2 Ikhtisar Data Keuangan Penting 3 Laporan Dewan Komisaris 4 Laporan Dewan Direksi 5 Profil Perseroan 6 Informasi Perseroan 10 Dewan Komisaris dan Direksi 11 Sumber Daya Manusia 12

3 Laporan Dewan Komisaris

4 Laporan Dewan Direksi

5 Profil Perseroan

6 Informasi Perseroan

10 Dewan Komisaris dan Direksi

11 Sumber Daya Manusia

12 Struktur Organisasi

13 Analisis Dan Pembahasan Manajemen

14 Informasi Khusus

18 Tata Kelola Perusahaan

20 Laporan Komite Audit

24 Laporan Keuangan

Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan terintegrasi penuh dalam Bidang ÒBrokerage, Underwriter & Financial Advisory ServicesÓ

¥ Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan memberikan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah

¥ Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders (pemangku kepentingan)

¥ Membantu perusahaan kecil dan menengah khususnya dalam lingkup restrukturisasi dan ekspansi bisnis agar dapat berkembang dan berkompetisi dalam dunia bisnis

A. Data Keuangan

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Pendapatan usaha

4.681 876 Laba (Rugi) usaha

1.044 (3.257) Laba bersih

2.548 954 Jumlah aset lancar

67.557 55.654 Jumlah aset

68.419 56.357 Jumlah kewajiban

12.742 7.305 Jumlah ekuitas

55.67 7 49.053 Laba bersih per saham

(dalam presentase) * Pendapatan usaha

(4,94) (81,29) * Laba (Rugi) usaha

(44,02) ** * Laba bersih

42,75 (62,56) * Jumlah aset

12,15 (17,63) * Jumlah kewajiban

29,32 (42,67) * Jumlah ekuitas

22,30 *** * Laba bersih terhadap pendapatan usaha

* Laba (Rugi) usaha terhadap pendapatan usaha

54,43 108,90 * Laba bersih terhadap jumlah aset

3,72 1,69 * Laba bersih terhadap jumlah ekuitas

* Aset lancar terhadap kewajiban lancar

530,19 761,86 * Kewajiban terhadap ekuitas

22,89 14,89 * Kewajiban terhadap aset

* Rasio pertumbuhan laba (rugi) usaha tidak bisa dihitung karena pada tahun 2004 Perseroan telah membukukan laba, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2003 yang masih mengalami rugi.

** Rasio pertumbuhan laba (rugi) usaha tidak bisa dihitung karena pada tahun 2008 Perseroan mengalami rugi, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2007 yang memperoleh laba.

dapat diperbandingkan dengan pendapatan usaha yang memperoleh laba.

Laporan Dewan Komisaris

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Rangkaian peristiwa krusial di dalam dan luar negeri telah mempengaruhi arah dari perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2008 ini. Akan tetapi tak bisa dipungkiri gangguan kali ini lebih banyak berasal dari faktor eksternal yang pada akhirnya berimbas kepada daya tahan perekonomian di Indonesia. Skala makro ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif stabil, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1% sementara tingkat inflasi menjadi 11,06 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan mencapai 9,25 %. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi 1.355,41 di penutupan tahun, dengan mengacu pada posisi penutupan itu kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp 1.029 triliun. Nilai rata Ð rata transaksi saham harian di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun ini menjadi Rp 4,44 triliun, atau naik 4,19% dibandingkan dengan transaksi harian tahun lalu Rp 4,26 triliun.

Angin segar terasa bagi sektor riil di penghujung tahun ini ketika pemerintah memutuskan menurunkan harga premium dan solar. Penurunan harga BBM pertama kali dalam sejarah itu sejalan dengan melemahnya harga minyak mentah dunia, keputusan untuk menurunkan harga premium dan solar semakin memberi keleluasaan kepada dunia usaha dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Dengan prediksi laju inflasi yang masih relatif stabil dibandingkan dengan negara lain, dan berlanjutnya penurunan suku bunga Bank Indonesia dimana kebijakan ini menuai banyak sambutan dari kalangan pengusaha, harapan untuk bisa menghindari dampak krisis global yang diprediksi mencapai puncaknya pada semester pertama tahun 2009, tetap terbuka lebar.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat No. 349 tanggal 27 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perseroan telah mengangkat Chialbi Philipsintoro sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :

- Komisaris Utama

: Chu Jang Lie

- Komisaris Independen

: Johan Alex Mewengkang

- Komisaris Independen

: Chialbi Philipsintoro

Akhirnya atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi yang telah berupaya dan bekerja keras atas pencapaian kinerja tahun 2008. Penghargaan juga kami sampaikan kepada seluruh karyawan Perseroan atas dedikasi dan kerja kerasnya selama ini, dan juga kepada para pemegang saham, nasabah dan pemangku kepentingan atas dukungannya selama ini.

Chu Jang Lie

Komisaris Utama

Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia termasuk para pelaku pasar modal, akibat terimbas krisis finansial global yang bermula dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang berperan menghempaskan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun menjadi 1.355,41 atau turun dibandingkan level penutupan di tahun 2007 sebesar 2.745,83. Nilai kapitalisasi pasar untuk saham di akhir tahun turun dari tahun sebelumnya senilai Rp 1.988,3 triliun menjadi Rp 1.065,4 triliun, sedangkan volume transaksi harian menurun dari 4,23 miliar lembar di tahun 2007 menjadi 3,28 miliar lembar di tahun 2008.

Namun demikian di tahun 2008 ini juga mencatat beberapa prestasi, seperti pada bulan Januari 2008 IHSG mencapai rekor tertinggi dalam sejarah dengan mencapai level 2.830,26, dan rata-rata nilai transaksi harian meningkat dari Rp 4,27 triliun di tahun 2007 menjadi Rp 4,45 triliun pada tahun 2008, demikian pula dengan rata-rata frekuensi transaksi harian yang mengalami peningkatan dari 48.216 kali di tahun 2007 menjadi 56.022 kali di tahun 2008.

Perseroan memperoleh laba dari selisih kurs Ð bersih sebesar Rp 3.184 juta pada tahun ini, dibandingkan tahun 2007 yang saat itu diperoleh laba sebesar Rp 589 juta. Penyebabnya adalah depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, dari rata Ð rata Rp 9.500,- menjadi Rp 11.000,- per 1 dollar Amerika Serikat.

Aktifitas Perseroan pada devisi Penjamin Emisi Efek adalah dalam bentuk keikutsertaan sindikasi penjamin emisi efek dari penawaran umum saham PT Triwira Insanlestari Tbk, PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, PT Verena Oto Finance Tbk, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, PT Hotel Mandarine Regency Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT Bayan Resources Tbk dan PT Trada Maritime Tbk sebagai penjamin emisi (underwriter).

Di dalam menjalankan perusahaan kami sangat memperhatikan terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan mendorong transparansi di dalam setiap langkah yang diambil oleh Perseroan, serta menjalankan Standard Operating System (SOP) secara ketat dibawah pengawasan Komite Audit sebagai lembaga yang membantu fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris.

Sebelum mengakhiri laporan ini ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar Ð besarnya kepada seluruh pemegang saham, karyawan, nasabah dan pemangku kepentingan atas kepercayaan yang telah diberikan, sehingga kami dapat terus melayani dengan sepenuh hati. Dengan dukungan seluruh pemegang saham, karyawan, nasabah dan pemangku kepentingan, kami akan terus berusaha keras untuk membawa Perseroan mencapai kinerja yang lebih baik di tahun Ð tahun mendatang.

Marlina

Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.

Perseroan memposisikan sebagai Perusahaan Efek yang mempunyai target pasar nasabah perorangan maupun institusi baik domestik maupun asing. Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek akan memberikan kontribusi yang besar dalam kinerja keuangan Perseroan. Hal ini tercermin dengan meningkatnya kalangan masyarakat berpenghasilan menengah yang berpotensi menjadi investor dan ditunjang pula dengan semakin berkembangnya alternatif investasi di pasar modal Indonesia.

Pemasaran sepanjang tahun 2008 dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Strategi yang dilakukan adalah dengan memperluas jaringan pemasaran serta menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan sekuritas Non Anggota Bursa sebagai agen. Perluasan jaringan pemasaran juga dilakukan melalui kerja sama pemasaran dengan pihak ketiga, baik dengan perusahaan yang masih dalam satu grup maupun dengan pihak lainnya yang tidak terafiliasi. Perseroan juga secara rutin melakukan komunikasi dengan para investor guna meningkatkan pemahaman mengenai investasi di pasar modal.

Selama tahun 2008 Perseroan telah meningkatkan kualitas divisi riset agar dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para nasabah Perseroan. Peningkatan kualitas dilakukan dengan selalu memperbarui data-data mengenai emiten, dengan cara aktif menjalin komunikasi dengan perusahaan tercatat dengan mengikuti paparan publik yang dilakukan emiten, serta memanfaatkan media teknologi informasi yang dapat memberikan data-data secara lengkap dan aktual. Secara rutin analis dan bagian pemasaran melakukan pertemuan guna membahas setiap informasi yang berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Divisi riset juga telah melakukan pertemuan secara periodik dengan para nasabah guna memaparkan perkembangan terbaru mengenai kondisi makro ekonomi, industri maupun kinerja emiten. Upaya ini juga dapat menghasilkan hubungan yang lebih baik antara Perseroan dengan para nasabah.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah.

Bagi divisi operasional, penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi ini sangat bermanfaat dalam menghasilkan laporan secara cepat dan akurat, sehingga dapat didistribusikan kepada pihak eksternal dengan tepat waktu sesuai ketentuan berlaku. Teknologi informasi ini juga sangat membantu dalam proses penyelesaian transaksi, seperti penerimaan dan pengiriman saham, penerimaan dan pengeluaran dana.

Prinsip risk management juga diterapkan Perseroan untuk mengantisipasi terjadinya hutang nasabah yang tidak terselesaikan (Bad Debt) dan kemungkinan gagal serah maupun gagal bayar.

Dengan membesarnya jumlah nasabah, kesempatan untuk meningkatkan layanan melalui aliansi strategis dan kemitraan dengan agen menjadi lebih terbuka. Perseroan terus memperluas kerjasama dengan mitra strategis tersebut untuk mengoptimalkan jaringan pemasaran serta memanfaatkan peluang pengembangan usaha dimasa yang akan datang.

Pertumbuhan Nilai Transaksi (milyar Rupiah)

Pertumbuhan Volume Transaksi (jutaan saham)

Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara dan pedagang efek bersifat hutang, dengan instrumen yang diperdagangkan antara lain adalah efek Repo yaitu aktifitas penjualan saham dengan janji dibeli kembali, Reverse Repo yaitu aktifitas pembelian saham dengan janji dijual kembali, dan obligasi baik di pasar perdana maupun pasar sekunder.

Jenis obligasi yang aktif diperdagangkan di pasar sekunder adalah obligasi korporasi, adapun nasabah Perseroan yang aktif merupakan nasabah ritel. Perseroan juga telah menempatkan sebagian dananya pada portofolio efek obligasi, yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan optimal.

Untuk tahun kerja 2009, Perseroan berencana meningkatkan kinerja fixed income, dengan berupaya meningkatkan pelayanan dalam penyelesaian dokumen dan informasi yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi obligasi.

Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual untuk saham, serta sebagai penjamin siaga maupun arranger untuk emisi right issue saham.

Dalam bidang investment banking, Perseroan mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) bagi institusi yang akan melakukan emisi saham.

Dalam tahun 2008, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut :

No Nama Perusahaan Porsi Penjaminan

Lembar

Rp

1 PT Triwira Insanlestari Tbk

100.000

40.000.000

2 PT Yanaprima Hastapersada Tbk

100.000

54.500.000

3 PT Kokoh Inti Arebama Tbk

100.000

17.000.000

4 PT Verena Oto Finance Tbk

5.000.000

500.000.000

5 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk

150.000

30.000.000

52.000.000 7PT Hotel Mandarine Regency Tbk

6 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

8 PT Adaro Energy Tbk

400.000

440.000.000

9 PT Bayan Resources Tbk

173.000

1.003.400.000

10 PT Trada Maritime Tbk

Di tahun 2009 walaupun beberapa tantangan mungkin akan muncul sehubungan dengan krisis perekonomian global, divisi investment banking & corporate finance tetap yakin bahwa kondisi pasar modal akan tetap kondusif dan peluang pertumbuhan tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat tim dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, sambil tetap mempertahankan posisi dalam kompetisi penjaminan emisi saham. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Informasi Perseroan

Nama Perusahaan

PT Yulie Sekurindo Tbk

Alamat

Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Tel. : 51402181 Fax. : 51402182 Email : [email protected] [email protected]

Bidang Usaha

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek

Kode Saham

YULE

Sekretaris

Rohati

Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan Konika Building Floor V Jl. Gunung Sahari Raya No. 78 Jakarta 10610

Biro Administrasi Efek

PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lantai 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210

Kustodian

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5

Jl Jend. Sudirman Kav. 52 Ð 53 Jakarta 12910

Dewan Komisaris dan Direksi

CHU JANG LIE, Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta. Pada tahun 1970 menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Budi Mulia, Jakarta. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2001). Memulai karirnya di PT ABC Intercallin (1975 Ð 1980), PT Petindo Jaya Sakti, Tangerang (1980 Ð 1990). Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk, Tangerang (2004 Ð sekarang). Menjabat sebagai Komisaris PT Jeje Yutrindo Utama, Jakarta (2004 Ð sekarang), dan bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1998 sampai sekarang.

CHIALBI PHILIPSINTORO, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science in Business Administration, Program Studi Keuangan di Oklahoma State University, Amerika Serikat pada tahun 1997. Memulai karirnya di Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai Asisten Manager Planning & Strategic dan kemudian sebagai Asisten Manager Marketing (1998 Ð 1999). Menjabat sebagai Financial Controller PT Mega Waja Corporindo dan terakhir sebagai Manager Representative (1999 - 2005), Manager Keuangan PT Anakku Masa Depanku (2006), Manager Keuangan PT Mayfran Indonesia (2007 Ð Sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak Juli 2008 sampai sekarang.

JOHAN ALEX MEWENGKANG, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Perusahaan di Universitas Negeri Pajajaran, Bandung pada tahun 1974. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1991) dan Wakil Penjamin Emisi Efek (1994). Memulai karirnya di Bapepam dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian (1977 Ð 1989). Menjabat sebagai Account Officer PT Inter Pacifik (1989 - 1990), Manager PT Yama Paramitra Sekuritas (1991 - 1992), Direktur PT Mega Akses Securities (Ichiyoshi Alfa Securities) (1992 Ð 2005). Serta aktif di organisasi pasar modal sebagai Anggota Komite Disiplin BEJ (2000 Ð 2001), Ketua Departemen Hukum & Bursa APEI (1999 Ð 2001), Ketua Departemen Peraturan & Kepatuhan APEI (2002 Ð 2003) dan terakhir sebagai Komite Ketua Umum APEI (2003 Ð 2005). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak Juli 2007 sampai sekarang.

MARLINA, Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta. Pada tahun 1994, menyelesaikan pendidikannya di Technical Advance Future Education, Western Australia, selain kursus-kursus di bidang pasar modal. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1998) dan Wakil Penjamin Emisi Efek (1998). Berpengalaman lebih dari 14 tahun dalam industri pasar modal dan pasar uang. Memulai karirnya sebagai Kepala Divisi Keuangan PT Kestrel Sekuritas Indonesia, Jakarta (1994 Ð 1995), dan bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1996 sampai sekarang dengan jabatan sebagai Direktur Utama.

RUSMADY HANSA, Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2004 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara

Sumber Daya Manusia

Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu modal utama bagi perkembangan keberhasilan perusahaan. Sepanjang tahun 2008, pengembangan sumber daya manusia diprioritaskan pada tiga hal, yaitu pengembangan kompetensi karyawan, evaluasi kinerja karyawan dan peningkatan kesejahteraan karyawan.

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar (out-house training) maupun di dalam perusahaan (in-house training). Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk- produk pasar modal (Kontrak Opsi Saham dan produk Derivatif lainnya), teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah.

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan Prinsip-Prinsip Mengenal Nasabah dan Pelaporan Transaksi Mencurigakan.

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing, serta mendorong karyawan untuk mengikuti ujian profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal.

Evaluasi kinerja karyawan dilakukan setiap awal tahun guna mengevaluasi kinerja pada tahun sebelumnya, dan dijadikan dasar bagi manajemen dalam memberikan penghargaan maupun pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas Ð fasilitas seperti Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), fasilitas insentif, serta pemberian fasilitas kesehatan karyawan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-25/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 20 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

Wakil Perantara

Total Pedagang Efek

Wakil Penjamin

Wakil Manajer

Emisi Efek

Investasi

Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2008.

Dewan Komisaris

Komite Audit

Umum & Teknologi

Personalia Informasi

Efek

Tetap & Investment

Akuntansi Pelengkap

Banking

Kustodian

Analisis dan Pembahasan Manajemen

A. PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA

Pendapatan usaha pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 876 juta, yang berasal dari komisi perantara perdagangan efek dan pendapatan bunga. Pendapatan usaha pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar Rp 3.805 juta atau 81,29 % dibanding tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 4.681 juta. Penurunan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya kerugian atas perdagangan efek Ð bersih dan penurunan dari komisi perantara perdagangan efek.

KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Pendapatan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 2.318 juta mengalami penurunan sebesar Rp 948 juta atau 29,03 % dibanding tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 3.266 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat tak langsung krisis keuangan global. Dalam kondisi pasar yang tidak mendukung, investor menunda berinvestasi di pasar modal.

Pertumbuhan Komisi Transaksi (jutaan Rupiah) LABA (RUGI) PERDAGANGAN EFEK - BERSIH

Perseroan pada tahun 2008 mengalami kerugian dari defisit perdagangan efek saham dan obligasi Ð bersih sebesar Rp 2.854 juta. Kerugian ini disebabkan penurunan harga-harga saham di bursa sebagai akibat turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), serta penurunan harga obligasi sebagai akibat tingginya suku bunga perbankan di pasar.

BUNGA

Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (reverse repo) dan portofolio efek obligasi. Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 1.399 juta, dibanding tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 1.402 juta.

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK

Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai penjamin emisi efek dan agen penjualan efek untuk penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Perseroan, masing-masing sebesar Rp 14 juta dan Rp 12 juta untuk tahun 2008 dan 2007.

B. PERTUMBUHAN BEBAN USAHA

Beban usaha Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 4.133 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 497 juta atau 13,67 % dibanding tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 3.636 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya peningkatan atas beban kantor, telekomunikasi dan informasi, perbaikan dan pemeliharaan serta beban lain-lain.

C. PERTUMBUHAN LABA (RUGI) LABA (RUGI) USAHA

Pada tahun 2008, Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 3.257 juta dibandingkan tahun 2007 yang tercatat memperoleh laba sebesar Rp 1.044 juta. Kerugian ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya peningkatan beban usaha secara keseluruhan disamping penurunan pendapatan usaha.

LABA BERSIH

Laba bersih Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 954 juta dimana terjadi penurunan laba bersih sebesar Rp 1.594 juta atau 62,56 % dibanding tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 2.548 juta. Penurunan laba bersih ini antara lain disebabkan oleh adanya kerugian atas perdagangan efek Ð bersih dan dari penurunan pendapatan komisi perantara perdagangan efek.

Pertumbuhan Pendapatan Usaha, Laba (Rugi) Usaha Dan Laba Bersih

(Jutaan Rupiah)

Pendapatan Usaha

Laba (Rugi) Usaha)

Laba Bersih

D. PERTUMBUHAN ASET, KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 56.357 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 12.062 juta atau 17,63 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2007 yang berjumlah Rp 68.419 juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan atas portofolio efek - bersih serta piutang lembaga kliring dan penjaminan.

KEWAJIBAN

Jumlah kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 7.305 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 5.437 juta atau 42,67 % dibanding kewajiban Perseroan pada tahun 2007 yang berjumlah Rp 12.742 juta. Penurunan jumlah kewajiban tersebut disebabkan antara lain oleh adanya penurunan hutang lembaga kliring dan penjaminan, serta hutang nasabah Ð pihak ketiga.

EKUITAS

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 49.053 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 6.624 juta atau 11,90 % dibanding ekuitas Perseroan pada tahun 2007 yang berjumlah Rp 55.677 juta. Penurunan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual, dan penurunan saldo laba belum ditentukan penggunaannya.

Pertumbuhan Aset, Kewajiban Dan Ekuitas (Jutaan Rupiah)

E. LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS LIKUIDITAS

Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 761,86 % dan 530,19 %. Kenaikan rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar tersebut disebabkan karena penurunan kewajiban lancar pada tahun 2008 sebesar Rp 5.437 juta atau 42,67 % jika dibandingkan dengan tahun 2007, yang terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas hutang lembaga kliring dan penjaminan, serta hutang nasabah Ð pihak ketiga.

Diikuti dengan penurunan aset lancar pada tahun 2008 sebesar Rp 11.903 juta atau 17,62 % jika dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 55.654 juta dan tahun 2007 sebesar Rp 67.557 juta, yang terutama antara lain diakibatkan adanya penurunan atas portofolio efek Ð bersih serta piutang lembaga kliring dan penjaminan.

SOLVABILITAS

Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 14,89 % dan 22,89 %. Penurunan rasio kewajiban terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total kewajiban sebesar Rp 5.437 juta, yang disebabkan antara lain oleh terjadinya penurunan hutang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 2.025 juta, serta hutang nasabah Ð pihak ketiga sebesar Rp 3.515 juta.

Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 12,96 % dan 18,62 %. Penurunan rasio kewajiban terhadap aset disebabkan adanya penurunan jumlah kewajiban sebesar Rp 5.437 juta, yang diakibatkan antara lain oleh penurunan hutang lembaga kliring dan penjaminan, serta hutang nasabah Ð pihak ketiga. Juga diimbangi dengan adanya penurunan aset sebesar Rp 12.062 juta, yang disebabkan antara lain oleh penurunan atas portofolio efek Ð bersih serta piutang lembaga kliring dan penjaminan.

RENTABILITAS

Rentabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity).

URAIAN

31 Desember

Rasio Keuangan

Net profit margin

54,43 % 108,90 % Return on Assets

(dalam persentase)

Net Profit Margin

Return Of Assets

Return On Equity

F. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-20/PM/2003 tertanggal 8 Mei 2003. Berdasarkan peraturan tersebut MKBD harus dipertahankan sama dengan atau diatas saldo minimum yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 25.000.000.000,-. Pada tanggal 30 Desember 2008, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 44.267.661.843,-.

G. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN

Perseroan berkeyakinan bahwa pasar modal Indonesia mempunyai prospek yang sangat menjanjikan di masa mendatang, Perseroan akan menerapkan strategi di semua divisi untuk meningkatkan kinerja Perseroan.

Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Aspek pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan memperluas jaringan pemasaran untuk menjangkau kalangan internal dan eksternal Perseroan. Secara terus menerus Perseroan melakukan integrasi, evaluasi dan penyempurnaan strategi dan program pemasaran, untuk memastikan bahwa Perseroan senantiasa memberikan pelayanan terbaiknya. Perseroan terus berupaya mencari cara-cara inovatif agar dapat lebih banyak menjaring nasabah dan memperkuat positioning Perseroan di pasar modal Indonesia.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah dan kecil (Usaha Kecil & Menengah/UKM) yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah dan kecil agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

H. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Informasi Khusus

A. Pencatatan dan Harga Saham

Tahun

Kwartal Harga Saham

Jumlah Saham

(Lembar) 2004

Terendah

Tertinggi

IV 215

I 105

II 90 135

III

IV 50 100

I 35 60 237.500

II 40 60 525.500

III

IV 45 60 37.000 2007

I 30 75 2.948.000

II 60 190

III

IV 90 105

I 89 120

II 94 104

III

IV 66 87 3.254.000

B. Dividen

Tahun Dividen per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Dividen

Tanggal

Pembayaran 2004

(Rp)

(Lembar)

(Rp)

15 Desember 2005 2005

15 Agustus 2006 2006

21 Agustus 2007 2007

24 Desember 2008

C. Pengunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Rencana 6% 8%

Modal kerja Pengembangan usaha

Teknologi informasi dan sarana pendukung

Realisasi

Modal kerja

Teknologi informasi dan sarana pendukung Pengembangan usaha

Sisa dana hasil penawaran umum

D. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan

No Nama Pemegang

Pemilikan Saham

Alamat Pemegang Saham

Status

Jumlah

A/I

Saham

1 PT Jeje Yutrindo Utama

Ratu Plaza Office Tower

I 133.725.000 52,44

Lt. 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 9, Jakarta Pusat

Jumlah

E. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris

No Nama

Jabatan

Jumlah Saham Pemilikan

(Lembar)

1 Chu Jang Lie

Komisaris Utama

2 Chialbi Philipsintoro

Komisaris Independen

3 Johan Alex Mewengkang

Komisaris Independen

4 Marlina

Direktur Utama

5 Rusmady Hansa

Direktur

F. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat, Yaitu Kelompok Pemegang Saham Yang Masing- Masing Memiliki 5 % Saham Perseroan

No Keterangan

Jumlah Saham

1 Pemodal Nasional

2 Pemodal Asing

Total

G. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat

No Keterangan

Jumlah Saham

Jumlah Nominal

(Lembar)

(Rp)

Modal Dasar

Modal Disetor Penuh :

1 PT Jeje Yutrindo Utama

2 Chu Jang Lie

3 Masyarakat

47,06 Jumlah Modal Disetor Penuh

100,00 Saham Dalam Portepel

Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.

Perseroan telah melakukan langkah-langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders.

Pada tanggal 27 Juni 2008 di Hotel Mega Anggrek - Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dihadiri oleh 76,92 % dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan. Dalam RUPST telah diputuskan untuk mengangkat Chialbi Philipsintoro sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama

: Chu Jang Lie

Komisaris Independen

: Chialbi Philipsintoro

Komisaris Independen

: Johan Alex Mewengkang

Dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah disetujui penggunaan laba tahun buku 2007 sebagai berikut :

1. Sejumlah Rp 2.422.500.000,- atau Rp 9,50 per saham dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.

2. Sejumlah Rp 50.000.000,- dialokasikan untuk dana cadangan.

3. Sejumlah Rp 75.214.163,- dialokasikan untuk modal kerja. Perseroan telah membagikan dividen tunai seperti tersebut diatas pada tanggal 24 Desember 2008. Sedangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah diputuskan untuk menyetujui perubahan Anggaran Dasar

Perseroan, untuk disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, dan Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-179/BL/2008 Tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, tanggal 14 Mei 2008.

Saat ini Perseroan memiliki 3 orang anggota Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama dan 2 Komisaris Independen. Dewan Komisaris telah bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris telah melakukan dalam hal mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan, serta melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi. Kemudian menjamin proses, kontrol dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, juga melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. Disamping itu menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit.

C. DEWAN DIREKSI

Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur, dimana kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Direksi Perseroan dibentuk dari individu-individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Direksi berperan signifikan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti Pendidikan Lanjutan Direksi Perusahaan Efek, Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Client), Pelaporan Transaksi Mencurigakan (Anti Money Laundering Workshop), Workshop of Risk Operation Management, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), Corporate Social Responsibility dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan dalam hal wajib memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif. Serta memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan maju dan berkembang, juga ikut mempromosikan visi dan misi serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. Kemudian melakukan review terperinci mengenai kinerja operasional Perseroan, disamping melakukan perencanaan dan review terhadap suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi manajemen. Terakhir melakukan evaluasi terhadap kinerja dan efektivitas manajemen.

D. RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selalu dilaksanakan secara rutin guna mengantisipasi secara cepat dan akurat atas setiap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan Perseroan. Rapat dilaksanakan baik untuk seluruh Komisaris dan Direksi, maupun secara khusus antar anggota Komisaris dan atau Direksi.

Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

E. REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, untuk tahun 2008 adalah sekitar Rp 272 juta.

F. KOMITE AUDIT

Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota, dimana 2 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang salah satunya merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung-jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang dipandang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Serta melakukan kegiatan- kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan memeriksa laporan dari internal audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut :

Ketua

: Chialbi Philipsintoro

Anggota

: Johan Alex Mewengkang

Anggota

: Deddy Gunawan

Komite Audit juga berkewajiban untuk memperhatikan risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan-keluhan yang muncul terhadap Perseroan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi.

Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal. Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera disampaikan kepada Dewan Komisaris agar dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK, Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai Manager Keuangan (1987 - 2007). Menjabat sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang).

Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugasnya antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Rohati.

Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya membuka semua jalur komunikasi dengan para stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah, Bapepam & LK, Bursa Efek Jakarta, analis maupun pihak lainnya yang terkait dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan memberikan kepastian bagi para stakeholder mengenai perkembangan terbaru Perseroan, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya umpan balik (feedback) dari para stakeholders untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.

Sesuai dengan ketentuan di pasar modal mengenai kewajiban penyampaian informasi, Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, Laporan Tahunan kepada Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia secara tepat waktu serta dikomunikasikan kepada publik melalui surat kabar. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting yang bersifat insidentil untuk menghindari adanya ketidak jelasan informasi, baik melalui Bursa Efek Indonesia, Bapepam & LK maupun media massa.

Pada tanggal 27 Juni 2008 bertempat di Hotel Mega Anggrek Ð Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham dan investor serta diliput oleh media massa cetak, sejumlah wartawan juga telah menanyakan langsung melalui telepon guna memantau perkembangan dan rencana usaha Perseroan.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Persada, Jakarta pada tahun 2008. Memulai karirnya di PT Adhi Sentosa Abadi dengan jabatan sebagai Staff Administrasi (1993 - 1995). Menjabat sebagai Staff Finance di PT Bamaputra Sarana Plastindo (1996 - 1999), Staff Finance, Accounting & Tax PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan lain, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan :

Sebagai perusahaan efek, Perseroan memiliki beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Jakarta. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perseroan. Untuk mencegah hal ini, Perseroan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar modal.

2. Risiko Perdagangan Efek

Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perseroan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya komisi yang diperoleh Perseroan dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perseroan menganjurkan kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return.

3. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek

Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perseroan. Untuk mencegah hal tersebut, Perseroan dituntut lebih waspada dalam melakukan transaksi efek agar tidak terjadi kegagalan.

4. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan

Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila MKBD Perseroan jumlahnya dibawah ketentuan minimal, maka Perseroan tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko menurunnya tingkat penghasilan usaha Perseroan. Dalam mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu menjaga jarak yang cukup besar antara MKBD dengan modal kerja bersih Perseroan, yang terdiri dari aktiva-aktiva lancar, sehingga bila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD dibawah ketentuan minimal.

I. PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

J. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Jumlah investor di Indonesia yang masih di bawah 1 juta dibandingkan dengan lebih dari 235 juta penduduk, hingga saat ini tetap merupakan potensi yang belum tergarap dan menjadi tantangan tersendiri bagi industri pasar modal. Dalam menyikapi kondisi ini, Perseroan melihat bahwa sudah tiba saatnya untuk memulai dilakukannya pergeseran dari masyarakat penabung (saving society) ke masyarakat yang berinvestasi (investment society), dan Perseroan merasa turut memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat.

Juga sebagai bagian dari komunitas masyarakat pada umumnya, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan dalam berbagai kegiatan sosial, khususnya dalam rangka peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai berbagai aktivitas dan peluang investasi di pasar modal. Perseroan telah menjadi narasumber dan telah bekerja sama dengan media massa cetak dalam mengulas perkembangan ekonomi dan investasi. Dalam kunjungan ke berbagai perusahaan, Perseroan telah bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan untuk menjelaskan mengenai berbagai peluang pendanaan di pasar modal.

Laporan Komite Audit

Komite Audit telah melaporkan/memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Perseroan tentang laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris, agar resiko dapat dihilangkan atau diperkecil dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit telah menelaah informasi dari laporan Direksi, Auditor Internal dan Auditor Eksternal untuk memastikan bahwa fungsi pengendalian intern secara keseluruhan telah dilaksanakan dalam rangka Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance ) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.1.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep- 29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, Peraturan Bursa Efek Jakarta Nomor 1-A, Lampiran Surat Keputusan Direksi BEJ Nomor 305/BEJ/07- 2004, tanggal 19 Juli 2004 dan Peraturan Komite Audit Perseroan (Audit Committee Charter).

A. KEGIATAN KOMITE AUDIT

Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24