LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN MANAJEMEN PUS

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS MARTAPURA 2

KELOMPOK 2 ANGKATAN I
1. KUSNIAWATI S.Kep
2. MUHAMMAD NOR S.Sos
3. dr ZAINAL ABIDIN MM
4. HARYANTO SKM
5. dr H ENDRI PURWANTO
6. SUSANTU S,Kep
7. MUHAMMAD PAUZI SKM
8. I NYOMAN PANCA SE
9. MISBAH SKM
10. H MUHAMMAD ILYAS SE
11. RUSMILAWATI
12. dr MOCHAMMAD YANDI FRIYADI
13. HARIYANTO

BALAI PELATIHAN KESEHATAN MARTAPURA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


0

TAHUN 2017

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas MARTAPURA 2 merupakan salah satu Puskesmas di kota Martapura.
Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas MARTAPURA 2 merupakan dataran tinggi,

iklim yang berpengaruh adalah iklim trofis. Wilayah kerja Puskesmas MARTAPURA 2
meliputi 3 Kelurahan dan 8 Desa yang seluruhnya dapat dijangkau menggunakan alat
transfortasi darat dengan akses jalan yang cukup baik memungkinkan kemudahan
masyarakat untuk dating mendapatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas MARTAPURA 2
membawahi 1 Puskesmas pembantu, 1 Poskes dan 1 Polindes, dengan jenis pelayanan
berupa promotif, preventif dan kuratif.
Puskesmas MARTAPURA 2 beralamat Jl. Karya Bhakti Kelurahan Pasayangan
Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dengan penduduk
32.145 Jiwa. Puskesmas MARTAPURA 2 dengan karyawan 70 PNS terdiri dari Kepala
Puskesmas, Kasubbag Kepegawaian, 3 Orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 10 orang
perawat, 2 orang perawat gigi, 19 orang bidan, 1 orang apoteker, 1 orng asisten apoteker, 3
orang analist kesehatan, 2 orang sanitarian, 3 orang Administrasi, 2 Prakarya, 1 Jaga
Malam, 1 CS.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas
dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya
Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan
manajemen Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga.


2

B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN
1.

Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman
nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga
yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana

pelaksanaan

penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2.

Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan

bagaimana


pelaksanaan

PIS-PK

(persiapan

kunjungan

rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana
dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen
dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan
lintas sektor.
b. Menjelaskan

bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data

Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:

1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas
dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi
kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait.
3.

Visi dan Misi Puskesmas MARTAPURA 2
a. Visi
“Menjadikan UPT Puskesmas Martapura 2 sebagai Puskesmas dengan


pelayanan prima dalam mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri”

b. Misi
3




Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan profesional
Menggalang kemitraan dengan lintas sektor untuk mewudkan kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.

MOTTO
“ Kepuasaan Pian adalah Kebahagian Kami ”
TATA NILAI
1. Ramah
: 5 S (Senyum , Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
2. Amanah : Ikhlas dan dapat dipercaya
3. Profesional : Bertanggung jawab dalam bekerja sesuai kompetensinya
BUDAYA KERJA

1. Proaktif
2. Empati
3. Memikirkan hasil akhir yang akan dicapai
4. Bersinergi
C. SASARAN
Puskesmas MARTAPURA 2.
D. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu pelaksanaan praktek lapangan pelatihan manajemen Puskesmas dengan
pendekatan keluarga pada hari rabu tanggal 14 Maret 2018 di Puskesmas
MARTAPURA 2 yang beralamat di Jl.Kasayangan Martapura.

4

BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas
2. Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus
B. PELAKSANAAN

Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan
lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 8. Masing-masing anggota di kelompok
tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 4 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
2. 4 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
3. 4 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas,
mulai

dari

perencanaan,

penggerakkan

pelaksanaan,

dan


pengawasan

pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak
lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey
Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, SDM, dsbnya)
mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah
– mencari akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah –
pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan
serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi
permasalahan besar di Puskesmas tersebut (trend analysis).
C. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah
penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
Mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktik
lapangan, penyampaian kepada Puskesmas lokus praktik lapangan hal-hal apa yang
akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen yang

disiapkan oleh Puskesmas antara lain:

5

a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2017 dan 2018
b. Profil Puskesmas tahun 2017.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2019
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2018
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2018
f.

Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2017

g. Notulensi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan tahun 2018.
h. Dokumen usulan Musrenbang (bila ada)
i.

Dokumen lainnya bila dianggap perlu

2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :

a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.

6

BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
Berdasarkan hasil kegiatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh kelompok II
Angkatan ke 1 pada Puskesmas MARTAPURA 2 Martapura adalah :
No
1.

Hal
(1)
Puskesmas melakukan proses
analisa Situasi menggunakan
Rekapitulasi IKS dan Profil
Puskesmas
Kepemimpinan di Puskesmas

3.

Hasil Observasi
Lapangan
(2)
1.Tidak
ada
data
rekapitulasi IKS
2.Proses analisa situasi
menggunakan
Profil
Puskesmas

Usul/Saran
(3)
1. Lakukan pendataan IKS
dan kunjungan rumah
2. Lakukan analisa
dengan menggunakan
data IKS

1.Kapus mampu
1. Kepemimpinan
meningkatkan
merupakan role models,
pemahaman visi dan
untuk suksesi
misi
kepemimpinan berikutnya
2.kepada seluruh petugas
perlu didukung oleh
Puskesmas
semua petugas di
3.Pimpinan Puskesmas
Puskesmas
dapat mendelegasikan
2. Pimpinan sebaiknya
wewenang kepada
mengadovokasi ke dinas
pegawai sesuai
kesehatan terkait rencana
kompetensinya
yang bersifat strategis
4.Hubungan kerja
seperti penerapan BLUD
pimpinan dengan
di Puskesmas dan
bawahannya cukup baik,
peningkatan komitmen
dan beberapa petugas
bagi seluruh petugas, agar
Puskesmas berpendapat
saat diimplementasikan
bahwa Kapus nya
benar-benar didukung
tanggap, adil, humble
semua pihak
dan bertanggungjawab
5.Komunikasi terjalin
dengan baik antara
kapus dan petugas di
Puskemas
6.Kapus sudah
menerapkan Siklus
manajemen Puskesmas:
Plan Do Check Action
(PDCA) terbukti dari
hasil pemahaman dari
petugas puskesmas
7.Kapus ikut dalam
kegiatan di Puskesmas
dan mendorong pada
peningkatan capaian di
Puskesmas

Penyusunan Rencana Tahunan:
7

No

Hal
(1)
a. Rencana Usulan Kegiatan
tahun 2018 dan tahun 2019

b. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Tahun berjalan

c. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Bulanan

4.

Penggerakkan Pelaksanaan:
a. Lokakarya Mini Bulanan
Pertama dan lokmin bulanan
selanjutnya

Hasil Observasi
Lapangan
(2)
1. Ada RUK 2018 tetapi
belum selesai
2.RUK 2019 belum ada
1. RPK tahun 2018
ditemukan
2.RPK ada di bendahara
Dan masing masing
program
1. RPK bulanan tidak
ditemukan
2. RPK ada di masing
masing program

Usul/Saran
(3)
1. RUK hasilnya harus ada
di Puskesmas
2. RUK 2019 harus sudah
ada di bulan maret 2018
1. RPK hasilnya harus ada
di Puskesmas

RPK bulanan harus ada

1. Lokmin bulanan
pertama dilakukan di
bulan januari minggu
ke empat
2.Lokmin bulanan
selanjutnya (rutin)
dilakukan melihat situasi
kadang di minggu ke
satu, ke dua, atau ke tiga

1. Lokmin bulanan pertama
di minggu ke dua bulan
januari
2. Lokmin bulanan untuk
minggu selanjutnya
dilakukan di awal
minggu pertama setiap
bulan.
3. Lokmin Tribulan Pertama
di lakukan hari terakhir
minggu pertama bulan
februari

b. Dokumentasi Hasil Musrenbang Desa/Kelurahan dari
semua Desa/Kelurahan.

1. Puskesmas terlibatkan
dalam Musrenbang
Kelurahan dan desa
tetapi di delegasikan ke
bidan desa

c. Lokakarya Mini Bulanan
Midyear (tengah tahun) 2018
d. Dokumentasi Hasil Musrenbang Kecamatan

1. Belum dilaksanakan

Puskesmas harus diikut
sertakan dalam Musrenbang
Kelurahan dan desa
terutama pelaksana promosi
sebagai fasilitator
puskesmas untuk bisa
mengusulkan kegiatan
Puskesmas
Seharusnya dilaksanakan
bulan Juni
Puskesmas harus diikut
sertakan dalam Musrenbang
Kecamatan untuk bisa
mengusulkan kegiatan
Puskesmas dan
terdokumentasi
1. Lokmin Tribulan Pertama
di lakukan hari terakhir
minggu pertama bulan
februari

e. Lokakarya Mini Triwulan I
dan Triwulan selanjutnya

1. Puskesmas dilibatkan
dalam Musrenbang
Kecamatan
2.Tidak ada dokumentasi
1. Lokmin Tribulan
pertama dilakukan
minggu ke 4 Bulan
februari
2. Lokmin triwulan II
dilaksanakan di minggu

2.Lokmin Triwulan harus

8

No

5.

Hal
(1)

Hasil Observasi
Lapangan
(2)
ke 4 bulan Mei

Pengawasan & Pengendalian,
yang dibahas hasil dan tindaklanjutnya dalam:
a. Lokakarya Mini Bulanan,
Tri-wulanan Rutin dalam
evaluasi tengah tahun
(Midyear evaluation)

1. Pengawasan dan
pengendalian dilakukan
oleh tim dan Kapus
pada saan Lokmin
berikutnya
2.Tindak lanjut dilakukan
untuk program yang
bermasalah

b. Rumusan tindak-lanjutnya,
hasil-hasil Wasdal sebagai
lang-kah koreksi &
pencegahan risiko (Corective
Preventive Action Request)

1. Ada tindak lanjut

6.

Penilaian Kinerja Puskesmas

7.

Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat. Kegiatan ini
mencakup :
a. Analisis Sumber Daya
dan Potensi Masyarakat
yang dilakukan
puskesmas sebelum
menyusun RUK.

Usul/Saran
(3)
dilaksanakan setiap tiga
bulan untuk mendapat
dukungan dari sector
terkait, yakni setahun 4
kali
Lokakarya mini dilakukan
sesuai jadwal

1. PKP dilakukan oleh
Kapus dan tim dengan
indikator kinerja dari
setiap Program yang
ada di Puskesmas

1. Ada analisis sumber
daya dan potensi
masyarakat yang
dilakukan dengan
MMD tentang
permasalahan yang ada
di wilayah kerja
Puskesmas
MARTAPURA 2
tapi tidak ada
dokumentasinya
2.Memberdayakan UKBM
( Posyandu Balita
,Lansia, Posbintu PTM )

1. Menganggarkan untuk
melaksanakan SMD
sesuai yang di harapakan
2. Mengembangkan UKBM
yang lain belum seperti
UKK di setiap desa atau
keluarahan

9

No

Hal
(1)
b. Siklus Pemecahan
Masalah yang
dituangkan dalam
kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat.

c. Kegiatan Pemberdayaan
Individu, Kelompok dan
Masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan
UKM di Puskesmas

Hasil Observasi
Lapangan
(2)
1. Permasalahan yang ada
di masyarakat di
tingkatkan dengan
Pemberdayaan UKMB
dan kegiatan tersebut
bisa untuk menunjang
progam kegiatan
Puskesmas
2.Alat pelayanan
pengaduan melalui
telepon, sms, kotak
pengaduan, email, dan
lain-lain
3.Kepala Puskesmas dan
Ka. TU terjun langsung
ke lapangan ke forum
RT/RW.
4.MMD
5.Survey kepuasan
masyarakat

Usul/Saran
(3)

Kegiatan UKBM
1. Posyandu Balita
2. Posyandu Lansia
3. Posbindu PTM
4. Semua untuk
kegiatan berbasis
masyarakat

8.

Manajemen Pengelolaan
Sumberdaya Manusia

5.Data kompetensi
masing-masing tenaga
kesehatan
6.Adanya modal pelatihan
seperti BCLS dan
pelatihan imunisasi
disesuaikan dengan
analisis beban kerja

9.

Manajemen Data dan Informasi

1.Sudah menerapkan
Sistem Informasi
Manajemen Puskesma
(e-Pub) namun masih
sebagian yaitu di Ruang
Medical Record).
Untuk penerapan secara
keseluruhan masih
mengalami kendala
terhadap penyediaan

1. Sebaiknya dibuat sistem
Local Area Network
(LAN) sebelum
menggunakan sistem
Jaringan untuk
memaksimalkan e-Pub
2. Ada masukan dari
Dinkes berupa laporan
hasil evaluasi SP2TP
puskesmas agar dapat

10

No

10.

Hal
(1)

Pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.

a. Kajian terhadap proses
indikator “Keluarga
Mengikuti Program
KB”
b. Kajian terhadap proses
indikator “Ibu
melakukan persalinan
di faskes”
c. Kajian terhadap proses
indikator “Bayi

Hasil Observasi
Lapangan
(2)
hardware dan jaringan
internet
2.Beberapa pengumpulan
data sebelum menjadi
SP2TP belum ada tim
validasi terhadap data
tersebut sebelum dikirim
ke Dinas Kesehatan
Martapura
3.Komunikasi internal
sudah baik dibuat grup
WA, untuk komunikasi
eksternal dibuat FB
dalam rangka menjaring
aspirasi masyarakat.
4.Ada forum komunikasi
untuk meningkatkan
capaian progress e-Pub
(Simpus)
5.Data terkait dengan
kondisi Sarpras
dilakukan melalui sistem
informasi dari BMD
SIMDA dan untuk
aplikasi penghitungan
beban kerja digunakan
Simpus dari Pusrengun
1. Pendataan belum
dilaksanakan sama
sekali
2. Program sudah sampai
pada tahap sosialisasi di
kecamatan.
3. Tahap awal pelaksanaan
kunjungan rumah PIS
PK akan dilaksanakan
pada bulan oktober
dengan menggunakan
dana JKN

Usul/Saran
(3)
langsung di perbaiki oleh
Puskesmas
3. Ada tim yang
memvalidasi laporan
SP2TP sebelum dikirim
ke Puskesmas
4. Analisis dan evaluasi
data dilakukan secara
komperhensip
menggunakan analisis
masalah yang sudah
lazim digunakan
(fishbond diagram dan
pohon masaalah)
5. Sebaiknya Puskesmas
juga menggunakan
Aspak terkait dengan
data dan informasi
sarana dan prasarananya
sehingga Kompatible
dengan muatan dari
Kemenkes

1. Menganggarkan
untuk pelaksanaan
Proram PIS-PK
minial 10 persen
pertahun dari jumlah
KK di wilayah PKM

ada

ada

ada

11

No

Hal
(1)

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

mendapat imunisasi
dasar lengkap”
Kajian terhadap proses
indikator “Bayi
mendapat ASI
eksklusif”
Kajian terhadap proses
indikator “Balita
mendapatkan
pemantauan
pertumbuhan”
Kajian terhadap proses
indikator “Penderita
hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur”
Kajian terhadap proses
indikator “Penderita
gangguan jiwa
mendapatkan
pengobatan dan tidak
ditelantarkan”
Kajian terhadap proses
indikator “Anggota
keluarga tidak ada
yang merokok”
Kajian terhadap proses
indikator “Keluarga
Mengikuti Program
KB”
Kajian terhadap proses
indikator “Ibu
melakukan persalinan
di faskes”
Kajian terhadap proses
indikator “Bayi
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
Kajian terhadap proses
indikator “Bayi
mendapat ASI
eksklusif”

Hasil Observasi
Lapangan
(2)

Usul/Saran
(3)

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

12

BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)

Dalam organisasi kepemimpinan bisa berkembang dengan luas sehingga
makna kepemimpinan secara umum berasal dari istilah organum yang berarti
tubuh

manusia

dengan

berbagai

fungsi

yang

digunakan

dalam

istilah

kepemimpinan. Kepemimpinan berasal darikata pimpin yang memuat dua hal
pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek.
Kepemimpinan efektif adalah keterampilan managerial dalam pelaksanaan
kerja bersama. Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis maupun
manajerial yang profesioanal. Kecakapan teknis tersebut sesuai dengan
bidangnya,

sedangkan

kecakapan

manajerial

menuntut

perannya

dalam

memimpin orang lain.
Dalam organisasi yang dalam hal ini adalah Puskesmas. Pemimpin harus
dapat mengawal visi dan misi puskesmas dengan melibatkan seluruh sumber
daya yang ada demi terwujudnya visi dan misi tersebut.
Puskesmas MARTAPURA 2 dipimpin oleh seorang pimpinan Puskesmas
yang dalam hal ini mampu mengkomunikasikan visi dan misi kepada bawahannya,
sehingga mereka dapat memahami kegiatan dan memiliki upaya dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Jam 07.45 wita pimpinan beserta seluruh staf
Puskesmas dari senin-kamis melaksanakan apel pagi yang dipimpin oleh
Puskesmas, Pada apel pagi tersebut pimpinan Puskesmas menginstruksikan
beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi situasional Puskesmas yang
perlu mendapatkan perhatian bersama. Kegiatan apel pagi ini sesekali dapat
menjadi ajang mengemukakan pendapat, terkait dengan permasalaahan yang
diutarakan, sehingga menjadi salah satu solusi untuk penyelesaian lebih lanjut,
sedangka untuk hari jum’at dan hari sabtu dilakukan, kegiatan olahraga pagi untuk
seluruh pegawai Puskesmas agar jasmani selalu fit. Jam 08.00 wita Kegiatan
pelayanan di Puskesmas dimulai. Dari hal tersebut diketahui bahwa Kepala
Puskesmas sebagai pimpinan menerapkan pendekatan kepemimpinan tim,
karena tim yang baik dapat akan dapat menyelesaikan masalah dengan optimal.
Selain itu kepemimpinan tim ini akan dapat lebih mudah untuk mengelola konfilk
yang terjadi, sebelum menjadi permasalahan yang sifatnya strategis
Kepemimpinan yang baik juga mampu mendelegasikan kewenangannya
kepada orang yang tepat, dan ini dilakukan juga oleh pimpinan kepala
Puskesmas, ini terbukti dari hasil observasi ke lokus. Yang ditunjuk kapus mampu
13

menjawab terhadap permasalahan yang ada, sehingga pelayanan kesehatan
dapat berjalan dengan baik. System komunikasi yang dibangun mengutamakan
komunikasi dua arah, yang memberi peran kepada pegawai Puskesmas untuk
mengungkapkan pendapat dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Kapus tidak otoriter dalam menyampaikan gagasan ataupun kebijakan, namun
mendiskusikan terlebih dahulu kepada bawahannya. Kapus dalam melaksanakan
manajemen selalu meningkatkan peran dalam siklus Plan Do Check dan Action ini
terbukti dari setiap kebijakan yang diambil dilakukan secara komperhensip, hanya
saja pada beberapa aspek terkait dalam anailsis data dan evaluasi masih
terkendala dalam fungsi validasi, dimana data yang dikirim ada yang belum
lengkap.
Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas Pasal 43 disebutkan Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di
Puskesmas
(1)

Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.

(2)

Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik. Setiap Puskesmas wajib
menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a.

pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;

b.

survei lapangan;

c.

pelaporan lintas sektor terkait; dan

d.

pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dari hasil penelusuran di Puskesmas MARTAPURA 2, pelaporan sebagaian

menggunakan Simpus, simpus ini yang dapat berjalan dengan optimal hanya di
ruang medical record, sebenarnya muatan dari Simpus tersebut dirancang untuk
mengakomodasi terhadap pelaporan dari masing-masing program yang dapat
langsung di kirimkan ke Dinas Kesehatan. Dalam Simpus, menurut Permenkes 75
tahun 2014 data yang dihasilkan wajib dilakukan pembersihan, validasi, dan
pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung manajemen
Puskesmas. Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan untuk:
a. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
b. menjamin

ketersediaan

data

dan

informasi

yang

berkualitas,

berkesinambungan, dan mudah diakses;
c. meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui
penguatan manajemen Puskesmas.

14

Pelaporan data dari Puskesmas atau SP2TP dikumpulkan satu pintu pada
bagian Tata Usaha Puskesmas Martapura. Data tersebut wajib dikumpulkan
sebelum tanggal 5 tiap bulannya sebelum dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota
Martapura, dengan tujuan agar data yang dihasilkan lengkap untuk setiap program
di Puskesmas. Hanya saja setelah data dikumpulkan dari masing-masing
program, belum ada kegiatan validasi data oleh petugas di Tata Usaha
Puskesmas, sehingga data yang dikirim terkadang masih ada yang belum lengkap
secara administrative, sehingga hal ini perlu dibuat tim validasi data di Puskesmas
MARTAPURA 2 agar data yang dihasilkan lebih baik lagi.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun
berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan
jaringannya. Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub
Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan. Umpan Balik Laporan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjar dengan membuat dan menginformasikan umpan
balik terhadap pelaporan data Puskesmas dan jaringannya. Umpan balik
disampaikan paling lambat tanggal 20 pada bulan diterimanya laporan. Umpan
balik laporan Puskesmas berupa surat pemberitahuan yang memuat keterangan:
1. absensi laporan;
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan;
4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau
ketidaklengkapan pelaporan.
6. Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling lambat tanggal 5
pada bulan berikutnya setelah laporan disampaikan
Dari hasil observasi, diketahui bahwa feedback atau umpan balik dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjar belum dilakukan, sehingga hal ini mengakibatkan
terhambatnya informasi atau perbaikan apa yang harus dilakukan oleh
Puskesmas, khususnya Puskesmas Martapura 2. Apabila hal ini dilakukan terus
maka pelaporan SP2TP menjadi kegiatan rutinitas tiap bulan saja. Feedback dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar yang selama ini dilakukan menurut petugas di
Puskesmas Martapura 2, adalah dalam bentuk monev kepada pemegang program
dan pertemuan lintas program.
Dari sisi keamanan dan kerahasiaan data di Puskesmas, Setiap pemangku
kepentingan Sistem Informasi Puskesmas harus menjamin keamanan dan
15

kerahasiaan informasi. Data dan Informasi Kesehatan dapat bersifat terbuka dan
tertutup. Dalam hal data bersifat tertutup dapat diakses oleh masyarakat dengan
izin,

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota,

Dinas

Kesehatan

Provinsi,

dan

Kementerian. Untuk itu Puskesmas Martapura 2 menggunakan ruang server yang
terjaga keamanannya, baik keamanan dari sisi software, maupun keamanan
pencurian, sehingga data dapat terjaga dengan baik.

16

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1.

Puskesmas Martapura 2 telah melakukan pendataan IKS, tetapi rekapitulasi
kegiatan PIS PK belum 100 %.

2.

Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas Demokrasi (Menerima saran dari
Staf Puskesmas dan memberikan contoh yang baik.

3.

Kegiatan Manajemen Puskesmas :

a.

P1 (Perencanaan) :

 Penyusunan RUK dan RPK, belum sesuai dengan siklus yang diharapkan dan
arsipnya harus berada di Puskesmas bukan di bendahara.
b.

P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) :

 Belum sesuai dengan siklus yang diharapkan dan arsipnya harus berada di
Puskesmas bukan di bendahara, dan dilakasanakan hanya dengan melihat situasi,
bukan dijadwalkan
c.

P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) :

 Sudah dilaksanakan dengan membentuk tim dan tindak lanjut atau evaluasinya
dilaksanakan setiap bulan
4.

PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indicator SPM.

5.

Program PIS-PK baru sampai tahap sosialisasi di tingkat kecamatan, kunjungan
rumah belum ada dilaksanakan. Tapi direncanakan akan dimulai pada bulan
oktober dengan menggunakan dana JKN, yaitu pada tiga RT.

B. Rekomendasi
1.

Melakukan proses manajemen Puskesmas sesuai dengan siklus (P1, P2, dan P3)

2.

Advokasi kegiatan Lintas Sektor terutama pada kegiatan SMD, MMD,
Musrenbang kelurahan dan kecamatan untuk bisa mengusulkan dan
mensosialisasikan kegiatan Puskesmas.

17

FOTO KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN PUSKESMAS MARTAPURA 2

18

19

20

21