnya.
Parpol juga mempunyai pengurus dan massa.
Ada pula
Roger F Saltou
yang mendefinisikan partai politik sebagai kelompok warga negarayang sedikit
banyak terorganisasikan, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan
denganmemanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai
pemerintahan danmenjalankan kebijakan umum yang mereka buat.

Sistem kepartaian yang kokoh, sekurang-kurangnya harus memiliki dua
kapasitas.Pertama, melancarkan partisipasi politik melalui jalur partai, sehingga dapat
mengalihkan
segala bentuk aktivitas politik anomik dan kekerasan. Kedua, mengcakup dan menyal

urkan partisipasisejumlah kelompok yang baru dimobilisasi, yang dimaksudkan untuk
mengurangi kadar tekanankuat yang dihadapi oleh sistem politik. Dengan demikian,
sistem kepartaian yang kuatmenyediakan organisasi-organisasi yang mengakar dan
prosedur yang melembaga gunamengasimilasikan kelompok-kelompok baru ke dalam
sistem politik.Partai politik menjalankan fungsi sebagai alat mengkomunikasikan
pandangan dan prinsip-prinsip
partai, program kerja partai, gagasan partai dan sebagainya. Agar anggota partaidapat
mengetahui prinsip partai, program kerja partai atau pun gagasan partainya
untuk menciptakan ikatan moral pada partainya, komunikasi politik seperti ini
menggunakan media partai itu sendiri atau media massa yang mendukungnyaDalam
perkembangan partai politik umumnya diterima sebagai suatu lembaga
pentingterutama di negara-negara yang berdasarkan demokrasi konstitusional, yaitu
sebagaikelengkapan sistem demokrasi suatu negara. Dan partai politik yang
berkembang di Indonesiadapat digolongkan dalam beberapa periode yang mempunyai
ciri dan tujuan masing-masing,yaitu : Masa penjajahan Belanda, Masa pedudukan
Jepang dan masa merdeka.
A.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
a.Apakah yang dimaksud dengan partai politik?
b.Apa fungsi dari partai politik?
c.Apa tujuan dari pembentukan partai politik?
d.Dimana partai politik dilahirkan?
e.Bagaimanakah sejarah perkembangan partai politik?
B.Tujuan Masalah
Yang menjadi tujuan dari permasalahan adalah:
a.Untuk mengetahui maksud dari partai politik.
b.Untuk mengetahui fungsi dari partai politik.
c.Untuk mengetahui tujuan dari pembentukan partai politik.
d.Untuk mengetahui dimana partai politik dilahirkan.

e.Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan partai politik.

C.Manfaat Masalah
Manfaat dari permasalahan adalah?
a.Kita dapat mengetahui maksud dari partai politik.
b.Kita dapat mengetahui fungsi dari partai politik.
c.Kita dapat mengetahui tujuan dari pembentukan partai politik.
d.Kita dapat mengetahui dimana partai politik dilahirkan.
e.Kita dapat mengetahui bagaimana sejarah perkembangan partai politik.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Partai Politik
Partai politik yaitu organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau
dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir
yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang
sama.Sedangkan definisi partai politik menurut ilmuwan politik yaitu:
Friedrich
: partai politik sebagai kelompok manusia yang terorganisasikan secara stabildengan
tujuan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan
bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan kekuasaan tersebut akan memberikan kegu
naan materildan idil kepada para anggotanya.
Soltau
: partai politik sebagai kelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisasikan,
yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan
memanfaatkankekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan
dan menjalankankebijakan umum yang mereka buat.

Tujuan dari pembentukan partai polik ialah untuk memperoleh kekuasaan politik
danmerebut kedudukan politik
– (biasanya) dengan cara konstitusionil
– untuk melaksanakankebijakan-kebijakan mereka.
2. Fungsi Partai Politik
Partai politik menjalankan fungsi sebagai alat mengkomunikasikan pandangan
dan prinsip-prinsip
partai, program kerja partai, gagasan partai dan sebagainya. Agar anggota partaidapat
mengetahui prinsip partai, program kerja partai atau pun gagasan partainya
untuk menciptakan ikatan moral pada partainya, komunikasi politik seperti ini
menggunakan media partai itu sendiri atau media massa yang mendukungnya.
Partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai menyalurkan aneka ragam pendapat
dan aspirasimasyarakat. Partai melakukan penggabungan kepentingan masyarakat
(interest aggregation) danmerumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur
(interest articulation). Rumusan inidibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan
penguasa atau usulan kebijakan yang disampaikankepada penguasa untuk dijadikan
kebijakan umum yang diterapkan pada masyarakat.
Partai sebagai sarana sosialisasi politik. Partai memberikan sikap, pandangan,
pendapat, danorientasi terhadap fenomena (kejadian, peristiwa dan kebijakan) politik
yang terjadi di tengahmasyarakat. Sosialisi politik mencakup juga proses
menyampaikan norma-norma dan nilai-nilaidari satu generasi ke generasi berikutnya.
Bahkan, partai politik berusaha menciptakan image(citra) bahwa ia memperjuangkan
kepentingan umum.

Kondisi perpolitikan Indonesia di tahun 2011 diprediksi akan berbeda dengan
kondisitahun sebelumnya 2010. Bila sebelumnya situasinya saling mengunci maka
pada tahun inisituasinya diperkirakan saling menyerang. Menurut pengamat politik
Sukardi Rinakit, Perubahansituasi politik tersebut dipengaruhi tiga aspek, yakni aspek
bawaan 2010, aspek obyektif, danaspek daerah. Pada aspek bawaan, tiap partai politik
telah memiliki amunisi yang dikumpulkansejak 2010 untuk menyerang partai lain di
tahun ini. "Amunisi itu seperti kasus Gayus yang dikaitkan dengan Golkar, kasus
Bank Century dengan Demokrat, kasus travel cek MirandaGoeltom dengan PDIP, dan
kasus Misbhakun dengan PKS," kata Sukardi Rinakit dalam Polemik Trijaya dengan
tema Meneropong Indonesia 2011 di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (08/01).Dalam
aspek obyektif, Sukardi mencontohkan harga cabai yang makin hari semakinmahal.
Kondisi tersebut akan semakin parah bila pemerintah mengeluarkan kebijakan
yangtergesa-gesa, misalnya dengan kenaikan harga tiket kereta ekonomi. Momentum
ini bisa dipakaiuntuk menyerang kekuatan politik lawannya.Untuk aspek dari daerah,
Sukardi mencontohkan polemic keistimewaan Yogyakarta yanghingga saat ini masih
berlarut-larut. Menurut Sukardi, pemerintah harus cepat menyelesaikan polemic
tersebut. Kalau tidak, masalah itu juga akan dijadikan partai lain sebagai amunisi
untuk menyerang Demokrat. Meski pun diperkirakan kondisi politik mulai memanas,
namun Sukardimeminta parapolitikus menyerap semangat sportivitas supporter sepak
bola. Sebab kalau tidak maka politik di Indonesia tidak akan pernah
dewasa.Kehadiran partai politik di Indonesia menjadi begitu dilematik. Di satu sisi,
hadir
sebagai pengantar dalam upaya menuju bangsa yang demokrasi. Di sisi yang lain, part
aipolitik munculseolah menjadi benalu yang menghisap sari pati demokrasi dari tubuh
bangsa ini. Hingar bingar pra Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Jakarta membawa angin yang tidak segar, terutama bagi penduduk di kota ini. Caloncalon gubernur dan wakil gubernur tak henti-henti menjadi sorotanmedia-media
massa. Berita menarik terakhir, terkait dengan uang setoran yang harus
dibayarkanoleh setiap tokoh yang ingin mencalonkan diri. Setiap orang yang ingin
diusung untuk menjadikandidat gubernur maupun wakilnya, harus menyetor uang

yang tak tanggung-tanggung kepada partai politik, miliaran rupiah.Meski selentinganselentingan semacam ini masih terlihat kabur, namun jika kasus ini benar adanya,
tentu jelas seperti apa wajah partai politik Indonesia yang ada saat ini. Partai politik
yangseharusnya menjadi wahana pendewasaan demokrasi bangsa, berubah menjadi
sebuah agen jual

beli kekuasaan dan tempat penampungan dana dari masyarakat dan hal ini seolah sah
dan baik- baik saja. Melihat kondisi yang seperti ini, tentu bangsa ini semakin risih
dengan ulah aktor-aktor politik ini, aktor-aktor yang pintar
berdalih.Dibutuhkanlah partai-partai politik yang benar-benar mengabdikan dirinya
pada upaya pendewasaan demokrasi.Meskipun akan sulit sekali menemukan partai
politik seperti ini, pesimisme ini tentu tak boleh dibiarkan berlarut-larut, demi sebuah
perubahan tentunya. Harus ada upaya yang sungguh-sungguh dari partai-partai politik,
rakyat, media massa, dan Negara untuk
mewujudkan perubahan yang lebih baik. Keempat elemen ini harus ada, atau paling ti
dak harus ada upayayang muncul dari partai politik, rakyat, dan media massa itu
sendiri. Posisi negara yang meskivital namun masih tak sepenting tiga unsure lainnya.
Akan benar sekali bahwa partai politik dapat mentransformasikan diri hanya oleh
dirinya sendiri. Jika mau berubah, tentu perubahan ituakan muncul, tapi karena semua
telah tenggelam dalam suasana kegilaan politik semacam ini,layaknya perubahan itu
tak perlu dilakukan. Akan lebih nikmat bila suasana tetap seperti ini.Akan lebi
h nyaman jika perubahan tak pernah terjadi. “Inilah ciri khas manusia
Indonesia,manusia yang tahan uji, tahan banting, sosok manusia dengan kesabaran
yang sempurna”
demikianlah kata Cak Nun.Kedua, rakyat yang telah menyadari kegilaan dunia politik,
tentu akan memiliki
pilihan- pilihan dan cara dalam menentukan sikap politiknya. Semakin sadar satu mas
yarakat pada apayang menjadi pilihannnya, tentu semakin baik pola piker mereka.
Implikasi dari hal ini adalahsemakin berkurangnya jumlah massa pada partai politik
itu, akibat surutnya rasa percayamasyarakat pada partai politik. Untuk menarik massa
kembali, partai politik akan segeramemperbaiki dan menampakkan kinerja baiknya

kembali. Nampak ada hubungan yang begitumanis dari sini. Namun rakyat sebagai
agen perubahan pun bukannya tanpa kendala. Kendalautama yang dihadapi rakyat itu
adalah menumbuhkan kedewasaan rakyat itu sendiri.Kondisi yang tergambar dari
rakyat Indonesia saat ini jelas merupakan gambaran sebagaisekumpulan manusia
dengan budaya yang serba menerima apa adannya (budaya bisu). Jelas
sulitmendewasakan rakyat seperti ini. Ketiga, perubahan pada partai politik
(demokratisasi) akan
muncul dengan bantuan media massa. Partai politik yang melakukan
“perselingkuhan”, sedikit
banyak akan berubah dengan adanya sorotan yang intens dari
media massa. Sebuah partai akan berfikir cerdas ketika setiap saat menjadi sorotan me
dia massa, lagi-lagi ini juga karena upaya menjaga image yang dibangun oleh partai
politik tersebut. Media massalah, yang saat ini dapatmenjadi tumpuan utama dari
upaya pendewasaan diri Parpol di Indonesia.Media massa yang sejak paska reformasi
mengalami perubahan kearah yang baik, tentudapat dijadikan panduan dalam
membantu mengontrol upaya demokratisasi di atas. Pengaruhnegative politik terhadap
media massa agaknya dapat diminimalisir, sehingga suaraindependennya dapat
terjaga. Media massa harus berperan aktif dalam upaya perubahan itu,dengan
melakukan tekanan dan investigasi-investigasi mendalam terhadap partai
politik Indonesia. Namun, karena perubahan dalam diri partai politik itu cakupannya
masih setengah-setengah, dalamartian, perubahan itu muncul bukan karena adanya
keinginan untuk mewujudkan perubahan itu sendiri. Maka, perubahan yang
sesungguhnya akan ada di saat ketiga elemen di ataseksis dalam menjaga
kesinambungan perubahan itu.Hal ini karena media partai politik enggan
meninggalkan kenyamanannya pada kondisisaat ini, sengatan-sengatan media massa
hanya memunculkan upaya partai politik untuk memperbaiki image. Perlu diingat
bahwa partai politik dan rakyat yang sakittakdapatmenyembuhkan dirinya sendiri.
Maka, usaha perubahan itu dimulai melalui mediamassa. Media massa terlebih dahulu
harus menyembuhkan partai-partai politik yang sakit.Setelah upaya ini selesai, tahap
berikut adalah upaya pendewasaan pola piker rakyat. Di manasecara persuasive
sedikit demi sedikit rakyat yang menjadi anggota partai politik tidak hanyadiberi

penyuluhan. Penyuluhan hanya menimbulkan efek sementara bagi pola piker
rakyat.Yanglebih penting adalah dengan menjadi partai politik yang bersih, rakyat
dapat memperoleh satu panutan baik dalam ranah perpolitikan bangsa.Minimnya
panutan-panutan baik inilah yang selama ini menjadi kendala dalammewujudkan
demokrasi Indonesia. Partai-partai politik di Indonesia dapat memilih,
hendak menampilkan wajah bopeng yang ditutup topeng atau wajah asli tanpa bopeng.
Akal sehat tentumemilih pilihan kedua.Selain hal itu, masih banyak lagi hal yang
menggambarkan betapa carut-marutnyakeadaan partai politik saat ini. Salah satunya
adalah keinginan untuk menang dalam kompetisisecara instan yakni dengan menjual
figure tokoh.Contohnya pencalonan artis menjadi kepala daerah, artis yang terkenal
dengan pelantuntembang Belah Duren, Julia Perez bersedia dicalonkan sebagai
Bupati/Wakil Bupati Pacitan. Iniadalah salah satu indikasi kegagalan partai dalam
melakukan kaderisasi kepemimpinan. Mereka

Menurut undang-undang dasar, partai politik bertugas ikut serta dalam
pembentukankemauan politik rakyat. Dengan demikian, penentuan calon penyandang
fungsi politik
dan pelaksanaan kampanye pemilihan umum ditingkatkan artinya menjadi tugas konst
itusional.Karenanya, partai-partai memperoleh penggantian dari negara untuk biaya
kampanye pemilihanumum. Penggantian yang baru pertama kali dilaksanakan di
Jerman itu, sudah menjadi standar dikebanyakan negara demokrasi. Menurut
konstitusi, susunan organisasi partai politik harus sesuaidengan prinsip-prinsip
demokrasi (demokrasi melalui anggota). Partai politik wajib bersikaployal terhadap
negara demokrasi.Partai yang disangsikan pendirian demokratisnya dapat dilarang
atas
permohonan pemerintah federal. Akan tetapi partai seperti itu tidak harus dilarang. Ka
lau pemerintahmenganggap partai yang bersangkutan harus dilarang karena
membahayakan sistem
demokratis, pemerintah hanya dapat mengajukan permohonan pelarangan. Putusan pel
arangan itu sendirihanya dapat dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi
Federal.Dengan cara itu partai-partai yangsedang memerintah dihalangi untuk

melarang partai lain yang mungkin akan mengganggu
dalam persaingan politik. Jumlah permohonan pelarangan partai dalam sejarah Republ
ik FederalJerman sangat kecil; lebih kecil lagi jumlah partai yang pernah
dilarang. Undang-Undang Dasar memang memberikan privilese kepada partai politik.
Namun pada dasarnya partai tetapmerupakan sarana ekspresi masyarakat. Partai
menanggung segala risiko kegagalan
dalam pemilihan umum, dalam hal kehilangan anggota, dan dalam hal perselisihan pa
ham berkenaandengan kebijakan personalia atau topik lain.Sistem kepartaian Jerman
tidak terlalu rumit. Dengan tampilnya Partai Hijau padadasawarsa 1980-an dan partai
penerus SED setelah reunifikasi, sistem tri-partai yang telah berlangsung lama
berkembang menjadi sistem panca-partai yang kini sudah mantap. Di samping partaipartai berbasis lebar, CDU/CSU dan SPD, partai-partai "kecil" pun mencapai persenta
sehasil suara sebesar dua digit dalam pemilihan umum 2009 untuk Bundestag. Kedua
partai uni,yang tergolong kelompok partai demokrat Kristen di Eropa, tampil di
seluruh Jerman
– kecuali di Bavaria
– sebagai Uni Demokrat Kristen (CDU). Di negara bagian Bavaria, CDU tidak
tampilsendiri dan menyerahkan medannya kepada Uni Sosial Kristen (CSU) yang
berhubungan eratdengannya. Di dalam Bundestag, kedua partai itu membentuk fraksi
bersama yang bersifat permanen. Partai SosialisDemokrat Jerman (SPD) merupakan kekuatan besar kedua dalam sistem kepartaian
Jerman. Di lingkungan Eropa, partai ini tergolong kelompok partai sosialis-demokrat
dan sosialis demokratis. CDU/CSU dan SPD bersikap positif terhadap negara
sosial.CDU/CSU lebih banyak menampung lapisan pekerja mandiri, tukang dan
pengusaha kecil danmenengah, sedangkan SPD lebih dekat dengan serikat kerja.Partai
Demokrat Liberal (FDP) terhitung anggota keluarga partai-partai liberal di
Eropa.Tujuan pokok politiknya ialah pembatasan campur tangan negara dalam
pasaran sampai ukuransekecil mungkin. Pendukung FDP terutama datang dari lapisan
masyarakat yang pendapatannyadan pendidikannya cukup tinggi. Partai Hijau
termasuk kelompok partai berhaluan "hijau" atauekologis di Eropa. Ciri program
politiknya ialah kombinasi antara ekonomi pasaran dan tuntutanakan perlindungan

alam dan lingkungan hidup yang pemenuhannya harus diawasi oleh negara.Partai
Hijau pun lebih banyak mewakili kaum pemilih dari lapisan berpendapatan
dan berpendidikan tinggi. Partai Kiri, Die Linke, merupakan yang termuda di antara
kekuatan politik yang berarti. Kedudukannya cukup kuat di kelima negara bagian
yang bergabung denganRepublik Federal Jerman pada saat reunifikasi. Namun
sementara ini di negara bagian lain punkursi parlemen dipegangnya. Selaku partai
yang mencari pendukung dengan menyuarakan temakeadilan sosial, Partai Kiri
terutama bersaing dengan SPD.
Struktur sistem pemilihan Jerman menyulitkan pembentukan pemerintahan oleh
partaitunggal. Hal itu baru terjadi satu kali selama 56 tahun. Biasanya terjadi
persekutuan antarpartai.Agar para pemilih mengetahui siapa mitra partai pilihan
mereka kelak, umumnya masingmasing partai menetapkan sebuah "pernyataan koalisi" sebelum memulai kampanye p
emilihan. Jadi,dengan memberikan suara kepada salah satu partai, pemilih
mengungkapkan preferensinya
untuk persekutuan partai tertentu, dan juga menentukan perbandingan kekuatan di ant
ara para mitradalam pemerintahan yang diinginkannya.
a)Partai-Partai Politik Di Bundestag
Sejak pemilihan umum pertama untuk seluruh Jerman pada thaun 1990 ada enam
partaiyang duduk dalam Bundestag, yaitu : Uni Demokrat Kristen Jerman (CDU),
Partai SosialisDemokrat Jerman (SPD), Partai Demokrat Liberal (FDP), Uni Sosial
Kristen (CSU), PartaiSosialisme Demokratis (PDS) dan ikatan antara Kelompok 90
dan Partai Hijau (B?ndnis 90/DieGr?nen). CDU tidak mempunyai cabang di Bavaria,
sedang CSU hanya muncul di negara bagian

tersebut. Namun dalam Bundestag, CDU dan CSU membentuk satu fraksi, SPD,
CDU, CSU danFDP didirikan antara tahun 1945 dan 1947 di negara-negara bagian
zone Barat. SPD didirikankembali pada waktu itu dan tetap memakai nama partai
pendahulunya. SPD lama yang umumnyadidukung oleh kaum pekerja dilarang oleh

rezim Hitler pada tahun 1933. Partai-partai lain adalah partai baru. Kedua partai
berorientasi Kristiani, CDU dan CSU, terbuka baik untuk orang KristenKatolik
maupun Protestan, berbeda dengan partai katolik Zentrumspartei pada zaman
Republik Weimar. Sedang FDP dalam programnya meneruskan tradisi liberaisme
Jerman.Dalam jangka waktu lima dasawarsa sejak pendiriannya, keempat partai itu
mengalami berbagai perubahan penting. Pada tingkat federasi mereka semua sudah
pernah saling berkoalisiataupun bekerja sebagai oposisi. Kini mereka menganggap
dirinya sebagai partai massa, yangmewakili seluruh golongan masyarakat. Di dalam
masing-masing partai ada kelompok yangmewakili sayap yang berbeda-beda, hal
mana mencerminkan keragaman pandangan dalam tubuhsuatu partai massa. Dari
tahun 1983 sampai 1990 Partai Hijau turut duduk di parlemen. Partai inididirikan pada
tahun 1979 pada tingkat federal dan kemudian berhasil merebut kursi di
sejumlah parlemen negara bagian pula. Partai Hijau, yang mula-mula mencakup kelo
mpok penentangtenaga nuklir dan kelompok aksi anti peperangan, berasal dari
gerakan radikal untuk kelestarianlingkungan hidup. Pada pemilu tahun 1990, Partai
Hijau terganjal Klausul pembatasan, artinyatidak memperoleh kursi di parlemen
karena tidak mencapai lima persen dari seluruh suara sahyang diberikan. Tetapi B?
ndnis 90 (Kelompok 90) yang tergabung dengannya dalam satu daftar calon dan
tampil di negara-negara bagian yang baru berhasil merebut kursi di
Bundestag.pada bulan Mei 1993 kedua partai itu bergabung dengan nama ?B?
ndnis 90/Die Gr?nen?, yang padatahun 1994 berhasil memasuki Bundestag. Pada
tahun 1998 mereka menjadi partai terkuat nomor empat dan membentuk koalisi
pemerintah bersama SPD; Menteri Luar Negeri Federal yang baru,yang sekaligus
Wakil Federal yang baru, yang sekaligus adalah Wakil Kanselir adalah dari partai?B?
ndnis 90/Die Gr?nen?.PDS adalah susulan dari Partai Persatuan Sosialis Jerman
(SED), yang dahulu menjadi partai negara di Jerman Timur. Setelah Jerman
bersatu, PDS tidak mampu mencapai kedudukansebagai kekuatan politk yang berarti.
Dalam pemilu 1990, PDS seperti halnya Kelompok 90 /Partai Hijau dapat berebut
kursi di Bundestag hanya melalui peraturan khusus bagi negara-

negara bagian baru. Di wilayah bekas Jerman Timur tersebut, klausul pembatas ketika
ituditerapkan secara terpisah. Dalam pemilihan umum 1994, PDS berhasil
memperoleh kedudukandi Bundestag karena merebut empat mandat langsung di
Berlin. Jumlah mandat langsung yangsama mereka capai pula pada tahun 1998,
namun sekaligus berhasil melampaui batas 5 persendan karenanya memperoleh status
fraksi.

Sistem Pemerintah
1.Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan
2. berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah la
ku kaummayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang
kontinu dandemokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan.

Partai Politik
1.Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyaiorientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh
kekuasaan politik danmerebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara
konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
2.Partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai menyalurkan aneka ragam pendapat
dan aspirasimasyarakat. Partai melakukan penggabungan kepentingan masyarakat
(interest aggregation) danmerumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur
(interest articulation). Rumusan inidibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan

penguasa atau usulan kebijakan yang disampaikankepada penguasa untuk dijadikan
kebijakan umum yang diterapkan pada masyarakat.
3.Partai sebagai sarana sosialisasi politik. Partai memberikan sikap, pandangan,
pendapat, danorientasi terhadap fenomena (kejadian, peristiwa dan kebijakan) politik
yang terjadi di tengahmasyarakat. Sosialisi politik mencakup juga proses
menyampaikan norma-norma dan nilai-nilaidari satu generasi ke generasi berikutnya.
Bahkan, partai politik berusaha menciptakan image(citra) bahwa ia memperjuangkan
kepentingan umum.
4.Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik. Partai politik berfungsi mencari dan
mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai.
5.Partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Di tengah masyarakat terjadi berbagai
perbedaan pendapat, partai politik berupaya untuk mengatasinya. Namun, semestinya
hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi atau partai itu sendiri melainkan
untuk kepentingan umum.

Demokrasi
1.Demokrasi berarti berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan
langsungoleh mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan.
2.demokrasi dikemukakan oleh Aristoteles, yakni Kata “demokrasi” berasal dari dua
kata, yaitu
demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga
dapatdiartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan darirakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
3.Demokrasi memiliki 3 hal yaitu terkait dengan proses, terkait dengan content(isi)
dan terkaitdengan resul (hasilnya)
4.Demokrasi adalah kebebasan yang dibatasi oleh kebebasan orang lain.

5.Beberapa kriteria dari demokrasi yaitu: pemerintahan oleh rakyat, kesamaan dimata
hukum dan pemerintah, penghargaan tas minat dan bakat
dan penghargaan terhadap suatu budaya atau hak-hak pribadi.
6.Yang dibutuhkan dalam demokrasi yaitu demokrasi berupa prinsip, kerangka
terdalam negara berdasarkan individunya.
7.5 (ima) kriteria demokrasi untuk mencapai political yaitu persamaan hak memilih,
partisipasiyang efektif/maksimal, pembeberan kebenaran, kontrol terakhir dalam
agenda dan demokrasiharus mencakup semua warga yang dewasa (usia).
HAM (Hak Asasi Manusia)
1.HAM ialah persamaan dan kebebasan, kebebasan yang dimaksud ialah kebebasan
yang dibatasioleh kebebasan orang lain.
2.Setiap orang berhak mendapatkan kebebasan karena itu merupakan bagian dari
HAM tetapikebebasan itu tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain.
3.Teori John Locke, yaitu Natural Of Right berjalan secara alamiah digunakan sebagai
sebuahinstrumen di Amerika dimana ada 3 pokok materi yaitu seseorang harus bebas
dalam kehidupan,dia tidak boleh hidup dalam ketakutan dan dia harus merasa bebas
dalam melakukan apapun.
4.3 (tiga) generasi dalam hak asasi manusia yaitu: Hak sipil dan politik, hak ekonomi,
sosial dan budaya dan hak atas perdamaian dan pembangunan
Legislatif dan Eksekutif
1.Legislatif sebagai konsep kekuasaan suatu negara
2.Harus mendapat persetujuan dari rakyat
3.Melalui legitimasi
4.Bisa membawa aspirasi masyarakat karena menentukan arah dan capaian politik
(tujuan) darikualitas suatu bangsa maka jauh lebih baik dan memungkinkan karena
adanya partisipasimasyarakat.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91