Krim IX&X teori mental

Teori
Kriminologi

Teori Tipe Mental
Penyimpangan perilaku manusia karena
kepribadiannya bukanlah sebuah penyakit,
dan tentunya bukanlah sebuah keturunan
atau bawaan. Penyimpangan perilaku
manusia adalah kelainan dalam mentalnya.
1. Teori Mental Disorder;
2. Teori Psikoanalisa;

Mental Disorder
Bericara tentang teori penyimpangan
kepribadian, maka kita akan berbicara tentang
teori kekacauan mental (mental disorder)
dimana di dalam teori tersebut akan dibedakan
antara psikopat, psikosis dan neurosis.
Bentuk-bentuk keadaan mental tersebut
dikualifikasikan kedalam bentuk penyakit mental
dan keadaan-keadaan abnormal.


Psikopat, Psikosis dan
Neurosis
Psikopat adalah kepribadian yang ditandai dengan
ketidakmampuan belajar dari pengalaman, kurang dapat
bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak merasa bersalah;

Psikosis adalah bentuk disorder mental atau kekalutan jiwa
yang dicirikan dengan adanya disintegrasi kepribadian dan
terputusnya hubungan dirinya dengan realitas;
Neurosis dapat diartikan ketakutan yang tidak wajar terhadap
bahaya atau sesutu yang tidak ada sama sekali

Psikopat
Tokoh utama yang mengemukakan tentang psikopati
modern adalah JL. A. Koch. Psikopat adalah suatu
kelainan pokok yang bersifat tetap dari watak,
bukan penyakit seperti psikosis, bukan kerusakan
kecerdasan seperti lemah pikiran, tapi
persamaannya dengan kedua hal tersebut adalah

bentuk khasnya merupakan suatu keadaan rusak
yang tetap (stationary defective condition).
(Lihat Kartini Kartono, 1981: 82)

Psikopat (lanjutan)
Seorang psikopat bukanlah orang gila, dia
hanya mengalami apa yang disebut dengan
penyimpangan kepribadian.
Mereka sadar dalam melakukan tindakannya
dan dapat berpikir sebab dan akibat yang
ditimbulkan dari tindakannya.

Ciri-ciri Psikopat






Tingkah laku dan relasi sosialnya selalu asosial;

Sikapnya aneh-aneh;
Suka mengembara kemana-mana tanpa tujuan;
Pribadinya labil;
Reaksi-reaksi sosiopathiknya bisa berupa gejala
kacauanya kepribadian;

Ciri-ciri Psikopat (lanjutan)
• Tidak pernah loyal terhadap seseorang, kelompok
atau kode/ norma tertentu;
• Tanpa perasaan, emosinya tidak matang dan tidak
bertanggungjawab;
• Sering dicirikan dengan penyimpangan seksualitas
dalam bentuk homoseksual dll.
(Lihat Kartini Kartono, 1981: 82)

Psikosis
Psikosis adalah bentuk disorder mental atau
kekalutan jiwa yang dicirikan dengan adanya
disintegrasi kepribadian dan terputusnya
hubungan dirinya dengan realitas. Psikosis

dibagi menjadi dua, yaitu organis dan
fungsional
(Lihat IS. Susanto, 1995: 33)

Psikosis Organis
Psikosis organis disebabkan oleh faktor-faktor
internal, yang mengakibatkan penderita
mengalami gangguan mental. Faktor internal
yang dimaksud adalah adanya gangguan
organis. Pada umumnya penyakit tadi
disebabkan oleh gangguan pada otak serta
fungsi jaringan-jaringan otak.
(Lihat Kartini Kartono, 1981: 116)

Jenis-jenis Psikosis Organis
• Toxic Psychosis (psikosis disebabkan karena
keracunan);
• Syphilitic psychosis (psikosis yang disebabkan
karena bakteri sipilis);
• Senile psychosis (psikosis karena usia tua);

• Traumatic psychosis (psikosis karena trauma/
luka di kepala);

Jenis-jenis Psikosis Organis
(lanjutan)
• Psikosis karena gangguan granduler;
• Psikosis karena kekurangan vitamin;
• Psikosis yang tidak diketahui penyebabnya

Psikosis Fungsional
Psikosis fungsional disebabkan oleh faktorfaktor non organis dan ada maladjusment
fungsionil, sehingga penderita megalami
kepecahan pribadi secara total, menderita
maladjusment intelektuil serta instabilitas
pada karakternya
(Lihat Kartini Kartono, 1981: 116)

Jenis-jenis Psikosis
Fungsional
1. Schizophrenia;

2. Manic Depressive Psychoses ;
3. Paranoia

Schizophrenia
Merupakan suatu golongan penyakit mental yang
relatif banyak penderitanya dikalangan
penduduk umum. Istilah ini berasal dari
Kraeplin, Dementia Praecox kemudian oleh
Bleuler diganti menjadi schizophrenia yang
berasal dari bahasa Yunani yang artinya
pembagian otak. Pada penderita schizophrenia
ini terdapat disintegrasi kepribadian dan
kepecahan pribadi.

Ciri-ciri Schizophrenia
• Logika tidak berfungsi, sehingga pembicaraan
melompat-lompat, sering mengucapkan kata-kata
aneh yang hanya dapat dimengerti oleh penderita
(neologisme);
• Ucapan, perbuatan pikiran tidak sejalan sehingga

yang bersangkutan dapat menceritakan hal yang
sedih sambil tertawa;
• Timbul delusi waham sebagai akibat pikiran yang
berorientasi pada khayalan;

Ciri-ciri Schizophrenia
• Seklussif, minat dan kontak sosial sempit;
• Timbul halusinasi, sehingga sering terjadi
kesalahan persepsi dalam arti mendengar,
melihat, merasa sesuatu yang tidak ada
(Lihat B. Simandjuntak, 1981: 315)

Manic Depressive Psychoses
Disebut juga dengan circular insanity atau
penyakit gila berlingkar. Nama golongan penyakit
mental ini dianggap lebih umum daripada
golongan penyakit lain dan 75 % dari penderitanya
adalah wanita. Termasuk bentuk-bentuk yang dulu
diobati sebagai penyakit-penyakit yang berdiri
sendiri seperti mania (kegilaan), melancholia

(kesedihan) dan sakit gila berkala.

Paranoia
Paranoia adalah gangguan mental yang amat
serius, dicirikan dengan timbulnya delusi yang
disistimatisir dan dihingapi banyak ide fixed.
70 % penderitanya adalah laki-laki, pada
umumnya ada sedikit integrasi pada para
penderitanya, akan tetapi mereka selalu
mengekspresikan diri dengan bentuk
membandel dan keras kepala.

Neurosis (Neurosees)
Neuroses atau biasa juga disebut Psyconeurosa
berasal dari kata Nervous Disease atau penyakit
saraf. Neurosis dapat diartikan ketakutan yang tidak
wajar terhadap bahaya atau sesutu yang tidak ada
sama sekali.
Neuroses merupakan penyebab kelainan sosial dan
kelakukan kriminal, menurut data statistik penderita

nerosis lebih banyak melakukan kejahatan dibanding
psikosis

Jenis-jenis Neurosis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hysteria;
Psychastenia;
Tics;
Neurasthenia;
Hypochondria;
Anxiety Neuroses;
Psykhosomatisme


Hysteria
Histeria adalah gangguan psikoneurotik yang khas
dicirikan oleh emosionalitas yang ekstrim, mencakup
macam-macam gangguan fungsi psikis, sensoris,
motor, vasomotor dan alat pencernaan.
Pada umumnya semua ini disebabkan oleh usaha
represi terhadap macam-macam konflik di dalam
alam bawah sadar.

Jenis-jenis Hysteria
1. Hysterical minor, penderita suka menangis dan tertawa tanpa
bisa dikendalikan;
2. Hysterical major (hysteria conversia), gangguan ini disebabkan
rasa kecemasan yang diubah dalam bentuk gejala-gejala
fungsionil pada organ-organ atau bagian tubuh. Biasanya
berlangsung di bawah kontrol saraf atau dalam kata lain
disadari;
3. Hysterical narcolepsi, ada kecenderungan kuat untuk tidur
terus menerus. Penderita punya kecenderungan untuk berkatakata dalam tidurnya;
4. Hysterical anorrexy, penderita tidak merasa lapar dan menolak

untuk makan.

Psychastenia
Psycastenia merupakan gejala psikoneurotis yang
dibarengi dengan kompulsi, obsesi dan keteganganketegangan akibat fobia. Kompulsi adalah keinginan
yang tidak tertahankan atau tidak bisa dicegah
untuk melakukan suatu perbuatan.
Obsesi adalah emosi yang terus menerus melekat
dalam pikiran/ hati seseorang dan tak mau hilang,
pada umumnya individu berusaha untuk
menghilangkannya.

Efek Psychastenia
acrophobia (takut pada tempat tinggi);
gynaephobia (takut pada wanita);
haematophobia (takut pada darah);
monophobia (takut sendiri); ochlophobia
(takut pada keramaian); agyophobia (takut
menyebrang), andropobhia (takut pada lakilaki); kleptomania; pyromania; nympomania;
discomania; exhibitionist

Tics
Tics adalah macam-macam gerakan facial
atau gerak muka/ wajah yang seperti
dipaksakan. Menjadi sebuah kebiasaan seharihari seperti mengedipkan mata, menggerakgerakkan kepala, menjulingkan mata dan lain
sebagainya

Neurasthenia
Neurasthenia adalah kondisi syarafsyaraf yang lemah dan tidak punya
energi. Ditandai oleh keadaan cepat
lelah yang terus menerus dan ekstrim.
Dibarengi dengan macam-macam rasa
sakit dan nyeri

Hypochondria
Hypochondria adalah kondisi kecemasan yang
kronis dimana penderita selalu merasakan
ketakutan yang menjurus pada penyakit
terhadap kesehatannya sendiri. Penderita
merasa yakin dirinya mengidap penyakit yang
serius,

Anxiety Neurosees
Penderita terus menerus mengalami
ketakutan dan kecemasan walaupun tidak ada
bahaya yang mengancam. Hampir setiap
keadaan menyebabkan kecemasan, takut dan
kecemasannya tersebut tidak dapat
dikategorikan dalam bentuk phobia.

Psychosomatisme
Psikhosomatisme adalah hubungan antara
fisik dan mental yang saling mempengaruhi.
Konflik psikis atau psikologis dan kecemasan
tersebut dapat menjadi sebab timbulnya
penyakit jasmani atau juga bisa membuat
lebih parah penyakit yang sudah ada

Teori Psikoanalisa
Teori psikoanalisa dikemukakan oleh Sigmund
Freud (1856 – 1939). Menurut Freud,
kepribadian manusia memiliki tiga sifat
dasar, yaitu superego (hati nurani), ego
(penengah antara hati nurani dengan nafsu)
serta id (keinginan yang ingin dipenuhi atau
nafsu).

Prinsip Dasar Teori
Psikoanalisa
1.

Tindakan dan tingkah laku orang dewasa dapat
dipahami dengan melihat perkembangan masa
kanak-kanak mereka;
2. Tingkah laku dan motif-motif bawah sadar
adalah saling berhubungan;
3. Kejahatan merupakan representasi dari konflik
psikologis.
(Isidore Silver, 1981: 53)

Daftar Bacaan
1. Hurwitz, Stephan disadur oleh L. Moeljatno,
Kriminologi, 1986;
2. Adler, Freda et al, Criminology, 1998;
3. B. Simandjuntak, Pengantar Kriminologi dan
Patologi Sosial, 1981;
4. IS. Susanto, Kriminologi, 1995;
5. Kartini Kartono, Psikologi Abnormal dan Patologi
Seks, 1981;
6. Silver, Isidore, Criminologi; an Introduction, 1981

Omnium rerum
Principia parva sunt

File bisa diunduh di http:// te-effendi.blogspot.com