Psikologi Sosial pentingnya pemb (2)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi sosial adalah anak dari psikologi. Psikologi sendiri
mempunyai arti sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang prinsip
prilaku manusia. Sedangkan,manusia itu tidak bias hidup sendirian, karena
memang ia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Manusia itu hidup dalam
suatu system sosial. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang system
sosial disebut sosiologi.
System sosial itu misalnya keluarga, organisasi dan masyarakat.
Dalam system sosial itu akan terjadi suatu proses sosial. Jadi, disini nampak
bahwa sebagian area psikologi ternyata tumpang tindih dengan sosiologi.
Jadi, disini penyusun akan membahas tentang ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia atau individu di dalam masyarakat yang disebut dengan
psikologi sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Psikologi Sosial?
2. Apa perbedaan psikologi sosial dengan ilmu lainnya?
3. Bagaimana cara menerapkan psikologi sosial?
4. Bagaimana cara menganalisa masalah sosial?
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari Psikologi Sosial
2. Mengetahui perbedaan psikologi sosial dengan ilmu lainnya
3. Mengetahui cara menerapkan psikologi sosial
4. Mengetahui cara menganalisa masalah sosial

BAB II
PEMBAHASAN

1

A. Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi” berasal dari perkataan yunani “psyche” yang artinya jiwa,
dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi
artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Psikologi social adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak
atau pengaruh social terhadap prilaku manusia. Bidang ini sangat luas,
mencakup berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikologi social
juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang
mempaatkan prinsip-prinsip psikologi social bahkan tanpa menyadari hal itu

ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok , dan mempengaruhi
pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa sesoarang berprilaku dengan
cara tertentu.
Psikologi social merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang
baru, dan merupakan cabang dan ilmu pengetahuan psikologi pada umunya.
Ilmu

terebut

mengurikan

tentang

kegiatan-kegiatan

manusia

dalam

hubungannya dengan situasi-situasi social, seperti situasi kelompok, situasi

massa dan sebagainya; termasuk di dalamnya interaksi antar orang dan hasil
kebudayaannya.
Intraksi ini baik antar individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok dapat berjalan lancar dapat pula
tidak. Interaksi akan berjalan lancar jika masing-masing pihak memiliki
penapsiran yang sama atas polatingkah lakunya, dalam suatu struktur
kelompok social.
Tingkah laku individu inilah yang timbul dalam konteks social atau
lingkungan social inilah yang akan dipelajari oleh psikologi social.
Berdasarkan gambaran tersebut dikemukakan beberapa devinisi psikologi
social sebagai berikut:
1) Boring, Langveld, weld dalam bukunya Foundation of psychology
mengutarakan: psikologi social ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari

2

individu manusia dalam kelompoknya dan hubungan antar manusia
dengan manusia.
2) Krech, Crutchfield dan Ballachey (1962)
Psikologi social adalah ilmu yang mempelajari tingakah laku manusia

atau individu di dalam masyarakat.
3) Show dan Coztanzo (1970)
Psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
individual sebagai fungsi stimulus-stimulus sosial yang mementingkan
hubungan timbale balik.
4) Baron dan Byrne (2006)
Psikologi sosail adalah bidang ilmu yang mencari pengalaman tentang
asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam
situasi-situasi sosial.
B. Perbedaan Psikologi dan Ilmu lainnya
Pada umumnya masalh-masalah yang dikupas dalam psikologi umum
adalah: gejala-gejala jiwa manusia, misalnya perasaan, kemauan, berfikir yang
semuanya terlepas dari alam sekitar. Jadi, seolah-olah manusia mempunyai
kemampuan yang lepas dari alam sekitar.
Pada psikologi sosial yang dibicarakan adalah manusia sebagai
anggota masyarakat. Jadi, yang dilihat adalah hubungan individu yang satu
dengan yang lain dalam suatu kelompok.
Sedangkan sosiologi membicarakan tentang kelompok-kelompok
manusia sebagai satu kesatuan, misalnya tentang macam-macam kelompok,
perubahan-perubahannya, macam-macam pimpinan dan sebagainya.

Sebagaimana yang dikemukakan pula oleh Ptof. Dr. Bouman:
“sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam golongan
ini mempelajari hubungan-hubungan antara sesame manusia”
Perbedaannya:
Psikologi
 hanya mempelajari kejiwaan manusia yang tidak dipengaruhi oleh


latarbelakan sosial.
Psikologi memfokuskan pada tingkah laku seseorang sebagai ekspresi
jiwa seseorang.
3

Psikologi sosial


Psikologi

sosial


menyelidiki

gejala

psikis

manusia

dalam

hubungannya dengan manusia lain dan cara bertingkah laku tidak


lepas dari latarbelakang sosial.
Psikologi sosial melihat bagaimana pengaruh lingkungan sosial
terhadap tingkah laku individu.

Persamaan:
Sama-sama mempelajari jiwa manusia yang tercermin dari tingkah lakunya
C. Cara menerapkan Psikologi Sosial

Menerapkan psikologi sosial berarti menerangkan tingkah laku sosial
yang nyata, dengan menggunakan teori-teori yang diperoleh dari penelitian
dalam laboratorium. Namun, timbul berbagai problem mengenai metode
eksperimen dalam laboratorium ini.
Problem pertama, bahwa hasil dari penelitian laboratorium itu
biasanya artificial (buatan), bukan berasal dari lingkungan yang nyata.
Akibatnya para ahli mengalami kesulitan dalam melakukan generalisasi.
Problem kedua, adalah masalah-masalah sosial itu penyebabnya
berasal dari berbagai factor. Sedangkan penelitian dalam laboraturium hanya
mengukur dua atau tiga variable saja. Dikhawatirkan hasil penelitian tidak
dapat memotret keadaan yang sebenarnya.
Problem ketiga, adalah hasil dari laboratorium kebanyakan lebih
merupakan tiruan atau cerminan dari cara-cara orang berperilaku umunya.
Jarang ada hasil penelitian yang menawarkan bentuk-bentuk perilaku sosial
yang baru.
Problem keempat, yaitu beberapa teori dalam psikologi sosial
mengontrol beberapa perilaku sosial. Karena dikhawatirkan perilaku itu
menganggu jalannya eksperimen.
D. Cara menganalisa masalah sosial


4

Fisher (1982), telah memberikan saran tentang cara memilah-milah
masalah sosial. Ia mengajukan delapan tingkatan dalam melihat masalah
sosial. Pertama disebut dengan tingkat individu. Termasuk dalam tingkatan ini
ialah karakteristik, kepribadian, sifat dan sikap. Semua itu adalah penentu
yang sangat kuat dalam segala masalah sosial. Variable inidividu ini untuk
membandingkan antara satu dengan orang lainnya. Pada tingkatan ini, konsep
tentang teori peran sangat berguna. Konsep itu membahas tentang perilaku
yang sesuai untuk peran yang sedang disandang oleh individu. Jadi, disini
konsep peran tersebut merupakan tali penghubung dengan system sosial
secara keseluruhan.
Tingkat kedua yaitu tingkat interpersonal. Pada tingkatan ini masalah
yang relevan yaitu hubungan interaksi sosial antara dua orang. Pada tahapan
ini berbagai persoalan yang menarik yaitu komunikasi, daya tarik
interpersonal, pengaruh, dansebagainya.
Tingkat ketiga yaitu hubungan antara kelompok dengan individu. Pada
tahap ini, untuk pertama kalinya dibahas berbagai persoalan yang sifatnya
tidak memandang individu tapi kelompok.
Tingkat keempat yaitu tingkat hubungan antar kelompok. Sama seperti

hubungan antar individu yang mengenai istilah daya tarik interpersonal, maka
kelompok pun mempunyai daya tarik yang berbeda-beda. Dampaknya, satu
kelompok mempunyai anggota yang banyak, sedangkan yang lain mempunyai
kelompok yang sedikit.
Tingkat kelima yaitu tingkat organisasi. Pada tingkat ini dibicarakan
tentang organisasi-organisasi yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.
Organisasi terstrutur yaitu organisasi bisnis, sekolah, lembaga, dan
sebagainya. Contoh organisasi tidak struktur yaitu gerakan sosial dan
sebagainya.
Tingkat keenam yaitu tingkat masyarakat. Pada tingkatan ini
permasalahan menjadi sangat kompleks karena terlalu banyaknya factor yang
mempengaruhi masyarakat.

5

Tingkatan ketujuh yaitu tingkat bahasa. Artinya secara politik
sekelompok besar orang yang diikat oleh factor geografis, budaya dan
identifitas budaya.pada tingkatan ini masalh yang timbul umunya sebagai
akibat dari kebijakan nasional, undang-undang nerara, norma-norma budaya
serta perubahan sosial.

Tingktan kedelapan yaitu tingkatan internasional atau hubungan antar
bangsa. Ini sudah merupakan hubungn yang sifatnya global. Pada tingkatan
ini, seorang politikus akan sangat diuntungkan bila ia juga menguasai
psikologi sosial.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Psikologi” berasal dari perkataan yunani “psyche” yang artinya jiwa,

dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi
artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya mmaupun latar belakangnya.
Perbedaannya:
Psikologi
 hanya mempelajari kejiwaan manusia yang tidak dipengaruhi oleh



latarbelakan sosial.
Psikologi memfokuskan pada tingkah laku seseorang sebagai ekspresi
jiwa seseorang.
6

Psikologi sosial


Psikologi

sosial

menyelidiki

gejala

psikis

manusia

dalam

hubungannya dengan manusia lain dan cara bertingkah laku tidak


lepas dari latarbelakang sosial.
Psikologi sosial melihat bagaimana pengaruh lingkungan sosial
terhadap tingkah laku individu.
Menerapkan psikologi sosial berarti menerangkan tingkah laku sosial

yang nyata, dengan menggunakan teori-teori yang diperoleh dari penelitian
dalam laboratorium.
Fisher (1982), telah memberikan saran tentang cara memilah-milah
masalah sosial. Ia mengajukan delapan tingkatan dalam melihat masalah
sosial

7